ELIPTIK
Pendahuluan
Pada saat ini, penelitian di bidang fluida semakin menarik perhatian banyak peneliti, khususnya
dalam pengembangan di bidang industry dan manufaktur. Jenis fluida yang digunakan adalah
fluida non-Newtonian, yaitu fluida viskoelastik.
Dalam penelitian ini, akan dibangun model matematika dari aliran fluida berada tepat pada titik
stagnasi. Model matematika dihasilkan dari penurunan rumus persamaan massa, persamaan
momentum, dan persamaan energi. Selanjutnya, ditansformasikan ke dalam bentuk fungsi arus
sehingga mengakibatkan nilai kecepatan konstan sepanjang aliran fluida dan menghasilkan
persamaan diferensial biasa. Selain itu, pemodelan matematika ini dipengaruhi oleh bilangan
Prandtl (Pr).
Pembahasan
Dalam penelitian ini digunakan pembentukan model matematika dari suatu aliran fluida
viskoelastik dengan sifat aliran tak tunak. Persamaan pembangun yang digunakan berasal dari
persamaan massa, momentum, dan energi.
Persamaan massa:
∂ ρ ∂u ∂v
+ + =0 (1)
∂t ∂ x ∂ y
Persamaan momentum:
∂V ∂u ∂ u −∂ P ∂ τ xx ∂ τ yx
ρ ( ∂t
+u
∂x
+v
∂y
=
∂x)+ +
∂x ∂ y
+ Fx
∂V ∂v ∂ v −∂ P ∂ τ xy ∂ τ yy
ρ ( ∂t
+u
∂x
+v
∂y
=
∂y)+ +
∂x ∂ y
+F y (2)
Persamaan energi:
∂T ∂T ∂T ∂2 T Q 0
( ∂t
+u
∂x
+v
∂y
=α ) +
∂ y 2 ρC p
(T −T ∞ ) (3)
Pada studi kasus yang diambil dalam penelitian ini, tekanan hidrostatis aliran fluida didefinisikan
sebagai berikut:
P=P h+ P d
Dengan P∞ adalah densitas fluida. Oleh karena itu, aliran fluida bergerak ke atas, yaitu
berlawanan dengan g, maka didefinisikan:
∂ Ph
=−P ∞ g
∂x
g x =−g sin A
Dengan
b sin B
sin A=
a 2 2
1
2
( 1−e sin B )
Persamaaan massa:
∂ ρ ∂u ∂v
+ + =0 (4)
∂t ∂ x ∂ y
Persamaan momentum:
∂u ∂2 u ∂2 u ∂3 u ∂u ∂2 u
∂V
∂t
+u
∂u
∂x
+v = 2 −k
∂y ∂y
∂
u 2 +v 3 −
∂x ∂ y [ ( )
∂ y ∂ y ∂ y∂x
−θ sin A
] (5)
Persamaan energi:
∂T ∂θ ∂ θ 1 ∂2 θ
+u +v = + γθ (6)
∂t ∂x ∂ y Pr ∂ y 2
Selanjutnya didefinisikan:
v
Pr=
α
k 0 G r 1 /2
K=
ρa2
a2 Q 0
γ=
vC p Gr1 /2
Untuk menyelesaikan persamaan (4)-(6) dan memperhatikan kondisi batas pada persamaan (7),
maka didefinisikan fungsi arus sebagai berikut (Kasim, 2014):
ψ=xf ( x , y , t ) , θ=θ ( x , y , t ) (8)
∂ψ −∂ ψ
u= , v= (9)
∂y ∂x
Pada titik stagnasi terendah silinder, x ≈ 0, diperoleh persamaan diferensial biasa dari persamaan
(8) dan (9) sebagai berikut:
2 2
f ' ' ' + f f ' ' −( f ' ) +θ sin A + K (2 f ' f ' ' ' ¿−f f (4 )−( f ' ' ) )=0 ¿ (10)
1 ''
θ + f θ ' + γθ=0 (11)
Pr
Dengan kondisi batas:
f ( 0 )=f ' ( 0 ) =0 , θ' ( 0 )=−1 ,
f ' ( ∞ )=0 , f ' ' ( ∞ )=0 , θ ( ∞ )=0
Tabel variable
Variabel Keterangan
P Tekanan hidrostatis aliran fluida
ρ∞ Densitas fluida
Pr Bilangan Prandtl
v Kecepatan
θ Temperature
Hasil Simulasi
Berdasarkan model matematika pada persamaan (10) dan (11), yaitu model matematika aliran
fluida viskoelastik pada titik stagnasi terendah (x ≈ 0), selanjutnya dilakukan penyelesaian secara
numerik dengan proses pendiskritan menggunakan metode beda hingga maka diperoleh hasil
simulasi berupa profil kecepatan dan temperatur dari aliran fluida viskoelastik dengan pengaruh
bilangan Prandtl sebagai berikut:
1. Pemodelan matematika dari aliran fluida yang melewati permukaan sebuah benda silinder
eliptik pada titik stagnasi dibangun dari tiga persamaan pembangun yaitu persamaan massa,
persamaan momentum, dan persamaan energi.
2. Model matematika dipengaruhi oleh beberapa parameter, salah satunya adalah bilangan
Prandtl (Pr) yang mempengaruhi variabel kecepatan dan temperatur, sehingga didapatkan
model matematika sebagai berikut:
1 ''
θ + f θ ' + γθ=0
Pr