CITRA SPEKEL
Nurilhuda Ardli Santosoa, Umi Latifah, Nurrisma Puspitasari dan Gontjang Prajitno
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: nurilhudaas@gmail.com
Abstrak— Percobaan citra spekel bertujuan untuk dalam gelombang elektromagnetik yang secara
membandingkan kekasaran dari beberapa aplas mesh, umum memiliki sifat-sifat polarisasi, superposisi,
kertas HVS dan tissue melalui metode pencitraan refleksi, refraksi, difraksi, dan interferensi. Refraksi
spekel. Pada percobaan ini terdapat beberapa prinsip
yaitu sifat cahaya, dimana sifat cahaya yang menjadi terjadi ketika sebuah cahaya memancar dari satu
prinsip adalah polarisasi dan interferensi, dimana medium ke medium yang lain, maka cahaya
polarisassi terjadi ketika cahaya laser ditembakkan ke tersebut akan berbelok karena adanya perbedaan
arah polarisator sehingga cahaya yang masuk akan kecepatan gelombang pada media-media tersebut.
disearahkan oleh polarisator, hal tersebut dilakukan [1]
karena cahaya pada laser awalnya arah getarnya ke Citra spekel merupakan hamburan
segala arah dan pada percobaan ini dibutuhkan
cahaya yang searah, maka dari itu digunakanlah permukaan acak yang berupa bintik bintik dan
polarisator. Sedangakan interferensi adalah berpola gelap terang. Pola speckel adalah random
perpaduan atau superposisi gelombang Interferensi intensitas pola yang dihasilkan oleh saling
gelombang ada yang saling menguatkan dan ada yang interferensi dari satu muka gelombang. Efek yang
saling melemahkan. Gelombang yang saling ditimbulkan pada spekel merupakan hasil dari
menguatkan disebut interferensi konstruktif yang interferensi gelombang yang memiliki fasa yang
selanjutnya menghasilkan cahaya terang. Sedangkan
interferensi yang saling melemahkan disebut
berbeda dan nilai amplitudonya besar sehingga
interferensi destruktif dan hasil dari interferensi ini menimbulkan interferensi konstruktif yang
adalah pola gelap pada layer. Dari percobaan yang kemudian memberikan gelombang resultan.
telah dilakukan didapatkan data berupa foto yang Kekasaran obyek merupakan penyebab utama
menangkap hasil pantulan interferensi cahaya dan terjadinya spekel. Cahaya pada tiap titik pada
histogram dari foto tersebut melalui softwere ImageJ. gelombang telah tersebar pada setiap titik
Dari percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa
material yang memiliki tingkat kekasaran paling
permukaan yang diterangi cahaya.[2]
tinggi adalah amplas mesh 80 dan terendah adalah Interferensi cahaya merupakan perpaduan
tissue atau superposisi gelombang. Ketika dua
gelombang atau lebih tiba di tempat yang
sama pada saat yang sama. Interferensi
Kata Kunci— Interferensi, Polarisasi, Spekel akan terjadi pada cahaya ataupun
gelombang apabila dua atau lebih
gelombang cahaya bersuperposisi.
I. PENDAHULUAN Interferensi gelombang ada yang saling
menguatkan dan ada yang saling
S
melemahkan. Gelombang yang saling
ETIAP benda atau material memiliki tekstur
menguatkan disebut interferensi konstruktif
permukaan tertentu. Tekstur ini berkaitan erat
yang selanjutnya menghasilkan cahaya
dengan kekasaran permukaan. Banyak sekali
terang. Sedangkan interferensi yang saling
material yang permukaannya terlihat halus secara
melemahkan disebut interferensi destruktif
kasat mata, tetapi secara mikroskopis dapat nampak
dan hasil dari interferensi ini adalah pola
bahwa permukaan material tersebut kasar.
gelap pada layar. Pola gelap terang akan
Kekasaran permukaan suatu benda akan nampak
terjadi pada layar secara selang-seling.[3]
ketika material tersebut disinari oleh cahaya. Salah
Cahaya juga dapat mengalai polarisasi.
satu sifat yang dimiliki yaitu dapat dipantulkan akan
Polarisasi adalah peristiwa perubahan arah
memberikan perbedaan jelas antara permukaan
getar gelombang pada cahaya. Akibat
material yang halus dan yang kasar, yaitu apabila
adanya polarisasi cahaya, arah getar suatu
cahaya koheren disinarkan pada permukaan kasar
cahaya yang semula acak dapat menjadi
maka sinar akan tersebar kembali dari setiap titik
satu arah getar saja. Oleh karenaa itulah,
objek yang disinari, hal tersebut tidak bisa
polarisasi dapat disebut sebagai
dilakukan denga penglihatan biasa. Maka untuk
penyerapan arah bidang getar suatu
mempermudah proses pengamatan dalam
gelombang. Fakta bahwa cahaya dapat
menentukan kekasaran permukaan suatu material,
mengalami polarisasi, menunjukan bahwa
dilakukan percobaan citra spekel yang bertujuan
cahaya adalah gelombang transversal.
untuk membandingkan kekasaran beberapa aplas
Polarisasi hanya terjadi pada gelombang
mesh, kertas HVS dan tissue melalui metode
transversal. Gelombang elektromagnetik
pencitraan spekel.
merupakan gelombang transversal. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk dari
merupakan salah satu bentuk gelombang
gelombang elektromagnetik. Cahaya termasuk ke
elektromagnetik. Ketika gelombang cahaya
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM II (2021) 01111640000043 2
mengalami proses polarisasi maka Dalam percobaan kali ini terdapat skema alat
merupakan terjadinya proses osilasi yang yang dapat dilihat pada gambar 1.
terjadi pada medan listrik dengan titik yang
melewati kurva berbentuk sinusoidal yang
C. Langkah Kerja
terjadi saat gelombang bergerak.
Polarisator adalah bagian mikroskop yang Pada percobaan kali ini terdapat langkah
terdiri dari suatu lembaran polaroid yang kerja yang dilakukan sebagai berikut pertama
berfungsi sebagai penyerap cahaya secara disusun posisi laser, polarisator diusahakan sejajar
terpilih (selective absorbtion) sehingga agar cahaya terfokuskan. Selanjutnya sinar dari laser
cahaya yang diteruskan akan bergetar dan diatur agar tepat mengenai mesh atau kertas dengan
merambat pada satu arah rambatan atau jarak antara laser, polarisator, dan bahan yang
getaran. Lembaran ini diletakkan diamati masing masing 20cm. Untuk mendapatkan
sedemikian rupa hingga arah getaran berkas cahaya yang jatuh di mesh atau kertas,
sinarnya sejajar [4] digunakan handphone berkamera untuk mengambil
Laser (singkatan dari Light Amplification gambar berkas cahaya yang jatuh pada bahan yang
by Stymulated Emission of Radiation) diamati. Digunakan variasi sudut yakni 0° , 30° ,
merupakan mekanisme suatu alat yang 60° , dan 90° . Percobaan ini diulangi dengan sampel
memancarkan radiasi elektromagnetik, yang berbeda dari kertas hvs, tisu kering, amplas 80
biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak mesh, 1500 mesh, dan 2000 mesh. Analisa
dapat dilihat maupun dapat dilihat dengan dilakukan dengan menggunakan software “imageJ”
mata normal, melalui proses pancaran pada laptop untuk mendaptkan sudut deviasi dan
terstimulasi. Pancaran laser biasanya mean.
tunggal, memancarkan foton dalam D. Flowchart
pancaran koheren. Laser juga Pada gambar 2, merupakan flowchart dari
percobaan citra spekel
dapat dikatakan efek dari mekanika
kuantum. Laser merupakan alat yang
mengatur atau memanipulasi agar
atomatom yang mengalami eksitasi
melepaskan foton. Dalam laser, sebuah
medium penguat akan dipompa sehingga
atomatom medium tersebut mengalami
keadaan tereksitasi. Secara khusus, kedipan
cahaya yang sangat cepat atau
muatanmuatan listrik akan memompa
medium penguat dan menghasilkan
sekumpulan besar atom-atom yang berada
dalam keadaan tereksitasi (atom-atom
dengan elektron berenergi tinggi). Kita
perlu kondisi ini agar laser bekerja secara
efisien.[2]
B. Skema Alat
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM II (2021) 01111640000043 3
A. Analisa Data
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan maka didapatkan data yang bisa
dilihat pada gambar pada lampiran.
B. Perhitungan
Setelah didapatkan data dilakukan
perhitungan untuk mendapatkan nilai
kontras, salah satu contoh perhitungan nilai
kontras yaitu pada tissue dengan sudut 90
derajat dibawah ini:
Diketahui: Standar
Deviasi=11,378
Mean =193,230
Ditanya nilai kontras?
Jawab:
𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠 =
𝑚𝑒𝑎𝑛
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠 =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠 = 0,059
0.500
0.450
0.400 Amplas 80
0.350 Mesh
0.300 Amplas 1500
Contras
Mesh
0.250
Amplas 2000
0.200
Mesh
0.150
Kestas HVS
0.100
0.050
Tissu
0.000
0 50 100
Sudut Deviasi
Gambar 3. Grafik sudut deviasi dengan nilai kontras tingkat kekasaran dari material tersebut
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM II (2021) 01111640000043 5
IV. KESIMPULAN
Dari Percobaan yang telah dilakukan dapat
ditarik kesimpulan yaitu tingkat kekasaran
dari material yang diuji dari yang paling
kasar hingga yang halus berturut-turut
adalah sebagai berikut yaitu amplas mesh
80, amplas mesh 1500, amplas mesh 2000,
kertas HVS dan Tissue.
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM II (2021) 01111640000043 6
LAMPIRAN
Tissue sudut 30
HVS sudut 30
HVS sudut 0
Tissue sudut 0