Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

BAB 4. FUNGSI

4.1 FUNGSI LIMIT

Definisi 4.1.1

Jika titik c ∈ R merupakan cluster point dari A, jika untuk setiap δ >0 ada paling sedikit satu titik
di x ∈ A , x ≠ c sedemikian sehingga |x−c|< δ . Definisi tersebut dapat di katakan sebagai berikut:

Titik c merupakan suatu titik limit di A jika untuk setiap persekitaran- δ dari c atau ditulis
V δ ( c )=(c−δ , c+ δ) memuat paling sedikit satu titik dalam A yang berbeda dari c .

Catatan: A ⊆ R, c titik limit dari A jika V δ ( c ) ∩ A yang berbeda dengan c .

Teorema 4.1.2

Bilangan real c merupakan cluster point dari A , A ⊆ R jika dan hanya jika ada barisan (a ¿¿ n)¿
dalam A dan x ≠ c , ∀ n ∈ N sedemikian hingga lim ( an ) =c

Bukti:

 Bilangan real c adalah cluster point dari A , maka akan ditunjukkan ada barisan (a ¿¿ n)¿
dalam A dan x ≠ c , ∀ n ∈ N sedemikian hingga lim ( an ) =c , c adalah titik limit dari A ,

maksudnya adalah untuk sembarang n ∈ N , persekitaran 1/n dari c yaitu V 1 (c ) memuat


n

paling sedikit satu titik dalam A yang berbeda dengan c . Jika a n, ∀ n ∈ N merupakan
titik-titik tersebut maka a n a n ∈ A , x ≠ c dan lim ( an ) =c (terbukti).
 Jika ada barisan a n dalam A dan x ≠ c , ∀ n ∈ N sedemikian hingga lim ( an ) =c akan
ditunjukkan bahwa c adalah titik limit dari A , a n dalam A dan a n ≠ c dalam A berbeda
dengan c dan lim ( an ) =c , maksudnya adalah untuk sembarang δ >0, ∃ K ∈ N , oleh karena
itu jika n ≥ K (δ) , maka a n ∈ δ( c). Dengan kata lain terdapat persekitaran-δ dari c , δ (c )
yang memuat titik-titik a n, ∀ n ≥ K (δ), a n ∈ A dan a n ≠ c . Dengan demikian, c adalah titik
limit atau cluster point dari A .

Pendidikan Matematika S-2 UNY 1


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Definisi Limit

Definisi 4.1.4

Jika A ⊆ R, f : A → R, dan c adalah cluster point dari A . Bilangan real L adalah limit dari f di
c , jika ε > 0 ada δ >0 sedemikian hingga untuk sembarang x ∈ A dan 0<| x−c|<δ maka
|f ( x ) −L|<ε .
Catatan:

a. Nilai dari δ biasanya tergantung nilai ε , sehinga kadang-kadang δ ditulis dengan δ (ε ).


b. Ketidaksamaan 0< ¿ x−c∨¿ adalah ekuivalen, sehingga dapat dikatakan x ≠ c .
Jika L adalah limit f di c , maka f dapat dikatakan konvergen ke L di c , dan sering
ditulis sebagai berikut:
L=lim f (x)atau L=lim f
x→c x→c

Formula di atas dapat dikatakan bahwa f ( x ) menuju L untuk x menuju c .

Teorema 4.1.5

Jika f : A → R, dan c merupakan cluster point dari A , maka f hanya memiliki satu limit di c .

Bukti:

Misalkan f hanya memiliki dua nilai limit di c , yaitu L dan L ' , L ≠ L ' ; pilih ε > 0, sehingga

 L merupakan limit f di c , maka ada δ 1 ( 2ε )>0 dan 0<|x−c|<δ ( δ2 ), maka |f ( x) −L|< ε2


1

di c , maka ada ada δ ( )>0 dan 0<| x−c|<δ ( ), maka


ε δ
 L ' merupakan limit f 2 2
2 2
ε
|f ( x ) −L'|<
2

Katakan δ=min ⁡{δ 1 ( 2ε ) , δ ( 2ε )}, maka jika x ∈ A


2 dan 0<| x−c|<δ , Triangle Inequality

dirumuskan sebagai berikut:

|L−L'|≤|L−f ( x )|+|f ( x )−L'|< ε + ε =ε , karena ε > 0 maka disimpulkan L−L' =0 jadi L=L '
2 2

Pendidikan Matematika S-2 UNY 2


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Teorema 4.1.6

Jika f : A → R dan c titik limit dari A , maka pernyataan berikut adalah ekuivalen:

1. lim f (x )=L
x →c

2. Diberikan persekitaran-δ V ε (L) dari L, ada persekitaran-δ V ε (c ) sedemikian hingga jika


persekitaran-δ x ≠ c adalah titik V ε (L)∩ A , x ≠ c maka f ( x ) adalah elemen V ε (L)

Kriteria Barisan untuk Limit

Teorema 4.1.8 (Kriteria Barisan)

f : A → R, dan c merupakan titik limit dari A , maka:

1. lim f ( x )=L
x →c

2. Untuk setiap barisan (x ¿¿ n)¿ dalam A yang konvergen ke c sedemikian hingga


x n ≠ c , ∀ n∈ N , maka barisan (f (x ¿¿ n)) ¿ konvergen ke L.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat barisan (x ¿¿ n)¿ yang termuat dalam
A−{c } konvergen ke c , tetapi barisan (f (x ¿¿ n))¿ tidak konvergen ke L. Jadi, dengan
mengambil (1) tidak benar diperoleh (2) tidak benar, sesuai sifat kontra positif, maka (2) →
(1) bernilai benar.

