Anda di halaman 1dari 19

INTERFEROMETER FEBRY-PEROT

Nama Kelompok : B3-1


1.

Gutaminingsih

(131810201002)

2.

Jamal Husen

3.

Lailatul Muawanah (131810201038)

4.

Jamaluddin

(131810201004)
(131810201041)

Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Interferometer adalah alat yang dipergunakan untuk
mengetahui pola interferensi suatu gelombang. Interferometer
Febry-Perot merupakan perbaikan dari interferometer Michelson
yang

menggunakan

bidang

permukaan

dimana

keduanya

membiaskan hanya sebagian cahaya sehingga memungkinkan


adanya banyak sinar yang akan menciptakan pola interferensi pada
penampakan frinji dapat didefinisikan dengan lebih jelas.

Eksperimen

interferometer

Febry-Perot

dilakukan

dengan

memposisikan movable mirror dan adjustable mirror secara sejajar.


Sehingga akan terjadi perbedaan lintasan dari cahaya yang masuk
melewati lens 1.8nm tersebut yang diakibatkan oleh pola refleksi dan
transmisi cahaya yang melewati kedua mirror tersebut. Perbedaan
cahaya

yang

masuk

akan

menyebabkan

interferensi

sehingga

memunculkan pola pada frinji.


Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menentukan tetapan kalibrasi
interferometer menggunkan laser HeNe yang telah diketahui panjang
gelombangnya. Berdasarkan prinsip pemantulan berulang dengan
menggunakan prinsip interferensi banyak berkas yang terjadi pada
adjustable mirros dan movable mirror, dapat diaplikasikan untuk
membuat alat yang dinamakan Etalon. Alat ini dipergunakan untuk
pengukuran panjang gelombang secara teliti.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam eksperimen Febry-Perot adalah
sebagai berikut:
1.

Bagaimanakah nilai tetapan kalibrasi interferometer yang


diukur menggunakan laser HeNe?

2.

Bagaimanakah pengaruh pergeseran mikrometer terhadap


jumlah frinji?

3.

Bagaimanakah pengaruh perubahan panjang lintasan optik


terhadap pola interferensi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari eksperimen ini adalah sebagai berikut:
1.

Menentukan tetapan kalibrasi interferometer menggunakan laser


HeNe.

2.

Mengetahui pengaruh pergeseran mikrometer terhadap jumlah


frinji.

3.

Mengetahui pengaruh perubahan panjang lintasan optik terhadap


pola interferensi.

1.4 Manfaat
Manfaat dari ekperimen interferometer Febry-Perot
dalam aplikasinya digunakan dalam alat yang dinamakan dengan
Etalon. Selain Etalon, ada juga alat yang menggunakan prinsip
kerja dari interferometer Febry-Perot diantaranya adalah Filter
dichroic, Optical wavemeter dan Resonator Laser.

Bab 2. Dasar teori


Interferensi gelombang merupakan perpaduan antara dua gelombang ataulebih
pada suatu daerah tertentu pada saat yang bersamaan. Interferensi
duagelombang yag mempunyai frekuensi, amplitude, dan arah getaran sama
yangmerambat menurut garis lurus dengan kecepatan yang sama tetapi
berlawananarahnya, menghasilkan gelombang stasioner
diam. Interferensidesdruktif
gelombang

yangmengambil

atau gelombang

(saling meniadakan) terjadi bila gelombangbagian

dalam

interferensi

memiliki

fase

berlawanan. Sedangkan interferensi konstruktif (saling menguatkan) terjadi


jika

gelombang-gelombangyang

mengambil

bagian

dalam

interferensi

memiliki fase yang sama. Interferensikonstruktif biasa disebut juga dengan


superposisi gelombang. (Bahrudin, 2006)

Interferometer

Fabry-Perot

dibangun

dengan

menggunakan dua plat sejajaryang permukaannya sangat reflektif


dan pada umumnya dipisahkan oleh udara.Dua buah plat kaca
dipisahkan

oleh

sebuah

jarak

d yang

mempnyai

sifat

untuk memeantulkan pada permukaannya.Gelombang keluar dari


plat

setelahmengalami

dikumpulkanoleh

banyak
lensa

refleksi

selanjutnya

dan

gambar

dapatdiobservasi pada sebuah layar. Keakurasian sebuah interfero


meter dapatmengukur panjang gelombang dari cahaya yang
disebut chromatic resolving power.(Robert Guenther,1990)

Instrumen optika yang dikenal memanfaatkan sumber laser ini dan


jugadikenal baik dalam penggunaanya adalah interferometer FabryPerot. Alat ini memanfaatkan interferensi dari banyak gelombang.
Interferometer Fabry-Perot(IFP) didesain oleh C. Fabry dan A. Perot
menggambarkan

perbaikan

yangsignifikan

terhadap interferometer

Michelson (IM). Dibedakan dengan IM maka desain IFP mengandung


permukaan bidang yang keduanya membiaskan hnayasebagian cahaya
sehingga memungkinkan adanya banyak sinar yang menciptakanpola
interferensi. Teori umum yang medasari ariinter ferometer Michelson
masihdapat diterapkan untuk Interferometer Fabry-Perot, namun dengan
adanyapemantulan berulang memperkuat area dimana efek interferensi
konstruktif

dandestruktif

terjadi menyebabkan frinji-frinji

hasil

interferensi didefinisikan denganlebih jelas. Ini mengijinkan lebih teliti


untuk pengukuran panjang gelombang.(Arkundato dan Rohman, 2007)

er, pinggiran lingka


ri interferensi dari
an dengan cahaya y
Jarak antar pelat d dapat bervariasi, sambil menjaga
permukaan paralel, dengan menggunakan mikrometer presisi
bertindak melalui
tuas. Ketika
cahaya
masuk pada
interferometer, pinggiran lingkaran yang tajam terbentuk dari
interferensi dari cahaya yang ditransmisikan dengan cahaya
yang direfleksikan

Bab 3. Metodologi
percobaan
3.1 Alat dan bahan
1.

Meja interferometer dipergunakan untuk meletakkan komponen perlengkapan


interferometer Michelson.

2.

Sumber Laser HeNe sebagai sumber cahaya yang telah diketahui nilai panjang
gelombangnya.

3.

Bangku laser HeNe dipergunakan untuk meletakkan laser HeNe.

4.

Perlengkapan Interferometer Michelson:


a. Movable mirror dipergunakan sebagai transmisi berkas cahaya menuju pemisah
berkas dan dari pemisah berkas. Sebagian dari berkas cahaya tersebut akan
direfleksikan oleh pemisah berkas menuju layar pengamatan dengan posisinya yang
berubah ubah.

b. Adjustable mirror dipergunakan sebagai perefleksi berkas menuju


pemisah berkas dan pemisah berkas, sebagian dari berkas cahaya
tersebut akan ditransmisikan oleh pemisah berkas menuju layar
pengamatan dengan posisinya yang tetap.
c. Convex lens 18nm dipergunakan sebagai pemfokus serta penyebar
berkas cahaya yang berasal dari sumber cahaya yaitu laser HeNe.

3.2 Desain
Berikut ini adalah desain dari eksperimen interferometer Febry-Perot;

Gambar 3.1: Rangkaian Eksperimen Interferometer Febry-Perot.

3.2 langkah kerja


1.

Peralatan disusun sesuai dengan desain gambar 3.1

2.

Laser HeNe diposisikan pada kedudukan di depan lensa sejajar


bangku interferometer Michelson.

3.

M2 ditutup, dan posisi M1 diatur hingga berkas pantulannya dapat


terlihat dilayar.

4.

Posisi M2 diatur hingga cahaya dari M2 berhimpit dengan cahaya


M1.

5.

Skrup pengatur pada M2 diposisikan hingga pola interferensinya


dapat terlihat pada layar.

6.

Mikrometer skrup diposisikan pada setengah skala utama.

7.

Perubahan frinji diamati.

8. Mikrometer diputar satu putaran penuh berlawanan dengan arah jarum


jam. Secara perlahan diputar lagi hingga angka nol pada knob
berhimpit dengan garis tanda.
9. Dibuat tanda garis batas yang berhimpit pada salah sati tepi lingkaran
frinji pada layar sebagai acuan untuk menghitung jumlah perubahan
frinji.
10. Posisi awal mikrometer dicatat sebelum memulai perhitungan.
11. Knob mikrometer diputar berlawanan arah jarum jam, sementara
jumlah frinji yang melewati garis batas dihitung sampai terhitung 25
frinji
12. Posisi d25 dicatat untuk menghitung jarak mikrometer.
13. Langkah 11 dan 12 diulangi untuk jumlah finji yang berbeda hingga
diperoleh 10 pasang data posisi mikrometer-frinji yang berbeda.

3.3 Tabel Pengamatan


Berikut adalah tabel pengamatan yang dipergunak
dalam eksperimen interferometer Febry-Perot:
No

dm
N1

1
2
3

N2

dm rata
N3

k k

3.4 Analisis data


Adapun analisis data yang digunakan dalam eksperimen
nterferometer Febry-Perot adalah:
1. Ralat Deviasi

dm

dm dm

n(n 1)

2. Kalibrasi

N
k1
2d m

k k
i

n(n 1)

Grafik Hubungan Posisi Mikrometer dengan Jumlah Frinji

N
Jumlah Frinji (N)

Posisi Mikrometer (dm)

Regresi error bar

2dm /

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai