PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keadaan dasar dari sistem adalah nol mutlak. Apa yang terjadi jika
temperatur ditingkatkan? Ini merupakan masalah standar dalam
dasar mekanika statistik dan solusi yang diberikan fungsi FermiDirac. Saat temperatur meningkat maka energi kinetik juga
meningkat. Beberapa tingkat energi menempati nol mutlak kosong.
Dan beberapa tingkat kosong ditempati nol mutlak.
Dalam masa
Drude, dan beberapa tahun kemudian, nampak
bberapa
asumsi
mengenai
distribusi
kecepata,
seperti
pada
3 /2
m
m v / 2 K
) e
2 K BT
2
(2.1)
Kita lihat Bab 1 bahwa dalam dalam hubungan dengan model Drude
ini menyebabkan urutan perjanjian yang besarnya
hukum
Wiedemann-Franz,
tetapi
juga
sama dengan
memprediksi
kontribusi
melemparkan
bayangan
atas
model
Drude
untuk
n= dvf ( v )
(2.3)
Pada temperatur penting (kurang dari 10 3 K)
Distribusi Maxwell-
dari
sederhana
Maxwell-Boltzmann.
Untuk
membenarkan
gas
elektron
pada
kerapatan
logam,
adalah
sebuah
Gambar 2.1
1.2
Rumusan Masalah
1.4
menggunakan
studi
literartur
dengan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kita harus menghitung sifat keadaan dasar dari N elektron yang terjepit
volume V. Karena elektron tidak berinteraksi kita bisa mencari keadaan
dasar dari N sistem dengan pertama mencari tingkat energi dari elektron
tunggal dalam volume V.
Sebuah elektron sederhana bisa dijelaskan oleh sebuah fungsi gelombang
(r )
kondisi batas
(2.5)
Solusi untuk menyelesaikan persamaan schrodinger (2.4) yang memenuhi
syarat batas (2.5) adalah
(2.8)
Untuk mengetahui arti dari vektor k, diketahui bahwa level
(r )
adalah
(2.9)
Dengan nilai eigen p = hk, untuk
h ik .r
e
hkeik .r
i r
(2.10)
(r )
p hk
(2.11)
v p
Dan kecepatan
dari
v hk
(2.12)
p 1 2
mv
m 2
(2.13)
bidang
eik r
2
k
(2.14)
eik x L e
ik y L
eik z L 1
(2.15)
Karena
ez 1
jika
z 2 in
kx
2 n y
2 nx
2 nz
, ky
, kz
, nx , n y , nz
L
L
L
bilangan bulat
(2.16)
The Sommerfeld Theory of Metals | 6
sebagai
k-space)
vector
gelombang
yang
memungkinkan
2
L
skala
2
L
V
8 3
(2.17)
(2.18)
sumbu sembarang, yang dapat menggunakan salah satu dari dua nilai
atau
h
2
h
2
Energy
elektron
tunggal
sebanding
dengan
kuadrat
vector
setiap nilai k yang memungkinkan mewakili untuk dua nilai level elektron
tunggal ( satu untuk setiap nilai spin),agar dapat menampung N elektron
maka
(n=
N
)
V , maka keadaan
k > kf
k < kf
dan tidak
kF 3
n 2
3
(2.21)
kF
hk F pF
Momentum
F
tinggi dikenal sebagai momentum Fermi, energi nya
vF
energi Fermi , dan kecepatanny
fermi
memiliki
peranan
3k BT
penting
pF
m
h2k 2
2m
adalah
dalam
teori
logam
dibandingkan
1/ 2
kecepatan termal,
rs / a0
dengan variasi antara 2-6 unsur logam. Digabungkan memberikan
(9 / 4)1/3 1.92
kF
rs
rs
3.63
rs / a0
kF
(2.22)
(2.23)
rs / a0
m
vF
(2.24)
a0 h
me 2
h2 kF 2 e2
2
(k F a0 )
2m
2a0
Disini
Jika
107 cm / sec
e2
2a0
(2.25)
hydrogen adalah 13,6 eV. Rydberg adalah satuan energi atom dengan jarijari atomnya adalah jari-jari bohr . karena kFa0 orde satuan, persamaan
(2.25) menunjukan bahwa energi Fermi memiliki nilai energi elektron yang
a0 0,529 10 8 cm
maka dicari
bentuk eksplisitnya :
50.1eV
rs / a0
(2.26)
Rentang energi Fermi untuk kerapatan unsur logam antara 1.5 dan 15 eV.
