Anda di halaman 1dari 7

Interferensi

Cahaya Sumber Koheren


OLEH :
1. AGUSMAN FREDY (11.19.0082)
2. FRANS GABRIEL SIANTURI(11.19.0062)
3. MUHAMAD RIDWAN PRASETYA (11.19.0072
4. WAHYU SULISTYONO (11.19.0079)

METEOROLOGI 3C
SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
2019
Interferensi merupakan peristiwa
penggabungan dua atau lebih gelombang
cahaya akibat dari adanya celah yang membuat
gelombang bertabrakan. Interferensi mengacu
pada suatu keadaan dimana dua gelombang
atau lebih saling tumpeng tindih dalam suatu
ruang, hal ini disebut juga sebagai “prinsip
a. Pengertian superposisi”.
Syarat terjadinya interferensi adalah :
interferensi a. Kedua sumber cahaya harus koheren, yaitu

cahaya
keduanya harus memiliki beda fase yang
selalu tetap atau sama, sehingga keduanya
harus memiliki frekuensi yang sama.
(Halliday & Resnick2003)
b. Kedua gelombang cahaya ini harus memiliki
amplitudo yang hampir sama.
Pola inteferensi 2 cahaya
• Pola inteferensi 2 cahaya yang koheren diselidiki oleh Thomas Young
dan fresnel
• Thomas young melakukan percobaan dengan menggunakan dua celah
Ganda untuk menghasilkan dua cahaya yang koheren
• Fresnel melakukan Percobaan dengan menggunakan rangkaian dua
cermin datar untuk menghasilkan dua sumber cahaya kohern dan
sebuah sumber cahaya di depan cermin.
sumber cahaya
monokromatis
Percobaan fresnel
• Pada gambar disamping, dengan
menggunakan sebuah sumber cahaya S,
Fresnell memperoleh dua sumber cahaya S1
dan dan S2 yang koheren dari hasil
pemantulan dua cermin yang dirangkai
membentuk sudut tertentu. Bayangan sumber
cahaya S oleh kedua cermin, yaitu S1
dan S2 berlaku sebagai pasangan cahaya
kohern yang berinterferensi, dan pola
interferensi cahaya S1 dan S2 akan ditangkap
oleh layar. Jika terjadi interferensi konstruktif,
pada layar akan terlihat pola terang. Jika
terjadi interferensi destruktif, pada layar akan
terlihat pola gelap.

Cermin S1 dan Cermin S2


Percobaan young
• Pada eksperimen Young, dua sumber cahaya
kohern diperoleh dari cahaya monokromatis
yang dilewatkan dua celah. Kedua berkas
cahaya koheren itu akan bergabung
membentuk pola-pola interferensi. Jika
berkas cahaya melalui S1 dan S2, maka celah
tersebut (S1 dan S2) akan berfungsi sebagai
sumber cahaya baru dan menyebarkan
sinarnya ke segala arah. Apabila cahaya dari
celah S1 dan S2 berinterferensi, maka akan
terbentuk suatu pola interferensi. Pola
interferensi tersebut dapat ditangkap pada
layar berupa pola garis terang dan gelap.
Interferensi dapat terjadi karena adanya
beda lintasan berkas cahaya dari S1 dan S2.
Percobaan young
• a.Inteferensi maksimum (konstruktif) yang
ditandai pola terang akan terjadi jika kedua
berkas gelombang fasenya sama.

• *Note:Dua gelombang sama fasenya jika


selisih jarak kedua gelombang adalah nol atau
kelipatan bulat dari panjang gelombangnya.

• b.Interferensi minimum (dekstruktif) terjadi


jika selisih lintasan kedua sinar merupakan
kelipatan ganjil dari setengah panjang
gelombang.
Percobaan young • a.Inteferensi maksimum (garis terang).
Dinyatakan dengan :
d sin θ = n λ, dengan n =0,1,2, 3, …
• Pada perhitungan garis terang menggunakan rumus di
atas, nilai n = 0 untuk terang pusat, n = 1 untuk terang
garis terang pertama, n = 2 untuk garis terang kedua, dan
seterusnya.

• b.Interferensi minimum (garis gelap)


Dinyatakan dengan :
d sin θ = (n – ½ )λ, dengan n =1,2,3, …
• Pada perhitungan garis gelap menggunakan rumus di atas,
n = 1 untuk terang garis gelap pertama, n = 2 untuk garis
gelap kedua, dan seterusnya. Tidak ada nilai n = 0 untuk
perhitungan garis gelap menggunakan rumus di atas.

Anda mungkin juga menyukai