Pada pembahasan limit suatu fungsi terlihat bahwa limit f(x) untuk x mendekati suatu titik c
di mungkinkan ada walaupun f(c) tidak terdefenisi atau tidak didefenisikan. Artinya tidak
menjadi suatu syarat utama bahwa f(c) terdefenisi. Hal seperti ini pada kontinuitas suatu
fungsi merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi. Artinya fungsi f tidak mungkin kontinu
di titik x = c, jika fungsi terdefinisi di c.
Kekontinuan fungsi pada suatu titik atau pada suatu selang tertentu banyak dibahas
pada kalkulus, dan mendasari banyak konsep kalkulus. Misalnya pada topik maksimum-
minimum,teorema nilai antara, teorema rolle, teorema nilai rata-rata, dan sebagainya. Konsep
konsep ini juga dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah diluar matematika, seperti
pada fisika, kimi, biologi, dan sebagainya.
Biasanya notasi
lim f ( x )=L
x →c
Pada pernyataan pertama, dekatnya f(x) terhadap L disebabkan oleh dekatnya x kepada c.
Pernyataan ini banyak diambil sebagai definisi limit. Padahal sesungguhnya pernyataan
kedua lebih sesuai untuk definisi limit. Pada penyataan ini, ada dua kriteria atau ukuran
dekat. Kriteria dekatnya f(x) terhadap L memberikan kriteria dekatnya x kepada c. Kemudian
setiap x yang dekat dengan c dalam kriteria ini mengakibatkan nilai f(x) dekat dengan L.
Kita dapat mendefinisikan kekontinuan fungsi pada selang terbuka, dan juga pada selang
tertutup. Terdapat sembilan macam selang yang mungkin, yaitu (a,b), [a,b), [a,b], (a,b], (a,∞),
[a,∞), (−∞ ,b),(−∞,b], dan (−∞,∞). Kita cukup mendefinisikan kekontinuan fungsi pada dua
selang yang pertama saja, lainnya dikerjakan serupa
Definisi 1
fungsi f dikatakan kontinu pada selang terbuka (a,b) jika fungsi f kontinu di setiap
titik pada (a,b).
Fungsi f dikatakan kontinu pada selang tertutup [a,b] jika fungsi f kontinu pada
selang terbuka (a,b), kontinu kanan di a, dan kontinu kiri di b.
Definisi 2.1
Sebagai dasar pengembangan selanjutnya, ada tiga persyaratan agar fungsi f kontinu
di titik x = c, yaitu :
Definisi 2.2
Teorema 2.1
c. Jika (xn) barisan sebarang, x n ∈ A , ∀ n ∈ N dan (xn) konvergen ke c, maka barisan (f(xn))
konvergen ke f(c)
Bukti:
Ambil sebarang barisan( x ¿¿ n)∈ A ¿ yang konvergen ke c, dan ambil ε > 0 sebarang.
Menurut hipotesis∃ δ>0 ∋|f ( x )−f (c)|< ε apabila |x−c|< δ, x ∈ A.
Karena ( x ¿¿ n)¿ konvergen ke c, maka terdapat N 0 ∈ N ∋|x n−c|<δ apabila n ≥ N 0. Jadi untuk
Catatan :
Pada definisi kontinuitas tertulis syarat |x−c|< ∂ sedangkan untuk definisi limit suatu fungsi
tertulis syarat 0<| x−c|<∂.
Teorema 2.2
Jika kedua f, g merupakan fungsi yang kontinu di x = c, dan k sebarang konstanta bilangan
real, maka :
1. (f + g) (x) kontinu di c
Bukti :
Akan dit : ∀
2. (f - g) (x) kontinu di c
3. (f . g) (x) kontinu di c
4. Untuk g(c) ≠ 0, maka (f/g) (x) kontinu di c, dan
5. k f kontinu di c
Sebagai contoh, akan dilakukan pembuktian dari teorema – teorema 2.2.1, yaitu: Jika kedua
f,g merupakan fungsi yang kontinu di x = c, maka (f + g) kontinu di c.
Akan dit : ∀ ∈> 0∃ ∂>0 ∋ jika |x−c|< ∂ maka |( f + g ) ( x)−( f + g ) (c)|< ϵ atau:
≤ |f ( x ) −f ( c )|+|g ( x )−g ( c )|
¿ ε /2+ ε /2=ε
|( f + g ) ( x ) −( f + g ) ( c)|< ε
Artinya bahwa (f + g)(x) kontinu di x = c.
Catatan:
i. lim
x →c
( f + g ) ( x )=( f + g ) (c) dan karena:
ii. (f+g)(c) = f(c) + g(c) terdefinisi, karena f(c) dan g(c) terdefinisi.
Dari contoh pembuktian ini terlihat komponen – komponen yang digunakan untuk
membuktikannya, yaitu:
iv. sifat aljabar dan definisi – definisi, dan fakta lainnya, seperti |a+ b|≤|a|+|b|
Gambaran ini menunjukkan bahwa, pembuktian teorema – teorema harus bersifat logis dan
tidak dapat bersifat intuitif ataupun visualistik belaka.