Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN FISIKA LABORATORIUM II (2020) 01111740000083 1

INTERFEROMETER MICHELSON
M Thoriq Cholidy, Gutivan Alief Syahputra, Iffa Prisella Wulan A dan Diky Anggoro, M.Si
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: gutivanaliefs@gmail.com

Abstrak— Percobaan pengukuran ketebalan lapisan tipis (film) cahaya tersebut akan berbelok karena adanya perbedaan
menggunakan Interferometer Michelson memiliki tujuan untuk kecepatan gelombang pada media-media tersebut.[1]
menghitung ketebalan lapisan tipis dengan menggunakan Interferensi adalah penggabungan secara
Interferometer Michelson dan mengetahui pengaruh ketebalan
suoerposisi dua gelombang atau lebih yag bertemu dalam satu
lapisan tipis terhadap pola frinji yang terbentuk. Prinsip kerja
pada percobaan ini yaitu sifat sifat cahaya salah satunya titik di ruang. Interferensi optikal adalah interaksi antara dua
interferensi. Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan atau lebih gelombang cahaya yang resultannya bervariasi
ini yaitu 2 buah cermin dan beam splitter yang merupakan terhadap komponen pembentuknya. Apabila dua gelombang
seperangkat interferometer michaelson, kemudian laser He-Ne yang berfrekuensi dan berpanjang gelombang sama tetapi
sebagai sumber cahaya yang dilengkapi lensa untuk berebda fase bergabung, maka gelombang amplitudonya
menyebarkan cahaya, layar, power supply sebagai tegangan
tergantung pada perbedaan fasenya. Jika perbedaan fasenya
untuk menyalakan laser, laptop untuk mengolah data, kamera
handphone untuk mengambil gambar dari pola, dan lapisan 0˚ atau bilangan bulat kelipatan 360˚, maka gelombang akan
tipis sebagai objek yang akan diukur. Langkah kerja yang sefase dan berinterferensi secara menguatkan (interferensi
dilakukan pada percobaan ini yaitu, disiapkan dan disusun alat konstruktif). Amplitudonya sama dengan penjumlahan
sesuai dengan skema rangkaian. Kemudian laser dinyalakan amplitudo maisng-masing gelombang. Jika perbedaan
dan diberi lensa untuk menyebarkan cahaya laser. Setelah itu fasenya 180˚ atau bilangan ganjil kali 180˚, maka gelombang
akan dihasilkan pola interferensi yang akan ditangkap layar.
yang dihasilkan akan berbeda fase dan berinterferensi secara
Selanjutnya pola yang muncul akan diambil dengan kamera.
Terkahir, foto pola interferensi yang didapatkan akan diolah saling melemahkan (interferensi destruktif). Amplitudo yang
menggunakan software Matlab. Dalam percobaan ini dilakukan dihasilkan merupakan perbedaan amplitude masing-masing
pengulangan sebanyak satu kali. Dari data percobaan tersebut gelombang[1]
didapat ketebalan dari lapisan tipis 1 adalah Prinsip interferensi adalah jika dua gelombang yang
𝟎. 𝟎𝟎𝟏𝟕𝟎𝟎𝟒𝟖𝟐𝟒𝟔 𝒎𝒎 dan pada lapisan tipis 2 adalah merambat dalm arah yang sama (hamper sama) dengan beda
𝟎. 𝟎𝟎𝟑𝟐𝟎𝟖𝟔𝟖𝟒𝟐𝟏 𝒎𝒎, dan dapat dikethui pengaruh dari
fase yang tetap konstan terhadap waktu, maka dapat terjadi
lapisan tipis terhadap pola frinji yang terbentuk yaitu ketika
lapisan tipis yang diberikan semakin tebal maka pola frinji yang keadaan sedemikian rupa sehingga energinya tidak
terbentuk akan semakin banyak sehingga jarak pla gelap-gelap didistribusikan secara merata, tetapi pada titik-titik tertentu
dan terang-ternag nya semakin dekat, namun ketika lapisan dicapai harga maksimum, dan pada titik-titik lain dicapai
tipis yang diberikan semakin tipis maka pola frinji yang harga minimum. Salah satu alat yang dapat dipergunakan
terbentuk juga akan semakin sedikit sehingga jarak pola gelap- untuk mengidentifikasi pola interferensi adalah
gelap dan terang-terang akan semakin jauh
interferometer. Alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur
panjang gelombang atau perubahan panjang gelombang
Kata Kunci— Frinji, Interferensi, Matlab
dengan ketelitian sangat tinggi berdasarkan penentuan garis-
garis interferensi. Walaupun pada awal mula dibuatnya alat
ini dipergunakan untuk membuktikan ada tidaknya eter.
I. PENDAHULUAN Dalam interferometer, kedua gelombang yang berinterferensi
diperoleh dengan jalan membagi intensitas gelombang

S UATU bahan yang kasat mata dapat diukur menggunakan


alat ukur konvensional, seperti penggaris,jangka sorong
semula[2].
Interferensi Michelson merupakan salah satu jenis
interferometer yang digunakan dalam pengukuran yang
dan lainnya. Namun berbeda ketika mengukur suatu bahan
yang memiliki ketebalan hingga orde mikro, karenahal melibatkan perubahan kecil dalam jalur optic. Interferemeter
tersebut mustahil dapat diukur oleh alat ukur konvensional Michelson ini memanfaatkan gejala interferensi cahaya.
tersebut. Dengan berkembangnya ilmu fisika kita dapat Interferometer Michelson ini ditemukan oleh Albert A.
mengukur ketebalan bahan tipis tersebut menggunakan alat Michelson. Prinsip dari alat ini yaitu pola interferensi
yang disebut Interferometer Michelson. Untuk itu diakukan merupakan beda lintasan optik (d) yang akan membentuk
percobaan Interferometer Michelson yang bertujuan untuk suatu pola gelap terang atau frinji. Berdasarkan Gambar 1,
menghitung ketebalan lapisan tipis dengan menggunakan dalam percobaan tersebut seberkas cahaya monokromatik
Interferometer Michelson. dipisahkan menjadi dua berkas yang dibuat melewati dua
Cahaya merupakan salah satu bentuk dari lintasan yang berbeda dan kemudian diperpadukan kembali.
gelombang elektromagnetik. Cahaya termasuk ke dalam Pertama cahaya akan ditembakkan melalui laser, kemudian
gelombang elektromagnetik yang secara umum memiliki oleh permukaan beam splitter cahaya laser sebagian
sifat-sifat polarisasi, superposisi, refleksi, refraksi, difraksi, dipantulkan ke kanan dan sisanya di transmisikan ke atas.
dan interferensi. Refraksi terjadi ketika sebuah cahaya Bagian yang ke kanan dipantulkan oleh cermin datar (cermin
memancar dari satu medium ke medium yang lain, maka 1) akan dipantulkan kembali ke beam splitter yang kemudian
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM II (2020) 01111740000083 2

Gambar 1. Skema Alat

Gambar 3. Pola frinji tanpa lapisan Gambar 2. Flowchart

menuju ke layar. Adapun bagian yang ditransmisikan II. METODE PENELITIAN


keatas oleh cermin datar (cermin 2) juga akan dipantulkan
A. Alat dan Bahan
kembali ke beam splitter, kemudian bersatu dengan cahaya
dari cermin 1 menuju layar, sehingga kedua sinar akan Dalam percobaan yang dilakukan terdapat alat dan
berinterferensi yang ditunjukkan dengan adanya pola-pola bahan sebagai berikut satu set alat interferometer Michelson
cincin gelap terang (frinji). Pengukuran jarak yang tepat dapat yang terdiri dari dua cermin yang berfungsi untuk
memantulkan cahaya dan beam splitter yang sebagai
diperoleh dengan menggerakkan cermin pada interferometer
pemecah atau pembagi cahaya yang dikeluarkan laser
Michelson dan menghitung frinji interferensi yang bergerak
menjadi dua bagian yaitu ditransmisikan/diteruskan dan ada
atau berpindah dengan acuan suatu titik pusat, sehingga
yang dipantulkan, ada lensa cembung yang berfungsi untuk
diperoleh menyebarkan cahaya laser, layar yang berfungsi menangkap
∆𝑁𝜆
∆𝑑 = (1) hasil pola interferensi yang dihasilkan dari laser, laser sendiri
2
Dengan ∆d adalah perubahan lintasan optik, λ adalah nilai berfungsi sebagai sumber cahaya yang dapat menghasilkan
Panjang gelombang sumber cahaya, dan ∆N adalah pola interferensi, lapisan tipis (film) sebagai objek yang akan
perubahan jumlah frinji.[3] diukur ketebalannya, power supply yang berfungsi sebagai
Laser (singkatan dari Light Amplification by sumber tegangan sehingga dapat menyalakan laser, dan
Stymulated Emission of Radiation) merupakan mekanisme kamera untuk mengambil gambar hasil pola interferensi.
suatu alat yang memancarkan radiasi elektromagnetik,
biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat B. Skema Alat
maupun dapat dilihat dengan mata normal, melalui proses Dalam percobaan kali ini terdapat skema alat yang
pancaran terstimulasi. Pancaran laser biasanya tunggal, dapat dilihat pada gambar 1.
memancarkan foton dalam pancaran koheren. Laser juga
dapat dikatakan efek dari mekanika kuantum. Laser
merupakan alat yang mengatur atau memanipulasi agar atom- C. Langkah Kerja
atom yang mengalami eksitasi melepaskan foton. Dalam Dalam percobaan kali ini terdapat langkah kerja
laser, sebuah medium penguat akan dipompa sehingga atom- sebgai berikut disiapkan alat dan bahan kemudian dirangkai
atom medium tersebut mengalami keadaan tereksitasi. Secara sesuai dengan skema rangkaian. Kemudian rangkaian
khusus, kedipan cahaya yang sangat cepat atau muatan- dihubungkan ke power supply agar dapat menyalakan laser.
muatan listrik akan memompa medium penguat dan Laser dinyalakan dan diatur lensa kolimator agar pola
menghasilkan sekumpulan besar atom-atom yang berada interferensi dapat terbentuk sesuai yang diinginkan. Pada
dalam keadaan tereksitasi (atom-atom dengan elektron layar ditempelkan lapisan tipis (film) yang akan diukur
berenergi tinggi). Kita perlu kondisi ini agar laser bekerja ketebalannya dengan menggunakan double tip. Laser diatur
agar melewati beam splitter sehingga pola interferensi
secara efisien.[4]
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM II (2020) 01111740000083 3

Gambar 4. Pola frinji denga lapisan tipis 1 Gambar 5. Pola frinji denga lapisan tipis 2

Tabel.1 Data hasil pengolahan Matlab Tabel.2 Data hasil perhitungan

No 𝑥 (𝑚𝑚) ∆𝑥 (𝑚𝑚) 𝜆 (𝑛𝑚) No x (mm) ∆x (mm) λ (nm) d (cm)

1 15.08106 74.87614 685 1 15,08106 74,87614 685 0.00170048246

2 15.08106 141.28572 685 2 15,08106 141.28572 685 0.00320868421

Grafik 1. Distribusi interferensi pada kolom ke 666 pada Grafik 2. Distribusi interferensi pada kolom ke 555 pada
lapisan tipis 1 lapisan tipis 2

terbentuk di layar.Setelah itu hasil pola interferensi


B. Perhitungan
yang terdapat pada layar didapatkan mengambil gambar
menggunak an kamera handphone. Kemudian, gambar hasil Berdasarkan data yang telah didapatkan kemudian
interferensi diolah dengan software Matlab. Variasi yang dilakukan perhitungan ketebalan lapisan tipisnya. Salah satu
digunakan pada percobaan ini yaitu tanpa lapisan tipis, contoh perhitungan pada lapisan tipis sebagai berikut;
lapisan tipis 1, dan lapisan tipis 2. Diketahui :
𝜆 = 685 𝑛𝑚 = 0,000685 𝑚𝑚
𝑥 = 57 𝑝𝑥 = 15,08106 𝑚𝑚
D. Persamaan Δ𝑥 = 283 𝑝𝑥 = 74,87614 𝑚𝑚
Dalam percobaan kali ini digunakan persamaan Ditanya : d
sebagai berikut Jawab :
∆𝑥 𝜆 ∆𝑥 𝜆
𝑑 = ( )( )
𝑑 = ( )( ) (2) 𝑥 2
𝑥 2 74,87614 0,000685
Dimana 𝑑 adalah ketebalan film, ∆𝑥 adalah besarnya 𝑑=( )( )
15,08106 2
pergeseran pola interferensi, dan 𝑥 adalah jarak antar pola 𝑑 = 0.00170048246 𝑚𝑚
(orde) interferensi.
Dilakukan perhitungan yang sama pada lapisan
E. Flowchart tipis lainnya sehingga didapat tabel perhitunga pada tabel 2.
Pada gambar 2, merupakan flowchart dari percobaan
Interferometer Michelson C. Grafik
Dari data yang diperoleh melalui Matlab
didapatkan grafik distribusi interferensi yang dapat dilihat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN pada grafik 1 dan 2.

A. Analisa Data
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan D. Pembahasan
menggunakan aplikasi Matlab kita dapatkan data yang dapat
dilihat pada Gambar.3 sampai Gambar 5 serta pada tabel 1 Percobaan yang berujudul Interferometer Michelson
bertujuan untuk menentukan ketebalan dari suatu lapisan tipis
dan mengetahui pengaruh ketebalan lapisan tipis terhadap
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM II (2020) 01111740000083 4

pola frinji yang terbentuk. Prinsip yang digunakan pada semakin tebal maka pola frinji yang terbentuk akan semakin
percobaan kali ini adalah sifat-sifat cahaya. Salah satunya banyak sehingga jarak pla gelap-gelap dan terang-ternag nya
interferensi. Prinsip interferensi adalah jika dua gelombang semakin dekat, namun ketika lapisan tipis yang diberikan
yang merambat dalm arah yang sama (hamper sama) dengan semakin tipis maka pola frinji yang terbentuk juga akan
beda fase yang tetap konstan terhadap waktu, maka dapat semakin sedikit sehingga jarak pola gelap-gelap dan terang-
terjadi keadaan sedemikian rupa sehingga energinya tidak terang akan semakin jauh.
didistribusikan secara merata, tetapi pada titik-titik tertentu
dicapai harga maksimum, dan pada titik-titik lain dicapai
harga minimum. Sumber cahaya yang digunkaan adalah UCAPAN TERIMA KASIH
sumber cahaya dar LASER , hal tersebut dikarenakan LASER Saya M. Thoriq Cholidy mengucapkan terima kasih untuk
merupakan sumber cahaya yang mengeluarkan cahaya yang teman-teman kelompok 3 kelas C, yang telah membantu dan
bersifat monokromatik. Sumber cahaya yang digunakan bekerja sama dalam berbagai macam hal untuk persiapan
haruslah merupakan cahaya monokromatik karena, apabila tugas pendahuluan maupun pembuatan laporan. Terima kasih
menggunakan cahaya yang bersifat polikromatik pola gelap juga kepada dosen serta asisten laboratorium, Gutivan Alief
terang atau frinji tidak akan tampak. Untuk mendapatkan
Syahputra, Iffa Prisella Wulan A yang telah bersedia
ketebalan lapisan tipis tersebut digunakan alat yaitu
interferometer Michelson. Perbedaan jarak pada pola frinji membagi ilmu yang berguna kepada saya dan membimbing
dapat dilihat dengan menggunakan aplikasi Matlab. saya dan teman-teman dalam memahami dan menegrti
Data yang diperoleh yang kemudian dimasukkan mengenai citra spekel
kedalam aplikasi Matlab. Matlab akan memproses data
tersebut. Foto frinji yang telah di lapisi oleh lapisan tipis kita DAFTAR PUSTAKA
letakkan pada folder yang sama dengan folder mfile dari
matlab yang diberikan, kemudian dilakukan running terhadap
[1] Falah, M. “Analisa Pola Interferensi pada Interferometer Michelson
kodingan tersebut. Ketika di running, pada command window untuk Menentukan Panjang Gelombang Cahaya”. Semarang : UNDIP
akan meminta file yang akan diolah, kemudian masukan (2008).
nama file foto lapisan tipis yang ingin diolah yang berada [2] Haliday, David. Jearl Walker & Robert Resnick.”Fisika Jilid 2 Edisi
pada folder yang sama tadi. Kemudian matlab akan 3”. Jakarta: Erlangga (2003).
[3] Phywe. “Febry-Perot Interferometer”. USA : Phywe Series of
menampilkan foto tadi di dalam figure matlab. Pad command Publication (2006).
window akan meminta untuk menginput kolom ke bereapa [4] Soedojo,P. “Azas-azas Ilmu Fisika Jilid 3 Optika”. Yogyakarta : Gajah
yang ingik kita lihat distribusi intensitasnya. Input data Mada University Press (1992).
“kolom ke” ini dibaca oleh Matlab sebagai sumbu y, sehingga
nilai yang kita masukkan akan memperlihatkan distribus
intensitas di sumbu y pada gambar. Setelah kita menginput
data kolom yang diinginkan matlab akan menampilkan
grafik distribusi intensitas cahaya berdasarkan foto frinji
sepanjang kolom tersebut atau sepanjang sumbu y tersebut.
Pada foto frinji terdapat patahan yang terjadi ketika diberikan
lapisan tipis, Kita tentukan titik pada patahan tersebut yang
berada pada nilai kolom yang kita input tadi sehingga kita
dapat menemukan nilai koordinat x pada patahan tersebut.
koordinat x ini lah yang kita jadikan patokan pada grafik
untuk menemukan ∆𝑥, dengan cara mencari selishi antara
koordinat titik x disebelah kiri titik x patahan yang memiliki
intensitas tertinggi dengan koordinat x disebelah kanan titik
x patahan yang memiliki intensitas tertinggi.
Dari percobaan tersebut didapat ketebalan dari
lapisan tipis 1 adalah 0.00170048246 𝑚𝑚 dan pada lapisan tipis
2 adalah 0.00320868421 𝑚𝑚, dan dapat dikethui pengaruh
dari lapisan tipis terhadap pola frinji yang terbentuk yaitu
ketika lapisan tipis yang diberikan semakin tebal maka pola
frinji yang terbentuk akan semakin banyak sehingga jarak pla
gelap-gelap dan terang-ternag nya semakin dekat, namun
ketika lapisan tipis yang diberikan semakin tipis maka pola
frinji yang terbentuk juga akan semakin sedikit sehingga
jarak pola gelap-gelap dan terang-terang akan semakin jauh.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat ditarik kesimpulan
ketebalan dari lapisan tipis 1 adalah 0.00170048246 𝑚𝑚
dan pada lapisan tipis 2 adalah 0.00320868421 𝑚𝑚, dan
dapat dikethui pengaruh dari lapisan tipis terhadap pola frinji
yang terbentuk yaitu ketika lapisan tipis yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai