Misalkan fungsi y = f (x) terdefinisi pada himpunan D dengan a suatu titik limit dari D f.
Fungsi f dikatakan mempunyai limit L di a, ditulis
lim f ( x )=L
x→ a
Jika
∀ ε ¿0 ∃ >0 ∋0<|x−a|
< δ , x∈ D f ⇒|f ( x)− L| < ε .
Definisi ini menyatakan bahwa nilai f(x) dapat di buat sebarang dekat ke L dengan
cara mengambil x ada daerah definisi fungsi f yang cukup dekat ke a.
Definisi limit
lim f ( x) L jika 0 , 0 0 | x c | | f ( x ) L |
x c
L º L º
c c
Untuk setiap 0 Terdapat 0 sedemikian sehingga
L
L º L º
L
c c c c
0 | x c | | f ( x) L | 5
Konsep limit fungsi dua peubah z = f(x,y) yang terdefinisi pada himpunan D f ⊆ ℜ 2
d( ( x , y ) , ( a , b ) )= √ ( x−a ) ❑2 + ( y−b )2
Berdasarkan hal ini kita merancang konsep limit fungsi dua peubah pada definisi
di atas, yang situasinya diperlihatkan pada gambar di bawah ini
Perhatikan gambar di atas
Permukaan z = f( x , y ) terdefinisi pada Df ⊆ ℜ⊆ 2 dengan (a,b) suatu titik limitnya.
Nilai f( x , y ) ∊ R f di sumbu Z akan terletak antara L-ε dan L+ε jika titik ( x , y ) diambil pada
cakram terbuka B( ( a , b ) , δ ) ∩Df .
Konsep limit dua peubah dapat ditulis dalam bentuk vektor. Misalkan X= ( x , y ) ∈ R2
dan fungsi z= f(X) terdefinisi pada Df, maka diperoleh konsep limit dua peubah berikut
l i mf (X) = L
X→A
Definisi 2.4.2
Misalkan fungsi skalar u = f ¿X), x = ( x 1 , x 2 … , x m ) < R m terdefinisi pada D f ⊆ Rm
dengan A = ( a 1 , a2 , … , am ) suatu titik limit dari Df dan L ∊ R. Limit fungsi f untuk X mendekati
A sama dengan L, atau fungsi f yang mempunyai limit L untuk X mendekati A, ditulis
l i mf (X) = L
X→A
Jika
∀ ε > 0∃ δ>0 ∋ 0<|X −A| < δ dan X∈ D f ⟹|f ( x , y )−L| <ε.
Dengan menggunakan notasi lingkungan tanpa pusat, definisi limit fungsi skalar
dapat ditulis sebagai
l i mf (X) = L
X→A
l i m f ( x 1 , x 2 … , xm )= L
( x 1 , x 2 … , x m ) → ( a 1 , a2 , … , am )
Dari definisi limit fungsi skalar ini secara otomatis diperoleh rumus berikut
Teorema 2.4.1
l i mf (X) = L ↔ l i m |f ( X )−L| = 0
X→A ‖ X− A‖
Contoh 2.15
Buktikan l i m ( 3 x+ 2 y ) = 7.
( x , y ) →(1,2)
Penyelesaian
Fungsi f ( x , y )=3 x+ 2 y terdefinisi pada R2 dengan (1,2) suatu titik limit dari D f
= R2. Kita akan menunjukan
1
BuktiAmbil δ ≤ ε ,maka
5
1 1
0< √ ( x−1 )2+ ( y−2 )2 < δ ≤ ε → |3 x +2 y −7| < 5. ε =¿ ε
5 5
Jadi terbukti l i m ( 3 x+ 2 y ) = 7.
( x , y ) →(1,2)
Contoh 2.16
Buktikan l i m ( x 2 + y 2 ) = 2.
