Anda di halaman 1dari 29

Detektor Radiasi

Oleh :
DHEO ALQADRI (19033017)
FIO ADELLA ILLAHI (19033025)

Dosen Pengampu : Dra. Hidayati, M.Si

1
pembahasan
Sifat Radiasi Nuklir

Detektor Radiasi

Jenis Detektor Radiasi


 Geige-Muller Detector
 Detektor Sintilasi
 Detektor Semikonduktor
 Detektor Kamar Kabut
Wilson 2
Sifat Radiasi Nuklir
1 --------------------------------------
Ada dua macam sifat radiasi yang dapat
digunakan untuk mengetahui keberadaan

“ sumber radiasi pada suatu tempat atau bahan,


yaitu sebagai berikut :
⊹ Radiasi tidak dapat dideteksi oleh
indra manusia, sehingga untuk
mengenalinya diperlukan suatu alat bantu
pendeteksi yang disebut dengan detektor
radiasi.
⊹ Radiasi dapat berinteraksi dengan materi
yang dilaluinya melalui proses ionisasi,
eksitasi dan lain-lain.
4
Jenis detektor radiasi
2 ---------------------------------------
Detektor Geiger Muller
⊹ Salah-satu detektor yang menggunakan
prinsip ionisasi.
⊹ Detektor Geiger muller ditemukan oleh
seorang Fisikawan bernama Hans
Geiger bersama seorang ilmuwan
bernama Ernest Rutherford pada tahun
1908.

6
Detektor Geiger Muller
⊹ Pada mulanya, detektor ini hanya dapat mendeteksi
radiasi alpha, baru kemudian dikembangkan oleh
Walther Muller (murid Geiger) sehingga dapat
digunakan untuk mendeteksi beberapa jenis radiasi
yang lain.
⊹ Pada tahun 1948, detektor ini disempurnakan oleh
Sydney H. Liebson dengan mengganti gas dalam
tabungnya menggunakan gas halogen sehingga dapat
berumur lebih panjang.
7
Katoda : yaitu dinding tabung logam yang merupakan elektron dan negatif. Jika tabung terbuat dari gelas
maka dinding tabung harus dilapisi logam tipis.
Anoda : yaitu kawat tipis atau wolfram yang terbentang ditengah- tengah tabung. Anoda sebagai elektroda
positif.
Isi tabung : yaitu gas bertekanan rendah, biasanya gas beratom tunggal dicampur gas poliatom (gas yang
banyak digunakan Ar dan He).
Scale meter / ratemeter?spekear : merupakan output atau keluarannya.
Mika : berfungsi sebagai agar radioactive source dapat masuk kedalam tube.

8
Prinsip kerja detektor geiger muller

9
Inilah yang terjadi ketika Geiger counter
mendeteksi beberapa radiasi
a. Radiasi yang bergerak secara acak di luar tabung detektor.
b. Beberapa radiasi memasuki jendela di ujung tabung.
c. Ketika radiasi bertabrakan dengan molekul gas dalam tabung,
hal itu menyebabkan ionisasi: beberapa molekul gas berubah
menjadi ion positif dan elektron.
d. Ion positif tertarik ke luar dari tabung.
e. Elektron tertarik kawat logam mengalir di dalam tabung
dipertahankan pada tegangan positif yang tinggi.
f. Banyak elektron perjalanan menuruni kawat membuat ledakan
arus dalam rangkaian terhubung.
g. Elektron membuat Deflect jarum meteran dan, jika loudspeaker
tersambung, kita dapat mendengar keras klik setiap kali partikel
terdeteksi. Jumlah klik yang kita dengar memberikan indikasi
kasar berapa banyak radiasi hadir 10
Detektor kamar kabut wilson
Suatu peralatan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi lintasan partikel atomic
dan lintasan partikel ini juga dapat didokumentasikan atau dipotret.
11
Detektor kamar kabut wilson
⊹ Detektor ini dapat menunjukkan jejak
atau lintasan partikel dalam ruangan
atau kamar kabut.
⊹ Bentuk jejak-jejak kabut yang
dihasilkan pada kamar kabut
bergantung pada partikel-partikel
radioaktif yang digunakan.
⊹ Dengan demikian, jejak-jejak ini dapat
digunakan sebagai petunjuk untuk
mengenali jenis partikel radioaktif itu.

