Anda di halaman 1dari 11

KULIAH 7

Deret Legendre dan Fungsi yang Dikaitkan Fungsi Legendre


A. Pendahuluan
Pada perkuliahan minggu ke 7 ini, kita akan mempelajari fungsi yang orthogonal dan
ternormalisa. Kemudian berdasarkan konsep ini, kita akan membahas bahwa polinom atau
fungsi Legendre merupakan fungsi yang orthogonal dan ternormalisasi kemudian menentukan
nilai normalisasinya. Dengan ketentuan bahwa fungsi yang orthgonal dan ternormalisasi atau
disingkat orthonormal dapat dijadikan sebagai fungsi basis dari deret fungsi yang lain, maka
kita akan mempelajari bagaimana menentukan deret polinom Legendre. Oleh karena itu, di
akhir perkuliahan ini, diharapkan kita mampu
 menyelesaikan orthonormalisasi polinom Legendre
 menemukan deret Legendre dari suatu fungsi pada interval (0, 1)
 menemukan aplikasi polinom/deret Legendre untuk menyelesaikan permasalahan
fisika
 menyelesaikan persamaan dikaitkan dengan fungsi Legendre (the associated Legendre
function)
 menerapkan formula Rodrigues untuk memperoleh polinom yang dikaitkan dengan
polinom Legendre (the associated Legendre polynomial)
 menerapkan hubungan rekursi untuk menentukan polinom yang dikaitkan dengan
polinom Legendre (the associated Legendre polynomial) yang berderajat lebih tinggi
 menerapkan fungsi pembangkit the associated Legendre polynomial untuk
menentukan deret the associated Legendre polynomial
 menyelesaikan orthonormalitas the associated Legendre polynomial
 menemukan solusi permasalahan fisika yang terkait dengan polinom yang dikaitkan
dengan polinom Legendre
Kita perlu menguasai diferensial dan integral dengan baik, oleh karenya kita perlu
membuka kembali buku-buku kalkulus.

B. Fungsi Orthogonal
Perkalian skalar antara dua buah vector A dan B yang orthogonal (saling tegak lurus)
sama dengan nol atau secara matematis ( 1 = x; 2 = y; 3 = z):
2

 AB
i 1
i i  0 untuk kasus dua dimensi
3

 AB
i 1
i i  0 untuk kasus tiga dimensi
n

 AB
i 1
i i  0 untuk kasus n dimensi

Analog dengan kasus kedua vektor yang orthogonal dan pendekatan   untuk
distribusi yang kontinyu, maka maka dua fungsi A x  dan B x  adalah orthogonal pada
b

 A x Bx dx  0 dengan A (x) adalah kompleks konjugate Ax


 
interval (a, b) jika
a

Untuk seluruh set fungsi, An  x  dengan n = 1, 2, 3, ... maka fungsi An  x  set fungsi
b
  0, jika m  n
yang orthogonal jika  A ( x) A ( x)dx  konstanta  0, jika m  n
a
n m

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 1


Pada perkuliahan pertama (KULIAH 1), telah diperoleh bahwa
   0, m  n
 0, if m  n 
 sin mx sin nx dx  , if m  n  0 ;  cos mx cos nx dx    , m  n  0
2 , m  n  0

  
 0, if m  n
 sin nx cos mx dx  0  

;  einx eimx dx   e inx eimx dx 
  2, if m  n

Oleh karena itu sin nx , cos nx , seluruh set fungsi yang mengandung sin nx dan cos nx , dan set
fungsi eksponensial adalah set fungsi yang orthogonal pada interval (, – )
Fungsi-fungsi tersebut digunakan dalam deret Fourier pada interval (, – );
 
1
f ( x)  a 0   a n cos nx  bn sin nx dan f(x)   c n e inx . Istilah lain yang penting terkait
2 n 1 n  -
dengan set fungsi yang orthogonal adalah lengkap (complete). Set fungsi orthogonal lengkap
pada suatu interval jika tidak ada fungsi lain yang orthogonal pada seluruh set fungsi tersebut
pada interval tersebut. Sekarang dapat dipahami bahwa fungsi dapat dideretkan dari deret
fungsi orthogonal yang lengkap.

Soal-soal 7.1
b b
 
1. Tunjukkan bahwa jika  A ( x) B( x)dx  0 maka
a
 A( x) B ( x)dx  0 dan sebaliknya
a
in x / l
2. Tunjukkan bahwa e dengan n = 0, 1, 2, ... adalah set fungsi orthogonal pada
interval (–l, l).
3. Tunjukkan bahwa fungsi x2 dan sin x adalah orthogonal pada (–1, 1).
4. Tunjukkan bahwa fungsi f (x ) dan g (x ) adalah orthogonal pada (  a, a ) jika f (x ) adalah
fungsi genap dan g (x ) adalah fungsi ganjil.
1
5. Hitunglah  P ( x) P ( x)dx  0 untuk menunjukkan bahwa fungsi tersebut orthogonal pada
0 2
1
(–1, 1).
6. Tunjukkan dengan dua cara bahwa Pl (x) dan Pl(x) adalah orthogonal pada (–1, 1).
7. Tunjukkan bahwa sin nx adalah bukan set fungsi lengkap pada (, – ) jika digunakan
untuk menderetkan f(x) = 1 pada (, – ).
8. Tunjukkan bahwa cosn  12 x dengan n = 0, 1, 2, adalah orthogonal pada (0, ). Deret
fungsi f(x) = 1 pada (0, ) sebagai deret set fungsi cosn  12 x .
1
9. Tunjukkan dengan dua cara bahwa P 2 n 1 ( x )dx  0
1

C. Orthogonalitas Polinom Legendre


Polinom Legendre adalah set fungsi orthogonal pada  1,1 karena
1  0 ,l  m
P
 l m( x ) P ( x )dx   2 ,l  m (7.1)
1  2l  1

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 2


Untuk membuktikan (7.1), persamaan Legendre dituliskan dalam bentuk sebagai berikut
d
dx
 
1  x2 Pl( x)  l (l  1) Pl ( x)  0 (7.2)
l adalah indek dummy, sehingga untuk indeks lain, misalnya m, persamaan Legendre menjadi
d
dx
 
1  x 2 Pm ( x)  m( m  1) Pm ( x)  0 (7.3)

Kalikan persamaan (7.2) dengan Pm (x) dan persamaan (7.3) dengan Pl (x) kemudian
dikurangkan untuk mendapatkan
d d
Pm ( x)
dx
  
1  x 2 Pl( x)  Pl ( x)
dx
 
1  x2 Pm ( x)  l (l  1)  m(m  1)Pm ( x) Pl ( x)  0
Dua suku yang pertama dapat digabungkan menjadi
d
dx
1  x 2 Pm ( x) Pl( x)  Pl ( x) Pm ( x)  
Integralkan dari – 1 ke 1 untuk mendapatkan
1 1
1  x P ( x) P( x)  P ( x) P ( x)
2
m l l m  l (l  1)  m(m  1) Pm ( x) Pl ( x)dx  0
1 1
Suku pertama bernilai nol karena (1 – x2) = 0 untuk x = 1. Berdasarkan suku kedua maka
dapat ditentukan bahwa
1

 P ( x) P ( x)dx  0 untuk l  m.
1
l m (7.4)

Karena suatu fungsi dengan derajat n dapat dituliskan sebagai kombinasi linier dari
polinom Legendre dengan derajat  n maka berdasarkan hasil di atas (persamaan (7.4) dapat
ditunjukkan bahwa
1

 P x . polinom berderajat  l dx  0


1
l (7.5)

Soal-Soal 7.2
1. Dengan metode yang sama yang digunakan untuk menunjukkan bahwa Pl (x) adalah set
fungsi yang orthogonal pada ( – 1, 1), tunjukkan bahwa solusi
 
(1  x 2 ) y  2 xy  l (l  1)  (1  x 2 )1 y  0 adalah set yang orthogonal pada (–1, 1)
2. Dengan metode yang sama yang digunakan untuk menunjukkan bahwa Pl (x) adalah set
fungsi yang orthogonal pada ( – 1, 1), tunjukkan bahwa solusi y n ( x )   n 2 y n ( x ) adalah
set yang orthogonal pada ( ,  )
1
3. Gunakan (7.5) untuk menunjukkan bahwa  P ( x) P ( x)dx  0 untuk m < l.
1
l m