Kriteria Divergensi

4.1.9 Kriteria Divergensi

A ⊆ R , f : A → R dan c adalah titik limit dari A

a. Jika L ∈ R , maka f tidak memiliki limit L di c , jika dan hanya jika ada barisan
(x ¿¿ n)¿ dalam A , x n ≠ c , ∀ n∈ N , sehingga barisan (x ¿¿ n)¿ konvergen ke c , tetapi
(f (x ¿¿ n))¿ tidak konvergen ke L.
b. Fungsi f tidak memiliki limit di c , jika dan hanya jika ada barisan (x ¿¿ n)¿ dalam ,
x n ≠ c , ∀ n∈ N , sehingga barisan (x ¿¿ n)¿ konvergen ke c , tetapi (f (x ¿¿ n)) ¿ tidak
konvergen ke R .

4.2 TEOREMA LIMIT

Pendidikan Matematika S-2 UNY 3


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

4.2.1 Definisi

A ⊆ R , f : A → R dan c ∈ R titik limit dari A , f terbatas pada persekitaran c jika terdapat


persekitaran δ ,V δ (c) dan konstanta M >0 sedemikian hingga ¿ f (x)≤ M untuk semua

x ∈ A ∩V δ (c).

4.2.2 Teorema

Jika A ⊆ R, f : A → R dan memiliki sebuah limit di c ∈ R titik limit dari A , maka f terbatas
pada persekitaran c .

Bukti:

Jika L :=lim f ( x), maka untuk ε =1, terdapat δ >0 sedemikian hingga jika 0<| x−c|<δ ,
x→c

kemudian |f ( x ) −L|<1;

|f ( x ) ∨−¿ L| ≤∨f ( x )−L∨¿ 1

Dengan demikian, jika x ∈ A ∩V δ ( c ) , x ≠ c , maka |f ( x )|≤+1. Jika c ∉ A , kita ambil

M =|L|+ 1, sementara jika c ∈ A , kita ambil M := {|f ( c )|,|L|+1 }. Ini mengikuti bila ada

x ∈ A ∩V δ (c), maka |f ( x )|≤ M . Hal ini menunjukkan bahwa f terbatas pada persekitaran c .

Berikut akan diberikan definisi, penjumlahan, selisih, perkalian, dan pembagian dari fungsi
seperti halnya dalam barisan.

4.2.3 Definisi

Diberikan A ⊆ R, f dan g fungsi yang terdefinisi pada A ke R . Didefinisikan jumlah f +g ,


selisih f −g, dan perkalian fg pada A ke R dengan fungsi

( f +g ) ( x ) :=f ( x ) +g ( x)

( f −g ) ( x ) :=f ( x )−g (x)

( fg )( x ) :=f ( x ) g( x )

Untuk semua x ∈ A . Selanjutnya jika b ∈ R didefinisikan perkalian bf dengan fungsi


(bf ) ( x ) =bf ( x ) untuk semua x ∈ A .

Pendidikan Matematika S-2 UNY 4


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Pungkasnya, jika h( x)≠ 0 untuk x ∈ A , kita definisikan pembagi f /h dengan fungsi

f f (x )
(x)≔ untuk semua x ∈ A .
h h (x)

4.2.4 Teorema

Diberikan A ⊆ R , f dan g merupakan fungsi pada A ke R , dan diberikan c ∈ R sebagai titik


limit dari A. Lebih lanjut, diberikan b ∈ R .

a. Jika lim f =L dan lim g=M , maka:


x →c x →c

lim ( f ¿+ g)=L+ M , lim (f ¿−g)=L−M ¿ ¿


x →c x →c

lim ( fg)=LM , lim (bf )=bL


x →c x→ c

b. Jika h : A → R , jika h( x)≠ 0 untuk semua x ∈ A , dan jika lim


x →c
h=H ≠ 0, maka

f L
lim =
x →c h H

Bukti:

Salah satu bukti teorema ini sama persis dengan teorema 3.2.3. Secara alternatif dapat
dibuktikan dengan menggunakan teorema 3.2.3 dan 4.1.8. Sebagai contoh, biarkan (x ¿¿ n)¿
menjadi urutan apapun di A sehingga x n ≠ c untuk n ∈ N , dan c=lim ( x¿¿ n)¿. Mengikuti dari
teorema 4.1.8 bahwa

lim ( f ( x ) )=L , lim ( g ( x ) ) =M .

Disisi lain, definisi 4.2.3 menyimpulkan bahwa

(fg)(x ¿¿ n)=f ( x n ) g( xn )¿ untuk n ∈ N

Oleh karena itu, aplikasi dari teorema 3.2.3 hasilnya sebagai berikut:

lim ((fg)¿( x ¿¿ n))=lim ¿ ¿ ¿ ¿

¿¿

Pendidikan Matematika S-2 UNY 5


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

4.2.5 Contoh

 Beberapa limit yang dibahas di bagian 4.1 dapat dibuktikan dengan menggunakan

teorema 4.2.4. Sebagai contoh, mengikuti dari hasil ini bahwa lim
x →c
x=c , kemudian

