A. Pendahuluan
Pada akhir perkuliahan ini diharapkan kita dapat
menentukan solusi umum dan khusus PDB linier homogen orde kedua dengan koefisien
konstan dan sisi kanan sama dengan nol
menentukan fungsi komplementer dan solusi partikelir PDB linier tidak homogen orde
kedua dengan koefisien konstan dan sisi kanan berbentuk eksponensial
menerapkan PDB linier homogen orde kedua dengan koefisien konstan dan sisi kanan sama
dengan nol atau berbentuk eksponensial untuk menyelesaikan permasalahan fisika
Konsep penyelesaian persamaan kuadrat atau persamaan karakteristik sangat dibutuhkan
untuk menguasai materi pada perkuliahan keempat ini. Pelajari kembali teknik-teknik
mendapatkan akar-akar persamaan kuadrat.
B. PDB Linier Homogen Orde Kedua dengan Koefisien Konstan dan Sisi Kanan Sama
Dengan Nol.
Bentuk umum:
d2y dy
a2 2 a1 a0 y 0 ( a 2 ,a1 ,a 0 adalah konstanta) atau (a2 D 2 a1D a0 ) y 0 dengan
dx dx
d
D yang disebut sebagai operator diferensial. Persamaan (a2 D 2 a1D a0 ) disebut
dx
persamaan karakteristik atau auxiliary.
Solusi PDB linier homogen order kedua ini ditentukan dengan penyelesaian persamaan
karakteristik. Akar-akar pers. karaktristik memiliki tiga bentuk yakni:
1
2. Akar-akarnya real dan sama
Jika (a2 D 2 a1D a0 ) dapat disederhanakan menjadi ( D a )( D a ) ; dengan a real maka
solusi PDB linier orde kedua ( D a )( D a ) y 0 ini dapat ditentukan sebagai berikut:
Misalkan u ( D a ) y maka ( D a )( D a ) y 0 menjadi ( D a )u 0 yang memiliki
solusi: u Ae ax . Substusikan u Ae ax ke u ( D a ) y untuk memperoleh u Ae ax (PDB
linier) yang solusinya y e ax e ax Ae ax dx Ax B e ax
3. Akar-akarnya imajiner
Jika (a2 D 2 a1D a0 ) dapat disederhanakan menjadi [ D ( i )][( D ( i )] 0 (akar-
akarnya D i dan D i ) dengan i bilangan imajiner; dan bilangan real
maka PDB linier orde kedua yang berbentuk [ D ( i)][( D ( i )] y 0 memiliki
solusi umum:
y Ae ( i ) x Be ( i ) x e x Ae x i Be x i
Dengan menggunakan formula Euler e x i cos x i sin x maka solusi umum dapat
disederhanakan menjadi
y e x C1 sin x C2 cos x
Dengan menggunakan
sin( x ) sin x cos cos x sin C1 sin x C2 cos x maka solusi umumnya dapat
disederhanakan menjadi
y Ce x sin x
2
Pada dasarnya cara penentuan solusi umum PDB linier homogen orde kedua dengan
koefisien tetap dapat diterapkan pada penentuan solusi umum PDB linier homogen orde
tinggi. Sebagai ilustrasi, jika PDB orde tinggi memiliki bentuk:
3
Pers. karakteristiknya adalah D 2 2bD 2 D 0 yang akar-akarnya adalah
2b 4b 2 4 2
D1, 2 b b 2 2
2
Solusi umumnya bergantung pada b2 2 yakni:
Jika b 2 2 maka b2 2 bernilai real sehingga akar-akarnya real dan berbeda dan
b b 2 2 t b b 2 2 t
solusinya adalah: y Ae
Be
i 2 b 2 t i 2 b 2 t
y e bt C1e
C2 e
y Ce bt sin t 2 b 2
Benda mengalami gerak harmonik sederhana teredam (damped simple harmonics motion,
2 2
1 k l
SHM) dengan frekuensi f
2 m 2m
2. Kelistrikan
Pada rangkaian RLC seri (lihat Gambar 2), berlaku:
VR VL VC V R
2
dI q d I dI I dV
IRL V atau L 2 R V L
dt C dt dt C dt
Jika V = 0 maka
d 2 I R dI I C
2
0
dt L dt LC
Gamb.2
2 1 R
Dengan pemisalan dan 2b maka
LC L
diperoleh
d 2I dI
2
2b 2 I 0
dt dt
PDB ini sama dengan PDB dari gerak benda yang berosilasi pada pegas, sehingga solusinya:
Jika Jika b 2 2 maka b2 2 bernilai real sehingga akar-akarnya real dan berbeda
b b 2 2 t b b 2 2 t
dan solusinya adalah: I (t ) Ae
Be
4
Jika b 2 2 maka b2 2 bernilai imajiner sehingga akar-akarnya imajiner dan
b i 2 b 2 t b i 2 b 2 t
solusinya adalah: I (t ) Ae
Be
i 2 b 2 t i 2 b 2 t
I (t ) e bt C1e
C2 e
I (t ) Ce bt sin t 2 b 2
Muatan (arus listrik) mengalami gerak harmonik sederhana teredam (damped SHM)
2 2
1 1 R
dengan frekeunsi harmonik f .
2 LC 2 L
Soal-Soal 3 – 1
Tentukan solusi PD berikut
1. y y 2 y 0 2. y 4 y 4 y 0 3. y 9 y 0
4. y 2 y 2 y 0
5. D 2 2 D 1 y 0
6. D 2 16 y 0
7. D 2 5 D 6 y 0 8. DD 5 y 0
9. D 2 4 D 13 y 0
10. y 2 y 0 11. 4 y 12 y 9 y 0
12. 2 D 2 D 1 y 0
d 2r dr
13. 2
6 9r 0 14. y (1 2i) y (i 1) y 0
dt dt
15. y (1 i) y iy 0 16. y 6 y 9 y 0 17. 4 y y 12 y 0
18. Tunjukkan bahwa D a D bD c y 0 memiliki solusi y c1e ax c2ebx c3e cx
Gunakan no 18 untuk menentukan solusi PDB berikut
19. D 1 D 3 D 5 y 0 20. D 2 1D 2 1y 0 21. y y 0
22. D3 D 2 6 D y 0 23. y 3 y 9 y 5 y 0
2 3
24. D 2 D 1 D 3 y 0
25. D 4
4 y 0 26. D 1 D 4 16 y 0
2
27. D 4 4 y 0 2
5
32. Pendulum sederhana terdiri dari massa titik m yang digantungkan pada sebuah tali tak
bermassa yang panjangnya l. Tentukan persamaan gerak yakni PDB dari sebagai fungsi
waktu t. Tunjukkan bahwa untuk kecil gerak ini memenuhi gerak harmonik sederhana
d
dan tentukan jika pada t = 0 = 0 dan 0
dt
33. Gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah partikel m yang berada dalam bumi berjak r dari
mgr
pusat adalah F . Tunjukkan bahwa sebuah partikel yang ditempatkan pada
R
tabung hampa yang melalui pusat bumi melakukan gerak harmonik sederhana. Tentukan
periode geraknya.
34. Tentukan frekeunsi osilasi dari rangkaian seri RLC jika R = 0 dan V = 0 tetapi I 0.
35. Sebuah balok kayu mengambang pada permukaan air kemudian ditekan dan dilepaskan
sehingga berosilasi naik-turun. Diasumsikan bahwa permukaan atas dan bawah balok
tetap pada posisi horisontal dan permukaan samping tetap vertikal selama berosilasi.
h
Tunjukkan bahwa periodenya adalah T 2 dengan h adalah tinggi balok yang di
g
bawah air pada saat diam.
36. Periode gerak suatu sistem adalah 3 detik, tetapi jika dipengaruhi gaya peredam yang
sebanding dengan kecepatannya, periodenya menjadi 5 detik. Tentukan PD gerak tersebut
dan solusinya.
D. PDB Linier Tidak Homogen Orde Kedua dengan Koefisien Konstan dan Sisi Kanan
Berupa Konstanta
Solusi umum PDB orde kedua yang memiliki bentuk umum
d2y dy
a2 2 a1 a0 y f ( x ) a2 , a1, a0 adalah konstanta
dx dx
terdiri dari solusi umum PDB homogen yakni ketika sisi kanan sama dengan nol, f ( x ) 0
ditambah dengan solusi umum PDB non homogen yakni ketika sisi kanan sama dengan f ( x )
Solusi umum PDB homogen disebut fungsi komplementer, yc sedangkan solusi PDB non
homogen disebut solusi partikelir (particular solution), y p . Dengan demikian solusi umum
PDB orde kedua sisi kanan tidak nol adalah
y yc y p
Contoh berikut dapat dijadikan sebagai ilustrasi. PDB
y 5 y 4 y cos 2 x
memiliki fungsi komplementer:
( D 2 5 D 4) yc 0 y c Ae x Be 4 x
dan solusi partikelir:
1
( D 2 5D 4) y p cos 2 x y p sin 2 x
10
1
sehingga solusi umumnya adalah y y c y p Ae x Be 4 x sin 2 x
10
6
Pengamatan adalah cara sederhana yang berguna untuk menemukan solusi partikelir dari
PDB non homogen sisi kanan berupa konstanta.
Contoh, PDB y 2 y 8 y 5 memiliki fungsi komplementer:
( D 2 2 D 8) yc 0 yc Ae 2 x Be 4 x
5
dan solusi partikelir yang diperoleh dengan pengamatan yakni y p . Dengan demikian
8
2 x 4x 5
solusi umum y 2 y 8 y 5 adalah y yc y p Ae Be 8
E. PDB Linier Tidak Homogen Orde Kedua dengan Koefisien Konstan dan Sisi Kanan
Berupa fungsi variabel bebas (Metode reduksi atau integral berturutan dari dua
PDB orde pertama)
Metode ini selalu dapat digunakan untuk menemukan solusi partikelir PDB non homogen,
tetapi membutuhkan kerja lebih banyak jika dibandingkan dengan cara-cara khusus lainnya.
Contoh: Solusi PDB y y 2 y e x dapat ditentukan sebagai berikut:
( D 1)( D 2) y e x
Misalkan u ( D 2) y sehingga
( D 1)u e x atau u u e x
yang merupakan PDB linier orde pertama dengan P 1 , Q e x dan solusinya adalah
u e I Qe I dx C1e I
dengan I Pdx x sehingga u e x dx Ce x xe x C1e x
Selanjutnya substitusikan kembali u ke u ( D 2) y untuk memperoleh PDB linier orde
pertama
( D 2) y xe x C1e x atau y 2 y xe x C1e x
dan solusinya ( P 2 , Q xe x C1e x , I Pdx 2 x ) adalah
y e 2 x e 2 x ( xe x C1e x )dx C 2 e 2 x
1 3x 1 x 1
y xe e C1e x C 2 e 2 x
3 9 3
1 3x
y xe C1e x C 2 e 2 x
3
Ternyata metode ini menghasilkan solusi partikelir dan sekaligus fungsi komplementer. Jika
hanya ingin memperoleh solusi partikelir maka sejak awal tidak perlu menyertakan konstanta
pada setiap pengintegralan dan membuang suku yang sama dalam fungsi komplementer.
F. PDB Linier Tidak Homogen Orde Kedua dengan Koefisien Konstan dan Sisi Kanan
Berupa eksponensial; F ( x) kecx
Jika PDB non homogen dapat dituliskan dalam bentuk ( D a)( D b) y kecx maka
Ce cx ; c a atau c b
cx
solusi partikelirnya berbentuk y p C x e ; c a atau c b ; a b
C x 2ecx ; cab
7
Bukti:
c a atau c b
( D a)( D b) y p kecx
k cx
Misalkan u ( D b) y p maka diperoleh ( D a)u kecx u e ax e ax ke cx dx e
ca
(tidak menyertakan konstanta)
k cx k cx k
( D b ) y p u ( D b) y p e y p e bx e bx e dx e cx atau
ca ca c a c b
k
y p Cecx dengan C
c a c b
c a atau c b ; a b
( D a)( D b) y p kecx
Untuk c b dan a b
k cx
Misalkan u ( D b) y p maka diperoleh ( D a)u kecx u e ax e ax ke cx dx e
ca
(tidak menyertakan konstanta)
k cx k cx k
( D b ) y p u ( D b) y p e y p e bx e bx e dx xe cx atau
ca ca c a
k
y p Cxecx dengan C
c a
Untuk c a dan a b
k cx
Misalkan u ( D a) y p maka diperoleh ( D b)u kecx u e bx e bx ke cx dx e
c b
8
(tidak menyertakan konstanta)
k cx k cx k
(D a) y p u (D a) y p e y p eax e ax e dx xe cx atau
cb c b c b
k
y p Cxecx dengan C
c b
9
y p 6 yp 9 y p 6e 3 x
2Ce 3 x 12Cxe 3 x 9Cx 2 e 3 x 12Cxe 3 x 18Cx 2 e 3 x 9Cx 2 e 3 x 6e 3 x
C 3 . Substitusikan nilai C ke solusi partikelir sehingga y p 3x 2 e 3 x
Cara lebih sederhana adalah dengan formula
k 6
y p x 2 e cx x 2 e3 x 3 x 2 e3 x
2 2
Solusi umumnya adalah
y y p yc 3x 2 e 3 x Ax B e3 x 3x 2 Ax B e3 x
Soal-soal 3 – 2
Tentukan solusi umum dan atau solusi khusus dari PDB berikut.
1. y 4 y 10 2. ( D 2)2 y 16 3. y y 2 y e 2 x
4. ( D 1)( D 3) y 24e3 x 5. ( D 2 1) y 2e x 6. y 6 y 9 y 12e 3 x
7. y y 2 y 3e 2 x 8. y 16 y 40e 4 x 9. ( D 2 2 D 1) y 2e x
10. ( D 3)2 y 6e3 x 11. y 4 y 5 y 26e3 x 12. y 5 y 6 y e 2 x
13. y y 6 y 6 ; y = 1, y = 4 untuk x = 0 14. y 4 y 4 y 6e 2 x
15. y 16 y 16e 4 x
10