Anda di halaman 1dari 25

BAB III

GELOMBANG CAHAYA

Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan oleh
seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, tak terkecuali manusia. Tanpa adanya cahaya
kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk hidup
menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
keberadaan cahaya. Tak bisa kita pungkiri betapa pentingnya peranan cahaya bagi makhluk
hidup di muka bumi ini.
Untuk mempermudah diskusi kita dalam memahami materi gelombang cahaya, coba
lakukan pengamatan terhadap fakta/fenomena yang tersaji pada gambar-gambar berikut ini !
Apa yang bisa anda jelaskan dari pengamatan tersebut? Coba rumuskan beberapa
pertanyaan seputar pengamatan anda !

Gambar 3.1a Spektrum cahaya pelangi

Gambar 3.1c Serat optik

Gambar 3.1b Warna-warni pelangi pada Gambar 3.1c Teknologi holografi


lapisan tipis air sabun

Beberapa contoh fakta / fenomena alam yang terjadi karena gejala gelombang
cahaya telah anda amati. Gambar (3.1a) adalah contoh terlihatnya warna-warni sprektum
cahaya diangkasa setelah hari hujan atau pada saat hujan rintik-rintik, yang kita sebut
pelangi. Dan gambar (3.1b) adalah warna-warni cahaya pada lapisan tipis gelembung air
sabun. Gejala ini juga sering kita lihat pada bensin atau minyak tanah yang tumpah di
permukaan air.
FISIKA SMA XII

Selanjutnya apabila kita bicara peranan cahaya bagi kehidupan, dewasa ini
teknologi cahaya telah berkembang demikian pesatnya. Gambar (3.1c) adalah saluran
transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih
kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari
suatu tempat ke tempat lain, yang kita sebut sebagai serat optik. Serat optik banyak
digunakan dalam sistem komunikasi bahkan instrumen kedokteran yang disebut endoskop.
Sedangkan Gambar (3.1d) menunjukkan kemajuan teknologi hologram. Holografi adalah
teknik yang memungkinkan cahaya dari suatu benda yang tersebar direkam dan kemudian
direkonstruksi sehingga objek seolah-olah berada pada posisi yang relatif sama dengan
media rekaman yang direkam.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat kita rumuskan beberapa pertanyaan
diantaranya: Bagaimana cahaya pelangi dan warna-warni cahaya pada gelembung sabun
atau lapisan tipis minyak itu terbentuk? Bagaimana prinsip kerja serta optik dan holografi?
Apakah fakta/ fenomena alam dan beberapa contoh kemajuan teknologi gelombang cahaya
tersebut, ada kaitannya dengan dispersi cahaya, interferensi, difraksi atau sifat-sifat
gelombang cahaya lainnya?

Untuk menjawabnya simaklah dengan teliti uraian dalam bab ini. Beberapa pokok
materi yang akan kita bahas dan diskusikan dalam bab ini adalah :
A. Dispersi Cahaya
B. Interferensi Cahaya
C. Difraksi Cahaya
D. Polarisasi Cahaya

Indikator pencapaian kompetensinya yang diharapkan adalah :


1. Mendeskripsikan empat sifat-sifat gelombang cahaya (dispersi, interferensi, difraksi
dan polarisasi cahaya),
2. Menentukan persamaan interferensi cahaya dan menerapkannya dalam penyelesaian
masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,
3. Menentukan persamaan difraksi cahaya dan menerapkannya dalam penyelesaian
masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,
4. Menentukan persamaan polarisasi cahaya dan menerapkan dalam penyelesaian masalah
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


62
FISIKA SMA XII

A. Dispersi Cahaya
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi
bermacam-macam warna cahaya karena pembiasan. Komponen-komponen warna yang
terbentuk yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dispersi terjadi akibat
adanya perbedaan indeks bias dan kecepatan tiap warna cahaya.pada saat melewati medium
pembias.
Pelangi merupakan contoh fenomena alam
yang terjadi karena adanya dispersi, refleksi dan
refraksi sinar matahari oleh titik-titik air hujan.
Karenanya, pelangi hanya terjadi jika di depan
kita telah terjadi hujan dan matahari berada
dibelakang kita.

Gambar 3.2 Spekstrum cahaya pelangi

Selain fenomena pelangi, peristiwa dispersi


juga terjadi apabila seberkas cahaya putih,
misalnya cahaya matahari dilewatkan pada
suatu prisma seperti pada gambar (3.3).
Gambar 3.3 Dispersi cahaya oleh prisma

Kumpulan cahaya warna tersebut dinamakan


spektrum. Lebar spektrum yang dihasilkan oleh
m u prisma tergantung pada selisih sudut deviasi
merah antara cahaya ungu dan cahaya merah. Selisih
 m-u sudut deviasi antara cahaya ungu dan merah
ungu disebut sudut dispersi.

Gambar 3.4 Sudut Dispersi Sudut dispersi ():


 = u - m
= (nu – 1) - (nm – 1)

 = (nu – nm)
…………….. (3.1)

B. Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya adalah paduan dua gelombang cahaya atau lebih menjadi satu
gelombang baru. Agar interferensi cahaya dapat teramati dengan jelas, maka kedua
gelombang cahaya itu harus bersifat koheren. Dua gelombang cahaya dikatakan koheren
apabila kedua gelombang cahaya tersebut mempunyai amplitudo, frekuensi yang sama dan
beda fase tetap. Garis terang akan teramati pada layar apabila kedua gelombang cahaya
berinteferensi saling memperkuat (bersifat konstruktif), dan apabila kedua gelombang
cahaya berinterferensi saling memperlemah (bersifat destruktif) maka akan dihasilkan garis
gelap pada layar.
Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda
63
FISIKA SMA XII

Warna-warni pelangi menunjukkan bahwa sinar matahari adalah gabungan dari


berbagai macam warna dari spektrum kasat mata. Di lain fihak, warna pada gelombang
sabun, lapisan minyak, dan warna bulu burung merah bukan disebabkan oleh pembiasan.
Hal ini terjadi karena interferensi konstruktif dan destruktif dari sinar yang dipantulkan oleh
suatu lapisan tipis.
Holografi adalah sebuah teknik untuk
merekam dan untuk menghasilkan kembali
sebuah bayangan benda melalui efek-efek
interferensi. Sebuah hologram adalah sebuah
rekamaan fotografik dari sebuah pola
interferensi yang dibentuk oleh cahaya yang
dihamburkan dari sebuah benda dan cahaya
langsung yang datang dari sumber itu. Sebuah
hologram membentuk sebuah bayangan yang
benar-benar berdimensi tiga dari benda itu Gambar 3.5 Teknologi holografi
Adanya gejala interferensi ini, merupakan bukti yang paling menyakinkan bahwa
cahaya itu adalah gelombang.

