Abstrak: telah dilakukan praktikum percobaan Interferometer Michelson yang bertujuan untuk memahami cara
kerja alat Interferometer dan mampu mengukur panjang gelombang sinar. Percobaan ini memanfaatkan set–up
Interferometer Michelson, laser He-Ne, dan layar putih/kertas. Cara kerja Interferometer adalah dengan menangkap
interferensi cahaya untuk mengukur panjang gelombang cahaya. Interferensi cahaya menghasilkan suatu pola
interferensi (terang-gelap), yang disebabkan adanya perbedaan lintasan perjalanan dua berkas cahaya. Dilakukan
pengamatan terhadap banyaknya perubahan pergeseran terang-gelap-terang (n) pada pusat frinji yang disebabkan
oleh perubahan pergeseran pembacaan skala pada vernier (posisi M2’) sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin
besar posisi M2’ maka semakin besar pula jumlah n.
Abstract: The Michelson Interferometer experiment practicum has been carried out which aims to understand how
the interferometer works and is able to measure the wavelength of light. The experiment utilizes a Michelson
Interferometer set-up, He-Ne laser, and white / paper screen. The way the interferometer works is to capture light
interference to measure the wavelength of light. Light interference produces an interference pattern (light-dark-
light), which is caused by a difference in the paths of the two light beams traveling. Observations were made on the
number of changes in light-dark-light shifts (n) at the center of the fringe caused by changes in the shift in the
vernier scale reading (M2’ position) so that it can be concluded that the greater the M2’ position, the greater the
number of n.
Analisis data
Panjang gelombang dari cahaya Laser He-Ne dari percobaan Interferometer Michelson
dihitung dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Persamaan umum liniernya𝑦 = 𝑎 +
𝑏𝑥, nilai 𝑎 dan 𝑏 dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
∑ 𝑥 2 . ∑ 𝑦 − ∑ 𝑥. ∑ 𝑥𝑦 𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥. ∑ 𝑦
𝑎̅ = ; ̅=
𝑏
2 𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)
∑ 𝑥2 𝑁
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √ 2 2
; 𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑁 ∑ 𝑥 − (∑ 𝑥) 𝑁 ∑ 𝑥 − (∑ 𝑥)2
2
2
1 ∑ 𝑥 2 (∑ 𝑦)2 − 2 ∑ 𝑥 . ∑ 𝑥𝑦 . ∑ 𝑦 + 𝑁(∑ 𝑥𝑦)
𝑆𝑦 = √ [∑ 𝑦 2 − ]
𝑁−2 𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
Dengan
2|𝑀2′ − 𝑀2 | 2𝛥𝑀2
𝜆= =
𝑛 𝑛
𝜆
𝛥𝑀2 = 𝑛
2
Persamaan tersebut bila dianalogikan dengan persamaan kuadrat terkecil yaitu persamaan
𝑦 = 𝑎 + 𝑏 diperoleh:
𝑦 = 𝛥𝑀2
𝑎=0
𝜆
𝑏= 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 𝑛
2
Menentukan nilai 𝑏̅
𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥. ∑ 𝑦
𝑏̅ =
𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
10(1855 × 10−6 ) − (253)(55 × 10−6 )
𝑏̅ =
10(8941) − 64009
10(1855 × 10−6 ) − (253)(55 × 10−6 )
𝑏̅ =
10(8941) − 64009
−5
463,5 × 10
𝑏̅ = = 0,0182473 × 10−5 = 1,82473 × 10−7
25401
Menentukan nilai 𝑆𝑦
2
1 ∑ 𝑥 2 (∑ 𝑦)2 − 2 ∑ 𝑥 . ∑ 𝑥𝑦 . ∑ 𝑦 + 𝑁(∑ 𝑥𝑦)
𝑆𝑦 = √ [∑ 𝑦 2 − ]
𝑁−2 𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
𝑆𝑦
1 (8941)(3025 × 10−12 ) − 2(253)(1855 × 10−6 )(55 × 10−6 ) + 10(3435460 × 10−12
= √ [385 × 10−12 −
8 10(8941) − 64009
𝑆𝑦
1 (27046525 × 10−12 ) − (51624650 × 10−12 ) + (34354600 × 10−12 )
= √ [385 × 10−12 − ]
8 25401
1 9776475 × 10−12
𝑆𝑦 = √ [385 × 10−12 − ]
8 25401
1
𝑆𝑦 = √ [385 × 10−12 − 384,885 × 10−12 ]
8
𝑆𝑦 = √0,014375 × 10−12 = 0,119896 × 10−12
Menentukan 𝑆𝑏
𝑁
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
10
𝑆𝑏 = 0,119896 × 10−12 √
25401
𝑆𝑏 = 0,119896 × 10−12 √3,937 × 10−4
𝑆𝑏 = 0,119896 × 10−12 (0,0198) = 2,3739 × 10−15
Panjang gelombang (𝜆) dari Laser He-Ne, dihitung dari persamaan:
𝜆
𝑏=
2
𝜆̅ = 2𝑏̅
𝜆̅ = 2 (1,82473 × 10−7 ) = 3,64946 × 10−7
Ralat mutlak
2
𝜕𝜆
√
𝑆𝜆 = | . 𝑆𝑏 | = √|2. 𝑆𝑏 |2
𝜕𝑏
𝑆𝜆 = √|2(2,3739 × 10−15 )|2
𝑆𝜆 = √22,5416 × 10−30 = 4,7478 × 10−15
Ralat Relatif
4,7478 × 10−15
𝑅𝜆 = × 100% = 1,319 × 10−6 %
3,6 × 10−7
Saran