Koordinat Kartesian

Persamaan umum kesetimbangan laju energi di dalam volum kontrol adalah

Ė¿ + Ėg − Ėout = Ėst (1)
Laju energi yang masuk ( Ė¿ ) merupakan penjumlahan laju perpindahan dalam arah
sumbu-x, sumbu-y dan sumbu-z yaitu qx + qy + qz.
Sedangkan laju energi yang keluar ( Ėout ) merupakan penjumlahan laju perpindahan
kalor pada sisi keluar yang dapat diturunkan dari suku pertama persamaan deret
Taylor (mengabaikan suku berpangkat tingginya), yaitu:
∂q
q x+ dx=q x + dx (2)
∂x
∂q
q y+dy =q y + dy (3)
∂y
∂q
q z +dz=q z+ dz (4)
∂z
Jika terdapat energy generation, maka persamaan laju energi yang dibangkitkan di
dalam volum kontrol adalah:
Ė g=q̇ dx dy dz (5)
di mana,
q̇ = laju energy generation persatuan valume (W/m 3)
Untuk laju energy storage di dalam volum kontrol akibat selisih laju energi masuk
dan keluar adalah:
 ∂T ∂T
Ė st =m c p =. V . c p
∂t ∂t
∂T
Ė st =ρ c p dx dy dz (6)
∂t
Sehingga dengan mensubsitusikan persamaan (2), (3), (4), (5) dan (6) ke persamaan
(1), maka persamaan kesetimbangan laju energi pada volum kontrol menjadi:
∂T
[ q x +q y + q z ] + [ q̇ dx dy dz ] −[ q x+dx + q y+dy + q z+dz ]=ρ c p ∂ t dx dy dz

[ ∂q ∂q ∂q
]
[ q x +q y + q z ] + [ q̇ dx dy dz ] − q x + ∂ x dx +q y + ∂ y dy +q z + ∂ z dz = ρ c p
∂T
∂t
dxdydz

Atau,
−∂ q ∂q ∂q ∂T
dx− dy− dz + q̇ dx dy dz=ρ c p dx dy dz (7)
∂x ∂y ∂z ∂t
di mana besarnya laju perpindahan kalor 1-dimensi berdasarkan Persamaan Fourier
adalah:
∂T ∂T ∂T
q x =−k dy dz ; q y =−k dx dz ; q z =−k dx dy (8)
∂x ∂y ∂z
Dengan mensubsitusikan persamaan (8) ke persamaan (7), maka persamaan
kesetimbangan laju energi di dalam volum kontrol menjadi::

∂
∂x (
k dy dz
∂T
∂x
dx+
∂
∂y )
k dx dz
∂T
∂y (
dy+
∂
∂z
k dx dy
∂T
∂z ) (
dz + q̇ dx dy dz= ρc p
∂T
∂t )
dx dy dz

(9)
Jika persamaan (9) dibagi dengan volume kontrol (dx.dy.dz), maka persamaan (9)
dapat ditulis sebagai berikut:
∂
k ( ) ( ) ( )
∂T
+
∂
k
∂T
+
∂
k
∂x ∂ x ∂ y ∂ y ∂ z ∂z
∂T
+ q̇=ρ c p
∂T
∂t
(10)

Persamaan (10) ini menyatakan laju net transfer energi pada satu unit volume
ditambah dengan laju energi generation volumetric sama dengan laju energi
storage pada unit volume.
Persamaan ini merupakan persamaan umum heat diffusion pada koordinat

kartesian. Suku
∂
k ( ) menyatakan net konduksi heat flux di dalam volum
∂T
∂x ∂ x
kontrol persatuan jarak untuk arah sumbu-x, sehingga,
 ∂
k ( )
∂T
∂x ∂ x
dx=q}x - {q} rsub {x+dx} rsup { (11)

Hal yang sama juga berlaku untuk arah sumbu-y dan sumbu-z.