1. Interferensi Celah Ganda


Thomas Young mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan
menjatuhkan cahaya dari sumber cahaya pada dua buah celah sempit yang saling
berdekatan, sehingga sinar cahaya yang keluar dari celah tersebut merupakan cahaya yang
koheren.

S1
gelap
terang
Gelombang gelap
datang terang
SO gelap
gelap terang
terang

S2

layar

Gambar 3.6 Interferensi Celah Ganda Young

Gelombang cahaya datang dari So menuju S1 dan S2. Cahaya tersebut di difraksi oleh kedua
celah dan menghasilkan pola interferensi pada layar berupa pola garis terang dan gelap.
Interferensi dapat terjadi karena adanya beda lintasan berkas cahaya dari S1 dan S2.

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


64
FISIKA SMA XII

Interferensi maksimum dan interferensi minimum


Jika jarak antara kedua celah (d ), jauh
lebih kecil daripada jarak celah terhadap layar
(l), (d << l), maka beda lintasan pada titik
sembarang S adalah :

S = S2T1 – S1T1 = d sin θ ……….. (3.2)

Gambar 3.7 pola interferensi celah ganda

Interferensi maksimum (pola terang) terjadi bila kedua gelombang sefase. Dua gelombang
sefase jika benda lintasan (S) = 0,  , 2, 3, …n

d sin = n ………………………………………………….………. (3.3)

Karena d << l, maka sudut θ sangat kecil, sehingga berlaku pendekatan sin = tan = P/l,
sehingga persamaan 3.3 dituliskan :

P.d
 n …………………………………………………………….. (3.4)
l

dengan:
p = jarak garis terang dari pusat terang (m)
d = jarak kedua sumber (m)
l = jarak layar ke sumber cahaya (m)
λ = panjang gelombang (m)
n = orde atau nomor terang (n = 0, 1, 2, ... .)

Interferensi mimimum (pola gelap) terjadi bila kedua gelombang berlawanan fase (beda
fase 180o). Beda fase 180o terjadi jika benda lintasan (S) = ½  , 3/2, 5/2, … (n – ½)

d sin = (n – ½) ………………………………………………….…. (3.5)

mengingat sin = tan = P/l, maka persamaan 3.5 dituliskan :

P.d  1
  n   ……………………………….………………….….. (3.6)
l  2

Bilangan n menyatakan orde atau nomor gelap, yang besarnya n = 1, 2, 3, ... . Untuk n = 1
disebut minimum orde ke-1.

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


65
FISIKA SMA XII

Contoh Soal

1. Suatu cahaya menerangi celah ganda yang memiliki jarak antar celah 0,10 cm
sedemikian sehingga terbentuk pola gelap terang pada layar yang berjarak 60
cm. Ketika pemisahan antar pola terang terdekat adalah 0,048 cm, berapakah
panjang gelombang cahaya yang digunakan tersebut ?

Penyelesaian :

Diketahui : jarak antar celah (d) = 0,10 cm = 10-3 m


Jarak celah ke layar (l) = 60 cm = 6 x 10-1 m
Jarak antar pola terang terdekat (P) = 0,048 cm = 4,8 x 10-4 m

Panjang gelombang cahaya yang digunakan () :

pd
n 
l
4,8x10 4 m.10 3 m
1. 
6 x10 1 m

  8 x10 7 m

2. Cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 5000 Å melewati celah ganda


yang terpisah pada jarak 2 mm. Jika jarak celah layar 1 meter, tentukanlah jarak
terang pusat dengan garis gelap orde ketiga pada layar.
Penyelesaian:
Diketahui: d = 2 mm; l = 1 meter = 1 x 103 mm; λ = 5000 Å = 5 x 10-4 mm; n = 3

 n  12  
pd
l

 3  12 (5 x10 4 mm)


p(2mm)
3
(1x10 mm)

p  0,625mm

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


66
FISIKA SMA XII

Ayo Bereksperimen

INTERFERENSI CELAH GANDA YOUNG

Tujuan Percobaan :
1. Menyelidiki interfrensi cahaya pada celah ganda Young
2. Melukiskan pola interfrensi cahaya
3. Menentukan panjang gelombang cahaya.

Alat dan bahan :


Perangkat percobaan interfrensi celah gandaYoung yang terdiri dari:
- sumber cahaya monokromatik,
- lembaran kaca satu celah,
- lembaran kaca satu celah, dan
- layar.

Langkah Percobaan
1. Lakukan percobaan interfrensi celah ganda Young dengan menggunakan
sumber cahaya menokromatik untuk:
a. Mengamati dan melakukan pola interfrensi cahaya.
b. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi pola interfrensi cahaya
seperti (i) jarak antar layar dengan celah, L, dan (ii) jarak pisah antar
dua celah, d.
c. Menentukan panjang gelombang cahaya dengan perumusan .

2. Dalam susunan peralatan seperi gambar di bawah, Anda juga dapat


menggunakan pena laser. Jika Anda menggunakan pena laser, Anda tak
perlu menyisipkan lembaran kaca dengan satu celah sebab pena laser telah
menghasilkan gelombang-gelombang cahaya yang kohern.

Penugasan
(1) Lukiskanlah pola interfrensi cahaya pada percobaan di atas.
(2) Tentukanlah panjang gelombang yang digunakan dalam percobaan ini.
(3) Deskripsikan kesimpulan dari percobaan yang Anda lakukan.
(4) Kemukakan syarat yang harus dipenuhi agar interfrensi dapat diamati.
(5) Pada proses apakah Anda dapat jumpai fenomena interfrensi pada sehari-
hari?
(6) Susun laporan anda, untuk kemudian presentasikan di depan kelas.

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


67
FISIKA SMA XII

2. Interferensi pada Lapisan Tipis


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat fenomena warna-warni pelangi
yang terlihat pada gelembung sabun ketika mendapat sinar matahari, dan garis-garis
berwarna yang tampak pada lapisan tipis minyak tanah, bensin yang tumpah di permukaan
air.
Cahaya warna-warni inilah bukti adanya
peristiwa interferensi cahaya. Interferensi terjadi
diantara cahaya yang direfleksikan dari permukaan
depan dan permukaan belakang lapisan tipis air
sabun ataupun bensin dan minyak tanah. (Efek
yang terjadi bila banyak sumber gelombang yang
hadir dinamakan fenomena difraksi). Pola
interferensi pada lapisan tipis dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu panjang lintasan optik dan perubahan Gambar 3.8 Warna-warni pelangi pada
fase sinar pantul. lapisan tipis air sabun

lensa positif Gambar (3.9) di samping menunjukkan


sinar datang seberkas sinar monokromatik jatuh dengan sudut
datang i menuju selaput tipis setebal d yang
memiliki indeks bias n, sehingga sinar mengalami
pemantulan dan pembiasan dengan sudut bias r.
udara
Sinar yang menempuh lintasan AE dan ABC akan
saling berinterferensi di titik P tergantung pada
selisih jarak lintasan optik. Dengan
mempertimbangkan kedua faktor di atas, dapat
udara ditentukan syarat-syarat terjadinya interferensi
berikut ini :
Gambar 3.9 Interferesi pada Selaput Tipis

1. Syarat terjadinya interferensi maksimum (terang)

2.n.d.cos r = (m – ½) λ ; m = 1, 2, 3, ……………………... ............ (3.7)

2. Syarat terjadinya interferensi minimum (gelap)

2n.d.cos r = mλ ; m = 0, 1, 2, ............ ............................................... (3.8)

dengan :
n = indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut bias sinar
 = panjang gelombang sinar
m = orde interferensi

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


68
FISIKA SMA XII

Contoh Soal

1. Tentukan tebal lapisan minimum yang dibutuhkan supaya terjadi interferensi


pada sebuah lapisan tipis yang memiliki indeks bias 1,5 dengan panjang
gelombang cahaya 4000 Å!

Penyelesaian :

Diketahui : indeks bias lapisan (n) = 1,5


Panjang gelombang cahaya () = 4000 Å

Agar terjadi interferensi (maksimum), tebal lapisan d adalah :


2.n.d.cos r = (m – ½) λ
Tebal lapisan minimum (setipis-tipisnya) terjadi jika : m = 1 dan cos r = 1
(2 )(1,5) d (1) = (1 – ½ ). 4000 Å
d = 2000/3 Å
Jadi tebal lapisan yang dibutuhkan minimum = 2000/3 Å

2. Tentukanlah panjang gelombang sinar yang digunakan, jika terjadi interferensi


minimum orde 2 pada lapisan di udara dengan ketebalan 10 3 nm, sudut bias 60°,
dan indeks bias lapisan 1,5.

Penyelesaian :

Diketahui : indeks bias lapisan (n) = 1,5


tebal lapisan udara (d) = 103 nm
sudut bias (r) = 60o
orde (m) = 2

Panjang gelombang cahaya () adalah :

2nd cos r = mλ

2(1,5) (103 nm) (cos 60°) = 2λ

λ = 0,75 × 103 nm = 750 nm.

Jadi, panjang gelombang cahaya yang digunakan 750 nm.

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


69
FISIKA SMA XII

Uji Indikator 3.1

1. Tuliskan definisi dispersi dan interferensi pada gelombang cahaya !


2. Tahukah anda bagaimana proses terjadinya pelangi? Jelaskan !
3. Agar interferensi cahaya dapat teramati dengan jelas, maka ada dua syarat yang harus
terpenuhi. Sebutkan dan jelaskan kedua syarat tersebut !
4. Mengapa gelembung sabun pada air dapat menghasilkan warna-warni pelangi ketika
dikenai cahaya matahari?
5. Seandainya cahaya monokromatik digantikan dengan cahaya putih, apakah pola
interferensi dua celah akan terlihat pada layar? Jelaskan!
6. Apakah lampu besar sebuah mobil yang jauh membetuk sebuah pola interferensi dua
sumber? Jika demikian halnya, bagaimana pola itu dapat diamati? Jika tidak, mengapa?
7. Dua celah sempit dengan jarak pisah 1 mm berada sejauh 1m dari layar. Jika cahaya
merah dengan panjang gelombang 6500 Å disorotkan pada kedua celah, tentukan jarak
antara garis gelap ke lima dengan garis terang pusat!
8. Pada percobaan Young, dua celah sempit dengan jarak 1 mm ditempatkan sejauh 200
cm dari sebuah layar. Apabila jarak pita gelap terdekat ke pusat pola interferensi adalah
0,56 mm, tentukan panjang gelombang cahaya yang digunakan!
9. Seberkas cahaya monokromatik memiliki panjang gelombang 5000 Å dilewatkan
melalui celah ganda Young. Celah ganda berjarak 0,2 mm satu sama lain, kemudian 80
cm di belakang celah di pasang layar. Tentukan (a) jarak garis terang pertama dari
terang pusat, (b) jarak garis terang kedua dari terang pusat, jarak antara garis terang
pertama dengan garis terang kedua pada layar!
10. Pada percobaan Young, dua celah berjarak 1 mm diletakkan pada jarak 1m dari sebuah
layar. Bila jarak terdekat antar pola interferensi garis terang pertama dengan garis
terang ke sebelas adalah 4 mm, tentukan panjang gelombang cahaya yang menyinari!
11. Seberkas cahaya yang panjang gelombangnya 6 x 10 -7 m dijatuhkan pada dua buah
celah sempit yang terpisah pada jarak 0,3 mm dan sebuah layar diletakkan 2 meter di
belakang celah. Tentukan jarak garis terang orde ke-2 dan jarak garis gelap orde 1 dari
terang pusat!
12. Tentukan tebal lapisan minimum yang dibutuhkan supaya terjadi interferensi pada
sebuah lapisan tipis yang memiliki indeks bias 4/3 dengan panjang gelombang cahaya
6000 Å!
13. Lapisan minyak berada di atas air dapat memantulkan warna merah. Hal ini dapat
membuktikan bahwa warna biru mengalami interferensi dan hilang dari spektrum. Jika
indeks bias minyak 1,5 dan panjang gelombang sinar biru sebesar 4500 Å, maka
tentukan tebal minimum minyak tersebut!
14. Sebuah sinar monokromatik dengan panjang gelombang 5800 Å didatangkan vertikal
pada lapisan minyak yang indeks biasnya = 1,2. Supaya terjadi pelemahan sinar, maka
tentukan tebal minimum lapisan minyak tersebut !

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


70
FISIKA SMA XII

C. Difraksi Cahaya
Pada pelajaran gerak gelombang, telah diperkenalkan bahwa gelombang permukaan
air yang melewati sebuah penghalang berupa sebuah celah sempit akan mengalami lenturan
(difraksi). Peristiwa yang sama terjadi jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang
sempit sehingga gelombang cahaya itu akan mengalami difraksi.
Difraksi cahaya didefinisikan sebagai peristiwa pelenturan gelombang cahaya oleh
celah sempit sehingga cahaya tampak melebar pada tepi celah dan pinggiran penghalang
cahaya. Gelombang terdifraksi selanjutnya berinterferensi satu sama lain sehingga
menghasilkan daerah penguatan dan pelemahan.

1. Difraksi Celah Tunggal


Dalam difraksi celah tunggal ini akan dibahas difraksi Fraunhofer, yaitu difraksi
dengan sumber cahaya dan layar penerima berada pada jarak tak terhingga dari benda
penyebab difraksi, sehingga muka gelombang tidak lagi diperlakukan sebagai bidang sferis,
melainkan sebagai bidang datar. Dengan kata lain, difraksi ini melibatkan berkas cahaya
sejajar. 5
Gambar (3.10) menunjukkan bahwa suatu
4 gelombang cahaya datang pada celah tunggal
yang memiliki lebar d. Apabila celah kita bagi
 3 menjadi dua bagian yang sama dengan lebar ½ d
½d maka gelombang 1 dan 3 maupun gelombang 2
 2 dan 4 akan berbeda lintasan ½ d sin .
d
Interferensi minimum terjadi jika beda lintasan =
 1 ½ , maka :
½d

½ d sin  = ½  atau d sin  = 
S = ½ d sin 
Apabila celah dibagi empat bagian yang sama maka
diperoleh :
Gambar 3.10 Difraksi Cahaya
pada Celah Tunggal ¼ d sin  = ½  atau d sin  = 2

Dengan penalaran yang sama maka dapat ditentukan syarat pola difraksi pada celah
tunggal adalah :

- Pola difraksi minimum (gelap) : d sin  = n ; n = 1, 2, 3, ... …....……….. (3.9)

- Pola difraksi maksimum (terang) : d sin  = (n – ½ ) ; n = 1, 2, 3, ... .…….. (3.10)

Untuk n = 0 atau  = 0 terjadi maksimum utama (pita terang tengah)

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


71
FISIKA SMA XII
.
2. Difraksi pada Celah Majemuk (Kisi)
Selain disebabkan oleh celah sempit, peristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh
kisi. Kisi adalah sebuah penghalang yang terdiri atas banyak celah sempit. Jumlah celah
dalam kisi dapat mencapai ribuan pada daerah selebar 1 cm. Kisi difraksi adalah alat yang
sangat berguna untuk menganalisis sumber-sumber cahaya. Refleksi warna-warni pelangi
pada keping cd-rom/vcd adalah efek kisi difraksi.

Gambar 3.11 a. kisi difraksi, b. Difraksi Cahaya pada keeping vcd

Jika pada difraksi digunakan cahaya


putih atau cahaya polikromatik,
pada layar akan tampak spektrum
warna, dengan terang pusat berupa
warna putih (Gambar 3.12). Cahaya
merah dengan panjang gelombang
terbesar mengalami lenturan atau
pembelokan paling besar. Cahaya
ungu mengalami lenturan terkecil
karena panjang gelombang cahaya
atau ungu terkecil. Setiap orde
difraksi menunjukkan spektrum Gambar 3.12 Difraksi cahaya putih akan menghasilkan
warna pola berupa pita-pita spectrum

Setiap kisi memiliki jarak antar celah : d = 1/N (N = jumlah garis)

a. Difraksi maksimum pada kisi (terang): d sin  = n

n = 0, 1, 2, .... ………………… (3.11)

b. Difraksi minimum pada kisi (gelap): d sin  = (n – ½) 

n = 1, 2, 3, .... …………… (3.12)

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


72
FISIKA SMA XII

Penugasan Kelompok

Mari Bereksplorasi
Secara berkelompok lakukan kajian terhadap beberapa sumber dan
selanjutnya diskusikan dengan teman dalam kelompok anda terkait kemajuan
teknologi yang memanfaatkan sifat-sifat gelombang cahaya. Minimal 4
(empat) macam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti Serat optik,
holografi, endoskopi, difraksi sinar X, dan seterusnya. Diskripsikan bagaimana
prinsip kerjanya dengan jelas!

Contoh Soal

1. Seberkas cahaya dengan panjang gelombang 5000 Å datang pada celah tunggal.
Apabila pola difraksi garis terang pusat dengan garis gelap ketiga pada layar
membentuk sudut 30o terhadap garis normal, tentukan lebar celah yang digunakan!
Penyelesaian :

Diketahui : panjang gelombang () = 5000 Å = 5.10-7m


orde difraksi (n) = 3
sudut difraksi () = 30o

maka lebar celah (d) adalah :


d sin  = n
d. sin 30o = 3 x 5.10-7 m
d = 3.10-6 m

2. Suatu berkas cahaya yang panjang gelombangnya 5.10-7 m dijatuhkan tegak


lurus pada sebuah kisi difraksi. Jika spektrum orde kedua jatuh pada sudut 30 o
terhadap garis normal pada kisi, tentukan :
a. besarnya konstanta kisi (banyaknya goresan tiap meter) tersebut!
b. orde maksimum yang mungkin terlihat pada layar !

