PENGENALAN INTERFEROMETER
I Tujuan
1.
2.
3.
Membandingkan
panjang
gelombang
yang
diperoleh
Adjustable mirror
2.
Lens 18 mmFL
3.
4.
5.
Movable mirror
6.
Beam spiliter
7.
compensator plate
8.
Interferometer precision
9.
Laser He Ne(Helium-neon)
dengan
ether ini merupakan medium yang digunakan untuk penjalaran cahaya, tetapi
tidak terbukti. Seiring dengan perkembangan, interferometer Michelson
dipergunakan untuk menemukan panjang gelombang cahaya, menentukan jarak
yang sangat pendek serta untuk mengamati medium optik.
Michelson memiliki solusi untuk mengukur dan memastikan keberadaan
eter. Michelson membangun sebuah perangkat cukup akurat untuk mendeteksi
angin eter. Perangkat yang dirancang, kemudian dikenal sebagai interferometer,
dikirim satu sumber cahaya putih melalui setengah silvered cermin yang
digunakan untuk membagi cahaya datang menjadi dua berkas. Setelah keluar dari
beams splitter Cahaya akan diteruskan dan dipantulkan sebesar 45 derajat
kemasing-masing cermin. Hasil pantulan kedua cermin ini akan berinterfensi satu
sama lain sehingga akan membentuk pola interferensi berbentuk cincin pada layar.
Jika bumi bergerak melalui media eter, maka akan ada keterlambatan salah satu
pantulan cahaya di salah satu permukaan beams splitter. Akibat keterlambatan ini
akan menghasilkan pola yang cacat pada layar. Sedikit perubahan dalam waktu
tempuh akan menghasilkan pergeseran posisi (gangguan frinji). Jika eter telah
berubah relatif terhadap matahari, maka bumi akan menghasilkan sebuah gerakan
putaran seragam 4% ukuran satu lintasan.
Beberapa kali versi dari percobaan Michelson-Morley telah menjadi biasa.
Lasers dan masers memperkuat cahaya oleh terpental itu berulang kali bolak-balik
di dalam hati-hati sesuai rongga, sehingga inducing tinggi energi atom dalam
rongga untuk melepaskan lebih ringan. Hasilnya adalah jalur yang efektif panjang
kilometer. Lebih baik lagi, terang emitted dalam satu rongga dapat digunakan
untuk memulai sama lain dalam mengatur jeram di sudut kanan, sehingga
membuat interferometer dari akurasi ekstrim.
Interferometer Michelson dibuat pertama kali oleh seorang fisikawan
Amerika A. A. Michelson. Secara umum alat ini berfungsi memecah sebuah
berkas cahaya menjadi dua bagian kemudian menggabungkan kembali kedua
berkas tersebut untuk membentuk sebuah pola interferensi. Alat ini dapat
digunakan untuk mengukur panjang gelombang sebuah gelombang.
IV Prosedur Kerja
PENYELARASAN LASER
1. Meletakkan basic interferometer di atas meja laboratorium dengan
tombol mikrometer menunjuk ke arah yang dapat memudahkan
penglihatan .
2. Mengatur alat seperti pada gambar di bawah ini
MICHELSON MODE
1. Memasang alat seperti yang di tunjukkan pada gambar
(X0)
FABRY-PEROT MODE
1. memasang alat seperti yang di tunjukkan pada gambar
V Hasil Pengamatan
1. Michelson mode
No
Xo
X1
Dm (
1.
20
2.
20
13
3.
20
13
19
4.
20
19
25
5.
20
25
6.
20
13
7.
20
13
25
8.
20
20
9.
20
10.
20
14
Dm ( )
2. Fabry-Perot mode
No
Xo
X1
Dm (
1.
20
2.
20
13
3.
20
13
20
4.
20
20
5.
20
6.
20
13
7.
20
13
20
8.
20
20
9.
20
10.
20
14
Dm ( )
VI Analisa Data
1. Michelson Mode
Persentase kesalahan:
|
|
2. Fabry-Perot Mode
|
)
Persentase kesalahan:
|
|
|
)
VII Pembasahan
Interferometer adalah teknik superimposisi (menempatkan satu citra di
atas citra lain) gelombang (biasanya elektromagnetik) untuk mendapatkan
informasi mengenai gelombang tersebut. Interferometer dapat digunakan untuk
mengamati gejala interferensi. Interferometer Michelson dibuat pertama kali oleh
seorang fisikawan Amerika A. A. Michelson. Secara umum alat ini berfungsi
memecah sebuah berkas cahaya menjadi dua bagian kemudian menggabungkan
kembali kedua berkas tersebut untuk membentuk sebuah pola interferensi. Alat ini
dapat digunakan untuk mengukur panjang gelombang sebuah gelombang.
interferometer mengalami perkembangan pesat seperti percobaan yang dilakukan
oleh Marie Paul Auguste Charles Fabry dan Jean Baptiste Gaspard Gustave
Alfred Perot. Dimana kedu tokoh tersebut melakukan penelitian mengenai
interferometer dengan mendesain ulang dari interferometer Michelson secara
signifikan berupa interferometer Fabry-Perot. Rancangan dasar dari desain ini
adalah terdapat dua plat dengan permukann sejajar dan jarak kedua plat dapat
diubah serta memiliki permukaan yang memantulkan sebagian sinar. Pada
percobaan kali ini interferometer yang kami gunakan yaitu interferometer
Michelson dan Fabry-Perot.
Percobaan interferometer Michelson dan percobaan Fabry-Perot yang
menggunakan sumber cahaya Laser He-Ne. Laser diperoleh dari singkatan Light
Amplification by Stimulated of Radiation, yaitu sebuah berkas cahaya yang
bersifat monokromatik dan koheren yang diperoleh dari adanya emisi radiasi yang
terstimulasi. Interferensi adalah perpaduan dua grlombang yang mengikuti prinsip
superposisi. Syarat terjadinya interferensi:
3. Kedua sumber cahaya harus koheren yaitu keduanya harus memiliki
beda fase yang selalu tetap, karena itu keduanya harus memiliki
frekuensi yang sama, kedua ini boleh nol tetapi tidak harus nol.
4. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama
jika tidak interferensi yang di hasilkan kurang kontras
gelombang sebesar
sanga
.
Hal ini dapat disebabkan karena pada percobaan tidak dilakukannya pengukuran
skala yang tertera pada interferometer base, pengatan jumlah difraksi yang kurang
tepat dan pembacaan skala pada mikrometer, serta kemampuan alat dalam
melakukan percobaan ini.
VIII Kesimpulan
1. Interferometer adalah teknik superimposisi (menempatkan satu citra di
atas citra lain) gelombang (biasanya elektromagnetik) untuk mendapatkan
informasi mengenai gelombang tersebut.
2. Prinsip kerja interferometer Michelson mode yaitu ketika sinar laser
mengenai beam-spetter (pemecah sinar) terjadi pemecahan sinar laser
sehingga sinar tebagi menjadi dua. Berkas sinar pertama diteruskan ke
movable mirror (cermin bergerak) dan berkas sinar yang kedua diteruskan
ke adjustable mirror (cermin penyesuaian). Kedua berkas sinar tersebut
langsung terpantulkan dan diteruskan ke beam splitter. Setengah cahaya
dari movable mirror yang telah terpantul deteruskan melewati beam
splitter sehingga akan tampak pada layar pinggiran lingkaran gelap terang,
sama halnya pada cahaya yang telah terpantulkan dari adjustable mirror
setengah cahaya tersebut melewati beam spiller dan ditampakkan pada
layar.
3. Prinsip kerja interferometer Fabry-Perot mode yaitu ketika laser
dinyalakan cahaya melewati lensa yang diletakkan di depan laser dan sinar
memasuki rongga adjustable tampak dua sinar yang masuk. Terpantul atau
berdifraksi bolak balik diantara movabble mirror dan adjusable mirror.
Setiap difraksi cahaya sebagian sinar diteruskan / ditransmisikan setelah
setiap sinar datang telah membelah. Karena sinar selalu berpisah dari sinar
tunggal maka sinar-sinar tersebut memiliki hubungan fase konstan.
Hubungan fase antara sinar ditransmisikan tergantung pada sudut di mana
masing-masing sinar memasuki rongga dan jarak antara dua cermin.
Hasilnya adalah pola pinggiran melingkar, mirip dengan pola Michelson,
tetapi dengan pinggiran yang lebih tipis, lebih cerah, dan lebih luas.
4. Panjang gelombang pada percobaan interferometer Michelson dan FabryPerot yaitu
DAFTAR PUSTAKA