Anda di halaman 1dari 22

Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

A PETUNJUK BELAJAR

1. Berdoalah setiap Ananda akan memulai dan mengakhiri pembelajaran. Berdoa


merupakan wujud rasa syukur kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang selalu
menghambakan diri kepada-Nya dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Doa sebelum melaksanakan pembelajaran

2. Bacalah pendahuluan yang menggambarkan cakupan materi yang akan kamu pelajari.
3. Bacalah KD, Indikator dan Tujuan pembelajaran.
4. Pahami materi pelajaran secara seksama, bila perlu garis bawahi hal-hal yang dirasa
penting.
5. Pahami contoh soal yang diberikan.
6. Kerjakan latihan dengan teman sebangkumu.
7. Uji kemampuanmu dengan mengerjakan evalusi secara mandiri.

B KOMPETENSI DASAR

3.10 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi

4.10 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan/atau cahaya, berikut presentasi
hasil dan makna fisisnya misalnya sonometer, dan kisi difraksi
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

C INDIKATOR

3.10.1 Menjelaskan proses terjadinya interferensi cahaya


3.10.2 Menentukan pola interferensi pada lapisan tipis.
3.10.3 Menentukan pola interferensi celah ganda.
3.10.4 Mengidentifikasi fakta difraksi cahaya
3.10.5 Menentukan proses terjadinya difraksi cahaya
3.10.6 Menentukkan persamaan pada difraksi cahaya
3.10.7 Menggunakan persamaan difraksi dalam penyelesaian soal
3.10.8 Mengklasifikasikan peristiwa polarisasi cahaya
3.10.9 Menentukan persamaan polarisasi cahaya.
3.10.10 Menghitungbesaran-besaran fisis polarisasi cahaya dalam permasalahan kehidupan
sehari-hari.

C TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Kooperative


learning pada pendekatan saintifik serta melalui eksperimen, Demonstrasi, Diskusi dan tanya
jawab, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan proses terjadinya interferensi cahaya
2. Menentukan pola interferensi pada lapisan tipis.
3. Menentukan pola interferensi celah ganda.
4. Mengidentifikasi fakta difraksi cahaya
5. Menentukan proses terjadinya difraksi cahaya
6. Menentukkan persamaan pada difraksi cahaya
7. Menggunakan persamaan difraksi dalam penyelesaian soal
8. Mengklasifikasikan peristiwa polarisasi cahaya dengan benar.
9. Menentukan persamaan polarisasi cahaya dengan tepat.
10. Menghitungbesaran-besaran fisis polarisasi cahaya dalam permasalahan kehidupan
sehari-hari dengan benar.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

D MATERI PEMBELAJARAN

1 Interferensi Cahaya

A. PENGERTIAN INTERFERENSI
Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat
gelembung air sabunakan terlihat berwarna,
warni seperti pada gambar di samping. Begitu
juga genangan minyak tanah di atas permukaan
air, akan terlihat sama berwarna warni. Warna-
warni terbentuk karena adanya interferensi
gelombang cahaya yang memasuki lapisan tipis
Gambar Gelembung Sabun
sabun.Karena cahaya putih seperti sinar matahari
memiliki banyak panjang gelombang.
Warna-warni pelangi di samping menunjukkan pada kita bahwa sinar matahari
adalah gabungan-gabungan dari berbagai macam warna dari spectrum kasat mata. Akan
tetapi warna pada gelombang sabun, lapisan minyak, warna bulu burung kolibri bukan
disebabkan oleh pembiasan. Tetapi karna terjadi interferensi konstruktif dan distruktif
dari sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis.Adanya gejala interferensi ini bukti
yang paling meyakinkan bahwa cahaya itu adalah gelombang.

Gambar Pelangi Gambar Burung Kolibri

Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang
baru. Jika kedua gelombang yang terpadu sefase, maka terjadi interferensi konstrktruktif
(saling menguatkan).Interferensi cahaya merupakan interaksi dua atau lebih gelombang
cahaya yang menghasilkan suatu radiasi yang menyimpang dari jumlah masing-masing
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

komponen radiasi gelombangnya.Interferensi cahaya menghasilkan suatu pola


interferensi (terang-gelap).
Interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada gelombang air atau
gelombang bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
1. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya
harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki
frekuensi yang sama.
2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama.
Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat juga digambarakan seperti pada gambar
berikut.

Gambar (a) tidak terjadi interferensi (b) terjadi interferensi


Untuk menghasilkan pasangan sumber cahaya koheren dapat menghasilkan pola
interferensi adalah:
1. Sinari dua atau lebih celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah tunggal atau
satu celah. Hal ini dilakukan oleh Thomas Young.
2. Dapatkan sumber-sumber koheren maya dari sebah sumber cahaya denga pemantulan
saja. Hal ini dilakukan oleh Fresnel. Hal ini juga terjadi pada pemantulan dan
pembiasan (pada interferensi lapisan tipis).
3. Gunakan sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil cahaya koheren.

B. INTERFERENSI PADA LAPISAN TIPIS

Interferensi dapat terjadi pada lapisan tipis seperti lapisan sabun dan lapisan
minyak. Jika seberkas cahaya mengenai lapisan tipis sabun atau minyak, sebagian
berkas cahaya dipantulkan dan sebagian lagi dibiaskan kemudian dipantulkan lagi.
Gabungan berkas pantulan langsung dan berkas pantulan setelah dibiaskan ini
membentul pola interferensi.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

Gambar 11. Interferensi cahaya pada lapisan tipis

Seberkas cahaya jatuh ke permukaan tipis dengan sudut datang i. Sebagian


berkas langsung dipantulkan oleh permukaan lapisan tipis (sinar a), sedangkan sebagian
lagi dibiaskan dulu ke dalam lapisan tipis dengan sudut bias r dan selanjutnya
dipantulkan kembali ke udara (sinar b).Sinar pantul yang terjadi akibat seberkas cahaya
mengenai medium yang indeks biasnya lebih tinggi akan mengalami pembalikan fase
(fasenya berubah 180o), sedangkan sinar pantul dari medium yang indeks biasnya lebih
kecil tidak mengalami perubahan fase. Jadi, sinar a mengalami perubahan fase 180o,
sedangkan sinar b tidak mengalami perubahan fase.

Selisih lintasan antara a dan b adalah 2d cos r.Oleh karena sinar b mengalami
pembalikan fase, interferensi konstruktif akan terjadi jika selisih lintasan kedua sinar
sama dengan kelipatan bulat dari setengah panjang gelombang (λ). Panjang gelombang
yang dimaksud di sini adalah panjang gelombang cahay pada lapisan tipis, bukan
panjang gelombang cahaya pada lapisan tipis dapat ditentukan dengan rumus:

λ = λ0/n.

Jadi, interferensi konstruktif (pola terang) akan terjadi jika

2d cos r = (m – ½ ) λ ; m = 1, 2, 3, … dengan m = orde interferensi

Interferensi destruktif (pola gelap) terjadi jika

2d cos r = m λ ; m = 0, 1, 2, 3, …
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

C. INTERFERENSI CELAH GANDA


Berbeda dengan percobaan yang dilakukan oleh Fresnell, Young menggunakan
dua penghalang, yang pertama memiliki satu lubang kecil dan yang kedua dilengkapi
dengan dua lubang kecil. Dengan cara tersebut, Young memperoleh dua sumber cahaya
(sekunder) koheren yang monokromatis dari sebuah sumber cahaya monokromatis.
Pada layar tampak pola garis-garis terang dan gelap.Pola garis-garis terang dan gelap
inilah bukti bahwa cahaya dapat berinterferensi. Interferensi cahaya terjadi karena
adanya beda fase cahaya dari kedua celah tersebut.

Gambar.Percobaan dua celah oleh Young


Pola interferensi yang dihasilkan oleh kedua percobaan tersebut adalah garis-
garis terang dan garis-garis gelap pada layar yang silih berganti.Garis terang terjadi jika
kedua sumber cahaya mengalami interferensi yang saling menguatkan atau interferensi
maksimum.Adapun garis gelap terjadi jika kedua sumber cahaya mengalami interferensi
yang saling melemahkan atau interferensi minimum. Jika kedua sumber cahaya
memiliki amplitudo yang sama, maka pada tempat-tempat terjadinya interferensi
minimum, akan terbentuk titik gelap sama sekali. Untuk mengetahui lebih rinci tentang
pola yang terbentuk dari interferensi dua celah, perhatikan penurunan-penurunan
interferensi dua celah berikut.
Pada gambar dibawah ini tampak bahwa lensa kolimator menghasilkan berkas
sejajar.Kemudian, berkas cahaya tersebut melewati penghalang yang memiliki celah
ganda sehingga S1 dan S2 dapat dipandang sebagai dua sumber cahaya monokromatis.
Setelah keluar dari S1 dan S2, kedua cahaya digambarkan menuju sebuah titik Apada
layar. Selisih jarak yang ditempuhnya (S2A – S1A) disebut beda lintasan.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

Δ𝑆 = 𝑆2 𝐴 − 𝑆1 𝐴

Gambar Percobaan Interferensi Young

Interferensi maksimum akan terjadi jika kedua gelombang yang tiba di titik A
sefase. Dua gelombang memiliki fase sama bila beda lintasannya merupakan kelipatan
bilangan cacah dari panjang gelombang.
∆𝑺 = 𝒏𝝀
Jadi, persamaan interferensi maksimum menjadi
𝒅𝒑
= 𝒏𝝀
𝒍
Keterangan:

𝑑 = jarak antara dua celah (m)


𝑝 = jarak garis terang ke terang pusat (m)
𝑙= jarak celah ke layar (m)
𝜆 = panjang gelombang cahaya (m)
𝑛 = orde interferensi (0, 1, 2, 3, …)
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat adanya warna-warni pelangi yang
terjadi pada gelembung air sabun adanya lapisan minyak dipermukaan air jika terkena
cahaya matahari. Hal ini menunjukkan adanya interferensi cahaya matahari pada selaput
tipis air sabun atau selapus tipis minyak di atas permukaan air. Interferensi cahaya
terjadi dari cahaya yang dipantulkan oleh lapisan permukaan atas dan bawah dari
selaput tipis tersebut.Seperti gambar berikut ini.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

Gambar Interferensi pada selaput tipis


Gambar di atas melukiskan seberkas sinar monokromatik jatuh pada selaput tipis
setebal d, pada lapiasan atas selaput cahaya dipantulkan (menempuh lintasan AE) dan
sebagian dibiaskan yang kemudian dipantulkan lagi oleh lapisan bawah menempuh
lintasan ABC. Antara sinar yang menempuh lintasan AE dan ABC akan saling
berinterferensi maksimum atau garis terang apabila:
1
2𝑛𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝑟 = (2𝑚 + 1) 𝜆
2
Dan terjadi garis gelap atau interferensi minimum jika,
1
2𝑛𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝑟 = (2𝑚) 𝜆
2
Keterangan:
n = Indeks bias lapisan tipis
d = Tebal lapisan
r = Sudut bias sinar
𝜆 = panjang gelombang sinar
m= Orde interferensi
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

12 Difraksi Cahaya

Apa yang terjadi apabila gelombang melalui celah yang kecil ?

Gambar 1 Pola Difraksi


Ternyata bagian muka gelombang yang keluar dari celah tidak berbentuk garis lurus
seperti yang diharapkan, tetapi berupa lingkaran-lingkaran dengan celah tersebut
sebagai pusatnya. Kenapa bisa?

Kita sudah tahu kalau air yang tenang diganggu, misalnya dengan
memasukkan jari kita maka akan terbentuk muka gelombang berupa lingkaran-
lingkaran dengan tempat gangguan sebagai pusatnya. Dalam hal ini tempat gangguan
(jari kita) dianggap sebagai sumber gelombang yang berupa titik.
Kembali ke gambar 1. Muka-muka gelombang yang berupa garis lurus
mendapat rintangan dari celah sempit sehingga sebagian besar muka gelombang ini
dihentikan dan hanya sebagian kecil muka gelombang yang bisa keluar melalui celah.
Celah dapat dianggap sebagai sumber titik (seperti jari kita), karena itulah muka
gelombang yang keluar dari celah akan berbentuk lingkaran-lingkaran dengan celah
sebagai pusatnya.
Lalu, apakah yang dimaksud dengan difraksi itu
? dari penjelasan di atas dapat disimpulkan:

Jika sebuah gelombang tiba pada


suatu celah sempit, maka gelombang ini
akan mengalami lenturan/pembelokan
sehingga terjadi gelombang-gelombang
Gmbr 2 : Cahaya bila di jatuhkan
setengah lingkaran yang melebar di daerah pada celah sempit /penghalang,
belakang celah tersebut. Gejala ini disebut akan terjadi peristiwa difraksi
difraksi.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

Contoh
▪ Meskipun dipisahkan tembok, suara di dalam ruangan sering kali masih bisa didengar
oleh orang diluar ruangan
▪ Di sekitar bayangan gelap, ada pola terang
▪ Air yang terhalang batu akan membelok
Contoh peristiwa difraksi

Gambar 3. Contoh peristiwa difraksi


1. Difraksi Cahaya pada Celah Tunggal
Bila cahaya monokhromatik (satu warna) dijatuhkan
pada celah sempit, maka cahaya akan di belokan /dilenturkan
seperti gambar 4.Jika anda perhatikan gambar 4 lebih seksama,
tampak bahwa pita terang pusat lebih lebar daripada celah. Pita
terang lainnya makin sempit ketika makin jauh dari terang
pusat, tetapi lebar pita gelap hampir tetap. Karena itulah pada Gambar4 : Difraksi
kasus difraksi celah tunggal hanya diberikan persamaan untuk
menentukan letak pita gelap dari titik tengah terang pusat.

Pola gelap terang yang tertangkap pada layar dapat dilihat pada gambar 5
berikut

Gambar 5. Pola gelap terang yang tertangkap pada layar


Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

Pada gambar gelombang cahaya datang pada celah yang memiliki lebar d ,
apabila celah dibagi dua masing masing menjadi 1/2d (lihat gambar 5 ) maka
gelombang akan berbeda lintasan 1/2 d sin θ.
Oleh karena itu interferensi minimum terjadijika beda lintasan dengan setengah
panjang gelombang

½ d sin θ = ½ λ
d sin θ = λ

Secara umum dapat ditentukan pola difraksi pada celah tunggal yaitu

2. Pola difraksi minimum (gelap)


Secara umum dapat dinyatakan bahwa pita gelap ke-n terjadi jika

d sin θ = n λ
Untuk θ yang sangat kecil maka sin θ ≈tan θ, jika jarak celah tehadap layar adalah L,
dan y adalah jarak orde gelap n ke terang pusat maka,

d =nλ

Keterangan :

d = lebar celah (m)


θ = sudut berkas sinar dengan arah tegak lurus (derajat)
y = jarak orde gelap n ke terang pusat
L = jarak sumber cahaya ke layar (m)
λ = panjang gelombang cahaya (m)
n = 1, 2, 3, 4, ....
perhatikan, n=1 menyatakan garis gelap ke-1, n=2 menyatakan garis gelap ke-2 dan
seterusnya.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

Contoh Soal
Sebuah celah memiliki lebar 0,2 mm disinari cahaya berkas sejajar dengan panjang
gelombang 5000 Å. Jikasebuah layar ditempatkan 100 cm dibelakang celah, maka
tentukan :
a. Jarak garis gelap ke 1 dari terang pusat
b. Lebar terag pusat

Penyelesaian
Dik : d= 0,2 mm = 2.10-4 m
L = 100 cm = 1 m
Λ = 5000 Å = 5 . 10-7 m
a. Jarak garis gelap pertama (n = 1) dari terang pusat memenuhi :
𝟏 .𝟓 .𝟏𝟎−𝟕 . 𝟏
y = 𝒏 𝒅𝚲𝑳 = 𝟐.𝟏𝟎−𝟒
= 𝟐, 𝟓. 𝟏𝟎−𝟑 𝐦

b. Lebar terang pusat


Terang pusat dibatasi oleh dua garis gelap pertama (setelah kiri dan kanan) berarti
lebar terang pusat memenuhi :
∆y = 2 y = 2 . 2,5 . 10-3 = 5 . 10-3 m

3. Difraksi Cahaya pada Celah Banyak (kisi Difraksi)


Kisi/celah banyak, sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama
untuk dinding bangunan.Kisi difraksi yang ada di laboratorium Fisika adalah Kaca
yang digores dengan intan, sehingga dapat berfungsi sebagai celah banyak.Jika
seberkas sinar monokromatik jatuh pada kisi difraksi, akan terjadi peristiwa difraksi
dan interferensi.
Sudah tahukan kalian dengan kisi difraksi itu? Kisi difraksi disebut juga celah
majemuk yaitu celah-celah sempit yang tertata rapi dengan jarak yang cukup dekat.
Sebuah kisi dapat terdiri dari ribuan celah berupa garis (goresan) persentimeter. Pada
kisi ini biasanya tertulis data N garis/cm. Dari nilai N ini dapat ditentukan jarak antara
celah d dengan hubungan sebagai berikut.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

dimana N adalah banyaknya garis (celah) persatuan panjang.


Pola interferensi yang dihasilakan oleh percobaan celah ganda Young dan pola
yang dihasilkan oleh difraksi cahaya celah tunggal terlalu menyebar (kurang tajam)
untuk memberikan hasil yang teliti. Ternyata dengan membuat banyak celah, garis-
garis terang dan gelap yang dihasilkan pada layar menjadi jauh lebih tajam. Peralatan
dengan celah banyak ini disebut kisi.

Pola difraksi maksimum :


d sin θ = n λ
Pola difraksi minimum :
d sin θ = (n-1) λ

Contoh Soal
Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 2000 garis tiap cm. Orde
terang kedua membentuk sudut 120 terhadap horisontal. Berapakah :
a. Panjang gelombang cahaya yang digunakan
b. Jarak antar pola terang berdekatan jika layar dipasang pada jarak 40 cm di
belakang kisi

Penyelesaian :
Dik : N = 2000 garis/cm
d= 1/N = 1/2000 = 5.10-4 cm = 5 . 10-6 m
θ = 12 o = sin 120 = 0,208
L = 40 cm = 0,4 m
a. Panjang gelombang cahaya
d sin θ = nλ
5 .10−6 .0,208
λ = d sin θ/n = = 5,2 .10−7 𝑚
2
b. Jarak antara pola terang selalu sama yaitu sama dengan jarak terang pertama
dengan terang pusat, sehingga berlaku :

𝑦
d𝐿=nλ
nL λ nL λ 1 .5,2 .10−7
y= = = = 1,04. 10−2 𝑚 = 1,04 𝑐𝑚
𝑑 𝑑 5 .10−6
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

3 Polarisasi Cahaya

Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga


hanya tinggal memiliki satu arah getar saja. Peristiwa interferensi dan difraksi dapat
dialami oleh gelombang transversal dan longitudinal, akan tetapi peristiwa polarisasi
hanya dapat dialami oleh gelombang transversal saja. Ini adalah bukti bahwa cahaya
adalah salah satu gelombang transversal. Pada umumnya, cahaya memiliki beberapa
arah getar. Apabila suatu gelombang hanya memiliki satu arah getar saja, maka disebut
gelombang terpolarisasi. Cahaya dapat terpolarisasi karena peristiwa pemantulan,
pembiasan dan pemantulan, bias kembar, absorbs selektif, dan hamburan.
1. Polarisasi karena pantulan
Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tak terpolarisasi dengan
cara pemantulan. Jika seberkas cahaya menuju ke bidang batas antara medium,
maka sebagian cahaya akan dipantulkan. Ada 3 kemungkinan yang terjadi pada
cahaya yang dipantulkan, yaitu:

a. Cahaya pantul tak terpolariasi


b. Cahaya pantul terpolarisasi sebagian
c. Cahaya pantul terpolarisasi sempurna (seluruhnya).

Hasil percobaan oleh David Brewster (1781-1868) pada tahun 1814


menunjukkan bahwa ketiga kemungkinan di atas bergantung pada besaran sudut
dating cahaya. Cahaya pantul tak terpolarisasi jika sudut datang 0 (searah garis
normal bidang bidang batas) atau 90 (searah bidang batas). Cahaya pantul
terpolarisasi sebagian jika sudut datang diantara 0 dan 90 . Cahaya pantul
terpolarisasi sempurna jika sudut datang cahaya mempuyai nilai tertentu (disebut
sudut polarisasi atau sudut Brewster).

2. Polarisasi karena pembiasan dan pemantulan


Pada peristiwa pembiasana dan pemantulan akan menghasilkan cahaya
pantul terpolarisasi sempurna jika sudut datang i menghasilkan sudut bias r yang
tegak lurus dengan sinar pantul. Sudut datang seperti ini disebut sudut polarisasi i p
atau sudut Brewster.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

Sinar datang pada bidang batas dua medium mengalami pembiasan dan
pemantulan. Berdasarkan hukum pemantulan, maka i = i’ dank arena sinar pantul
tegak lurus dengan sinar bias maka i’ + r = 90. Dengan menggunakan hukum
pembiasan, maka diperoleh:
𝑛1 sin 𝑖𝑝 = 𝑛2 sin 𝑟
𝑛1 sin 𝑖𝑝 = 𝑛2 sin(90° − 𝑖𝑝 )
𝑛1 sin 𝑖𝑝 = 𝑛2 cos 𝑖𝑝
𝑛2
tan 𝑖𝑝 =
𝑛1
3. Polarisasi karena bias kembar (pembiasan ganda)

Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan sama ke
segala arah. Ini disebabkan kaca hanya memiliki satu nilai indeks bias. Tetapi
dalam bahan-bahan Kristal tertentu, seperti kalsit dan kuarsa, kelajuan cahaya tidak
sama untuk segala arah. Ini disebabkan bahan-bahan itu memiliki dua nilai indeks
bias. Jadi, cahaya yang melalui bahan tersebut akan mengalami pembiasan ganda.

Seberkas cahaya yang datang pada Kristal kalsit menghasilkan sinar keluar yang
terpisah menjadi dua bagian, yaitu sinar biasa tak terpolarisasi dan sinar istimewa
terpolarisasi.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

4. Polarisasi karena absorbs selektif


Suatu bahan tertentu, misalnya Polaroid, dapat menyerap berbagai arah getar
sinar yang melaluinya dan mentransmisikan ke satu arah tertentu yang disebut
sumbu mudah Polaroid. Polaroid sering digunakan pada kacamata pelindung sinar
matahari dan pada filter polarisasi lensa kamera.

Untuk menentukan arah polarisasi dan intensitas cahaya yang ditransmisikan


digunakan dua buah Polaroid. Polaroid pertama P1 disebut polarisator, yang
berfungsi melewatkan sinar terpolarisasi dengan arah getar sesuai dengan sumbu
mudah P1. Intensitas sinar terpolarisasi I1 ini sama dengan setengah dari intensitas
sinar tak terpolarisasi I0 sehingga:
1
𝐼1 = 𝐼
2 0
Polaroid kedua P2 disebut analisator yang berfungsi menganalisis sinar
yang dilewatkan oleh polarisator. Apabila analisator diputar, maka pada saat sumbu
mudahnya sejajar dengan sumbu mudah polarisator, akan terlihat sinar paling
terang. Selanjutnya, sinar meredup dan akan tampak gelap pada saat sumbu mudah
polarisator dan analisator saling tegak lurus. Menurut Etiene Louis Malus (1774 –
1812), jika sudut antara sumbu mudah P1 dan P2 adalah , maka intensitas cahaya
yang dilewatkan analisator adalah:
1
𝐼2 = 𝐼1 cos 2 𝜃 = 𝐼0 cos 2 𝜃
2
Persamaan ini selanjutnya dikenal sebagai Hukum Malus.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

