Anda di halaman 1dari 24

Gelombang dan Optik Dasar

“INTERFERENSI CAHAYA”
KD 5:
Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang elektromagnetik secara umum dan penerapannya

 
 

Perte- Indikator Materi


muan
XII 5.2 Mampu menyebutkan cara-cara untuk * Interferensi cahaya
menghasilkan dua sumber cahaya koheren (koherensi, inteferensi
5.3 Mampu menyebutkan contoh-contoh pada celah tunggal dan
inteferensi dalam keseharian dan sekaligus ganda, dan selaput
Mampu menjelaskannya tipis)
5.4 Mampu menyebutkan pola inteferensi celah
tunggal dan menghitung kedudukan-
kedudukan interferensi minimum dan
maksimum
5.5 Mampu mensketsa pola interferensi pada
kisi dan menghitung kedudukan-kedudukan
interferensi maksimum
Poin Pembahasan :

01 02
Pendeskripsian tentang Mendefinisikan jenis-jenis
Interferensi Cahaya Interferensi Cahaya
Interferensi Cahaya
Interferensi merupakan perpeduan dua gelombang atau
lebih yang memiliki beda fase konstan dan amplitudo yang
hampir sama yang dapat menghasilkan suatu pola
gelombang baru. Interferensi cahaya adalah penjumlahan
superposisi dua gelombang cahaya atau lebih yang
menghasilkan suatu radiasi yang menyimpang dari jumlah
masing-masing komponen radiasi gelombangnya.
Dua sifat Interferensi :

Interferensi bersifat membangun Interferensi bersifat merusak


Syarat terjadinya Interferensi :
Kedua gelombang Kedua gelombang
cahaya haruslah
koheren, dalam arti
cahaya haruslah
bahwa kedua memiliki
gelombang cahaya amplitudo yang
haruslah memilikibeda hampir sama.
fasa yang selalu tetap.

Kedua sinar/ Interferensi terjadi


cahaya yang
dipancarkan
pada cahaya yang
haruslah yang terpolarisasi linier
memiliki frekuensi atau polarisasi lain,
yang sama termasuk cahaya
natural/alami.
Koherensi
Seandainya ada dua sumber-sumber  identik dari cahaya monokromatik
menghasilkan gelombang-gelombang yang amplitudonya sama, panjang
gelombangnya sama, ditambah lagi keduanya memilki fasa yang sama
secara permanen dan kedua sumber tersebut bergetar bersama. Dua
sumber monokromatik yang mempunyai frekuensinya sama dengan
sebarang hubungan beda fasa, , konstan yang tertentu (tidaak harus
sefasa) terhadap waktu itulah yang dikatakan koheren.
Jika dua buah sumber gelombang cahaya
beda fasa yang akan tiba di titik P
berubah-ubah terhadap waktu secara
acak (pada suatu saat mungkin dipenuhi
syarat saling menghapuskan, tetapi pada
saat berikutnya dapat terjadi penguatan).
Sifat beda fase yang berubah-ubah secara
acak ini terjadi pada setiap titik-titik
pada layar, sehingga hasil yang nampak
adalah terang yang meratapada layar.
Dalam keadaan ini kedua sumber
tersebut dikatan inkoheren (tidak
koheren).
Intensitas berkas-berkas cahaya koheren dapat Dan untuk berkas-berkas yang tidak koheren atau
diperoleh dengan: inkoheren intensitasnya dapat diperoleh dengan:
● Menjumlahkan amplitudo masing- • Masing-masing amplitudo dikuadratkan dahulu
masinggelombang secara vektor dengan dan diperoleh besaran yang sebanding dengan
memperhitungkan beda fasadi dalamnya. intensitas masing-masing berkas, baru kemudian
● Menguadratkan amplitudoresultannya, hasil • Intensitas masing-masing dijumlahkan untuk
memperoleh intensitas resultan.
ini sebanding dengan intensitas resultan.
Jenis-Jenis Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya celah ganda

