Anda di halaman 1dari 9

5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 1

Difraksi dan Interferensi Cahaya (W4)


Muhammad Alfreda Yoga Nugraha, Mohammad Ferdiyanzah, Iim Fatimah
Departemen Fisika Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60111
e-mail: alfredayoga31@email.com
Abstrak—Difraksi dan interferensi cahaya merupakan dengan panjang gelombang yang berbeda ke permukaan
fenomena gelombang sebagai cahaya ketika melewati sebuah register. Dan apabila terdapat beberapa celah atau banyak
penghalang dan gelombangnya akan saling bertemu. Dalam maka akan muncul pola yang kompleks pula beserta
percobaan difraksi dan interferensi memiliki tujuan untuk
memahami peristiwa, jenis, dan faktor parameter fisis pada intensitas yang dapat bervariasi. Difraksi tidak hanya terjadi
difraksi dan interferensi cahaya. Selain itu, percobaan ini pada cahaya saja, namun dapat terjadi pada gelombang air,
melakukan pengukuran dan perhitungan terhadap fenomena gelombang gravitasi, dan gelombang elektromagnetik
difraksi dan interferensi cahaya melalui kisi dan penghalang lainnya[1].
berupa benda tipis. Pada hasil eksperimen yang telah Difraksi sendiri mucnul ketika terdapat gelombang jang
dilakukan, difraksi cahaya sendiri terjadi ketika cahaya
merambat dan terjadi superposisi akibat adanya perpindhana
melewati sebuah celah atau penghalang. Sedangkan pada
interferensi adalah ketika gelombang cahaya yang telah gelombang pada setiap titik satu menuju titik berikutnya. hal
terdifraksi akan saling bertemu pada layar dengan posisis beda ini terjadi ketika sebuah cahaya monokromatik yang
fase maupun sama fase yang mengakibatkan adanya pola gelap memancarkan gelombang cahaya melewati sebuah celah dan
terang. Parameter fisis yang memengaruhi terjadinya difraksi membentuk adanya gelombang cahaya baru akibat melalui
dan interferensi adalah konstanta kisi atau penghalang, celah tersebut. Akibat melalui celah ini akan terbentuk pola
panjang gelombang, jarak kisi ke layar, dan jarak sumber
gelap dan terang dengan terdapat central maxima dan
cahaya ke kisi. Selain itu, terdapat juga faktor yang
memengaruhi yaitu panjang gelombang, amplitudo minimal[2].
gelombang, fase gelombang, dan frekuensi gelombang. Dari fenomena difraksi ini terdapat hubungan dengan
Panjang gelombang yang terbentuk dari adanya cahaya yang prinsip yang dicetuskan oleh Huygens-Fresnel yang mana
melewati kisi berbanding lurus dengan jarak antar celah pada menyatakan bahwa terdapat titik pada muka gelombang itu
kisi dan berbanding terbalik dengan ordenya. Sedangkan pada sendiri merupakan sumber gelombang kecil dan gelombang
jarak celah antar kisi adalah 1 dibanding dengan jarak antar
sekunder yang berasal dari titik yang berbeda saling
celah pada kisi. Kemudian, pada ketebalan benda tipis, dapat
dilakukan pengukuran yang menghasilkan bahwa tebal berinterferensi. Pada awalnya hukum pemantulan dan
rambut berbanding lurus dengan jarak kisi ke layar dan pembiasan telah dikenal pada masa Newton. Hukum
ordenya. pemantulan ini memiliki kelemahan yaitu gelombang
dengan partikel. Ketika gelombang terpantul dari suatu
Kata Kunci—Cahaya, Difraksi, Gelombang, Interferensi. penghalang, sudut datang sama dengan sudut pantul. Hal ini
juga berlaku pada partikel yang mengalami atau melewati
I. PENDAHULUAN suatu penghalang. Hukum pembiasan yang membentuk