Tabel 2.1 Daftar Energi Fermi , kecepatan, dan vektor gelombang untuk
logam , untuk kerapatan elektron konduksi diberikan pada tabel 1.1.
Untuk menghitung energi keadaan dasar dari N elektron dalam sebuah
volume V kita harus menjumlahkan energi dari semua tingkat elektron
tunggal dalam bola Fermi.
k 8 3 / V
k 0, (V )
Untuk limit
, jumlah
F ( k ) k
mendekati integral
dkF (k )
Dengan syarat bahwa F(k) tidak berubah-ubah terhadap jarak dalam kspace dari orde
2 / L
menjadi:
(2.29)
Tabel 2.1
Energi Fermi, Temperatur Fermi, Vektor gelombang Fermi dan kecepatan
Fermi untuk logam representatif
Untuk medapatkan energi per elektron E/N dalam keadaan dasar, kita
N / V k F 3 / 3 2
yang memberikan
E 3h 2 k F 2 3
F
N
10m
5
E 3
k BTF
N 5
TF
, dimana
a0
rs 2
F 58.2
T F= =
kB
Dengan
(2.33)
sebanding dengan
n2 /3=(
KF
P=(
E
)
V N
karena E =
3
E= N F
5
dan
2/ 3
N
)
V
P=
, maka
2E
3V
(2.34)
B=
1
K yang
didefinisikan dengan
k
B=
1
P
=V
K
V
(2.35)
E sebanding dengan
menjadi seperti
V 5/ 3
V 2/ 3
5
10 E 2
B= P=
= n
3
9 V 3 F
(2.36)
6.13 5
dynes
1010
rs
cm 2
a0
(2.37)
Atau
( )
B=
Pada table 2.2 kita bandingkan modulus bulk elektron bebas (2.37)
dihitung dari rs/a0 dengan modulus bulk yang terukur untuk beberapa
logam.
Tabel 2.2
10
10
dynes
cm2
eE /k
eE
N
a
EaN
(disini
BT
(2.38)
/k BT
e E / k
BT
=eF
/k BT
(2.39)
Oleh karena itu kita bisa menuliskan secara lebih kompak sebagai :
Pn ( E )=e( EFN )/k
BT
(2.40)
N-elektron
dalam
kesetimbangan
termal.
Probabilitas
ini
(2.41)
f iN
(2.42)
posisi
dari
tingkat
lain
yang
tidak
berubah.
(2.43)
Pn ( Ea F )
F / k BT
PN +1
N+1
( Ea
(2.44)
Dimana
=F N +1F N
(2.45)
/k BT
P N +1
N+1
( Ea
(2.46)
persamaan
(2.41) menyatakan
f iN =1e
/k B T
3. Persamaan
f Ni +1
(2.47)
(2.47)
memberikat
sebuah
relasi
pasti
diantara
bahwa
dengan
penambahan
sebuah
elektron
tunggal kita dapat merubah probabilitas ini untuk lebih dari hanya
sekedar tingkat-tingkat satu-elektron yang tidak signifikan. Maka
kita dapat mengganti
fi
dengan
N +1
fi
sehingga
f iN =
1
F
kB T
(2.48)
+1
fi
fi
N= f iN =
e
k BT
(2.49)
+1
(k )=
hk
2m
(2.50)
(k) F
yang terisi, jadi distribusi fungsi keadaan dasar haruslah sebagai berikut:
f ks=1, ( k )< F ;
f ks=0, ( k )> F
(2.51)
Fermi-dirac
(2.48) adalah
lim f ks=1, ( k )<
T0
(2.52)
T0
Kita dapat melihat secara pendek bahwa untuk logam sisa potensial
kimianya sama dengan energi fermi untuk presisi dengan derajat tinggi .
Sehingga orang-orang sering gagal membuat perbedaan antara keduanya
ketika membahas dengan logam. Bagaimanapun hal ini dapat menjadi hal
yang sangat menyesatkan. dalam perhitungan yang persis potensial kimia
berbeda nilainya dengan pada saat temperatur nol,
F.