Untuk kondisi nilai konduktifitas dianggap konstan, maka persamaan (10) dapat
ditulis menjadi:
∂ ∂T
( ) ( ) ( )
+
∂ ∂T
+
∂ ∂ T q̇ ρ c p ∂ T
+ =
∂x ∂x ∂ y ∂ y ∂z ∂ z k k ∂t
∂2 T ∂2 T ∂2 T q̇ 1 ∂ T
+ + + = (12)
∂ x 2 ∂ y 2 ∂ z 2 k α ∂t
Di mana  = k/cp adalah difusivitas termal.

Untuk kondisi tidak terdapat energy storage, maka persamaa (10) dapat ditulis
menjadi:
∂
k ( ) ( ) ( )
∂T
+
∂
k
∂T
+
∂
∂x ∂ x ∂ y ∂ y ∂ z ∂z
k
∂T
+ q̇=0 (13)

Lebih lanjut, untuk kondisi perpindahan panas no energy storage, 1 dimensi dan
tidak terdapat heat generation maka persamaan (10) menjadi
d
k
dx dx( )
dT
=0 (14)

Makna dari persamaan (14) ini adalah fluk kalor konstan disepanjang arah
perpindahannya ¿.
Persamaan flux kalor total koordinat kartesian dapat ditulis dengan operator del 
berikut:

q =-k T=-k left (i {∂T} over {∂x} + j {∂T} over {∂y} + k {∂T} over {∂z} right (15)
Koordinat Selindris

Laju energi yang masuk ( Ė¿ ) merupakan penjumlahan laju perpindahan energi
masuk dalam arah radial (qr), azimuth (q) dan sumbu-z (qz).
Dimana besarnya laju perpindahan kalor 1-dimensi berdasarkan Persamaan Fourier
adalah:
∂T
q r=−k (rd ∅ . dz ) (16)
∂r
∂T
q ∅=−k ( dr . dz ) (17)
r ∂∅
∂T
q z =−k (rd ∅ . dr ) (18)
∂z
Dengan menggunakan suku pertama deret Taylor, maka:
∂
q r+ dr=q r + ( q ) dr
∂r r
(19)

∂
q ∅ +d ∅ =q ∅ + ( q ) rd ∅
r ∂∅ ∅
(20)

∂
q z +dz=q z+ ( q ) dz
∂z z
(21)

Persamaan laju energi yang dibangkitkan di dalam volum kontrol adalah:

Ė g=q̇ rd drdz (22)
Dan, untuk laju energy storage di dalam volum kontrol akibat selisih laju energi
masuk dan keluar adalah:
∂T ∂T
Ė st =m c p =. V . c p
∂t ∂t
∂T
Ė st =ρ ( rd drdz ) c p (23)
∂t
Sehingga persamaan kesetimbangan laju energi pada volum kontrol silinder dengan
menggunakan persamaan (1) adalah:
∂T
[ q r +q❑+ q z ] + [ q̇ rd drdz ] −[ q r+dr + q+d + q z+ dz ]=ρ c p rd drdz ∂t

[ ∂ ∂ ∂
] ∂T
[ q r +q❑+ q z ] + [ q̇ rd drdz ] − q r + ∂ r ( q r ) dr + q∅ + r ∂ ∅ ( q ∅ ) rd ∅+q z + ∂ z ( q z ) dz =ρ c p rd drdz ∂ t
−∂ ∂ ∂ ∂T
∂r
( qr ) dr −
r ∂∅
( q ∅ ) rd ∅− ( q z ) dz + q̇ rd drdz=ρ c p rd drdz
∂z ∂t
(24)

Dengan mensubsitusikan persamaan (16), (17) dan (18) ke persamaan (24), maka:

−∂
∂r (
−k ( rd ∅ . dz )
∂T
∂r )
dr−
∂
r ∂∅ (
−k ( dr .dz )
∂T
r∂ ∅ )
rd ∅−
∂
∂z (
−k ( rd ∅ . dr )
∂T
∂z )
dz+ q̇ r d drdz= ρ c p rd drdz
∂T
∂t