1 1
4. Tunjukkan bahwa
1
 P ( x) P
l l 1 ( x)dx  0 dan  P( x) P
1
l l 1 ( x)dx  0 dengan menggunakan
1
(7.4) dan  P x . polinom berderajat  l dx  0
1
l

1 1
5. Tunjukkan bahwa
1
 Pl ( x) dx  0 untuk l > 0 dengan menggunakan  P ( x) P ( x)dx  0
1
l 0

6. Tunjukkan bahwa Pl (x) adalah orthogonal Pl (x) pada (–1, 1).
2

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 3


1
m
7. Tunjukkan bahwa x Pl ( x) dx  0 jika m < l.
1

D. Normalisasi Polinom Legendre



  2
 A
Pada vektor, A.A  A adalah kuadrat panjang (atau norm) dari vektor A dan  Â
 A
adalah vektor satuan pada arah vektor A . Analogi dengan vektor ini, maka jika
b

 A ( x) A( x)dx  N
2
maka N adalah norm dari fungsi A x  pada (a, b) dan N 1 f ( x) adalah
a

fungsi yang ternormalisasi; fungsi ternormalisasi memiliki norm = 1. N 1 disebit faktor




normalisasi. Sebagai contoh, karena  sin 2 nx dx  , maka norm fungsi sin nx pada (0, )
0 2
 2
adalah dan sin nx adalah fungsi yang ternormalisasi.
2 

Orthonormal adalah fungsi yang orthogonal yang ternormalisasi. Contohnya adalah


2
sin nx . Analogi dengan set vektor satuan orthonormal sebagai vektor basis, maka set

fungsi orthonormal juga merupakan fungsi basis (fungsi keadaan pada fisika kuantum)
sehingga fungsi lain dapat dinyatakan sebagai deret set fungsi orthonormal.

2l  1
Polinom Legendre juga merupakan set fungsi orthonormal pada (–1, 1) yaitu Pl ( x) .
2
Bukti diperoleh dengan bantuan hubungan rekursi no 2 yakni:
lPl ( x)  xPl( x)  Pl1 ( x) (7.6)
Kalikan dengan Pl (x) dan integralkan untuk mendapatkan
1 1 1
l  Pl ( x) dx   xPl ( x) Pl( x) dx   Pl ( x) Pl1 ( x )dx
2
(7.7a)
1 1 1
1
Integral ketiga sama dengan nol karena  P ( x).( polinom berderajat  l )dx  0 . Integral kedua
l
1
diselesaikan dengan cara integral parsial sebagai berikut
1
Pl ( x)2
u  x  du  dx ; dv  Pl ( x ) Pl( x)dx  Pl ( x)dPl ( x)  v 
2
Dengan variabel baru ini, maka integral kedua pada (7.7a) menjadi
1 1 1
x 1
 xPl ( x) Pl( x) dx  Pl ( x)2   Pl ( x)2 dx (7.7b)
1
2 1 2 1
Karena Pl (1)  ( 1) l maka dapat diperoleh
1 1
1
 Pl ( x)2dx
 xPl ( x) Pl( x) dx  1  (7.7c)
1 2 1
Dengan demikian dapat diperoleh bahwa

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 4


1
2
 P ( x) dx  2l  1
2
l (7.7d)
1

2l  1
Jadi Pl ( x) adalah set fungsi orthonormal pada (–1, 1)
2
1
Dengan menggabungkan persamaan (7.7d) dan  P ( x) P ( x)dx  0 untuk l  m maka dapat
1
l m

disimpulkan bahwa
1  0 ,l  m
P
 l m( x ) P ( x )dx   2 ,l  m (7.8)
1  2l  1
.

Soal-soal 7.3
Tentukan norm dan fungsi ternormalisasi dari fungsi berikut pada interval yang diberikan.
1. cos nx pada  0,   2. P2 ( x) pada (–1, 1) 3. xe  x /2 pada  0,  
2 2
4. e  x /2 pada  ,   5. xe  x / 2 pada  0,  
6. Gunakan fungsi pembangkit polinom Legendre untuk menentukan faktor normalisasi
polinom Legendre.
7. Buktikan orthonormalitas polinom Legendre dengan cara lain, yakni dengan cara
mengalikan hubungan rekursi no 5 dengan Pl (x) kemudian mengintegralkan dari –1 ke 1
dan bagian tengah selesaikan dengan integral parsial..
1
2
8. Gunakan  Pl ( x ) dx 
2
untuk menuliskan empat polinom Legendre pertama yang
1 2l  1
ternormalisasi.

E. Deret Legendre
Karena polinom Legendre merupakan set fungsi orthormal pada interval (–1, 1) maka
suatu fungsi dapat dideretkan pada polinom Legendre. Deret Legendre adalah

f ( x)   Cl Pl ( x ) (7.9a)
l 0
1
2l  1
dengan Cl  f ( x) Pl ( x) dx (7.9b)
2 1
Contoh, tentukan deret Legendre dari fungsi berikut ini
0,  1  x  0
f ( x)   (7.10a)
 1, 0  x  1

Deret Legendre nya adalah f ( x)   Cl Pl ( x) dengan
l 0
1 1
2.0  1 1  1
C0   f ( x ) P ( x ) dx   0   dx  
2 1
0 
2 0  2
1 1
2.1  1 3  3
C1  f ( x) P1 ( x) dx   0   x dx   (7.10b)
2 1 
2 0
 4

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 5


1 1
2.2  1 5 1 
C2  f ( x )P2 ( x ) dx   0   ( 3x 2  1 ) dx   0
2 1 2  0
2 

dan seterusnya sehingga diperoleh
f ( x)  12 P0 ( x)  34 P1 ( x)  167 P3 ( x)  11 P ( x)  ...
32 5
(7.10c)

Soal-soal 7.4
Tentukan deret Legendre dari fungsi berikut
 1,  1  x  0 0,  1  x  0
1. f ( x)   2. f ( x )  
 1, 0  x  1  x, 0  x  1
3. f ( x)  P3( x ) f(x) 4. f ( x )  arcsin x
 0,  1  x  0
5. 1 6. f ( x)   1 2
ln x  0  x  1

–1 1

1
 0,  1  x  0
7. f ( x)   8.
 1 x 0  x  1
9. f ( x)  Pn ( x) –1 a 1

Tentukan deret Legendre dari polinom berikut. Bandingkan jawabannya dengan jawaban soal
no 19 – 24 pada Soal-soal 11.4.

10. 5 – 2x 11. 3x2 + x – 1 12. x4 13. x – x3 14. 7x4 – 3x + 1 15. x5

Persamaan Diferensial the Associated Legendre


PD yang dikaitkan dengan PD Legendre
 m2 
 
1  x 2 y  2 xy  l (l  1)  y  0
1  x2 
(7.11a)

dengan m 2  l 2 memiliki solusi
y  C1Pl m  x   C2Qlm x  (7.11b)
dm 2 m/ 2 d
m

dengan Pl m ( x)  1  x 2 m/ 2

dx m
Pl ( x ) dan Ql
m
 x   1  x  
dx m
Ql  x  . (7.11c)

Pl m  x  and Qlm  x  adalah fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre bentuk pertama dan
kedua. Bentuk kedua fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre jarang digunakan pada
aplikasi fisika. Untuk memperoleh persamaan (7.11b) dan (7.11c), solusi persamaan (7.11a)
diasumsikan berbentuk

y  1 x 2 um/2
(7.12)
Turunan pertama dan kedua (7.12) adalah

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 6


y  mx 1  x 2 
1 ( m / 2 )
u  (1  x 2 )m / 2 u

y  m 1  x 2 
1 ( m / 2 )
u  m(m  2) x 2 1  x 2 u 2  ( m / 2 )

2 1 m / 2 2 1 m / 2
 mx(1  x ) u  2 x(1  x ) u  (1  x 2 )u
Substitusikan persamaan ini ke persamaan (7.11a) untuk memperoleh
1  x2 u  2(m  1) xu  l (l  1)  m(m  1)u  0 (7.13a)