( x , y ) →(1,1)
Penyelesaian
Fungsi f ( x , y )=x 2 + y 2 terdefinisi pada R2 dengan (1,1) suatu titik limit dari D f = R2.
Akan kita tunjukkan bahwa
∀ ε > 0∃ δ>0 ∋ 0< √( x−1)2+( y−2)2 < δ → |x 2 + y 2+ 2| < ε
Analisis
Hasil yang ingin dicapai dapat dituliskan sebagai
|x + y −2|=¿ |( x 2−1 ) + ( y 2−1 )|
2 2
= |( x +1 ) ( x−1 )+ ( y+1 ) ( y−1)|
= |x +1||x−1|+| y+1| | y −1|
Pada situasi ini, agar masalahnya dapat diselesaikan, maka faktor |x +1|dan| y +1|
harus dibatasi oleh suatu konstanta real. Untuk ini, andaikan
0< √ ( x−1)2 +( y−2)2 < δ ≤1
Ini mengakibatkan
0 < |x−1| < √ (x−1)2 +( y −2)2 < δ ≤1
0 < | y −1| < √ (x−1)2 +( y −2)2 < δ ≤1
Diperoleh
|x +1| = |x−1+2| ≤ |x−1| + 2 < 1 + 2 = 3
| y +1| = | y −1+ 2| ≤ | y −1|+2 < 1 + 2 = 3
Sehingga dengan pengandaian 0< √ ( x−1)2 +( y−2)2 < δ ≤1, hasil yang ingin dicapai
dapat dituliskan dalam bentuk
Teorema 2.4.2
Misalkan fungsi skalar u = f (X) terdefinisi pada Df ⊆ ℜ m
dengan A suatu titik limit
dari D f dan L , M ∈ R
Jika l i m f (X) = L dan l i m f ( X )=M ,maka L = M .
X→A X→A
Bukti
Misalkan ε > 0 diberikan; berdasarkan konsep limit fungsi skalar, ∃ δ 1 > 0 dan δ 2> 0 ∋
1
0 < ‖ X− A‖< δ 1 dan X ∈ D f →|f ( X )−L| < ε
2
dan
1
0 < ‖ X− A‖< δ 2 dan X ∈ D f →|f ( X )−M| < ε
2
Ambil sebarang δ = { δ 1 , δ 2 }, maka untuk 0 < ‖ X− A‖< δ dan X ∈ D f berlaku
1 1
|L−M |=|L−f ( X ) + f ( X )−M | ≤|f ( X )−M | < ε + ε = ε
2 2
Selanjutnya, karena untuk sebarang ε > 0berlaku |L−M | < ε maka L=〰.
Teorema 2.4.3
Misalkan fungsi skalar u = f (X) terdefinisi pada Df ⊆ ℜ m dengan A suatu titik limit
dari D f . Jika l i m f (X) = L dan L ∈ R, maka
X→A
∃r > 0 dan∃ M > 0∋|f ( X )−L| ≤ M ∀ X ∈ B*( A , r ) ∩ D f
Bukti
Karena l i m f (X) = L dan L ∈ R, maka
X→A
∃ ∂> 0 ∋ ∀ X ∈ B*( A , r ) ∩ D f berlaku |f ( X )−L| < 1
Kemudian, dengan ketaksamaan segitiga pada B*( A , r ) ∩ D f diperoleh
Teorema 2.4.4
X→A X→A
2.l i m [ cf ( x ) ] = cL, c ∈R
X→A
3.l i m [ f ( x ) g ( x ) ]=LM
X→A
f ( X) L
4.l i m = , M≠0
g(X ) M
Rumus keempat menyatakan sifat limit fungsi komposisi dari suatu fungsi skalar
dengan suatu fungsi real yang kontinu.
Bukti 1
Ambil sembarang ε > 0.
Pilih δ 1 > 0 dan δ 2 > 0 sehingga
ε
|f ( x ) −L| < apabila 0 < |x− A|<δ 1
5
Dan
ε
|f ( x ) −M| < apabila 0 < |x− A|<δ 2.