∂r ( ∂r ) r ∂∅ ( r∂ ∅)
rd ∅ . dr . dz+ ( k
∂ z ∂z )
∂ ∂T ∂ ∂T ∂ ∂T ∂T
kr d ∅ . dr . dz+ k r d ∅ . dr . dz+ q̇ r d ∅ . dr . dz=ρ c r d ∅ . dr . dz p
∂t
Jika persamaan di atas dibagi dengan volum ( r d ∅ . dr . dz ), maka persamaan heat
diffusion pada koordinat silinder adalah
1 ∂
r ∂r
kr(∂T 1 ∂
+ 2 k)∂T
+
∂
k
∂r r ∂ ∅ ∂∅ ∂ z ∂z
∂T
( ) ( )
+ q̇=ρ c p
∂T
∂t
(25)

Atau untuk kondisi konstanta konduktivitas termal diasumsikan konstan, maka:

1 ∂
r ( )
∂T 1 ∂ ∂T
+ 2 + + =
r ∂r ∂r r ∂ ∅ ∂ ∅ ∂ z ∂ z k k ∂t( ) ( )
∂ ∂ T q̇ ρ c p ∂ T
(26)

atau

( )
∂ T ∂ T q̇ ρ c p ∂ T
2 2 2
1 ∂ T ∂T
r 2+ + 2 2 + 2+ =
r ∂r ∂r r ∂ ∅ ∂ z k k ∂t

∂2 T 1 ∂ T ∂2 T ∂ 2 T q̇ ρ c p ∂T
+ + + + =
∂r 2 r ∂ r r 2 ∂2 ∅ ∂ z 2 k k ∂t
2 2 2
∂ T 1 ∂ T ∂ T ∂ T q̇ 1 ∂T
+ + 2 2 + 2+ = (27)
∂r r ∂ r r ∂ ∅ ∂ z k α ∂ t
2
Untuk koordinat silinder flux kalor total dapat ditulis dengan operator del  berikut:

q =-k T=-k left (i {∂T} over {∂r} + j {1} over {r} {∂T} over {∂ ∅} + k {∂T} over {∂z} right
(28)
} =-k {∂T} over {∂r¿ } =-k {∂T} over {∂z ¿
Di mana: q r ; q❑} =-k {∂T} over {r∂ ¿; dan q z

Koordinat Bola

Laju energi yang masuk ( Ė¿ ) merupakan penjumlahan laju perpindahan energi
masuk dalam arah radial (qr), azimuth (q) dan polar (q).
Dimana besarnya laju perpindahan kalor 1-dimensi berdasarkan Persamaan Fourier
adalah:
∂T
q r=−k (r sin❑ d .rd) (29)
∂r
∂T
q ∅=−k ( dr . rd) (30)
r sin ❑∂ ∅
∂T
q❑=−k (r sin❑d . dr ) (31)
rd
Dengan menggunakan deret Taylor, maka:
 ∂
q r+ dr=q r + ( q ) dr
∂r r
(32)

∂
q ∅ +d ∅ =q ∅ + ( q ) r sin❑ d ∅
r sin ❑∂ ∅ ∅
(33)

∂
q +d=q❑+ ( q ) rd (34)
r∂ ❑
Persamaan laju energi yang dibangkitkan di dalam volum kontrol adalah:
Ė g=q̇ r sin ❑d . rd . dr
2
Ė g=q̇ r sin❑ dr d d (35)
Dan, untuk laju energy storage di dalam volum kontrol akibat selisih laju energi
masuk dan keluar adalah:
∂T ∂T
Ė st =m c p =. V . c p
∂t ∂t
∂T
Ė st =ρ ( r sin❑ dr d d ) c p
2
(36)
∂t
Sehingga persamaan kesetimbangan laju energi pada volum kontrol bola dengan
menggunakan persamaan (1) menjadi:
∂T
[ q r +q❑+ q❑] + [ q̇ r 2 sin❑dr d d ]−[ qr +dr + q+d + q+d ]=ρ c p r 2 sin❑dr d d ∂t

[ ∂ ∂ ∂
[ q r +q❑+ q❑] + [ q̇ r 2 sin❑dr d d ]− q r + ∂ r ( q r ) dr +q ∅ + r sin❑ ∂ ∅ ( q ∅ ) r sin ❑d ∅ +q❑+ r ∂ ( q ❑) rd ]
= ρ c p r 2 sin❑ dr

−∂ ∂ ∂ ∂T
( q ) dr − r sin ❑∂ ∅ ( q∅ ) r sin❑ d ∅− r ∂ ( q❑) rd+ [ q̇ r sin❑dr d d ] =ρ c p r sin❑dr d d ∂ t
2 2
∂r r
(37)
Dengan mensubsitusikan persamaan (29), (30) dan (31) ke persamaan (37), maka:
−∂
∂r (
−k ( r sin❑d . rd)
∂T
∂r )
dr−
∂
r sin❑∂ ∅ (
−k (dr . rd)
∂T
r sin❑ ∂ ∅ )
r sin❑ d ∅−
∂
r∂ (
−k (r sin❑ d . dr )
∂T
rd
rd+ [ )
∂
∂r ( kr
∂T
2
∂r ) sin ❑dr d d +
∂
( k
sin ❑∂ ∅ ∂ ∅
∂T
) dr d ∅ d + ( k sin❑
∂
∂ ∂ )
∂T
dr . d . d + [ q̇ r sin❑ dr d d ] =ρ c r sin❑dr d
2
p
2

Jika persamaan di atas dibagi dengan volum ( dr . r sin❑ d ∅ .r ∂ ), maka persamaan

heat diffusion pada koordinat bola adalah
1 ∂
r 2
∂r(k r2
∂T
∂ r ) 1
+ 2 2
r sin ❑ ∂
∂
∅
k
∂T
∂ ∅
+ 2
1
r sin❑ ( )
∂
∂
k sin❑
∂T
∂
+ q̇=ρ c p
∂T
∂t ( ) (38)

Untuk koordinat silinder flux kalor total dapat ditulis dengan operator del  berikut:

q =-k T=-k left (i {∂T} over {∂r} + j {1} over {r} {∂T} over {∂ θ} + k {1} over {r sin {θ}} {∂T} over {∂
(24)
} =-k {∂T} over {∂r¿ } =- {k} over {r} {∂T} over {∂ θ¿ } =- {k} over {r sin {θ}} {∂T} over {∂∅¿
Di mana: q r ; qθ ; dan q ∅

Efek-efek spasial

Untuk kondisi perpindahan panas 1D tanpa heat generation persamaan (12) dapat
ditulis sebagai berikut:

∂2 T 1 ∂ T
=
∂ x2 α ∂ t

Dan distribusi temperatur pada wall yang simetri T(x,t) dapat diselesaikan jika
diketahui satu initial condition dan dua boundary condition.
Initial condition: T(x,0) = Ti
Boundary condition:

1.
∂T
∂x |
x=0
=0

2. −k
∂T
∂x |
x= L
=h [T ( L, t )−T ∞ ]

Penyelesaian dengan persamaan non-demensional dari  = T -T dan i = Ti -T,

sehingga persamaan non-demensional perbedaan temperatur menjadi
¿ θ T −T
θ= = (26)
θi T i−T

