Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN FZP

Fisika zat padat pada umumnya membahas tentang sifat materi ditinjau dari elemen penyusunnya
(elektron dan inti)
Zat Padat memiliki (ciri-ciri yang menonjol) :
1. Bentuk & Volume tetap
2. Jarak antar atom / molekul (~ 1 – 8 Å)
3. Keteraturan atom / molekul
 Struktur Kristal
Zat padat dibagi menjadi 2 yaitu
Kristal (atom atom nya tersusun secara teratur, e.g. NaCl, gula)
Amorf (atom2 nya tersusun secara tidak teratur, e.g. flexiglas, Si-H)
Pada dasarnya struktur dari bahan padat dapat dibagi atas tiga bagian besar : Kristal, amorf dan
polykristal. Bahan polykristal tersusun oleh beberapa kristal yang disebut kristalit. Pola atomnya
membentuk susunan pada kristal.
Kisi kristal terdiri dari kisi Bravais dan non Bravais,
kisi Bravais seluruh titik kisi adalah ekuivalen, oleh karenanya seluruh atom dalam kristal sama
jenisnya. Sedangkan dalam kisi non Bravais terdapat titik-titik kisi yang tidak ekuivalen. kisi
tempat A, B, C adalah ekuivalen satu sama lain, sedangkan tempat A’, B’, C’ juga ekuivalen satu
sama lain. Tetapi dua tempat, A dan A’ adalah titik ekuivalen. Atom pada A dapat sama atau
tidak dengan atom pada A’. Misalnya dua atom H atau atom H dan Cl. Kisi non-Bravais dapat
dipandang sebagai kombinasi dari dua atau lebih kisi Bravais dengan orientasi tertentu. Oleh
karenanya, titik-titik A, B, C dan seterusnya membentuk kisi Bravais, sedangkan titik-titik A’,
B’, C’ membentuk kisi Bravais yang lain. Struktur kristal real terbentuk bila atom-atom basis
ditempatkan secara identik pada setiap titik kisi. Relasi logikanya adalah : Kisi + Basis =
Struktur Kristal Setiap titik dalam kisi tiga dimensional dapat ditulis sebagai ujung dari vektor
kisi. Rn = n1a, + n2b + n3c
Proses Difraksi sinar X
Sinar-X dihasilkan di suatu tabung sinar katode melalui peristiwa tumbukan antara elektron yang
dipercepat pada beda potensial tertentu. Mula-mula katoda dialiri sumber tegangan rendah untuk
mengaktifkan filamen supaya bersinar. Sinarnya ini disebut dengan elektron. Ketika elektron
melalui focusing cup, elektron akan dipancarkan secara konvergen dan menabrak target (anoda).
Ketika elektron menabrak anoda, kemudian hasil tumbukan ini menghasilkan energi yaitu sinar
X. Proses ini menghasilkan panas yang tinggi, sehingga perlu proses pendinginan panas melalui
cairan pendingin.
Untuk mempelajari struktur kristal, diperlukan syarat nilai panjang gelombang yg dipergunakan
sebagai sumber harus lebih kecil atau sama dengan jarak antar kisi a ( ≤ a). Seperti sumber sinar
X, neutron, elektron.
Kisi kristal yaitu bentuk geometri matematis suatu kristal dengan mengganti posisi atom dengan
titik.
Untuk menentukan kisi Kristal dibutuhkan 3 vektor dasar translasi a, b, c. Untuk menentukan
posisi titik kisi lain relatif terhadap A digunakan persamaan n1a + n2b + n3c.
Lattice (kisi) : Sebuah susunan titik yang teratur dan periodik di dalam ruang Sebuah abstraksi
matematik
Basis : Sekumpulan atom-atom Jumlah atom dalam sebuah basis
Contoh Kisi Kristal : 1 dimensi, 2 dimensi, 3 dimensi
Tipe-tipe lattice dasar Lattice (kisi) dua dimensi :
 ada lima (5) jenis, yaitu 1 Kisi miring 2 Kisi bujur sangkar 3 Kisi heksagonal 4 Kisi segi
panjang 5 Kisi segi panjang berpusat
Lattice Tiga dimensi ada 14 jenis, yaitu

Contoh lattice 3 dimensi :


Jika titik kisi berada pada setiap pojok ditambah dengan sebuah titik kisi pada diagonal ruangnya
maka sel disebut body center dilambangkan dengan I. Jika pada setiap pojok dan pada setiap
diagonal bidang sisi terdapat titik kisi maka sel disebut face center, dilambangkan dengan F. Dan
apabila pada diagonal dasar dan atapnya terdapat titik kisi ditambah dengan titik pada setiap
pojoknya maka sel disebut base center, dilambangkan dengan C
Penentuan Indeks Miller vektor posisi dalam kristal
*Buang a, b, dan c : 323
*Balikkan :
*Kalikan dengan KPT :232
Indeks Miller bidang adalah (hkl) = (232)

 DIFRAKSI KRISTAL
Apabila dua gelombang datang dengan sudut , pada dua bidang paralel yang terpisah sejauh d.
Vektor rambatan dari gelombang 1 yang dipantulkan oleh permukaan bawah memiliki beda
lintasan dengan gelombang 2 yang dipantulkan oleh permukaan atas sebesar 2d sin Ɵ. Kedua
gelombang berinterferensi secara maksimum untuk menghasilkan intensitas maksimum jika
jarak ini kelipatan dari panjang gelombang, sehingga: 29 2dhklsinƟ = n λ (3.4) n =
1,2,3 ...merupakan orde refleksi Bragg. Dari persamaan diatas terlihat bahwa harga sin Ɵ
haruslah 1 atau lebih kecil dari 1. Tidak akan ada puncak intensitas yang teramati bila harga λ
lebih besar dari dua kali jarak bidang maksimum.

 HAMBURAN KRISTAL
Proses difraksi secara alamiahnya dapat dibagi atas dua tingkat, yaitu: 1) Hamburan I oleh
individu-indikidu atom; 2) Saling berinteraksi antara sinar-sinar yang 1 dihamburkan. Selagi
kedua tingkat ini jelas perbedaan antara satu dengan yang lainnya, maka boleh ditetapkan bahwa
mereka tidak saling terkait. Namun secara pendekatan dilakukan I I penelaahan dalam tiga tahap
berikut:
a) Hamburan yang terjadi disebabkan oleh satu elektron dari atom kristal tersebut. Hamburan I
ini biasanya disebut sebagai hamburan tingkat elektron.
b) Hamburan oleh semua elektron dari atom. Jadi hamburan oleh atom-atom secara individual
dan biasa jug3 disebut sebagai hnmbttran tingkot atom. I
c) Interferensi dari semua berkas hamburan yang berasal dari atom-atom kristal. Oleh sebab I itu
hamburan ini dinamakan hamburan tingkat kristal.
Elektron akan menyerap energi dari berkas sinar yang datang padanya, sehingga menyebabkan
dia tereksitasi. Waktu kembali ke kedudukan semula elehtron tadi akan memancarkan energi
kesegala arah karena electron electron akan membentuk awan muatan disekeliling atom, maka
kita dapat memperhitungkan hamburan atom secara keseluruhan, oleh sebab itu kita
memperhitungkan perbedaan fase antara sinar yang dihamburkan awan muatan I dari daerah
yang berbeda dalam atom.
JENIS – JENIS IKATAN PADA KRISTAL
1. Kristal Ionik
Ikatan kristal ionik terdiri dari ion positif dan ion negatif. Ikatan kristal ionik
merupakan hasil dari interaksi elektrostatik ion yang memiliki muatan berlawanan. Pada
kristal ionik, tiap ion dikelilingi oleh ion-ion yang lain. Dua contoh struktur kristal ikatan
ionik yang paling umum kita temukan yaitu struktur Natrium Klorida dan Cesium
Klorida.

2. Kristal Kovalen
Ikatan kovalen adalah pasangan elektron klasik atau ikatan kimia unipolar, terutama
dalam kimia organik dengan ikatan kuat. Ikatan antara dua atom karbon dalam intan relatif
terhadap atom netral yang terpisah sebanding dengan kekuatan ikatan dalam kristal ionik.
Ikatan kovalen memiliki arah yang kuat. Oleh karena itu, karbon, silikon, dan germanium
memiliki struktur belah ketupat dengan atom yang terhubung ke empat tetangga terdekatnya
pada sudut tetrahedral, meskipun pengaturan ini memberikan pengisian ruang yang rendah,
0,34 dari ruang yang tersedia, dibandingkan dengan 0,74 dari struktur padat. Ikatan
tetrahedral hanya memungkinkan empat tetangga terdekat, sedangkan struktur padat
memiliki 12.
Gambar 1. Pengikatan 2 elektron pada molekul Hidrogen
Ikatan kovalen terjadi pada atom – atom yang dibentuk oleh dua electron dan memiliki
perbedaan nilai elektronegatifitas kecil. Contoh sederhana dari ikatan kovalen adalah Ikatan
molekul hidrogen. Kombinasi terkuat terjadi ketika spin dua elektron antiparalel. Putaran
pada dua elektron dalam ikatan inilah yang disebut antiparalel. Kombinasi tersebut
tergantung pada arah putaran relatif, bukan karena ada gaya dipol magnet yang kuat antara
putaran, tetapi karena prinsip Pauli yang mengubah distribusi muatan sesuai dengan arah
putaran. Energi Coulomb yang bergantung pada putaran ini disebut interaksi pertukaran.

3. Kristal Logam
Logam dicirikan oleh konduktivitas yang tinggi, dan sejumlah besar elektron dalam
logam dapat bergerak bebas, biasanya satu atau dua per atom. Elektron bergerak disebut
elektron konduksi. Elektron valensi atom menjadi elektron konduksi logam. Pada beberapa
logam, interaksi antara inti ion dan elektron konduksi selalu menghasilkan distribusi energi
ikat yang lebih besar, tetapi ciri ikatan logam adalah bahwa energi elektron valensi dalam
logam lebih rendah daripada energi atom bebas.
Energi ikat kristal logam alkali jauh lebih rendah daripada kristal logam alkali halida
ikatan yang dibentuk oleh elektron penghantar tidak terlalu kuat. Pada logam alkali, jarak
antar atom relatif besar, karena bila jarak antar atom besar, energi kinetik elektron
penghantarnya rendah. Hal ini dapat menyebabkan ikatan yang lemah. Logam cenderung
mengkristal dalam struktur yang relatif rapat: hcp, fcc, bcc, dan struktur terkait lainnya,
daripada struktur longgar seperti berlian.
Dalam logam transisi, kulit elektron internal memiliki ikatan tambahan. Logam transisi
dan logam yang mengikuti tabel periodik memiliki kulit elektron d yang besar dan dicirikan
oleh energi ikat yang tinggi.
4. Kristal Hidrogen
Dalam keadaan netral, atom hidrogen hanya memiliki satu elektron, dimana pada kondisi
tersebut memiliki gaya antar atom hidrogen yang sangat kuat, dengan energi ikatan sebesar
0,1 eV. Ikatan hidrogen sebagian besar bersifat ionik, yang terbentuk hanya antara atom yang
paling elektronegatif, khususnya F, O, dan N.

−¿¿
Gambar 2. Ion hidrogen difluorida HF 2 yang telah distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen berada dalam keadaan ekstrim, ketika atom hidrogen kehilangan
elektronnya ke atom lain dalam suatu molekul. Atom hidrogen hanya dapat berikatan dengan
dua atom. Ikatan hidrogen sangat penting dalam interaksi antara molekul H₂O dan bersifat
elektrostatik karena memiliki momen dipol listrik. Karakteristik tersebut sangat penting
untuk membentuk kristal feroelektrik..
5. Kristal Van Der Waals
Ikatan Van der Waals merupakan ikatan yang dimiliki oleh gas-gas mulia yang
mengalami proses kondensasi, sehingga fasanya berubah menjadi fasa cair pada saat
temperaturnya mencapai temperatur yang sangat rendah. Ikatan Van der Waals
merupakan ikatan yang lebih lemah jika dibandingkan dengan ikatan kovalen, ion dan
ikatan logam. Dalam fasa gas, masing-masing atom gas mulia dapat berdiri dengan bebas
dan stabil tanpa terikat oleh atom-atom yang lain. Namun demikian, pada saat mengalami
proses kondensasi, maka atom-atom tersebut akan saling terikat oleh gaya yang relatif
lemah yang disebut sebagai gaya Van der Waals.
Untuk 2 elektron

1. Gelombang hasil interferensi sinar hamburan titik pengamatan O berada pada pusat
hamburan (A=O), maka

Bidang Komplek
Untuk  beda lintasan maka 1
2
' '
δ=kΔ Δ= AB − A B
A B’ k
=k [ AB − A B ]
' '

[ ]
¿ ¿ ¿
= r⋅k −r .k 0 B
k0 r
( )
¿ ¿ ¿ ¿ ¿
=r k −k 0 =S .r A
A ikD
U ' =f e . e [ 1+eiδ ]
D
A ikD
¿ ¿

U ' =f e . e [ 1+ei S . r ]
D
2. Gelombang hasil interferensi sinar hamburan di titik pengamatan O, yang jauh
dari
pusat hamburan, maka
Faktor Hamburan Kristal
Dapat di rumuskan sebagai berikut
¿ ¿
i S .r l
f CR =∑ e
( )
¿ ¿ ¿ ¿
N i.S . R t +δ S +r j
f CR =∑t , S, j e
Faktor Struktur Kisi

Anda mungkin juga menyukai