Penyelesaian :
Diketahui : panjang gelombang ()= 5.10-7m
orde difraksi (n) = 2
sudut difraksi () = 30o

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


73
FISIKA SMA XII

a. banyaknya goresan tiap meter (N) adalah :


d sin  = n
d. sin 30o = 2 x 5.10-7 m
d = 2.10-6 m
maka : 1 1
N   5.10 5 garis atau celah per meter
d 2.10 6

b. orde maksimum terjadi jika sin  = 1


d sin  = n
2.10-6.1 = n. 5.10-7
n= 4
n = 4 artinya pada layar diatas dan dibawah orde nol terdisplai 4 garis terang, garis
terang ke lima tidak nampak pada layar.

3. Warna merah dengan panjang gelombang 6750 Å orde keempat berimpit dengan
warna ungu orde keenam dari suatu pola difraksi yang menggunakan kisi. Tentukan
panjang gelombang sinar warna ungu tersebut !

Penyelesaian :
Diketahui : m = 6750 Å ; nm = 4 ; nu = 6
orde difraksi (n) = 2
sudut difraksi () = 30o

Panjang gelombang sinar warna ungu dihitung dengan menggunakan rumus


maksimum pada kisi dengan menyamakan lebar garis terang orde keempat
warna merah (pm) dan lebar garis terang orde keenam warna ungu (pu)

pu  p m
mengingat lebar kisi (d) dan jarak kisi ke
 nl   nl 
    layar (l) untuk warna merah dan ungu sama,
 d u  d  m maka :
nu u  nm m
o
(6)u  (4)(6750 A)
o
u  4500 A

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


74
FISIKA SMA XII

Uji Indikator 3.2

1. Apakah yang dimaksud dengan difraksi cahaya?


2. Menurut anda bagaimana hasil difraksi pada kisi bila celahnya semakin banyak?
Pada saat tersebut apakah mungkin terjadi interferensi minimum (garis gelap)?
3. Mengapa pengukuran panjang gelombang dengan menggunakan kisi lebih teliti
daripada menggunakan interferensi celah ganda ? Jelaskan!
4. Berapakah lebar celah yang diperlukan supaya dapat terjadi interferensi maksimum
orde ketiga dengan sudut difraksi 30o dari seberkas sinar monokromatik yang
mempunyai panjang gelombang 6400 Å ?
5. Berkas cahaya dengan panjang gelombang 8000 Å datang pada celah tunggal selebar
0,2 mm.Apabila pola difraksi ditangkap pada layar yang jaraknya 50 cm dari celah
tentukan jarak antara garis gelap ketiga dengan garis terang pusat!
6. Cahaya monokromatik dari sebuah sumber mengenai sebuah celah tunggal yang
mempunyai diameter celah 0,06 cm. Jarak garis gelap kedua terhadap pusat terang
adalah 0,12 cm. Jika jarak celah terhadap layar 2,4 m, berapakah panjang gelombang
cahaya tersebut?
7. Cahaya monokromatis jatuh pada celah tunggal dengan lebar 2√2 x 10 -3 mm. Jika
sudut simpang pita gelap pertama adalah 45 0, berapakah panjang gelombang yang
digunakan?
8. Sebuah kisi yang memiliki 4.000 garis tiap sentimeter disinari tegak cahaya
monokromatik yang panjang gelombangnya 6.000 Å. Tentukan orde maksimum
garis terang yang dapat diamati!
9. Sebuah kisi yang memiliki 5.000 garis tiap sentimeter disinari dengan cahaya secara
tegak lurus. Apabila spektrum orde ke-3 terbentuk pada sudut 30o terhadap garis
normal bidang kisi, tentukan panjang gelombang cahaya yang digunakan!
10. Cahaya hijau dengan panjang gelombang 5400 Å didifraksikan oleh kisi dengan
2000 garis/cm. Tentukan spektra orde tertinggi yang dapat diamati!
11. Tentukan perbandingan panjang gelombang dua spektrum, jika diketahui bahwa
bayangan orde kedua garis yang satu berimpit dengan bayangan orde ketiga garis
yang lain pada peristiwa difraksi dengan kisi yang sama.
12. Dua gelombang sinar monokromatis A dan B menyinari secara tegak lurus sebuah
kisi difraksi. Hitunglah nilai perbandingan antara panjang gelombang sinar A dan B,
jika sudut difraksi orde ketiga sinar A sama dengan sudut difraksi sinar keempat
sinar B

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


75
FISIKA SMA XII

D. Polarisasi Cahaya
Pernahkah anda menggunakan kacamata
hitam? Ketika itu anda akan mendapatkan
cahaya di sekeliling anda menjadi lebih redup.
Kenyataan tersebut terjadi karena cahaya yang
mengenai mata telah terpolarisasi oleh kacamata
hitam anda.
Polarisasi adalah peristiwa penyerapan
arah bidang getar dari gelombang. Gejala
polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang
transversal saja, sedangkan gelombang
longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi.
Fakta bahwa cahaya dapat mengalami polarisasi Gambar 3.13 Kacamata sebagai polarisator
menunjukkan bahwa cahaya merupakan
gelombang transversal.
Cahaya yang sebagian arah getarnya terserap disebut cahaya terpolarisasi. Cahaya
terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tak terpolarisasi yakni melalui peristiwa
absorbsi/penyerapan selektif, pemantulan, pembiasan ganda dan peristiwa hamburan.

1. Polarisasi karena Absorbsi/Penyerapan Selektif


Absorbsi selektif adalah penyerapan intensitas cahaya karena penyerapan yang
terseleksi yaitu penyerapan komponen-komponen cahaya tertentu. Bahan yang dapat
menyerap secara selektif ini dinamakan polaroid. Gambar (3.14) memperlihatkan cahaya
tidak terpolarisasi dilewatkan dua polaroid. Polaroid pertama disebut polarisator dan keping
yang kedua disebut analisator.
Polarisator, berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi dan meneruskan
gelombang yang arahnya sejajar ke analisator. Sedangkan analisator berfungsi menyerap
atau mengurangi cahaya terpolarisasi.

