D
bayangan cahaya ketika memasuki medium dimana ia akan
IFRAKSI dan interferensi cahaya merupakan
dibelokkan mendekati normal seperti ketia cahaya tersebut
fenomena yang terjadi saat gelombang saling bertemu
merambat dari udara ke air. Sebagaimana telah
akibat melalui penghalang atau celah. Difraksi biasa terjadi
direkrontruksi oleh Huygens jika menganngap laju cahaya
pada gelombang air. Gelombang air yang melalui suatu
lebih lambat pada medium kedua[1].
penghalang akan berbelok di sekitar penghalang. Sama
Pada dasarnya sebuah berkas cahaya muncul dengan
halnya dengan gelombang cahaya, gelombang ini juga akan
bentuk spherical wavefront, dimana gelombang cahaya ini
dibelokkan dengan cara yang sama di sekitar tepi suatu
apabila jaraknya semakin jauh dari sumber cahaya maka
beda. Sedangkan pada interferensi, merupakan fenomena
akan membentuk plane wavefront. Hal ini juga menjadi
yang kerap kali terjadi pada warna gelembung sabun yang
salah satu prinsip yang dinyatakan oleh Huygens, ketika
merupakan pemantulan cahaya dari permukaan depan dan
gelombang melalui sebuah celah maka akan membentuk
belakang film sabun. Dengan adanya eksperimen difraksi
sumber cahaya yang baru dengan bentuk gelombang cahaya
dan interferensi cahaya ini bertujuan agar dapat memahami
berupa spherical wavefront. Dari bentukan gelombang
peristiwa, jenis, parameter fisis yang berpengaruh dan
cahaya baru yang telah melalui celah ini, ketika terdapat dua
pengukuran parameter fisis dari difraksi dan interferensi
buah celah atau lebih maka akan terjadi interferensi yang
cahaya.
mana gelombang cahaya akan saling bertemu dengan
Difraksi merupakan fenomena yang terjadi ketika sebuah
membentuk gelombang cahaya yang baru[3].
gelombang mengalami interferensi atau pembelokan di
Gelombang cahaya mengalami interferensi ketika
sekitar sudut penghalang atau celah. Dalam eksperimen
gelombang cahaya saling bertemu. Hal ini dijelaskan dengan
Huygens-Fresnel didapatkan bahwa terjadi pembelokan
eksperimen celah ganda Young. Thomas Young
gelombang cahaya pada sebuah berkas muka gelombang
mendapatkan bukti yang meyakinkan untuk sifat gelombang
yang merambat sebagai kumpulan gelombang. Gelombang
dari cahaya dan hal ini mampu mengukur panjang
sendiri dapat melalui celah ketika ukuran celah sebanding
gelombang dari cahaya tampak. Cahaya dari sebuah sumber
dengan panjang gelombangnya. Hal ini disebabkan oleh
cahaya akan jatuh pada layer dimana terdapat dua buah
adanya interferensi dari muka gelombang yang berjalan
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 2
celah dengan jarak yang berdekatan. Lebar celahnya sendiri Serta dua percobaan dilakukan praktikum secara langsung
sangat kecil dan sebanding dengan panjang gelombang seperti percobaan difraksi dan interferensi pada celah
cahaya yang akan melaluinya. Dalam eksperimen Young ini banyak (kisi) dan aplikasi difraksi dan interferensi cahaya.
didapatkan bawha ketika cahaya yang melewati celah, akan Pada percobaan simulasi, alat dan bahan yang digunakan
terbentuk pola pada layer. Hal ini berlawanan dengan ketika yaitu laptop sesuai kebutuhan yang digunakan untuk
cahaya sebagai partikel. Ketika cahaya sebagai partikel menjalankan simulasi praktikum yang berbasiskan website
maka mungkin akan terbentuk garis terang layer sesuai dan koneksi internet untuk mengakses simulasi praktikum.
dengan celah yang tersedia. Oleh karena itu, ketika sebuah Pada percobaan praktikum langsung, alat dan bahan yang
berkas cahaya monokromatis melalui celah maka akan digunakan, antara lain layar sebagai detektor penangkap
menyebar ekuivalen dengan pola interferensi yang hasil, laser sebagai objek sumber cahaya monokromatis,
dihasilkan saat dua partikel yang berjalan dengan mistar sebagai alat ukur jarak antara kisi dan layar, serta
gelombang penuntunnya, dan gelombang tersebut akan jarak antara pita terang pusat dengan pita terang lainnya, rel
saling berinterferensi[4]. presisi sebagai tempat pengatur jarak antara kisi difraksi,
Pola interferensi sendiri dihasilkan dengan panjang laser dan layar, statif sebagai penahan alat dan bahan, kisi
gelombang yang memasuki celah yang terpisah dengan jarak difraksi sebagai media penghalang untuk difraksi atau
tertentu akan menghasilkan bayangan gelombang yang pembelokan cahaya laser, rambut sehelai sebagai objek
menyebar ke semua arah setelah melalui celah tersebut. aplikasi untuk menghasilkan interferensi, kardus sebagai
Gelombang dari kedua celah ini menempuh jarak yang tempat perekatan rambut, gunting sebagai penggunting dan
sama, disebut juga berada pada dalam satu fase. Terdapat pembuat pola pada kardus, dan selotip sebagai perekat
dua jenis interferensi yaitu interferensi konstruktif dan rambut ke permukaan kardus.
interferensi destruktif. Interferensi konstruktif sendiri
merupakan interfrensi yang terjadi ketika terdapat B. Skema Alat
gelombang yang saling membangun atau saling Adapun skema alat yang digunakan dalam simulasi dapat
menguatkan. Interferensi jenis ini ditandai dengan adanya dilihat pada gambar di lampiran
garis terang pusat di layer bayangan. Interferensi konstruksi C.Langkah Kerja
juga terjadi ketika lintasan dua berkas berbeda sebanyaj satu
panjang gelombang atau kelipatannya. Sedangkan pada Pada praktikum yang berjudul Difraksi dan Interferensi
gelombang interferensi destruktif bersifat saling merusak Cahaya ini terdapat empat simulasi atau percobaan yang
yaitu ketika gelombang yang dibentuk oleh celah ketika dilakukan yaitu difraksi dan interferensi pada celah tunggal,
sampai pada layer bayangan mengalami berlawan fase. celah ganda, celah banyak (kisi), dan juga percobaan
Interferensi destruktif ini menghasilkan amplitude aplikasi difraksi dan interferensi cahaya. Pada praktikum
gelombang sebesar nol dan ditandai dengan gelap pada celah tunggal dan celah ganda menggunakan laman yang
layer. Dengan demikian, serangkaian pola garis gelap dan telah disediakan. Yang pertama adalah laptop dan sinyal
terang akan terbentuk pada berkas cahaya yang melalui dua internet disiapkan untuk membuka laman simulasi.
celah[5]. Kemudian pada difraksi satu celah dan dua celah, masing-
masing diatur panjang gelombangnya sebesar 520 nm dan
685 nm. Selanjutnya lebar celah diatur menjadi 3000 nm
II. METODE PENELITIAN dan berikutnya dilakukan profiling pada hasil difraksi
A. Alat dan Bahan dengan intensitas cahaya relatif dicatat pada sudut dari 0°
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk menunjang hingga 80° derajat dengan interval 1°. Kemudian langkah
dalam pengambilan data pada praktikum ini, antara lain dua kerja untuk percobaan difraksi dan interferensi pada celah
percobaan menggunakan website simulasi seperti percobaan ganda yaitu laptop sudah terkoneksi dengan internet
difraksi dan interferensi pada celah tunggal dan celah ganda. disiapkan. Kemudian simulasi untuk difraksi dan
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 3
interferensi pada celah ganda dibuka pada tautan yang telah III. HASIL DAN DISKUSI
tersedia. Kemudian dilakukan difraksi dua celah dengan A. Analisa Data
panjang gelombang sebesar 520 nm dan 685 nm. Jarak antar
Pada praktikum ini dilakukan tiga simulasi yaitu difraksi
celah diatur menjadi 3000 nm. Kemudian yang terakhir
dan interferensi celah tunggal dan ganda dengan masing-
dilakukan profiling pada hasil difraksi dengan dicatat
masing menggunakan panjang gelombang sebesar 520 nm
intensitas cahaya relatif pada sudut-sudut 0 derajat hinggan
dan 685 nm beserta lebar celah 3000 nm, kemudian difraksi
80 derajat dengan interval 1 derajat. Kemudian langkah
dan interferensi pada celah banyak (kontanta kisi: 100, 300,
kerja pada interferensi celah banyak, alat dan bahan disusun
dan 600 dengan jarak kisi dengan laser 25 cm dan jarak kisi
seperti pada gambar di lampiran. Selanjutnya jarak antar kisi
ke layer adalah 40 cm, dan yang terakhir menggunakan
dengan laser diatur sebesar 25 cm, dan jarak antar kisi
penghalang berupa sehelai rambut. Seluruh data yang
dengan layar penerima diatur sebesar 40 cm. Berikutnya
diperoleh tertera pada lampiran.
laser yang sudah dipasang dinyalakan dan dilakukan
pengukuran mengenai pola gelap terang yang dihasilkan. B. Perhitungan
Dari titik yang paling terang di pusat diukur jaraknya Dari data yang diperoleh pada tabel data pengukuran pada
terhadap titik maksimum lainnya, baik untuk arah kiri dan lampiran maka dapat dilakukan perhitungan dengan
arah kanan. Selanjutnya dilakukan pengukuran hingga orde menggunakan persamaan pada Bab II.
maksimum yang nampak pada layar. Percobaan dilakukan Waktu Paruh Bahan:
untuk satu konstanta kisi, dua konstanta kisi, dan tiga Diketahui: N 0=400
konstanta kisi. Selanjutnya yaitu langkah kerja untuk
N o =376
percobaan aplikasi difraksi dan interferensi cahaya yaitu
yang pertama salah satu helai rambut anggota kelompok t =1
yang panjang dicabut. Lalu dipasangkan atau ditempel pada
suatu bingkai yang dibuat dengan kardus. Kemudian Ditanya:
T 1?
digunakan laser yang pada percobaan difraksi dan interfrensi 2
λln C.Grafik
Dr = (3) Dengan telah dilakukan pengukuran dari celah tunggal
x
dan ganda, maka didapatkan grafik yang dibuat antata sudut
dengan intensitas relatif. Grafik terlampir pada lampiran.
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 4
IV. KESIMPULAN
Dari eksperimen difraksi dan interferensi cahaya yang
telah dilakukan didapatkan bahwa
1) Difraksi cahaya terbentuk ketika sebuah gelombang
cahaya melewati sebuah celah atau penghalang.
2) Interferensi cahaya terjadi ketika gelombang cahaya
saling bertemu dan ditangkap oleh layar dan dapat
bersifat konstruktif maupun destruktif.
3) Parameter fisis yang berbengaruh dari feomena difraksi
dan interferensi adalah lebar celah atau penghalang,
panjang gelombang, jarak kisi ke layar, dan jarak kisi
ke sumber cahaya.
4) Pengukuran dilakukan dengan cara mengamati dan
mengukur jarak antara kisi ke layar, kisi ke sumber
cahaya, dan jaral terang orde ke-n menuju terang pusat.
5) Pengukuran benda tipis dilakukan dengan pengukuran Gambar 6. Skema alat difraksi dan interferensi menggunakan sehelai
rambut
jarak terang pusat menuju terang orde ke-n, sesuai
dengan hukum yang berlaku pada difraksi dan
interferensi cahaya.
6) Faktor faktor yang memengaruhi difraksi maupun
interferensi cahaya adalah panjang gelombang,
amplitude gelombang, fase gelombang, frekuensi
gelombang, jarak kisi ke layar, jarak kiri ke sumber
cahaya, dan konstanta kisi atau penghalang.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Born, Max; Wolf, Emil (1999). Principles of Optics. Cambridge
University Press.
[2] Klein, M. V.; Furtak, T. E. (1986). Optics (2nd ed.). New York: John
Wiley & Sons
[3] Giancoli, C. (2014), Douglas. Physics Principles with Application,
USA:Pearson
[4] Pain, H.J. (2005), The Physics of Vibration and Wave, USA: John
William & Sons inc.
[5] Halliday, R. (2011), Fundamental of Physics 9th Edition, USA: John
William & Sons inc.
5001201077 – Fisika Laboratorium I – W4 9