2 2
lim x =c dan jika c >0 , maka
x →c

1 1
lim = ¿
x →c x 1
lim ¿=
x→ c c

 lim ( x +2 ) ( x −5 )=18
2 3

x →2

Ikuti teorema 4.2.4 bahwa

(
lim ( x 2+3 )( x3 −17 ) = lim ( x +2 ) lim ( x −5 ) )( )
2 3

x →2 x→ 2 x →2

= ( 22 +2 ) ( 23−5 )
= ( 4 +2 ) ( 8−5 )
= 6.3
= 18

( )
3
x −5 3
 lim 2
=
x →2 x +3 7
Jika berlaku teorema 4.2.4 (b), maka
lim ( x 3−5 )
lim 2
( )
x 3−5 x →2
x →2 x + 3
= =
( 23−5 ) 3
= ,
lim ( x 2 +3 ) ( 22 +3 ) 7
x→2
catatan bahwa limit dengan penyebut

( i. e . lim ( x +2 ) =6 ) ≠ 0, maka teorema 4.2.4 (b) berlaku.


2

x →2

( )
2
x −16
 lim =4
x→ 4 2 x−8
Jika diberikan f ( x ) :=x 2−16 dan h ( x ) :=2 x−8 untuk x ∈ R maka tidak dapat
f (x )
digunakan teorema 4.2.4 (b) untuk mengevaluasi lim ( ) karena
x→ 4 h(x)

Pendidikan Matematika S-2 UNY 6


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

H=lim h ( x )=lim ( 2 x −8 )=4.2−8=0


x→4 x →4

Bagaimanapun jika x ≠ 4, maka

( )(
(x + 4)(x−4) 1
)
2
x −16
= = ( x +4 ) , maka dari itu:
2 x−8 2(x−4) 2

( )
2
x −16 1 1 8
lim
x→ 4 2 x−8 x → 4 2 (
=lim ( x +4 )= lim x+ 4 = =4 .
2 x→ 4 2 )
( ) mempunyailimit x=4 meskipun tidak ada
2
x −16
Catatan bahwa fungsi g ( x )=
2 x−8
definisinya.

4.2.6 Teorema

Diberikan A ⊆ R , f : A → R, c ∈ R merupakan titik limit dari A. Jika a ≤ f (x)≤b untuk semua

x ∈ A , x ≠ c dan jika terdapat lim


x →c
f , maka a ≤ lim f ≤ b.
x→ c

Bukti:

Memang, jika lim


x →c
f , maka sesuai teorema 4.1.8 bahwa jika (x ¿¿ n)¿ adalah setiap barisan

bilangan real berlaku bahwa c ≠ x n ∈ A untuk semuan ∈ N dan jika barisan (x ¿¿ n)¿
konvergen ke c , maka barisan (f ( x ) ) konvergen ke L. Ketika a ≤ f (x)≤b untuk semua n ∈ N ,
berdasarkan dari teorema 3.2.6 bahwa a ≤ L≤ b .

4.2.7 Teorema Squeeze

Diberikan A ⊆ R, f , g , h : A → R , c ∈ R adalah titik limit dari A. Jika f (x)≤ g (x)≤ h(x) untuk

semua x ∈ A , x ≠ c dan jika terdapat lim f =L=¿ lim h ¿, maka lim g=L.
x →c x →c x →c

4.2.8 Contoh

lim sin x=0, mari kita buktikan dengan melihat teorema 8.4.8, bahwa
x →0

−x ≤ sin x ≤ x untuk semua x ≥ 0 . Sejak lim (± x)=0, itu mengikuti dari teorema squeeze
x →0

bahwa lim
x →0
sin x=0

4.2.9 Teorema

Pendidikan Matematika S-2 UNY 7


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Diberikan A ⊆ R , f : A → R, c ∈ R adalah titik limit dari A. Jika lim f > 0 [masing-masing,


x →c

lim f < 0]. Maka terdapat persekitaran V δ (c) di c sehingga f >0 [masing-masing, f <0] untuk
x →c

semua x ∈ A ∩V δ ( c ) , x ≠ c .

Bukti:

Diberikan L ≔lim f dan menganggap bahwa L>0. Kita ambil ε = 1 L>0 di definisi 4.1.4 dan
x→ c 2
1
memperoleh δ >0 sedemikian hingga jika 0<| x−c|<δ dan x ∈ A , maka |f ( x ) −L|< L.
2
1
Mengapa demikian? Itu mengikuti bahwa jika x ∈ A ∩V δ ( c ) , x ≠ c , maka f ( x ) > L>0. Jika
2
L<0 berlaku argumen yang sama.

4.3 Bberapa Tambahan Konsep Limit

4.3.1 Definisi

Diberikan Diberikan A ⊆ R, f : A → R

 Jika c ∈ R merupakan titik limit dari bagian A ∩ ( c , ∞ )={x ∈ A : x >c } maka kita
katakan bahwa L ∈ R adalah limit kanan f di c dan kita tulis
lim ¿
+¿
x→ c f = L lim
+¿
¿¿
x →c f( x)=L ¿

Jika diberikan ε > 0 terdapat sebuah δ=δ ( ε ) >0 sehingga untuk semua x ∈ A dengan
0< x −c< δ maka |f ( x ) −L|<ε .
 Jika c ∈ R merupakan titik limit dari bagian A ∩ (−∞ , c )={x ∈ A : x <c } maka kita
katakan bahwa L ∈ R adalah limit kiri f di c dan kita tulis
lim ¿
−¿
x→ c f = L lim
−¿
¿¿
x →c f (x)=L ¿

Jika diberikan ε > 0 terdapat sebuah δ >0 sehingga untuk semua x ∈ A dengan
0< x −c< δ maka |f ( x ) −L|<ε .

