Anda di halaman 1dari 10

B.

Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua
gelombang cahaya. Agar interferensi cahaya dapat teramati
dengan jelas, maka kedua gelombang cahaya itu harus bersifat
koheren. Dua gelombang cahaya dikatakan koheren apabila
kedua gelombang cahaya tersebut mempunyai amplitudo,
frekuensi yang sama dan pada fasenya tetap. Ada dua hasil
interferensi cahaya yang dapat teramati dengan jelas jika kedua
gelombang tersebut berinterferensi. Apabila kedua gelombang
cahaya berinteferensi saling memperkuat (bersifat konstruktif),
maka akan menghasilkan garis terang yang teramati pada layar.
Info Sains Apabila kedua gelombang cahaya berinterferensi saling
memperlemah (bersifat destruktif), maka akan menghasilkan
garis gelap yang teramati pada layar. Marilah sekarang kita
mempelajari peristiwa interferensi cahaya yang telah dilakukan
percobaan/eksperimen oleh para ilmuwan terdahulu, seperti
halnya Thomas Young dan Fresnell.
1. Interferensi Cahaya pada Celah Ganda
Percobaan yang dilakukan oleh Thomas Young dan
Thomas Young (1773-
1829), mengumpulkan Fresnel pada dasarnya adalah sama, yang membedakan adalah
bukti yang menunjuk- dalam hal mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren.
kan bahwa cahaya ber- Thomas Young mendapatkan dua gelombang cahaya yang
jalan dalam bentuk koheren dengan menjatuhkan cahaya dari sumber cahaya
gelombang. Ia menyim-
pulkan bahwa warna
pada dua buah celah sempit yang saling berdekatan, sehingga
yang berbeda terbentuk sinar cahaya yang keluar dari celah tersebut merupakan cahaya
dari gelombang yang yang koheren. Sebaliknya Fresnel mendapatkan dua
berbeda panjangnya. gelombang cahaya yang koheren dengan memantulkan cahaya
Sumber : wikipedia dari suatu sumber ke arah dua buah cermin datar yang
disusun hampir membentuk sudut 180 o , sehingga akan
diperoleh dua bayangan sumber cahaya. Sinar yang
dipantulkan oleh cermin I dan II dapat dianggap sebagai dua
gelombang cahaya yang koheren. Skema percobaan Young
terlihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Interferensi celah ganda percobaan Young

64 Fisika SMA/MA XII


Untuk menunjukkan hasil interferensi cahaya, di depan
celah tersebut diletakkan layar pada jarak L maka akan terlihat
pada layar berupa garis gelap dan terang. Garis terang
merupakan hasil interferensi yang saling memperkuat dan
garis gelap adalah hasil interferensi yang saling memperlemah.
Hasil interferensi bergantung pada selisih jarak tempuh/
lintasan cahaya dari celah ke layar. Akan terjadi garis terang
jika selisih lintasan merupakan kelipatan bilangan genap kali

O atau atau kelipatan bilangan bulat kali O atau


(nO). Sebaliknya akan terjadi garis gelap jika selisih lintasan

merupakan kelipatan bilangan ganjil kali O atau

Misalkan jarak antara dua celah d, jarak


layar ke celah L, di titik O pada layar akan
terjadi garis terang yang disebut garis
terang pusat, karena jarak S1O dan S2O
adalah sama sehingga gelombang cahaya
sampai di O akan terjadi interferensi
maksimum. Di titik P yang berjarak p
dari terang pusat akan terjadi interferensi
maksimum atau minimum tergantung
pada selisih lintasan S 2 P – S 1 P.
Perhatikan Gambar 2.5!
Gambar 2.5 Interferensi celah ganda Di P terjadi interferensi maksimum
jika :
S2P – S1P = d sin T = n O
Perhatikan segitiga S1QS2 dan segitiga POR , untuk nilai T<<<

berlaku sin T = tg T = , sehingga: atau

p= .... (2.8)

dengan :
d = jarak antara dua celah (m)
p = jarak garis terang ke terang pusat (m)
L = jarak celah ke layar
O = panjang gelombang cahaya
n = orde interferensi ( n = 0, 1, 2, 3, ...)

Fisika SMA/MA XII 65


Di P akan terjadi interferensi minimum/garis gelap jika :

.... (2.9)

dengan
d = jarak antara dua celah (m)
p = jarak garis gelap ke terang pusat (m)
L = jarak celah ke layar (m)
O = panjang gelombang cahaya (m)
n = orde interferensi (n = 1, 2, 3, ...)

Contoh Soal
Dua buah celah sempit terpisah pada jarak 0,2 mm disinari tegak lurus.
Sebuah layar diletakkan 1 meter di belakang celah. Garis terang orde ke-
3 pada layar terletak 7,5 mm dari terang pusat. Tentukan berapa panjang
gelombang cahaya yang digunakan!
Penyelesaian :
Diketahui : d = 0,2 mm = 2 .10-4 m
L =1m
p = 7,5 mm = 7,5.10-3 m
n = 3
Ditanyakan : O = ... ?
Jawab :

p=

O= m = 5000 Å.

Jadi, panjang gelombang cahaya yang digunakan sebesar 5000 Å.

Soal Latihan :
1. Dua buah celah sempit terpisah pada jarak 0,3 mm disinari
tegak lurus cahaya monokromatik dan sebuah layar
diletakkan di belakang celah pada jarak 0,9 m dari layar.
Apabila jarak garis gelap orde ke 2 terletak 3 mm dari
terang pusat, tentukan panjang gelombang cahaya yang
dipakai!

66 Fisika SMA/MA XII


2. Seberkas cahaya yang panjang gelombangnya 6 x 10-7 m
dijatuhkan pada dua buah celah sempit yang terpisah
pada jarak 0,3 mm dan sebuah layar diletakkan 2 meter
di belakang celah. Tentukan jarak garis terang orde ke-2
dan jarak garis gelap orde 1 dari terang pusat!

2. Interferensi pada Selaput Tipis


Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat adanya
warna-warna pelangi yang terjadi pada gelembung air sabun
atau adanya lapisan minyak di permukaan air jika terkena
cahaya matahari. Hal ini menunjukkan
adanya interferensi cahaya matahari pada
selaput tipis air sabun atau selaput tipis
minyak di atas permukaan air. Inter-
ferensi cahaya terjadi dari cahaya yang
garis normal
dipantulkan oleh lapisan permukaan atas
dan bawah dari selaput tipis tersebut.
Untuk lebih jelasnya perhatikan
Gambar 2.6.
Gambar tersebut melukiskan
seberkas sinar monokromatik jatuh pada
selaput tipis setebal d, pada lapisan atas
selaput cahaya dipantulkan (menempuh
lintasan AE) dan sebagian dibiaskan yang
Gambar 2.6 Interferensi pada selaput tipis
kemudian dipantulkan lagi oleh lapisan
bawah menempuh lintasan ABC. Antara
sinar yang menempuh lintasan AE dan ABC akan saling
berinterferensi di titik P tergantung pada selisih jarak lintasan
optik. Di titik P akan terjadi interferensi maksimum atau garis
terang apabila :

2nd cos r = (2m + 1) O .... 2.10)

dan terjadi garis gelap atau interferensi minimum jika

2nd cos r = (2m) O .... (2.11)


dengan :
n = indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut bias sinar
O = panjang gelombang sinar
m = orde interferensi

Fisika SMA/MA XII 67


3. Cincin Newton
Cincin Newton merupakan pola inter-
ferensi pada selaput tipis udara yang berupa
lingkaran-lingkaran garis gelap dan terang
Cahaya datang
yang sepusat. Cincin Newton terletak antara
permukaan optik. Cincin Newton dapat terjadi
pada selaput tipis udara antara kaca plan-
paralel dan lensa plan-konveks yang disinari
cahaya sejajar monokromatik secara tegak
lurus dari atas kaca plan-paralel. Cincin New-
Lensa
cembung
ton ini terjadi karena interferensi cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan cembung lensa
dengan sinar yang telah menembus lapisan
Gambar 2.7 Cincin Newton udara, yang kemudian dipantulkan oleh per-
mukaan bagian atas kaca plan-paralel. Perhati-
kan gambar 2.7 di bawah, apabila r menyatakan jari-jari orde
lingkaran, R jari-jari kelengkungan permukaan lensa, n
merupakan orde lingkaran, dan O menyatakan panjang gelom-
bang cahaya yang digunakan, maka hubungan antara jari-jari
orde interferensi dengan panjang gelombang cahaya yang
digunakan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini.

= (2n + 1) O .... (2.12)

Wawasan Produktivitas : Kewirausahaan


Pada dewasa ini telah banyak alat-alat yang bekerja dengan memanfaatkan
teknologi gelombang dan cahaya di antara adalah mesin fotokopi, scanner,
faxsimile dan lain-lain. Cobalah sekarang kalian cari data pada sebuah
mesin fotokopi yang menyangkut tentang data spesifikasi mesin tersebut
di antaranya tentang pemakaian energi listriknya, kemampuan mengkopi
tiap menitnya dan banyaknya tinta yang dipakai. Bandingkan antara merk
mesin fotokopi misalnya merk Minolta, Sharp, Xerox yang manakah yang
paling efisien?

C. Difraksi Cahaya
Apabila permukaan gelombang melewati sebuah celah
sempit, di mana lebar celah lebih kecil daripada panjang
gelombangnya, maka gelombang tersebut akan mengalami
lenturan. Selanjutnya terjadi gelombang setengah lingkaran
yang melebar di daerah bagian belakang celah tersebut.
Peristiwa ini disebut difraksi atau lenturan.

68 Fisika SMA/MA XII


1. Difraksi Cahaya pada Celah Tunggal
Difraksi/lenturan cahaya pada celah tunggal akan
menghasilkan garis terang/interferensi maksimum pada layar
yang berjarak L dari celah apabila selisih lintasan antara cahaya

yang datang dari A dan B adalah (2n + 1) O, kemudian akan


terjadi garis gelap atau interferensi minimum jika selisih

lintasannya adalah (2n) O.


Perhatikan Gambar 2.8, meng-
gambarkan sebuah celah sempit yang
mempunyai lebar d, disinari dengan
cahaya sejajar monokromatik secara
tegak lurus pada celah. Apabila di
belakang celah ditaruh layar pada jarak
L dari celah maka akan tampak pada
layar berupa garis terang dan gelap
yang berada di sekitar terang pusat.
Celah sempit tersebut kita bagi menjadi
2 bagian yang masing-masing lebarnya
Gambar 2.8 Difraksi pada celah tunggal
d. Kelompok cahaya dari bagian atas
dan bawah akan berinterferensi di titik P yang terletak pada
layar tergantung pada selisih lintasannya. Di titik O yang berada
pada layar yang juga merupakan titik tengah-tengah celah,
maka semua cahaya yang berasal dari celah bagian atas dan
bagian bawah sampai ke titik O mempunyai jarak lintasan
yang sama, sehingga di titik O terjadi interferensi maksimum
atau sering juga disebut dengan terang pusat. Sedangkan hasil
interferensi di titik P tergantung pada selisih lintasan yang
ditempuh oleh cahaya tersebut.
Apabila celah kita bagi dua maka cahaya dari tepi celah cahaya
1 dan 5 akan berinterferensi di titik P akan menghasilkan garis

gelap jika selisih lintasannya O.  Persamaannya dapat

dituliskan : d sin T = O atau d sin T = O


Apabila celah dibagi empat, maka garis gelap akan terjadi bila

d sin T = O atau d sin T = 2 O. Apabila celah dibagi 6,

maka garis gelap akan terjadi bila d sin T = O atau

Fisika SMA/MA XII 69


d sin T= 3 O, dan seterusnya. Jadi untuk garis gelap ke-n pada
layar akan terbentuk jika d sin T = n O; n = 1, 2, 3, ... dan
seterusnya.

Untuk sudut T kecil berlaku bahwa sin T = tg T = , maka :

.... (2.13)

dengan :
d = lebar celah (m)
p = jarak garis gelap ke terang pusat (m)
L = jarak layar ke celah (m)
O = panjang gelombang cahaya yang digunakan (m)
n = orde interferensi/ menyatakan garis gelap dari terang pusat
Dengan cara yang sama di titik P akan terjadi garis terang
jika :

.... (2.14)

Contoh Soal
Seberkas cahaya yang panjang gelombangnya 6000 Å dijatuhkan tegak
pada sebuah celah tunggal yang lebarnya 0,2 mm. Sebuah layar diletakkan
1 meter di belakang celah, tentukan jarak garis terang orde ke-2 dari terang
pusat!
Penyelesaian:
Diketahui : O = 6000 Å = 6. 10-7 m
L =1m
d = 0,2 mm = 2. 10-4 m
n = 2
Ditanyakan : p = ...?

Jawab : P = (2n +1)

= (2.2 + 1)

= (3. 10-3) = 7,5.10-3 m = 7,5 mm


Jadi, jarak garis terang orde ke-2 dari terang pusat sebesar 7,5 mm.

70 Fisika SMA/MA XII


Soal Latihan :
1. Sebuah celah tunggal yang lebarnya d disinari dengan
cahaya yang panjang gelombangnya 6000 Å. Apabila pola
difraksi maksimum orde pertama terjadi pada sudut 30o,
tentukan berapa lebar celah tersebut!
2. Suatu berkas sinar sejajar didatangkan tegak lurus celah
sempit yang lebarnya 0,4 mm. Di belakang celah diberi
lensa positif dengan jarak titik api 40 cm. Apabila garis
gelap orde pertama pada layar yang terletak di bidang
titik api lensa terletak 0,56 mm, tentukan panjang
gelombang cahaya tersebut!

2. Difraksi Cahaya pada Kisi


Kisi adalah celah sangat sempit yang dibuat dengan
menggores sebuah lempengan kaca dengan intan. Sebuah kisi
dapat dibuat 300 sampai 700 celah setiap 1 mm. Pada kisi,
setiap goresan merupakan celah. Sebuah kisi memiliki
konstanta yang menyatakan banyaknya goresan tiap satu
satuan panjang, yang dilambangkan dengan d, yang juga sering
dikatakan menjadi lebar celah. Dalam sebuah kisi, lebar celah
dengan jarak antara dua celah sama apabila banyaknya
goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan N, maka

d= . Misalnya sebuah kisi memiliki 500 garis/mm maka

lebar celah kisi tersebut adalah d = =


2 × 10-6 m.
Pada sebuah kisi yang disinari cahaya yang sejajar dan
tegak lurus kisi, dan di belakang kisi ditempatkan sebuah
layar, maka pada layar tersebut akan terdapat garis terang dan
gelap, jika cahaya yang dipakai adalah monokromatik.
Kemudian akan terbentuk deretan spektrum warna, jika
cahaya yang digunakan sinar putih (polikromatik). Garis gelap
dan terang atau pembentukan spektrum akan lebih jelas dan
tajam jika celabar celahnya semakin sempit atau konstanta
kisinya semakin banyak/besar. Garis gelap dan terang dan
spektrum tersebut merupakan hasil interferensi dari cahaya
yang berasal dari kisi tersebut yang jatuh pada layar titik/
tempat tertentu.

Fisika SMA/MA XII 71


Gambar 2.9 menggambarkan
cahaya monokromatik sejajar yang
datang tegak lurus bidang kisi, cahaya
yang melalui kisi dilenturkan dan
memiliki fase yang sama. Semua cahaya
yang melalui celah kisi akan dikumpul-
kan menjadi satu oleh lensa positif dan
diproyeksikan pada layar menjadi garis
Gambar 2.9 Difraksi pada kisi terang dan gelap.

Misalkan semua cahaya yang melalui celah kisi


dilenturkan/didifraksikan dengan sudut T dan dikumpulkan
pada satu titik P yang berjarak p dari terang pusat (O) pada
layar yang berjarak L dari kisi. Hasil interferensi cahaya di titik
P tergantung pada selisih lintasan yang ditempuh cahaya dari
celah yang berdekatan yaitu d sin T. Di titik P akan terjadi
garis terang jika d sin T sama dengan kelipatan bilangan bulat
kali panjang gelombang atau kelipatan bilangan genap kali
setengah gelombang. Sebaliknya akan terjadi garis gelap jika
d sin T sama dengan kelipatan bilangan ganjil kali setengah
panjang gelombang. Secara matematik dapat dinyatakan :
Di P terjadi garis terang jika :

d sin T= n O atau p= .... (2.15)

Di P akan terjadi garis gelap jika :

d sin T = (2n + 1) O atau p= .... (2.16)

dengan :
d = lebar celah kisi (m)
T = sudut difraksi (derajat)
O = panjang gelombang cahaya (m)
n = orde difraksi
p = jarak garis gelap/terang ke terang pusat (m)
L = jarak layar ke kisi (m)

72 Fisika SMA/MA XII


Contoh Soal
Suatu berkas cahaya yang panjang gelombangnya 5.10-7 m dijatuhkan
tegak lurus pada sebuah kisi difraksi. Jika spektrum orde kedua jatuh
pada sudut 30o terhadap garis normal pada kisi, tentukan besarnya
konstanta kisi (banyaknya goresan tiap meter) tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : O = 5. 10-7 m
T = 30o
n = 2
Ditanyakan : N = ?
Jawab : d sin T = n O

d= = 2.10-6 m

N= = 5 × 105 celah/meter
Jadi, banyaknya goresan tiap meter adalah : 5 x 105 celah/meter.

Soal Latihan :
1. Sebuah kisi yang memiliki 4.000 garis tiap sentimeter
disinari tegak cahaya monokromatik yang panjang
gelombangnya 6.000 Å. Tentukan orde maksimum garis
terang yang dapat diamati!
2. Sebuah kisi yang memiliki 5.000 garis tiap sentimeter
disinari dengan cahaya secara tegak lurus. Apabila
spektrum orde ke-3 terbentuk pada sudut 30o terhadap
garis normal bidang kisi, tentukan panjang gelombang
cahaya yang digunakan!

Life Skills : Kecakapan Vokasional


Adanya difraksi cahaya akan memengaruhi hasil pembentukan bayangan
pada alat optik misalnya kamera. Pada sebuah kamera profesional selalu
dilengkapi dengan tombol pengatur kecepatan, diafragma, fokus dan
ukuran kepekaan film yang digunakan (ASA) yang pada umumnya tertulis
dalam angka-angka. Cobalah kamu membuat tabel pengaturan dari
kecepatan dan bukaan diafragma untuk memotret dalam ruangan yang
redup, ruangan yang terang dan memotret benda yang bergerak agar
dihasilkan gambar yang bagus. Berilah alasan atas pilihannya penggunaan
tersebut!

Fisika SMA/MA XII 73

Anda mungkin juga menyukai