Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ANALISIS REAL

“Limit Fungsi Analisis Real”

DISUSUN OLEH :
Anggota Kelompok 5 :
Sintia Andita (1920206021)
Jevikha Mahardita (1920206026)
Hafidah Muthiah Azzahra (1920206028)

Matematika 1 (2019)

Dosen Pengampu :
RIENO SEPTRA NERY, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2021
BAB II
PEMBAHASAN

A. FUNGSI DI SUATU TITIK


Diberikan sebuah fungsi f yang terdefinisi pada interval (a, b)
kecuali mungkin di sebuah titik c ∈ (a, b), kita tertarik untuk
mengamati nilai f(x) untuk x di sekitar c. Khususnya, kita bertanya:
apakah f(x) menuju suatu bilangan tertentu bila x menuju c?
Berikut ini adalah definisi limit sepihak, yaitu limit kiri dan limit
kanan, di suatu titik.
Misalkan f terdefinisi pada interval (a, c) dan L ∈ R. Kita
katakan bahwa f menuju L bila x menuju c dari kiri, dan kita tulis
f(x) → L bila x → c –
atau
lim ¿
x→ c−¿f ( x )= L¿

apabila untuk setiap ϵ > 0 terdapat δ > 0 sedemikian sehingga


jika c − δ < x < c, maka |f(x) − L| < ϵ.
Misalkan f terdefinisi pada interval (c, b) dan M ∈ R. Kita
katakan bahwa f menuju M bila x menuju c dari kanan, dan kita
tulis
f(x) → M bila x → c +
atau
lim ¿
x→ c+¿ f ( x ) =M ¿

apabila untuk setiap ϵ > 0 terdapat δ > 0 sedemikian sehingga


jika c < x < c + δ, maka |f(x) − M| < ϵ (Gunawan, n.d.).
B. PENGERTIAN LIMIT
Limit merupakan konsep yang mendasari semua
pembahasan konsep kalkulus, seperti kekontinuan, turunan dan
integral. Pada bab sebelumnya telah dibahas secara komprehensif
tentang limit dari barisan bilangan real. Pada bab ini akan
dikembangkan konsep limit barisan untuk fungsi secara umum.

C. DEFINISI LIMIT FUNGSI


Definisi limit fungsi akan mirip dengan limit dari barisan
bilangan. Secara intuitif fungsi f dikatakan mempunyai limit L di
titik c adalah bahwa nilai f ( x) sangat dekat kepada L untuk x dekat
kepada c. Alat ukur kedekatan ini digunakan persekitaran suatu
titik. Jadi, fungsi f dikatakan mempunyai limit L di titik c berarti
bahwa nilai f ( x) akan terletak di dalam sebarang persekitaran 
dari L apabila x terletak di dalam persekitaran  yang cukup kecil
dari c dengan x  c . Pemilihan  akan sangat bergantung kepada 
yang diberikan. Perlu dicatat di sini bahwa fungsi f tidak perlu
terdefinisi di c, tetapi cukup terdefinisi disektar c.

Hal inilah yang mendorong munculnya definisi berikut:


a. Definisi 4.1.1
Misalkan A  , titik c   dikatakan titik limit (cluster
point) dari A jika untuk setiap persekitaran  V (c)  (c   , c   )

dari c memuat sedikitnya satu titik anggota A yang berbeda


dengan c.
Dengan kata lain, c titik limit dari A jika dan hanya jika
untuk setiap  0,
V (c)  A   c  
.
Perlu dicatat di sini bahwa titik c dapat anggota atau bukan
anggota dari A.

b. Teorema 4.1.2
Bilangan c   adalah titik limit dari A jika dan hanya jika

terdapat barisan  an  di dalam A dengan an  c untuk semua n 


lim( an )  c
N sehingga n  .
Bukti:
( ) Jika c titik limit dari A maka untuk sebarang n  N,

persekitaran  V1/ n (c )
1
n memuat sedikitnya satu titik dari A yang
berbeda dengan c. Jika an adalah titik-titik yang demikian maka

an  A, an  c, lim( an )  c
dan n  .
() Sebaliknya, jika terdapat barisan  an  di dalam A \ {c}

lim( an )  c
dengan n  , maka untuk sebarang  0 terdapat bilangan
asli K ( ) sehingga untuk n  K ( ) berlaku an V (c ). Jadi, untuk
n  K ( ) persekitaran  V (c) memuat titik-titik an anggota dari
A dan berbeda dengan c.
Berikut ini akan diberikan contoh yang nenunjukkan
bahwa titik c dapat merupakan anggota atau bukan anggota
dari A.

