Anda di halaman 1dari 22

statistik Aplikasi Distribusi

Fermi Dirac
Kelompok 5

1. Alifa Mahmudya Jasmine (19034003)


2. Dhea Putri Syahridal (19034006)
3. Endar Sabila (19034007)
4. Mira Syuriyani (19034022)
Topik pembahasan

1. Statistik Fermi Dirac


2. Fungsi distribusi Fermi-Dirac pada suhu 0 K
3. Distribusi Fermi-Dirac pada suhu T > 0 K
4. Integral yang mengandung fungsi Fermi-Dirac
5. Energi rata-rata electron
6. Kapitas kalor logam
7. Emisi termionik
Statistik fermi dirac
Perumusan statistik Fermi-Dirac untuk assembli fermion, yaitu partikel
kuantum dengan spin merupakan kelipatan ganjil dari h / 4π. Partikel ini
memiliki satu sifat khas, yaitu memenuhi prinsip ekslusi Pauli. Bersadarkan
prinsip ini maka tidak ada fermion yang boleh memiliki sekumpulan bilangan
kuantum yang sama.

1 Konfigurasi Fermion
Salah satu sifat yang dimiliki fermion adalah terpenuhinya prinsip ekslusi
Pauli. Tidak boleh lebih dari satu fermion memiliki keadaan kuantum yang
sama. Satu keadaan hanya boleh kosong atau hanya ditempati oleh satu
fermion.
Untuk menurunkan fungsi distribusi Fermi-Dirac kita pun akan memulai dengan membagi keadaan-
keadaan atas kelompok-kelopok sebagai berikut:
Kelompok-1 mengandung g1 keadaan dengan energi rata-rata E1
Kelompok-2 mengandung g2 keadaan dengan energi rata-rata E2
Kelompok-s mengandung gs keadaan dengan energi rata-rata Es
Kelompok-M mengandung gM keadaan dengan energi rata-rata EM

Karena satu keadaan maksimum menampung satu sistem maka harus terpenuhi n1 £ g1 , n2 £ g
2 , …, ns £ gs , …, nM £ g M .
Kembali kita menganalogikan keadaan sebagai kursi dan sitem sebagai benda yang akan
ditempatkan pada kursi-kursi tersebut, seperti diilustrasikan pada Gambar berikut

Jumlah kursi yang dipermutasi adalah g1 kursi


sehingga menghasilkan jumlah permutasi sebanyak
g1! cara.
Jadi, jumlah penyusunan yg berbeda hanyalah

Dengan cara yang keadaan adalah sama kita daptkan jumlah cara
penyusunan n2 sistem pada g 2

P1 P2 P3
Fungsi distribusi Fermi-Dirac pada suhu
0K
Ada satu ciri yang menarik dari fungsi distribusi Fermi-Dirac yang tidak
dijumpai dapad distrubusi Maxwell-Boltzmann atau Bose-Einstein. Pada
suhu 0 K, fungsi dtribusi Fermi-Dirac tiba-tiba dikontinu pada energi
tertentu (energi maksimum).
Fungsi distribusi Fermi Dirac

atau

Jika E > EF maka (E - EF ) / kT = (E - EF ) / 0 = ¥ sehingga

Jika E < EF maka (E - EF ) / kT = -(EF - E) / 0 = -¥ sehingga


Jika digambar, maka bentuk fungsi distribusi tersebut paad T = 0 tampak pada Gambar di bawah ini:
Energi fermi
Jumlah total fermion dapat dihitung dengan integral

Selanjutnya kita sudah mendapatkan ungkapan untuk kerapatan keadaan per satuan volum, yaitu

Dan akhirnya diperoleh ungkapan untuk energi Fermi pada suhu 0 K sebagai berikut
Selanjutnya kita dapat mendefinisikan suhu Fermi melalu
hubungan diperoleh ungkapan untuk suhu Fermi pada suhu 0 K
sebagai kTF = EF maka

Bentuk fungsi distribusi Fermi-


Dirac pada berbagai suhu. Pada
perhitungan digunakan TF = 50 000 K
Distribusi Fermi Dirac Pada
Suhu T > 0 K
Jika T > 0 maka sudah mulai ada fermion yang memiliki energi di atas energi
Fermi. Sebagai konsekuensinya, jumlah fermion yang memiliki energi di
bawah energi fermi mulai berkurang. Tetapi belum ada fermion yang
memeiliki energi jauh di atas energi fermi dan belum ada elektron yang
memiliki energi jauh di bawah energi fermi meninggalkan tempat semula.
Akibatnya terjadi distorsi fungsi Fermi-Dirac hanya di sekitar energi fermi
saja. Distorsi tersebut hanya berada pada daerah yang ordenya sekitar
kT di sekitar energi fermi. Gambar 11.2 adalah bentuk fungsi distribusi Fermi-
Diract
pada berbagai suhu.
Intergral Yang Mengandung Fungsi Fermi-
Dirac.
Pada bagian ini kita akan mencari bentuk umum integral yang berupa perkalian fungsi
Fermi-Dirak dengan fungsi sembarang. Bentuk umum tersebut dapat diperoleh berkat
beberapa kekhasan dari sifat fungsi Fermi-Dirac

Di mana φ(E) ini sembarang fungsi dari E . Kita selanjutnya mendefiniskan fungsi berikut:
Dari Definisi tersebut didapat:

Dengan menggunakan persamaan (11.12) maka persamaan (11.10) dapat ditulis


Berdasarkan definisi Y(E) dalam persamaan sebelumnya maka kita dapatkan
Energi Rata-Rata
Eektron
Pertama kita akan menghitung energi rata-rata elektron. Energi rata-rata memenuhi

11.27
Kerapatan keadaan elektron (karena memiki dua arah spin) memenuhi
 

Lihat bagian pembilang pada persamaan (11.27). Tampak di sini bahwa


Karena umumnya kT << EF maka suku kedua jauh lebih kecil daripada suku pertama sehingga kita dapat
mengaproksimasi

Karena umumnya kT << EF maka suku kedua jauh lebih kecil daripada suku pertama sehingga maka kita
dapat mengaproksimasi

Dengan demikian energi rata-rata menjadi


Gambar di bawah adalah energi rata-rata elektron sebagai fungsi suhu. Tampak bahwa energi rata-rata makin
bertamhan dengan bertambahnya suhu. Ini diakibatkan makin banyaknya elektron yang menempati tingkat
energi di atas energi fermi.
kapasitas Kalor Logam
Jika terdapat N elektron dalam assembli maka energi total semua elektron pada sembarang suhu dapat
diperoleh dari persamaan (11.33)

Akhirnya kita dapatkan kapasitas panas elektronik, yaitu kapasitas panas yang diperoleh dari
sumbangan energi elektron adalah
Jika kita memiliki logam maka kita memiliki sekaligus assembli fonon (getaran atom) serta assembli fermion
(elektron bebas). Akibatnya, kapasitas kalor logam mendapat kontribusi dari dua macam assembli tersebut.
Dengan demikian, pada suhu di bawah suhu Debye dan di bawah suhu Fermi maka kapasitas panas logam
memenuhi persaman umum

Suku pertama disumbangkan oleh elektron (persamaan (11.37)) dan suku kedua disumbangkan oleh fonon

Gambar 11.5 Kebergantungan C / T terhadap T 2 untuk logam kalium


Emisi Termionik
Pada suhu yang cukup tinggi elektron dapat keluar dari permukaan logam. Pada suhu tersebut sebgaian
elektron memiliki energi yang sangat besar yang sanggup melewati potensial penghalang di dinding logam.
Filamen di dalam tabung sinar katoda dipanaskan agar elektron keluar dari logam filamen. Elektron yang
kleuar kemudian ditarik dengan medan liatrik yang cukup besar sehingga menumbuk material luminisens
pada layar untuk menghasilkan spot bercahaya. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kebergantungan
arus elektron yang keluar meninggalkan permukaan logam terhadap suhu? Ini yang akan kita kaji sekarang.

Kita mulai dengan asumsi bahwa logam merupakan


sumur potensial dengan ketinggian dinding Eo .
Sebagai ilustrasi, lihat Gbr. 11.6. Elektron menempati
tingkat- tingkat energi dalam sumur potensial tersebut.
Pada suhu T = 0, energi maksimum yang dimiliki
elektron adalah EF (0) .

 
Elektron yang sedang bergerak ke arah permukaan logam akan meninggalkan logam jika energi kinetik
dalam arah tersebut melebihi Eo . Misalkan elektron sedang bergerak ke arah x . Elektron akan lepas dari
permukaan logam tersebut jika terpenuhi

Jumlah elektron per satuan volum yang memiliki komponen kecepatan arah antara vx sampai vx + dvx adalah

Untuk elektron, satu tingkat energi dapat ditempati oleh dua elektron dengan arah spin berlawanan.
Sehingga kita kerapatan elektron dapat ditulis
Karena kita tertarik pada elektron yang meninggalkan permukaan logam maka fokus perhatian kita adalah
pada elektron yang memiliki energi cukup jauh di atas energi Fermi. Dengan pembatasan ini maka kita dapat
mengaproksimasi sehingga (E - EF ) >> kT

dan persamaan (11.41) menjadi

Jumlah elektron yang meningalkan permukaan logam tiap satuan luas permukaan tiap satuan waktu
dengan jangkauan kecepatan antara vx sampai vx + dvx adalah

Asalkan terpenuhi ½ mv2 jika q adalah muatan elektron maka rapat arus yang dihasilkan adalah
Thank you

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai