OLEH :
KELOMPOK : 6 (ENAM)
JURUSAN FISIKA
2017
Jika kedua gelombang yang terpadu berlawanan fase, maka terjadi interferensi
destruktif (saling melemahkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo nol. Setiap orang
dengan menggunakan sebuah baskom air dapat melihat bagaimana interferensi antara dua
gelombang permukaan air dapat menghasilkan pola-pola bervariasi yang dapat dilihat dengan
jelas
(1) Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.
(2) Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya sembarang
(random) sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat singkat.
Jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada gelombang air atau
gelombang bunyi.
(1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya
harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi
yang sama.
(2) Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude (simpangan maksimum) yang hampir
sama. Jika tidak interferensi yang dihasilan kurang kontras.
Bagaimana cara menghasilkan pasangan sumber cahaya yang koheren?
Cahaya dari dua lampu yang berbeda tidak mungkin koheren sehingga sehingga tidak
dapat menghasilkan interferensi dengan pola teratur. Dua gelombang cahaya yang koheren
hanya dapat diperoleh jika kita menggunakan satu sumber cahaya, kemudian membaginya
menjadi dua sumber cahaya. Prinsip seperti ini yang digunakan oleh Fresnel dan Thomas
Young untuk memperoleh dua sumber cahaya koheren. Perbedaan keduanya hanya terdapat
pada cara yang digunakan untuk membagi satu sumber cahaya menjadi dua sumber cahaya.
Untuk menghasilkan dua sumber cahaya koheren, Young menggunakan sebuah lubang kecil
(pinhole) dan dua celah sempit yang berdekatan, seperti ditunjukkan pada gambar 1(a) di
bawah ini.
Gambar (1) Kiri: percobaan celah ganda Young, Kanan: Pola Interferensi berupa pita-pita
terang dan gelap yang ditangkap oleh layar
Cahaya datang pada layar pertama yang diberi celah S 0 menuju layar kedua yang
diberi celah S1 dan S2. Gelombang cahaya yang ke luar dari S1 dan S2 berasal dari satu sumber
cahaya (S0) sehingga kedua celah ini berlaku sebagai pasangan sumber cahaya koheren.
Cahaya dari sumber S1 dan S2 menghasilkan interferensi dengan pola teratur pada
layar. Pola interferensi terdiri atas pita-pita terang dan gelap yang silih berganti, gambar 1(b).
Pola garis terang (pita terang) terjadi jika cahaya dari kedua celah mengalami interferensi
maksimum (konkruktif). Sedangkan garis gelap (pita gelap) terjadi jika cahaya dari kedua
celah mengalami interefrensi minimum (deskruktif).
Untuk menghasilkan dua sumber cahaya koheren, Fresnel menggunakan dua buah
cermin datar yang diletakkan sedemikian rupa sehingga permukaan kedua cermin membentuk
sudut hamper 1800 (lihat gambar 2). Suatu sumber cahaya monokromatik dipancarkan
melalui celah S. Sinar ini kemudian dipantulkan cermin I membentuk bayangan maya S 1,
dan dipantulkan oleh cermin II membentuk bayangan maya S 2. Sumber cahaya S1 dan S2
berasal dari satu sumber cahaya (yaitu S) sehingga keduanya merupakan sumber cahaya yang
koheren.
Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.
Untuk menghasilkan pasangan sumber cahaya koheren sehingga dapat menghasilkan pola
interferensi adalah :
(1) Sinari dua (atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah tunggal (satu
celah). Hal ini dilakukan oleh Thomas Young.
(2) Dapatkan sumber-sumber kohern maya dari sebuah sumber cahaya dengan pemantulan
saja. Hal ini dilakukian oleh Fresnel. Hal ini juga terjadi pada pemantulan dan pembiasan
(pada interferensi lapisan tipis).
(3) Gunakan sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil cahaya kohern.
Apabila dua gelombang bertemu, dan saling menguatkan, maka akan terjadi
interferensi maksimum dan terbentuk pola garis terang. Pada celah ganda, interferensi ini
akan terjadi apabila kedua gelombang memiliki fase yang sama (sefase), yaitu apabila
keduanya berfrekuensi sama dan titik-titik yang bersesuaian berada pada tempat yang sama
selama osilasi pada saat yang sama.
Jarak garis terang ke-n dari pusat terang dinyatakan dengan persamaan:
n. = d.sin (1)
Karena l >> d, maka sudut sangat kecil, sehingga berlaku pendekatan sin = tan = p / l
n. = d (p / l)
n. = pd / l (2)
dengan:
= panjang gelombang
Interferensi maksimum terjadi jika dua gelombang bertemu dan saling menguatkan.
Namun, jika dua gelombang tidak bertemu, dan akan saling meniadakan maka terjadi
interferensi minimum, sehingga terbentuk pola garis gelap. Interferensi ini terjadi pada dua
gelombang yang tidak sefase. Jarak garis gelap ke-n dari pusat terang adalah:
Bilangan n menyatakan orde atau nomor gelap, yang besarnya n = 1, 2, 3,... Untuk n = 1
disebut minimum orde ke-1.
Mengingat:
sin = p / l
(n-(1/2)) = d. (p / l) (4)
dengan p adalah jarak gelap ke-n dari pusat terang. Pada interferensi celah ganda, jarak dua
garis terang yang berurutan sama dengan jarak dua garis gelap yang berurutan. Dengan
mengunakan persamaan (2) diperoleh:
(pd / l) = n (5)
Untuk dua garis terang mapun dua garis gelap berurutan dapat dikatakan ikatakan nilai n
=1, sehingga jarak antara dua garis terang maupun jarak antara dua garis gelap berurutan
dapat diperoleh dengan persamaan:
(pd / l) = (6)
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat fenomena yang ditimbulkan oleh
interferensi cahaya. Sebagai contoh timbulnya garis-garis berwarna yang tampak pada lapisan
tipis minyak tanah yang tumpah di permukaan air, warna-warni yang terlihat pada gelembung
sabun yang mendapat sinar matahari, serta timbulnya warna-warni pada cakram padat
(compact disc).
Thomas Young adalah seorang ahli fisika yang melakukan interferensi gelombang
cahaya dan juga membuktikan bahwa cahaya mempunyai sifat gelombang. Young pertama
kali melakukan percobaan interferensi cahaya pada tahun 1801 yang menggunakan satu
sumber cahaya untuk memperoleh cahaya yang seragam (sefase dan monokromatik) sehingga
panjang gelombang dan frekuensinya tetap. Lebar celahnya cukup kecil untuk melakukan
percobaan dengan berbagai spektrum gelombang cahaya.
Gambar 2: pembentukan pita terang (T) dan pita gelap (G) dan penampakan layar dari depan
Susunan pita dan pita gelap hanya dapat terjadi ketika gelombang-gelombang dari
sumber gelombang melalui interferensi konstruktif (salling menguatkan) dan destruktif
(saling menghilangkan) pada layar. Interferensi adalah superposisi dua buah gelombang atau
lebih. Interferensi dapat terjadi pada gelombang mekanis atau gelombang cahaya. Interferensi
dapat terjadi pada gelombang yang memiliki fase, amplitudo berbeda, tetapi pada percobaan
Young interferensi terjadi pada gelombang cahaya yang memiliki frekuensi, amplitudo, fase
yang sama atau disebut koheren.
Prinsip kerja dari interferometer Young ditunjukkan pada gambar 1.1 berikut.
Persamaan gelombang cahaya dari S1 dan S2 di titik P pada layar, masing-masing kita
nyatakan dengan :
E1 r , t E0 . e i k . r 1 t 1 (1.1)
E2 r , t E0 . e i k . r 2 t 2 (1.2 )
E r , t E0 . e i k . r 1 t 1 e i k . r 2 t 2 (1.3)
I E0
2
e
i k . r 1 t 1
e i k . r 2 t 2 e i k . r 1 t 1 e i k .r 2 t 2
I I 0 2 2 cos
dengan
k r1 r2 1 2
k.r (1.5)
k .r
I 4.I 0 . cos 2 (1.6)
2 2
Untuk kasus kedua sumber fesenya sama, jadi 0 , maka persamaan (1.6) menjadi :
k .r
I 4.I 0 . cos 2
2
k .d .Sin
I 4.I 0 . cos 2
2
.d . y
I 4.I 0 . cos 2
.L
.d . y
.n
.L
.d . y 2.n 1
. (1.9)
.L 2
Jarak dua interferensi maksimum (atau dua intensitas minimum) yang berurutan adalah :
.L
y (1.10)
d
PROSEDUR KERJA :
Setiap pola gelap terang tersebut merupakan satu panjang gelombang. Dan pola gelap
terang ini dapat diatur jaraknya sehingga dapat divariasi panjang gelombangnya.
SOAL-SOAL
Soal 1 :
Dua celah yang berjarak 1 mm, disinari cahaya merah dengan panjang gelombang 6,5 10-7
m. Garis gelap terang dapat diamati pada layar yang berjarak 1 m dari celah. Hitunglah jarak
antara gelap ketiga dan terang pusat, serta jarak antara terang kedua dengan garis terang
keempat!
Penyelesaian:
Diketahui:
d = 1 mm = 10-3 m
= 6,5 10-7 m
l=1m
Ditanya:
a. p = ... ?
b. p = ... ?
Pembahasan:
Soal 2:
Jawab:
d .p / L = n
= 5 . 10-7 m = 5000
Soal 3:
Sebuah cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 6000 datang hampir tegak lurus
pada permukaan lapisan tipis sabun. Ketebalan lapisan tipis sabun tersebut agar dapat
diperoleh terang maksimum pada cahaya yang dipantulkan adalah tipis sabun tersebut agar
dapat diperoleh terang maksimum pada cahaya yang dipantulkan adalah
Jawab:
Interferensi maksimum pada selaput tipis yang berada di udara terjadi bila memenuhi:
Soal 4
Celah ganda yang berjarak 0,100 mm berada 1,20 m dari layar tampilan. Cahaya dengan
panjang gelombang =500 nm jatuh pada celah dari sumber yang jauh. Berapa jarak antar
interferensi terang pertama dan kedua pada layar?
Penyelesaian :
Interferensi terang (konstruktif orde pertama m=1)
m (1)(500 10 9 m)
sin 1 5, 00 10 3
d 1, 00 10 4 m
Ini merupakan sudut kecil, sehingga :
2
p2 L1 L 12, 0 mm
d
P2
P
1
Jadi, jarak antara pusat maksimum interferensi terang adalah : (p2 - p1) = 6,00 mm
Soal 5
Pada percobaan Young digunakan sumber cahaya dengan panjang gelombang 5000 A. Pola
interferensi diamati pada layar yang berada 100 cm di belakang celah rangkap. Ternyata 20
pita menduduki 11 mm. Tentukan jarak celah!
Penyelesaian:
Ada 20 pita dalam 11 mm berarti jarak antara dua pita adalah:
11 11
p 0,58 mm
20 1 19
Lokasi pita terang dengan rumus :ke-m dicari
m l
Pm
d
Jarak dua pita terang berturut-turut dicari dengan mengambil pita terang ke-m dan pita
ke-(m+1):
(m 1)l ml l
p pm 1 pm
d d d
l 1 x 5000 x 10 10
d 0, 862 mm
p 5, 8 x 104
DAFTAR PUSTAKA