Sekarang akan didefinisikan limit dari fungsi di suatu titik.


c. Definisi 4.1.4
Misalkan A  , f : A   dan c titik limit dari A. Bilangan
real L dikatakan limit dari f di titik c jika diberikan sebarang
  0 terdapat    ( , c)  0 sehingga untuk setiap x  A dengan
0 xc 
berlaku f ( x)  L   .

Perlu diperhatikan disini bahwa eksistensi  sangat


bergantung kepada c dan  yang diberikan. Jika L adalah limit
dari f di titik c, maka juga dapat dikatakan bahwa f konvergen
ke L di titik c, dan biasa ditulis
L  lim f atau L  lim f ( x)
x c x c

dapat juga dikatakan bahwa f ( x)


mendekati L pada saat x
cenderung ke c, atau f ( x) mendekati L pada saat x mendekati c.
Sehingga simbol
f ( x)  L pada saat xc
digunakan untuk menyatakan bahwa f mempunyai limit L
di titik c. Jika f tidak mempunyai limit di c, maka dikatakan f
divergen di c.

Berikut ini akan ditunjukkan bahwa bilangan L sebagai


limit adalah tunggal, jika limitnya ada.

d. Teorema 4.1.5
Jika f : A   dan c adalah titik limit dari A, maka f hanya
dapat mempunyai satu limit di c.
Bukti:
Misalkan L ' dan L '' limit dari f di c. Cukup dibuktikan bahwa
L '  L " . Diberikan sebarang   0 . Dari definisi limit maka

terdapat  '  0 sehingga untuk x A dengan 0  x  c   ' berlaku


f ( x)  L '   2
.
Juga terdapat  "0 sehingga untuk x A dengan
0 x c  "
berlaku
f ( x)  L "   2
.
Dengan memilih   min{ ',  ''} , maka untuk x  A dengan
0 xc 
berlaku
L ' L "  L ' f ( x)  f ( x)  L "
 2 2 .
Karena  0 sebarang, maka menurut Teorema 2.2.9, L '  L" .
D. KRITERIA BARISAN UNTUK LIMIT
Definisi 2.1.4. (Limit Barisan) Diketahui ( xn ) barisan
bilangan real. Suatu bilangan real x dikatakan limit barisan ( x n )
jika untuk setiap ε > 0 terdapat K (ε ) ∈ ℕ sedemikian hingga untuk
setiap n ∈ ℕ dengan n K ≥ (ε ) berlaku │xn - x│ − < ε .
Jika x adalah limit suatu barisan (x n ) , maka dikatakan (xn )
konvergen ke x, atau (xn ) mempunyai limit x. Dalam hal ini ditulis
lim x →∞ (xn ) = x atau lim (xn ) = x atau xn → x. Jika (xn ) tidak
konvergen, maka (xn ) dikatakan divergen (Riyanto, 2009).

a. Kriteria Konvergen
Teorema 4.1.7
Misalkan f : A   dan c adalah titik limit dari A, maka
pernyataan-pernyataan berikut ekuivalen:
lim f ( x)  L
(a) x c

(b) untuk setiap barisan ( xn ) di dalam A yang konvergen ke c

dengan xn  c untuk semua n  N, maka barisan ( f ( xn ))

konvergen ke L.
Bukti:
(a)(b) Diasumsikan bahwa f mempunyai limit L di c, dan

( xn ) lim( xn )  c
misalkan sebarang barisan di dalam A dengan n  dan
xn  c untuk semua n  N. Akan dibuktikan bahwa barisan ( f ( xn ))

konvergen ke L. Diberikan sebarang   0 . Dari definisi limit

fungsi, terdapat  0 sehingga jika x A memenuhi 0  x  c  

maka f ( x)  L   .
Dari definisi barisan konvergen, maka untuk  0 di atas
terdapat bilangan asli K  K ( ) sehingga untuk semua nK

xn  c   . xn
berlaku Tetapi untuk setiap yang demikian
f ( xn )  L   . nK f ( xn )  L   .
diperoleh Jadi, jika berlaku

Dengan kata lain, barisan ( f ( xn )) konvergen ke L.


(a)  (b) Sebaliknya, akan dibuktikan bentuk
kontrapositifnya. Misalkan (a) tidak benar, maka terdapat 0  0

sehingga untuk setiap  0 akan terdapat sedikitnya satu titik


x  A dengan 0  x  c   sehingga f ( x )  L   0 . Oleh karena itu,

untuk setiap n  N, terdapat xn  A sehingga


0  xn  c  1/ n

tetapi
|f(xn) – L|  0 untuk semua n  N.
Jadi, terdapat barisan ( xn ) di dalam A , xn  c untuk semua n

 N, yang konvergen ke c tetapi barisan ( f ( xn )) tidak konvergen


ke L. Akibatnya (b) tidak dipenuhi. Jadi terbukti bahwa jika (b)
dipenuhi maka akan dipenuhi (a).

b. Kriteria Divergen
Dengan mengambil negasi dari Teorema 4.1.7, diperoleh
teorema berikut ini. Dalam aplikasinya hasil ini sangat
memudahkan kita untuk menunjukkan bahwa fungsi tidak
mempunyai limit di suatu titik.
Teorema 4.1.8 (Kriteria Kedivergenan)
Misalkan A   dan f : A   serta c titik limit dari A.
(a) Jika L  R maka f tidak mempunyai limit L di c jika dan
hanya jika terdapat barisan ( xn ) di dalam A dengan xn  c

untuk semua n  N sehingga barisan ( xn ) konvergen ke c


tetapi barisan ( f ( xn )) tidak konvergen ke L.
(b) Fungsi f tidak mempunyai limit di c jika dan hanya jika

terdapat barisan ( xn ) di dalam A dengan xn  c untuk semua n


 N sehingga barisan ( xn ) konvergen ke c tetapi barisan
( f ( xn )) tidak konvergen di .

E. TEOREMA LIMIT
Di dalam subbab ini akan dibahas beberapa teorema untuk
menghitung limit fungsi. Teorema-teorema yang diperoleh di
dalam subbab ini serupa dengan teorema limit untuk barisan.
Kenyataannya, beberapa teorema dapat digunakan pendekatan
barisan.
a. Definisi 4.2.1
Misalkan A   dan f : A   serta c titik limit dari A.
Fungsi f dikatakan terbatas pada persekitaran dari c jika
terdapat persekitaran  V (c) dan konstanta M 0 sehingga
f ( x)  M x  A  V (c ).
untuk setiap
b. Teorema 4.2.2
Misalkan A   dan f : A   mempunyai limit di c, maka f
terbatas pada suatu persekitaran dari c.

Bukti:
L  lim f ( x)
Jika x c maka menurut Definisi 4.1.4 dengan   1,

terdapat  0 sehingga untuk 0  x  c   , x A, maka f ( x)  L  1.


Akibatnya
f ( x)  f ( x)  L  L

1 L
.

Jadi, jika x  A  V (c) , x  c, maka f ( x)  L  1. Jika c A ambil

M  L  1, c A M  maks  L  1, f (c) 
sedangkan jika maka ambil . Hal
ini menunjukkan bahwa f terbatas pada persekitaran  dari c.

c. Definisi 4.2.3
Misalkan A  , dan f, g fungsi yang terdefinisi pada A ke .
Penjumlahan f g , selisih f  g, dan perkalian fg pada A ke 
didefinisikan sebagai fungsi dengan
( f  g )( x)  f ( x)  g ( x),
( f  g )( x)  f ( x )  g ( x ),
( fg )( x)  f ( x) g ( x).

untuk semua x  A. Lebih lanjut, jika b  , didefinisikan


perkalian bf sebagai
(bf )( x)  bf ( x) untuk semua x  A.

