Alamat korespondensi: ISSN 2252-6978
Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Indonesia
E-mail: hani.fitriana@gmail.com
45
Nur Hanifah Fitriana et al / Unnes Physics Journal 6 (1) (2017)
PENDAHULUAN
lapisan resin disesuaikan sedemikian rupa
Pada dasarnya kehidupan manusia sehingga (untuk panjang gelombang tertentu)
selama ini tidak bisa terlepas dari suhu dan setengah dari cahaya optik melewatinnya dan
kalor. Perubahan suhu yang terjadi pada suatu juga sebagian lagi ditransmisikan.
benda dapat merubah bentuk atau ukuran
benda, peristiwa tersebut merupakan fenomena
pemuaian.
Serat optik terbuat dari bahan dielektrik
yang berbentuk seperti kaca (glass). Prinsip
dasar dari sistem komunikasi serat optik adalah
pengiriman sinyal informasi dalam bentuk Gambar 1. Skema Pembagi Sinar
sinyal cahaya. Pemuaian pada Fiber Optik
menyebabkan pertambahan panjang pada core Keterangan: 1. Sinar optik, 2. 50 % Sinar
(inti) fiber optik. yang ditransmisikan, 3. 50 % Sinar yang
Interferometer Michelson merupakan direfleksikan.
susunan alat optik paling umum yang
digunakan untuk interferometer. Pada
Michelson Interferometer, sinar datang dibagi
menjadi dua bagian oleh beam splitter atau
sepasang fiber optik (salah satu bagian menjadi
acuan). Penggunaan fiber optik yang telah
meluas pada aplikasi teknologi dalam
kehidupan sehari – hari membuat peristiwa
yang terjadi pada bahan ini menarik untuk Gambar 2. Rancangan Fiber Optik
diamati. Interferometer Michelson
Interferometer merupakan suatu alat
yang digunakan untuk menghasilkan suatu pola Ein adalah medan listrik yang datang, Es
interferensi. Interferometer dibagi menjadi 2 adalah medan listrik pada jalur percobaan, Eref
jenis, yaitu interferometer pembagi muka adalah medan listrik pada acuan, Bs1 adalah
gelombang dan interferometer pembagi beam splitter, M1 dan M2 adalah cermin, C
amplitudo. adalah fiber optik berpasangan, dan D adalah
Interferometer Michelson adalah detektor.
termasuk interferometer pembelah amplitudo Pada Interferometer Michelson, sinar
dimana interferometer ini sangat berguna dalam datang dibagi menjadi dua bagian oleh beam
pengukuran indeks bias, pengukuran panjang, splitter atau sepasang fiber optik (salah satu
pengukuran getaran (vibrasi) dan dapat juga bagian menjadi acuan). Cahaya pada jalur
digunakan untuk pengukuran simpangan acuan dan percobaan dipantulkan kembali dan
permukaan. digabungkan menggunakan splitter yang sama
kemudian pola interferensi diukur
Interferensi Pada Fiber Optik menggunakan detektor. Cahaya pada jalur
Interferensi pada fiber optik dapat percobaan menyebabkan pergeseran fasa dan
diamati dengan Interferometer Michelson. Pada dapat diukur melalui interferensi dengan cahaya
interferometer ini menggunakan beam splitter pada jalur acuan.
yang merupakan bagian penting dari sebagian Pengukuran pola interferensi
besar interferometer termasuk Interferometer menggunakan konsep seperti pada
Michelson. Interferometer Michelson Morley, namun
Beam splitter berbentuk kubus yang terdiri dengan perubahan arah cahaya yang
dari dua buah prisma segitiga. Pada prisma direfleksikan dan letak fotodetektor seperti yang
tersebut, dipakai lapisan resin. Ketebalan ditunjukkan Gambar 3.
46
Nur Hanifah Fitriana et al / Unnes Physics Journal 6 (1) (2017)
47
Nur Hanifah Fitriana et al / Unnes Physics Journal 6 (1) (2017)
Pada Gambar 7. kedua gelombang muka Jumlah medan listrik muka gelombang 1
yang diorientasikan. dan semua perhitungan dan 2 adalah
didasarkan pada hal berikut: 1.Sumbu Y adalah
normal terhadap muka gelombang 1, 2.Titik E sum (r, t) E 0 e i k1r k2Δ2ωt
asal sistem koordinat kartesian adalah titik yang (4)
mana pusat sinar optik dipantulkan oleh M2, E 0 e i k1r ωt
3.Kemiringan cermin M2 adalah pada sumbu E sum (x.y.z, t) E 0 e iωω
Z, 4.Cermin M2 meneruskan sinar sepanjang
e ik y k2Δ2 (5)
sumbu Y, 5.Bidang fotodetektor tegak lurus
terhadap sumbu Y, 6.Bentuk daerah aktif e i k ycosθ xsinθ
fotodetektor adalah persegi dengan panjang sisi
s pada arah x dan sisi lain z pada arah z,
Radiasi gelombang elektromagnetik yang
7.Keluaran dari fotodetektor diasumsikan 1:1
datang ke permukaan objek atau besar fluks
sebanding dengan fluks pancaran yang datang,
radiasi medan listrik per satuan luas terhadap
8.Pola gelap terang meradiasi seluruh daerah
permukaan yang telah diketahui dengan satuan
aktif fotodetektor, 9.Jarak antara fotodetektor
W.m-2
dan M2 merupakan variabel.
n c
I RI 0 E sum .E * sum (6)
2
n c 2
I 2 RI 0 E 0
Gambar 7. Muka Gelombang 1 dan 2 dengan 2
Kemiringan Cermin M2 dengan Sudut Ө/2 y 2ΔΔ (7)
pada Sumbu z
1 cos k ycosθ
xsinθ
Medan listrik gelombang datar ditulis
sebagai persamaan sebagai berikut:
E(r, t) E 0 e i k.rωt (1) Jika Persamaan (7) diintegrasikan di
di mana E adalah waktu (t) terhadap sepanjang sumbu x antara titik acak x1 dan x2
medan listrik, r adalah vector satuan medan dan kemudian dikalikan dengan sisi panjang z
listrik pada ruang 3 dimensi, Eo adalah vektor di arah z untuk membuat area di seluruh
amplitudo gelombang, k adalah bilangan fotodetektor. Penyelesaiannya adalah
gelombang, dan |k|=k=2π/λ, λ adalah panjang
gelombang sumber cahaya, k adalah angka x2
e z. Id (8)
gelombang dan ω adalah frekuensi sudut x1
gelombang. [Smith]
Gambar 6. dengan mempertimbangkan Pada θ = 0, Фe = 0/0 yang tidak
titik asal, muka gelombang 1 dan 2 yang pasti,maka ditterapkan peraturan L’Hospital
direfleksikan dari cermin memiliki bilangan pada integral persamaan (8) untuk θ = 0,
gelombang k1 dan k2. sehingga diperoleh.
k 1 kŷ (2)
k 2 ksinx̂ kcosŷ (3) x1 cos k2d (9)
48
Nur Hanifah Fitriana et al / Unnes Physics Journal 6 (1) (2017)
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
49