D
bayangan cahaya ketika memasuki medium dimana ia akan
IFRAKSI dan interferensi cahaya merupakan
dibelokkan mendekati normal seperti ketia cahaya tersebut
fenomena yang terjadi saat gelombang saling bertemu
merambat dari udara ke air. Sebagaimana telah
akibat melalui penghalang atau celah. Difraksi biasa terjadi
direkrontruksi oleh Huygens jika menganngap laju cahaya
pada gelombang air. Gelombang air yang melalui suatu
lebih lambat pada medium kedua[1].
penghalang akan berbelok di sekitar penghalang. Sama
Pada dasarnya sebuah berkas cahaya muncul dengan
halnya dengan gelombang cahaya, gelombang ini juga akan
bentuk spherical wavefront, dimana gelombang cahaya ini
dibelokkan dengan cara yang sama di sekitar tepi suatu
apabila jaraknya semakin jauh dari sumber cahaya maka
beda. Sedangkan pada interferensi, merupakan fenomena
akan membentuk plane wavefront. Hal ini juga menjadi
yang kerap kali terjadi pada warna gelembung sabun yang
salah satu prinsip yang dinyatakan oleh Huygens, ketika
merupakan pemantulan cahaya dari permukaan depan dan
gelombang melalui sebuah celah maka akan membentuk
belakang film sabun. Dengan adanya eksperimen difraksi
sumber cahaya yang baru dengan bentuk gelombang cahaya
dan interferensi cahaya ini bertujuan agar dapat memahami
berupa spherical wavefront. Dari bentukan gelombang
peristiwa, jenis, parameter fisis yang berpengaruh dan
cahaya baru yang telah melalui celah ini, ketika terdapat dua
pengukuran parameter fisis dari difraksi dan interferensi
buah celah atau lebih maka akan terjadi interferensi yang
cahaya.
mana gelombang cahaya akan saling bertemu dengan
Difraksi merupakan fenomena yang terjadi ketika sebuah
membentuk gelombang cahaya yang baru[3].
gelombang mengalami interferensi atau pembelokan di
Gelombang cahaya mengalami interferensi ketika
sekitar sudut penghalang atau celah. Dalam eksperimen
gelombang cahaya saling bertemu. Hal ini dijelaskan dengan
Huygens-Fresnel didapatkan bahwa terjadi pembelokan
eksperimen celah ganda Young. Thomas Young
gelombang cahaya pada sebuah berkas muka gelombang
mendapatkan bukti yang meyakinkan untuk sifat gelombang
yang merambat sebagai kumpulan gelombang. Gelombang
dari cahaya dan hal ini mampu mengukur panjang
sendiri dapat melalui celah ketika ukuran celah sebanding
gelombang dari cahaya tampak. Cahaya dari sebuah sumber
dengan panjang gelombangnya. Hal ini disebabkan oleh
cahaya akan jatuh pada layer dimana terdapat dua buah
adanya interferensi dari muka gelombang yang berjalan
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 2

