Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keadaan dasar dari sistem adalah nol mutlak. Apa yang terjadi jika
temperatur ditingkatkan? Ini merupakan masalah standar dalam
dasar mekanika statistik dan solusi yang diberikan fungsi FermiDirac. Saat temperatur meningkat maka energi kinetik juga
meningkat. Beberapa tingkat energi menempati nol mutlak kosong.
Dan beberapa tingkat kosong ditempati nol mutlak.
Dalam masa
Drude, dan beberapa tahun kemudian, nampak
bberapa

asumsi

mengenai

distribusi

kecepata,

seperti

pada

kerapatan gas sederhana n = N/V, diberi nama temperatur


kesetimbangan T oleh Distribusi Maxwell-Boltzman. Pemberian nilai
elektron per satuan volume ini dengan pergerakan kecepatan dv
tentang v sebagai fb(v)dv, dimana
f b ( v )=n(

3 /2
m
m v / 2 K
) e
2 K BT
2

(2.1)

Kita lihat Bab 1 bahwa dalam dalam hubungan dengan model Drude
ini menyebabkan urutan perjanjian yang besarnya
hukum

Wiedemann-Franz,

tetapi

juga

sama dengan

memprediksi

kontribusi

terhadap panas spesifik logam dari 3 KB per elektron yang tidak


diamati.
paradoks

melemparkan

bayangan

atas

model

Drude

untuk

seperempat abad, yang hanya dihapus oleh munculnya teori


kuantum dan pengakuan bahwa untuk elektron prinsip larangan
Pauli membutuhkan penggantian dari Distribusi Maxwell-Boltzman
Dengan Distribusi Fermi Diract :
(2.2)

adalah konstanta Plank dibagi

dan T0 adalah temperatur

yang ditentukan oleh keadaan yang normalisasi dan secara khas


puluhan dari ribuan derajat

The Sommerfeld Theory of Metals | 1

n= dvf ( v )
(2.3)
Pada temperatur penting (kurang dari 10 3 K)

Distribusi Maxwell-

Boltzmann dan Fermi Dirac ada perbedaan yang mencolok pada


kerapatan logam elektronik.
Pada Bab ini kita seharusnya menjelaskan teori mendasar

dari

distribusi Fermi-Dirac dan penelitian mengenai konsekuensi ion


statistik Fermi-Dirac gas elektron logam.
Dengan singkat setelah penemuan prinsip Larangan Pauli kita
membutuhkan keadaan ikatan elektrondari atom, Sommerfeld
menerapkan prnsip yang sama gas elektron bebas dari logam dan
dengan cara demikian terpecahkan anomali air yang paling
mencolok dari model Drude yang lebih dulu. Pada aplikasi model
Sommerfeld tidak lebih dari gas elektron sederhana Drude dengan
modifikasi yang sederhana bahwa distribusi kecepatan elektronik
diterima menjadi kuantum distribusi Fermi-Dirac yang lebih baik dari
distribusi

sederhana

Maxwell-Boltzmann.

Untuk

membenarkan

keduanya gunakan Distribusi Fermi-Diract dan sebaliknya teori


sederhana kita harus menguji teori kuantum dari gas elektron.
Untuk kesederhanaan kita uji keadaan dasar (T=0) dari gas
elektron sebelum mempelajari temperatur bukan nol. Sebagai
putaran keluar ,sifat dari keadaan dasar adalah pertimbangan
menarik dalam diri mereka. Kita seharusnya mencari suhu ruangan,
untuk

gas

elektron

pada

kerapatan

logam,

adalah

sebuah

temperatur yang memang sangat rendah, untuk banyak tujuan yang


tak terbedakan dari T=0. Demikian banyak sifat elektron dari logam
keras berbeda dari nilai mereka pada T=0, pada suhu ruangan.

The Sommerfeld Theory of Metals | 2

Gambar 2.1

a) Distribusi Maxwell-Boltzman dan Fermi-Dirac untuk beberapa tipe kerapatan


logam pada temperatur
b) Memperlihatkan bagian dari (a) antara x=0 dan x=10.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan


sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud Distribusi Fermi-Dirac?
2. Apa yang dimaksud Elektron bebas?
3. Bagaimana kerapatan vektor gelombang ?
4. Apa yang dimaksud momentum,Energi dan temperatur Fermi ?
5. Bagaimana keadaan dasar energi dan modulus Bulk ?
6. Bagaimana sifat termal dari elektron bebas gas?
7. Bagaimana teori Sommerfeld dari konduksi?
8. Bagaimana hukum Weidenmann-Frenz?
1.3
Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan penulisan rumusan masalah diatas , tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengertian dan fungsi Distribusi Fermi-Dirac


Pengertian Elektron bebas
Kerapatan vektor gelombang
Momentum,Energi dan temperatur Fermi
Keadaan dasar energi dan modulus Bulk
Sifat termal dari elektron bebas gas
Teori Sommerfeld dari konduksi
Hukum Weidenmann-Frenz
The Sommerfeld Theory of Metals | 3

1.4

Manfaat Penulisan Makalah

Berdasarkan uraian diatas , penulis maupun pembaca diharapkan


dapat :
1. Menambah wawasan mengenai teori Sommerfeld mengenai
logam
2. Mengambil pelajaran setiap penulisan
1.5 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini

menggunakan

studi

literartur

dengan

menggunakan buku referensi .

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Sifat Keadaan Dasar dari Elektron gas

Kita harus menghitung sifat keadaan dasar dari N elektron yang terjepit
volume V. Karena elektron tidak berinteraksi kita bisa mencari keadaan
dasar dari N sistem dengan pertama mencari tingkat energi dari elektron
tunggal dalam volume V.
Sebuah elektron sederhana bisa dijelaskan oleh sebuah fungsi gelombang
(r )

dan spesifikasi dari dua kemungkinan orientasi kepemilikan spin.

Jika elektron tidak punya

interaksi , fungsi gelombang elektron

berhubungan dengan sebuah tingkat energi dan memenuhi persamaan


schrodinger yang bergantung waktu:

Dalam satu dimensi model sirkular metal menghasilkan

kondisi batas

Dengan syarat batas periodik (untuk 3D) sebagai berikut :

The Sommerfeld Theory of Metals | 4

(2.5)
Solusi untuk menyelesaikan persamaan schrodinger (2.4) yang memenuhi
syarat batas (2.5) adalah

(2.6) dan (2.7)


Dimana k adalah vector posisi sembarang. Kita telah memilih konstanta
normalisasi pada (2.6) sehingga probabilitas untuk menemukan elektron
di suatu tempat dalam seluruh volume adalah

(2.8)
Untuk mengetahui arti dari vektor k, diketahui bahwa level

(r )

adalah

eigenstate dari operator momentum

(2.9)
Dengan nilai eigen p = hk, untuk
h ik .r
e
hkeik .r
i r

(2.10)

Karena sebuah partikel dalam eigenstate dari operator memiliki nilai


tertentu sesuai

observabel yang diberikan oleh nilai eigen, sebuah

elektron dalam level

(r )

memiliki momentum yang sebanding dengan

The Sommerfeld Theory of Metals | 5

p hk
(2.11)

v p
Dan kecepatan

dari

v hk

(2.12)

Energy pada (2.7) dapat ditulis dalam bentuk klasik

p 1 2
mv
m 2

(2.13)

Kita juga dapat mengartikan k sebagai vector gelombang. Gelombang

bidang

eik r

adalah konstan dalam setiap yang tegak lurus terhadap k dan

periodic sepanjang garis yang sejajar/parallel terhadap k,dengan panjang


gelombang

2
k

(2.14)

Dikenal sebagai panjang gelombang de Broglie.


syarat batas (2.5) ini hanya memungkinkan untuk nilai k yang diskrit,
karena (2.5) akan terpenuhi oleh fungsi gelombang (2.6) jika

eik x L e

ik y L

eik z L 1
(2.15)

Karena

ez 1

jika

z 2 in

, dimana n= bilangan bulat, maka komponen

vector gelombang k harus dalam bentuk

kx

2 n y
2 nx
2 nz
, ky
, kz
, nx , n y , nz
L
L
L

bilangan bulat

(2.16)
The Sommerfeld Theory of Metals | 6

Sehingga dalam ruang 3 dimensi dengan sumbu kartesian kx,ky, dan kz


(dikenal

sebagai

k-space)

vector

gelombang

yang

memungkinkan

disepanjang koordinat ketiga sumbu ditentukan oleh perkalian

2
L

Diilustrasikan (dalam 2dimensi) pada gambar 2.2.


Umumnya lebih mudah menggunakan salah satu kondisi kuantisasi (2.16)
ini. Yang sering kali perlu mengetahui berapa banyak nilai k yang
memungkinkan terdapat dalam wilayah k space yang sangat besar pada

skala

2
L

, dan oleh karena itu terdapat sejumlah besar titik yang

memungkinkan. Jika wilayah sangat luas, kemudian untuk pendekatan


jumlah titik yang memungkinkan hanya volume k-space yang terdapat
dalam wilayah tersebut, dibagi dengan volume k-space per titik dalam
jaringan nilai k yang memungkinkan. bahwa volumenya (lihat pada

gambar 2.2) hanyalah

. Dari itu kita menyimpulkan wilayah k-space

dengan volume akan menampung

V
8 3
(2.17)

The Sommerfeld Theory of Metals | 7

Jumlah nilai k yang memungkinkan per volume k-space (juga dikenal


sebagai kerapatan k-space) adalah
V
8 3

(2.18)

Dalam penerapan kita akan berhubungan dengan wilayah k-space yang


begitu besar ( mendekati 1022) dan begitu teratur(khususnya bola) untuk
segala maksud dan tujuan, (2.17) dan (2.18) dapat dianggap tepat.
Karena kita beranggapan elektron-elektron tidak saling berinteraksi kita
dapat membangun keadaan dasar N- elektron dengan menempatkan
elektron-elektron dalm level elektron tunggal yang diperbolehkan yang
telah kita temukan. Prinsip eksklusi pauli berperan penting dalam
pembangunan tersebut. Kita dapat menempatkan paling banyak satu
elektron di setiap tingkat elektron tunggal. Tingkat elektron tunggal ini
ditentukan oleh vector gelombang k dan proyeksi spin elekton sepanjang

sumbu sembarang, yang dapat menggunakan salah satu dari dua nilai

atau

h
2

h
2

The Sommerfeld Theory of Metals | 8

Energy

elektron

tunggal

sebanding

dengan

kuadrat

vector

gelombang(lihat 2.7), ketika N sangat besar, wilayah yang terisi akan


berbentuk bola. Jari-jari bola disebut kF ( F : Fermi) dan volume nya .
Sesuai (2.17) jumlah nilai k yang memungkinkan dalam bola adalah

setiap nilai k yang memungkinkan mewakili untuk dua nilai level elektron
tunggal ( satu untuk setiap nilai spin),agar dapat menampung N elektron
maka

jika kita memiliki N elektron dalam volume V

(n=

N
)
V , maka keadaan

dasar system level elektron tunggal akan terisi jika


terisi/kosong jika a

k > kf

k < kf

dan tidak

. Dimana nilai kF adalah

kF 3
n 2
3

(2.21)

Keadaan dasar elektron bebas ini dijelaskan dengan beberapa tatanama


yang tidak imajinatif.
Bola yang berjari-jari

kF

(vektor gelombang fermi ) baik yang mendiami

dan tidak mendiami tingkat elektron disebut bola Fermi.


Permukaan bola fermi yang memisahkan antara yang mendiami dan tidak
mendiami tingkat elektron disebut permukaan fermi.

The Sommerfeld Theory of Metals | 9

hk F pF
Momentum

elektron tunggal yang mendiami tingkat energi paling

F
tinggi dikenal sebagai momentum Fermi, energi nya
vF
energi Fermi , dan kecepatanny
fermi

memiliki

peranan
3k BT

penting

pF
m

h2k 2
2m

adalah

adalah kecepatan Fermi. Kecepatan

dalam

teori

logam

dibandingkan

1/ 2

kecepatan termal,

dalam gas klasik.

Semua besaran tersebut bisa ditafsirkan dalam istilah kerapatan elektron


konduksi, melalui persamaan (2.21) untuk memperkirakannya secara
numerik sering kali lebih mudah untuk mengungkapkan dalam parameter

rs / a0
dengan variasi antara 2-6 unsur logam. Digabungkan memberikan

(9 / 4)1/3 1.92
kF

rs
rs

3.63
rs / a0

kF

(2.22)

(2.23)

gelombang vector Fermi dalam orde invers amstrongs, maka gelombang


deBroglie dari kebanyakan energy elektron adalah dalam orde amstrongs ,
Kecepatan Fermi adalah
4.20
h
kF
108 cm / sec

rs / a0
m

vF

(2.24)

The Sommerfeld Theory of Metals | 10

Kecepatan ini cukup besar ( sekitar 1 persen dari kecepatan cahaya).


Dalam pandangan mekanika statistik klasik hal ini sangat mengejutkan,
untuk menjelaskan keadaan dasar (T=0), dan dan semua partikel dalam
gas klasik punya kecepatan nol saat T=0. Bahkan pada temperatur ruang

kecepatan untuk partikel klasik dengan massa elektronik hanya

a0 h

me 2

, maka Energi Fermi dapat ditulis :

h2 kF 2 e2
2

(k F a0 )
2m
2a0

Disini

Jika

107 cm / sec

e2
2a0

(2.25)

dikenal sebagai rydberg (Ry), energy keadaan dasar dari atom

hydrogen adalah 13,6 eV. Rydberg adalah satuan energi atom dengan jarijari atomnya adalah jari-jari bohr . karena kFa0 orde satuan, persamaan
(2.25) menunjukan bahwa energi Fermi memiliki nilai energi elektron yang
a0 0,529 10 8 cm

khas. Menggunakan persamaan (2.23) dan

maka dicari

bentuk eksplisitnya :

50.1eV

rs / a0

(2.26)
Rentang energi Fermi untuk kerapatan unsur logam antara 1.5 dan 15 eV.
Tabel 2.1 Daftar Energi Fermi , kecepatan, dan vektor gelombang untuk
logam , untuk kerapatan elektron konduksi diberikan pada tabel 1.1.
Untuk menghitung energi keadaan dasar dari N elektron dalam sebuah
volume V kita harus menjumlahkan energi dari semua tingkat elektron
tunggal dalam bola Fermi.

The Sommerfeld Theory of Metals | 11

Secara umum , dalam menjumlahkan setiap smooth function F (K) untuk


semua nilai k yang memungkinkan , dapat dilanjutkan dengan sebagai
berikut :

Karena volume k-space per nilai k yang memungkinkan adalah

k 8 3 / V

(lihat persamaan 2.18) maka dapat ditulis

k 0, (V )
Untuk limit

, jumlah

F ( k ) k
mendekati integral

dkF (k )

Dengan syarat bahwa F(k) tidak berubah-ubah terhadap jarak dalam kspace dari orde

2 / L

. oleh karena itu kita dapat menulis kembali (2.28)

menjadi:

(2.29)
Tabel 2.1
Energi Fermi, Temperatur Fermi, Vektor gelombang Fermi dan kecepatan
Fermi untuk logam representatif

The Sommerfeld Theory of Metals | 12

Gunakan (2.29) untuk mengevaluasi (2.27) kita menemukan bahwa


kerapatan energi elektron adalah

Untuk medapatkan energi per elektron E/N dalam keadaan dasar, kita
N / V k F 3 / 3 2

harus membaginya dengan

yang memberikan

E 3h 2 k F 2 3

F
N
10m
5
E 3
k BTF
N 5

(2.31 dan 2.32)


The Sommerfeld Theory of Metals | 13

Kita bisa menulis hasilnya sebagai


E 3
k BTF
N 5

TF
, dimana

adalah Temperatur Fermi

a0
rs 2

F 58.2
T F= =
kB
Dengan

(2.33)

diberikan Energi keadaan dasar E, kita bisa menghitung tekan

gas elektron dari hubungan

sebanding dengan

n2 /3=(

KF

P=(

E
)
V N

karena E =

3
E= N F
5

dan

, yang bergantung pada V dengan faktor

2/ 3

N
)
V

P=

, maka

2E
3V

(2.34)

Juga dapat menghitung compressibility K atau modulus Bulk

B=

1
K yang

didefinisikan dengan
k

B=

1
P
=V
K
V

(2.35)

E sebanding dengan
menjadi seperti

V 5/ 3

V 2/ 3

persamaan (2.34) menunjukkan bahwa P

, oleh karena itu

The Sommerfeld Theory of Metals | 14

5
10 E 2
B= P=
= n
3
9 V 3 F

(2.36)

6.13 5
dynes
1010
rs
cm 2
a0

(2.37)

Atau

( )

B=

Pada table 2.2 kita bandingkan modulus bulk elektron bebas (2.37)
dihitung dari rs/a0 dengan modulus bulk yang terukur untuk beberapa
logam.
Tabel 2.2
10

Modulus Bulk dalam

10

dynes
cm2

untuk beberapa jenis logam

2.2 Sifat Termal gas elektron bebas


2.2.1 Distribusi Fermi-Dirac
Ketika remperature tidak nol maka perlu untuk memeriksa keadaan
tereksitasi dari sistem elektron N serta keadaan dasar, karena menurut
prinsip-prinsip dasar mekanika statistik, jika sistem partikel N adalah
dalam kesetimbangan termal pada suhu T, maka sifat-sifatnya harus
dihitung dengan rata-rata atas semua N partikel keadaan stasioner,

The Sommerfeld Theory of Metals | 15

mengacu pada setiap keadaan energi E berat Pn (E) sebanding dengan e


kb/T :
Pn ( E )=

eE /k
eE

N
a

EaN

(disini

BT

(2.38)

/k BT

adalah energi dalam keadaan stasioner dari sistem N-

elektron, jumlah semua keadaaan tersebut).


Penyebut pada persamaan (2.38) dikenal sebagai fungsi parsisi, dan
berhubungan dengan energi bebas Helmhotz, F = U-TS (dimana U adalah
energi dalam dan S adalah entropi ) Dengan
N
a

e E / k

BT

=eF

/k BT

(2.39)

Oleh karena itu kita bisa menuliskan secara lebih kompak sebagai :
Pn ( E )=e( EFN )/k

BT

(2.40)

Karena prinsip pengecualian. untuk membangun sebuah keadaan elektron


N seseorang harus mengisi N tingkat satu-elektron yang berbeda. Dengan
demikian setiap keadaan stasioner N-elektron dapat ditentukan oleh
daftar yang mana dari N tingkat satu-elektron diisi di keadaan itu.
kuantitas yang sangat berguna untuk diketahui adalah fiN, probabilitas
terdapatnya sebuah elektron dalam tingkat satu-elektron i tertentu, ketika
sistem

N-elektron

dalam

kesetimbangan

termal.

Probabilitas

ini

merupakan jumlah dari probabilitas independen untuk menemukan sistem


N-elektron yang tingkat ke i ditempati:
f iN = Pn E Na

Kita bisa mengevaluasi

(2.41)
f iN

dengan melakukan tiga observasi :

The Sommerfeld Theory of Metals | 16

1. probabilitas elektron berada di i tingkat adalah satu minus


probabilitas untuk tidak ada elektron yang berada di tingkat i,
sehingga kita dapat menulis (2.41) menjadi
f iN =1 Pn EbN

(2.42)

dengan b adalah keadaan yang tak memilik elektron .


2. Dengan mengambil sembarang keadaan (N +1) elektron yang
memiliki sebuah elektron di tingkat satu-elektron i, kita dapat
membangun sebuah keadaan N-elektron di mana tidak ada elektron
dalam tingkat i, dengan hanya mengeluarkan elektro pada tingkat i,
meninggalkan

posisi

dari

tingkat

lain

yang

tidak

berubah.

Selanjutnya, setiap n keadaan-elektron tanpa elektron dalam tingkat


satu-elektron i dapat dibangun hanya dari satu keadaan (N +1)elektron dengan sebuah elektron pada tingkat i. Energi dari setiap
keadaan N-elektron dan yang sesuai dengan keadaan (N +1)elektron dibedakan oleh hanya i, Energi dari hanya tingkat satuelektron yang memiliki posisi (tempat) berbeda dalam dua keadaan.
Sehingga himpunan energi dari semua keadaan N-elektron dengan
tingkat i yang kosong adalah sama dengan himpunan energi dari
semua keadaan (N +1)-elektron dengan tingkat i yang terisi.
dengan ketentuan bahwa setiap energi kemudian dikurangi dengan
i . Kita dapat menulis ulang (2.42) menjadi
Pn ( EaN+1 F )
f iN =1

(2.43)

Tapi persamaan (2.43) memungkinkan kita menulis peubah sebagai


N+1

Pn ( Ea F )

F / k BT

PN +1

N+1
( Ea

(2.44)

The Sommerfeld Theory of Metals | 17

Dimana

dikenal sebagai potensial kimia, diberikan pada suhu T ,


dengan

=F N +1F N

(2.45)

Substitusi hasil tersebut ke persamaan (2.43) kita dapatkan :


f iN =1e

/k BT

P N +1

N+1

( Ea

(2.46)

Bandingkan penjumlahan pada persamaan (2.46) sehingga ditemukan


bahwa

persamaan

(2.41) menyatakan
f iN =1e

/k B T

3. Persamaan

f Ni +1

(2.47)

(2.47)

memberikat

sebuah

relasi

pasti

diantara

probabilitas dari timglat satu-elektron i yang terisi pada temperatur


T dalam sebuah N-sistem elektron, dan dalam sebuah (N+1)elektron sistem. Ketika N sangan besar, sangat mustahil to
membayangkan

bahwa

dengan

penambahan

sebuah

elektron

tunggal kita dapat merubah probabilitas ini untuk lebih dari hanya
sekedar tingkat-tingkat satu-elektron yang tidak signifikan. Maka
kita dapat mengganti

fi

dengan

N +1

fi

dalam persamaan (2.47)

sehingga
f iN =

1
F

kB T

(2.48)

+1

Dalam formula berikut, kita dapat menjatuhkan referensi (rujukan )


eksplisit pada N yang bergantung pada

fi

. Yang mana, dalam kasus

apapun, dijaga tetap oleh potensial kimia . perhatikan (2.45) nilai N

The Sommerfeld Theory of Metals | 18

dapat selalu dihitung, memberikan

, dengan catatan bahwa

fi

adalah rata-rata jumlah elektron dalam tingkat satu-elektron i. Karena


jumlah total dari elektron N adalah perjumlahan rata-rata jumlah dari
setiap tingkat
1

N= f iN =
e

k BT

(2.49)

+1

dimana N adalah sebuah fungsi dari temperatur T dan potensial kimia .


Dalam banyak aplikasi , sayangnya kedua itu merupakan temperatur dan
N yang diberikan. Dalam kasus seperti itu persamaan (2.49) digunakan
untuk menentukan potensial bahan kimia sebagai fungsi n dan
T,keberizinan untuk menghapus dari rumus berikutnya dari temperatur
dan kerapatan.
2.2.2 Aplikasi distribusi Fermi-Dirac
Dalam sebuah gas elektron

bebas dan elektron bebas , tingkat satu-

elektron dispesifikasikan oleh vektor gelombang k dan bilangan kuantum


spin s, dengan energi yang independen (tak bergantung) s dan diberikan
oleh persamaan (2.7)
2

(k )=

hk
2m

(2.50)

Pertama kita memperifikasi bahwa distribusi fungsi (2.49) konsisten


dengan sifat keadaan dasar (T=0) diatas. Pada keadaan dasar tersebut
hanya tingkat-tingkat dengan

(k) F

yang terisi, jadi distribusi fungsi keadaan dasar haruslah sebagai berikut:
f ks=1, ( k )< F ;
f ks=0, ( k )> F

(2.51)

The Sommerfeld Theory of Metals | 19

Di lain pihak, dimana

T 0 , bentuk limit dari distribusi

Fermi-dirac

(2.48) adalah
lim f ks=1, ( k )<
T0

lim f ks=0, ( k )>

(2.52)

T0

Untuk membuat persamaan tersebut konsisten , kita perlu


= F
lim
T0

Kita dapat melihat secara pendek bahwa untuk logam sisa potensial
kimianya sama dengan energi fermi untuk presisi dengan derajat tinggi .
Sehingga orang-orang sering gagal membuat perbedaan antara keduanya
ketika membahas dengan logam. Bagaimanapun hal ini dapat menjadi hal
yang sangat menyesatkan. dalam perhitungan yang persis potensial kimia
berbeda nilainya dengan pada saat temperatur nol,

F.

Aplikasi yang paling penting dari distribusi statistic Fermi-dirac adalah


perhitungan kontribusi elektron pada panas spesifik saat volume konstan
dari logam,

(2.54)
Dalam aproksimasi elektron yang independen , energi dalam U adalah
jumlah seluruh tingkat elektron tunggal dari (k) dikali rata-rata jumlah
elektron dalam tingkat tersebut
U=2 ( k ) f ( ( k ))

(2.55)

The Sommerfeld Theory of Metals | 20

Kita telah mengenalkan Fungsi Fermi


fk

f ( )

untuk menekankan bahwa

bergantung k hanya melalui energi elektronik

(k )

( F )/k B T +1

(2.56)

1
f ( )=

Jika kita membagi kedua ruas dengan volume V . kemudian persamann


(2.29) kita tulis kerapatan energi u = U/V sebagai
dk
(k ) f ( (k ))
4 3

u=

(2.57)

Dengan menggunakan kerapatan elektronik n = N/V, maka


n=

dk
f ( (k ))
3
4

(2.58)

Dalam mengevaluasi integral seperti (2.57) dan (2.58) berbentuk


dk

4 3 F ( ( k ))

(2.59)

Satu yang sering memanfaatkan fakta bahwa integran bergantung pada k

hanya melalui energi elektronik

(k )=

h2 k 2
2 m , dengan mengevaluasi

integral dalam kordinat bola dan mengubah variabel-variabel dari k


menjadi

.
2

4dk 3 F ( ( k ) ) = k 3 F ( ( k ) ) = dg ( ) F ( )
0

(2.60)

Dimana

The Sommerfeld Theory of Metals | 21

g ( )=

m 2 m
, >0 ;
h 2 h2
2

g ( )=0, <0 ;

(2.61)

Integral persamaan (2.59) adalah evaluasi daro (1/V)

F ( (k ))

, bentuk

persamaan (2.60) menunjukkan bahwa


g ( ) d=

( V1 )(nilai tingkat elektron tunggal dalam rentang energi sampai +d)

Dari alasan ini

g ()

dikenal sebagai kerapatan dari tingkat per unit

volume. Secara dimensional cara yang lebih jelas menulis g adalah

(2.63)
dimana F dan kF didefinisikan oleh persamaan nol-temperatur (2.21) dan
(2.25). Sebuah kuantitas numeric yang pentimg adalah densitas dari
tingkat-tingkat

pada

energi

Fermi,

yang

mana

(2.61)

dan

(2.63)

memberikan kesamaan bentuk :

Menggunakan notasi ini, kita tulis kembali persamaan (2.57) dan


persamaan (2.58) sebagai:

The Sommerfeld Theory of Metals | 22

(2.66 dan 2.67)


Kita melakukan ini untuk kesederhanaan notasi dan karena dalam bentuk
ini aproksimasi elektron bebas melalui evaluasi (2.61) atau (2.63) tertentu
dari densitas tingkat-tingkat g. Kita dapat mendefinisikan sebuah densitas
dari tingkat-tingkat, melalui (2.62) dalam kasus yang mana (2.66)

Gambar 2.
dan (2.67) valid untuk kumpulan elektron yang tidak berinteraksi
(independen) apapun. Dengan begitu, untuk selanjutnya kita boleh
menerapkan hasil deduksi dari (2.66) dan (2.67) untuk model elektron
independen dalam logam yang lebih canggih.
Pada umumnya, integral (2.66) dan (2.67) memiliki struktur yang sedikit
kompleks. Bagaimanapun , sebuah ekspansi sistematis sederhana yang
memanfaatkan fakta bahwa hampir semua temperatur pada logam, T
sangat kecil dibandingkan temperarur Fermi (2.33). Dalam gambar 2.3
fungsi Fermi

f () diplotkan pada suhu T = 0 dan pada temperatur ruang

The Sommerfeld Theory of Metals | 23

untuk densitas logam yang khas ( kbT / 0.01). Secara jelas

berbeda dari bentuk temperatur nol nya hanya dalam bagian kecil
tentang dari lebar beberapa

k BT

. Demikian cara dalam integral

H ( ) f ( ) d

EF

berbeda nilai temperatur nya ,

akan ditentukan oleh bentuk

H ()

H ( ) f ( ) d ,

mendekati = . Jika

seluruhnya
H ( ) tidak

berubah secara cepat dalam rentang energi dari kbT sebesar ,


ketergantungan temperature dari integral tersebut dapat diberikan secara
akurat dengan mengganti

H ( ) dengan beberapa kondisi pertama pada

ekpansi Taylornya ( = ).

Prosedur ini dibawa keluar dalam C apendiks. Hasil nya adalah deret dari
bentuk

Yang dikenal sebagai ekspansi Sommerfeld.

an

adalah konstanta tanpa

dimensi. Fungsi H secara khas menemui variasi besar dalam skala energi
dari , dan umumnya

(d /d ) H ( )= . adalah dari

H ()/ n . Ketika kasus

ini, terminologi berurutan dalam ekpansi Sommerfeld adalah lebih kecil


2

4
oleh O (k B T / ) yang mana O( 10 ) pada temperatur ruang. Secara

konsekuensi, dalam perhitungan sebernarnya hanya kondisi pertama dan


kedua yang disimpan dalam perjumlahan pada (2.69). Bentuk eksplisit
nya adalah
The Sommerfeld Theory of Metals | 24

Untuk mengevaluasi panas spesifik dari logam pada temperatur kecil


dibandingkan dengan TF, kita menerapkan ekspansi Sommerfeld (2.70)
untuk energi elektronik dan jumlah densitas ( pers (2.66) dan (2.67)):

Persamaan (2.72) kita dapat lihat secara detail, menerapkan bahwa


berbeda dari T = 0, F oleh kondisi T 2. Sehingga secara benar untuk T2,
kita dapat menulis :

Jika menerapkan ekspansi ini ke integral (2.71) dan (2.72) dan mengganti
dengan F dalam kasus T2 dalam persmaan-persamaan tersebut, kita
temukan

Kondisi pertama temperatur-independen pada sisi kanan dari (2.74) dan


(2.75) hanyalah nilai u dan n pada ground state. Karena kita menghitung

The Sommerfeld Theory of Metals | 25

panas spesifik pada densitas konstan, n tidak bergantung temperatur dan


(2.75) menjadi

Dimana menentukan deviasi potensial kimia dari

Karena untuk elektron bebas g( ) bervariasi seperti ketika

1/2

(lihat

persamaan(2.65)), ini memberikan

yang mana, seperti yang dinyatakan di atas, perubahan dari T 2 dan secara
khas sekitar 0,01 persen bahkan pada temperatur ruang.
Persamaan (2.76) menetapkan kondisi (2.74) sama dengan nol, dengan
demikian menyederhanakan bentuk dari densitas energi thermal pada
densitas elektronik yang konstan :

Dimana u0 adalah kerapatan energi dalam keadaan dasar. Panas spesifik


dari gas elektron adalah

Atau , untuk elektron bebas (lihat persamaan (2.65))

The Sommerfeld Theory of Metals | 26

C v=

2 kB T
n kB
2 F

( )

(2.81)
Bandingkan ini dengan hasil klasik untuk sebuah gas ideal,

3
C v= n k B
2

kita lihat efek dari statistik Fermi-Dirac menekan panas spesifik oleh
2 kB T
sebuah faktor dari ( 3 F

( )

, sebanding dengan suhu , dan walaupun

pada suhu ruangan adalah sekitar 10 -2 . penjelasan ini kekurangan dari


beberapa kontribusi yang nampak dari derajat kebebasan elektron pada
panas spesifik logam pada suhu ruangan.
Jika ingin membagi dengan koefesien numerik yang tepat , maka dapat
dimengerti perilaku panas spesifik ini sungguh sederhana dari temperatur
yang bergantung pada fungsi Fermi itu sendiri. Penambahan

energi

elektron ketika temperatur dinaikan dari T=0 muncul karena beberapa


elektron dengan energi dalam O(

k BT

) dibawah

(daerah yang

diarsir pada gambar 2.4) telah tereksitasi ke daerah energi O(


diatas

interval waktu energi per satuan volume g(

)(

k BT

( daerah yang tidak diarsir pada gambar 2.4). Jumlah elektron

per satuan volume yang telah tereksitasi adalah lebar

eksitasi dari

k BT

k BT

k BT

dari densitas

). Lebih lanjut, energi

dan karenanya total densitas energi thermal adalah g(

)2 diatas energi keadaan dasar. Ini luput dari hasil pasti

(2.79) oleh faktor 2/6, tetapi memberikan gambaran fisika yang


sederhana dan berguna untuk perkiraan secara kasar.

The Sommerfeld Theory of Metals | 27

Gambar 2.4 grafik fungsi fermi


Perkiraan dari sebuah panas spesifik linear adalah satu dari konsekuensi
penting dari statistik Fermi-Dirac, dan menyediakan

sebuah tes

sederhana

dari

lebih

lanjut

mengenai

teori

gas

elektron

logam,

memberikan kepastian bahwa derajat kebebasan selain derajat kebebasan


elektronik tidak membuat perbandingan atau bahkan kontribusi yang
lebih besar. Sebagaimana yang terjadi, derajat kebebasan ionik benarbenar mendominasi panas spesifik pada temperatur tinggi.
Tabel 2.3
Beberapa garis besar nilai eksperimen

untuk koefisien dari hubungan

garis lurus dalam T dari panas spesifik logam dan nilai diberikan olehteori
elektron bebas sederhana

The Sommerfeld Theory of Metals | 28

Bagaimanapun dibawah temperatur ruang kontribusi mereka jatuh


sebesar kuadrat suhu (chapter 23) dan pada temperatur sangat rendah
berkurang dibawah kontribusi elektronik, yang hanya berkurang secara
linear sebnading dengan T. Dalam memishkan kedua kontribusi ini dibuat
plot Cv/T terhadap T2 , jika untuk elktronik dan ionik berkontribusi bersama
menghasilkan bentuk temperatur rendah.

Kemudian

dapat diperoleh dengan mengekstrapolasi kurva

2
secara linear kebawah menuju T =0

dengan sumbu

C v /T

C v /T

dan mencatat perpotongannya

. Panas spesifik logam yang terukur pada

umumnya berisi kondisi linear yang dapat diperbandingkan ke bentuk


kubik pada beberapa derajat kelvin.