Jika h( x)  0, x  A, didefinisikan pembagian f /h dengan


 f  f ( x)
 h  ( x )  h( x) untuk semua x  A.
 

d. Teorema 4.2.4
Misalkan A  , dan f, g fungsi yang terdefinisi pada A ke
, dan misalkan c   adalah titik limit dari A. Lebih lanjut,
misalkan b  ,
lim f ( x )  L lim g ( x )  M ,
(a) Jika x c dan xc maka :
lim( f  g )( x)  L  M lim( f  g )( x)  L  M
xc xc

lim( fg )( x)  LM lim(bf )( x)  bL
x c x c .
(b) Jika h : A  , h(x)  0 untuk semua x  A, dan jika
lim h( x)  H  0
x c maka
f  L
lim   ( x) 
x c  h  H

Bukti:
Teorema ini dapat dibuktikan dengan menggunakan
Kriteria Barisan 3.2.3. Akan dibuktikan salah satu saja, yang lain
diserahkan pembaca sebagai latihan. Ambil sebarang barisan ( xn )

di dalam A dengan xn  c sehingga konvergen ke c. Menurut


Teorema 4.1.7 berlaku
lim f ( xn )  L lim g ( xn )  M
n  dan n  .
Di pihak lain, menurut Definisi 4.2.3,
( f  g )( xn )  f ( xn )  g ( xn ) untuk n  N.
Dengan Teorema 3.2.4 diperoleh
lim( f  g )( xn )  lim f ( xn )  lim g ( xn )  L  M
n  n  n  .
e. Teorema 4.2.6
Misalkan A  , f, g fungsi yang terdefinisi pada A ke ,
dan misalkan c   adalah titik limit dari A. Jika a  f ( x)  b

x  A, x  c lim f ( x) a  lim f ( x)  b
untuk semua dan jika x c ada, maka x c .
Bukti:
L  lim f ( x) ( xn )
Jika x c , maka menurut Teorema 4.1.7, jika
adalah sebarang barisan bilangan real di dalam A dengan xn  c

untuk semua n  N, maka barisan ( f ( xn )) konvergen ke L. Karena

a  f ( x)  b x  A, x  c, a  lim f ( x)  b
untuk semua maka x c .
Sebagai akibat Teorema Apit 3.2.6 untuk barisan, maka
diperoleh teorema serupa untuk limit fungsi. Buktinya
ditinggalkan sebagai latihan.

f. Teorema 4.2.7 (Teorema Apit)


Misalkan A  , dan f, h, g fungsi yang terdefinisi pada A
ke , serta c   adalah titik limit dari A. Jika
f ( x)  g ( x)  h( x) untuk semua x  A, x  c

lim f ( x)  L  lim h( x ) lim g ( x)  L


dan jika xc xc maka x c .

F. LIMIT TAK HINGGA

Fungsi f ( x)  1 x untuk
2
x0 (lihat Gambar 4.2.1) tidak
terbatas pada persekitaran dari 0, dengan Definisi 4.1.4, fungsi ini
tidak mempunyai limit di 0. Meskipun simbol  dan  tidak
merepresentasikan bilangan real, namun hal ini sering sangat

bermanfaat untuk mengatakan bahwa ” f ( x)  1 x menuju ke


2


apabila x  0 ”. Berikut ini definisi formalnya.

a. Definisi 4.2.9
Misalkan A  , f : A  , dan c titik limit dari A.
(a) Fungsi f dikatakan menuju ke  untuk x  c , dan
lim f ( x)  
ditulis xc , jika untuk setiap    terdapat
   ( )  0 sehingga untuk x A dengan 0  x  c   berlaku
f ( x)   .

(b) Fungsi f dikatakan menuju ke  untuk x  c , dan


lim f ( x)  
ditulis xc , jika untuk setiap    terdapat
   ( )  0 sehingga untuk x A dengan 0  x  c   berlaku
f ( x)   .

y
100

80

60

40

20

x
-1 -0.75 -0.5 -0.25 0.25 0.5 0.75 1

Gambar 4.2.1 Grafik dari f ( x)  1 x ,


2
x0

b. Teorema 4.2.11
Misalkan A  , f, g : A  , dan c   adalah titik limit
dari A. Jika f ( x)  g ( x) untuk semua x  A, x  c .

lim f ( x)   lim g ( x)  
(a)Jika xc , maka xc .
lim g ( x)   lim f ( x)  
(b)Jika xc , maka xc .
Bukti:
lim f ( x)  
(a) Jika xc dan    sebarang, maka terdapat  0

untuk x A dengan 0  x  c   berlaku f ( x)   . Tetapi karena


f ( x)  g ( x) untuk semua x A , maka untuk 0  x  c   dengan x A

g ( x)   . Jadi, lim g ( x)  
berlaku xc .
Bukti dari (b) serupa.

G. LIMIT DI TAK HINGGA


a. Definisi 4.2.12
Misalkan A  , f : A  .
(a) Misalkan (a, )  A untuk suatu    . Fungsi f dikatakan
lim f ( x)  L
mempunyai limit L apabila x   , dan ditulis x ,
jika untuk setiap   0 terdapat K  K ( )  a sehingga untuk

semua xK memenuhi f ( x)  L   .


(b) Misalkan (, b)  A untuk suatu a  . Fungsi f dikatakan
lim f ( x)  L
mempunyai limit L apabila x   , dan ditulis x ,
jika untuk setiap   0 terdapat K  K ( )  b sehingga untuk

semua xK berlaku f ( x)  L   .


Sebagaimana limit fungsi di bilangan real, limit di tak hingga
juga berlaku pendekatan barisan.
b. Teorema 4.2.13
Misalkan A  , f : A  , dan ( a , )  A untuk suatu a  .
Kedua pernyataan berikut ekuivalen :
lim f ( x)  L
(a) x 

(b) untuk setiap barisan ( xn ) di dalam A  (a, ) sehingga


lim( xn )   ( f ( xn )) konvergen ke L.
n  berakibat
H. KUMPULAN CONTOH
Nomor 1-4 : terdapat di buku introduction to real analysis contoh 4.1.3.
hal 98.
1. Misalkan A1  (0,1) maka setiap titik dari [0,1] merupakan titik

limit dari A1 .

Penyelesaian:
Dalam hal ini jelas bahwa 0 dan 1 bukan anggota dari A1 .

Kenyataannya, jika c sebarang anggota dari [0,1] maka untuk


setiap  0

V (c)  A1   c  
.

2. Himpunan berhingga tidak mempunyai titik limit.


Penyelesaian:

Misalkan A2   a1 , a2 , , am  himpunan dengan m anggota.


Setiap ai bukan titik limit dari A2 , karena dapat dipilih


  min ai  a j ; j  1, 2, , m , i  j  sehingga
V (ai )  A2   ai    ai    ai   
.
Demikian juga, c  A2 bukan titik limit A2 , karena

V1 (c)  A2   c     ai   

dengan 
 1  min c  a j ; j  1, 2, , m 

3. Himpunan bilangan asli N tidak mempunyai titik limit.


Penyelesaian:
Setiap n  N bukan titik limit N, karena untuk 0   1,

VN – {n} = {n} – {n} = .


Hal yang sama dapat dibuktikan untuk c  N.

4. Himpunan A4 = {1/n : n  N } hanya mempunyai 0 sebagai titik


limit.
Penyelesaian:
Jika diberikan sebarang  0, maka menurut Akibat Sifat
Archimides 2.5.3 (b) terdapat K  N sehingga 1 K  .
Akibatnya
V (0)  A4   0   1 n ; n  K   
.
Karena  0 sebarang, maka 0 titik limit dari A4 . Tetapi hal

ini tidak dapat dilakukan untuk sebarang c  0.

Nomor 5-8 : terdapat di buku introduction to real analysis contoh 4.1.7.


hal 99.
lim b  b
5. x c .
Penyelesaian:
Misalkan f ( x)  b untuk semua x  . Untuk sebarang   0
 1, 0  x  c  1,
ambil sehingga untuk diperoleh
f ( x)  b  b  b  0  
. Karena   0 sebarang maka dari Definisi
lim b  b.
4.1.4 disimpulkan bahwa x c

lim x  c.
6. x c

Penyelesaian:
Misalkan g ( x)  x untuk semua x  . Untuk sebarang   0
  0 xc 
ambil , sehingga untuk diperoleh
g ( x)  c  x  c    
Karena   0 sebarang maka menurut
lim x  c
Definisi 4.1.4 disimpulkan bahwa x c .
x3  4 4
lim 
7. x2 x2  1 5 .
Penyelesaian:
3 2
Misalkan h( x)  ( x  4) /( x  1) untuk x  . Dengan sedikit
manipulasi aljabar, diperoleh
2
3 2
4 5 x  4 x  24 |(5 x +6 x +12)( x−2)|
h( x )  
5 5( x 2  1) = 5( x 2 +1 )
Untuk memperoleh batas koefisien x  2 maka dibatasi x
untuk x  2  1 atau, 1  x  3. Untuk x yang demikian, diperoleh
2
5x2 + 6x + 12 ≤ 5.32 + 6. 3 + 12 =75 dan 5( x  1)  5(1  1)  10 .
Oleh karena itu,
4 75 15
h( x )   x2  x2
5 10 2 .

Jika diberikan sebarang   0 , dapat dipilih


  min 1,  2
15
 
sehingga untuk 0  x  2   berlaku
4 15 15 15 2
h( x)   x  2       
5 2 2 2 15 .
x3  4 4
lim 
Karena   0 sebarang maka disimpulkan bahwa x 2 x2  1 5 .

1 1
lim 
8. x c x c jika c  0 .
Penyelesaian:
Misalkan  ( x)  1/ x untuk x0. Perhatikan bahwa untuk
x, c  0 ,
1 1 1
 ( x)   (c  x )  xc
c cx cx

Untuk memperoleh batas koefisien x  c , ambil x  c  c 2


atau, 2 c  x  2 c . Sehingga
1 3

1 2 c
0  xc 
cx c 2 untuk 2.

Oleh karena itu untuk x  c  c 2 berlaku


1 1
 ( x)   xc
c c2 .
 c c 2 
  min  , 
Untuk sebarang  0, pilih 2 2  , sehingga untuk
xc 
diperoleh
1 2 2 2 c 2
 ( x)   2 x  c  2   2  
c c c c 2 .
1 1
lim 
Karena  0 sebarang maka disimpulkan bahwa x c x c.

Nomor 9-11 : terdapat di buku introduction to real analysis contoh


4.1.10. hal 102.
lim (1/ x)
9. x 0 tidak ada di .
Penyelesaian:
fungsi f ( x)  1/ x, x  0. Pilih barisan ( xn ) dengan xn  1/ n . Jelas
bahwa xn  0 dan barisan ( xn ) konvergen ke 0, tetapi barisan

 f  xn     n  tidak konvergen di dalam . Menurut Kriteria

lim (1/ x)
Kedivergenan 4.1.8, x 0 tidak ada.

lim sgn( x)
10. x 0 tidak ada
Penyelesaian:
Fungsi signum sgn didefinisikan sebagai
1 , untuk x>0
{
sgn( x):= 0 , untuk x=0
−1 , untuk x<0
n
Pilih barisan ( xn ) dengan xn  (1) / n , sehingga xn  0 dan ( xn )

 sgn  xn      1 n 
konvergen ke 0, tetapi barisan tidak konvergen
di dalam . Dengan Kriteria Kedivergenan 4.1.8, disimpulkan
lim sgn( x)
bahwa x 0 tidak ada.

lim sin(1/ x)
11. x 0 tidak ada di .
Penyelesaian:
Misalkan g ( x )  sin(1/ x ), x  0. Pilih barisan ( xn ) dengan

1
xn  
 n xn  0 ( xn )
2 , maka dan barisan konvergen ke 0. Tetapi
g ( xn )  ( 1) n untuk semua n  N. Jelas bahwa barisan ( g ( xn )) tidak
lim sin(1/ x)
konvergen. Jadi, x 0 tidak ada (Bartle & Sherbert, 1927).

Nomor 12-14 : terdapat di buku introduction to real analysis contoh


4.2.5. hal 107.
lim ( x 2  1)( x3  4)  20
12. x 2 .
Penyelesaian:
Menurut Teorema 4.2.4 (a),

x 2
 x 2
 x 2

lim ( x 2  1)( x 3  4)  lim ( x 2  1) lim ( x3  4)  5  4  20
.

x3  4 4
lim 
13. x2 x2  1 5 .

Penyelesaian:
Dengan menerapkan Teorema 4.2.4 (b),
( x3  4) 4
x3  4 lim
x 2
lim 2  
x2 x  1 lim ( x 2  1) 5
x 2 .
lim p( x)  p(c)
14. Jika p fungsi polinomial, maka xc .
Penyelesaian:
n 1
Misalkan p( x)  an x  an 1 x    a1 x  a0 untuk semua x  .
n

lim x k  c k
Dari Teorema 4.2.4 dan kenyataan bahwa x c , maka
lim p ( x)  lim  an x n  an 1 x n 1    a1 x  a0 
x c x c

 lim an xn  lim an 1 x n 1    lim a1 x  lim a0


xc x c xc xc

 an c n  an 1c n1    a1c  a0


 p (c ) .

lim p( x)  p(c)
Jadi xc untuk sebarang fungsi polynomial p.

Nomor 15-18 : terdapat di buku introduction to real analysis contoh


4.2.8. hal 109.
3
lim x 2  0 ( x  0)
15. x 0 .
Penyelesaian:
3 1
Misalkan f ( x)  x untuk
2
x0. Karena ketaksaman xx 2
1

3
lim x 2  0
maka x  f ( x)  x  x . Karena
2 2
dipenuhi untuk 0  x  1, x 0

lim x  0
dan x 0 , maka dengan Teorema Apit 4.2.7 disimpulkan
3
lim x 2 0
bahwa x 0 .

limsin x  0.
16. x 0

Penyelesaian:
lim( x)  0
 x  sin x  x, untuk semua x0 dan x 0 , maka
Karena
limsin x  0.
dengan Teorema Apit 4.2.7 disimpulkan bahwa x 0

lim 
sin x 
x 0  x 
 1
17. .
Penyelesaian:

Dapat ditunjukkan bahwa x  6 x  sin x  x untuk


1 3
x0 dan
x  sin x  x  16 x 3 x  0.
untuk Oleh karena itu,
1  16 x 2  sin x x  1 x0.
untuk semua
lim(1  16 x 2 )  1
Karena x 0 , maka dengan Teorema Apit 4.2.7diperoleh

lim 
sin x 
x 0  x 
 1
.

lim x sin(1/ x)  0
18. x 0 .
Penyelesaian:
f ( x )   x sin(1/ x)  , x  0.
Misalkan Karena 1  sin z  1, untuk
semua z   maka
 x  f ( x )  x sin(1/ x)  x

x0. lim x  0,
x, Karena x 0 maka dengan Teorema
untuk
lim  x sin(1/ x )   0.
Apit 4.2.7 diperoleh x 0

Nomor 19-20 : terdapat di buku introduction to real analysis contoh


4.3.6. hal 114.
lim  1 x 2   
19. x 0 .
Penyelesaian:

Jika diberikan   0 , ambil    . Akibatnya untuk 0  x  

berlaku x  1  atau 1 x   .
2 2

20. Misalkan g ( x)  1 x untuk x  0 . (lihat Gambar 4.2.2).

Penyelesaian:
Fungsi g tidak menuju ke  atau  apabila x0.

Karena, jika   0 maka g ( x)   untuk x  0, sehingga g tidak


menuju ke  apabila x0. Dengan cara yang sama, jika   0 ,
maka g ( x)   untuk semua x0, yaitu g tidak menuju ke 

apabila x0.
y
30

20

10

x
-1 -0.75 -0.5 -0.25 0.25 0.5 0.75 1
-10

-20

-30

f ( x)  1 x , x  0
Gambar 4.2.2 Grafik dari

Nomor 21-22 : terdapat di buku introduction to real analysis contoh


4.3.12. hal 116.
2
21. Misalkan f ( x)  1 x untuk x0.

Penyelesaian:
lim  1 x 2   0  lim  1 x 2 
Mudah ditunjukkan bahwa x  x  .
22. Misalkan g ( x)  1 x untuk x0.

Penyelesaian:
lim  1 x   0  lim  1 x 
Mudah diperlihatkan bahwa x  x  .

I. LATIHAN SOAL :

1. limx→c d = d
7 x5 −10 x 4 −13 x+ 6
2. limx→2
3 x 2−6 x−8
3. limy→0 sgn (y) tidak ada
4. Buktikan limx→4 (3x-7) = 5
DAFTAR PUSTAKA

Bartle, R. G., & Sherbert, D. R. (1927). Introduction to Real Analysis.


Gunawan, H. (n.d.). Pengantar Analisis Real Bagian Kedua Fungsi, Limit
dan Kekontinuan, Turunan.
Laczkovich, M., & Só s, V. T. (2014). Undergraduate Texts in
Mathematics Real Analysis Foundations and Functions of One
Variable. http://www.springer.com/series/666
Riyanto, M. Z. (2009). Pengantar Analisis Real 1.

Anda mungkin juga menyukai