Untuk m = 0, persamaannya adalah persamaan Legendre yakni


 
1  x 2 u  2 xu  l( l  1 )u  0 dengan solusi u  Pl (x) (7.13b)

Diferensialkan persamaan (7.13a) untuk memperoleh


1  x 2 u  2(m  1)  1xu  l (l  1)  (m  1)(m  2)u  0 (7.13c)
Hasil ini serupa dengan persaam (7.13a) jika u diganti dengan u dan m diganti dengan (m
+ 1).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Pl (x) adalah solusi persamaan (7.13a) ketika m = 0
Pl(x) adalah solusi persamaan (7.13a) ketika m = 1
Pl(x) adalah solusi persamaan (7.13a) ketika m = 2

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa


dm
Pl (x) adalah solusi persamaan (7.13a) untuk 0  m  l
dx m

Dengan cara yang sama untuk kedua polinom Legendre, maka dapat disimpulkan juga bahwa
dm
Ql  x  adalah solusi persamaan (7.13a) untuk 0  m  l
dx m

Oleh karena itu solusi persamaan (7.11) adalah


y  C1Pl m  x   C2Qlm x  (7.14a)
dm
dengan Pl m ( x)  1  x 2  m/ 2

dx m
Pl ( x) (7.14b)

dm

Qlm  x   1  x 2
dx m
 m/ 2
Ql  x  . (7.14c)
Sebagaimana disebutkan pada persamaan (7.11).

F. Formula Rodrigues Untuk Polinom yang Dikaitkan dengan Polinom Legendre


Karena polinom Legendre diberikan oleh formula Rodigues sebagai
1 dl 2
Pl ( x)  l
2 l! dx l
x 1
l
 
Maka polinom yang dikaitkan dengan polinom Legendre (the associated Legendre
polynomials) dapat diperoleh dari formula Rodrigues sebagai berikut
l m
1 m/2 d

2 l!

Pl m ( x )  l 1  x 2
dxl  m
( x 2  1)l (7.15)

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 7


d
Contoh, Persamaan (7.14b) memberikan P21 x   1  x 2 
1/ 2
P2  x  dengan
dx
1
P2  x  
2
 
3 x 2  1 maka dapat diperoleh P21 x   3 x 1  x 2
1/ 2
 
Dengan persamaa (7.5) dapat ditunjukkan bahwa
3
1 1/ 2 d 1

P21  x   2 1  x 2
2 2!

dx 3
2
 
1/ 2
 
x 2  1  1  x 2 .24 x  3x 1  x 2
8
 
1/ 2

G. Pembangkit Fungsi yang Dikaitkan dengan Fungsi Legendre (the associated


Legendre function)
Pembangkit fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre adalah
2m ! 1  x 2 m / 2 h m 
  h n Pnm  x  (7.16)

2 m m! 1  2hx  h 2  m 1 / 2
nm

H. Hubungan Rekursi untuk Fungsi yang Dikaitkan dengan Fungsi Legendre (the
associated Legendre function)
Hubungan rekursi fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre adalah sama dengan
hubungan rekursi polinom Legendre yaitu sebagai berikut
a. n  1  m Pnm1  x   2n  1xPnm  x   n  m Pnm1  x  (7.17a)
2  m  1
b. Pnm  2  x   xPnm 1  x    n  m  n  m  1 Pnm  x  (7.17b)
2 1/ 2
1  x 
I. Orthonormalitas Fungsi yang Dikaitkan dengan Fungsi Legendre (the associated
Legendre function)
Orthonormalitas fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre adalah
1  0, ln
m m  2 (l  m)!
P
 l ( x ) P ( x ) dx   (7.18a)
n ,l n
1  2l  1 (l  m)!

Dengan demikian, fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre yang ternormalisasi adalah
2l  1l  m ! P m ( x ) (7.18b)
2l  m !
l

Pada perkuliahan Fisika Modern, komponen  dari persamaan Schrodinger untuk atom
berelektron tunggal adalah persamaan diferensial the associated Legendre function sebagai
berikut
1 d  d   m2 
 sin    l (l  1)  2    0 (7.19)
sin  d  d   sin  
Persamaan ini dapat diperoleh dari persamaan (7.1) dengan pengubahan variabel x  cos 
dan y  
Contoh, fungsi gelombang elektron pada atom berelektron tunggal pada komponen  yang
ternormalisasi untuk n  2 l  1 m  0 adalah ditentukan dengan persamaan (7.18b)
sebagai berikut

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 8


 
2.1  11  0! P0 cos  dengan 
P10 cos   1  cos 2  
0/ 2
P1 cos   cos 
21  0 !
1

6
   cos 
2

Soal-soal 7.5
Hitunglah fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre berikut dengan (7.14b) dan (7.15)
1. P11  x  2. P22  x  3. P31  x  4. P32  x  5. P33  x 
6. P21n 1 (0)

7. Jika P21  x   3x 1  x 2  1/ 2
maka dengan hubungan rekursi tentukan P22  x  dan bandingkan
jawabannya dengan soal no 2.

1/ 2
Jika P31  x   3
2 5x 2
 11  x 2  maka dengan hubungan rekursi tentukan
8. P  x 
3
2
9. P  x  3
3

dan bandingkan jawabannya dengan soal no 4 dan 5.

1
10. Tunjukkan Pl m (x) adalah orthogonal yakni tunjukkan bahwa  Pl m ( x) Pnm ( x) dx  0, l  n
1
11. Dengan pengubahan variabel x  cos  dan y   pada (7.19), buktikan bahwa
1 d  d   m2 
 sin  
 l (l  1)    0
sin  d  d   sin 2  
12. Tunjukkan bahwa Pl m (x) adalah orthornormal pada (–1, 1) untuk setiap nilai m; yakni
1
tunjukkan bahwa  Pl m ( x) Pnm ( x) dx  0 untuk l  n .
1

Hitunglah fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre berikut dengan (7.14b) dan (7.15)
dengan perubahan variabel x  cos 
13. P11 (cos  ) 14. P41 (cos  ) 15. P32 (cos  )
d l m 2 l (l  m)! 2 m d
l m
16. Tunjukkan bahwa l m
( x  1)  ( x  1) l m
( x 2  1)l
dx (l  m)! dx
(l  m)! m
17. Gunakan no 16 untuk menunjukkan bahwa Pl  m ( x)  (1) m Pl ( x)
(l  m)!
(l  m)! ( x 2  1) m d l  m 2
18. Gunakan no 16 untuk menunjukkan bahwa Pl m ( x )  (1) m ( x  1)l
(l  m)! 2l l! dxl  m
1
2 (l  m)!
m
19. Buktikan bahwa P l ( x) Pnm ( x ) dx 
for l  n
1
2l  1 (l  m)!
20. Gunakan (7.8) untuk mendapatkan formula deret fungsi yang dikaitkan dengan fungsi
Legendre (the associated Legendre polynomials)
Gunakan no 20 untuk menemukan deret fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre (the
associated Legendre series) dari fungsi-fungsi berikut

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 9


 1,  1  x  0 0,  1  x  0
21. f ( x)   22. f ( x )  
 1, 0  x  1  x, 0  x  1
23. f ( x)  P3( x) 24. f ( x )  arcsin x
25. 26.
f(x)

1
1

–1 1 –1 a 1

 0,  1  x  0  0,  1  x  0
27. f ( x)   28. f ( x)   1 2
 1 x 0  x  1 ln x  0  x  1
29. f ( x)  Pn ( x)

Tentukan deret fungsi yang dikaitkan dengan fungsi Legendre (the associated Legendre
series) dari fungsi-fungsi berikut

30. 3 x 2  x  1 31. 7 x 4  3 x  1 32. x  x 3

33. Tunjukkan bahwa fungsi gelombang pada komponen  yang ternormalisasi untuk
berbagai nilai l dan m seperti ditunjukkan oleh tabel berikut (diambil dari buku Concepts
of Modern Physics 6th edition by Arthur Beiser)

Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 10


Kurikulum 2018 Fisika Matematika I 11

Anda mungkin juga menyukai