Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Interferensi Cahaya
Interferensi merupakan superposisi atau gabungan dua gelombang cahaya
yang koheren (beda fasenya tetap) yang frekuensi dan panjang
gelombangnya sama.
B. Interferensi Konstruktif dan Interferensi Destruktif

Interferensi bisa bersifat saling menguatkan (konstruktif )

Jika beda fase kedua gelombang sama (beda fase= 0, 2?, 4?, atau beda lintasan
= 0, ?, 2?, 3?,) sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut. Gelombang resultan memiliki amplitudo
maksimum.

Interferensi bisa bersifat saling melemahkan ( destruktif )

Jika beda fasenya adalah 180 derajat(beda fase=?, 3?, 5?, atau beda
lintasan= 1/2?, 3/2?, 5/2?,.)
sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan. Gelombang resultan memiliki amplitudo nol.

a. interferensi konstruktif

b. interferensi destruktif

Di sebagian area pola interferensi, gelombang cahaya berada dalam fase,


dengan bukit dan lembah saling menguatkan, membentuk daerah yang
berkilau. Di daeah lain, di luar fase, dengan bukit dan lembah yang
berlawanan, membentuk daerah yang suram. Terdapat berbagai variasi cara
untuk memperagakan interferensi, pada bagian daerah yang terang maupun
daerah suram, dan perbedaan warna menggambarkan perbedaan panjang
gelombang cahaya.

Interferensi menghasilkan gelombang yang berhimpit. Ketika dua bukit (titik


tertinggi) gelombang bertemu, mereka bergabung menjadi gelombang yang
lebih besar. Ketika bukit sebuah gelombang dan lembah (titik terendah)
gelombang bertemu, gelombang saling mengapuskan satu sama lain. Posisi
bukit dan lembah disebut fase.
C. Contoh interferensi
Setiap orang dengan menggunakan sebuah baskom air dapat melihat bagaimana
interferensi antara dua gelombang permukaan air dapat menghasilkan pola-pola
bervariasi yang dapat dilihat dengan jelas. Warna-warni pelangi menunjukkan
bahwa sinar matahari adalah gabungan dari berbagai macam warna dari spektrum
kasat mata. Di lain fihak, warna pada gelombang sabun, lapisan minyak, warna
bulu burung merah, dan burung kalibri bukan disebabkan oleh pembiasan. Hal ini
terjadi karena interferensi konstruktif dan destruktif dari sinar yang dipantulkan
oleh suatu lapisan tipis.

Interferensi pada baskom yang berisi air


Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan bahwa cahaya itu
adalah gelombang. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas
sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka
interferensinya sulit diamati.
Interferensi cahaya sulit diamati karena dua alasan:
(1) Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.

(2) Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya
sembarang (random) sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat
singkat.
jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada gelombang air
atau gelombang bunyi.

D. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:


(1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang
cahaya harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus
memiliki frekuensi yang sama.
(2) Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir sama.

a) tidak terjadi interferensi

(b) terjadi interferensi

Untuk menghasilkan pasangan sumber cahaya kohern agar dapat menghasilkan


pola interferensi adalah:
1. Sinari dua (atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari
celah tunggal (satu celah).
Hal ini dilakukan oleh Thomas Young.
2. Dapatkan sumber-sumber kohern maya dari sebuah sumber cahaya
dengan pemantulan saja.
Hal ini dilakukian oleh Fresnel. Hal ini juga terjadi pada pemantulan dan
pembiasan (pada
interferensi lapisan tipis).
3. Gunakan sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil
cahaya kohern.

