ABSTRACT
Polution is big problem in many city. Iron-oksida is very small and dangeraous
for healty, so important to measure who give information about magnetic field. The source
of polution are mount eruption, forest fire and motor vehicle. In this eksperiment we
studying about kind polution from motor vehicle. The kind polutan of vehicles was know
with Isothermal Remanent Magnetization (IRM) method. In this eksperiment 93 sample, 45
top soil sample, 40 wood sample and 8 for leaf sample. The result of data analysis
indication that intensity magnetization of top soil is 10.24 to 11.974.558 mA/m for wood
sample is 0,22 to 7.186,20 mA/m and for leaf 0.33 to 900.31 mA/m. The analysis for
saturation kurva of IRM for samples is magnetite (Fe3O4) because out field ≤ 300 mT.
9
Pencemaran udara diartikan sebagai merekamnya mempunyai energi koersif
adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di yang lebih kecil dari medan yang diguna-
dalam udara yang menyebabkan perubahan kan. Pemberian IRM bertujuan untuk me-
susunan (komposisi) udara dari keadaan nentukan jenis mineral magnetik yang ter-
normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing dapat pada sampel. Untuk membedakan an-
di dalam udara dalam jumlah tertentu serta tara magnetite (Fe3O4) dan hematite
berada di udara dalam waktu yang cukup (Fe2O3) dapat kita ketahui dari pola saturasi
lama, akan dapat mengganggu kehidupan yang dihasilkan.
manusia.
Penyebab pencemaran udara akibat
kendaraan bermotor bersumber pada bahan
bakar kendaraan dan dapat dihasilkan dari
karat pada kendaraan itu dan gesekan-
gesekan yang terjadi pada saat kendaraan
beroperasi. Bagian dalam sistem pembu-
angan pada kendaraan juga dapat meng-
hasilkan material-material magnetik seba-
gai sumber polusi.
Kemagnetan bahan sangat bergan-
tung pada kandungan mineral magnetik, Gambar 5. Kurva perbandingan antara
ukuran bulir, temperatur dan tekanan. Ber- magnetite dan hematite setelah
dasarkan sifat magnetiknya suatu bahan di- pemberian IRM (Hunt,1991:35)
golongkan menjadi tiga bagian yaitu:
diamagnetik, paramagnetik dan ferromag- Menurut Hunt (1991: 34), ada 3
netik. teknik yang digunakan dalam mengkarakte-
Untuk menunjukkan sifat mineral risasi IRM : 1. Akuisisi yaitu pengukuran
dari bahan ferromagnetik, cara yang paling dengan menggunakan medan, dimana me-
umum dilakukan adalah dengan memplot dan demagnetisasi sampel dinaikkan. Re-
induksi magnet B terhadap medan magnet manen maksimum merupakan remanen sa-
H atau dengan memplot magnetisasi M turasi. 2. Demagnetisasi DC yaitu penguku-
terhadap medan magnet H. ran dengan menggunakan medan DC nega-
Istilah mineral magnetik biasanya tif dimulai dari medan remanen saturasi.
hanya digunakan untuk mineral yang tergo- Medan yang menurunkan harga saturasi
long ferromagnetik. Mineral ferromagnetik disebut medan koersif. 3. Demagnetisasi
umumnya berasal dari keluarga besi tita- dengan bolak balik yaitu pengukuran dila-
nium oksida, sulfide besi dan hidroksi besi. kukan dengan medan bolak-balik mulai da-
Yang paling banyak dijumpai dalam batuan ri medan remanen saturasi.
yaitu besi titanium oksida. Keluarga besi Dari 3 teknik yang digunakan dalam
titanium oksida dianggap sebagai pembawa mengkarakterisasi IRM pada penelitian ini
magnetisasi remanen yang paling dominan. digunakan teknik pertama yaitu dengan
Contohnya, magnetite (Fe3O4), hematite (α- teknik akuisisi data. Dimana sampel yang
Fe2O3) dan magnetite (γ-Fe2O3). telah dipreparasi diberikan medan demag-
Isothermal Remanent Magnetiza- netisasi sampai mencapai remanen maksi-
tion (IRM) adalah magnetisasi remanen mum yang merupakan remanen saturasi.
yang dihasilkan dalam waktu yang singkat
melalui medan magnetik yang kuat pada
temperatur konstan. IRM merupakan ben- METODE PENELITIAN
tuk remanen yang dihasilkan melalui eks-
perimen histerisis dan bulir magnetik yang
10
Penelitian ini merupakan penelitian sebanding dengan komponen magnetik
dasar yang dilakukan secara sistematik yang paralel dengan sumbu fluxgate. Rasio
terhadap suatu masalah. Data dari pene- sinyal terhadap noise ditingkatkan dengan
litian ini merupakan data primer yang dipe- frekuensi 6 Hz. Kemudian sinyal output
roleh langsung pada saat melakukan pene- didigitalkan dengan alat Analog Digital
itian. Converter (ADC) dan disimpan dalam
Penelitan ini dilaksanakan dari memori komputer dalam besran berupa
bulan Desember 2011 sampai Mei 2012. arah (dalam inklinasi dan deklinasi) dan
Pengambilan data pada penelitian ini di intensitas mineral magnetik sampel. Untuk
lakukan di Laboratorium Geofisika Uni- putaran pendek jumlah putaran 24 dan 120
versitas Sriwijaya. Pengambilan sampel di- untuk putaran panjang.