12
Cara Kerja Detektor Kamar
Kabut Wilson
 Kamar kabut terdiri dari sebuah tabung dengan keping
gelas sebagai salah satu ujungnya dan pengisapnya
diturunkan dengan cepat, uap akan mengembang dan
akan mendingin menjadi keadaan super jenuh (udara
yang masih dapat didinginkan tanpa terjadi
pengembunan sehingga menghasilkan kabut).
 Jika partikel bermuatan (zat radioaktif) melalui kamar ini
tepat pada saat tersebut, ion yang terbentuk sepanjang
lintasannya akan berlaku sebagai inti pengembunan
sehingga terbentuk tetesan cairan dari uap itu.
 Bila zat yang masuk kedalam kamar mampu
memancarkan cahaya, maka embun itu akan
menghamburkan cahaya.
 Lintasan sinarnya tampak seperti garis kabut.
 Garis kabut ini dapat diamati atau dipotret.
13
Fungsi Detektor Kamar Kabut
Wilson

 Untuk keperluan proteksi radiasi, yaitu memantau


adanya radiasi pengionan
 Alat ukur yang digunakan dalam proteksi radiasi harus
mampu memantau berbagai macam jenis radiasi
dan dapat melayani berbagai macam keperluan,
misalnya mengukur laju dosis radiasi dan tingkat
kontaminasi, baik dari alfa, beta, gamma/sinar-X maupun
neutron.
 Jejak-jejak yang dihasilkan pada cloud chamber ini
dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengenali
jenis partikel radioaktif.
14
Kelebihan dan Kekurangan

• Kelebihan detector kamar kabut Wilson:


 Dapat mendeteksi jejak partikel dari sinar radioaktif,
dan jejaknya dapat dilihat dan didokumentasikan
dengan potret
• Kekurangan detector kamar kabut Wilson yaitu:
 Bertahannya jejak partikel yang lama sehingga harus
dibersihkan dengan memakai medan listrik untuk
menghilangkan ionnya sehingga memakan waktu yang
lama.

15
Detektor Semi konduktor
detektor radiasi yang didasarkan pada semikonduktor, seperti silikon atau
germanium untuk mengukur efek partikel bermuatan atau foton
16
 Detektor ini memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih efisien
dibandingkan dengan detektor isian gas, karena terbuat dari zat
padat, serta memiliki resolusi yang lebih baik daripada
detektor sintilasi.
 Detektor ini digunakan untuk mengukur energi radiasi dan untuk
identifikasi partikel.
 Pada umumnya bahan semikonduktor yang sering digunakan
adalah silikon (Si) dan Germanium (Ge).
 Untuk meningkatkan daya hantar listrik-nya, maka ditambahkan
bahan pengotor (doping).
 Detektor semikonduktor, terutama detektor berbasis germanium,
paling umum digunakan di mana resolusi energi yang sangat
baik diperlukan. Untuk mencapai efisiensi maksimum,
detektor harus beroperasi pada suhu nitrogen cair yang
sangat rendah (-196°C).
 Oleh karena itu, kelemahannya adalah bahwa detektor
semikonduktor jauh lebih mahal daripada detektor lain dan
membutuhkan pendinginan yang canggih untuk mengurangi
arus bocor (noise).
17
1. Elektron bebas merupakan
muatan bawaan semikonduktor
yang bermuatan negatif
2. Pita Konduksi merupakan pita
energi yang mungkin diisi oleh
hole
3. Pita Terlarang merupakan hasil
tarikan dari muatan negatif dan
muatan positif
4. Pita Valensi merupakan pita
energi yang mungkin diisi oleh
elektron dari zat padat hingga
komplit.
5. Hole merupakan muatan bawaan
semikonduktor yang bermuatan
positif
18
Prinsip Kerja
⊹ Sambungan semikonduktor dibuat
dengan cara menyambungkan tipe-N
dengan tipe-P
⊹ Kutub positif dari tegangan listrik
eksternal dihubungkan ke tipe-N
sedangkan kutub negatifnya ke tipe-P
⊹ Maka akan menyebabkan pembawa
muatan positif akan tertarik keatas
(kutub negatif) sedangkan pembawa
muatan negatif akan tertarik ke bawah
(kutub positif), sehingga terbentuk
(depletion region) lapisan kosong
muatan pada sambungan PN
19
Prinsip Kerja
⊹ Dengan adanya lapisan kosong muatan ini maka tidak
akan terjadi arus listrik
⊹ Bila ada radiasi pengion yang memasuki lapisan kosong
muatan ini maka akan terbentuk elektron dan hole
yang akan bergerak ke kutub-kutub positif dan negatif
⊹ Tambahan elektron dan hole inilah yang akan
menyebabkan terbentuknya pulsa atau arus listrik
⊹ Daya atau energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan
elektron dan hole ini lebih rendah dibandingkan dengan
proses ionisasi gas, maka jumlah ion yang dihasilkan oleh
energi yang sama akan lebih banyak
20
⊹ Energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan
pasangan hole dan elektron sangat rendah
dibandingkan dengan energi yang dibutuhkan
untuk menghasilkan ion berpasangan dalam
detektor ionisasi gas.
⊹ Dalam detektor semikonduktor variasi statistik
dari tinggi pulsa lebih kecil dan resolusi
energi lebih tinggi. Karena elektron berjalan
cepat, resolusi waktu juga sangat baik.
⊹ Dibandingkan dengan detektor ionisasi gas,
kepadatan detektor semikonduktor sangat
tinggi, dan partikel bermuatan energi tinggi
dapat mengeluarkan energi mereka dalam
semikonduktor dengan dimensi yang relatif
kecil.
21
Detektor SINTILASI
Salah satu jenis sintilator yang banyak digunakan untuk keperluan deteksi radiasi
foton gamma
22
1. Bahan sintilator adalah bahan padat, cair, atau gas yang dapat menghasilkan
cahaya sintilasi ketika dikenai radiasi pengion.
• Proses sintilasi adalah terpencarnya sinar tampak ketika terjadi transisi elektron dari
tingkat energi (orbit) yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah di dalam bahan
penyerap (detektor) dicampuri dengan unsur aktivator, yang berfungsi sebagai penggeser
panjang gelombang, maka radiasi yang dipancarkannya berupa sinar tampak.
• Proses sintilasi ini akan terjadi bila terdapat kekosongan elektron pada orbit yang lebih
dalam.
• Kekosongan elektron tersebut dapat disebabkan karena lepasnya elektron dari ikatannya
(proses ionisasi) atau loncatnya elektron ke lintasan yang lebih tinggi bila dikenai radiasi
(proses eksitasi).
• Jadi dalam proses sintilasi ini, energi radiasi diubah menjadi pancaran cahaya tampak.
• Semakin besar energi radiasi yang diserap maka semakin banyak kekosongan elektron di
orbit sebelah dalam sehingga semakinbanyak percikan cahayanya.
23
Berikut ini adalah beberapa contoh bahan sintilator yang sering digunakan sebagai detektor
radiasi:
• Kristal NaI(Tl) : digunakan untuk mengukur radiasi gamma dan SinarX. Detektor
sintilasi NaI(Tl) dibuat dari kristal tunggal natrium iodida (NaI) yang sudah sedikit diberi
pengotor Talium (Tl). Karena kristal NaI bersifat higroskopis, maka kristal tersebut ditutup
rapat-rapat dalam wadah alumunium (Al) yang dilapisi cromium (Cr).
• Kristal ZnS(Ag) :Digunakan untuk mengukur radiasi alpha dan beta.
• Kristal LiI(Eu) : digunakan untuk mengukur radiasi neutron lambat karena unsur
Li akan bereaksi dengan neutron menghasilkan partikel alfa.
• Sintilator Organik : sintilator organik ini dibuat dari bahan organik seperti anthracene
atau stilbene. Sintilator ini dapat berupa cair (sintilator cair) atau berupa padat.
Kegunaan utama sintilator cair ini adalah untuk pengukuran radiasi beta aktivitas
rendah (low level counting).
24
2. Photomultiplier adalah alat yang digunakan untuk mengubah percikan cahaya yang
dihasilkan oleh bahan sintilator menjadi pulsa listrik.