Pendidikan Matematika S-2 UNY 8


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

4.3.2 Teorema

Diberikan A ⊆ R , f : A → R, c ∈ R merupakan titik limit dari himpunan A ∩ ( c , ∞ ). Maka


pernyataan berikut adalah ekuivalen:

(i) lim ¿
+¿
x→ c f = L¿

(ii) Untuk setiap barisan ( x n ) konvergen ke c sehingga x n ∈ A dan x n >c untuk semua
n ∈ N . Barisan (f ( x ) ) konvergen ke L.

4.3.3 Teorema

Diberikan A ⊆ R , f : A → R , c ∈ R merupakan titik limit dari himpunan A ∩ ( c , ∞ ) dan

lim ¿
A ∩ (−∞ , c ). Maka L=lim
x→c
f jika dan hanya jika +¿
x→ c f = L= lim ¿¿−¿
x→c f ¿

4.3.4 Contoh

Diberikan f ( x ) :=sgn (x)

Kita sudah melihat di contoh 4.1.10 (b) bahwa sgn tidak memiliki sebuah limit di 0. Ini jelas

bahwa lim ¿ dan lim ¿. Karena limit-limit satu sisi tersebut berbeda, itu
+¿ −¿
x→ 0 sgn(x)=+1 ¿ x→ 0 sgn(x)=−1 ¿

juga mengikuti dari teorema 4.3.3 bahwa sgn(x ) tidak memiliki sebuah limit di 0.

Limit Tak Hingga

4.3.5 Definisi

Diberikan A ⊆ R , f : A → R, c ∈ R merupakan titik limit dari A .

(i) Kita katakan bahwa f cenderung ke ∞ sebagai x → c dan ditulis lim f =∞ , jika untuk
x →c

setiap α ∈ R terdapat δ=δ ( α )> 0 sedemikian hingga untuk semua x ∈ A dengan


0<| x−c|<δ , maka f ( x ) >α .

(ii) Kita katakan bahwa f cenderung ke −∞ sebagai x → c dan ditulis lim f =−∞ , jika
x →c

untuk setiap β ∈ R terdapat δ=δ ( β )> 0 sedemikian hingga untuk semua x ∈ A dengan
0<| x−c|<δ , maka f ( x ) < β .

Pendidikan Matematika S-2 UNY 9


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

4.3.6 Contoh

lim ( 1/ x 2) =∞ . Jika α >0 diberikan δ= 1 , maka bila ada 0<| x|< δ , maka x 2< 1 sehingga
x →0 √α α
1
2
>α .
x

4.3.7 Teorema

Diberikan A ⊆ R, f , g : A → R , c ∈ R merupakan titik limit dari A . Anggap f (x)≤ g (x) untuk


x ∈ A , x ≠ c:

1. Jika lim f =∞ maka lim g=∞


x →c x →c

2. Jika lim g=−∞ maka lim f =−∞


x →c x →c

Bukti:

a. Jika lim f =∞ dan α ∈ R diberikan, maka ada δ ( α ) >0 sedemikian hingga jika
x →c

0<| x−c|<δ (α ) dan x ∈ A maka f ( x ) >a , tetapi karena f (x)≤ g (x) untuk semua
x ∈ A , x ≠ c , berarti jika 0<| x−c|<δ (α ) dan x ∈ A maka g ( x )> α . Dengan demikian,
lim g=∞ .
x →c

b. Bukti dari (b) adalah sama.

4.3.8 Definisi

Diberikan A ⊆ R , f : A → R , jika c ∈ R merupakan titik limit dari himpunan

A ∩ ( c , ∞ )={x ∈ A : x >c }, maka kita katakan bahwa f cenderung ke ∞ [masing-masing, −∞ ¿


sebagai x → c +¿¿ , dan ditulis

lim ¿
+¿
x→ c f =∞ ¿¿

Jika untuk setiap α ∈ R terdapat δ=δ ( α )> 0 sedemikian hingga untuk semua x ∈ A dengan
0< x −c< δ , maka f ( x ) >α [masing-masing, f ( x ) <α ].

Infiniti Limit

Pendidikan Matematika S-2 UNY 10


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

4.3.10 Definisi

Diberikan A ⊆ R, f : A → R. Anggap bahwa (a ,∞)⊆ A untuk beberapa a ∈ R . Kita katakan


bahwa L ∈ R adalah sebuah limit dari f sebagai x → ∞ , dan ditulis

lim f =L atau lim f (x )=L


x→ ∞ x→ ∞

Jika diberikan ε > 0 terdapat K=K ( ε ) >a sedemikian hingga untuk setiap x > K , maka
|f ( x ) −L|<ε .

4.3.11 Teorema

Diberikan A ⊆ R, f : A → R, dan anggap bahwa (a ,∞)⊆ A untuk beberapa a ∈ R . Maka


pernyataan berikut adalah ekuivalen:

(i) L= lim f
x→ ∞

(ii) Untuk setiap barisan ( x n ) di A ∩(a , ∞) sedemikian hingga lim( x n )=∞, barisan (f ( xn ) )
konvergen ke L.

Contoh:

1
Diberikan g ( x ) ≔ 3 untuk x ≠ 0 . Ini merupakan latihan dasar untuk menunjukkan bahwa
x

lim
x→ ∞
( 1x )=0= lim ( 1x ).
x →−∞

4.3.13 Definisi

Diberikan A ⊆ R, f : A → R , anggap bahwa a ∈ A . Kita katakan bahwa f cenderung ke ∞


[masing-masing, −∞ ¿ sebagai x → ∞ , dan ditulis

[
lim f =∞ respectively , lim f =−∞
x→ ∞ x→∞ ]

Pendidikan Matematika S-2 UNY 11


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Jika untuk setiap α ∈ R terdapat K=K ( α ) >a sedemikian hingga untuk semua x > K , maka
f ( x ) >α [masing-masing, f ( x ) <α ].

4.3.14 Teorema

Diberikan A ⊆ R, f : A → R, dan anggap bahwa (a ,∞)⊆ A untuk beberapa a ∈ R . Maka


pernyataan berikut adalah ekuivalen:

(i) x→ ∞ [
lim f =∞ respectively , lim f =−∞
x→∞ ]
(ii) Untuk setiap barisan ( x n ) di (a ,∞ ) sedemikian hingga lim( x n )=∞, maka

( f ( x n ) ) =∞ [masing-masing, lim( f ( x n ) ) =−∞ ¿ .


4.3.15 Teorema

Diberikan A ⊆ R , f , g : A → R , dan anggap bahwa (a ,∞ )⊆ A untuk beberapa a ∈ R . Lebih


lanjut, anggap bahwa g ( x )> 0 untuk semua x >a dan untuk beberapa L ∈ R , L≠ 0, maka

f (x)
lim =L
x→ ∞ g (x )

(i) Jika L>0, maka lim f =¿ ∞ ¿ jika dan hanya jika lim g=∞.
x→ ∞ x→ ∞

(ii) Jika L<0, maka lim f =−¿ ∞ ¿ jika dan hanya jika lim g=∞
x→ ∞ x→ ∞

Bukti:

1 f (x) 3
(i) Karena L>0, hipotesis ini terdapat a 1> a sedemikian hingga 0< L ≤ < L untuk
2 g(x) 2

x >a1 . Dengan demikian, kita memiliki ( 12 L ) g ( x ) <f ( x ) <( 32 L) g( x) untuk semua


x >a1 (terbukti).
(ii) bukti untuk (ii) adalah sama.

Pendidikan Matematika S-2 UNY 12


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

BAB 5. FUNGSI KONTINU

5.1 Fungsi Kontinu

5.1.1 Definisi

Diberikan A ⊆ R , f : A → R, c ∈ A . Kita mengatakan bahwa f kontinu di c jika, diberikan


persekitaran ε > 0, terdapat δ >0 sedemikian hingga jika x merupakan sembarang titik di A
yang memenuhi |x−c|< δ , maka |f ( x ) −f ( c )|< ε .

5.1.2 Teorema
Fungsi f : A → R adalah kontinu di titik c ∈ A jika dan hanya jika diberikan sembarang
persekitaraan-ε V ε ( f (c) ) dari f (c ) terdapat persekitaran-δ V δ ( c ) dari c sedemikian hingga
jika x adalah sembarang titik dari A ∩V δ (c), maka f (x) himpunan bagian dari V ε ( f (c) ),
sehingga f ( A ∩V δ ( c ) )⊆V ε ( f (c) ).

5.1.3 Kriteria Barisan untuk Kontinuitas

Fungsi f : A → R adalah kontinu di titik c ∈ A jika dan hanya jika untuk setiap barisan
(x ¿¿ n)¿ termuat di A yang konvergen ke c . Barisan (f (x ¿¿ n)) ¿ konvergen ke f (c ).

5.1.4 Kriteria Diskontinuitas

Diberikan A ⊆ R , f : A → R, c ∈ A . Maka f tidak kontinu di c jika dan hanya jika terdapat


barisan (x ¿¿ n)¿ yang termuat di A sedemikian hingga (x ¿¿ n)¿ konvergen ke c , tapi barisan
(f (x ¿¿ n)) ¿ tidak konvergen ke f (c ).

5.1.5 Definisi

A ⊆ R , f : A → R. Jika B⊆ A , kita katakan bahwa f kontinu pada B jika f kontinu di setiap


titik B.

5.1.6 Contoh

Pendidikan Matematika S-2 UNY 13


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

f ( x )=a kontinu pada R , jika c ∈ R maka lim f =a. Karena f ( c ) =a, sehingga f adalah kontinu
x →c

pada setiap titik c ∈ R . Maka f kontinu pada R.

5.1.7 Keterangan

Kadang-kadang suatu fungsi f : A → R tidak kontinu pada titik c karena ia tidak terdefinisi
pada titik ini. Namun, jika fungsi f mempunyai suatu limit L pada titik c dan jika kita
menghitung F pada A ∪ {c }→ R oleh

F ( x )=L untuk x=c

¿ f (x) untuk x ∈ A

Maka F adalah kontinu pada c . Untuk melihat ini, butuh memeriksa bahwa lim
x →c
F= L, tetapi

berdasarkan ini (kenapa?), nilai lim


x →c
F= L.

5.1.8 Contoh

1
Fungsi g ( x )=sin( )untuk x ≠ 0 tidak memiliki suatu limit pada x=0 . Jadi tidak ada nilai
x
yang kita dapat menetapkan pada x=0 utk memperoleh perpanjangan g kontinu pada x=0 .

5.2 Kombinasi dari Fungsi Kontinu

5.2.1 Teorema

Diberikan A ⊆ R, f dan g merupakan fungsi dari A ke R , dan diberikan b ∈ R . Anggap


bahwa c ∈ A , f dan g kontinu di c .

a. Maka f +g , f −g , f , g dan bf kontinu di c .


b. Jika h : A → R kontinu di c ∈ A dan jika h( x)≠ 0 untuk semua x ∈ A , maka f /h kontinu di
c.

Bukti:

a. Karena f dan g kontinu di c , maka


f ( c ) =lim f dan g ( c )=lim g. Ini mengikuti dari Teorema 4.2.4 (a) bahwa
x→ c x →c

Pendidikan Matematika S-2 UNY 14


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

( f +g ) ( c )=f ( c ) + g ( c )=lim (f + g)
x→c

Dengan demikian, f +g kontinu di c .

b. Karena c ∈ A , maka h(c)≠ 0, sehingga h ( c )=lim


x→c
h. Ini mengikuti dari Teorema 4.2.4(b)

bahwa
lim f
f
h
(c )=
f ( c ) x →c
= =lim
h ( c ) lim h x→ c h
x→ c
f
()
. Dengan demikian, f /h kontinu di c .

5.2.2 Teorema
Diberikan A ⊆ R , f dan g kontinu pada A ke R , dan b ∈ R .
a. Fungsi f +g , f −g , f , g dan bf kontinu di A .
b. Jika h : A → R kontinu di A dan jika h( x)≠ 0 untuk x ∈ A , maka f /h kontinu di A .
5.2.3 Contoh
Fungsi Polinomial:
Jika p sebuah fungsi polinomial, maka p ( x )=a n x n +an −1 x n−1+ …+a1 x+ a0 untuk semua

x ∈ R, ini mengikuti contoh 4.2.5 bahwa p ( c )=lim


x →c
p untuk sembarang c ∈ R . Dengan

demikian, fungsi polinomial kontinu di R .


5.2.4 Teorema
Diberikan A ⊆ R , f : A → R, ¿ f ∨¿ didefinisikan dengan |f |( x ) ≔∨f ( x )∨¿ untuk x ∈ A .
a. Jika f kontinu di titik c ∈ R , maka ¿ f ∨¿ kontinu di c .
b. Jika f kontinu di A , maka ¿ f ∨¿ kontinu di A .
5.2.5 Teorema
Diberikan A ⊆ R, f : A → R, f ( x ) >0 untuk semua x ∈ A . Kita asumsikan √ f didefinisikan
sebagai x ∈ A dengan ( √ f ) ( x ) ≔ √ f (x )
a. Jika f kontinu di titik c ∈ A , maka √ f kontinu di c .
b. Jika f kontinu di A , maka √ f kontinu di A .

Komposisi dari Fungsi Kontinu

5.2.6 Teorema

Pendidikan Matematika S-2 UNY 15


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Diberikan A , B ⊆ R , f : A → R, dan g :B → R merupakan fungsi sedemikian hingga


f ( A ) ⊆ B. Jika f kontinu di titik c ∈ A dan g kontinu di b=f (c)∈ B , maka komposisi
g o f : A → R kontinu di c .

Bukti:

Diberikan W merupakan persekitaran-ε dari g(b) . Karena g kontinu b , terdapat


persekitaran-δ V dari b=f (c) sedemikian hingga jika y ∈ B ∩V maka g( y ) ∈W . Karena
f kontinu di c , terdapat persekitaran-γ U dari c sedemikian hingga jika x ∈ A ∩U , maka
f (x)∈V . Karena f ( A)⊆ B , ini mengikuti bahwa jika x ∈ A ∩U , maka f (x)∈ B ∩V
sehingga g o f ( x )=g (f ( x ) )∈W . Tapi karean W merupakan persekitaran-ε dari g(b) , ini
menyimpulkan bahwa g o f kontinu di titik c .

5.2.7 Teorema

Diberikan A , B ⊆ R , f : A → R, dan g :B → R merupakan fungsi sedemikian hingga


f ( A ) ⊆ B. Jika f kontinu di titik c ∈ A dan g kontinu di b=f (c)∈ B , maka komposisi
g o f : A → R kontinu di c

5.3 Fungsi Kontinu pada Interval

5.3.1 Definisi

Fungsi f : A → R dikatakan terbatas di A jika terdapat bilangan konstanta M >0


sedemikian hingga ¿ f ( x )∨≤ M untuk semua x ∈ A .

5.3.2 Teorema Keterbatasan

Misal I ∶ =[a , b] batas interval tertutup dan f : I → R kontinu di I . Maka f terbatas di I .

Bukti:

Anggap bahwa f tidak terbatas pada I , maka untuk sembarang n ∈ N terdapat sebuah
bilangan x n ∈ I sedemikian hingga |f ( x n )|>n. Karena I terbatas, barisan X ∶=x n terbatas.
Dengan demikian, pada teorema 3.4.8 Bolzano-Weierstrass menyatakan bahwa terdapat
sebuah barisan X ' =(x n) dari X yang konvergen pada sebuah bilangan. Karena I tertutup
dan elemen dari X ' kepunyaan I , itu mengikuti teorema 3.2.6 bahwa x ∈ I . Maka f

Pendidikan Matematika S-2 UNY 16


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

kontinu di x , sehingga (f ( xn , ) ) konvergen pada f (x). Kita dapat menyimpulkan dari


teorema 3.2.2 bahwa barisan konvergen (f ( xn , ) ) harus terbatas. Tetapi ini merupakan
sebuah kontradiksi karena

|f ( x n ,)|> nr ≥ r untuk r ∈ N
Oleh karena itu, permisalan bahwa fungsi kontinu f tidak terbatas pada interval batas
tertutup I menuju sebuah kontradiksi.

Teorema Minimum-Maksimum

5.3.3 Definisi

Diberikan A ⊆ R , dan f : A → R. Kita katakan bahwa f memiliki sebuah maksimum


mutlak di A jika terdapat titik x ¿ ∈ A sedemikian hingga

f ( x ¿ ) ≥ f ( x ) untuk semua x ∈ A

Kita katakan bahwa f memiliki sebuah minimum mutlak di A jika terdapat titik x ¿ ∈ A
sedemikian hingga

f ( x ¿ ) ≤ f ( x ) untuk semua x ∈ A

Kita katakan bahwa x ¿ merupakan titik maksimum mutlak untuk f di A , dan x ¿


merupakan titik minimum mutlak untuk f di A , jika ada.

5.3.4 Teorema Minimum-Maksimum

Misal I ∶ =[a , b] batas interval tertutup dan f : I → R kontinu di I . Maka f memiliki


maksimum mutlak dan minimum mutlak di I .

5.3.5 Teorema Akar

I ∶ =[a , b] dan f : I → R kontinu di I . Jika f ( a ) <0< f (b) atau jika f ( a ) >0> f (b) , maka
terdapat bilangan c ∈(a , b) sedemikian hingga f ( c ) =0.

5.3.6 Contoh

Pendidikan Matematika S-2 UNY 17


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Persamaan f ( x )=x e x −2=0 memiliki akar c di interval [0, 1], karena f kontinu di
interval ini dan f ( 0 )=−2<0 dan f ( 1 ) =e−2>0. Kita buat tabel di mana tanda dari f
menentukan interval pada langkah berikutnya. Kolom paling kanan adalah batas atas
percobaan saat pn digunakan untuk memperkirakan akar c , karena

1
| pn −c| ≤ 2 ( b n−a n )=1/2n

Kita akan menemukan perkiraan pn dengan mencobakan kurang dari 10−2.

n an bn pn f ( p¿¿ n)¿ 1
( b −a )
2 n n
1 0 1 .5 −¿1.176 .5
2 .5 1 .75 −¿.412 .25
3 .75 1 .875 +.099 .125
4 .75 .875 .8125 −¿.169 .0625
5 .8125 .875 .84375 −¿.0382 .03125
6 .84375 .875 .859375 +.0296 .015625
7 .84375 .859375 .8515625 −¿ .0078125
*) Jadi dapat disimpulkan bahwa .843< c<.860

Teorema Bolzano

5.3.7 Teorema Nilai Lanjut Bolzano

Misalkan I sebuah interval dan f : I → R kontinu di I . Jika a , b ∈ I yang memenuhi

f ( a ) <k < f (b), maka terdapat c ∈ I di antara a dan b sedemikian hingga f ( c ) =k .

Bukti:

Anggap bahwa a< b dan g ( x ) ∶=f ( x )−k ; maka g ( a ) < 0< g(b). Dengan teorema lokasi
akar, terdapat titik c dengan a< c< b sedemikian hingga 0=g ( c )=f ( c ) −k , dengan
demikian, f ( c ) =k .

Pendidikan Matematika S-2 UNY 18


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Jika b< a dan h ( x ) ∶ =k −f ( x ); maka h ( b )< 0< g(a). Dengan demikian, terdapat titik c
dengan b< c< a sedemikian hingga 0=h ( c )=k −f ( c ) , dari mana f ( c ) =k .

5.3.8 Corollary

Misal I ∶ =[a , b] batas interval tertutup dan f : I → R kontinu di I . Jika k ∈ R merupakan


sembarang bilangan yang memenuhi inf f (I )≤ k ≤f (I), maka terdapat bilangan

c ∈ I sedemikian hingga f ( c ) =k .

5.3.9 Teorema

Misal I batas interval tertutup, f :I →R kontinu di I. Maka himpunan


f ( I ) ∶={f ( x ) : x ∈ I } merupakan batas interval tertutup.

5.3.10 Teorema Interval Terdahulu

Misalkan I merupakan interval dan f : I → R kontinu di I , maka himpunan f ( I )


merupakan interval.

5.4 Kekontinuan Seragam

5.4.1 Definisi

Misalkan A ⊆ R dan f : A → R. Kita katakan bahwa f adalah kontinu keseluruhan di A


jika untuk setiap ε > 0 terdapat δ ( ε ) >0 sedemikian hingga jika x ,u ∈ A merupakan
sembarang bilangan yang memenuhi |x−u|<δ (ε ), maka |f ( x ) −f ( u )|< ε .

5.4.2 Kriteria Kontinu tidak Seragam

Misalkan A ⊆ R dan f : A → R, maka pernyataan di bawah ini adalah ekuivalen:

(i) f kontinu tidak seragam di A


(ii) Terdapat ε 0> 0 sedemikian hingga untuk setiap δ >0, terdapat titik x δ , uδ di A
sedemikian hingga |x δ −uδ|< δ dan |f ( x δ )−f (uδ )|≤ ε 0
(iii) Terdapat ε 0> 0 dan dua urutan (x n ) dan (un ) di A sedemikian hingga lim ( x n−un )
dan |f ( x n )−f (un)|≥ ε 0 untuk semua n ∈ N .

5.4.3 Teorema Kontinu Seragam

Pendidikan Matematika S-2 UNY 19


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Misal I batas interval tertutup dan f : I → R kontinu di I , maka f merupakan kontinu


seragam di I .

5.5 Continuity and Gauges

5.5.1 Definisi

Interval I ∶ =[a , b] merupakan kumpulan p={I i , … , I n } dari interval tertutup yang tidak
saling melengkap [a , b]. Kita biasanya menyatakan interval ini dengan I i ∶=x i−1 , x i ¿, di
mana

a=x 0 <…< x i−1 < x i< …< x n=b

5.5.2 Definisi

A gauge di I merupakan fungsi strictly positif yang didefinisikan pada I . Jika δ adalah
gauge pada I , maka sebuah (tagged) partition ṗ disebut sebagai δ -fine jika

t i ∈ I i ⊆¿

5.5.3 Lemma

Jika a partition ṗ dari I ∶ =[a , b] adalah δ -fine dan x ∈ I , maka terdapat tag t i di ṗ
sedemikian hingga ¿ x−t i∨≤ δ (t¿¿ i)¿ .

Bukti: jika x ∈ I terdapat subinterval [ xi−1 , x i ] dari ṗ yang memuat x , karena ṗ


merupakan δ -fine maka

t i−δ (t¿ ¿i)≤ x i−1 ≤ x ≤ x i ≤ t i + δ(t ¿¿ i) ¿ ¿

yang mana itu mengikuti ¿ x−t i∨≤ δ (t¿¿ i)¿ .

5.5.4 Contoh

Jika δ 1 dan δ 2 merupakan gauge di I ∶ =[a , b] dan jika

δ ( x ) ∶=min { δ 1 ( x ) , δ 2 ( x ) } untuk semua x ∈ I

Maka δ juga merupakan gauge di I . Selain itu, karena δ (x)≤ δ 1 (x ), maka setiap δ -fine
partition adalah δ 1-fine. Begitu juga dengan δ 2, setiap δ -fine partition adalah δ 2-fine juga.

Pendidikan Matematika S-2 UNY 20


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Existence of 8-Fine Partitions

5.5.5 Teorema

Jika δ didefinisikan sebagai a gauge di interval [a , b], maka terdapat δ -fine partition dari
[a , b].

Bukti: Jika E menunjukkan himpunan dari semua titik x ∈[a , b ] sedemikian hingga
terdapat δ -fine partition dari subinterval [a , x] . Himpunan E bukan himpunan kosong,
karena ( [ a , x ] , a) merupakan δ -fine partition dari interval [a , x] ketika x ∈[a , a+ δ ( a ) ]
dan x ≤ b . Karena E ⊆ [a ,b ], himpunan E juga terbatas. Misal u ∶ =E ¿ makaa< u≤ b ,
sehingga kita akan menyatakan bahwa u ∈ E dan u=b.

5.6 Fungsi Monoton dan Fungsi Invers

5.6.1 Teorema

Misal I ⊆ R merupakan interval dan f : I → R increasing pada I . Anggap bahwa c ∈ I


bukan endopint dari I . Maka:

(i) lim ¿
−¿ ¿
x→ c f = {f ( x ) : x ∈ I , x<c }¿ ¿

(ii) lim ¿
+¿
x→ c f =inf ⁡{f ( x ) : x ∈I , x >c¿

5.6.2 Corollary

Misal I ⊆ R merupakan interval dan f : I → R increasing pada I . Anggap bahwa c ∈ I


bukan endopint dari I . Maka pernyataan berikut adalah ekuivalen:

(iii) f kontinu di c .
lim ¿
(iv) −¿
x→ c f =f ( c ) = lim ¿¿ ¿
+¿
x →c f

(v) sup{f ( x ) : x ∈ I , x <c=f ( c )=inf ⁡{f ( x ) : x ∈ I , x > c

5.6.3 Teorema

Misal I ⊆ R merupakan interval dan f : I → R increasing pada I . Jika c ∈ I , maka f


kontinu di titik c jika dan hanya jika j f ( c )=0.

Pendidikan Matematika S-2 UNY 21


ANALISIS REAL | ADI SUSANTO

Bukti: Jika c bukan endpoint, berikut ini mengikuti Corollary 5.6.2. Jika c ∈ I adalah

endpoint kiri dari I , maka f kontinu pada c jika dan hanya jika f ( c ) =x →lim
+¿
c f¿
¿, yang

ekuivalen denga j f ( c )=0. Begitu juga endpoint kanan.

5.6.4 Teorema

Misal I ⊆ R merupakan interval dan f : I → R monoton I , maka himpunan titik-titik D ⊆ I


pada f yang tidak kontinu adalah contable himpunan.

Fungsi Invers

5.6.5 Teorema Invers Kontinu

Misal I ⊆ R merupakan interval dan f : I → R strictly monoton dan kontinu pada I . Maka
fungsi g invers f strictly monoton dan kontinu pada J=f (I ).

5.6.6 Definisi

(i) Jika m , n∈ N dan x ≥ 0 , maka didefinisikan x m /n ∶=¿

(ii) Jika m , n∈ N dan x >0, maka didefinisikan x−m /n ∶=¿

5.6.7 Teorema

Jika m ∈ Z , n ∈ N , dan x >0, maka x m /n=¿.

Bukti: jika x >0 dan m , n∈ Z , maka ¿

Pendidikan Matematika S-2 UNY 22

Anda mungkin juga menyukai