Anda di halaman 1dari 7

Nama : Indra Rizki Samudra Karsing

NIM : D111201024
Departement : Teknik Pertambangan (B)
Mata Kuliah : Termodinamika Pertambangan

Tugas pertemuan 2
1. Jelaskan Ikatan dalam logam, dan jelaskan karakteristik umum padatan logam dan
perbedaannya padatan molekuler;

Terdapat beberapa teori yang menerangkan ikatan pada logam. Teori untuk ikatan logam harus
dapat menjelaskan sifat-sifat logam yang ada terutama sifat koordinasi dan konduktansinya
yang tinggi. Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terjadi antara unsur-unsur logam. Ikatan
logam dapat terjadi pada unsur logam murni, logam campuran, maupun unsur-unsur peralihan
(metaloid).
Pembentukan ikatan

1. Model Elektron Bebas


Pada tahap awal perkembangan teori logam, terutama karena adanya sifat penghantar
listrik, telah disarankan suatu model ikatan logam yang didasarkan pada adanya
elektron bebas dalam larik beraturan ion logam positif. Elektron dianggap bergerak
dengan bebas mengikuti statistika klasik di seluruh zat padat seperti molekul gas.
Kestabilan logam terbentuk akibat dari tarikan antara ion positif dan gas elektron.
Pendekatan ini pertama kali disarankan oleh Drude dan kemudian diperluas oleh
Lorentz.
2. Model Resonansi dari Teori Ikatan Valensi Tingginya bilangan koordinasi logam dalam
padatan dibandingkan dengan jumlah elektron valensi yang tersedia untuk ikatan
menyebabkan anggapan bahwa terdapat ikatan antar dua elektron terlokasi dalam kristal
logam harus dikesampingkan. Untuk mengatasi masalah ini sekaligus untuk
menerangkan ikatan pada logam, pada tahun 1965 Pauling menggunakan konsep
resonansi. Menurut model ini, ikatan logam dianggap sebagai ikatan kovalen yang dapat
melakukan resonansi. Model resonansi yang dikembangkan oleh Pauling didasarkan
pada hasil pengamatan terhadap pola difraksi sinar-X oleh kristal litium. Dari hasil
difraksi sinar-X oleh logam litium diketahui bahwa setiap atom Li dikelilingi oleh 8
atom Li yang lain. Jika dihubungkan dengan konfigurasi elektron Li yaitu 1s2

2s1 , tampaknya tidak mungkin satu atom Li dapat mengikat delapan atom Li yang lain,
hanya dengan satu elektron valensi.
3. Model Pita Valensi dari Teori Orbital Molekul
Kristal logam dapat dipandang sebagai molekul raksasa dimana beberapa orbital
molekul mencakup keseluruhan logam, sehingga logam dapat dianggap sebagai ikatan
terdelokalisasi yang ekstrem. Logam dapat dipandang sebagai deretan inti atom
bermuatan positif yang beraturan dikelilingi oleh lautan elektron dari kulit terluar.
Elektron-elektron ini bebas bergerak ke seluruh kristal logam, bahkan dengan voltase
kecil sekalipun dapat menarik elektron ke satu arah membentuk arus listrik. Teori
orbital molekul dapat memberikan gambaran secara rinci ikatan terdelokalisasi ini.
Karena tingkat energi logam dipenuhi elektron menjadikan banyak tingkat-tingkat
energi seolah-olah membentuk pita, sehingga teori orbital molekul logam sering disebut
teori pita

Logam Ikatan logam terdiri dari atom-atom unsur logam yang saling berikatan dan tersusun
sangat rapat. Disadur dari Britannica Encyclopedia, elektron valensi (elektron kulit terluar) dari
masing-masing atom logam saling tumpang tindih dan mengakibatkan elektron valensi dapat
bergerak dengan bebas (terdelokalisasi). Elektron valensi yang terdelokalisasi tersebut terus
bergerak ke sana ke mari membentuk suatu keadaan yang dinamakan dengan laut elektron.

Sehingga dapat dikatakan bahwa atom-atom dalam ikatan logam saling berbagi dan
menggunakan elektron valensi secara bersamaan. Elektron yang bergerak bebas
(terdelokalisasi) menghasilkan gaya tarik-menarik yang kuat dalam ikatan logam. Dilansir dari
BBC, semakin besar jumlah elektron valensinya maka akan semakin meningkat muatan positif
pada ion logam dan elektron terdelokalisasi, sehingga ikatan antar logamnya akan semakin
kuat.
Ciri-ciri ikatan logam, yaitu:

• Terbentuk dari unsur-unsur logam


• Atomnya saling berbagi elektron valensi
• Elektron valensinya bergerak bebas membentuk laut elektron
• Ikatan antar atom sangat kuat
Adapun sifat-sfiat ikatan logam adalah:
Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi

Ikatan logam memiliki ikatan yang kuat dari elektron-elektron valensinya yang terdelokalisasi.
Sehingga dibutuhkan energi yang besar untuk dapat mengurai ikatan kuat logam. Hal tersebut
membuat logam memiliki titik didih serta titik leleh yang tinggi.

Kelenturan

Ikatan logam yang terbentuk dari laut elektron membuatnya memiliki sifat lentur. Sehingga
logam dapat ditempa, dipipihkan, dan dibentuk tanpa hancur seperti saat kaca ditempa oleh
palu. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, lautan elektron mengelili proton seperti bantalan.
Sehingga saat logam ditempa dengan palu, proton akan diatur ulang dan laut elektron kembali
mengelilinya. Struktur atom ikatan logam tidak retak atau rusak saat ditempat, melainkan
hanya berubah bentuk.

Konduktivitas listrik dan termal

Ikatan logam memberikan sifat konduktivitas atau membuat logam dapat menghantarkan baik
listrik dan panas. Hal ini dikarenakan adanya lautan elektron valensi dalam logam. Elektron
yang terdelokalisasi tersebut dapat bergerak bebas membawa panas atau listrik dari satu sisi ke
sisi lainnya.

Daktilitas

Logam memiliki sifat daktilitas, yaitu ia dapat menahan tegangan tanpa mengalami kerusakan
misalnya logam dapat ditarik maupun diregangkan tanpa putus. Dilansir dari Thought Co, hal
tersebut dikarenakan atom tunggal atau seluruh lembarannya dapat meluncur melewati satu
sama lain dan membentuk ikatan kembali seperti sediakala.

Berkilau

Hampir seluruh jenis logam terlihat berkilau atau mengkilat. Hal tersebut dikarenakan lautan
elektron valensi yang memantulkan foton (partikel cahaya) yang mengenai permukaan logam.

Contoh ikatan logam Ikatan logam terjadi pada semua unsur logam misalnya: logam

• Natrium (Na)
• Magnesium (Mg)
• Alumunium (Al)
• Seng (Zn)
• Kadmium (Cd)
• Gallium (Ga)
• Besi (Fe)
• Emas (Au)
• Kalium (K)
• Mangan (Mn)
• Kromium (Cr)
• Barium (Ba)
• Perak (Ag)
• Nikel (Ni)

Karakteristik Umum Padatan Molekuler


Kristal molekuler bersifat lunak dan dapat ditempa. Terdapat ikatan yang cukup lemah antar
molekul, sehingga antar lapisan juga mudah bergeser. Tidak terdapat tolakan yang kuat pada
saat terjadinya deformasi. Kristal molekuler mempunyai titik leleh rendah karena ikatannya
memang lemah. Titik lelehnya bergantung pada massa molekul, karena yang berperan adalah
gaya van-der-Waals. Meningkatnya jumlah elektron akan meningkatkan gaya van-der-Waals.
Titik leleh logam sangat bervariasi, dari yang rendah seperti Hg sampai yang tinggi seperti W,
karena kekuatan ikatan logam juga sangat bervariasi. Bila atom atau molekul kisi kristal
disatukan oleh gaya antarmolekul yang relatif lemah seperti gaya van der Waals, gaya
dipoldipol, atau ikatan hidrogen, maka akan menghasilkan kristal atomik (bila partikel
penyusunnya atom) / kristal molekular (partikel penyusunnya molekul). Titik didih senyawa-
senyawa yang mengandung ikatan hidrogen menyimpang dari senyawa unsur segolongannya.

2. Jelaskan Fermi energi untuk logam disertai dengan contoh


Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada suhu T = 0K
(pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan suatu kuantitas yang sangat penting dalam
sistem fermion (elektron adalah fermion). Logam memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia, misalnya besi dalam produksi otomobil, tembaga untuk penghantar
listrik, dan lain lain. Umumnya logam memiliki sifat kekuatan fisik tinggi, kerapatan tinggi,
konduktivitas listrik dan termal baik, dan daya refleksi tinggi. Sifat ini berkaitan dengan
struktur mikroskopik bahan, yang dapat diasumsikan bahwa suatu logam mengandung
electron bebas, dengan konsentrasi besar, yang dapat bergerak dalam keseluruhan volume
kristal.

Saat atom bebas membentuk logam, semua electron valensi menjadi electron kondusi dalam
logam. Electron konduksi bergerak bebas diantara ion, sehingga keadaannya berubah
tajam. Berbeda dengan electron “cores” yang tetap terlokalisasi sehingga karakternya
relative tidak berubah. Dengan demikian, gambaran sederhana tentang kristal logam adalah
suatu kisi ion teratur dalam ruang, dan elektron bebas bergerak diantara ion tersebut.
Gambaran lebih lengkapnya, bahwa ion bergetar secara termal.

Dalam logam energi fermi memberikan informasi mengenai kecepatan elektron yang
berpartisipasi dalam konduksi listrik biasa. Jumlah energi yang dapat diberikan ke elektron
dalam proses konduksi atas perintah mikrovolt elektron sehimgga elektron terdekat dengan
energi fermi yang dapat berpartisipasi.elektron konduksi logam untuk dihitung dengan
kepadatan r konduksi elektron (E) kali fermi fungsi F(E). Jumlah elektron konduksi
persatuan voleme per unit energi

Contohnya :
Setiap atom natrium pada logam natrium dapat melepas satu electron bebas. Berat atom natrium
23 sedangkan berat jenis logam ini 0,97 x 103 kg/m3. Hitung Energi Fermi logam natrium
tersebut!

Penyelesaian :

a) Berat atom Na adalah 23 berarti 23 gram/mol Berat


jenis logam Na

0,97 x 103 kg/m3 =0 ,97 𝑥 106 𝑚𝑜𝑙3


23 𝑚

Maka terdapat

𝑁=0 ,97 𝑥 106 𝑥23 6,02 𝑥 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑚3 = 2,5 𝑥


1028 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑚3
Dengan demikian Energi Fermi,menggunakan persamaan :

ℎ2
3𝑁
𝜀𝐹 = ( )
8𝑚 𝜋𝑉
2⁄3
(6,626 𝑥 10−27)2 3 𝑥 2,5 𝑥 1022
= 8 𝑥 9,11 𝑥 10−28 ( 𝜋 )
𝑒𝑟𝑔

= 4,9946 𝑥 10−12 𝑒𝑟𝑔

= 3,1177 𝑒𝑉
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/04/19501176/9ikatan-logam-definisi-sifat-
sifatpembentukan-dan-contohnya?page=all
https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1kimia/file/11c2ac45-7b2c-
4ba7-a8e6-a349f68c962a.pdf
http://repository.ut.ac.id/4645/2/PEKI4309-M1.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112WIENDART
UN/6B.BabVI-Mdl_e_bbs-2.pdf
https://www.scribd.com/document/350789517/Soal-Ujian-Semester-Fisika-Statistik-2016

Anda mungkin juga menyukai