5. Polarisasi karena hamburan


Hamburan adalah peristiwa
penyerapan dan pemancaran kembali suatu
cahaya oleh sistem partikel. Apabila
gelombang cahaya yang tidak terpolarisasi
datang pada sistem partikel gas, maka
gelombang cahaya yang dihamburkan ke
samping dapat terpolarisasi sebagian atau
seluruhnya. Arah polarisasi gelombang
cahaya adalah sedemikian rupa sehingga
tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk
oleh garis sinar datang dengan garis
penglihatan.
Contoh yang menarik adalah
hamburan cahaya matahari oleh atmosfer
bumi sehingga pada hari yang cerah langit akan tampak berwarna biru karena
cahaya warna biru dihamburkan paling efektif dibandingkan warna lainnya.
Apabila bumi tidak memiliki atmosfer, maka langit akan tampak gelap sepeti di
bulan, kecuali jika kita memandang langsung ke matahari.

D Contoh Soal
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

E Evaluasi

1. Berikut ini adalah pernyataan tentang gelombang cahaya…


(1). Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar
(2). Sumber cahaya harus koheren
(3). Kedua gelombang cahaya harus memiliki simpanagn yang hamoir sama
(4). Kisi difraksi terdiri atas sejumlah besar garis atau celah yang berjarak sama
Yang merupakan fakta dari difraksi cahaya adalah
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 4
e. 1 dan 3
2. Difraksi cahaya atau lenturan cahaya dapat terjadi karena…
a. pembelokkan arah rambat cahaya oleh suatu penghalang.
b. Penerusan cahaya
c. Pemantulan cahaya
d. Pembiasan cahaya
e. kedua (atau lebih) berkas cahaya kohern dipadukan
3. berikut ini adalah persamaan pada interferensi maksimum pada difraksi cahaya …
a. d sin θ = n ½ λ
b. d sin θ = 2 ½ λ
c. d sin θ = (2n) ½ λ
d. d sin θ = (2n – 1) ½ λ
e. d sin θ = (2n+1) ½ λ
4. Celah tunggal setebar 0,10 mm disinari berkas cahaya sejajar dengan l, = 6 000 A. Pola
diflaksi yang terjadi ditangkap oleh layar pada jarak 40 cm dari celah. Tentukan jarak antara
pita gelap ketiga dengan titik tengah terang pusat.
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

a. 7,3 mm
b. 7,0 mm
c. 7,1 mm
d. 7,2 mm
e. 7,5 mm
5. Seberkas sinar monokromatik dengan panjang gelombang 50 nm menyinari tegak lurus suatu
kisi yang terdiri dari 400 garis tiap mm. tentukanlah sudut deviasi orde kedua dan orde
maksimum yang mungkin terlihat pada layar !
a. 23,50 ° dan 6
b. 23,58 °dan 5
c. 23,5 ° dan 4
d. 23,55 ° dan 6
e. 23,50 °dan 5
6. Seberkas cahaya monokromatik jatuh tegak lurus pada kisi difraksi yang memiliki 5000 garis
tiap cm. jika spectrum garis terang orde kedua yang dihasilkan membentuk sudut bias 30 0,
tentukanlah panjang gelombang cahaya yang digunakan !
a. 500 nm
b. 600 nm
c. 650 nm
d. 700 nm
e. 800 nm
7. Seberkas sinar monokromatik dengan panjang 5000 A menyinari tegak lurus pada kisi. Jika
spectrum orde kedua yang dihasilkan membentuk sudut 300 dengan garis normal pada kisi,
tentukanlah jumlah garis per cm kisi tersebut !
a. 500 garis/cm
b. 50 garis/cm
c. 5000 garis/cm
d. 5 garis/cm
e. 0,5 garis/cm
8. Cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm datang tegak lurus pada kisi
dengan lebar celah 2 m. Tentukanlah orde maksimum yang mungkin terlihat pada layar !
a. 6
b. 5
c. 4
d. 3
e. 2
f. 1
9. Seberkas sinar dengan panjang gelombang 6000 A menyinari tegak lurus suatu kisi yang
lebarnya 2,5 cm dan memiliki 5000 garis. Hitunglah sudut simpangan bayangan orde ke -3…
a. 18° c. 20° e.21,1°
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

b. 19° d. 21°
10. Sebuah sumber cahaya memancarkan dua buah panjang gelombang yang berbeda, satu
diantaranya 600 nm. Ketika cahaya datang tegak lurus pada sebuah kisi diperoleh bahwa
bayangan orde ke 3 yang dibentuk oleh cahaya dengan panjang gelombang 600 nm
bertumpuk dengan bayangan orde ke – 4 yang dibentuk oleh panjang gelombang yang
lainnya. Tentukanlah panjang gelombang yang lain tersebut yang dipancarkan oleh sumber
cahaya itu !
a. 455 nm
b. 450 nm
c. 400 nm
d. 350 nm
e. 300 nm
11. Perhatikanlah pernyataan dibawah ini!

1. Polarisasi dapat diperoleh melalui pantulan.


2. Polarisasi dapat dialami oleh gelombang transversal dan longitudinal.
3. Polarisasi karena adanya pembiasan dan Pantulan.
4. Polarisasi karena Hamburan.

Dari pernyataan diatas, tentuknalah pernyataan yang benar tentang peristiwa cahaya dapat di
polarisasikan adalah……
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 4
E. 3 dan 4 saja
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

12. Perhatikan gambar dibawah ini !

Berdasarkan gambar diatas, gambar tersebut termasuk ke dalam polarisasi karena apa? Dan
berapakah nilai dari tan i pantulnya….
𝑛
A. Karena Pemantulan dan tan 𝑖𝑝 = 𝑛2
1
𝑛1
B. Karena pembiasan dan tan 𝑖𝑝 = 𝑛
2
𝑛
C. Karena pembiasan dan Pemantulan dan tan 𝑖𝑝 = 𝑛2
1
𝑛
D. Karena pembiasan dan Pemantulan dan tan 𝑖𝑝 = 𝑛1
2
𝑛
E. Karena bias ganda dan tan 𝑖𝑝 = 𝑛2
1

13 Seberkas cahaya tak terpolarisasi dipantulkan oleh selembar kaca (n=1,5) yang tercelup didalam
alcohol (n=1,44). Jika sinar pantulnya terpolarisasi, maka sudut polarisasinya adalah….
A. Arc tan 2,1
B. Arc tan 1,4
C. Arc tan 1,2
D. Arc tan 1,04
E. Arc tan 0,93
Buku Ajar FISIKA SMA Kelas XI Semester 2

F Daftar Pustaka

Aip Saripuddin, Dede Rustiawan K, Adit Suganda. Fisika untuk X SMA/MA. Jakarta: Pusat
Pembukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

Budiyanto, joko. 2009. “Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Pembukuan. Departemen
Pendidikan Nasional.

Guruipa. “Pengertian dan Bunyi Hukum Bunyi Hukum Marsene Beserta Rumus dan Contoh
Soalnya”. 27 April 2017. Http://www.guruipa.com

Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Pembukuan.
Departemen Pendidikan Nasional.

Kanginan, Marthen, 2006. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Qolbunhadi. “Cara Mudah Belajar Bermain Gitar untuk Pemula”. 27 April 2017.
Http://www.qolbunhadi.com\gew

Siswanto dan sukaryadi. 2009. Kompetensi Fisika kelas XII untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat
Pembukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

Shareapasajalah. “Sejarah Seruling”. 27 April 2017. Http://shareapasajalah.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai