Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM INTEFERENSI CAHAYA

MELALUI CELAH GANDA

Karenina Puri A.

XI MIPA/18

1. Judul

Interferensi Cahaya Melalui Celah Ganda

2. Tujuan

Memahami sifat cahaya sebagai gelombang dengan menyelidiki pola interferensi cahaya pada
celah ganda.

3. Dasar Teori

Para ahli meneliti cahaya untuk mengetahui sifat-sifat dari cahaya. Ada dua pendapat mengenai
cahaya,yaitu cahaya dianggap sebagai gelombang dan cahaya sebagai partikel.

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan


panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain
itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton (Dunia Pendidikan, 2016).

Setiap benda dapat memancarkan cahaya yang disebut sebagai sumber cahaya. Ada benda yang
dapat tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya
kaca. Juga, benda tidak tembus cahaya, yaitu tidak tapat meneruskan cahaya yang diterimanya.
Contohnya seperti batu, tanah (Dunia Pendidikan, 2016).

Sifat cahaya sebagai gelombang antara lain, cahaya dapat merambat lurus dimana cahaya dapat
membentuk garis lurus, cahaya dapat menembus benda bening dan cahaya dapat dipantulkan
dimana terdapat bayangan dari cahaya yang dipantulkan. Cahaya dapat dibiaskan juga cahaya
dapat di uraikan. (Dunia Pendidikan, 2016).

1|Page
Ciri-ciri gelombang antara lain Dapat Dipantulkan atau Dicerminkan (Refleksi), Dapat dibiaskan
(Refraksi), Dapat di lenturkan (Difraksi), Dapat digabungkan (Interferensi), Dapat dikutubkan
(Polarisasi) dan dapat diuraikan (Dispersi).

Pada percobaan interferensi cahaya melalui celah ganda ini berkaitan erat dengan sifat
cahaya yaitu yang dapat menembus benda bening yaitu lensa pemfokus, Juga berkaitan dengan
karakteristik dari cahaya yaitu dispersi atau cahaya dapat dilenturkan.

Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Agar interferensi


cahaya dapat teramati dengan jelas, maka kedua gelombang cahaya itu harus bersifat
koheren. Dua gelombang cahaya dikatakan koheren apabila kedua gelombang cahaya
tersebut mempunyai amplitudo, frekuensi yang sama dan pada fasenya tetap. Ada dua
hasil interferensi cahaya yang dapat teramati dengan jelas jika kedua gelombang tersebut
berinterferensi. Apabila kedua gelombang cahaya berinteferensi saling memperkuat
(bersifat konstruktif), maka akan menghasilkan garis terang yang teramati pada layar.
Apabila kedua gelombang cahaya berinterferensi saling memperlemah (bersifat
destruktif), maka akan menghasilkan garis gelap yang teramati pada layar (College Loan
Consolidation, 2015).

Difraksi cahaya sering sulit diamati karena panjang gelombang demikian kecilnya atau karena


intensitas cahayanya tidak cukup. Kecuali untuk pola franhoufer celah sempit dan panjang, pola
difraksi biasanya sulit diamati.Pola difraksi- interferensi franhoufer dua celah sama dengan pola
interferensi untuk dua celah. Pada mekanika kuantum, eksperimen celah ganda yang dilakukan oleh
Thomas Young menunjukkan sifat yang tidak terpisahkan dari cahaya sebagai gelombang
dan partikel. Sebuah sumber cahaya koheren yang menyinari bidang halangan dengan dua celah akan
membentuk pola interferensi gelombang berupa pita cahaya yang terang dan gelap (Muhammad.A ,
Abdul.H , Annur.W & Nursyamsi.A, 2014).

Interferensi cahaya tidak hanya terjadi pada percobaan Thomas young yaitu interferensi
celah ganda melainkan pada percobaan Fresnel dengan mendapat sumber-sumber koheren maya
dari sebuah sumber cahaya dengan pemantulan saja atau pemantulan dan pembiasan yaitu pada
interferensi lapisan tipis. Juga, dengan menggunakan sinar laser sebagai penghasil cahaya
koheren (Kanginan, 2007).

2|Page
Percobaan yang dilakukan oleh Thomas Young dan Fresnel pada dasarnya sama, yang
membedakan adalah dalam hal mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren.
Thomas Young mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan menjatuhkan
cahaya dari sumber cahaya pada dua buah celah sempit yang saling berdekatan, sehingga
sinar cahaya yang keluar dari celah tersebut merupakan cahaya yang koheren. Sebaliknya
Fresnel mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan memantulkan cahaya
dari suatu sumber ke arah dua buah cermin datar yang disusun hampir membentuk sudut
180o, sehingga akan diperoleh dua bayangan sumber cahaya. Sinar yang dipantulkan oleh
cermin I dan II dapat dianggap sebagai dua gelombang cahaya yang koheren (College
Loan Consolidation, 2015).

Cahaya dari sumber S1 dan S2 menghasilkan interferensi dengan pola teratur pada layar C. Pola
interferensi terdiri atas pita-pita terang dan gelap yang silih berganti. . Akan terjadi garis terang

jika selisih lintasan merupakan kelipatan bilangan genap kali   atau  kelipatan bilangan bulat
kali λ atau (nλ). Sebaliknya akan terjadi garis gelap jika selisih lintasan merupakan kelipatan

bilangan ganjil kali    atau misalkan jarak antara dua celah d, jarak layar ke celah L, di titik O
pada layar akan terjadi garis terang yang disebut garis terang pusat, karena
jarak S1O dan S2O adalah sama sehingga gelombang cahaya sampai di O akan terjadi interferensi
maksimum. Di titik A yang berjarak p dari terang pusat akan terjadi interferensi maksimum atau
minimum tergantung pada selisih lintasan S2A – S1A (College Loan Consolidation, 2015) .

Jika jarak S1A dan S2A sangat besar dibandingkan jarak S1 ke S2, dengan S1S2 = d,


sinar S1A dan S2A dapat dianggap sejajar dan selisih jaraknya ΔS = S2B. Berdasarkan

3|Page
segitiga S1S2B, diperoleh  , dengan d adalah jarak antara kedua

celah.  Selanjutnya, pada segitiga COA,   .

Untuk sudut-sudut kecil akan didapatkan   . Untuk θ kecil,


berarti p/l kecil atau p<<l sehingga selisih kecepatan yang ditempuh oleh cahaya dari
sumber S2 dan S1 akan memenuhi persamaan berikut ini.

Interferensi maksimum akan terjadi jika kedua gelombang yang tiba di titik A sefase. Dua
gelombang memiliki fase sama bila beda lintasannya merupakan kelipatan bilangan cacah
dari panjang gelombang (Fisikon).

ΔS = mλ 

Jadi, persamaan interferensi maksimum menjadi

dengan d = jarak antara celah pada layar

p = jarak titik pusat interferensi (O) ke garis terang di A

l = jarak celah ke layar

λ = panjang gelombang cahaya

m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, ...) (Fisikon)

Di P akan terjadi interferensi minimum/garis gelap jika :

dengan :

4|Page
d = jarak antara dua celah (m)
p = jarak garis gelap ke terang pusat (m)
L = jarak celah ke layar (m)
λ = panjang gelombang cahaya (m)
n = orde interferensi (n = 1, 2, 3, …) (College Loan Consolidation, 2015)

4. Alat dan Bahan

Alat :

1. Meja optik

2. Rel presisi

3. Penyambung rel

4. Kaki rel

5. Bola lampu

6. Tempat lampu bertangkai

7. Pemegang slide diafragma

8. Layar tembus cahaya

9. Lensa f = 200 mm

10.Tumpakan berpenjepit

11. Catu daya kal 60

12. Kabel penghubung hitam

13. Kabel penghubung merah

14. Celah ganda 1,2 cm

15. Celah ganda 0,8 cm


5|Page
16. Kaca cembung

5. Langkah – Langkah Kerja

1) Menyusun kit cahaya di atas rel presisi dengan urutan (dari kiri ke kanan) sebagai
berikut:

Lampu – pemfokus cahaya – celah ganda – layar

2) Menyalakan lampu dengan menghubungkannya ke catu daya.

3) Menyesuaikan jarak antara celah dan layar untuk mendapatkan gambar pola yang jelas

dengan cara menggeser-geser layar sampai didapatkan pola yang jelas pada layar.

4) Mengukur dan mencatat jarak antara celah dan layar setelah didapatkan pola yang jelas
pada layar.

5) Mengukur dan mencatat jarak antar celah

6) Mengukur dan mencatat jarak antara pola terang kedua dari terang pusat.

7) Mengukur dan mencatat jarak antara pola gelap kedua dari terang pusat.

8) Mengganti celah ganda yang digunakan. Ulangi langkah 3 s.d 7 untuk jarak antar celah
yang berbeda beda.

6. Hasil pengamatan

Percobaan Jarak celah Jarak antar Jarak garis Jarak garis Panjang
Ke - dengan layar celah terang kedua gelap kedua gelombang
dari terang dari terang cahaya
pusat pusat
1. 28 0.8 1.5 1.2 T: 0.021 m
G: 0.023 m
2. 36 1.7 1.7 1.6 T: 0.040 m
G: 0.050 m
3. 33.5 2.7 1.4 0.6 T : 0.060m

6|Page
G: 0.030 m

7. Analisis Hasil Pengamatan

Interferensi cahaya adalah bergabungnya dua gelombang cahaya dimana kedua


gelombang cahaya harus bersifat koheren yang berarti kedua gelombang cahaya tersebut
mempunyai aplitudo, frekuensi yan sama pada fase yang tetap. Hasil dari kedua gelombang
tersebut dapat teramati dengan jelas jika terlihat pada layar bahwa dihasilkan garis terang dan
garis gelap. Garis terang yang dihasilkan apabila kedua gelombang cahaya berinterferensi
memiliki fase yang sama saling memperkuat atau bersifat konstruktif. Garis gelap yang
dihasilkan apabila kedua gelombang cahaya tersebut saling memperlemah atau bersifat
dekstruktif jika kedua gelombang bertemu dalam fase yang berlawanan. Interferensi cahaya tidak
hanya terjadi pada percobaan Thomas young yaitu interferensi melalui celah ganda melainkan
pada percobaan Fresnel dengan mendapat sumber-sumber koheren maya dari sebuah sumber
cahaya dengan pemantulan saja atau pemantulan dan pembiasan yaitu pada interferensi lapisan
tipis. Yang ketiga dengan menggunakan sinar laser sebagai penghasil cahaya koheren.

Berdasarkan hasil percobaan, jarak antar celah dan lebar celah mempengaruhi pola yang
terbentuk pada layar karena ketika gelombang cahaya melewati suatu celah yang sempit dimana
lebarnya kecil dari pada panjang gelombangnya sehingga cahaya tampak melebar pada celah dan
cahaya tidak lagi merambat menurut garis lurus sehingga akan menghasilkan pola yang jelas
pada layar. Pengaruh lebar celah yang semakin lebar celahnya maka pola yang muncul pada
layar terlihat kurang jelas. Jarak antar celah dan layar juga mempengaruhi pola yang terbentuk
pada layar karena pada percobaan, setiap celah bertindak sebagai sumber garis yang ekivalen
dengan sumber titik dalam dua dimensi. Pola interferensi yang diamati pada layar yang jauh dari
celah, dipisahkan sejarak d. Pada jarak yang sangat jauh dari celah, garis-garis dari kedua celah
ke satu titik p dilayar akan hampir sejajar, dan perbedaan lintasannya kira-kira d sin θ. Pada
hasil percobaan, walaupun celah dan layar di dekatkan ataupun dijauhkan, pola garis gelap dan

7|Page
terang tetap terbentuk pada layar hanya jarak antar polanya yang berbeda. Jadi, jarak antar celah
dan layar juga mempengaruhi pola yang terbentuk pada layar.

Dari percobaan yang dilakukan menurut penulis cahaya adalah sebagai gelombang
dimana cahaya memiliki sifat dan karakteristik sebagai gelombang. Sebagai sifat cahaya yaitu
yang dapat menembus benda bening yaitu lensa pemfokus, juga inteferensi cahaya berkaitan
dengan karakteristik dari cahaya yaitu dispersi atau cahaya dapat dilenturkan. Cahaya juga
adalah partikel karena cahaya dipancarkan dalam bentuk paket-paket energi yang disebut foton.

8. Kesimpulan

Cahaya adalah sebagai gelombang dan partikel. Cahaya memiliki sifat yaitu interferensi
cahaya. Interferensi cahaya adalah perpaduan dua gelombang yang memiliki sifat koheren serta
menghasilkan garis gelap dan garis terang. Interferensi cahaya tidak hanya terjadi pada
percobaan Young melainkan pada percobaan Frensell dan sinar laser. Percobaan yang dilakukan
adalah mencari jarak celah dengan layar, jarak antar celah, jarak garis terang dan garis gelap dari
terang pusat serta mencari panjang gelombang cahaya dengan menggunakan rumus yang sudah
tersedia. Dari hasil percobaan ini, dapat diketahui bahwa jarak antar celah dan lebar celah dapat
mempengaruhi pola yang terbentuk pada layar sama seperti jarak antara celah dengan layar yang
mempengaruhi pola yang terbentuk pada layar.

9. Daftar Pustaka

College Loan Consolidation. (2015, Februari 27). Interferensi Cahaya. Retrieved May 15, 2016, from
http://fisikazone.com/interferensi-cahaya/

Dunia Pendidikan. (2016, June 19). Pengertian cahaya dan sifat-sifat cahaya sebagai gelombang
elektromagnetik. Retrieved October 19, 2016, from http://www.duniapendidikan.net/2016/06/pengertian-
cahaya-dan-sifat-sifat-cahaya-sebagai-gelombang-elektromagnetik.html

Fisikon. (n.d.). Percobaan Interferensi oleh Frenell dan Young. Retrieved October 21, 2016, from
http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=40:percobaan-interferensi-
oleh-frenell-dan-young&catid=6:gelombang-cahaya&Itemid=89

Kanginan, M. (2007). FISIKA SMA/MA Kelas XII jilid 2. Penerbit erlangga.

8|Page
Muhammad.A , Abdul.H , Annur.W & Nursyamsi.A. (2014, Juni 2). Difraksi pada celah ganda dan
banyak. Retrieved Oktober 21, 2016, from https://www.scribd.com/doc/227639900/Unit-6-Difraksi-Pada-
Celah-Ganda-Dan-Celah-Banyak

9|Page

Anda mungkin juga menyukai