B. Fungsi Orthogonal
Perkalian skalar antara dua buah vector A dan B yang orthogonal (saling tegak lurus)
sama dengan nol atau secara matematis ( 1 = x; 2 = y; 3 = z):
2
AB
i 1
i i 0 untuk kasus dua dimensi
3
AB
i 1
i i 0 untuk kasus tiga dimensi
n
AB
i 1
i i 0 untuk kasus n dimensi
Analog dengan kasus kedua vektor yang orthogonal dan pendekatan untuk
distribusi yang kontinyu, maka maka dua fungsi A x dan B x adalah orthogonal pada
b
Untuk seluruh set fungsi, An x dengan n = 1, 2, 3, ... maka fungsi An x set fungsi
b
0, jika m n
yang orthogonal jika A ( x) A ( x)dx konstanta 0, jika m n
a
n m
Oleh karena itu sin nx , cos nx , seluruh set fungsi yang mengandung sin nx dan cos nx , dan set
fungsi eksponensial adalah set fungsi yang orthogonal pada interval (, – )
Fungsi-fungsi tersebut digunakan dalam deret Fourier pada interval (, – );
1
f ( x) a 0 a n cos nx bn sin nx dan f(x) c n e inx . Istilah lain yang penting terkait
2 n 1 n -
dengan set fungsi yang orthogonal adalah lengkap (complete). Set fungsi orthogonal lengkap
pada suatu interval jika tidak ada fungsi lain yang orthogonal pada seluruh set fungsi tersebut
pada interval tersebut. Sekarang dapat dipahami bahwa fungsi dapat dideretkan dari deret
fungsi orthogonal yang lengkap.
Soal-soal 7.1
b b
1. Tunjukkan bahwa jika A ( x) B( x)dx 0 maka
a
A( x) B ( x)dx 0 dan sebaliknya
a
in x / l
2. Tunjukkan bahwa e dengan n = 0, 1, 2, ... adalah set fungsi orthogonal pada
interval (–l, l).
3. Tunjukkan bahwa fungsi x2 dan sin x adalah orthogonal pada (–1, 1).
4. Tunjukkan bahwa fungsi f (x ) dan g (x ) adalah orthogonal pada ( a, a ) jika f (x ) adalah
fungsi genap dan g (x ) adalah fungsi ganjil.
1
5. Hitunglah P ( x) P ( x)dx 0 untuk menunjukkan bahwa fungsi tersebut orthogonal pada
0 2
1
(–1, 1).
6. Tunjukkan dengan dua cara bahwa Pl (x) dan Pl(x) adalah orthogonal pada (–1, 1).
7. Tunjukkan bahwa sin nx adalah bukan set fungsi lengkap pada (, – ) jika digunakan
untuk menderetkan f(x) = 1 pada (, – ).
8. Tunjukkan bahwa cosn 12 x dengan n = 0, 1, 2, adalah orthogonal pada (0, ). Deret
fungsi f(x) = 1 pada (0, ) sebagai deret set fungsi cosn 12 x .
1
9. Tunjukkan dengan dua cara bahwa P 2 n 1 ( x )dx 0
1
Kalikan persamaan (7.2) dengan Pm (x) dan persamaan (7.3) dengan Pl (x) kemudian
dikurangkan untuk mendapatkan
d d
Pm ( x)
dx
1 x 2 Pl( x) Pl ( x)
dx
1 x2 Pm ( x) l (l 1) m(m 1)Pm ( x) Pl ( x) 0
Dua suku yang pertama dapat digabungkan menjadi
d
dx
1 x 2 Pm ( x) Pl( x) Pl ( x) Pm ( x)
Integralkan dari – 1 ke 1 untuk mendapatkan
1 1
1 x P ( x) P( x) P ( x) P ( x)
2
m l l m l (l 1) m(m 1) Pm ( x) Pl ( x)dx 0
1 1
Suku pertama bernilai nol karena (1 – x2) = 0 untuk x = 1. Berdasarkan suku kedua maka
dapat ditentukan bahwa
1
P ( x) P ( x)dx 0 untuk l m.