0  *  1
¿
T =( T i−T ) θ +T
Non-dimensi untuk koordinat:
x
x ¿= (27)
L
0  x*  1
L adalah ½ tebal dinding pada gambar di atas
Dimensionless untuk waktu:
¿ αt
t= 2
=Fo (28)
L
0  t*  
Dari persamaan (26), (27) dan (28):
T = (Ti - T)* + T  dT = (Ti - T) d*  d2T = (Ti - T) d2* (29)
x=x ¿ L  dx = L d x ¿  d2x = L2 d 2 x ¿ (30)
Fo. L2 L2
t=  dt= dFo (31)
α α
2
∂ T 1 ∂T
Dengan mensubsitusikan persamaan (29), (30) dan (31) ke persamaan = ,
∂x α ∂t
2

maka
2 ¿ ¿
(T i – T )∂ θ 1 (T i – T ) ∂ θ
=
L2 ∂ x¿ 2 α L2
∂ Fo
α
∂ 2 θ¿ ∂ θ ¿
¿2
= (32)
∂x ∂ Fo
Initial condition: *(x*,0) = 1 (33)
Boundary condition:

1.
∂ θ¿
∂x
¿ |
x =0
¿
=0 (34)

2. −k
(T i – T )∂ θ¿
L d x¿ |
x =1
¿
=h [ T ( L, t )−T ∞ ]

| [
−hL T ( L , t ) −T ∞
]
¿
∂θ
= =−Bi .θ ¿ (1 , t ¿ ) (35)
d x¿ x =1
¿ k T i−T

Dinding datar dengan konveksi

Exact solution
Distribusi temperatur dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (32) dengan
kondisi (33), (34) dan (35). Exact solution pada soal ini adalah:
∞
θ¿ =∑ C n exp ( −❑2n Fo ) cos ( ❑n x ¿ ) (36)
n=1

Dimana Fo = t/L2, koefisien Cn adalah

4 sin ❑n
C n= (37)
2❑n +sin ( 2❑n )

Dan ❑n adalah akar persamaan transcendental

n tan ❑n = Bi (38)
Nilai ❑n dapat dilihat pada tabel lampiran B3.

Approximate solution
Untuk nilai Fo > 0,2 persamaan (36) dapat diselesaikan dengan menggunakan
pendekatan hanya suku pertama saja. Dengan menggunakan pendekatan ini
persamaan dimensionless distribusi temperatur dapat ditulis dalam bentuk
persamaan
θ =C 1 exp ( −❑1 Fo ) cos ( ❑1 x )
¿ 2 ¿
(39)
Atau
θ¿ =θ¿o cos ( ❑1 x ¿ ) (40)
 ¿ T o −T ∞
Dimana θ o= yang menyatakan temperatur ditengah dari dinding datar (x * =
T i−T ∞
0)
θ o=C1 exp (−❑1 Fo )
¿ 2

Total energy transfer

Dengan menggunakan persamaan konservasi energi dari persamaan 6. Untuk
dinding dengan kondisi tanpa Ė g dan Ė¿ , besarnya Ėout =Q, maka:
−Q=E ( t )−E (0)
Atau
Q=∫ ρc [ T ( x , t )−T i ] dV (41)
Dengan metode non-dimension yaitu menggunakan persamaan energi transfer
yang maksimum mungkin terjadi
 Qo =ρcV [ T i−T ∞ ] (42)
Sehingga rasio total energi transfer dari keseluruhan dinding selang waktu t
terhadap energi transfer yang maksimum mungkin terjadi adalah:

Q − [T ( x , t )−T i ] dV
=∫
Qo T i−T ∞ V

Q 1 −T ( x , t )+T i +T ∞−T ∞
= ∫ dV
Qo V T i−T ∞

Q 1 −[ T ( x , t )−T ∞ ] + ( T i−T ∞ )
= ∫ dV
Qo V T i −T ∞
Q 1 1
= ∫ (−θ¿ +1 ) dV = ∫ ( 1−θ¿ ) dV (43)
Qo V V
Dengan mensubsitusikan persamaan (40) maka persamaan (43) menjadi:
Q 1
= ∫ ( 1−θ ¿o cos (❑1 x¿ ) ) dV
Qo V
atau
Q sin❑1 ¿
=1− θ
Qo ❑1 o