Anda di halaman 1dari 14

TUGAS FISIKA ZAT PADAT

IKATAN KRISTAL

OLEH:
Nama : Andrian
NIM : 19033005
Program Studi : Pendidikan Fisika
Dosen Pengampu : Drs. Hufri, M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
IKATAN KRISTAL
A. Gaya Interaksi dan Jenis Ikatan
Suatu Kristal, letak atom relatif jauh satu sama lain sehingga gaya inti tidak berperan.
Dengan demikian formasi kristal terjadi karena gaya antar atom. Dalam kristal, gaya antar
atom bersifat listrik. Energi kristal lebih rendah daripada energi atom bebasnya. Hal ini
menyebabkan kristal lebih stabil daripada atom-atom bebas penyusunnya. Misalnya, kristal
NaCl lebih stabil daripada kumpulan atom-atom Na dan Cl bebas. Perbedaan energi ini,
disebut energi ikat (energi kohesi), besarnya sama dengan energi yang diperlukan untuk
memecah kristal tersebut menjadi atom bebas bagiannya. Energi kohesi berkisar antara 0,02
eV peratom untuk ikatan terlemah (ikatan Van der Walls) dan 10 eV peratom untuk ikatan
terkuat (ikatan kovalen). Ikatan logam terletak di antara dua harga ekstrim.
1. Ikatan Ionik
Ikatan Ionik adalah Ikatan yang dibentuk oleh-oleh ion, Terjadi karena gaya tarik
elektrostatik (Coulomb) antara ion positif dan ion negatif. dan Ikatan ionik dapat
terbentuk antar atom yang memiliki energy ionisasI rendah, sehingga mudah terjadi
pelepasan elektronnya. Dalam hal ini, atom yang satu memberikan electronnya pada
atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif dan ion negatif yang saling mengikat.
Sesuai dengan namanya, maka unsur-unsur yang berikatan dengan jenis ikatan ini adalah
ion-ionik (ionik). Ion adalah atom yang melepaskan atau menerima elektron. Pada
dasarnya atom adalah netral secara kelistrikan, artinya jumlah muatan positif sama
dengan jumlah muatan negatif. Muatan positif dimiliki oleh proton yang terletak pada
inti atom, sedangkan muatan negatif dimiliki oleh elektron-elektron yang bergerak
mengelilingi atom. Karena jumlah proton dan elektron pada suatu atom adalah sama,
maka jumlah muatan positif dan negatif juga sama, sehingga atom bersifat netral.
Ion positif dan negatif dapat saling tarik menarik membentuk suatu ikatan. Gaya
pengikatnya adalah gaya Coulomb. Gaya Coulomb adalah gaya tarik menarik atau tolak
menolak antara dua partikel bermuatan listrik. Gaya tarik menarik terajadi antara dua
partikel atau lebih yang muatan listrik tidak sejenis (positif dan negatif), sedangkan gaya
tolak menolak terajadi antara dua partikel atau lebih yang muatannya sejenis (negatif
dengan negatif atau positif dengan positif.
Biasanya, ikatan ionik tidak menghasilkan pembentukan molekul yang
berpasangan, tetapi merupakan kumpulan ion positif dan negatif yang tersusun dalam
struktur tertentu. Misalnya, struktur FCC NaCl, dalam setiap bentuk dan ukuran apapun
selalu berisikan jumlah ion Na+ dan ion Cl- yang sama banyak.

Dalam molekul NaCl, ion Na mengikat diri pada ion Cl, karena merupakan ikatan
antar ion, maka bersifat elektrostatik atau bersifat Coloumb. Ikatan ionik pada kristal
NaCl terbentuk dari interaksi elektrostatis antara ion Na+ dengan Cl-.

11 Na 1s2 2s2 2p6 3s1

Na + 5,1 eV (Energi ionisasi) Na+ + e

17 Cl 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

e + Cl Cl- + 3,6 eV (afinitas elektron)

Na+ + Cl- NaCl + 7,9 eV (energi elektrosis)


Atom Na memberikan elektron pada atom Cl sehingga atom Na menjadi ion
positif dan Cl menjadi negatif. Ikatan keduanya terjadi oleh suatu gaya tarik antara ion
positif dan negatif hingga mencapai konfigurasi gas mulia. Gaya tarik ion yang berbeda
lebih mendominasi dari pada gaya tolak ion yang sama. Akibatnya terjadi ikatan ionik
antara ion Na dan ion Cl
Sifat kristal ionik :
a. Keras dan stabil
b. Merupakan konduktor yang buruk karena tidak ada electron bebas
c. Suhu penguapan tinggi sekitar 1000 sampai 2000 K
d. Tidak tembus cahaya
e. Mudah larut dalam air
f. Menyerap radiasi inframerah

2. Ikatan Kovalen
Ikatan ini terjadi karena antara dua atom atau lebih saling memberikan elektron
yang membentuk elektron urunan (sharing electron). Keberadaan elektron urunan
diantara atom-atom inilah yang menghasilkan gaya tarikan antara elektron dengan atom
induknya. Keadaan fisis ikatan kovalen dalam Kristal sama dengan dalam molekul. Gaya
tarikan terjadi antara elektron dan proton di sepanjang garis yang menghubungkan inti
berturutan. Sedangkan gaya tolaknya terjadi karena interaksi prinsip eksklusi Pauli saat
inti saling merapat. Gaya tarikan elektron-proton lebih dari cukup untuk mengimbangi
penolakan langsung elektron-elektron ataupun proton-proton. Contoh ikatan kovalen
adalah ZnS, Intan, SiC, CuCl, dll.

Gambar 2. Ikatan Kovalen atom Hidrogen

Keberadaan sepasang elektron di antara atom hidrogen di atas menyebabkan


terjadinya ikatan yang kuat dalam molekul hidrogen. Ikatan yang terjadi karena
pemakaian bersama sepasang elektron oleh atom untuk mencapai konfigurasi gas mulia
dalam suatu molekul disebut ikatan kovalen. Kedua elektron itu akan mengorbit kedua
inti hidrogen, sehingga setiap inti seolah-olah memiliki dua buah elektron. Hal ini
merupakan bukti bahwa semua atom adalah identik sehingga transfer elektron dari satu
atom ke yang lain tidak menimbulkan akibat apapun.
Ikatan kovalen juga kuat, seperti ditunjukkan oleh intan yang tingkat
kekerasannya tinggi dan titik leleh di atas 30000C. Ikatan dua atom karbon dalam struktur
intan memiliki energi kohesi 7,3 eV peratom.
Karakteristik Ikatan Kovalen :
a. Memiliki energi ikat yang besar sehingga sangat keras dan tembus cahaya
b. Titik leleh tinggi
c. Tidak larut dalam zat cair biasa dan dalam hampir semua pelarut.
d. Energi kohesif 16 sampai 12 eV

Contoh ikatan kovalen ada Fluorin :

Perbandingan ikatan ion dengan ikatan kovalen :

3. Ikatan Logam
Apabila sejumlah besar atom bergabung dengan berbagi elektron masing-masing,
ini disebut ikatan logam. Logam seperti besi, tembaga, seng, aluminium, dan lain-lain,
yang membentuk materi mentah banyak perkakas dan instrumen yang kita lihat atau
gunakan sehari-hari, mendapatkan badan yang padat dan rapat karena ikatan-ikatan
logam yang terbentuk oleh atom-atomnya. Para ilmuwan tidak mampu menjawab
pertanyaan mengapa elektron-elektron pada kulit elektron atom memiliki kecenderungan
itu. Yang paling menarik, makhluk hidup menjadi ada karena kecenderungan ini.
Ikatan Logam adalah disebut golongan I karena bervalensi I, Pada Kristal logam
atom-atom nya membentuk suatu ikatan yang dikenal dengan nama ikatan logam, misaln
nya padan Na, Fe, Cu, dan sebagainya.
a. Setiap logam mempunyai elektron valensi (elektron terluar) yang sangat mudah
bergerak.
b. Elektron-elektron valensi dilukiskan sebagai lautan awan/gas elektron yamg
membungkus ion-ion positif.
c. Ikatan antara gas elektron ini disebut ikatan logam
d. Sebagai contoh, perhatikan atom natrium (11Na) dengan konfigurasi elektron dalam
orbital atom .
Energi Ikatan Jarak Antar
Bahan Struktur
Per atom (eV) Atom (Å)

Argon FCC 0,1 3,76


Khlor Tetragonal 0,3 4,34
Hidrogen HCP 0,01 3,75
Silikon Kubik (intan) 3,7 2,35

Kubik (ZnS) 3,4 2,80

Kubik (fluorit) 1,0 2,92

KCl Kubik (NaCl) 7,3 3,14


AgBr Kubik (NaCl) 5,4 2,88
BaF2 Kubik (fluorit) 17,3 2,69
Na BCC 1,1 3,70
Ag FCC 3,0 2,88
Ni FCC 4,4 2,48
Sifat-sifat Kristal logam :
a. Tidak tembus cahaya
b. Permukaannya tampak mengkilap
c. Memiliki konduktivitas yang baik
d. Dapat dilarutkan dan dicampurkan dengan logam lain sehingga membentuk senyawa
baru
Contoh ikatan logam adalah Fe, Li, Na, Cu, Ag, Zn, dll.
4. Ikatan Van der walls
Gas mempunyal sifat bentuk dan volumenya dapat berubah sesuai tempatnya.
Jarak antara molekul-molekul gas relatif jauh dan gaya tarik menariknya sangat lemah.
Pada penurunan suhu, fasa gas dapat berubah menjadi fasa cair atau padat. Pada keadaan
ini jarak antara molekul-molekulnya menjadi lebih dekat dan gaya tarik menariknya
relatif lebih kuat. Gaya tarik menarik antara molekul-molekul yang berdekatan ini disebut
gaya Van der walls gaya yang menjadi sumber gaya kohesi zat padat yang mengandung
molekul moleku tak polar ( gejala fisika seperti tengangan permukaan dan gesekan
bersumber dari gaya ini). Contoh dari zat padat yang terpengaruhin oleh gaya ini adalah
yang atom atomnya lembab, halogen,gas lain seperti H2,N2 atau O2 atau juga molekul
simetris seperti CH4 atau GeCl4.
Interaksi antara momen dipol listrik sesaat inilah yang memberikan ikatan antara
atom gas mulia. Interaksi tarik-menarik dipol induksi antara dua dipol berjarak R telah
dirumuskan oleh Van der Walls melalui energi

Interaksi tolak-menolaknya bersumber dari interaksi prinsip eksklusi Pauli. Secara


empirik didapatkan potensial tolak-menolak

Dimana ε dan σ adalah parameter baru, dengan 4εσ6 = A dan 4εσ12 = B.


Potensial di atas dikenal dengan nama potensial Lennard-Jones.
Gaya antara dua atom ditentukan melalui –dU/dR. gaya ini sangat cepat berubah
dengan jarak R sehingga atom dalam kristal cenderung untuk serapat mungkin. Biasanya,
struktur yang dimiliki oleh gas mulia adalah FCC (“cubic close-packed”).
Energi kinetik atom gas mulia dapat diabaikan. Oleh karena itu energi kohesi
kristalgas mulia didapatkan dengan menjumlahkan potensial Lennard-Jones (1.45) di atas
terhadap semua pasangan atom dalam kristal. Jika terdapat Nbuah atom dalam kristal,
maka energi tersebut
dimana pijR adalah jarak antara atom ke-i dan j. Faktor ½ muncul karena hitungan
dilakukan dua kali pada setiap pasangan atom.
Untuk struktur FCC, dimana terdapat 12 tetangga terdekat, perhitunganMenghasilkan

Pada posisi setimbang Ro, energi total sistem berharga minimum sehingga

dan menghasilkan harga Ro/σ = 1,09. Persamaan yang ada di substitusikan, sehingga

dan pada posisi setimbang Ro Utot(Ro) = - (2,15) (4Nε)


Perhitungan energi kohesi ini berlaku jika atom-atom dalam keadaan diam. Jika
dilakukan koreksi mekanika kuantum, maka energi tersebut harus direduksi sebesar 28;
10; 6 dan 4 %, masing-masing untuk Ne, Ar, Kr dan Xe.
Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering
dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas.

Semua atom dan molekul (bahkan atom gas mulia) menunjukkan saling tarik-
menarik berjangkauan pendek yang ditimbulkan oleh gaya Van der Waals (gaya
tarik antar dipol sesaat).

Gaya van der Waals merupakan penyebab dari kondensasi gas menjadi zat cair
dan pembekuan zat cair menjadi zat padat walau tdk terdapat mekanisme ikatan
ionik, kovalen atau ikatan logam.

Tarikan Van der Waals berbanding lurus dengan r-7 , shg hanya penting utk
molekul yang sangat berdekatan. Gaya ini sangat lemah dibandingkan dengan
gaya pada ikatan kovalen maupun ikatan ionik.

Karena lemahnya ikatan ini, maka gas-gas menguap pada suhu yang rendah. Titik
leleh helium, neon dan argon padat adalah : - 272,2; - 248,7 dan – 189, 2 C

5. Ikatan Hidrogen
Molekul air (H2O) terisolasi berikatan kovalen sehingga atom penyusunnya terikat
secara kuat. Tetapi, dalam kristal es yang tersusun atas molekul air, ikatannya jauh lebih
lemah. Hal ini ditandai oleh adanya titik leleh air pada 0 0C.Sifat listrik sebuah molekul air
terisolasi adalah netral. Tetapi, dalam kristal es distribusi muatan internal sedemikian
rupa sehingga menghasilkan interaksi antar molekul. Elektron lebih ditarik ke arah atom
oksigen sehingga bermuatan negatif dan dalam waktu bersamaan atom hidrogen menjadi
bermuatan positif. Keadaan ini menghasilkan dipol listrik dalam molekul air. Gaya tarik-
menarik antar dipol listrik inilah yang menghasilkan ikatan hidrogen sehingga terbentuk
kristal.

Gambar 4. (a) Molekul air (b) Susunan molekul air

Sifat-sifat Kristal logam :


a. Wujud cair, ikatan hydrogen antara satu molekul H2O dengan molekul H2O yang
lain mudah putus akibat gerak termal atom-atom H dan O.Namun dapat tersambung
dengan molekul H2O yang letaknya relative lebih jauh.
b. Wujud padat, ikatannya hidrogennya lebih stabil karena energi termalnya lebih
rendah dari energi ikat hydrogen. Contohnya Kristal es (suhunya lebih rendah).

Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain
yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang
sama.
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan
antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan
ikatan kovalen maupun ikatan ion.

Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F
yang memiliki pasangan elektron bebas

Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa
tersebut. Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin
besar titik didih dari senyawa tersebut.

Pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap molekulnya.
Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan ikatan hidrogen
lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar.

SIFAT-SIFAT IKATAN HIDROGEN

1. Wujud cair, ikatan hidrogen antara satu molekul H2O dengan molekul H2O yang
lain mudah putus, akibat gerak termal atom-atom H dan O. Namun dapat
tersambung dengan molekul H2O yang letaknya relatif lebih jauh.

2. Wujud padat, ikatan hidrogennya lebih stabil karena energi termalnya lebih
rendah dari energi ikat hidrogen : kristal es (suhunya lebih rendah).

A. Energi Kohesif Ikatan Ionik


Energi kohesif kristal didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memecah/
memisahkan kristal menjadi komponen-komponennya yang berupa atom-atom bebas yang
netral pada keadaan diam dan pada jarak tak hingga.

Apabila komponen-komponen kristal berupa ion positif dan ion negatif, maka energi
kohesif lebih tepat disebut energi kisi. Misalnya kristal NaCl yang memiliki struktur kristal
FCC. Tiap ion Na+ dalam kristal dikelilingi oleh enam ion Cl - terdekat yang masing-masing
berjarak r. Energi potensial ion Na+ yang disebabkan oleh enam ion Cl- adalah :

6e 2
V1  
4 0 r
Tetangga terdekat berikutnya adalah 12 ion Na+ yang masing-masing dengan jarak r
yaitu diagonal bujur sangkar yang sisinya r. Energi potensial ion Na+ akibat 12ion Na+
adalah :
2
12 e
V 1 =+
4 πε 0 r √ 2

Bila penjumlahan ini diteruskan terhadap semua ion-ion positif dan negatif dalam
suatu kristal yang tak terbatas, maka hasil penjumlahannya adalah :

e2 12
V1   (6   ....)
4 0 r 2

e2
 1,748
4 0 r

Contoh energi yang dimiliki oleh beberapa molekul :

Contoh ikatan ionic yaitu kristal NaCl yang terbentuk dari interaksi elektrostatis antara
+ -
ion Na dengan Cl
2 2 6 1
11 Na 1s 2s 2p 3s

+
Na + 5,1 eV (Energi ionisasi) Na + e

2 2 6 2 5
17 Cl 1s 2s 2p 3s 3p

-
e + Cl Cl + 3,6 eV (afinitas elektron)
+ -
Na + Cl NaCl + 7,9 eV (energi elektrostatis)

Energi Kohesif = Energi elektrostatis – Energi ionisasi + afinitas elektron


= 7,9 eV – 5,1 eV + 3,6 eV
= 6,4 eV
Na + Cl NaCl + 6,4 eV (energi kohesif)

B. Kostanta Madelung
Deretan interaksi antara ion positif dan negatif merupakan interaksi elektrostatis tarik
– menarik antara ion-ion yang berbeda muatan dan tolakmenolak antara ion-ion sejenis. Ion-
ion tersebut menata sendiri dalam struktur kristal apapun yang memberikan interaksi tarikan
paling kuat sesuai dengan interaksi tolakan pada jarak pendek antara inti-inti ion.
Interaksi tolakan antara ion-ion dengan konfigurasi gas lamban adalah serupa dengan
interaksi tolakan atom-atom gas lamban. Interaksi tolakan dari Van Der Walls memberikan
kontribusi yang relatif kecil untuk energi kohesi dalam kristal ionik. Kontribusi utama untuk
energi ikat dari kristal ionik adalah elektrostatik dan dinamakan energi Madelung.
Perhatikanlah suatu rantai linear dari ion-ion yang berselang-seling tanda seperti pada
Gambar 1.4.
Sebagai acuan, misalnya diambil sebuah ion positif dan r0 sebagai jarak terpendek
antar ion-ion. Kita mengetahui bahwa energi tarikan Coulomb untuk tetangga terdekat
adalah,

Apabila kita jumlahkan energi untuk semua ion-ion dalam susunan linear maka
besarnya adalah:
Konstanta sebesar 2 log 2 dinamakan konstanta Madelung per molekul ion kristal atau 2 NA
log 2 per kmol. Pada bentuk tiga dimensi susunannya menjadi lebih sulit dan tidak mungkin
menjumlahkan seperti dalam kasus kisi satu dimensi. Kita lihat kembali struktur kisi NaCl
seperti gambar 1.5. Energi potensial keseluruhan diperoleh dengan menambahkan semua
energi tarikan dan tolakan antar ionion.
Konstanta Madelung merupakan efek dari bentuk susunan ion-ion pada energi
potensial elektrostatis. Konstanta yang dimiliki struktur kristal ini tergantung pada parameter
kisi, jarak anion – kation atau volume molekuler kristal. Persamaan (1.25) harus digunakan
untuk monovalen seperti sodium chlorid.
Contoh beberapa konstanta Madelung

DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, dkk. 1997 . Fisika Zat Padat. Jakarta : Universitas Terbuka.
Nyoman. S. 1989. Pengantar Fisika Zat Padat. Jakarta : P2LPTK Dikti.
Kittle, C. 1976. Introduction to Solid State Physics. New York : Addison Wesley

Anda mungkin juga menyukai