(2.54)
Dalam aproksimasi elektron yang independen , energi dalam U adalah
jumlah seluruh tingkat elektron tunggal dari (k) dikali rata-rata jumlah
elektron dalam tingkat tersebut
U=2 ( k ) f ( ( k ))
(2.55)
f ( )
(k )
( F )/k B T +1
(2.56)
1
f ( )=
u=
(2.57)
dk
f ( (k ))
3
4
(2.58)
4 3 F ( ( k ))
(2.59)
(k )=
h2 k 2
2 m , dengan mengevaluasi
.
2
4dk 3 F ( ( k ) ) = k 3 F ( ( k ) ) = dg ( ) F ( )
0
(2.60)
Dimana
g ( )=
m 2 m
, >0 ;
h 2 h2
2
g ( )=0, <0 ;
(2.61)
F ( (k ))
, bentuk
g ()
(2.63)
dimana F dan kF didefinisikan oleh persamaan nol-temperatur (2.21) dan
(2.25). Sebuah kuantitas numeric yang pentimg adalah densitas dari
tingkat-tingkat
pada
energi
Fermi,
yang
mana
(2.61)
dan
(2.63)
Gambar 2.
dan (2.67) valid untuk kumpulan elektron yang tidak berinteraksi
(independen) apapun. Dengan begitu, untuk selanjutnya kita boleh
menerapkan hasil deduksi dari (2.66) dan (2.67) untuk model elektron
independen dalam logam yang lebih canggih.
Pada umumnya, integral (2.66) dan (2.67) memiliki struktur yang sedikit
kompleks. Bagaimanapun , sebuah ekspansi sistematis sederhana yang
memanfaatkan fakta bahwa hampir semua temperatur pada logam, T
sangat kecil dibandingkan temperarur Fermi (2.33). Dalam gambar 2.3
fungsi Fermi
berbeda dari bentuk temperatur nol nya hanya dalam bagian kecil
tentang dari lebar beberapa
k BT
H ( ) f ( ) d
EF
H ()
H ( ) f ( ) d ,
mendekati = . Jika
seluruhnya
H ( ) tidak
ekpansi Taylornya ( = ).
Prosedur ini dibawa keluar dalam C apendiks. Hasil nya adalah deret dari
bentuk
an
dimensi. Fungsi H secara khas menemui variasi besar dalam skala energi
dari , dan umumnya
(d /d ) H ( )= . adalah dari
4
oleh O (k B T / ) yang mana O( 10 ) pada temperatur ruang. Secara
Jika menerapkan ekspansi ini ke integral (2.71) dan (2.72) dan mengganti
dengan F dalam kasus T2 dalam persmaan-persamaan tersebut, kita
temukan
1/2
(lihat
yang mana, seperti yang dinyatakan di atas, perubahan dari T 2 dan secara
khas sekitar 0,01 persen bahkan pada temperatur ruang.
Persamaan (2.76) menetapkan kondisi (2.74) sama dengan nol, dengan
demikian menyederhanakan bentuk dari densitas energi thermal pada
densitas elektronik yang konstan :
C v=
2 kB T
n kB
2 F
( )
(2.81)
Bandingkan ini dengan hasil klasik untuk sebuah gas ideal,
3
C v= n k B
2
kita lihat efek dari statistik Fermi-Dirac menekan panas spesifik oleh
2 kB T
sebuah faktor dari ( 3 F
( )
energi
k BT
) dibawah
(daerah yang
)(
k BT
eksitasi dari
k BT
k BT
k BT
dari densitas
sebuah tes
sederhana
dari
lebih
lanjut
mengenai
teori
gas
elektron
logam,
garis lurus dalam T dari panas spesifik logam dan nilai diberikan olehteori
elektron bebas sederhana
Kemudian
2
secara linear kebawah menuju T =0
dengan sumbu
C v /T
C v /T
Data panas spesifik biasanya dinyatakan dalam bentuk joule (atau kalori)
per mol per derajat kelvin. Karena satu mol dari elektron bebas logam
mengandung
NA
ZN A
ZN A /n
Cv
dengan
, C:
Dimana R=
kBNA
F
k B , kita dapatkan
, dimana
dengan nilai elektron bebas yeng tersirat oleh (2.85) dan nilai dari
rs
a0
dalam table 1.1. Cata bahwa logam alkali dapat digambarkan dengan baik
oleh teori elektron bebas, sepertinya logam mulia (Cu, Ag, Au).
Sayangnya, sangat berbeda dengan Fe dan Mn begitu juga dengan Bi dan
Sb (eksperimen dari teori waktu).
The Sommerfeld Theory of Metals | 30
2.3
( 4V ) dk
(2.86)
V
h k
f ( ( k ) ) dk , ( k )=
3
2m
4
( )
(2.87)
hk
m
adalah
sama
dengan
jumlah
elektron
dalam
elemen
volume
m
dk dv
h
k mv
dengan
per satuan
(2.88)
(2.89)
Teori Sommerfeld mengulang kembali model Drude, namun menggantikan
distribusi kecepatan klasik Maxwell Boltzmann dengan distribusi Fermi
The Sommerfeld Theory of Metals | 31
yaitu
dapat
menggambarkan
gerak
elektron,
hanya
jika
hk F
Sebuah elektron dalam suatu logam memiliki momentum
ketidakpastiannya
, maka
hk F
harus lebih kecil dibandingkan dengan
kF
1
rs
untuk
maka ketidakpastian
(2.90)
dibandingkan
dengan
jarak
di
mana
gradien
suhu
daripada
10
ini
sinar)
seseorang
harus
1/
lintasan
bebas
dan
konduktivitas
termal
dan
thermopower
(2.91)
f ,
biasanya 1 sampai
rs
a0 biasanya 2 sampai 6, berarti rata-rata
lintasan bebas mulai dari seratus angstrom dan mungkin akan lebih lama
pada suhu kamar.
konduktivitas termal
kita lanjutkan menghitung konduktivitas termal dengan persamaan :
1
K= v 2 C v
(2.92)
3
Panas Spesifik yang benar (2.81) adalah lebih kecil berdasarkan perkiran
klasik dari Drude dengan faktor k BT / , perkiraan yang benar v2 bukanlah
kecepatan thermal kuadrat rata-rata dengan kBT /m, tetapi
v f 2=2 f /m
f
k B T . Dengan
( )
Secara kebetulan Drude memperoleh nilai yang baik berkat dua koreksi
kBT / , dan sesuai dengan data dalam tabel 1.6. kita akan melihat (Bab
13) bahwa bilangan Lorentz jauh lebih baik dibandingkan penurunana
pada (2.93).
Thermopower
Asumsi Drude tentang thermopower ini juga menggunakan Statistik
Fermi-Dirac. Panas Spesifik, dari persamaan (2.81) dan (1.59) diperoleh
Ternyata
k BT
f
( )
lebih
kecil
dari
perkiraan
Drude
ini
(2.94)
(1.60) dengan
Sifat-sifat lainnya
Karena distribusi
perhitungan
kecepatan
konduktivitas
elektron
DC
atau
tidak
AC,
berpengaruh
koefisien
dalam
Hall
atau
l l
( )
v
.. Tak lama
setelah Drude, ditetapkan model gas elektron dari logam , A.H Lorentz
memperkenalkan
distribusi
Boltzmann
waktu
yang
kecepatan
relaksasi
elektron
bergantung
klasik
energi
Maxwell
yang
akan
magnetoresistance
nonvanishing
dan
sebuah
medan
dan
BAB III
KESIMPULAN
Pada dasarnya model Sommerfeld ini sama saja dengan model Drude,
hanya saja model Sommerfeld melakukan tinjauan secara kuantum dan
menggunakan distribusi Fermi-Dirac sedangkan model Drude yang
melakukan tinjauan secara klasik dan menggunakan distribusi MaxwellBoltzman.
Teori Sommerfeld mengulang kembali model Drude, namun menggantikan
distribusi kecepatan klasik Maxwell Boltzmann dengan distribusi Fermi
dirac . Distribusi kecepatan yang dibangun dari argumen-argumen
mekanika kuantum berbeda dengan pembenaran dalam teori klasik .
Pertama
yaitu
dapat
menggambarkan
gerak
elektron,
hanya
jika
1
F
kB T
+1
Daftar Pustaka
Ashcorft. Solid State Physics. Saunders College, Philadelphia, 1976
Kardiawarman. Modul 4 Fisika Zat Padat . pdf
Laura. Gas elekron Bebas Fermi. [Online]. Tersedia : http:// Gas-ElektronBebas .Fermi.htm [ September 2014 ]