• Tabung photomultiplier ini berfungsi


untuk mengubah percikan cahaya tersebut
menjadi berkas elektron, sehinggadapat
diolah lebih lanjut sebagai pulsa / arus listrik.
• Tabung photomultiplier terbuat dari tabung
hampa yang kedap cahaya dengan
photokatoda yang berfungsi sebagai
masukan pada salah satu ujungnya dan
terdapat beberapa dinode untuk
menggandakan elektron
25
• Photokatoda yang ditempelkan pada bahan sintilator, akan memancarkan elektron bila
dikenai cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai.
• Elektron yang dihasilkannya akan diarahkan, dengan perbedaan potensial, menuju
dinode pertama. Dinode tersebut akan memancarkan beberapa elektron sekunder bila
dikenai oleh elektron.

• Elektron-elektron sekunder yang dihasilkan


dinode pertama akan menuju dinode kedua
dan dilipatgandakan kemudian ke dinode
ketiga dan seterusnya sehingga elektron
yang terkumpul pada dinode terakhir
berjumlah sangat banyak.
• Dengan sebuah kapasitor kumpulan elektron
tersebut akan diubah menjadi pulsa listrik.
26
Prinsip Kerja
 Prinsip kerja dari detektor sintilasi adalah dengan
mengubah radiasi pengion yang menumbuk bahan
sintilator menjadi percikan cahaya.
 Jumlah percikan cahaya yang dihasilkan oleh
bahan sintilator sangat sedikit, oleh karena itu
percikan cahaya tersebut haruslah diperkuat
dengan photo multiplier tube agar dapat dihasilkan
pulsa/sinyal yang mampu dideteksi oleh detektor
sintilasi.

27
Cara Kerja
 Percikan cahaya yang diterima oleh PMT jumlahnya
sedikit, kemudian diperkuat hingga didapatkan
pulsa/sinyal yang mampu dideteksi sebagai
keluarannya. Sinyal yang masuk ke PMT diperkuat
hingga 106 kali.
 Sinar gamma yang terdeteksi berinteraksi dengan
atom-atom bahan sintilator berupa interaksi efek
fotolistrik, hamburan Compton dan efek
pembentukan pasangan. Elektron bebas hasil
interaksi selanjutnya akan mengalami proses
ionisasi dan penetralan (excitasi).
28
Thanks!
Any questions?

29

Anda mungkin juga menyukai