“INTERFERENSI CAHAYA”
KD 5:
Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang elektromagnetik secara umum dan penerapannya
01 02
Pendeskripsian tentang Mendefinisikan jenis-jenis
Interferensi Cahaya Interferensi Cahaya
Interferensi Cahaya
Interferensi merupakan perpeduan dua gelombang atau
lebih yang memiliki beda fase konstan dan amplitudo yang
hampir sama yang dapat menghasilkan suatu pola
gelombang baru. Interferensi cahaya adalah penjumlahan
superposisi dua gelombang cahaya atau lebih yang
menghasilkan suatu radiasi yang menyimpang dari jumlah
masing-masing komponen radiasi gelombangnya.
Dua sifat Interferensi :
gelombang (λ, 2λ, 3λ, ...) Untuk sudut θ yang kecil, berlaku
nilai sin θ tan θ =p/L (dalam
satuan radian).
Interferensi Minimum pada Percobaan Young
Interferensi minimum terjadi bila kedua
gelombang yang keluar dari celah
bertemu pada suatu titik memiliki beda
fase yang berlawanan atau beda lintasan
yang ditempuh kedua gelombang
merupakan kelipatan dari setengah
panjang gelombang
Rumus :
Untuk Jarak pita terang/gelap yang berurutan
(Δp) dirumuskan dengan:
Untuk sudut θ yang kecil, berlaku nilai sin θ tan θ =p/L (dalam
satuan radian).
Interferensi Cahaya Pada Selaput
Gambar Tipis
disamping melukiskan seberkas
sinar monokromatik jatuh pada selaput
tipis setebal d, pada lapisan atas selaput
cahaya dipantulkan (menempuh lintasan
AE) dan sebagian dibiaskan yang
kemudian dipantulkan lagi oleh lapisan
bawah menempuh lintasan ABC. Antara
sinar yang menempuh lintasan AE dan
ABC akan saling berinterferensi di titik P
tergantung pada selisih jarak lintasan
Keterangan : optik. Di titik P akan terjadi interferensi
n = indeks bias lapisan tipis maksimum atau garis terang apabila :
d = tebal lapisan
r = sudut bias sinar dan terjadi garis gelap atau interferensi minimum jika
λ = panjang gelombang sinar
m = orde interferensi
Interferensi Cahaya Pada Selaput Tipis
Rumus :
dengan
Interferensi minimum/lingkaran gelap adalah:
dengan
Untuk jari-jari ke-m lingkaran gelap diberika
Keterangan:
½
n= indeks bias udara = 1 𝜆 𝑅
m= orde interferensi (1, 2, 3, … dst)
𝑟=
R= jari-jari lengkungan lensa Plan Konveks
[ 𝑚
𝑛 ]
= jari-jari lingkaran terang/ gelap ke-m
Interferensi pada celah tunggal
Lanjutan
• Interferensi pada celah tunggal akan terjadi ketika sebuah
gelombang datar jatuh tegak lurus pada sebuah celah sempit
yang lebarnya a. Semua sinar sejajar dari celah jatuh di titik P0
ini mempunyai panjang lintasan optis yang sama
• Saat sampai di titik P0 ini semua sinar adalah sefase karena
pada bidang celah semua sinar adalah sefase
• Pada titik P0 akan terjadi terang pusat
Terjadi Gelap
LANJUTAN
• Titik P1, minimum pola pertama pola difraksi, memiliki
intensitas nol. Syarat untuk keadaan ini adalah:
1 1
a sin atau
asin
2 2
Celah dibagi atas 4 bagian
Tidak ada cahaya yang tampak di P2, jadi titik tersebut adalah titik
kedua yang intensitasnya nol (terjadi gelap ke-2)
LANJUTAN
1 1
4
a sin
2
jadi 2
asin
d sin m
keterangan:
d = lebar celah
m = 1, 2, 3, ...... m
Gejala Terang
• Di sekitar titik tengah antara dua minimum yang berdampingan
terdapat titik maksimum (terang)
• Untuk pola maksimum interferensi berlaku persamaan:
1
d sin (m )
2
keterangan:
d = lebar celah
m = 1, 2, 3, ...... m
Terimakasih