Disusunoleh:
Kelompok 2
Mutiara Aulia Sabarrini 1162070054
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Benda bergerak dengan gaya konstan ......................................................... 7
Gambar 2. Energi pada kincir angin ........................................................................... 16
Gambar 3. Lampu pijar energi listrik menjadi cahaya ................................................ 17
Gambar 4. Energi Kinetik memakai sepedah diatas gunung ...................................... 18
Gambar 5. Energi Kinetik .......................................................................................... 19
Gambar 6. Energi Potensial dengan Memanah ........................................................... 22
Gambar 7. Energi Matahari ......................................................................................... 25
Gambar 8. Energi Nuklir ............................................................................................. 26
Gambar 9. Gaya konservatif ....................................................................................... 31
Gambar 10. Gaya pemulihan pegas ............................................................................ 32
Gambar 11. Proses Perubahan energi antara Ek dan Ep ............................................. 33
Gambar 12. Kedudukan posisi .................................................................................... 35
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimasa sekarang ini kita tidak bisaterlepas akan pentingnya energi. Energi
bagi kehidupan adalah hal yang wajib bagi kelangsungan hidup manusia. Energi
ini sangat bermanfaat bagi manusia khususnya. Energi ini pertama kali dicetuskan
oleh James Prescott Joule. Energi yaitu adalah sesuatu yang tidak bisa
dimusnahkan namun hanya dapat perpindah dari bentuk satu kebentuk yang lain.
Yang lebih dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi.
Energi di dunia ini sangatlah terbatas namun dari yang terbatas inilah
manusia mencoba untuk menjadikan energi sebagai bahan percobaan untuk
keperluan manusia. Perluasan energi biasanya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Misalnya : radio, tv, internet, kipas angin, hp dan lain
sebagainya. Namun semuanya itu tidak terlepas dari ilmu dasar mengenai energi
itu sendiri. Dan untuk mendapatkan energi tentu manusia tidak hanya duduk
berdiam diri lalu energi akan datang, bukan begitu caranya, tentu Tuhan yang
Maha Kuasa telah memberikan kita manusia akal untuk berpikir. Dan jalan untuk
mendapatkan energi adalalah usaha. Usaha dalam pengertian sehari-hari adalah
segala sesuatu yang dilakukan manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan energi adalah hal yang diperlukan untuk melakukan usaha.
Usaha dan energi sebenarnya merupakan ungkapan yang sering digunakan
dalam percakapan sehari-hari. Usaha yang dalam kehidupan sehari-hari sering
disebut kerja merupakan segala kegiatan untuk mencapai tujuan tidak
memperdulikan apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak selama orang sudah
melakukan kegiatan dapat dikatakan bahwa orang tersebut sudah berusaha atau
bekerja sedangkan energi atau orang menyebutnya dengan tenaga adalah
kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Oleh karena itu, kita sering
1
menyebut seseorang yang banyak melakukan kegiatan dan seakan-akan tanpa
lelah sebagai orang yang energik.
Dalam fisika, usaha dipengaruhi oleh gaya(F), jarak perpindahan(s) dan arah
perpindahan(α). Yang artinya usaha dapat terjadi apabila suatu benda diberikan
gaya oleh seseorang yang mengakibatkan benda tersebut mengalami perpindahan
dan gaya yang diberikan tidak vertical dengan arah perpindahannya
(α≠900/2700). Energi dalam fisika merupakan kemampuan melakukan usaha.
Definisi yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk
beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat
melakukan kerja). Definisi tersebut hanya bersifat umum. Secara umum, tanpa
energi kita tidak dapat melakukan kerja/usaha. Usaha dilakukan ketika energi
dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Contoh ini juga menjelaskan salah
satu konsep penting dalam sains, yakni kekekalan energi. Jumlah total energi
pada sistem dan lingkungan bersifat kekal alias tetap. Energi tidak pernah hilang,
tetapi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi
lain. Mengenai Hukum Kekekalan Energi akan kita kupas tuntas dalam pokok
bahasan tersendiri. (Alexsander, 2008). Usaha dan Energi merupakan besaran
skalar sehingga analisis kita menjadi lebih mudah dibandingkan dengan ketika
kita mempelajari gaya. (Alexander, 2008, hal. 5-8)
Usaha dan Energi dalam fisika, tentunya disekolah telah mengetahui bahwa
energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar dapat melakukan usaha.
Mobil yang kehabisan bensin (energi kimia) tidak dapat bergerak lagi (melakukan
usaha). Energi mempunyai berbagai macam bentuk. Lima bentuk energi adalah:
energi mekanik energi kalor, energi kimia, energi elektromagnetik (listrik,
magnet, dan cahaya) dan energi nuklir.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan usaha dalam fisika?
2. Bagaimana jika usaha dilakukan oleh beberapa gaya?
3. Bagaimana menghitung usaha dari grafik F – x
4. Apa yang dimaksud usaha negatif?
5. Apa yang dimaksud dengan energi dalam fisika?
6. Apa saja macam-macam energi yang ada di dunia?
7. Apa yang dimaksud dengan energi kinetik?
8. Apa yang dimaksud dengan energi potensial?
9. Apa yang dimaksud dengan energy cahaya matahari?
10. Apa yang dimaksud dengan energi nuklir?
11. Apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi?
12. Apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi mekanik?
13. Apa yang dimaksud dengan gaya konservatif dan gaya tidak konservatif ?
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mampu memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan
usaha dalam fisika.
2. Mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya.
3. Mengetahui bagaimana menghitung usaha dari grafik F – x
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha negative.
5. Mengetahui dan mampu memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan
energi dalam fisika.
6. Mengetahui apa saja macam-macam energi.
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi kinetik.
3
8. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi potensial.
9. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi cahaya matahari.
10. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi nuklir.
11. Mengetahui apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi.
12. Mengetahui apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi mekanik.
14. Mengetahui apa yang dimaksud dengan gaya konservatif dan gaya tidak
konservatif ?
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah antara
lain :
1. Dari penyusunan makalah yang berjudul Usaha dan Energi ini, penulis dapat
memahami lebih dalam lagi yang dimaksud dengan Usaha dan Energi dalam
fisika. Melalui penyusunan makalah ini juga, penulis mendapatkan
kesempatan untuk berlatih membuat sebuah makalah yang baik dan sesuai
dengan kepentingan pembelajaran dan penulis akan memiliki pengalaman
yang lebih banyak dalam pembuatan sebuah makalah yang nantinya akan
dapat dipergunakan untuk keperluan-keperluan lainnya.
2. Bagi pembaca
Manfaat yang dapat diperoleh oleh pembaca setelah membaca makalah ini
adalah pembaca akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai Usaha dan Enegri. Selain itu, makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi kelangsungan proses belajar mengajar sebagai pedoman
dalam penyusunan makalah yang sejenis, khususnya untuk mata kuliah
Pendalaman Sekolah Fisika Lanjutan II.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Usaha Dan Energi
1. A. Pengertian Usaha
Dalam kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan
dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan
tertentu. Usaha juga dapat diartikan sebagai pekerjaan untuk mencapai tujuan
tertentu. Dakam fisika, pengertian usaha hampir sama dengan pengertian
usaha dalam kehidupan sehari-hari. Kesamaannya adalah dalam hal kegiatan
dengan mengerahkan tenaga.
Energi sebuah benda berubah jika terjadi pertukaran energi antara benda
dan lingkungannya. Transfer semacam itu dapat terjadi karenakan suatu gaya
atau disebabkan oleh pertukaran kalor suatu gaya atau disebabkan oleh
pertukaran kalor (panas). Kita membahas transfer energi melalui gaya, suatu
proses yang dikenal sebagai melakukan usaha.
Jika anda mempercepat suatu benda hingga berkelanjutan lebih tinggi
dengan mengerjakan suatu gaya pada benda itu. Jika memperlambat benda itu
hingga berkelanjuan lebih rendah dengan mengerjakan suatu gaya,
menurunkan nilai energi kinetik benda itu, perubahan-perubahan pada energi
kinetik ini dapat dijelaskan dengan mengatakan bahwa gaya telah
menstransfer energi kebenda dari diri anda atau dari benda ke diri anda. Pada
transfer energi lewat gaya semacam itu, usaha W dikatakan pada benda oleh
gaya. Secara lebih normal, kita mendefinisikan sebagai berikut :
Usaha W adalah energi yang ditransfer ke atau suatu benda dengan
perantara suatu gaya yang bereaksi pada benda itu. Energi yang ditransfer ke
benda merupakan usaha yang positif, dan energi yang ditransfer dari objek
merupakan usaha negatif.
5
Jadi, “usaha” adalah energi yang ditransfer; “melakukan usaha” adalah
tindakan menstransfer energi. Usaha mempunyai satuan-satuan yang sama
seperti energi dan merupakan suatu besaran skalar.
Istilah transfer dapat menyalahi; transfer tidak berarti bahwa sesuatu
materi mengalir ke dalam atau keluar dari benda. Artinya, transfer tidaklah
seperti seperti aliran air. Namun, lebih menyerupai transfer elektronik uang
antar rekening bank: jumlah pada satu rekening bertambah sementara jumlah
pada rekening yang lain berkurang, tanpa adanya materi yang melintas
diantara kedua rekening.
Pengertian umum kata “usaha”, yang mengimplikasikan bahwa
sembarang pekerjaan fisis atau mental adalah usaha. Sebagai contoh, jika anda
mendorong keras-keras bidang dinding. Anda menjadi lelah karena konstraksi
secara berulang-ulang yang mesti terjadi otot-otot anda, dan dalam pengertian
umum, anda sedang bekerja. Namun, usaha semacam itu tidak menyebabkan
transfer energi ke atau dari dinding dan karenanya bukan usaha yang
dilakukan pada dinding menurut definisi. (Halliday, hal. 232-233)
6
benda diberikan gaya namun benda tidak mengalami perpindahan, maka
dikatakan usaha pada benda tersebut nol”
Menurut Ahmad Zaelani (2006), Kata “usaha” dalam Fisika memiliki
arti khusus jika dibandingkan dengan kata usaha dalam kehidupan sehari –
hari. Dalam fisika usaha diartikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu benda
itu mengalami perpindahan. Secara sistematis, usaha didefinisikan sebagai
hasil kali komponen gaya searah perpindahan dengan besar perpindahan. Bila
gaya bekerja pada sebuah benda sehingga benda berpindah selama gaya
bekerja, maka gaya tersebut melakukan usaha. (Giancoli, 1998)
Secara matematis, usaha yang dilakukan oleh gaya yang konstan didefinisikan
sebagai hasil kali perpindahan dengan gaya yang sejajar dengan perpindahan.
W = F. s
7
F
S
Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai
dengan konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W
merupakan besaran skalar. Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F, dengan
perpindahan s adalah α, maka besaranya usaha dapat dituliskan sebagai :
W = (F cos α) s W = F s cos α
Latihan soal 1 :
Sebuah balok bermassa 30 kg ditarik gaya 60 N yang membentuk sudut
600 terhadap arah perpindahan. Pada saat balok dapat bergeser mendatar
sejauh 3 m maka tentukan usaha yang dilakukan gaya tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : F = 60 N
α = 600
S=3m
Ditanya : W?
Jawab : W = F.S cos α
= 60N.3m.cos 600 = 180.0,5 = 90 joule
8
salah satu atau kedua variablenya yaitu resultan gaya dan perpindahan
bernilai nol. Sebagai contoh, orang yang mendorong almari yang sangat
berat, tidak melakukan usaha bila almari tidak bergeser, sekuat apapun ia
mendorong. Orang yang mendorong benda yang terlalu berat hingga tidak
ada perpindahan benda yang didorong, dinyatakan bahwa usaha W = 0.
Demikian pula pada orang yang mendorong tembok, karena tidak ada
perpindahan atau s = 0 maka dapat dikatakan bahwa usaha W = 0. Usaha
juga dapat bernilai nol pada benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).
Misalnya sebuah kereta ekspres pada rentang waktu tertentu
mempertahankan kecepatannya dengan kelajuan konstan (v = tetap).
Walaupun kereta itu berpindah dengan menempuh jarak tertentu dikatakan
tidak melakukan usaha (W = 0) karena resultan gaya nol (𝜀 F = 0). Usaha
juga dapat bernilai nol apabila tidak ada gaya bekerja pada arah
perpindahan. Misalnya, seorang atlet angkat besi yang sedang mengangkat
beban, karena s = 0 maka dikatakan usaha yang dilakukan nol (W = 0).
Seorang pedagang asongan diterminal bus yang berjalan sambil
mengangkat barang dagangannya, pada arah perpindahan kotak
dinyatakan bahwa usaha W= 0 namun 𝜀 𝐹 yang searah perpindahan kotak
bernilai 0, artinya hanya berlaku gaya berat kebawah yang tidak memiliki
proyeksi gaya searah perpindahan kotak.
9
Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap (besar maupun arahnya)
didefinisikan sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya
dengan komponen gaya pada arah perpindahan tersebut.
Contoh :
W = ( F cos 𝜃 )
Contoh soal :
Seorang anak menarik sebuah kereta mainan dengan gaya tetap, 40 N.
Tentukan :
a. Besar usaha yang dilakukan anak itu jika arah gaya yang membentuk
sudut 37 sejauh 5 m;
b. Besar usaha yang dilakukan anak itu selama 5 sekon. Jika benda
bermasa 8kg dan = 0!
10
Penyelesaian :
Diketahui F = 40 N
Ditanya W = ?
Jawab : a. Tan 37 = 0,75 cos 37 = 0,8
W = F.s cos 𝜃
= 40 . 5 cos 37
= 200 x 0,8
= 160 J
Gaya mendatar sehingga = 0
A = 40/8 = 5 m/s2
S = v0t + ½ at2
S = 0 + ½ x 5 x 52 = 62,5 m.
W = F s cos 𝜃
= 40 . 62,5 cos 00
= 2500 J
11
Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda adalah
W = F x = ½ k x2
Keterangan :
W = usaha (satuan joule)
X = pertambangan panjang pegas (satuan meter)
F = gaya pegas (satuan Newton)
W = F . s cos 𝜃
12
W = f . s . (-1)
W = - f . s (usaha bertanda negatif)
Latihan soal 2 :
Penyelesaian.
Diketahui : Fb = 100 N S = 2 meter
Fg = -50 N Fw=Fn=mg
Ditanya : Wtotal = ………?
13
E. Menghitung usaha dari grafik F-x
Jika grafik F – x (gaya terhadap perpindahan) di ketahui atau dapat
digambarkan maka usaha yang dilakukan oleh gaya F untuk berpindah
dari posisi awal x = x1 ke posisi akhir x = x2 sama dengan luas raster
dibawah grafik F – x dengan batas x = x1 sampai dengan x = x2.
Usaha = luas raster dibawah grafik F – x
G. Satuan usaha
Satriawan (2008) menyatakan bahwa, dalam SI satuan gaya adalah
newton (N) dan usaha perpindahan adalah meter (m). Sehingga, satuan
usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan satuan
perpindahan, yaitu newton meter atau joule. James Presccott joule (1816
– 1869), seorang ilmuwan inggris yang terkenal dalam penelitiannya
mengenai konsep panas dan energi.
1 joule = 1 Nm
Karena 1 N = 1kg m/s2
Maka 1 joule = 1kg . m/s2 x 1m
14
1 joule = 1 kg . m2/s2 , untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan
satuan kilo joule (KJ) dan Mega joule (MJ)
1 kJ = 1.000 J
1 MJ = 1.000.000 J (Zaelani, 1700 Bank soal fisika, 2006, hal. 111-117)
Latihan soal 3
Sebuah benda bermasa 20 kg terletak pada bidang miring dengan sudut
30° terhadap bidang horizontal. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 dan
benda bergeser sejauh 3 meter ke arah bawah, maka usaha yang dilakukan
oleh gaya berat adalah?
Penyelesaian :
m = 20kg
𝜃 = 30°
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2
𝑠 =3𝑚
Gaya yang melakukan usaha adalah mg sin 30°
W = F.s
= mg sin 30° . s
= 20 kg . 9,8 m/s2 . (1/2) . 3 m
= 294 joule
2. B. Pengertian Energi
Energi memang peranan penting dalam kehidupan ini. Energi
menyatakan kemampuan ini. Energi menyatakan kemampuan untuk
melakukan usaha. Manusia, hewan, atau benda dikatakan mempunyai energi
jika mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha.
15
Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika.
Konsep yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah konsep energi.
Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Definisi
yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk
beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat
melakukan kerja). Definisi tersebut hanya bersifat umum. Secara umum,
tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Sebagai contoh, jika kita
mendorong sepeda motor yang mogok, usaha alias kerja yang kita lakukan
menggerakan sepeda motor tersebut. Pada saat yang sama, energi kimia
dalam tubuh kita menjadi berkurang, karena sebagian energi kimia dalam
tubuh berubah menjadi energi kinetik sepeda motor. Usaha dilakukan ketika
energi dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Contoh ini juga
menjelaskan salah satu konsep penting dalam sains, yakni kekekalan energi.
Jumlah total energi pada sistem dan lingkungan bersifat kekal alias tetap.
Energi tidak pernah hilang, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari satu
bentuk energi menjadi bentuk energi lain. (Tipler, 1998)
16
yang sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari ialah energi
kinetik, energi potensial dan energi mekanik. Energi dapat berubah dari satu
bentuk kebentuk lain, misalnya energi listrik dapat berubah ke energi cahaya
atau energi kalor.
1. Energi kinetik
Setiap benda bergerak juga memiliki energi. Angin yang tertiup
sanggup memuar kincir, air terjun sanggup memutar turbin, gelombang
air laut sanggup menggerakan turbin, selanjutnya kincir atau turbin
dapat digunakan untuk melakukan usaha, misalnya untuk memutar
17
mesin dan generator pembangkit tenaga listrik. Energi yang di miliki
oleh angin, air terjun atau benda-benda yang bergerak disebut energi
gerak atau energi kinetic.
Setiap benda yang bergerak memiliki energi. Ketapel yang ditarik
lalu dilepaskan sehingga batu yang berada di dalam ketapel meluncur
dengan kecepatan tertentu. Batu yang bergerak tersebut memiliki energi.
Jika diarahkan pada ayam tetangga maka kemungkinan besar ayam
tersebut lemas tak berdaya akibat dihajar batu. Pada contoh ini batu
melakukan kerja pada ayam . Kendaraan beroda yang bergerak dengan
laju tertentu di jalan raya juga memiliki energi kinetik. Ketika dua buah
kendaraan yang sedang bergerak saling bertabrakan, maka bisa
dipastikan kendaraan akan digiring ke bengkel untuk diperbaiki.
Kerusakan akibat tabrakan terjadi karena kedua mobil yang pada
mulanya bergerak melakukan usaha / kerja satu terhadap lainnya. Ketika
tukang bangunan memukul paku menggunakan martil, martil yang
digerakan tukang bangunan melakukan kerja pada paku. Kata kinetik
berasal dari bahasa yunani, kinetikos, yang artinya ”gerak”. ketika benda
bergerak, benda pasti memiliki kecepatan. Dengan demikian, kita dapat
menyimpulkan bahwa energi kinetik merupakan energi yang dimiliki
benda karena gerakannya atau kecepatannya.
18
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena
gerakannya atau kecepatannya. Jadi, setiap yang bergerak mempunya
energi kinetik. Besarnya energi kinetik suatu benda memenuhi
persamaan :
Ek = ½ mv2
Dengan Ek : energi kinetik (joule)
m : massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)
Karena benda memiliki laju awal vo, laju akhir vt dan bergerak sejauh
s, maka untuk menghitung nilai percepatan a, kita menggunakan
persamaan vt2 = vo2 + 2as. (Halliday, 2005)
𝑉𝑡2−𝑣𝑜2
a= 2𝑠
19
𝑉𝑡2−𝑣𝑜2
W=m =½m (vt2 – vo2)
2
W = ½ mvt2 – ½ mvo2
W = ½ mvt2 vo = 0
Menyatakan bahwa usaha total yang bekerja pada sebuah benda sama
dengan perubahan energi kinetiknya. Pernyataan ini merupakan prinsip
usaha‐energi. Prinsip usaha‐energi berlaku jika W adalah usaha total yang
dilakukan oleh setiap gaya yang bekerja pada benda. Jika usaha positif
(W) bekerja pada suatu benda, maka energi kinetiknya bertambah sesuai
dengan besar usaha positif tersebut (W). Jika usaha (W) yang dilakukan
pada benda bernilai negatif, maka energi kinetik benda tersebut berkurang
sebesar W. Dapat dikatakan bahwa gaya total yang diberikan pada benda
di mana arahnya berlawanan dengan arah gerak benda, maka gaya total
tersebut mengurangi laju dan energi kinetik benda. Jika besar usaha total
yang dilakukan pada benda adalah nol, maka besar energi kinetik benda
tetap (laju benda konstan).
Latihan soal 4
Sebuah bola sepak bermassa 150 gram ditendang oleh Ronaldo dan bola
tersebut bergerak lurus menuju gawang dengan laju 30 m/s. Hitunglah :
a. Energi kinetik bola tersebut !
b. Berapa usaha yang dilakukan Ronaldo pada bola untuk mencapai laju
ini, jika bola mulai bergerak dari keadaan diam ?
20
Penyelesaian.
Diketahui : m = 150 gram = 0,15 kg
V = 30 m/s
Ditanya : Ek = ……..?
W = ……..?
Jawab : Energi Kinetik bola
EK= ½ mv2 = ½ (0,15 kg) (30 m/s)2 = 67,5 Joule
Usaha total
W = Ek2– Ek1
Ek2 = 67,5 Joule
Ek1 = ½ mv2 = ½ m (0) = 0 laju awal bola (vo) = 0
Dengan demikian, usaha total :
W = 67,5 Joule – 0 = 67,5 Joule.
W = m (as)
V22 – V12
W=m 2
W = ½ m v22 – ½ mv12
W = Ek2 . Ek1
W = ∆ 𝐸𝐾
Ek1 = ½ mv12 = energi kinetik awal
21
Ek2 = ½ mv22 = energi kinetik akhir
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gaya resultan yang bekerja pada suatu
benda sama dengan perubahan energi kinetik yang dialami benda ini,
yaitu energi kinetik akhir dikurangi energi kinetik awal. Pernyataan ini
dikenal dengan sebutan “Teorema Usaha-Energi Kinetik”.
Latihan soal 5
Sebuah benda bermassa 4 kg, mula-mula diam, kemudian bergerak lurus
dengan percepatan 3 m/s2. Usaha yang diubah menjadi energi kinetik
setelah 2 detik adalah ?
Penyelesaian :
V2 = a . t = 3 . 2 = 6 m/s
Usaha yang diubah menjadi energi kinetik
W = Ek2 – Ek1
= ½ mv22 – ½ mv12
= ½ 4 . 62 – 0
= 72 joule
2. Energi potensial
22
benda karena kedudukannya atau posisinya. Suatu energi yang dengan
demikian, dalam air terjun terdapat energi potensial, dalam batu bara
terdapat energi potensial, dalam tubuh kita terdapat energi potensial.
Energi potensial karena masih tersimpan, yang tersimpan dalam air yang
berada diatas suatu tebing baru bermanfaat ketika diubah menjadi energi
kinetik dalam air terjun. Energi potensial dalam batu bara baru
bermanfaat ketika diubah menjadi energi panas melalui pembakaran.
Energi potensial dalam tubuh kita akan bermanfaat jika kita mengubah
menjadi energi gerak yang dilakukan oleh otot-otot tubuh kita. Dalam
pengertian yang lebih sempit, yakni dalam mekanika, energi potensial
adalah energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukan atau keadaan
benda tersebut. Contoh energi potensial gravitasi dan energi potensial
elastik. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada di
ketinggian tertentu dari permukaan tanah. sedangkan energi potensial
elastic dimiliki oleh, misalnya karet ketapel yang direnggangkan. Energi
potensial elastik pada karet ketapel ini baru bermanfaat ketika regangan
tersebut dilepaskan sehingga menyebabkan berubahnya energi potensial
elastik menjadi energi kinetik. Rumusnya adalah : (Resnick, 1991)
Ep = m . g . h
Dengan Ep = energi potensial (joule)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi benda (m)
Karena w = m.g maka
Ep = w . h
23
Sebuah benda bermassa m mula-mula berada pada ketinggian
kemudian jatuh hingga mencapai ketinggian h2, maka besarnya usaha
yang bekerja pada benda akan memenuhi persamaan :
W=F.s
W = mg (h1 – h2)
W = mgh1 – mgh2
W = Ep1 – Ep2
W = ∆Ep
Latihan soal 6
Sebuah benda massanya 2kg jatuh bebas dari ketinggian 20m dari atas
tanah. Hitunglah :
a. Energi potensial setelah benda bergerak 1 sekon
b. Usaha yang dilakukan gaya berat pada saat ketinggian benda 10 m.