The Sommerfeld Theory of Metals | 29

Data panas spesifik biasanya dinyatakan dalam bentuk joule (atau kalori)
per mol per derajat kelvin. Karena satu mol dari elektron bebas logam
mengandung
NA

ZN A

elektron konduksi (dimana Z adalah valensi dan

adalah bilangan Avogadro) dan menempati sebuah ruang (volume)

ZN A /n

, maka untuk mendapatkan kapasitas panas per satuan mole kita

harus mengalikan kapasitas panas persaruan volume,


ZN A /n

Cv

dengan

, C:

Dimana R=

kBNA

8,134 joule/mol = 1,99 kalori/mol. Gunakan kerapatan

tingkat elektron bebas(2.65)dan evaluasi (2.33) dari

F
k B , kita dapatkan

sebuah kontribusi elektron bebas untukn kapastitas panas per moldari


C=T

, dimana

Secara kasar, nilai pengukuran

ditampilkan pada tabel 2.3, bersama

dengan nilai elektron bebas yeng tersirat oleh (2.85) dan nilai dari

rs
a0

dalam table 1.1. Cata bahwa logam alkali dapat digambarkan dengan baik
oleh teori elektron bebas, sepertinya logam mulia (Cu, Ag, Au).
Sayangnya, sangat berbeda dengan Fe dan Mn begitu juga dengan Bi dan
Sb (eksperimen dari teori waktu).
The Sommerfeld Theory of Metals | 30

2.3

Teori konduksi Sommerfeld dalam logam

Untuk mendapatkan distribusi kecepatan elektron dalam suatu logam,


maka kita dapat mempertimbangkan dengan mengambil suatu titik k,
dengan elemen volume dk. Hal itu memungkinkan spin tersebut untuk
berdegenerasi dua kali lipat , jumlah satu tingkat elektron dalam elemen
volume ini yaitu

( 4V ) dk

(2.86)

Probabilitas setiap tingkat yang ditempati hanya f ( (k)) , dan karenanya


jumlah elektron dalam elemen volume ruang k adalah
2

V
h k
f ( ( k ) ) dk , ( k )=
3
2m
4

( )

(2.87)

Karena kecepatan elektron bebas dengna vektor gelombang k adalah


v=
dv

hk
m

persamaan (2.12), maka jumlah elektron dalam elemen volume

adalah

sama

dengan

jumlah

elektron

dalam

elemen

volume

m
dk dv
h

k mv
dengan

. akibatnya jumlah elektron

per satuan

volume dalam ruang nyata dinyatakan dalam sebuah elemen kecepatan


dalam volume dv yaitu
f ( v ) dv ,

(2.88)

(2.89)
Teori Sommerfeld mengulang kembali model Drude, namun menggantikan
distribusi kecepatan klasik Maxwell Boltzmann dengan distribusi Fermi
The Sommerfeld Theory of Metals | 31

dirac . Distribusi kecepatan yang dibangun dari argumen-argumen


mekanika kuantum berbeda dengan pembenaran dalam teori klasik .
Pertama

yaitu

dapat

menggambarkan

gerak

elektron,

hanya

jika

seseorang dapat menentukan posisi dan momentum dengan seakurat


mungkin tanpa melanggar prinsip ketidakpastian.

hk F
Sebuah elektron dalam suatu logam memiliki momentum

ketidakpastiannya

, maka

hk F
harus lebih kecil dibandingkan dengan

sebuah penjelasan klasik yang baik. Karena

kF

1
rs

untuk

maka ketidakpastian

dalam posisi harus memenuhi


1
x
rs

(2.90)

Dimana (1.2) r adalah jarak electron dalam angstrom. Demikianlah uraian


klasik tidak mungkin jika kita harus melokalisasi elektron dalam jarak
atom ( dalam angstrom ). Namun elektron konduksi dalam logam tidak
terikat untuk ion tertentu, tetapi dapat berkeliaran bebas dalam volume
logam. Dalam tinjauan makroskopis untuk sebagian besar tujuan tidak
perlu untuk menentukan posisi mereka dalam akurasi 10 -8 cm. Model
Drude mengasumsikan pengetahuan tentang posisi elektron terutama
dalam hanya dua konteks berikut :
1.

Ketika sebuah medan elektromagnetik spasial bervariasi, maka


salah satu harus mampu menentukan posisi elektron dalam skala
kecil

dibandingkan

dengan

jarak

di

mana

gradien

suhu

bervariasi. Untuk sebagian besar aplikasi gradien suhu tidak


bervariasi pada skala angstrom, dan ketepatan posisi elektron tidak
perlu mengarah pada ketidakpastian momentum. Sebagai contoh,
medan listrik yang terkait dengan cahaya tampak bervariasi hanya
The Sommerfeld Theory of Metals | 32

selama jarak orde


pendek

daripada

10
ini

. jika panjang gelombang jauh lebih


(misalnya

sinar)

seseorang

harus

menggunakan mekanika kuantum untuk menjelaskan gerak elektron


yang disebabkan oleh medan.
2. Ada juga sebuah asumsi implisit dalam model Drude bahwa untuk
melokasikan sebuah atom secara substansial kurang dari lintasan
bebas l, dan oleh karena itu kecurigaan pada argumen klasik saat
rata-rata lintsan bebas lebih pendek dari 10 angstrom terjadi.
Untungnya kita lihat ke bawah, rata-rata lintsan bebas dalam logam
adalah sekitar 100 pada temperatur ruangan dan menjadi lebih
panjang masih sebagai temperatur rendah.
Dengan demikian berbagai fenomena tingkah

eletron logam baik

dijelaskan oleh mekanika klasik. Tidak, bagaimanapun dengan jelas dari


sini bahwa perilaku dari N elektron bisa dijelaskan oleh mekanikan klasik.
Karena prinsip larangan Pauli sangat mempengaruhi stastistik dari N
elektron .
Penggunaan statistik Fermi Dirac mempengaruhi prediksi model Drude
yang memerlukan beberapa pengetahuan tentang distribusi kecepatan
elektron untuk evaluasi mereka. Jika

1/

menyatakan keadaan saat

elektron bertabrakan tidak tergantung pada energi, maka elektron ratarata

lintasan

bebas

dan

konduktivitas

termal

dan

thermopower

dipengaruhi oleh perubahan dalam fungsi distribusi kesetimbangan.


Rata-rata lintasan bebas
Dengan menggunakan vf sebagai ukuran kecepatan elektron, maka kita
dapat menghitung rata-rata lintasan bebas = vf dari persamaan (1.8)
sebagai berikut:
2
r
( s)
a0
x 92
f

(2.91)

The Sommerfeld Theory of Metals | 33

Karena resistivitas dalam sentimeter microhm,

100 pada suhu kamar dan

f ,

biasanya 1 sampai

rs
a0 biasanya 2 sampai 6, berarti rata-rata

lintasan bebas mulai dari seratus angstrom dan mungkin akan lebih lama
pada suhu kamar.
konduktivitas termal
kita lanjutkan menghitung konduktivitas termal dengan persamaan :
1
K= v 2 C v
(2.92)
3
Panas Spesifik yang benar (2.81) adalah lebih kecil berdasarkan perkiran
klasik dari Drude dengan faktor k BT / , perkiraan yang benar v2 bukanlah
kecepatan thermal kuadrat rata-rata dengan kBT /m, tetapi

yang lebih besar dari nilai klasik dengan faktor

v f 2=2 f /m

f
k B T . Dengan

memasukkan nilai-nilai ini dalam (2.95) dan menghilangkan waktu


relaksasi dalam mendukung konduktivitas melalui (1,6) maka diperoleh
2
K 2 kB
=
=2,44 108 watt ohm / K 2
(2.93)
T 3 e

( )

Secara kebetulan Drude memperoleh nilai yang baik berkat dua koreksi
kBT / , dan sesuai dengan data dalam tabel 1.6. kita akan melihat (Bab
13) bahwa bilangan Lorentz jauh lebih baik dibandingkan penurunana
pada (2.93).
Thermopower
Asumsi Drude tentang thermopower ini juga menggunakan Statistik
Fermi-Dirac. Panas Spesifik, dari persamaan (2.81) dan (1.59) diperoleh

Ternyata

k BT
f

( )

lebih

kecil

dari

perkiraan

Drude

ini

(2.94)
(1.60) dengan

0,01 pada suhu kamar .

The Sommerfeld Theory of Metals | 34

Sifat-sifat lainnya
Karena distribusi
perhitungan

kecepatan

konduktivitas

elektron

DC

atau

tidak
AC,

berpengaruh
koefisien

dalam

Hall

atau

magnetoresistance , asumsi yang telah diberikan dalam bab 1 tetap


sama apakah seseorang menggunakan maxwell botlzmann atau statistik
Fermi Dirac.
Ini tidak menjadi permasalahan jika seseorang menggunakan waktu
relaksasi bergantung energi. misalnya satu elektron bertabrakan dengan
pusat hamburan, maka ini tidak bergantung pada rata-rata lintasan
1/ 2

bebas energi dan karenanya waktu relaksasi

l l
( )
v

.. Tak lama

setelah Drude, ditetapkan model gas elektron dari logam , A.H Lorentz
memperkenalkan

distribusi

Boltzmann

waktu

yang

kecepatan

relaksasi

elektron

bergantung

klasik
energi

Maxwell
yang

akan

menyebabkan ketergantungan suhu pada konduktivitas DC dan AC serta


sebuah

magnetoresistance

nonvanishing

dan

sebuah

medan

dan

tergantung suhu koefisien Hall . Ketidaktepatan distribusi kecepatan


klasik , tidak ada koreksi ini adalah dengan cara apapun mampu
membawa perbedaan dari model Drude ke dalam keselarasan yang lebih
baik dengan fakta-fakta yang diamati tentang logam . Selanjutnya kita
akan melihat ( bab 13 ) bahwa ketika distribusi kecepatan Fermi-Dirac
digunakan ketergantungan energi untuk waktu relaksasi memiliki sedikit
pengaruh yang signifikan pada sebagian besar magnetoresistance atau
koefisien Hall dengan asumsi tergantung energi. Dalam logam jumlah ini
ditentukan hampir seluruhnya oleh cara di mana elektron dekat tingkat
Fermi terhambur . Ini adalah satu lagi konsekuensi yang sangat penting
dari prinsip pengecualian pauli yang akan diberikan dalam bab 13 .

The Sommerfeld Theory of Metals | 35

BAB III
KESIMPULAN
Pada dasarnya model Sommerfeld ini sama saja dengan model Drude,
hanya saja model Sommerfeld melakukan tinjauan secara kuantum dan
menggunakan distribusi Fermi-Dirac sedangkan model Drude yang
melakukan tinjauan secara klasik dan menggunakan distribusi MaxwellBoltzman.
Teori Sommerfeld mengulang kembali model Drude, namun menggantikan
distribusi kecepatan klasik Maxwell Boltzmann dengan distribusi Fermi
dirac . Distribusi kecepatan yang dibangun dari argumen-argumen
mekanika kuantum berbeda dengan pembenaran dalam teori klasik .
Pertama

yaitu

dapat

menggambarkan

gerak

elektron,

hanya

jika

seseorang dapat menentukan posisi dan momentum dengan seakurat


mungkin tanpa melanggar prinsip ketidakpastian.
Fungsi Distribusi Fermi-Dirac
f iN =

1
F

kB T

+1

Aplikasi yang paling penting dari distribusi statistic Fermi-dirac adalah


perhitungan kontribusi elektron pada panas spesifik saat volume konstan
dari logam,

The Sommerfeld Theory of Metals | 36

Daftar Pustaka
Ashcorft. Solid State Physics. Saunders College, Philadelphia, 1976
Kardiawarman. Modul 4 Fisika Zat Padat . pdf
Laura. Gas elekron Bebas Fermi. [Online]. Tersedia : http:// Gas-ElektronBebas .Fermi.htm [ September 2014 ]

The Sommerfeld Theory of Metals | 37

Anda mungkin juga menyukai