Anda di halaman 1dari 7

BAHAN KULIAH MINGGU 4

A. Pendahuluan
Pada akhir perkuliahan ini diharapkan kita dapat
 menentukan solusi umum PDB linier homogen orde kedua dengan koefisien konstan dan
sisi kanan sama berupa sin atau cos dan perkalian eksponensial dengan sin atau cos.
 menentukan fungsi komplementer dan solusi partikelir PDB linier tidak homogen orde
kedua dengan koefisien konstan dan sisi kanan berbentuk polinomial
 menentukan fungsi komplementer dan solusi partikelir PDB linier tidak homogen orde
kedua dengan koefisien konstan dan sisi kanan berupa perkalian polinomial dan
eksponensial
 menentukan fungsi komplementer dan solusi khusus PDB linier tidak homogen orde kedua
dengan koefisien konstan dan sisi kanan merupakan kombinasi dari beberapa bentuk fungsi
 menerapkan PDB linier homogen orde kedua dengan koefisien konstan dan sisi kanan sama
berupa sin atau cos atau perkalian eksponensial dengan sin atau cos atau polynomial atau
perkalian eksponensial dan polynomial untuk menyelesaikan permasalahan fisika
Teknik penyelesaian PDB orde kedua sisi kanan berupa eksponensial sangat mendukung
perkuliahan ini. Oleh karenanya, pelajari kembali teknik-teknik tersebut

B. PDB Linier Tidak Homogen Orde Kedua dengan Koefisien Konstan dan Sisi Kanan
Berupa Sin – Cos atau Perkalian Exponensial dan sin - cos

Jika PDB dapat dituliskan dalam bentuk


 k sin x
( D  a)( D  b) y  
k cos x
maka solusi partikelir nya ditentukan dengan dua cara

Cara 1: mengubah bentuk sin atau cos ke bentuk eksponensial


Langkah-langkahnya sebagai berikut
(1) sin atau cos diubah ke bentuk eksponensial
 D  a  D  b  Y  kei  x dengan ei  x  cos  x  i sin  x
(2) mencari solusi partikelir dengan sisi kanan berupa eksponensial
(3) ambil bagian real jika F ( x )  k cos x atau imajiner jika F ( x )  k sin x .

Contoh: Tentukan solusi umum dari y  y  2 y  4 sin 2 x


Jawab:
Y   Y   2Y  4e 2 i x
(y adalah bagian imajiner dari Y)
( D 2  D  2)Y  4e 2i x atau ( D  1)(D  2)Y  4e 2i x
Fungsi komplementer
y c  Ae x  Be 2 x
Solusi partikelir: a  1; b  2; c  2i  c  a atau c  b sehingga
Y p  Ce 2i x ; Y p  2iCe 2i x ; Y p  4Ce 2i x
Substitusikan pada PDB asal untuk memperoleh:
Y p  Y p  2Y p  4e 2i x
 4Ce 2i x  2iCe 2 i x  2Ce 2 i x  4e 2 i x

1
4 4 2i  6 1
C  .   3  i 
2i  6 2i  6 2i  6 5
Dengan demikian diperoleh
1
Yp   3  i e 2i x
5
atau a  1; b  2; c  2i  c  a atau c  b maka (lihat Bahan Kuliah Minggu 1)
k 4 4 2 ix 1
Yp  ecx  e 2ix  e    3  i  e2 i x
 c  a  c  b   2i  1 2i  2  2i  6 5
Kemudian eksponensial kompleks diubah ke dalam bentuk sin-cos yakni
e 2i x  cos 2 x  i sin 2 x
1 1 1
Yp    3  i  cos 2 x  i sin 2 x     3cos 2 x  sin 2 x   i  cos 2 x  3sin 2 x 
5 5 5
1 1
Yp   3 cos 2 x  sin 2 x   i cos 2 x  3 sin 2 x 
5 5
yp adalah bagian imajiner dari Yp
1
y p   cos 2 x  3 sin 2 x 
5
dan solusi umumnya adalah
1
y  y p  yc   cos 2 x  3 sin 2 x   Ae x  Be  2 x
5

Cara 2:
Solusi partikelir dari PDB yang berbentuk
 k sin x
( D  a)( D  b) y  
k cos x
adalah y p  A sin  x  B cos  x
Selanjutnya ditentukan turunan pertama dan kedua
y p   A cos  x   B sin  x
y p   2 A sin  x   2 B cos  x
kemudian disubstitusikan ke PDB untuk menemukan koefisien A dan B

Contoh: Tentukan solusi umum dari y  y  2 y  4 sin 2 x


Jawab:
y p  A sin 2 x  B cos 2 x
yp  2 A cos 2 x  2 B sin 2 x
yp  4 A sin 2 x  4 B cos 2 x
Substitusikan ke dalam PDB asal untuk memperoleh
yp  yp  2 y p  4 sin 2 x
 4 A sin 2 x  4 B cos 2 x  2 A cos 2 x  2B sin 2 x  2 A sin 2 x  2 B cos 2 x  4 sin 2 x
Persamaan ini benar jika dan hanya jika
1 3
 6 A  2 B  4 dan 2 A  6 B  0 yang menghasilkan B   dan A   dan solusi
5 5
partikelirnya menjadi

2
3 1 1
y p   sin 2 x  cos 2 x    cos 2 x  3sin 2 x 
5 5 5
(sebagaimana diperoleh dengan cara 1)

Jika sisi kanan berupa perkalian eksponensial dan sin atau cos maka cara penyelesaiannya
adalah dengan mengubah sin atau cos ke dalam bentuk eksponensial kompleks kemudian
mengikuti cara 1.

Soal-soal 4 – 1
Tentukan solusi umum dari PDB berikut.
1. y  2 y  10 y  100 cos 4 x 
2. D 2  4 D  12 y  80 sin 2 x 
 
3. D 2  2 D  1 y  2 cos x 4. y  8 y  25 y  120 sin 5 x
5. y  16 y  16 cos 4 x 
6. D 2  9 y  30 sin 3x 
7. y   16 y  16 sin 4 x 8. y   8 y   25 y  120 cos 5 x
9.  D 2  25 y  30sin 5 x 10. ( D 2  2 D  17) y  60e 4 x sin 5 x
11. ( D 2  4 D  5) y  40e3 x / 2 sin 2 x 12. y  4 y  8 y  30e x /2 cos  5x / 2 
13. y   4 y   5 y  2e 2 x cos x 14. y   8 y  120sin 2 x
4x
15. y  16 y  16e cos 4 x 16.  D 2  9  y  30cos 3 x
17. Persamaan arus yang mengalir melalui rangkaian RLC seri diberikan oleh
dI q dq
L  RI   V dengan I  . Jika sumber tegangan yang dipasang adalah (a)
dt C dt
V  V0 sin  t (  = konstan) dan (b) V  V0 e kt sin  t (  = konstan) maka tentukan arus
yang mengalir melalui rangkaian
18. Sistem balok – pegas (lihat gambar di samping) pada
lantai licin sempurna berosilasi dipengaruhi oleh gaya
luar sehingga mengikuti persamaan gerak
d 2x
m 2  kx  F  t  . Jika pada saat t = 0 balok diam
dt
 dx 
  0  di simpangan terjauhnya = A, maka tentukan posisi balok pada saat t untuk (a)
 dt 
F  t   F0 sin at dan (b) F  t   F0 ebt sin at

C. PDB Linier Tidak Homogen Orde Kedua dengan Koefisien Konstan dan Sisi Kanan
n
berupa polinom, Pn ( x)   ai xi
i 1

Jika Pn (x ) = polinom berderajat n maka solusi partikelir dari ( D  a )(D  b) y  Pn ( x)


 Qn ( x), jika a  0 dan b  0

adalah y p   xQn ( x), jika a  0 atau b  0, a  b dengan Qn (x) = polinom berderajat n
 x 2Q ( x ), jika a  b  0
 n

Contoh: Tentukan solusi dari y  y  2 y  x 2  x .


Jawab. Fungsi komplementer diperoleh dari y  y  2 y  0 yakni yc  C1e x  C2 e2 x

3
Solusi partikelir: karena a  1; b  2 sehingga y p  Qn ( x)  Ax2  Bx  C (berderajat sama
dengan Pn ( x)  x 2  x );
y p  Ax2  Bx  C
yp  2 Ax  B
yp  2 A .
Substitusikan ke PDB:
y  y  2 y  x 2  x
2 A  2 Ax  B  2 Ax 2  2 Bx  2C  x 2  x
 2 Ax 2  (2 A  2 B) x  (2 A  B  2C )  x 2  x
Pers. ini benar jika dan hanya jika
 2 A  1 atau A  1 / 2
2 A  2 B  1 atau B  0
2 A  B  2C  0 atau C  1 / 2
Dengan demikian y p   1 2 x 2  1 2 . Jadi solusi umumnya adalah y  Ae x  Be 2 x  12 ( x 2  1)

D. PDB Linier Tidak Homogen Orde Kedua dengan Koefisien Konstan dan Sisi Kanan
berupa perkalian polinom dan eksponensial atau sin/cos.

e cx Qn ( x ), jika c  a atau c  b
cx  cx
Solusi partikelir ( D  a)( D  b)  e Pn ( x ) yaitu y p   xe Qn ( x ), jika c  a atau c  b ,a  b
 x 2 e cx Q ( x ), jika c  a  b
 n

Contoh:
Tentukan solusi dari y  6 y  9 y  12 xe3 x .
Jawab:
Fungsi komplementer:
( D  3)( D  3) y  0 atau y c  ( Ax  B )e 3 x
Solusi partikleir, y p :
( D  3)( D  3) y  12 xe3 x ; a = b = c sehingga solusi partikelir diperoleh dengan pemisalan
y p  x 2 e 3 x ( Ax  B)  ( Ax 3  Bx 2 )e3 x
y p  (3 Ax 2  2Bx)e 3 x  3( Ax 3  Bx 2 )e 3 x
yp  (6 Ax  2 B )e3 x  6(3 Ax2  2 Bx)e3 x  9( Ax3  Bx 2 )e3 x
Substitusikan ke PDB untuk solusi partikelir:
y p  6 yp  9 y p  12 xe3 x
(6 Ax  2 B )e3 x  6(3 Ax 2  2 Bx )e3 x  9( Ax 3  Bx 2 )e 3 x 
6(3 Ax 2  2 Bx)e 3 x  3( Ax 3  Bx 2 )e 3 x  9( Ax 3  Bx 2 )e 3 x  12 xe 3 x
Persamaan ini menghasilkan:
6A = 12 atau A = 2 dan 2B = 0 atau B = 0 sehingga solusi partikelirnya menjadi y p  2 x 3e 3 x .

4
Dengan demikian solusi umum PDB adalah
y  yc  y p  (2 x 3  Ax  B)e3 x
Cara lain untuk menentukan solusi partikelir adalah dengan menggunakan operator
pergeseran eksponensial dan invers pergeseran eksponensial.
Operator pergeseran eksponensial
D  e ax y   eax  D  a  y
2 n
D 2  eax y   eax  D  a  y atau secara umum D n  eax y   eax  D  a  y
Jika D diganti dengan D  a maka diperoleh operator invers pergeseran eksponensial
n n
 D  a e y   e
ax ax
Dn y atau eax Dn y   D  a   eax y 
Contoh tersebut di depan jika diselesaikan dengan cara operator ini adalah sebagai berikut.
y  6 y  9 y  12 xe3 x
Kedua suku dikalikan dengan e 3 x maka diperoleh
e 3 x  D 2  6 D  9  y  12 x
Dengan operator invers pergeseran eksponensial maka sisi kiri menjadi
 D  3 2  6  D  3  9 e3 x y  12 x
 
 
D  e y   12 x
2 3 x

Jika u  e 3x y maka D 2 u  12 x atau u  12x


Solusi ini ditentukan dengan PDB sisi kanan sama dengan polinom kategori a  b  0
sehingga
u  x2  Ax  B   Ax3  Bx 2
Turunan pertama dan keduanya
u   3 Ax 2  2 Bx
u  6 Ax  2B
Substitusikan pada u  12x maka diperoleh
6 Ax  2B  12 x  A  2; B  0
Jadi u  2 x 3
Karena u  e 3x y maka y p  2 x3e3 x (sebagaimana diperoleh sebelumnya)

Jika sisi kanan berupa perkalian polinom dengan eksponensial dan sin atau cos maka cara
penyelesaiannya adalah dengan mengubah sin atau cos ke dalam bentuk eksponensial
kompleks kemudian mengikuti uraian di depan dan uraian bagian B

Soal-soal 4 – 2
Tentukan solusi umum dari PDB di bawah ini.
1. ( D 2  2 D  17) y  60 xe 4 x sin 5 x 2. ( D 2  4 D  5) y  40 x 2e 3 x / 2 sin 2 x
3. y   4 y  8 y  30 x 3e  x / 2 cos 5 x / 2 4. 5 y  6 y  2 y  x 2  6 x
5. y  y  2 xe x 6. ( D  3)( D  1) y  16 x 2e  x
7. ( D 2  1) y  8 x sin x 8. y   4 y   5 y  2e 2 x cos x
9. 2 y   y  2 x 10. y  y  20 y  x 3  x
  
11. D 2  4 D  12 y  x 2  x sin 2 x  
12. D 2  2 D  1 y  x 4
13. y   8 y  25 y  120 x 2 sin 5 x 14. y   16 y  16 xe 4 x cos 4 x

5
15.  D 2  9  y  30 x 3 sin 3 x 16. y  9 y  9 x sin 3 x
17. y   4 y  4 y  x sin x cos 2 x 
18. y  5 y  6 y  x 2  2 x e 2 x 
19. y  4 y  5 y  26 xe3 x sin 2 x 20. y  y  20 y  x 2e  x sin x cos 2 x
21. 2 y  y  2 x 22. y   2 x 3  x  4
23. y   4 y  4 x 2  8 24. y   x  4
6 2
25. y   y   20 y  x  x  4 26. y   5 y  12 y  x 5  6 x
27. A block of mass m is initially at rest on a frictionless surface. At time t = 0, an increasing
force given by F  kt 2 is applied to the block. Find the velocity and the displacement of
the block as a function of time and graph x and v versus t.
28. A block of mass m is initially at rest on africtionless surface at theorigin. At time t = 0, a
force given by F  kte  t is applied. Calculate x(t) and v (t) and graph them.What are these
values when (a) t is very small, and (b) t is very large?

E. PDB Linier Tidak Homogen Orde Kedua dengan Koefisien Konstan dan Sisi Kanan
terdiri dari berbagai unsur: Prinsip Superposisi

Jika sisi kanan suatu PDB terdiri dari superposisi berbagai unsur/komponen (polinom,
eksponensial, fungsi sin dan cos, dan lain-lain) maka solusi umum PDB adalah superposisi
dari solusi setiap unsur/komponen.
Contoh: Tentukan solusi dari y  y  2 y  e x  4 sin x  x 2  x .
Jawab.
Solusi PDB ini merupakan superposisi dari PDB:
y   y   2 y  0 ; y  y  2 y  e x ; y  y  2 y  4 sin x ; dan y  y  2 y  x 2  x .
Sebagaimana pembahasan pada kuliah 5 dan 6, maka fungsi komplementer dan solusi khusus
dari setiap PDB di atas adalah:
y   y   2 y  0  y c  Ae x  Be 2 x
y  y  2 y  e x  y p  13 xex
y  y  2 y  4 sin x  y p   15 6 sin x  2 cos x 
y  y  2 y  x 2  x  y p   12 x 2  1
Dengan demikian solusi dari y  y  2 y  e x  4 sin x  x 2  x adalah
y  Ae x  Be 2 x  13 xe x  15 6 sin x  2 cos x   12 x 2  1

Soal-soal 4 – 3
Tentukan solusi PDB berikut dengan prinsip superposisi.
  
1. y  y  x 3  1  2 cos x  2  4 x e x  2. y  5 y  6 y  2e x  6 x  5
3. ( D 2  1) y  sinh x 4. ( D 2  1) y  2 sin x  4 x cos x
5. ( D 2  1) y  4e x  (1  x )(e 2 x  1) 6. y  2 y  5 y  5 x  4e x (1  sin 2 x )
7. y  2 y  2 y  10e x  6e  x cos x 8. y  4 y  4 y  sin x cos 2 x
2 x 2 x
9. y   y   20 y  x e sin x cos 2 x  xe  x cos 2 x  x 2
10. y   2 y  5 y  5 x  4e x 1  sin 2 x   cos 2 x
11. y  y  20 y  x 2e  x sin x cos 2 x

6
12. Objek yang diam di atas permukaan datar yang licin dikenai gaya F  kt 2  kte t .
Tentukan posisi dan kecepatan objek tersebut sebagai fungsi waktu
13. Sistem pegas – massa m pada lantai datar licin dikenai gaya
F  F0 e t sin  t     F0 cos 2  t . Tentukan posisi dan kecepatan massa m sebagai
fungsi waktu; jika pada saat t = 0 benda berada pada x = 0
14. Suatu sistem pegas-massa pada lantai datar licin yang dikenai gaya luar sehingga
d 2x
geraknya mengikuti persamaan 2  4 x  25tet  4cos 2t maka tentukan posisi massa
dt
setiap saat t

Anda mungkin juga menyukai