Penyelesaiaan :
Diketahui :
M = 2kg t=1s
h1 = 20 m h2 = 10 m
Ditanya
a. ∆ℎ ?
b. W?
Jawab :
a. ∆ℎ = V0 . t + ½ gth2
24
∆ℎ = 0.1 + ½ . 10 . 12
∆ℎ = 5m
𝑊 = Ep1 – Ep2
𝐸𝑝2 = Ep1 – W
= mgh1 – mg ∆ℎ
= mg (h1 - ∆ℎ)
= 2.10 (20 – 5)
= 300 J
b. W = mg ∆ℎ
= mg (h1 – h2)
= 2.10 (20 – 10)
= 200J
25
Karena Matahari hanya bersinar pada siang hari, maka pada malam hari
Matahari praktis tidak memberikan energinya. Salah satu alat yang dipakai
untuk menangkap energi cahaya Matahari adalah panel surya. Panel surya
adalah alat sebagai pemanas air. Dengan demikian, panel surya tidak
menghasilkan listrik. Tentu kamu sering melihat diatas sebuah rumah atau
diatas sebuah hotel terdapat panel surya ini. Alat penagkap energi cahaya
Matahari yang bisa menghasilkan listrik adalah sel surya, yang memanfaatkan
konsep efek foto listrik. Sayangnya, sampai saat ini efesiensi dari sel surya ini
masih rendah, yaitu masih dibawah 20%. Namun demikian, sel surya
merupakan sesuatu yang sangat menjanjikan sebagai pembangkit energy
listrik masa depan.
4. Energi Nuklir
26
semacam ini pernah terjadi di reactor nuklir Chernobyl di Rusia (dulu Uni
Soviet, reaktor nuklir Bhopal (India) dan terakhir reactor nuklir Jepang.
27
lain misalnya Energi potensial yang tersimpan pada ketapel yang diregangkan
dapat berubah menjadi energi kinetik batu apabila ketapel kita lepas.
Hal yang luar biasa dalam fisika dan kehidupan kita sehari‐hari adalah
ketika energi dipindahkan atau diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tidak
ada energi yang hilang dalam setiap proses tersebut. Ini adalah hukum kekekalan
energi, sebuah prinsip yang penting dalam ilmu fisika. (Zemansky, 2009)
Hukum kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai berikut :
“Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari satu
benda ke benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total tidak
berkurang dan juga tidak bertambah”. (Ai, 2012, hal. 4-8)
Energi mekanik adalah jumlah energi potensial dari energi kinetik
Em = Ep + Ek
28
Pada sebuah benda yang jatuh bebas terjadi perubahan energi, yakni
perubahan energi potensial menjadi energi kinetik.
Latihan soal 7
Sebuah benda jatuh dari ketinggian 6 meter dari atas tanah. Berapa kecepatan
benda tersebut pada saat mencapai ketinggian 1 meter dari tanah, bila
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 ?
Penyelesaian :
h1 = 6m
g = 10m/s2
h2 = 1m
Em1 = Em2
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
mgh + ½ mv12 = mgh2 + ½ mv22
Benda jatuh bebas, berarti v1 = 0, maka
g1 = gh2 + ½ v22
10.6 = 10.1 + ½ v22
60 = 10 + ½ v22
v22 = 100
v2 = 10
jadi, kecepatan benda pada saat mencapai ketinggian 10m/s
Hukum kekakalan energi mekanik tidak berlaku. Jika pada sistem bekerja
gaya luar, misalnya gaya gesekan. Sehingga rumusnya menjadi :
Wf = EM2 – Em1
Keterangan :
Wf = usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan
29
Em1 = energi mekanik awal
Em2 = energi mekanik akhir
Jumlah total Energi Kinetik dan Energi Potensial disebut Energi Mekanik. Ketika
terjadi perubahan energi dari Ep menjadi Ek atau Ek menjadi Ep, walaupun salah
satunya berkurang, bentuk energi lainnya bertambah. Misalnya ketika Ep
berkurang, besar Ek bertambah. Demikian juga ketika Ek berkurang, pada saat
yang sama besar Ep bertambah. Total energinya tetap sama, yakni Energi
Mekanik. Sebelum kita tinjau HKE secara kuantitatif (penurunan persamaan
matematis/rumus Hukum Kekekalan Energi), terlebih dahulu kita harus
mempelajari tentang gaya‐gaya konservatif dan gaya tak konservatif karena
gaya-gaya konservatif dan gaya tak konservatif berkaitan dengan hokum
kekekalan energy mekanik dan dapat membantu kita lebih memahami apa itu
hukum kekekalan energy mekanik.
30
semakin berkurang, sedangkan Ek semakin bertambah. Ep berkurang karena
ketika jatuh, ketinggian alias jarak vertikal makin kecil. Ek bertambah karena
ketika bergerak ke bawah, kecepatan benda makin besar akibat adanya
percepatan gravitasi yang bernilai tetap. Kecepatan benda bertambah secara
teratur akibat adanya percepatan gravitasi. Benda kehilangan Ek selama bergerak
ke atas, tetapi Ek diperoleh kembali ketika bergerak ke bawah. Energi kinetik
diartikan sebagai kemampuan melakukan usaha. Karena Energi kinetik benda
tetap maka kita dapat mengatakan bahwa kemampuan benda untuk melakukan
usaha juga bernilai tetap. Gaya gravitasi yang mempengaruhi gerakan benda,
baik ketika benda bergerak ke atas maupun ketika benda bergerak ke bawah
dikatakan bersifat konservatif karena pengaruh gaya tersebut tidak bergantung
pada lintasan yang dilalui benda, tetapi hanya bergantung pada posisi awal dan
akhir benda. (Young, 2002, hal. 12-18)
Contoh gaya konservatif lain adalah gaya elastik. Misalnya kita letakan
sebuah pegas di atas permukaan meja percobaan. Salah satu ujung pegas telah
diikat pada dinding, sehingga pegas tidak bergeser ketika digerakan. Anggap saja
permukaan meja sangat licin dan pegas yang kita gunakan adalah pegas ideal
sehingga memenuhi hukum Hooke. Sekarang kita kaitkan sebuah benda pada
salah satu ujung pegas.
31
Gambar 10. Gaya pemulih pegas
Ketika benda kita lepaskan, gaya pemulih pegas menggerakan benda ke kiri,
kembali ke posisi setimbangnya. Ep benda menjadi berkurang dan menjadi nol
ketika benda berada pada posisi setimbangnya. Selama bergerak menuju posisi
setimbang, Ep berubah menjadi Ek. Ketika benda kembali ke posisi
setimbangnya, gaya pemulih pegas bernilai nol tetapi pada titik ini kecepatan
benda maksimum. Karena kecepatannya maksimum, maka ketika berada pada
posisi setimbang, Ek bernilai maksimum.
32
Gambar 12. Proses Perubahan energi antara Ek dan Ep
Proses perubahan energi antara Ek dan Ep berlangsung terus menerus selama
benda bergerak bolak balik. tampak bahwa ketika bergerak dari posisi setimbang
menuju ke kiri sejauh x = ‐A (A = amplitudo / simpangan terjauh), kecepatan
benda menjadi berkurang dan bernilai nol ketika benda tepat berada pada x = ‐A.
Karena kecepatan benda berkurang, maka Ek benda juga berkurang dan bernilai
nol ketika benda berada pada x = ‐A. Karena adanya gaya pemulih pegas yang
menarik benda kembali ke kanan (menuju posisi setimbang), benda memperoleh
kecepatan dan Energi Kinetiknya lagi. Ek benda bernilai maksimum ketika benda
tepat berada pada x = 0, karena laju gerak benda pada posisi tersebut bernilai
maksimum. Benda kehilangan Ek pada salah satu bagian geraknya, tetapi
memperoleh Energi Kinetiknya kembali pada bagian geraknya lain. Energi
kinetik merupakan kemampuan melakukan usaha karena adanya gerak. setelah
bergerak bolak balik, kemampuan melakukan usahanya tetap sama dan besarnya
tetap alias kekal. Gaya elastis yang dilakukan pegas ini disebut bersifat
konservatif.
Apabila pada suatu benda bekerja satu atau lebih gaya dan ketika benda
bergerak kembali ke posisi semula, Energi Kinetik‐nya berubah (bertambah atau
berkurang), maka kemampuan melakukan usahanya juga berubah. Dalam hal ini,
kemampuan melakukan usahanya tidak kekal. Dapat dipastikan, salah satu gaya
33
yang bekerja pada benda bersifat tak‐konservatif. Untuk menambah pemahaman
anda berkaitan dengan gaya tak konservatif, kita umpamakan permukaan meja
tidak licin / kasar, sehingga selain gaya pegas, pada benda bekerja juga gaya
gesekan. Ketika benda bergerak akibat adanya gaya pemulih pegas, gaya gesekan
menghambat gerakan benda/mengurangi kecepatan benda (gaya gesek
berlawanan arah dengan gaya pemulih pegas). Akibat adanya gaya gesek, ketika
kembali ke posisi semula kecepatan benda menjadi berkurang. Karena kecepatan
benda berkurang maka Energi Kinetiknya juga berkurang. Karena Energi Kinetik
benda berkurang maka kemampuan melakukan usaha juga berkurang. Dari
penjelasan di atas kita tahu bahwa gaya pegas bersifat konservatif sehingga
berkurangnya Ek pasti disebabkan oleh gaya gesekan. Kita dapat menyatakan
bahwa gaya yang berlaku demikian bersifat tak‐konservatif.
Secara umum, sebuah gaya bersifat konservatif apabila usaha yang dilakukan
oleh gaya pada sebuah benda yang melakukan gerakan menempuh lintasan
tertentu hingga kembali ke posisi awalnya sama dengan nol. Sebuah gaya
bersifat tak‐konservatif apabila usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut pada
sebuah benda yang melakukan gerakan menempuh lintasan tertentu hingga
kembali ke posisi semula tidak sama dengan nol.
Apabila hanya gaya‐gaya konservatif yang bekerja pada sebuah sistem, maka
kita akan tiba pada kesimpulan yang sangat sederhana dan yang melibatkan
energi. Apabila tidak ada gaya tak‐konservatif, maka berlaku Hukum Kekekalan
Energi Mekanik. Sekarang mari kita turunkan persamaan Hukum Kekekalan
Energi Mekanik.
Misalnya sebuah benda bermassa m berada pada kedudukan awal sejauh h1
dari permukaan tanah. Benda tersebut jatuh dan setelah beberapa saat benda
berada pada kedudukan akhir (h2). Benda jatuh karena pada benda bekerja
gravitasi, di mana arahnya tegak lurus menuju permukaan bumi.
34
Gambar 13. Kedudukan posisi
Ketika berada pada kedudukan awal, benda memiliki Energi Potensial sebesar
Ep1 (Ep1 = mgh1). Ketika berada pada kedudukan akhir, benda memiliki Energi
Potensial sebesar Ep2 (Ep2 = mgh2). Usaha yang dilakukan oleh gaya berat dari
kedudukan awal (h1) menuju kedudukan akhir (h2) sama dengan selisih Ep1 dan
Ep2. Secara matematis ditulis :
Misalnya kecepatan benda pada kedudukan awal = v1 dan kecepatan benda pada
kedudukan akhir = v2.. Pada kedudukan awal, benda memiliki Energi Kinetik
sebesar Ek1 (Ek1 = ½ mv12). Pada kedudukan akhir, benda memiliki Energi
Kinetik sebesar Ek2 (Ek2 = ½ mv22 ). Usaha yang dilakukan oleh gaya berat
untuk menggerakan benda sama dengan perubahan energi.
Secara matematis ditulis : (Oktaviani, 2011, hal. 6-12)
35
mgh1 + ½ mv12 = mgh2 + ½ mv22
Jumlah total Energi Potensial (Ep) dan Energi Kinetik (Ek) = Energi Mekanik
(Em). Secara matematis kita tulis :
Em = Ep + Ek
4. Medan Konservatif
Gaya konservatif memiliki sifat bahwa usaha yang diakukan untuk
membawa suatu beban dibawah pengaruh gaya ini tidak bergantung pada jalan
(lintasan) yang ditempuh, melainkan hanya bergantung pada posisi awal dan
posisi akhir benda.
Contoh gaya konservatif adalah gaya gravitasi konstan, gaya gravitasi newton
dan gaya elastik pegas.
Medan konservatif adalah daerah atau ruang yang dipengaruhi gaya
konservatif.
a. Medan Gaya Gravitasi Konstan
Tempat-tempat yang dekat dengan permukaan bumi, medan gravitasinya
dapat dianggap tetap yaitu g = 9,80 N/m sehingga benda bermassa m yang berada
dekat dengan permukaan bumi akan mengalami gaya gravitasi yang konstan.
Fkons = m . g
36
𝐺 𝑀𝑚
Fgrav =
𝑟2
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi Newton, Fgrav, ketika benda
berpindah dari posisi (1) (dengan jarak dari pusat bumi = r1) keposisi (2) dengan
jarak dari pusat bumi r2 diturunkan :
5. Daya
Daya didefinisikan sebagai kelajuan melakukan usaha atau satuan waktu.
𝑊
P=
𝑡
𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
Watt =
𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Satuan lain dari daya adalah horse power (Hp) (Sutrisno, 1997)
37
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
38
Saran
Dari penjelasan diatas, yang dapat kami sarankan adalah belajar materi
pembelajaran tentang Usaha dan Energi harus dengan konsentrasi, memahami
dari setiap permasalahannya karena materi tentang Usaha dan Energi bukan
materi pembelajaran yang mudah. Persering latihan soal, melakukan percobaan-
percobaan tentang Usaha dan Energi.
Pembelajaran materi tentang Usaha dan Energi di sekolah harus terperinci.
Jangan hanya memberikan rumus-rumus yang sudah jadi kepada peserta didik,
namun berikan bagaimana cara rumus tersebut diperoleh. Berikan contoh-contoh
soal, dengan variasi soal yang berbeda-beda.
Dan dalam pembuatan makalah dapat kami sarankan agar pembuatan makalah
tersebut di rencanakan secara baik dan carilah materi dari makalah tersebut dari
berbagai sumber agar mendapatkan materi makalah yang benar. Tanpa ada
kesalahan materi atau konsep dalam makalah yang dibuat.
39
DAFTAR PUSTAKA
Ai, R. S. (2012). Fisika Dasar . Jurnal Nasional usaha dan energi , 4-8.
Tipler, P. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik - Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
40