Intensitas cahaya yang terpolarisasi oleh


polaroid :

I1 = ½ Io ............................. (3.13)

Intensitas cahaya seteleh melewati analisator


:

Gambar 3.14 Polarisasi cahaya oleh polarisator dan I2 = I1 cos2 = ½ Io cos2 ..... (3.14)
analisator

dengan : I0 = Intensitas cahaya awal


I1 = Intensitas cahaya terpolarisasi
I2 = Intensitas cahaya setelah melalui dua bahan polarisator
 = sudut antara kedua polarisator

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


76
FISIKA SMA XII

2. Polarisasi karena Bias Kembar/ganda


Cahaya yang melewati bahan-bahan
kristal yang memiliki dua indeks bias, seperti:
n1 kalsit (CaCO3), kuarsa (SiO2), mika, topas dan
es, akan mengalami pembiasan ganda, sehingga
n2
sebagian sinar mematuhi hukum Snellius yakni
dibelokkan (sinar biasa) dan sebagian sinar
merambat dalam arah dan kelajuan yang
berbeda (sinar istimewa).

Gambar 3.15 Polarisasi pembiasan ganda

3. Polarisasi karena Hamburan


Bila anda memandang langit pada siang Cahaya tak terpolarisasi
hari yang cerah, anda melihat langit terang
berwarna biru. Cahaya yang anda lihat adalah
cahaya matahari yang telah diserap dan kemudian
diradiasikan kembali dalam berbagai arah.
Seandainya bumi tidak mempunyai atmosfer, maka
langit akan terlihat hitam baik siang hari maupun
malam hari. Proses ini dinamakan hamburan. Cahaya hamburan
terpolarisasi
Hamburan (scattering) adalah peristiwa
penyerapan dan pemancaran kembali cahaya oleh Gambar 3.16 Polarisasi hamburan
suatu sistem partikel (misalnya gas).

4. Polarisasi karena Pembiasan dan Pemantulan


Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari pembiasan dan pemantulan. Cahaya pantul
terpolarisasi sempurna jika sudut datang (i) sama dengan sudut polarisasi ( i P )
Medium rapat

iP + 90o + r = 180 ; r = 90o - iP

sin r = sin (90o – IP) = cos iP

Berdasarkan hukum pembiasan Snellius :


n1 sin iP = n2 sin r
n2 n1 sin iP = n2 cos iP
sin iP/cos iP = n2/n1

n2
Medium kurang rapat tg i P  …………………… (3.15)
Gambar 3.11 Polarisasi karena pemantulan n1

Persamaan (3.15) disebut hukum Brewster dan sudut polarisasi iP disebut dengan sudut
Brewster.

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


77
FISIKA SMA XII

Contoh Soal

1. Cahaya matahari datang dari udara menuju permukaan air yang indeks biasnya 4/3
sehingga menghasilkan cahaya pantul terpolarisasi linear. Hitunglah :
a. Sudut polarisasi
b. Sudut bias
Penyelesaian :

Diketahui : indeks bias udara (n1) = 1


indeks bias air (n2) = 4/3

a. Sudut polarisasi adalah :


n 4 3
tg i P  2  3  ; i P  53o
n1 1 4
b. Karena pada saat terjadi polarisasi linear, sonar pantul tegak lurus terhadap sinar
bias, maka berlaku hubungan:

iP + r = 90o
r = 90o – iP = 90 – 53o =37o

Uji Indikator 3.3

1. Apakah yang dimaksud dengan polarisasi ? Mungkinkah gejala polarisasi ini terjadi
pada gelombang bunyi, mengapa demikian?
2. Apakah yang dimaksud dengan sudut Brewster? Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi sudut Brewster ?
3. Mengapa warna langit bumi tampak biru sedangkan warna langit bulan tampak
gelap ?
4. Apabila intensitas cahaya yang keluar dari dua kaca polaroid yang dipasang
membentuk sudut  satu sama lain adalah 12,5 % dari cahaya mula-mula,
tentukanlah besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua kaca polaroid tersebut!
5. Cahaya datang dari udara ke air dengan membentuk sudut polarisasi 30 o. Hitunglah
besarnya sudut polarisasi pada bidang batas yang sama tetapi dari kaca ke udara!
(indek bias air = 4/3 ; indeks bias kaca 3/2)
6. Berapakah sudut Brewster (sudut polarisasi) untuk permukaan udara-gelas (n=1,56)?
7. Sudut kritis cahaya dalam suatu zat adalah 37 o (sin 37o = 0,6). Berapa sudut
polarisasi untuk zat tersebut?
8. Sudut polarisasi suatu zat ketika dicelupkan dalam air (indek bias = 4/3) adalah 60 o.
Tentukan : a. indeks bias zat b. sudut kritis zat

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


78
FISIKA SMA XII

RINGKASAN

1. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki sifat-sifat


diantaranya dapat mengalami pemantulan, pembiasan, dispersi, difraksi,
interferensi dan polarisasi.

2. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi


bermacam-macam warna cahaya karena pembiasan. Sudut disperse dinyatakan
dalam persamaan :
 = (nu – nm)
3. Interferensi cahaya adalah perpaduan dua gelombang cahaya atau lebih yang
saling koheren yakni memiliki amplitudo, frekuensi yang sama dan bedafase
tetap.
Interferensi maksimum (pola terang) terjadi bila kedua gelombang sefase, dan
berlaku persamaan:
P.d
 n
l dengan : n = 0, 1, 2, ....
Interferensi mimimum (pola gelap) terjadi bila kedua gelombang berlawanan
fase (beda fase 180o), dan berlaku persamaan :
P.d  1
  n   dengan : n = 0, 1, 2, ....
l  2 
4. Interferensi maksimum (pola terang) pada lapisan tipis terjadi bila :
2.n.d.cos r = (m – ½) λ dengan : m = 1, 2, 3
Interferensi minimum (pola gelap) pada lapisan tipis terjadi bila :
2n.d.cos r = mλ dengan : m = 0, 1, 2,

5. Difraksi cahaya adalah peristiwa pelenturan gelombang cahaya oleh celah


sempit sehingga cahaya tampak melebar pada tepi celah.
Pada difraksi celah tunggal, pola difraksi minimum (gelap) terjadi bila :
d sin  = n dengan : n = 1, 2, 3, ...
Pola difraksi maksimum (terang) terjadi bila :
d sin  = (n – ½ ) dengan : n = 1, 2, 3, ...

6. Kisi adalah optik peralatan yang memiliki sejumlah celah sempit sejajar dan
terpisah dengan jarak yang sama.
Difraksi maksimum pada kisi (terang) terjadi bila :
d sin  = n dengan : n = 0, 1, 2, ....

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


79
FISIKA SMA XII

Difraksi minimum pada kisi (gelap) terjadi bila :


d sin  = (n – ½)  dengan : n = 1, 2, 3, ....

7. Polarisasi cahaya adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang cahaya


sehingga gelombang hanya memiliki satu arah getar.
Intensitas cahaya yang terpolarisasi oleh polaroid : I1 = ½ I o
Intensitas cahaya seteleh melewati analisator : I2 = I1 cos2 = ½ Io

8. Hamburan adalah peristiwa penyerapan dan pemancaran kembali cahaya oleh


suatu sistem partikel (misalnya gas), contoh birunya warna langit.

9. Cahaya mengalami polarisasi karena bias ganda karena melewati bahan-bahan


kristal yang memiliki dua indeks bias, seperti: kalsit (CaCO3), kuarsa (SiO2),
mika, topas dan es.

10. Pada polarisasi karena pemantulan dan pembiasan berlaku :


n
tg i P  2
n1

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


80
FISIKA SMA XII

UJI KOMPETENSI

1. Gelombang bunyi dan gelombang cahaya dalam beberapa hal memiliki kesamaan,
diiantaranya adalah ... .
A. Merupakan gelombang longitudinal
B. Merupakan gelombang elektromagnetik
C. Memiliki panjang gelombang beberapa meter
D. Dibiaskan ketika merambat melalui dua medium
E. Dapat merambat melalui ruang hampa

2. Produksi pelangi oleh proses yang terjadi antara cahaya matahari dan tetes-tetes air
hujan disebabkan oleh peristiwa-peristiwa berikut ....
A. Pantulan dan pembiasan
B. Pantulan, pembiasan dan difraksi
C. Difraksi dan pembiasan
D. Pantulan dan interferensi
E. Hanya pantulan
UM-UGM 2004

3. Dengan menggunakan kisi difraksi, kita ingin mempelajari suatu spektrum cahaya
matahari. Yang mana di antara warna-warna cahaya berikut yang paling kuat
dilenturkan ...
A. biru D. kuning
B. violet E. merah
C. hijau

4. Pada percobaan Young mula-mula memakai sinar hijau monokromatis. Agar jarak 2
garis terang yang berturutan pada layar membesar perlu dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
(1) sinar hijau kita ganti dengan sinar merah
(2) intensitas sinar hijau kita perbesar
(3) layar kita jauhkan terhadap celah
(4) sinar hijau diganti dengan sinar biru
Pernyataan yang benar adalah ….
A. 1, 2 dan 3 D. 4 saja
B. 1 dan 3 E. 1, 2, 3 dan 4
C. 2 dan 4

5. Prinsip dasar dua sumber cahaya koheren adalah ....


A. keduanya sangat berdekatan
B. amplitudoya sama
C. simpangan selalu sama
D. beda fase keduanya tetap
E. keduanya memancarkan cahaya yang berpapasan

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


81
FISIKA SMA XII

6. Cahaya monokromatik dari suatu sumber mengenai suatu celah kembar dan
menghasilkan pola interferensi dengan jarak antara dua pola terdekat 0,25 cm, letak
layar 100 cm dari celah. Jika jarak celah 0,2 mm, maka panjang gelombang dari cahaya
monokromatis tersebut adalah....
A. 100 Å D. 4000 Å
B. 2000 Å E. 5000 Å
C. 3000 Å
SPMB 2002

7. Seberkas cahaya monokromatik dijatuhkan pada dua celah sempit vertikal berdekatan
dengan jarak d = 0,01 mm. Pola interferensi yang terjadi ditangkap pada jarak 20 cm dari
celah. Diketahui bahwa jarak antara garis gelap pertama disebelah kiri, ke garis gelap
pertama di sebelah kanan adalah 7,2 mm. Panjang gelombang berkas cahaya adalah ....
A. 180 nm D. 720 nm
B. 270 nm E. 1800 nm
C. 360 nm
SPMB 2003
8. Seberkas cahaya yang melalui kisi difraksi dengan 5000 celah/cm menghasilkan
spektrum garis terang orde kedua yang membentuk sudut 30 o terhadap garis normalnya.
Panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah ....
A. 5 x 10-7 m D. 2,5 x 10-6 m
B. 2,5 x 10-7 m E. 4 x 10-4 m
-6
C. 5 x 10 m
Ebtanas 2001

9. Sebuah kisi mempunyai konstanta kisi 4 x 105 m-1. Bayangan terang orde kedua
didifraksikan pada sudut 37° ( tg 37° = ¾ ) terhadap normal. Panjang gelombang cahaya
yang digunakan adalah ....
A. 5,6 x10-7 m D. 7,8 x10-7 m
-7
B. 6,5 x10 m E. 8,0 x10-7 m
C. 7,5 x10-7 m
UN 2007

10. Perhatikan diagram difraksi celah ganda (kisi) dengan data berikut ini.

Jika panjang gelombang berkas cahaya 6000 A dan jarak antar celah 0,6 mm, maka
jarak antara terang pusat dengan gelap pertama pada layar adalah ....
A. 0,2 mm D. 0,9 mm
B. 0,4 mm E. 1,2 mm
C. 0,6 mm
UN 2009

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


82
FISIKA SMA XII

11. Berkas cahaya dengan panjang gelombang 8000 Å datang pada sebuah celah yang
lebarnya 0,2 mm. Apabila pola difraksi ditangkap pada layar yang jaraknya 50 cm dari
celah. Jarak antara garis gelap ke tiga dan garis terang pusat adalah … .
A. 12 mm D. 4mm
B. 8 mm E. 2mm
C. 6 mm

12. Seberkas cahaya dengan panjang gelombang 5000 Å jatuh tegak lurus pada kisi. Jika
spektrum orde kedua membentuk sudut deviasi 30o, maka jumlah garis per cm kisi
adalah ....
A. 2.000 D. 20.000
B. 4.000 E. 50.000
C. 5.000
UN 2008

13. Sebuah kisi memiliki 12.500 garis per cm. Seberkas sinar monokromatis datang tegak
lurus pada kisi. Bila spektrum orde pertama membuat sudut 30o dengan garis normal
pada kisi, maka panjang gelombang sinar tersebut (1 Å = 10 -10 m) adalah ....
A. 4 x 10-7 Å D. 4 x 103 Å
-5
B. 4 x 10 Å E. 4 x 105 Å
C. 4 x 10-3 Å
UN 2011

14. Perhatikan gambar diagram sinar berikut !


Sebuah pola difraksi terjadi pada percobaan celah tunggal dengan lebar celah 4 mm
dan sudut pada orde terang ke-4 adalah 30o. Panjang gelombang sinar yang digunakan
adalah ....
A. 2,0 x 10-3 m
B. 5,0 x 10-3 m
C. 1,5 x 10-4 m
D. 5,7 x 10-4 m
E. 8,0 x 10-4 m
UN 2012

15. Pita gelap ketiga terletak pada jarak 2 mm dari pusat terang pada percobaan interferensi
dengan menggunakan cahaya 540 nm (1 nm = 10-9 m ). Jika jarak antara celah dan layar
1 meter maka lebar celah yang digunakan adalah . . . .
A. 0,3 mm D. 0,6 mm
B. 0,4 mm E. 0,7 mm
C. 0,5 mm

16. Jika cahaya putih dilewatkan pada kisi difraksi sehingga menghasilkan spektrum cahaya
pada tiga orde pertama, warna bayangan pusat adalah ....
A. putih D. jingga
B. ungu E. kuning
C. merah
SPMB 2005

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


83
FISIKA SMA XII

17. Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik berdasarkan arah rambat dan arah getarnya
digolongkan sebagai gelombang transfersal. Hal ini karena cahaya dapat mengalami ....
A. Interferensi dan polarisasi D. Refleksi
B. Difraksi dan dispersi E. Polarisasi
C. Refraksi

18. Warna langit bumi tampak biru hal ini karena adanya peristiwa polarisasi ....
A. Penyerapan selektif D. Hamburan
B. Pemantulan dan pembiasan E. Linear
C. Pembiasan ganda

19. Cahaya alami tak terpolarisasi dapat menghasilkan cahaya pantul terpolarisasi
sempurna. Maka pada saat itu ....
(1) Sudut datang sama dengan sudut kritis
(2) Sudut datang disebut sebagai sudut polarisasi
(3) Cahaya hanya memiliki dua arah getar vertikal dan horisontal
(4) Sudut datang mengakibatkan sinar bias dan sinar pantul saling tegak lurus
Pernyataan yang benar adalah ....
A. 1, 2 dan 3 D. 4 saja
B. 1 dan 3 E. semua benar
C. 2 dan 4

20. Cahaya matahari dalam keadaan tidak terpolarisasi jatuh dari udara menuju air (n air =
4/3), dan sesaat kemudian menembus suatu medium (n medium 4/93). Sudut polarisasi
untuk medium tersebut adalah ....
A. 300 D. 450
0
B. 37 E. 600
C. 530

21. Seberkas cahaya datang dari dalam air (nair = 4/3) ke permukaan (batas air dan udara)
dengan sudut datang 53o (sin 53o = 0,8 dan cos 53o = 0,6) maka berkas cahaya itu ....
(1) dibiaskan seluruhnya
(2) sebagian dibiaskan, sebagian dipantulkan
(3) mengalami polarisasi linear pada sinar pantul
(4) seluruhnya dipantulkan
SPMB 2002

22. Indek bias suatu cairan adalah 4/3. Sinar yang dipantulkan oleh cairan tersebut akan
terpolarisai jika ....
(1) sudut datangnya 530
(2) sudut biasnya 370
(3) sudut pantulnya 530
(4) sudut antara sinar pantul dan sinar bias 900
Pernyataan yang benar adalah ...
A. 1 , 2 dan 3 D. 4 saja
B. 1 dan 3 E. 1, 2, 3, dan 4
C. 2 dan 4

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


84
FISIKA SMA XII

23. Seberkas sinar datang ke bidang batas antara dua medium, dibiaskan dari medium
yang indeks biasnya n1 ke medium yang indeks biasnya n2. Sudut datang sinar 1 dan
sudut biasnya 2. Bila kecepatan cahaya dalam medium 1 adalah v1 dalam medium 2
adalah v2 maka ....
(1) n1 : n2 = v2 : v1
(2) sin 1 : sin 2 = n1 : n2
(3) pemantulan sempurna dapat terjadi bila n1 > n2
(4) jika n1 < n2 maka 2 maksimum mencapai 900
Pernyataan yang benar adalah ...
A. 1 , 2 dan 3 D. 4 saja
B. 1 dan 3 E. 1, 2, 3, dan 4
C. 2 dan 4

24.Cahaya tak terpolarisasi dapat menjadi cahaya terpolarisasi melalui pemantulan pada
bahan optis. Pada gejala tersebut dapat diterangkan hal-hal ...
(1) jumlah sudut datang dan sudut bias 90o
(2) cahaya terpolarisasi sempurna hanya terdiri atas satu arah getaran
(3) sudut datang ditentukan oleh indeks bias bahan optik
(4) sudut datang merupakan sudut kritis

Pernyataan yang benar adalah ...


A. 1 , 2 dan 3 D. 4 saja
B. 1 dan 3 E. 1, 2, 3, dan 4
C. 2 dan 4

25.Permukaan air tertutupi oleh lapisan minyak. Sinar matahari jatuh ke permukaan ini
secara tegak lurus ternyata warna biru saling memadamkan hingga timbul warna
komplementer yaitu kemerah-merahan. Jika indeks bias minyak 1,25 dan panjang
gelombang warna biru 5000 Å, maka tebal lapisan minyak adalah ....
A. 2000 Å D. 2750 Å
B. 2250 Å E. 3000 Å
C. 2500 Å

Oleh: Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


85

Anda mungkin juga menyukai