Anda di halaman 1dari 9

Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang

menimbulkan pola gelombang yang baru.

Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut.

Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan.

Syarat Interferensi Cahaya :

Kedua sumber cahaya harus bersifat kokeren (Kedua sumber cahaya mempunyai beda
fase,frekuensi dan amplitude sama)

Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber cahaya dari satu sumber cahaya, yang
dijatukan pada dua buah celah sempit.
Satu sumber cahaya, dilewatkan pada dua celah sempit, sehingga cahaya yang melewati kedua
celah itu, merupakan dua sumbeer cahaya baru

Hasil interferensi dari dua sinar/cahaya koheren menghasilkan pola terang dan gelap.

Secara matematika rumus untuk mendapatkan pola terang dan gelap Sbb:

S1 = Sumber cahaya
S2 dan S3, dua sumber cahaya baru., d = jarak antar dua sumber c

= sudut belok, a=l = jarak antara dua sumber terhadap layar


Interferensi maksimum/terang/konstruktif, terjadi bila :

atau

Keterangan :
P=jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter)
d=jarak kedua sumber cahaya/celah(meter)
l=jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter)
m=bilangan (1,2,3dst)
l=panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)

Interferensi Minimum/Gelap/Destrutip, terjadi jika

atau

Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Agar interferensi cahaya
dapat teramati dengan jelas, maka kedua gelombang cahaya itu harus bersifat koheren. Dua
gelombang cahaya dikatakan koheren apabila kedua gelombang cahaya tersebut mempunyai
amplitudo, frekuensi yang sama dan pada fasenya tetap.

Ada dua hasil interferensi cahaya yang dapat teramati dengan jelas jika kedua gelombang
tersebut berinterferensi. Apabila kedua gelombang cahaya berinteferensi saling memperkuat
(bersifat konstruktif), maka akan menghasilkan garis terang yang teramati pada layar.

Apabila kedua gelombang cahaya berinterferensi saling memperlemah (bersifat destruktif), maka
akan menghasilkan garis gelap yang teramati pada layar. Marilah sekarang kita mempelajari
peristiwa interferensi cahaya yang telah dilakukan percobaan/eksperimen oleh para ilmuwan
terdahulu, seperti halnya Thomas Young dan Fresnell.
1. Interferensi Cahaya pada Celah Ganda
Percobaan yang dilakukan oleh Thomas Young dan Fresnel pada dasarnya adalah sama, yang
membedakan adalah dalam hal mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren. Thomas
Young mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan menjatuhkan cahaya dari
sumber cahaya pada dua buah celah sempit yang saling berdekatan, sehingga sinar cahaya yang
keluar dari celah tersebut merupakan cahaya yang koheren.

Sebaliknya Fresnel mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan memantulkan
cahaya dari suatu sumber ke arah dua buah cermin datar yang disusun hampir membentuk sudut
180o, sehingga akan diperoleh dua bayangan sumber cahaya.

Sinar yang dipantulkan oleh cermin I dan II dapat dianggap sebagai dua gelombang cahaya yang
koheren. Untuk menunjukkan hasil interferensi cahaya, di depan celah tersebut diletakkan layar
pada jarak L maka akan terlihat pada layar berupa garis gelap dan terang.

Garis terang merupakan hasil interferensi yang saling memperkuat dan garis gelap adalah hasil
interferensi yang saling memperlemah. Hasil interferensi bergantung pada selisih jarak tempuh/
lintasan cahaya dari celah ke layar.

Percobaan Interferensi oleh Frenell dan


Young
Untuk mendapatkan dua sumber cahaya koheren, A. J Fresnell dan Thomas Young
menggunakan sebuah lampu sebagai sumber cahaya. Dengan menggunakan sebuah sumber
cahaya S, Fresnell memperoleh dua sumber cahaya S1 dan S2 yang kohoren dari hasil pemantulan
dua cermin. Sinar monokromatis yang dipancarkan oleh sumber S, dipantulkan oleh cermin I dan
cermin II yang seolah-olah berfungsi sebagai sumber S1 dan S2. Sesungguhnya, S1 dan S2
merupakan bayangan oleh cermin I dan Cermin II (Gambar 2.4)

Gambar 2.4. Percobaan cermin Fresnell


Berbeda dengan percobaan yang dilakukan oleh Fresnell, Young menggunakan dua penghalang,
yang pertama memiliki satu lubang kecil dan yang kedua dilengkapi dengan dua lubang kecil.
Dengan cara tersebut, Young memperoleh dua sumber cahaya (sekunder) koheren yang
monokromatis dari sebuah sumber cahaya monokromatis (Gambar 2.5). Pada layar tampak pola
garis-garis terang dann gelap. Pola garis-garis terang dan gelap inilah bukti bahwa cahaya dapat
berinterferensi. Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah
tersebut.

Gambar 2.5. Percobaan dua celah oleh Young


Pola interferensi yang dihasilkan oleh kedua percobaan tersebut adalah garis-garis terang dan
garis-garis gelap pada layar yang silih berganti. Garis terang terjadi jika kedua sumber cahaya
mengalami interferensi yang saling menguatkan atau interferensi maksimum. Adapun garis gelap
terjadi jika kedua sumber cahaya mengalami interferensi yang saling melemahkan atau
interferensi minimum. Jika kedua sumber cahaya memiliki amplitudo yang sama, maka pada
tempat-tempat terjadinya interferensi minimum, akan terbentuk titik gelap sama sekali. Untuk
mengetahui lebih rinci tentang pola yang terbentuk dari interferensi dua celah, perhatikan
penurunan-penurunan interferensi dua celah berikut.
Pada Gambar 2.6, tampak bahwa lensa kolimator menghasilkan berkas sejajar. Kemudian, berkas
cahaya tersebut melewati penghalang yang memiliki celah ganda sehingga S1 dan S2 dapat
dipandang sebagai dua sumber cahaya monokromatis. Setelah keluar dari S1 dan S2, kedua
cahaya digambarkan menuju sebuah titik A pada layar. Selisih jarak yang ditempuhnya (S2A
S1A) disebut beda lintasan.
........................................2.2

Gambar 2.6. Percobaan Interferensi Young

Jika jarak S1A dan S2A sangat besar dibandingkan jarak S1 ke S2, dengan S1S2 = d, sinar S1A dan
S2A dapat dianggap sejajar dan selisih jaraknya S = S2B. Berdasarkan segitiga S1S2B, diperoleh
, dengan d adalah jarak antara kedua celah. Selanjutnya, pada segitiga

COA, .

Untuk sudut-sudut kecil akan didapatkan . Untuk kecil, berarti p/l kecil atau
p< sehingga selisih kecepatan yang ditempuh oleh cahaya dari sumber S2 dan S1 akan memenuhi
persamaan berikut ini.

................................................2.3
Interferensi maksimum akan terjadi jika kedua gelombang yang tiba di titik A sefase. Dua
gelombang memiliki fase sama bila beda lintasannya merupakan kelipatan bilangan cacah dari
panjang gelombang.
S = m ............................................................2.4
Jadi, persamaan interferensi maksimum menjadi

.........................................................2.5
dengan d = jarak antara celah pada layar
p = jarak titik pusat interferensi (O) ke garis terang di A
l = jarak celah ke layar
= panjang gelombang cahaya
m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, ...)

Sketsa interferensi Thomas Young pada difraksi celah ganda yang diamati pada gelombang
air.[19]

Pada mekanika kuantum, eksperimen celah ganda yang dilakukan oleh Thomas Young
menunjukkan sifat yang tidak terpisahkan dari cahaya sebagai gelombang dan partikel. Sebuah
sumber cahaya koheren yang menyinari bidang halangan dengan dua celah akan membentuk
pola interferensi gelombang berupa pita cahaya yang terang dan gelap pada bidang pengamatan,
walaupun demikian, pada bidang pengamatan, cahaya ditemukan terserap sebagai partikel diskrit
yang disebut foton.[20][21]

Pita cahaya yang terang pada bidang pengamatan terjadi karena interferensi konstruktif, saat
puncak gelombang (en:crest) berinterferensi dengan puncak gelombang yang lain, dan
membentuk maksima. Pita cahaya yang gelap terjadi saat puncak gelombang berinterferensi
dengan landasan gelombang (en:trough) dan menjadi minima. Interferensi konstruktif terjadi
saat:

dimana

adalah panjang gelombang cahaya


a adalah jarak antar celah, jarak antara titik A dan B pada diagram di samping kanan
n is the order of maximum observed (central maximum is n = 0),
x adalah jarak antara pita cahaya dan central maximum (disebut juga fringe distance)
pada bidang pengamatan
L adalah jarak antara celah dengan titik tengah bidang pengamatan

Persamaan ini adalah pendekatan untuk kondisi tertentu.[22] Persamaan matematika yang lebih
rinci dari interferensi celah ganda dalam konteks mekanika kuantum dijelaskan pada dualitas
Englert-Greenberger.

Interferensi cahaya terjadi jika dua (atau lebih) berkas cahaya kohern dipadukan. Di bagian ini
kita akan mempelajari interferensi antar dua gelombang cahaya kohern.

Dua berkas cahaya disebut kohern jika kedua cahaya itu memeiliki beda fase tetap. Interferensi
destruktif (saling melemahkan) terjadi jika kedua gelombang cahaya berbeda fase 180o.
Sedangkan interferensi konstruktif(saling menguatkan) terjadi jika kedua gelombang cahaya
sefase atau beda fasenya nol. Interferensi destruktif maupun interferensi konstruktif dapat
diamati pada pola interferensi yang terjadi.

Pola interferensi dua cahaya diselidiki oleh Fresnel dan Young. Fresnel melakukan percobaan
interferensi dengan menggunakan rangkaian dua cermin datar untuk menghasilkan dua sumber
cahaya kohern dan sebuah sumber cahaya di depan cermin. Young menggunakan celah ganda
untuk menghasilkan dua sumber cahaya kohern.

1. Percobaan Fresnel
Gambar 8. Diagram eksperimen interferensi Fresnel. Bayangan sumber cahaya monokromatis S0
oleh kedua cermin (S1 dan S2) berlaku sebagai 2 sumber cahaya kohern yang pola
interferensinya ditangkap oleh layar.

Pada gambar diatas, sumber cahaya monokromatis S0 ditempatkan di depan dua cermin datar
yang dirangkai membentuk sudut tertentu. Bayangan sumber cahaya S0 oleh kedua cermin, yaitu
S1dan S2 berlaku sebagai pasangan cahaya kohern yang berinterferensi. Pola interferensi cahaya
S1dan S2ditangkap oleh layar.

Jika terjadi interferensi konstruktif, pada layar akan terlihat pola terang. Jika terjadi interferensi
destruktif, pada kayar akan terlihat pola gelap.

2. Interferensi celah ganda Young


Pada eksperimen Young, dua sumber cahaya kohern diperoleh dari cahaya monokromatis yang
dilewatkan dua celah. Kedua berkas cahaya kohern itu akan bergabung membentuk pola-pola
interferensi.

Gambar 9. Skema eksperimen Young

Inteferensi maksimum (konstruktif) yang ditandai pola terang akan terjadi jika kedua berkas
gelombang fasenya sama. Ingat kembali bentuk sinusoidal fungsi gelombang berjalan pada
grafik simpangan (y) versus jarak tempuh (x). Dua gelombang sama fasenya jika selisih jarak
kedua gelombang adalah nol atau kelipatan bulat dari panjang gelombangnya.
Gambar 10. Selisih lintasan kedua berkas adalah d sin

Berdasarkan gambar di atas, selisih lintasan antara berkas S1dan d sin , dengan d adalah jarak
antara dua celah.

Jadi interferensi maksimum (garis terang) terjadi jika

d sin = n , dengan n =0, 1, 2, 3,

Pada perhitungan garis terang menggunakan rumus di atas, nilai n = 0 untuk terang pusat, n = 1
untuk terang garis terang pertama, n = 2 untuk garis terang kedua, dan seterusnya.

Interferensi minimum (garis gelap) terjadi jika selisih lintasan kedua sinar merupakan kelipatan
ganjil dari setengah panjang gelombang. Diperoleh,

d sin = (n ), dengan n =1, 2, 3,

Pada perhitungan garis gelap menggunakan rumus di atas, n = 1 untuk terang garis gelap
pertama, n = 2 untuk garis gelap kedua, dan seterusnya. Tidak ada nilai n = 0 untuk perhitungan
garis gelap menggunakan rumus di atas.

Anda mungkin juga menyukai