NIM : D111201024
Departement : Teknik Pertambangan (B)
Mata Kuliah : Termodinamika Pertambangan
Tugas pertemuan 2
1. Jelaskan Ikatan dalam logam, dan jelaskan karakteristik umum padatan logam dan
perbedaannya padatan molekuler;
Terdapat beberapa teori yang menerangkan ikatan pada logam. Teori untuk ikatan logam harus
dapat menjelaskan sifat-sifat logam yang ada terutama sifat koordinasi dan konduktansinya
yang tinggi. Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terjadi antara unsur-unsur logam. Ikatan
logam dapat terjadi pada unsur logam murni, logam campuran, maupun unsur-unsur peralihan
(metaloid).
Pembentukan ikatan
2s1 , tampaknya tidak mungkin satu atom Li dapat mengikat delapan atom Li yang lain,
hanya dengan satu elektron valensi.
3. Model Pita Valensi dari Teori Orbital Molekul
Kristal logam dapat dipandang sebagai molekul raksasa dimana beberapa orbital
molekul mencakup keseluruhan logam, sehingga logam dapat dianggap sebagai ikatan
terdelokalisasi yang ekstrem. Logam dapat dipandang sebagai deretan inti atom
bermuatan positif yang beraturan dikelilingi oleh lautan elektron dari kulit terluar.
Elektron-elektron ini bebas bergerak ke seluruh kristal logam, bahkan dengan voltase
kecil sekalipun dapat menarik elektron ke satu arah membentuk arus listrik. Teori
orbital molekul dapat memberikan gambaran secara rinci ikatan terdelokalisasi ini.
Karena tingkat energi logam dipenuhi elektron menjadikan banyak tingkat-tingkat
energi seolah-olah membentuk pita, sehingga teori orbital molekul logam sering disebut
teori pita
Logam Ikatan logam terdiri dari atom-atom unsur logam yang saling berikatan dan tersusun
sangat rapat. Disadur dari Britannica Encyclopedia, elektron valensi (elektron kulit terluar) dari
masing-masing atom logam saling tumpang tindih dan mengakibatkan elektron valensi dapat
bergerak dengan bebas (terdelokalisasi). Elektron valensi yang terdelokalisasi tersebut terus
bergerak ke sana ke mari membentuk suatu keadaan yang dinamakan dengan laut elektron.
Sehingga dapat dikatakan bahwa atom-atom dalam ikatan logam saling berbagi dan
menggunakan elektron valensi secara bersamaan. Elektron yang bergerak bebas
(terdelokalisasi) menghasilkan gaya tarik-menarik yang kuat dalam ikatan logam. Dilansir dari
BBC, semakin besar jumlah elektron valensinya maka akan semakin meningkat muatan positif
pada ion logam dan elektron terdelokalisasi, sehingga ikatan antar logamnya akan semakin
kuat.
Ciri-ciri ikatan logam, yaitu:
Ikatan logam memiliki ikatan yang kuat dari elektron-elektron valensinya yang terdelokalisasi.
Sehingga dibutuhkan energi yang besar untuk dapat mengurai ikatan kuat logam. Hal tersebut
membuat logam memiliki titik didih serta titik leleh yang tinggi.
Kelenturan
Ikatan logam yang terbentuk dari laut elektron membuatnya memiliki sifat lentur. Sehingga
logam dapat ditempa, dipipihkan, dan dibentuk tanpa hancur seperti saat kaca ditempa oleh
palu. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, lautan elektron mengelili proton seperti bantalan.
Sehingga saat logam ditempa dengan palu, proton akan diatur ulang dan laut elektron kembali
mengelilinya. Struktur atom ikatan logam tidak retak atau rusak saat ditempat, melainkan
hanya berubah bentuk.
Ikatan logam memberikan sifat konduktivitas atau membuat logam dapat menghantarkan baik
listrik dan panas. Hal ini dikarenakan adanya lautan elektron valensi dalam logam. Elektron
yang terdelokalisasi tersebut dapat bergerak bebas membawa panas atau listrik dari satu sisi ke
sisi lainnya.
Daktilitas
Logam memiliki sifat daktilitas, yaitu ia dapat menahan tegangan tanpa mengalami kerusakan
misalnya logam dapat ditarik maupun diregangkan tanpa putus. Dilansir dari Thought Co, hal
tersebut dikarenakan atom tunggal atau seluruh lembarannya dapat meluncur melewati satu
sama lain dan membentuk ikatan kembali seperti sediakala.
Berkilau
Hampir seluruh jenis logam terlihat berkilau atau mengkilat. Hal tersebut dikarenakan lautan
elektron valensi yang memantulkan foton (partikel cahaya) yang mengenai permukaan logam.
Contoh ikatan logam Ikatan logam terjadi pada semua unsur logam misalnya: logam
• Natrium (Na)
• Magnesium (Mg)
• Alumunium (Al)
• Seng (Zn)
• Kadmium (Cd)
• Gallium (Ga)
• Besi (Fe)
• Emas (Au)
• Kalium (K)
• Mangan (Mn)
• Kromium (Cr)
• Barium (Ba)
• Perak (Ag)
• Nikel (Ni)
Saat atom bebas membentuk logam, semua electron valensi menjadi electron kondusi dalam
logam. Electron konduksi bergerak bebas diantara ion, sehingga keadaannya berubah
tajam. Berbeda dengan electron “cores” yang tetap terlokalisasi sehingga karakternya
relative tidak berubah. Dengan demikian, gambaran sederhana tentang kristal logam adalah
suatu kisi ion teratur dalam ruang, dan elektron bebas bergerak diantara ion tersebut.
Gambaran lebih lengkapnya, bahwa ion bergetar secara termal.
Dalam logam energi fermi memberikan informasi mengenai kecepatan elektron yang
berpartisipasi dalam konduksi listrik biasa. Jumlah energi yang dapat diberikan ke elektron
dalam proses konduksi atas perintah mikrovolt elektron sehimgga elektron terdekat dengan
energi fermi yang dapat berpartisipasi.elektron konduksi logam untuk dihitung dengan
kepadatan r konduksi elektron (E) kali fermi fungsi F(E). Jumlah elektron konduksi
persatuan voleme per unit energi
Contohnya :
Setiap atom natrium pada logam natrium dapat melepas satu electron bebas. Berat atom natrium
23 sedangkan berat jenis logam ini 0,97 x 103 kg/m3. Hitung Energi Fermi logam natrium
tersebut!
Penyelesaian :
Maka terdapat
ℎ2
3𝑁
𝜀𝐹 = ( )
8𝑚 𝜋𝑉
2⁄3
(6,626 𝑥 10−27)2 3 𝑥 2,5 𝑥 1022
= 8 𝑥 9,11 𝑥 10−28 ( 𝜋 )
𝑒𝑟𝑔
= 3,1177 𝑒𝑉
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/04/19501176/9ikatan-logam-definisi-sifat-
sifatpembentukan-dan-contohnya?page=all
https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1kimia/file/11c2ac45-7b2c-
4ba7-a8e6-a349f68c962a.pdf
http://repository.ut.ac.id/4645/2/PEKI4309-M1.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112WIENDART
UN/6B.BabVI-Mdl_e_bbs-2.pdf
https://www.scribd.com/document/350789517/Soal-Ujian-Semester-Fisika-Statistik-2016