Gambar 1. Prinsip Huygens Gambar 2. Prinsip Fresnel

celah dengan jarak yang berdekatan. Lebar celahnya sendiri Serta dua percobaan dilakukan praktikum secara langsung
sangat kecil dan sebanding dengan panjang gelombang seperti percobaan difraksi dan interferensi pada celah
cahaya yang akan melaluinya. Dalam eksperimen Young ini banyak (kisi) dan aplikasi difraksi dan interferensi cahaya.
didapatkan bawha ketika cahaya yang melewati celah, akan Pada percobaan simulasi, alat dan bahan yang digunakan
terbentuk pola pada layer. Hal ini berlawanan dengan ketika yaitu laptop sesuai kebutuhan yang digunakan untuk
cahaya sebagai partikel. Ketika cahaya sebagai partikel menjalankan simulasi praktikum yang berbasiskan website
maka mungkin akan terbentuk garis terang layer sesuai dan koneksi internet untuk mengakses simulasi praktikum.
dengan celah yang tersedia. Oleh karena itu, ketika sebuah Pada percobaan praktikum langsung, alat dan bahan yang
berkas cahaya monokromatis melalui celah maka akan digunakan, antara lain layar sebagai detektor penangkap
menyebar ekuivalen dengan pola interferensi yang hasil, laser sebagai objek sumber cahaya monokromatis,
dihasilkan saat dua partikel yang berjalan dengan mistar sebagai alat ukur jarak antara kisi dan layar, serta
gelombang penuntunnya, dan gelombang tersebut akan jarak antara pita terang pusat dengan pita terang lainnya, rel
saling berinterferensi[4]. presisi sebagai tempat pengatur jarak antara kisi difraksi,
Pola interferensi sendiri dihasilkan dengan panjang laser dan layar, statif sebagai penahan alat dan bahan, kisi
gelombang yang memasuki celah yang terpisah dengan jarak difraksi sebagai media penghalang untuk difraksi atau
tertentu akan menghasilkan bayangan gelombang yang pembelokan cahaya laser, rambut sehelai sebagai objek
menyebar ke semua arah setelah melalui celah tersebut. aplikasi untuk menghasilkan interferensi, kardus sebagai
Gelombang dari kedua celah ini menempuh jarak yang tempat perekatan rambut, gunting sebagai penggunting dan
sama, disebut juga berada pada dalam satu fase. Terdapat pembuat pola pada kardus, dan selotip sebagai perekat
dua jenis interferensi yaitu interferensi konstruktif dan rambut ke permukaan kardus.
interferensi destruktif. Interferensi konstruktif sendiri
merupakan interfrensi yang terjadi ketika terdapat B. Skema Alat
gelombang yang saling membangun atau saling Adapun skema alat yang digunakan dalam simulasi dapat
menguatkan. Interferensi jenis ini ditandai dengan adanya dilihat pada gambar di lampiran
garis terang pusat di layer bayangan. Interferensi konstruksi C.Langkah Kerja
juga terjadi ketika lintasan dua berkas berbeda sebanyaj satu
panjang gelombang atau kelipatannya. Sedangkan pada Pada praktikum yang berjudul Difraksi dan Interferensi
gelombang interferensi destruktif bersifat saling merusak Cahaya ini terdapat empat simulasi atau percobaan yang
yaitu ketika gelombang yang dibentuk oleh celah ketika dilakukan yaitu difraksi dan interferensi pada celah tunggal,
sampai pada layer bayangan mengalami berlawan fase. celah ganda, celah banyak (kisi), dan juga percobaan
Interferensi destruktif ini menghasilkan amplitude aplikasi difraksi dan interferensi cahaya. Pada praktikum
gelombang sebesar nol dan ditandai dengan gelap pada celah tunggal dan celah ganda menggunakan laman yang
layer. Dengan demikian, serangkaian pola garis gelap dan telah disediakan. Yang pertama adalah laptop dan sinyal
terang akan terbentuk pada berkas cahaya yang melalui dua internet disiapkan untuk membuka laman simulasi.
celah[5]. Kemudian pada difraksi satu celah dan dua celah, masing-
masing diatur panjang gelombangnya sebesar 520 nm dan
685 nm. Selanjutnya lebar celah diatur menjadi 3000 nm
II. METODE PENELITIAN dan berikutnya dilakukan profiling pada hasil difraksi
A. Alat dan Bahan dengan intensitas cahaya relatif dicatat pada sudut dari 0°
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk menunjang hingga 80° derajat dengan interval 1°. Kemudian langkah
dalam pengambilan data pada praktikum ini, antara lain dua kerja untuk percobaan difraksi dan interferensi pada celah
percobaan menggunakan website simulasi seperti percobaan ganda yaitu laptop sudah terkoneksi dengan internet
difraksi dan interferensi pada celah tunggal dan celah ganda. disiapkan. Kemudian simulasi untuk difraksi dan
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 3

interferensi pada celah ganda dibuka pada tautan yang telah III. HASIL DAN DISKUSI
tersedia. Kemudian dilakukan difraksi dua celah dengan A. Analisa Data
panjang gelombang sebesar 520 nm dan 685 nm. Jarak antar
Pada praktikum ini dilakukan tiga simulasi yaitu difraksi
celah diatur menjadi 3000 nm. Kemudian yang terakhir
dan interferensi celah tunggal dan ganda dengan masing-
dilakukan profiling pada hasil difraksi dengan dicatat
masing menggunakan panjang gelombang sebesar 520 nm
intensitas cahaya relatif pada sudut-sudut 0 derajat hinggan
dan 685 nm beserta lebar celah 3000 nm, kemudian difraksi
80 derajat dengan interval 1 derajat. Kemudian langkah
dan interferensi pada celah banyak (kontanta kisi: 100, 300,
kerja pada interferensi celah banyak, alat dan bahan disusun
dan 600 dengan jarak kisi dengan laser 25 cm dan jarak kisi
seperti pada gambar di lampiran. Selanjutnya jarak antar kisi
ke layer adalah 40 cm, dan yang terakhir menggunakan
dengan laser diatur sebesar 25 cm, dan jarak antar kisi
penghalang berupa sehelai rambut. Seluruh data yang
dengan layar penerima diatur sebesar 40 cm. Berikutnya
diperoleh tertera pada lampiran.
laser yang sudah dipasang dinyalakan dan dilakukan
pengukuran mengenai pola gelap terang yang dihasilkan. B. Perhitungan
Dari titik yang paling terang di pusat diukur jaraknya Dari data yang diperoleh pada tabel data pengukuran pada
terhadap titik maksimum lainnya, baik untuk arah kiri dan lampiran maka dapat dilakukan perhitungan dengan
arah kanan. Selanjutnya dilakukan pengukuran hingga orde menggunakan persamaan pada Bab II.
maksimum yang nampak pada layar. Percobaan dilakukan Waktu Paruh Bahan:
untuk satu konstanta kisi, dua konstanta kisi, dan tiga Diketahui: N 0=400
konstanta kisi. Selanjutnya yaitu langkah kerja untuk
N o =376
percobaan aplikasi difraksi dan interferensi cahaya yaitu
yang pertama salah satu helai rambut anggota kelompok t =1
yang panjang dicabut. Lalu dipasangkan atau ditempel pada
suatu bingkai yang dibuat dengan kardus. Kemudian Ditanya:
T 1?
digunakan laser yang pada percobaan difraksi dan interfrensi 2

celah banyak, diatur jarak laser ke bingkai rambut sebesar Jawab:


25 cm, lalu jarak bingkai ke layar diatur sebesar 40 cm. t
T 1=
No
( )
Pengukuran dilakukan terhadap jarak-jarak antar maksimum 2
cahaya pada pola interferensi yang muncul terhadap titik log 2
Nt
terang ke pusat. Lalu dilakukan pengukuran tersebut hingga
orde maksimum yang nampak pada layar menggunakan 1
T 1=
( )
mistar. 2 400
log 2
D.Diagram Alir 377
Diagram alir pada praktikum difraksi dan interferensi T 1 =11,88 s
cahaya yang telah dilakukan terdapat pada lampiran. 2

E. Persamaan Konstanta peluruhan bahan:


Pada eksperimen difraksi dan interferesi cahaya ini T 1 =¿11,88
didapatkan data berupa konstanta kisi, jarak laser ke kisi, Diketahui:
2
jarak kisi ke layer, jarak antar celah pada kisi, jarak orde Ditanya: λ ?
terang ke terang pusat, dan bilangan orde. Melalui data yang
teralh diperoleh tersebut maka dilakukan perhitungan Jawab:
dengan menggunakan persamaan berikut: ln 2
λ=
Jarak Antarcelah Kisi T1
1 2
d= (1) ln 2
N λ=
11,88
Panjang Gelombang Laser
λ=0,06
d x
λ= Dari contoh perhitungan yang telah dilakukan maka
n √ l 2 + x2
didapatkan hasil perhitungan panjang gelombang laser rata-
(2) rata yang didapatkan melalui hasil bagi rata antara panjang
gelombang kiri dan kanan, dan ketebalan sehelai rambut
Ketebalan Rambut dengan tercantum pada lampiran.

λln C.Grafik
Dr = (3) Dengan telah dilakukan pengukuran dari celah tunggal
x
dan ganda, maka didapatkan grafik yang dibuat antata sudut
dengan intensitas relatif. Grafik terlampir pada lampiran.
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 4

D.Pembahasan atau celah yang menyebabkan adanya spherical wave yang


Difraksi dan interferensi merupakan fenomena yang memungkinkan untuk gelombang ini saling bertemu. Oleh
terjadi ketika sebuah gelombang saling bertemu ketika karena itu, setelah melalui celah atau penghalang, cahaya
melakui sebuah celah atau penghalang. Dalam praktikum akan mengalami interferensi pada layer.
kali ini memiliki tujuan untuk memahami peristiwa difraksi Pada eksperimen difraksi celah tunggal terjadi dengan
dan interferensi cahaya, memahami jenis-jenis difraksi dan seberkas cahaya monokromatis melalui sebuah celah dengan
interfrensi cahaya, ememahami parameter fisis yang lebar celah dihasilkan bahwa intensitas yang ada pada layar
berpengaruh terhadap fenomena difraksi dan interfrensi membentuk pola gelap terang dengan pengaturan pola
cahaya, melakukan pengukuran dan perhitungan parameter tengah memiliki intensitas yang paling tinggi. Hal ini akan
fisis pada fenomena difraksi dan interferensi cahaya, turun seiring dengan sudut yang semakin besar dibentuk
melakukan pengukuran ketebalan benda tipis menggunakan oleh layar. Sesuai dengan grafik yang terbentuk antara
sifat dan interfrensi cahaya, dan memahami faktor-faktor intensitas dan sudut pada celah tunggal, intensitas akan
yang berpengaruh terhadap terjadinya difraksi dan menurun dengan tajam. Hal ini menjadi tanda bahwa
interferensi cahaya. Difraksi dan interfrensi cahaya sendiri semakin besar sudut maka semakin lemah intensitasnya.
terjadi dikarenakan gelombang cahaya merupakan Lain halnya dengan eksperimen difraksi celah ganda yang
gelombang elektromagnetik yang bersifat gelombang melalui celah ganda dengan lebar celah sebanding dengan
transversal. Hanya gelombang transversal saja yang mampu panjang gelombang dan jarak antar celahnya 3000 nm.
untuk mengalami difraksi maupun interferensi. Difraksi Dalam hal ini didapatkan bahwa gelombang cahaya yang
sendiri terjadi ketika sebuah gelombang cahaya melewati terbentuk dari cahaya yang telah melewati celah ganda
sebuah penghalang atau celah yang kemudian akan mengalami interferensi yang menyebabkan pola gelap
membuat gelombang cahaya yang baru. Sedangkan terang. Dari pola yang terbentuk, pada bagian tengah
interferensi merupakan peristiwa gelombang cahaya yang terbentuk pola paling terang, dan diikuti dengan pola gelap
bertemu dengan gelombang cahaya yang lain dan dan terang selanjutnya. Kemudian dari pol aini terlihat
mengakibatkan gelombang akan mengalami perusakan bahwa intensitas cahaya paling terang terjadi pada sudut 0
maupun pembangunan. dan akan tidak menurun atau naik seiring dengan
Untuk mekanisme difraksi sendiri terjadi ketika seberkas bertambahnya sudut. Namun, jarak antara pola terang ke
cahaya yang terpancar dari sumber cahaya yang berbentuk terang selanjutnya akan menjadi semakin jauh. Hal ini
spherical wave. Kemudian dari spherical wave ini apabila sesuai dengan grafik yang dibentuk dari data sudut dari 0
semakin jauh maka semakin membentuk plane wave. Hal ini hingga 90 terhadap intensitasnya yang membentuk grafik
menyebabkan gelombang bulat ini semakin jauh semakin fluktulatif atau naik turun secara drastis pada celah ganda.
menurun intensitasnya. Dari gelombang yang sudah menjadi Kemudian pada eksperimen difraksi celah banyak, hampir
gelombang cahaya planar atau hamper planar ini, apabila sama dengan difraksi sebelumnya. Cahaya akan melalui
dikenai oleh celah atau penghalag maka akan terbentuk sebuah celah dan mengalami interferensi dan membentuk
gelombang cahaya berbentuk spherical wave yang baru. pola gelap terang. Pola yang terbentuk ini memiliki pola
Oleh karena itu, dalam percobaannya akan membentuk gelap terang yang memiliki jarak tertentu. Dikarenakan
gelombang cahaya yang baru ketika sudah melalui celah cahaya yang digunakan adalah cahaya monokromatis, maka
tungga, ganda, maupun banyak. Melalui pendekatan pada bayangan yang tertangkap oleh layar hanyalah pola gelap
prinsip Huygens-Fresnel dimana gelombang cahaya akan terang dengan terpisah antara terang ke terang dengan jarak
melalui sebuah celah atau penghalang akan membentuk tertentu. Semakin besar konstanta kisi maka akan semakin
gelombang baru dengan panjang gelombang yang sama. lebar jarak terang pusat menuju terang orde ke n. Hal ini
Lebar celah yang dapat dilalui oleh gelombang cahaya dibuktikan dengan diperolehnya data pada eksperimen yang
memiliki ukuran yang sebanding dengan gelombang cahaya. telah dilakukan. Selain itu, jarak terang pusat menuju terang
Hal ini disebabkan agar gelombang cahaya ini dapat masuk orde ke-n pada sisi kanan dan kiri memiliki panjang yang
melalui celah. Kemudian hal ini diterapkan pada cahaya sama. Dari data yang diperoleh jarang terang pusat ke terang
yang melewati celah tunggal, ganda, maupun banyak. orde ke-n pada kisi dengan konstanta 100 lebih kecil
Dari percobaan menggunakan celah juga terjadi dibandingkan dengan kisi dengan konstanta 300 dan diikuti
interferensi cahaya dimana gelombang cahaya ini akan dengan 600. Hal ini memengaruhi panjang gelombang yang
mengalami superposisi. Interferensi sendiri terjadi ketika terbentuk dari perhitungan yang dilakukan. Untuk panjang
gelombang bertemu dengan gelombang lainnya dan gelombangnya sendiri berbanding lurus dengan jarak orde
mengalami interferensi dektruktif dan konstruktif. terang ke terang pusat, dan berbanding terbalik dengan
Interfrensi konstruktif sendiri terjadi ketika gelombang yang bilangan orde.
bertemu mengalami pertemuan dengan fase yang sama. Hal Kemudian, untuk eksperimen dengan menggunakan
ini menyebabkan bayangan yang terbentuk akibat penghalang berupa rambut juga hampir sama dengan celah
interferensi konstruktif akan membentuk gelombang cahaya atau kisi. Cahaya akan mengalami fenomena yang dikatakan
baru dan menyebabkan pola terang. Sedangkan interfrensi oleh Huygens-Fresnel yaitu membentuk gelombang cahaya
destruktif bersifat merusak karena gelombang yang saling yang baru ketika melewati suatu penghalang. Dari data yang
bertemu memiliki fase yang sama dan menyebabkan diperoleh, semakin besar ordonya maka akan semakin kecil
amplitude gelombang menjadi nol. Dari interfrensi jarak antar ordonya. Untuk ketebalan rambutnya sendiri,
destruktif ini menyebabkan pola gelap karena amplitude berbanding lurus dengan panjang gelombang laser yangdan
gelombangnya adalah nol. Interferensi cahaya sendiri jarak kisi ke layar yang digunakan.
disebabkan ketika gelombang cahaya mengalami hambatan
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 5

IV. KESIMPULAN
Dari eksperimen difraksi dan interferensi cahaya yang
telah dilakukan didapatkan bahwa
1) Difraksi cahaya terbentuk ketika sebuah gelombang
cahaya melewati sebuah celah atau penghalang.
2) Interferensi cahaya terjadi ketika gelombang cahaya
saling bertemu dan ditangkap oleh layar dan dapat
bersifat konstruktif maupun destruktif.
3) Parameter fisis yang berbengaruh dari feomena difraksi
dan interferensi adalah lebar celah atau penghalang,
panjang gelombang, jarak kisi ke layar, dan jarak kisi
ke sumber cahaya.
4) Pengukuran dilakukan dengan cara mengamati dan
mengukur jarak antara kisi ke layar, kisi ke sumber
cahaya, dan jaral terang orde ke-n menuju terang pusat.
5) Pengukuran benda tipis dilakukan dengan pengukuran Gambar 6. Skema alat difraksi dan interferensi menggunakan sehelai
rambut
jarak terang pusat menuju terang orde ke-n, sesuai
dengan hukum yang berlaku pada difraksi dan
interferensi cahaya.
6) Faktor faktor yang memengaruhi difraksi maupun
interferensi cahaya adalah panjang gelombang,
amplitude gelombang, fase gelombang, frekuensi
gelombang, jarak kisi ke layar, jarak kiri ke sumber
cahaya, dan konstanta kisi atau penghalang.

LAMPIRAN

Gambar 3. Skema alat difraksi celah tunggal

Gambar 7. Duagram alir percobaan celah tunggal

Gambar 4. Skema alat interferensi celah ganda


5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 6

Gambar 8. Diagram alir percobaan celah ganda

Gambar 9. Diagram alir percobaan celah banyak


5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 7
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 8

UCAPAN TERIMA KASIH


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya, yang
telah memberikan kekuatan kepada penulis A.Y. sehingga
dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
Difraksi dan Interferensi Cahaya dengan kode W4. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Iim Fatimah
selaku dosen pengampu pada kelas Fisika Laboratorium,
Mas Mohammad Ferdiyanzah selaku Asisten Laboratorium
pada praktikum Difraksi dan interferensi cahaya ini yang
telah membimbing penulis selama praktikum, serta teman-
teman Fisika Laboratorium yang sudah bekerja sama dengan
baik saat praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Born, Max; Wolf, Emil (1999). Principles of Optics. Cambridge
University Press.
[2] Klein, M. V.; Furtak, T. E. (1986). Optics (2nd ed.). New York: John
Wiley & Sons
[3] Giancoli, C. (2014), Douglas. Physics Principles with Application,
USA:Pearson
[4] Pain, H.J. (2005), The Physics of Vibration and Wave, USA: John
William & Sons inc.
[5] Halliday, R. (2011), Fundamental of Physics 9th Edition, USA: John
William & Sons inc.
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 9

Anda mungkin juga menyukai