E. Percobaan Interferensi oleh Fresnell dan Young


Untuk mendapatkan dua sumber cahaya koheren, A. J Fresnell dan Thomas
Young menggunakan sebuah lampu sebagai sumber cahaya. Dengan
menggunakan sebuah sumber cahaya S, Fresnell memperoleh dua sumber
cahaya S1 dan S2 yang kohoren dari hasil pemantulan dua cermin. Sinar
monokromatis yang dipancarkan oleh sumber S, dipantulkan oleh cermin I
dan cermin II yang seolah-olah berfungsi sebagai sumber S1 danS2.
Sesungguhnya, S1 dan S2 merupakan bayangan oleh cermin I dan Cermin II
(Gambar di bawah)

Percobaan cermin Fresnell


Berbeda dengan percobaan yang dilakukan oleh Fresnell, Young
menggunakan dua penghalang, yang pertama memiliki satu lubang kecil
dan yang kedua dilengkapi dengan dua lubang kecil. Dengan cara tersebut,
Young memperoleh dua sumber cahaya (sekunder) koheren yang
monokromatis dari sebuah sumber cahaya monokromatis. Pada layar
tampak pola garis-garis terang dann gelap. Pola garis-garis terang dan gelap
inilah bukti bahwa cahaya dapat berinterferensi. Interferensi cahaya terjadi
karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah tersebut.

Percobaan dua celah oleh Young

Hasil interferensi dari dua sinar/cahaya koheren menghasilkan pola terang dan
gelap.

Pola interferensi yang dihasilkan oleh kedua percobaan tersebut adalah garisgaris terang dan garis-garis gelap pada layar yang silih berganti. Garis terang
terjadi jika kedua sumber cahaya mengalami interferensi yang saling
menguatkan atau interferensi maksimum. Adapun garis gelap terjadi jika kedua
sumber cahaya mengalami interferensi yang saling melemahkan atau
interferensi minimum.
Jika kedua sumber cahaya memiliki amplitudo yang sama, maka pada tempattempat terjadinya interferensi minimum, akan terbentuk titik gelap sama
sekali. Untuk mengetahui lebih rinci tentang pola yang terbentuk dari
interferensi dua celah, perhatikan penurunan-penurunan interferensi dua celah
berikut.
Pada Gambar di bawah, tampak bahwa lensa kolimator menghasilkan
berkas sejajar. Kemudian, berkas cahaya tersebut melewati penghalang
yang memiliki celah ganda sehingga S1 dan S2 dapat dipandang sebagai dua
sumber cahaya monokromatis. Setelah keluar dari S1 dan S2, kedua cahaya
digambarkan menuju sebuah titik A pada layar. Selisih jarak yang
ditempuhnya (S2A S1A) disebut beda lintasan.
..
......................................

Percobaan Interferensi Young


S1 dan S2, dua sumber cahaya baru., c = jarak antar dua sumber
= sudut belok, l = jarak antara dua sumber terhadap layar
F. Interferensi maksimum akan terjadi jika kedua gelombang
sefase. Dua gelombang memiliki fase sama bila beda lintasannya
merupakan kelipatan bilangan cacah atau bulat dari panjang
gelombang.
S = m
Jadi, persamaan interferensi maksimum menjadi :

dengan d = jarak antara celah pada layar


p = jarak titik pusat interferensi (O) ke garis terang di A
l = jarak celah ke layar
= panjang gelombang cahaya
m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, ...)
Interferensi maksimum/terang/konstruktif, terjadi bila :

atau

Keterangan :
P=jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter)
d=jarak kedua sumber cahaya/celah(meter)
l=jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter)
m=bilangan (1,2,3dst)
l=panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)
Interferensi minumum akan terjadi jika kedua gelombang yang beda
fase. Dua gelombang memiliki beda fase bila beda lintasannya
merupakan kelipatan bilangan ganjil dari panjang gelombang.
Interferensi Minimum/Gelap/Destrutif, terjadi jika
Jarak garis gelap ke-n dari pusat terang adalah:

atau

Keterangan :
P=jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter)
d=jarak kedua sumber cahaya/celah(meter)
l=jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter)
m=bilangan (1,2,3dst)
l=panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)
Bilangan m menyatakan orde atau nomor gelap, yang besarnya n = 1, 2, 3, ... .
Untuk m = 1 disebut minimum orde ke-1.
Mengingat sin = p / l

(n-(1/2)) = d. (p / l)
P = jarak gelap ke-n dari pusat terang. Pada interferensi celah ganda, jarak dua
garis terang yang berurutan sama dengan jarak dua garis gelap yang berurutan.
Dengan mengunakan persamaan diperoleh:
(pd / l) = n
Untuk dua garis terang mapun dua garis gelap berurutan dapat dikatakan ikatakan
nilai n =1, sehingga jarak antara dua garis terang maupun jarak antara dua garis
gelap berurutan dapat diperoleh dengan persamaan:
(pd / l) =

MAKALAH
INTERFERENSI CAHAYA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 1

ANDI AKIFAH REZKIANI (KETUA) 04


ANNISA BASO (11)
DIAN PURNAMA S (14)
PUTRI DEWI DHARMA (42)

HERMAWATI B (43)

XII IPA 8

SMA NEGERI 21 MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2015-2016

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul
"Interferensi Cahaya".
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan serta ibu guru pembimbing. Melalui kata pengantar ini
penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana isi
makalah ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.
Kami berharap semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan
pengetahuan bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Makassar, 9 September 2016

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR
..
DAFTAR
ISI
.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
.
B. Rumusan
Masalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Interferensi
Cahaya..

B. Interferensi Konsruktif dan interfrensi


Destruktif...
C. Contoh interferensi pada kehidupan seharihari..
D. Syarat terjadinya
Interferensi......
E. Percobaan Interferensi oleh Fresnel dan
Young...
F. Interferensi Maksimum dan Interferensi
Minimum.....
G. Kumpulan
soal
...

BAB III PENUTUP


A.
Kesimpulan
.........
B. Daftar
Pustaka..
...

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Interferensi gelombang cahaya mula-mula diperlihatkan oleh Thomas Young
dalam tahun 1801. Dalam percobaannya Young menjelaskan bahwa interferensi

merupakan gejala penyebaran arah yang dialami oleh seberkas gelombang cahaya
ketika melalui suatu celah sempit dibandingkan dengan ukuran panjang
gelombangnya. Jika pada interferensi tersebut berkas gelombangnya melewati dua
celah sempit maka ketika dua gelombang atau lebih tersebut bertemu atau
berpadu dalam ruang maka medan-medan tersebut akan saling menambahkan
dengan mengikuti prinsip superposisi.
Dengan menggunakan sumber gelombang yang sama (sumber cahayanya
sama) dan dengan panjang gelombangnya diketahui juga, maka dapat ditentukan
jarak yang sangat pendek serta sifat medium optiknya akan mudah
teramati. Interferensi adalah suatu kejadian dimana dua gelombang atau lebih
berjalan melalui bagian yang sama dari suatu ruangan pada waktu yang
bersamaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya superposisi dari gelombang
gelombang tersebut sehingga menghasilkan pola intensitas baru.
B. Rumusan Masalah
1.

Apa pengertian dari interferensi cahaya ?

2.

Apa saja syarat terjadinya interferensi gelombang cahaya ?

3.

Apa penerapan interferensi cahaya dalam kehidupan sehari-hari ?

4.

Bagaimana proses penelitian yang dilakukan oleh fresnell dan Young?

G. KUMPULAN SOAL
1. Sebuah celah ganda disinari dengan cahaya yang panjang gelombangnya 640
nm. Sebuah layar diletakkan 1,5 m dari celah. Jika jarak kedua celah 0,24 mm
maka jarak dua pita terang yang berdekatan adalah....
A. 4,0 mm
D. 9,0 mm

B. 6,0 mm
C. 8,0 mm

E. 9,6 mm

Pembahasan:
Diketahui:
= 640 nm = 640 . 10-9 m
d = 0,24 mm = 0,24 . 10-3 m
L = 1,5 m
Ditanya: P = ...

2. Sebuah celah ganda disinari dengan cahaya yang mempunyai panjang


gelombang 560 nm. Sebuah layar diletakkan 1 m dari celah. Jika jarak antara
kedua celah 0,5 mm, maka jarak dua pita terang yang berdekatan adalah
A. 1,00 mm
B. 1,12 mm
C. 1,40 mm
D. 1,60 mm
E. 2,00 mm
Pembahasan :

Diketahui :
1 nanometer (nm) = 10-9 m
Panjang gelombang = 560 nm = 560 10-9 m
I=1m
d = 0,5 mm = 0,5 10-3 m

Ditanya :
Jarak dua pita terang yang berdekatan (y)

Jawab :

(Jawaban benar B)
3. Gambar dibawah menggambarkan percobaan Young.

Jika d adalah jarak antara dua celah, L adalah jarak layar ke celah, dan P 2 adalah
jarak garis terang kedua dari terang pusat, maka gelombang cahaya yang
digunakan adalah...(1 = 10-10m)
A. 3000
D. 5500
B. 4000
E. 6000
C. 5000
Pembahasan:
Diketahui:
d = 1 mm = 10-3 m
L=1m
P2= 1 mm = 10-3 m
n=2
Ditanya: =...

Jawab:

4. Gambar berikut menggambarkan diagram Young, d adalah jarak antar


celah, P2 adalah garis terang orde 2. Jika panjang gelombang yang digunakan
adalah 400 nm (1 nm = 10-9 m), maka jarak antar celah adalah...

A. 1,6 . 10-1 mm
B. 1,6 . 10-2 mm
C. 2,0 . 10-2 mm
D. 1,6 . 10-3 mm
E. 2,0 . 10-3 mm
Pembahasan:
Diketahui:
n=2
= 300
= 400 nm = 400 . 10-9 m = 4 . 10-7 m
Ditanya: d = ...
Jawab:
d sin = n
d sin 300 = 2 . 4 . 10-7 m
d . = 8 . 10-7m
d = 16 . 10-7 m = 1,6 . 10-3 mm
(Jawaban D)
5. Dalam percobaan interferensi dua celah (percobaan Young) dipakai sinar
kuning monokromatis, maka pada layar terlihat
A.
B.
C.
D.
E.

Garis kuning dan gelap berselang-seling dengan garis yang di tengah kuning.
Garis kuning dan gelap berselang-seling dengan garis yang di tengah gelap.
Garis berwarna seperti pelangi dengan garis yang di tengah kuning.
Garis berwarna seperti pelangi dengan garis yang di tengah gelap.
Garis kuning dan gelap berselang-seling dengan garis yang di tengah putih.
( Jawaban A )

6. Suatu berkas sinar sejajar mengenai celah yang lebarnya 0,4 mm secara tegak
lurus. Di belakang celah diberi lensa positif dengan jarak titik api 40 cm. Garis
terang pusat (orde nol) dengan garis gelap pertama pada layar di bidang titik api
lensa berjarak 0,56 mm. Panjang gelombang sinar adalah .
Diketahui :
Jarak titik api = jarak celah ke layar = l = 40 cm.
Gelap pertama m = 1
Ditanya : .
Jawab :

= m

= 5,6 x 10-7 m

7. Pada percobaan Young (celah ganda), jika jarak antara dua celahnya dijadikan
dua kali semula, maka jarak antara dua garis gelap yang berurutan menjadi
A.
B.
C.
D.
E.

1/4 kali semula


1/2 kali semula
2 kali semula
4 kali semula
Tidak berubah

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama dengan nol, sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak
jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan.Interferensi merupakan perpaduan/interaksi dua atau lebih
gelombang cahaya dapat menghasilkan suatu pola yang teratur terang-gelap.
Intererensi adalah hasil kerja sama dua gelombang atau lebih yang bertemu pada
satu titik di dalam ruang dan menimbulkan fenomena fisik yang dapat diamati.
Ketika dua gelombang yang koheren menyinari/melalui dua celah sempit, maka
akan teramati pola interferensi terang dan gelap pada layar. Jarak tempuh cahaya
yang melalui dua celah sempit mempunyai perbedaan (beda lintasan), hal ini yang
menghasilkan pola interferensi.
B. Daftar Pustaka
http://smart-pustaka.blogspot.co.id/2013/03/interferensi-cahaya.html (online)
Sri wahyu widyaningsih.2012. Interferensi gelombang. (online), Diakses pada 9
september 2016http://wennyphysics.blogspot.co.id/2012/03/percobaaninterferensi-cahaya.html
https://www.google.co.id/search?
q=GAMBAR+INTERFERENSI+PADA+BASKOM&espv=2&biw=1366&bih=677&sourc

e=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiG_eWzIHPAhVCrY8KHW4_D6MQ_AUIBigB#imgrc=hClSk8uPfBhgLM%3A

Anda mungkin juga menyukai