10
Pilih
ä = min { δ 1 , δ 2 }.
Jelas |[ f ( x )−g (x) ]− [ L+ M ]|
= |[ f ( x )−L ] + [ M −g (x) ]|
≤ |f ( x ) −L|+|M −g ( x )|
= |f ( x ) −L|+|g ( x ) −M|
ε ε
< +
5 10
3ε
=
10
<ε
Jadi ∀ ε >0 ∃ δ >0 ∋|[ f ( x )−g( x ) ] −( L+ M )|<ε apabila 0 < |x− A|<δ.
Jadi l i m [f (X) + g ¿X)] = L+ M
X→A
Analog untuk l i m [f (X) – g ¿X)] = L−M .
X→A
Bukti 2
Teorema 2.4.5
Misalkan fungsi skalar u = f (X) terdefinisi pada Df ⊆ ℜ m dengan A suatu titik limit
dari Df . Misalkan pula fungsi real v = g ( t ) kontinu pada Dg ⊆ ℜ yang memuat R f .
Jika l i m f (X) = L, maka
X→ A
L i m ( g ∘ f ) (X) = l i m ¿ = g (l i mf ¿X)) = g(L)
Bukti
Contoh 2.19
Hitunglah
1. L i m t a n −1 √ x 2+ y 2
( x , y ) →(0,1)
Penyelesaian
Karena fungsi g ( t ) =¿ t a n -1t kontinu ∀ t ∈R, fungsi h(s) = √ s kontinu ∀ s ≥ 0 dan limit
fungsi suku banyak dua peubah sama dengan nilai fingsinya, maka berdasarkan teorema
2.4.5 diperoleh
L i m t a n −1 √ x 2+ y 2
( x , y ) →(0,1)
li m
= tan -1 [( x , y ) →( 0,1)
√ x2 + y 2
]
[√ ]
2 2
= tan -1 li m x + y
( x , y ) →(0,1)
= tan -1√ 02 +12
= tan -1 1
1
= π
4
Teorema 2.4.6
Bukti
Teorema 2.4.7
Misalkan fungsi skalar ( u , v , w , h ) = f (X), v=g ( X ) dan , w = h(X) terdefinisi pada
himpunan D=D f . ∩ D g ∩ D h ⊆ ℜ m dengan A suatu titik limit dari D .
X
→ A l i m h(X) = L, maka limg(X) = L .
X→ A X→ A
Bukti
Diberikan ε > 0 ;dari l i m f (X) = l i m h(X) = L diperoleh
X→ A X→ A
∃ δ 1 >0 ∋0<‖X −A‖ ¿ δ 1 , X ∈ D → L – c< f ( X ) < L+ ε
∃ δ 2 >0 ∋0<‖X −A‖ ¿ δ 2 , X ∈ D → L – c< h ( X ) < L+ε
Ambil δ =¿
min ¿), maka untuk 0 < ‖ X− A‖ ¿ δ , ϵ berlaku L−ε < f ( X ) ≤ g ( X ) ≤ h ( X ) <¿+ ε .
Akibatnya limg(X) = L , maka terbukti.
X→ A
Contoh 2.2o
x2 y
Hitunglah l im bila ada.
x2 + y 2
( x , y ) →(0,0)
Penyelesaian
x2 y
Fungsi f (x , y ) = terdefinisi pada Df = R2 –(0,0) dengan (0,0) suatu titik limit
x2 + y 2
dari Df . Karena
2 2
x 2 ≤ x 2+ y 2 dan | y|≤ √ x + y
maka untuk ( x , y ) ≠(0,0) kita mempunyai ketaksamaan
x2 y x 2| y| ( x 2+ y 2 ) √ x 2+ y 2
| |
0≤ 2 2 ≤ 2 2 ≤
x +y x +y 2
x +y 2
= √ x 2+ y 2
Contoh 2.22
xy 3
Hitunglah l i m terdefinisi pada Df = R2 – {(0,0)} dengan (0,0) suatu titik limit
x2 + y 4
( x , y ) →(0,0)
dari Df .
Cara pertama
Dari kenyataan
( x 2 + y 4 )2 = x 4 + y 8 +2 x 2 y 4 ≥ 2 x 2 y 4
Diperoleh
1
x 2 y 4 ≤ ( x 2+ y 4 )
2
sehingga
1
|x| y 2 ≤ √2 ( x 2 + y 4 )
2
Berdasarkan ini,untuk ( x , y ) ≠ ( 0,0 ) kita mempunyai ketaksamaan
1 2 4
xy 3 | y|.|x| y 2 | y| √ 2 ( x + y ) 1
0 ≤ | |
x2 + y4
= 2
x +〱 4
≤ 2
2
x +y 4
= √ 2 | y|
2
1
Kemudian karena l i m 0 = 0 = l i m √ 2 | y|,maka berdasarkan prinsip apit diperoleh
2
( x , y ) →(0,0) ( x , y ) →(0,0)
xy 3
| |
L i m 2 4 = 0.
x +y
( x , y ) →(0,0)
Selanjutnya, berdasarkan teorema 2.4.6.2 diperoleh
xy 3
L i m = 0.
x2 + y 4
( x , y ) →(0,0)
Cara kedua
Dari kenyataan
(|x|+ y2 )2 ≥ 0
Diperoleh
x 2+ y 4 ≥0
Sehingga untuk x ≠ 0dan y ≠ 0 berlaku
1 1
4
≤ 2 2
x + y 2|x| y
Berdasarkan hasil ini kita mempunyai ketaksamaan
xy 3 |x|| y| y 2 | y||x| y 2 1
| |
0 ≤ 2 4 = 2 4 ≤ 2 4 = | y|
x +y x +y x +y 2
xy 3
L i | |
m 2 4 = 0.
x +y
( x , y ) →(0,0)
xy 3 0
L i m =l im =0
x2 + y 4 y4
( x , y ) →(0,0) y →0
X=0
Dan sepanjang garis y = 0,
xy 3 0
L i m =l im = 0.
x2 + y 4 x2
( x , y ) →(0,0) x→ 0
y=0
maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa
xy 3
l i m =0.
x2 + y 4
( x , y ) → ( 0,0 )
Contoh 2.24
Hitunglah
1
L i m ( x + y +2 z ) cos bila ada
xy+ yz+ xz
( x , y , z ) → ( 0,0 )
Penyelesaian
1
Fungsi f ( x , y , z )=( x + y +2 z ) cos terdefinisi pada Df = {
xy+ yz+ xz
( x , y , z ) , xy + yz + xz ≠0} dengan {0,0,0} suatu titik limit dari D f . Karena
1
| cos |
xy + yz + xz
≤|x + y +2 z|
Kemudian karena
l i m0=0= l i m |x + y +2 z|
( x , y , z ) → ( 0,0 ) ( , y , z ) → ( 0,0 )
Kita telah membahas berbagai kasusu tentang fungsi scalar yang mempunyai
limit disuatu titik limit pada daerah definisinya. Dari konsep limit fungsi scalar, diperoleh
m
bahwa jika fungsi scalar u=f ( x ) paling sedikit terdefinisi pada B ( A ,r ) ∈ R
¿
untuk
satuan r >0 dan limit fungsi f ( x ) di a adalah L, maka disembarang kurva sebarang
yang melalui titik-limit A, limitnya juga L. perhatikan untuk barang kurva kontinu yang melalui
A, juga menghasilkan A sebagai titik-limit dari kurva itu. Kontra posisi dari pernyataan ini
m
menghasilkan jika paling sedikit terdapat dua kurva di R yang melalui A dengan limit
fungsi f ( x ) di A sepanjang kedua kurva itu hasilnya berbeda, maka limit fungsi f ( x ) di
Atidak ada.
Berbagai kasus fungsi dua dan tiga peubah yang tidak mempunyai limit di titik
asal yang dasar penyelesaiaannya adalah hasil terakhir diberikan pada contoh berikut.
Contoh 2.25
xy
lim 2 2
Tunjukan ( x , y )→ (0,0 ) x + y tidak ada.
JAWAB
xy
u=f ( x , y )= 2
Fungsi x + y 2 terdefinisi pada Df =R − { ( 0,0 ) } dengan
2
Karena limit disenjang daris y=kx dar fungsi f ( x , y ) masih bergantung pada
parameter k maka
xy
lim 2 2
( x , y )→ (0,0 ) x + y tidak ada
LIMIT BERULANG
Pada salah satu proses penyelesaian dari contoh 2.19(a), limit fungsi dua
peubahnya dihitung dengan cara mangganti x dan y oleh 0 secarabersama-sama dan
berurutan, yaitu peubah pertamanya dibuat mendekati nol kemudian peubah keduanya
dibuat mendekati nol. Prosedur demikian dikenal sebagai limit berulang, yang tidak dapat
kita pergunakan untuk mendefinisan limit fungsi dua peubah. Contoh berikut
memperlihatkan suatu fungsi dua peubah yang tidak mempunyailimit di satu titik tetapi limit
berulangnya di titik tersebut ada dan memenuhi
lim ( lim f ( x , y ) ) ≠lim ( lim f ( x , y ) )
x →a y →b y→b x→ a
Contoh 2.30
x+ y
f ( x , y )= .
Diketahui fungsi x− y tunjukan bahwa
lim f ( x , y )
a. ( x , y )→ (0,0 ) tidak ada
lim ( lim f ( x , y ) ) ≠lim ( lim f ( x , y ) )
b. x →0 y →0 y→0 x →0
JAWAB
x+ y
f ( x , y )=
a. Fungsi x− y Terdefinisi pada Df =⟨ ( x , y )| y≠x ⟩ dengan (0,0)
suatu titik-limit dari
Df
Misalkan ( x , y ) → ( 0,0 ) sepanjang garis y=kx, maka
x+kx 1+ k
f ( x , kx )= = , x≠0
x−kx 1−k
Sehingga sepanjang garis ini
x+ y 1+k 1+k
lim f ( x , y )= lim =lim =
( x , y )→ (0,0 ) ( x , y )→ (0,0 ) x− y x →0 1−k 1−k
Karena limit sepanjang garis y=kx dari fungsi f ( x , y ) masih bergantung pada
parameter k , maka
lim f ( x , y )
( x , y ) → ( 0,0 ) tidak ada
lim ( lim f ( x , y ) ) ,
b. Pada proses perhitungan limit berulang x →a y →b pertama x dianggap
lim f ( x , y ) ,
tetap untuk menghitung y → b sebut hasil limitnya g ( x ) , sehingga
diperoleh
lim ( lim f ( x , y ) ) =lim g ( x )
x →a y →a x→a
Kemudian kita menghitung limit terakhir; demikian juga untuk urutan lainnya.
Dengan prosedur ini diperoleh perhitungan sebagai berikut.
x+ y x
lim ( lim f ( x , y ) ) =lim ( lim )=lim =1
x →0 y →b x →0 y →0 x− y x →0 x
Definisi 2.4.3.
m
1. Misalkan fungsi scalar u=f ( X ) terdefinisi pada D f ⊆R yang memuat
A=( a1 , a 2 ,. . .. .. , am )
denagn A suatu titik-limit dari
Df .
lim f ( X )=f ( a ) .
Fungsi f dikatakan kontinu di A jika x →a
2. Misalkan fungsi scalar u=f ( X ) terdefinisi pada D f ⊆R m yang memuat
A=( a1 , a 2 ,. . .. . , am )
. Fungsi f dikatakan kontinu di A jika
∀ ε>0∃δ>0∋‖X− A‖<δ ,X ∈ Df ⇒|f ( X ) −f ( A )|<ε.
m
3. Fungsi scalar u=f ( X ) dikatakan kontinu pada Df ⊆R , (atau f kontinu di
D
setiap titik pada f ) jika fungsi f kontinu disetiap titik pada
Df .
Catatan
1. definisi satu tidak dapat menjangkau titik terpencil dari f D
2. dengan menggunakan notasi lingkungan, definisi 2 dapat ditulis sebagai berikut
fungsi scalar f kantinu di
A ∈ D f jika
∀ ε>0 ∃δ>0 ∋ X ∈ B ( A , δ )∩D f ⇒ f ( X ) ∈ B (f ( A ), ε
Sifat kekontinuan fungsi scalar pada rumus berikut dibuktikan denagn cara yang sama
seperti sifat kekontinuan fungsi real.
Teorema 2.4.8
1. Jika fungsi scalar u=f ( X ) dan v =g ( X ) semuanya kontinu pada
D=D f ∩ Dg , D⊆ R m , maka fungsi scalar f ± g , cf (c konstanta real) dan fg
semuanya kontinu pada D, sedangkan fungsi scalar f /g kontinu pada
D – ( X ∈ Rm|g ( X ) ≠ 0 )
2. Jika fungsi scalar u=f ( X ) kontinu pada Df ⊆ Rm dan fungsi real g kontinu pada
Df yang memuat Rf , maka fungsi komposisi g ∘ f kontinu pada Df
Bukti Latihan
Dengan menggunakan definisi dan berbagai sifat kekontinuan dari fungsi scalar di atas
kita dapat membuktikan bahwa fungsi scalar berikut semua kontinu pada daerah definisinya.
Teorema 2.4.9
1. Suku banyak dari m peubah kontinu pada Rm
2. Fungsi rasional m peubah f ( 〰 )=P ( X ) /Q( X), P danQ suku banyak m peubah
kontinu pada Df ={ X ∈ Rm|Q ( X ) ≠ 0 }
3. Fungsi scalar f di Rm yang dapat dituliskan sebagai komposisi f =g ° h , dimana
fungsi scalar h kontinu pada D ⊆R m . dan fungsi real g kontinu pada himpunan
yang memuat h (D).
Bukti Latihan
Suatu ilustrasi dari rumus di atas diberikan pada contoh berikut
Contoh 2.31
Berdasarkan sifat kekontinuan fungsi scalar pada rumus terakhir, semua fungsi
dua peubah berikut kontinu pada daerah definisinya .
a. f ( x , y )=x 2+ y 2−2 xy 3 +3 x 2 y −5 x kontinu pada R2
b. f ( x , y , z )=2 x−x 2 y 2−5 y 2 z kontinu pada R3
x3+ y2 x 2
c. f ( x , y )= 2 2 kontinu pada R − { ( 0,0 ) }
x +y
d. f ( x , y )=√ x2 + y 2 dan f ( 〰 , y )=tan −1 ( xy +2 ) kontinu pada R2
Berikut ini adalah suatu contoh fungsi dua peubah yang kontinu pada R2 yang
diselidiki dengan teorema 2.4.8 atau 2.4.9 dan proses perhitungan limit pada contoh 2.18
Contoh 2.32
x2 y
{
Selidiki kekontinuan fungsi dua peubah f ( x , y )= x 2 + y 2
0 , ( x , y )=(0,0)
JAWAB
Fungsi dua peubah f yang diketahui definisinya pada R2
~ untuk ( x , y ) ≠ ( 0,0 ) , fungsi f kontinu pada R2− { ( 0,0 ) } karena merupakan hasil bagi
dari dua fungsi kontinu berdasarkan teorema 2.4.8.1; argumentasi lain juga boleh
menggunakan teorema 2.4.9.2
~ untuk ( x , y ) =(0,0), berdasarkan contoh 2.20 kita mempunyai hasil perhitungan
limit fungsi f(x,y) di (0,0) yang mengakibatkan
lim f ( x , y )=0=f (0,0)
( x , y ) →(0,0)
Kita mempunyai fungsi scalar f yang terdefinisi pada himpunan bagian dari Rm , m>1
tetapi nilainya tidak bergantung pada sejumlah berhingga peubahnya. Misalnya m-k peubah
terakhirnya, yaitu
f ( x 1 , x 2 , … … , x m ) =g ( x 1 , x 2 , … … , x k ) , k <m
k
Jika fungsi scalar g kontinu di ( c 1 , c 2 , … … , c k ) ∈ R , k <m , maka fungsi scalar f kontinu
m
di ( c 1 , c 2 , … … , c k , x k +1 , … … , x m ) ∈ R untuk sembarang x k +1 , … … , x m .
Sebagai ilustrasi dari sifat ini, perhatikan contoh berikut
Contoh 2.33.
Misalkan fungsi real v = g(X) terdefinisi pada D ⊆ R dan fungsi peubah
u=f ( x , y )=g ( x ) terdefinisi pada D= { ( x , y )|x ∈ D } ⊆ R 2 . buktikan jika fungsi g kontinu di
x 0 dan y 0 ∈ R sembarang, maka fungsi f kontinu di ( x 0 , y 0 ) .
JAWAB
Karna fungsi g kontinu di x 0 maka
∀ ε >0 ∃ δ >0 ∋|x−x 0|<δ ⟹|g ( x )−g(x 0 )|<ε
Karena |x−x 0|<¿ yang memenuhi
¿
berlaku
|f ( x , y )−f ( x 0 , y 0 )|=|g ( x ) −g ( x 0 )|< ε
Rangkaian kalimat ini menghasilkan
∀ ε >0 ∃ δ >0 ∋|x−x 0|<δ ⟹|f ( x , y )−f (x 0 , y 0 )|<ε
Yang berarti bahwa fungsi f kontinu di ( x 0 , y 0 ) . jadi terbuktilah apa yang diinginkan.
Rumus penting berikut tentang kekontinuan fungsi scalar (khususnya untuk R2) akan
digunakan dalam pembuktian rumus uji turunan parsial kedua untuk ekstrim relative fungsi
dua peubah.
Teorema 2.4.10
Misalkan fungsi scalar u = f(X) terdefinisi pada Df ⊆ Rm dan A suatu titik-dalam dari D f
. Jika f kontinu di A dan f ( A )> 0 , maka∃r > 0∋ f ( ㌱' ) >0 ∀ X ∈ B ( A ,r )
Bukti
Karena f kontinu di Adan A suatu titik-dalam dari
D f maka ∀ ε >0 ∃ δ >0 ∋ X ∈ B ( A , δ ) ⊆ D f ⇒ |f ( X )−f ( A )|<ε
Ambil r =δ , 0 dan ε =f ( A ) >0 , maka pada B ( A ,r ) dipenuhi
−ε =−f ( A )< f ( A ) < f (〱 ) =ε
Atau
0< f ( X ) <2 f ( A )
Dengan demikian terbuktilah yang diinginkan.
Soal latihan
1. Buktikan l i m ( 4 x− y )=7
( x , y ) →(2,1)
1. Buktikan
l i m ( 2 x−3 y )=4
¿
3. Buktikan
f (X ) L
Lim = , M ≠ 0.
g(X ) M
X→ A
4. Selidikilah apakah fungsi skalar di bawah ini kontinu pada daerah definisinya
xy
{
f ( x , y )= √ x2 + y 2 , ( x , y ) ≠ ( 0,0 ) .
0 , ( x , y )=0