lakukan selama lebih kurang satu bulan Pada pengukuran magnetik ini
yaitu dari tanggal 4 Desember sampai de- posisi sampel diatur dalam empat arah yang
ngan 8 Januari 2012. Reparasi sampel dila- berbeda seperti yang terlihat pada Gambar
kukan di Laboratorium Geofisika Univer- 8. Arah pemutaran sampel adalah: a.
sitas Padang pada bulan Februari 2012. Vertikal I ; b. Horizontal I (diputar 90o ke
Beberapa instrumentasi / alat dan arah kiri dari arah Vertikal I) ; c. Vertikal II
bahan yang digunakan pada penelitian ini ; d. Horizontal II (diputar 90o ke arah kanan
adalah : dari arah Vertikal II).
a. Impulse Magnetizer
11
Pada sampel daun, diambil daun
yang berada di sekitar lokasi pengambilan
sampel topsoil dan kulit kayu.
12
yang diteliti. Adapun prosesnya adalah
sebagai berikut : Untuk melihat kandungan mineral
Proses Kalibrasi Alat magnetik yang dimiliki oleh sampel yang
Sebelum alat Minispin Magnetometer diteliti, di ukur IRMnya dengan meng-
digunakan, terlebih dahulu dilakukan pro- gunakan alat Impulse Magnetizer yaitu de-
ses kalibrasi dengan menggunakan sampel ngan cara memberikan tegangan tinggi
kalibrasi. Sampel kalibrasi dimasukkan ke- secara bertahap. Tegangan yang diberikan
dalam pemutar pada alat Minispin secara bertahap akan dikonversi menjadi
Magnetometer seperti Gambar 3. Arah pa- kuat medan (H) dengan menggunakan tabel
nah menunjukkan arah utara (N). Tekan yang terdapat pada Minispin Operator’s
short spin yang menghasilkan 24 putaran Manual. Kemudian sampel di ukur dengan
atau long spin yang menghasilkan 120 menggunakan alat Minispin Magnetometer
putaran dan tunggu sampai nilai East. Pada dan dari hasil pengukuran didapat nilai
penelitian ini digunakan short spin. Jika intensitas.
nilai East terletak antara terletak antara Nilai kuat medan (H) didapat dari
0.00 sampai 2.00 berarti kalibrasi sudut Kalibasi Data Impulse Magnetizer yang
sudah benar. Jika belum benar putar ring dapat dilihat pada Lampiran 4. Setelah di-
fluxgate searah jarum jam atau berlawanan dapat nilai kuat medan (H) dan intensitas,
arah jarum jam kemudian klik lagi spin kemudian dengan menggunakan Microsoft
sampai diperoleh nilai yang benar. Excel data tersebut diplot dalam bentuk
Kemudi-an masukkan nilai kalibrasi 537, grafik yang menyatakan hubungan antara
tekan cal kemudian tekan spin sampai kuat medan (H) (sumbu x) dan intensitas
keluar nilai intensitas sampel kalibrasi. (sumbu y).
Setelah didapat nilai yang sama maka alat Untuk menentukan jenis mineral
Minispin Magne-tometer sudah terkalibrasi. magnetik pada sampel dilakukan dengan
Pengkalibrasi alat harus dilakukan setiap 1 menganalisis kapan terjadi saturasi. Jika
jam dari pengukuran sampel. sampel tersaturasi 300 mT menunjukkan
Proses Demagnetisasi
Tekan tombol power pada alat jenis mineral magnetite (Fe3O4), sedangkan
Impulse Magnetizer. Letakkan sampel pada jika tersaturasi >300 mT menunjukkan
tempat sampel kemudian masukkan keda- jenis mineral hematite (Fe2O3).
lam tabung demagnetisasi. Lalu tekan tom-
bol trigger dengan tegangan 0 mV. Setelah HASIL
terdengar bunyi tik pada alat Impulse Hasil pengukuran IRM di Jalan By Pass
Magnetizer, tarik sampel keluar untuk se- Kuranji untuk sampel top soil:
lanjutnya dilakukan proses pengukuran
IRM. Lakukan langkah untuk koil I dan 400000
Intensitas (mA/m)
13
antara 220 mT – 300 mT dan tidak terjadi
lagi akuisisi IRM pada medan yang lebih PEMBAHASAN
tinggi. Dari Gambar 17 dapat dilihat bahwa
nilai intensitas yang tertinggi terdapat pada Dilihat dari kurva saturasi IRM
BPKT 11 yang berjarak 1 meter dari jalan. pada sampel top soil, kulit kayu dan daun,
diketahui bahwa nilai medan saturasi pada
Hasil pengukuran IRM di Jalan By Pass penelitian ini adalah sama yaitu ≤ 300 mT.
Kuranji untuk sampel kulit kayu: Perilaku mineral magnetik dengan harga
saturasi yang rendah ini mengindikasikan
8000
BPKK 0
koersifitas magnetik yang rendah. Rendah-
Intensitas (mA/m)
100
(mA/m)
14
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih untuk Ibu Fatni Mufit,
Bapak Mahrizal dan Bapak Harman Amir
yang telah mengizinkan saya ikut serta
dalam penelitian Dosen tahun 2011 dana
DIPA Jurusan Fisika FMIPA UNP
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
saya. Terima kasih untuk Wedara Yuliatri
yang telah bekerjasama dalam persiapan
sampai pengukuran sampel.
DAFTAR PUSTAKA
15