Percobaan yang dilakukan oleh Thomas Young dan Fresnel pada


dasarnya adalah sama, yang membedakan adalah dalam hal
mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren. Thomas Young
mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan
menjatuhkan cahaya dari sumber cahaya pada dua buah celah
sempit yang saling berdekatan, sehingga sinar cahaya yang keluar
dari celah tersebut merupakan cahaya yang koheren. Sebaliknya
Fresnel mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan
memantulkan cahaya dari suatu sumber ke arah dua buah cermin
datar yang disusun hampir membentuk sudut 180o, sehingga akan
diperoleh dua bayangan sumber cahaya. Sinar yang dipantulkan oleh
cermin I dan II dapat dianggap sebagai dua gelombang cahaya yang
koheren.
Skema Percobaan
Untuk menunjukkan Young
hasil interferensi cahaya,● di 
depan celah tersebut diletakkan layar pada jarak L
maka akan terlihat pada layar berupa garis gelap
dan terang. Garis terang merupakan hasil
interferensi yang saling memperkuat dan garis
gelap adalah hasil interferensi yang saling
memperlemah. Hasil interferensi bergantung pada
Interferensi maksimum atau selisih jarak tempuh/lintasan cahaya dari celah ke
minimum dapat terjadi karena layar. Akan terjadi garis terang jika selisih lintasan
panjang lintasan yang ditempuh merupakan kelipatan bilangan genap kali  .
gelombang S1 tidak sama Sebaliknya akan terjadi garis gelap jika selisih
dengan gelombang S2, kedua lintasan merupakan kelipatan bilangan ganjil kali
 .
gelombang tersebut memiliki beda
lintasan sebesar :
Δs = d sin θ 
Interferensi Maksimum pada
Percobaan Young

Interferensi maksimum terjadi bila


kedua gelombang yang keluar dari
celah bertemu pada suatu titik
memiliki beda fase yang sama atau
beda lintasan yang ditempuh
Rumus :
kedua gelombang merupakan
kelipatan bulat dari panjang ΔS = mλ ...

gelombang (λ, 2λ, 3λ, ...) Untuk sudut θ yang kecil, berlaku
nilai sin θ tan θ =p/L (dalam
satuan radian).
Interferensi Minimum pada Percobaan Young
Interferensi minimum terjadi bila kedua
gelombang yang keluar dari celah
bertemu pada suatu titik memiliki beda
fase yang berlawanan atau beda lintasan
yang ditempuh kedua gelombang
merupakan kelipatan dari setengah
panjang gelombang 
Rumus :
Untuk Jarak pita terang/gelap yang berurutan
(Δp) dirumuskan dengan:
Untuk sudut θ yang kecil, berlaku nilai sin θ tan θ =p/L (dalam
satuan radian).
Interferensi Cahaya Pada Selaput
Gambar Tipis
disamping melukiskan seberkas
sinar monokromatik jatuh pada selaput
tipis setebal d, pada lapisan atas selaput
cahaya dipantulkan (menempuh lintasan
AE) dan sebagian dibiaskan yang
kemudian dipantulkan lagi oleh lapisan
bawah menempuh lintasan ABC. Antara
sinar yang menempuh lintasan AE dan
ABC akan saling berinterferensi di titik P
tergantung pada selisih jarak lintasan
Keterangan : optik. Di titik P akan terjadi interferensi
n = indeks bias lapisan tipis maksimum atau garis terang apabila :
d = tebal lapisan
r = sudut bias sinar dan terjadi garis gelap atau interferensi minimum jika
λ = panjang gelombang sinar
m = orde interferensi
Interferensi Cahaya Pada Selaput Tipis
 
Rumus :

Untuk jari-jari ke-m lingkaran terang diberik


Interferensi maksimum/lingkaran terang adalah:

dengan
Interferensi minimum/lingkaran gelap adalah:

dengan
Untuk jari-jari ke-m lingkaran gelap diberika
Keterangan:
½
n= indeks bias udara = 1   𝜆 𝑅
m= orde interferensi (1, 2, 3, … dst)
𝑟=
R= jari-jari lengkungan lensa Plan Konveks
[ 𝑚
𝑛 ]
= jari-jari lingkaran terang/ gelap ke-m
 
Interferensi pada celah tunggal
Lanjutan
• Interferensi pada celah tunggal akan terjadi ketika sebuah
gelombang datar jatuh tegak lurus pada sebuah celah sempit
yang lebarnya a. Semua sinar sejajar dari celah jatuh di titik P0
ini mempunyai panjang lintasan optis yang sama
• Saat sampai di titik P0 ini semua sinar adalah sefase karena
pada bidang celah semua sinar adalah sefase
• Pada titik P0 akan terjadi terang pusat
Terjadi Gelap
LANJUTAN
• Titik P1, minimum pola pertama pola difraksi, memiliki
intensitas nol. Syarat untuk keadaan ini adalah:
1 1
a sin    atau  
asin
2 2
Celah dibagi atas 4 bagian

Tidak ada cahaya yang tampak di P2, jadi titik tersebut adalah titik
kedua yang intensitasnya nol (terjadi gelap ke-2)
LANJUTAN
1 1
4
a sin   
2
jadi  2
asin

Dengan perluasan cara di atas, dapat dituliskan rumus umum


untuk titik minimum dalam pola difraksi pada layar C, yaitu:

d sin   m 
keterangan:
d = lebar celah
m = 1, 2, 3, ...... m
Gejala Terang
• Di sekitar titik tengah antara dua minimum yang berdampingan
terdapat titik maksimum (terang)
• Untuk pola maksimum interferensi berlaku persamaan:

1
d sin  (m  )
2
keterangan:
d = lebar celah
m = 1, 2, 3, ...... m
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai