𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
20
10(5312)− (186)(220)
=
0 10(4596)− (34596)
0 10 20 30 40 53120− 40920
n = 45960− 34596
12200
Gambar 3. Grafik hubungan antara n dan 2|𝑀2′ | = 11364
Analisis data yang digunakan dalam = 1,07357
percobaan ini adalah menggunakan kuadrat 𝑠𝑏 merupakan ketidakpastian konstanta 𝑏
terkecil, yang mana disajikan dalam tabel 1 ∑𝑥 2 (∑𝑦)2 −2∑𝑥 ∑(𝑥𝑦)∑𝑦+𝑛(∑𝑥𝑦)2
̅̅̅ =√
𝑠𝑦 |∑𝑦 2 − |
𝑛−2 𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
berikut
= 1,13192
y= 2 2
No. x = n x y xy 𝑛
2(M2') 𝑠𝑏 = 𝑠𝑦√𝑛∑𝑥 2 −(∑〖𝑥)〗2
1 4 4 16 16 16
10
2 6 8 36 64 48 = 1,13192√10(4596)−(32596)
3 8 12 64 144 96
= 0,03096
4 12 16 144 256 192 𝑆𝑏
Ralat relatif = x 100%
𝑏
5 16 20 256 400 320
0,03096
6 20 24 400 576 480 = 100%
1,07357
Σ 186 220 4596 6160 5312 Dari konstanta a dan b diatas diperoleh
persamaan garis linear hubungan antara n
Dengan metode kuadrat terkecil dapat dan 2|𝑀2′ | adalah y = 1,0736x. dari
ditenukan besarnya konsanta a dan b yaitu: persamaan tersebut dapat ditentukan bahwa
a yaitu perpotongan garis lurus dengan nilai Panjang gelombang 𝜆 = 1,0736 𝜇𝑚.
sumbu y
∑𝑦∑𝑥 2 − ∑𝑥∑𝑥𝑦
𝑎=
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
PEMBAHASAN PENUTUP
Interferomter Michelson merupakan Interferometer Michelson merupakan
seperangkat peralatan yang berguna untuk seperangkat peralatan yang memanfaatkan
mengukur panjang dan perubahan Panjang gejala interferensi. Dengan gejala
dengan ketelitian yang sangat tinggi dengan interferensi ini, interferometer Michelson
memanfaatkan pada gejala interferensi dapat mengukur panjang gelombang sinar
cahaya. Interferensi cahaya merupakan suatu laser He-Ne dengan ketelitian yang sangat
perpaduan antara dua gelombang cahaya. tinggi berdasarkan garis-garis interferensi.
Intrferensi kemudian akan menghasilkan Pada percobaan yang dilakukan, panjang
pola gelap terang yang berbentuk cincin- gelombang sinar laser He-Ne pada
cincin. Saat kedua gelombang memiliki fase interferometer Michelson diperoleh sebesar
yang sama kemudian akan mengalami yang 𝜆 = (1,07 ± 0,03) 𝜇𝑚 dengan ralat relatif
namanya interferensi konstrukif (saling sebesar 2,88 % (3AP).
menguatkan) sehingga nantinya terbentuk Dari data yang diperoleh serta analisis data
pola terang. Sebaliknya, saat kedua yang telah dilakukan, besar panjang
gelombang tidak memiliki fase yang sama gelombang belum sesuai dengan teori. Hal
akan mengalami interferensi destruktif ini mungkin dikarenakan kurang teliti dalam
(saling melemahkan) sehingga terbentuk membaca skala sehingga panjang
pola gelap. gelombang yang diperoleh berbeda dengan
Pada grafik ini sehingga dapat dilihat panjang gelobang teori, yaitu 633 𝑛𝑚. Dari
bahwa pada perubahan jumlah frinji ini grafik yang diperoleh pada Gambar 3.
linear terhadap pada pergeseran di lintasan Grafik hubungan antara n dan 2|M2′ | bisa
optis dari perubahan posisi moveable mirror diketahui jika n dengan M2′ berbanding
yang dilalui oleh berkas cahaya pada laser lurus. Hal yang harus diperhatikan pada
He-Ne. Sedangkan dari kemiringan garis percobaan ini, yaitu dalam
dapat ditemukan nilai dari Panjang laser He- mengatur/mengarahkan cahaya laser jangan
Ne yaitu sepanjang 𝜆 = (1,07 ± 0,03) 𝜇𝑚 sampai dilihat oleh mata secara langsung.
dengan ralat relatif sebesar 2,88 % (3AP).
DAFTAR RUJUKAN
Malago, Jasruddin Daud. 2005. Pengantar
Fisika Modern. Makassar : Badan
Penerbit UNM Makassar.
Tim Praktikum Fisika Modern. 2016. Modul
Praktikum Fisika Modern Jurusan Fisika
FMIPA Universitas Negeri Malang
https://www.researchgate.net/profile/Muham
mad
Jamilludin/publication/341742421_Pengu
kuran_Ketebalan_Film_Tipis_dengan_Int
erferometer_Michelson/links/5ed19d484
5851529451bc6ec/Pengukuran-
Ketebalan-Film-Tipis-dengan-
Interferometer-Michelson.pdf
LAMPIRAN
https://praktikumfisikamodernkelompok3.bl
ogspot.com/