Anda di halaman 1dari 3

 The Chain rule case 1

konsep
pada aturan rantai fungsi variabel tunggal, mempunyai aturan untuk mendiferensiasikan
fungsi gabungan; jika y=f (x ) dan x=g(t), dimana f dan g adalah fungsi terdiferensiasi,
maka secara tidak langsuung y merupakan fungsi terdiferensiasi dari t dan

dy dy dx
=
dt dx dt

Pada fungsi lebih dari satu variable, akan digunakan konsep yang mirip

Untuk fungsi lebih dari satu variable, aturan rantai memiliki beberapa versi, yang masing-
masing memberikan aturan unntuk membedakan suaatu fungsi gabungan.

Versi pertama (teorema 1¿ berkaitan dengan kasus dimana z=f (x , y ) dan masing-masing
variable x dan y pada gilirannya merupakan fungsi dari variable 1. Ini berarti bahwa z secara
tidak langsung merupakan fungsi dari t , z=f ( g ( t ) , h ( t ) ) , dan aturan rantai memberikan rumus
unntuk membedakan z sebagai fungsi dari t . Dengan mengasumsikan bahwa f terdiferensiasi,
fx dan fy kontinu.

Misalkan f ( x , y ) merupakan fungsi terdiferensiasi dari x dan y , dimana x=g(t) dan y=h(t)
keduanya merupakan fungsi terdiferensiasi dari t . Maka z adalah fungsi terdiferensiasi dari t
dan :

dz ∂ f dx ∂ f dy
= +
dt ∂ x dy ∂ y dt

Perubaha ∆ t di t menghasilkan perubahan ∆ x di x dan ∆ y di y . Hal ini, sesuai urutannya,


menghasilkan perubahan ∆ z di z , diperoleh

∂f ∂f
∆ z= ∆ x+ ∆ y+ε1∆ x+ε2∆ y
∂x ∂y

Dimana ε → 0 dan ε 2 → 0 sebagai ( ∆ x , ∆ y ) → ( 0 , 0 ) . [ jika fungsinya ε 1dan ε 2 tak


terdefinisi pada ( 0 , 0 ) . Dapat didefinisikannya menjadi 0 disana] membagi kedua ruas
persamaan ini dengan ∆ t , didapatkanh

∆ z ∂f ∆ x ∂ f ∆ y ∆x ∆y
= + +ε 1 +ε 2
∆t ∂x ∆t ∂ y ∆ x ∆t ∆x
Jika ∆ t →0 maka ∆ x=g ( t +∆ t )−g(t)→ 0 karena dterdiferendiasi dan oleh karen itu
kontinnu. Demikian pula ∆ y → 0 artinya ε 1 → 0 dan ε 2 → 0
Jadi

atau dapat ditulis sebagai berikut

dz ∂ z dx ∂ z dy
= +
dt ∂ x dt ∂ y dt

Contoh 1 :

dz
Jika z=x 2 y+3 x y 4 , dimana x=sin 2 t dan y=cos t , find ketika t=0
dt

Solusi :

Solusi aturan rantai memberi

dz ∂ z dx ∂ z dy
= +
dt ∂t dt ∂ y dt
4
¿( 2 xy +3 y y )¿

Bentuk x dan y tidak perlu disubtitusikan ke dalam t , cukup diamati bahwa ketika t=0
Dengan x=sin 0=0 dan y=cos 0=1 karena itu

dz
¿(0+3)¿
dt

Turunan pada contoh satu dapat diartikan sebagai laju perubahan z terhadap pergerakan titik (
x , y ) sepanjang kurva C dengan persamaan parametrik
dz
x=sin 2 t , khususnya ketika t=0 , titik ( x , y ) adalah (0 , 1) dan =6
dt
Adalah laju kenaikan saat bergerak sepanjang kurva C melalui (0 , 1) jika misalkan
2 4
z=T ( x , y )=x y +3 x y mewakili suhu dititik ( x , y ) maka fungsi komposit z=T ¿
dz
Mewakili suhu di titik-titik pada C dan turunannya mewakili laju perubahan suhu
dt
sepanjang C
Contoh 2

tekanan P (dalam kilopascal), volume V (dalam liter), dan suhu T (dalam kelvin) satu mol
gas ideal dihubungkan dengan persamaan PV =8.31 T . hitunglah laju perubahan
tekananketika suhu 300 K dan meningkat dengan laju 0 , 1 K /s dan volume 100 L dan
meningkat dengan laju 0.2 L/s .

Solusi
Jika t mewakili waktu dalam detik, maka pada saat tertentu kita mempunyai
dT dV
T =300 , =0.1 , V =100 , =0.2 . sejak
dt dt

T
P=8.31
V

Aturan rantai memberi

dP ∂ P dT ∂ P dV 8.31 dT 8.31T dV
= + = −
dt ∂ T dt ∂V dt V dt V
2
dt

8.31 8.31 ( 300 )


( 0 , 1 )− ( 0.2 )=−0.04155
100 100
2

Tekanan menurun dengan kecepatan sekitar 0.042 kPa/ s

Anda mungkin juga menyukai