1
l m (7.4)
Karena suatu fungsi dengan derajat n dapat dituliskan sebagai kombinasi linier dari
polinom Legendre dengan derajat n maka berdasarkan hasil di atas (persamaan (7.4) dapat
ditunjukkan bahwa
1
Soal-Soal 7.2
1. Dengan metode yang sama yang digunakan untuk menunjukkan bahwa Pl (x) adalah set
fungsi yang orthogonal pada ( – 1, 1), tunjukkan bahwa solusi
(1 x 2 ) y 2 xy l (l 1) (1 x 2 )1 y 0 adalah set yang orthogonal pada (–1, 1)
2. Dengan metode yang sama yang digunakan untuk menunjukkan bahwa Pl (x) adalah set
fungsi yang orthogonal pada ( – 1, 1), tunjukkan bahwa solusi y n ( x ) n 2 y n ( x ) adalah
set yang orthogonal pada ( , )
1
3. Gunakan (7.5) untuk menunjukkan bahwa P ( x) P ( x)dx 0 untuk m < l.
1
l m
1 1
4. Tunjukkan bahwa
1
P ( x) P
l l 1 ( x)dx 0 dan P( x) P
1
l l 1 ( x)dx 0 dengan menggunakan
1
(7.4) dan P x . polinom berderajat l dx 0
1
l
1 1
5. Tunjukkan bahwa
1
Pl ( x) dx 0 untuk l > 0 dengan menggunakan P ( x) P ( x)dx 0
1
l 0
6. Tunjukkan bahwa Pl (x) adalah orthogonal Pl (x) pada (–1, 1).
2
2l 1
Polinom Legendre juga merupakan set fungsi orthonormal pada (–1, 1) yaitu Pl ( x) .
2
Bukti diperoleh dengan bantuan hubungan rekursi no 2 yakni:
lPl ( x) xPl( x) Pl1 ( x) (7.6)
Kalikan dengan Pl (x) dan integralkan untuk mendapatkan
1 1 1
l Pl ( x) dx xPl ( x) Pl( x) dx Pl ( x) Pl1 ( x )dx
2
(7.7a)
1 1 1
1
Integral ketiga sama dengan nol karena P ( x).( polinom berderajat l )dx 0 . Integral kedua
l
1
diselesaikan dengan cara integral parsial sebagai berikut
1
Pl ( x)2
u x du dx ; dv Pl ( x ) Pl( x)dx Pl ( x)dPl ( x) v
2
Dengan variabel baru ini, maka integral kedua pada (7.7a) menjadi
1 1 1
x 1
xPl ( x) Pl( x) dx Pl ( x)2 Pl ( x)2 dx (7.7b)
1
2 1 2 1
Karena Pl (1) ( 1) l maka dapat diperoleh
1 1
1
Pl ( x)2dx
xPl ( x) Pl( x) dx 1 (7.7c)
1 2 1
Dengan demikian dapat diperoleh bahwa
2l 1
Jadi Pl ( x) adalah set fungsi orthonormal pada (–1, 1)
2
1
Dengan menggabungkan persamaan (7.7d) dan P ( x) P ( x)dx 0 untuk l m maka dapat
1
l m
disimpulkan bahwa
1 0 ,l m
P
l m( x ) P ( x )dx 2 ,l m (7.8)
1 2l 1
.
Soal-soal 7.3
Tentukan norm dan fungsi ternormalisasi dari fungsi berikut pada interval yang diberikan.
1. cos nx pada 0, 2. P2 ( x) pada (–1, 1) 3. xe x /2 pada 0,
2 2
4. e x /2 pada , 5. xe x / 2 pada 0,
6. Gunakan fungsi pembangkit polinom Legendre untuk menentukan faktor normalisasi
polinom Legendre.
7. Buktikan orthonormalitas polinom Legendre dengan cara lain, yakni dengan cara
mengalikan hubungan rekursi no 5 dengan Pl (x) kemudian mengintegralkan dari –1 ke 1
dan bagian tengah selesaikan dengan integral parsial..
1
2
8. Gunakan Pl ( x ) dx
2
untuk menuliskan empat polinom Legendre pertama yang
1 2l 1
ternormalisasi.
E. Deret Legendre
Karena polinom Legendre merupakan set fungsi orthormal pada interval (–1, 1) maka
suatu fungsi dapat dideretkan pada polinom Legendre. Deret Legendre adalah
f ( x) Cl Pl ( x ) (7.9a)
l 0
1
2l 1
dengan Cl f ( x) Pl ( x) dx (7.9b)
2 1
Contoh, tentukan deret Legendre dari fungsi berikut ini
0, 1 x 0
f ( x) (7.10a)
1, 0 x 1
Deret Legendre nya adalah f ( x) Cl Pl ( x) dengan
l 0
1 1
2.0 1 1 1
C0 f ( x ) P ( x ) dx 0 dx
2 1
0
2 0 2
1 1
2.1 1 3 3
C1 f ( x) P1 ( x) dx 0 x dx (7.10b)
2 1
2 0
4
Soal-soal 7.4
Tentukan deret Legendre dari fungsi berikut
1, 1 x 0 0, 1 x 0
1. f ( x) 2. f ( x )
1, 0 x 1 x, 0 x 1
3. f ( x) P3( x ) f(x) 4. f ( x ) arcsin x
0, 1 x 0
5. 1 6. f ( x) 1 2
ln x 0 x 1
–1 1
1
0, 1 x 0
7. f ( x) 8.
1 x 0 x 1
9. f ( x) Pn ( x) –1 a 1
Tentukan deret Legendre dari polinom berikut. Bandingkan jawabannya dengan jawaban soal
no 19 – 24 pada Soal-soal 11.4.
dx m
Pl ( x ) dan Ql
m
x 1 x
dx m
Ql x . (7.11c)
Pl m x and Qlm x adalah fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre bentuk pertama dan
kedua. Bentuk kedua fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre jarang digunakan pada
aplikasi fisika. Untuk memperoleh persamaan (7.11b) dan (7.11c), solusi persamaan (7.11a)
diasumsikan berbentuk
y 1 x 2 um/2
(7.12)
Turunan pertama dan kedua (7.12) adalah
2 1 m / 2 2 1 m / 2
mx(1 x ) u 2 x(1 x ) u (1 x 2 )u
Substitusikan persamaan ini ke persamaan (7.11a) untuk memperoleh
1 x2 u 2(m 1) xu l (l 1) m(m 1)u 0 (7.13a)
Dengan cara yang sama untuk kedua polinom Legendre, maka dapat disimpulkan juga bahwa
dm
Ql x adalah solusi persamaan (7.13a) untuk 0 m l
dx m
dx m
Pl ( x) (7.14b)
dm
Qlm x 1 x 2
dx m
m/ 2
Ql x . (7.14c)
Sebagaimana disebutkan pada persamaan (7.11).
2 l!
Pl m ( x ) l 1 x 2
dxl m
( x 2 1)l (7.15)
H. Hubungan Rekursi untuk Fungsi yang Dikaitkan dengan Fungsi Legendre (the
associated Legendre function)
Hubungan rekursi fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre adalah sama dengan
hubungan rekursi polinom Legendre yaitu sebagai berikut
a. n 1 m Pnm1 x 2n 1xPnm x n m Pnm1 x (7.17a)
2 m 1
b. Pnm 2 x xPnm 1 x n m n m 1 Pnm x (7.17b)
2 1/ 2
1 x
I. Orthonormalitas Fungsi yang Dikaitkan dengan Fungsi Legendre (the associated
Legendre function)
Orthonormalitas fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre adalah
1 0, ln
m m 2 (l m)!
P
l ( x ) P ( x ) dx (7.18a)
n ,l n
1 2l 1 (l m)!
Dengan demikian, fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre yang ternormalisasi adalah
2l 1l m ! P m ( x ) (7.18b)
2l m !
l
Pada perkuliahan Fisika Modern, komponen dari persamaan Schrodinger untuk atom
berelektron tunggal adalah persamaan diferensial the associated Legendre function sebagai
berikut
1 d d m2
sin l (l 1) 2 0 (7.19)
sin d d sin
Persamaan ini dapat diperoleh dari persamaan (7.1) dengan pengubahan variabel x cos
dan y
Contoh, fungsi gelombang elektron pada atom berelektron tunggal pada komponen yang
ternormalisasi untuk n 2 l 1 m 0 adalah ditentukan dengan persamaan (7.18b)
sebagai berikut
6
cos
2
Soal-soal 7.5
Hitunglah fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre berikut dengan (7.14b) dan (7.15)
1. P11 x 2. P22 x 3. P31 x 4. P32 x 5. P33 x
6. P21n 1 (0)
7. Jika P21 x 3x 1 x 2 1/ 2
maka dengan hubungan rekursi tentukan P22 x dan bandingkan
jawabannya dengan soal no 2.
1/ 2
Jika P31 x 3
2 5x 2
11 x 2 maka dengan hubungan rekursi tentukan
8. P x
3
2
9. P x 3
3
1
10. Tunjukkan Pl m (x) adalah orthogonal yakni tunjukkan bahwa Pl m ( x) Pnm ( x) dx 0, l n
1
11. Dengan pengubahan variabel x cos dan y pada (7.19), buktikan bahwa
1 d d m2
sin
l (l 1) 0
sin d d sin 2
12. Tunjukkan bahwa Pl m (x) adalah orthornormal pada (–1, 1) untuk setiap nilai m; yakni
1
tunjukkan bahwa Pl m ( x) Pnm ( x) dx 0 untuk l n .
1
Hitunglah fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre berikut dengan (7.14b) dan (7.15)
dengan perubahan variabel x cos
13. P11 (cos ) 14. P41 (cos ) 15. P32 (cos )
d l m 2 l (l m)! 2 m d
l m
16. Tunjukkan bahwa l m
( x 1) ( x 1) l m
( x 2 1)l
dx (l m)! dx
(l m)! m
17. Gunakan no 16 untuk menunjukkan bahwa Pl m ( x) (1) m Pl ( x)
(l m)!
(l m)! ( x 2 1) m d l m 2
18. Gunakan no 16 untuk menunjukkan bahwa Pl m ( x ) (1) m ( x 1)l
(l m)! 2l l! dxl m
1
2 (l m)!
m
19. Buktikan bahwa P l ( x) Pnm ( x ) dx
for l n
1
2l 1 (l m)!
20. Gunakan (7.8) untuk mendapatkan formula deret fungsi yang dikaitkan dengan fungsi
Legendre (the associated Legendre polynomials)
Gunakan no 20 untuk menemukan deret fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre (the
associated Legendre series) dari fungsi-fungsi berikut
1
1
–1 1 –1 a 1
0, 1 x 0 0, 1 x 0
27. f ( x) 28. f ( x) 1 2
1 x 0 x 1 ln x 0 x 1
29. f ( x) Pn ( x)
Tentukan deret fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre (the associated Legendre
series) dari fungsi-fungsi berikut
33. Tunjukkan bahwa fungsi gelombang pada komponen yang ternormalisasi untuk
berbagai nilai l dan m seperti ditunjukkan oleh tabel berikut (diambil dari buku Concepts
of Modern Physics 6th edition by Arthur Beiser)