Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ENERGI DAN KALOR


Dosen Pengampu
Amilia Rasyitiani, M.Si

Disusun Oleh :

Alisya Nurul Fauziah 23160007


Dilla Aulia 23160021
Dwi Lestari 23160026
I Wayan juliyus Gusnadi 23160044

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI)
BANDAR LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep
Dasar IPA. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Kalor dan Energi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Amalia Rasitiani M.Si
selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung, November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
BAB 1 ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2
BAB 2 ....................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Energi ......................................................................................................... 3
2.1.1 Energi Kimia .......................................................................................................... 3
2.1.2 Energi Listrik ......................................................................................................... 3
2.2 Pengertian Kalor ........................................................................................................... 3
2.2.1 Sensible Heat ........................................................................................................... 4
2.2.2 Latent Heat .............................................................................................................. 4
2.3 Perpindahan Kalor ....................................................................................................... 5
2.3.1 Konduksi ................................................................................................................. 5
2.3.2 Konveksi.................................................................................................................. 6
2.3.3 Radiasi ..................................................................................................................... 6
BAB 3 ....................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Energi dan kalor adalah dua konsep yang sangat penting dalam dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi. Konsep ini memiliki dampak yang besar pada berbagai
bidang, mulai dari fisika dan kimia hingga teknologi energi dan ilmu lingkungan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering berinteraksi dengan konsep ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Konsep energi merangkum sejumlah ide
yang berkaitan dengan kemampuan melakukan pekerjaan atau menghasilkan
perubahan dalam suatu sistem. Energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke
bentuk lainnya, dan pemahaman tentang konsep ini membantu kita dalam
pemecahan masalah yang melibatkan perubahan energi, seperti pengembangan
teknologi energi terbarukan dan analisis efisiensi energi.
Energi adalah inti dari segala aktivitas di alam semesta ini. Segala sesuatu,
mulai dari gerakan planet hingga reaksi kimia dalam tubuh manusia, memerlukan
energi. Energi juga dapat berubah bentuk, yang sering kali kita amati dalam
berbagai proses alami dan buatan manusia. Energi boleh jadi merupakan entitas
paling hakiki yang dianugerahkan pertama kali oleh Sang Maha Pencipta pada
proses penciptaan Alam Semesta[1]. Energi ini memiliki beragam bentuk seperti
energi kinetic, energi thermal, energi potensial, dan lain sebagainya2. Pemahaman
tentang konsep energi sangat penting dalam pengembangan teknologi, sumber daya
alam, dan pemecahan masalah lingkungan.
Sementara itu, kalor adalah salah satu bentuk energi yang paling mudah diamati
dalam kehidupan sehari-hari. kalor adalah bentuk energi termal yang berperan
dalam proses perpindahan panas[3]. Konsep ini terkait erat dengan suhu dan
perubahan fase materi. Pemahaman tentang kalor memainkan peran penting dalam
bidang seperti pemanasan dan pendinginan bangunan, pengembangan mesin dan
kendaraan, serta perancangan sistem energi berkelanjutan.
Melalui makalah ini, kami akan menjelaskan secara rinci konsep energi dan
kalor, serta bagaimana konsep-konsep ini berkaitan satu sama lain. Kami akan
membahas berbagai aspek energi, termasuk bentuk-bentuknya, hukum-hukum
termodinamika, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga akan

1
Hasan, Yaziz, “Energi dan Penggunaannya”, Jakarta, BATAN Press
2
Incropera, F. P., & DeWitt, D. P. (2006). Fundamentals of Heat and Mass Transfer. Wiley.
3
Çengel, Y. A. (2018). Heat and Mass Transfer: Fundamentals and Applications. McGraw-Hill Education.

1
menggali peranan kalor dalam pemahaman kita tentang suhu, perubahan fase
materi, dan penggunaannya dalam berbagai aplikasi teknologi.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam
tentang konsep energi dan kalor, serta menggambarkan bagaimana pemahaman ini
memiliki implikasi luas dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan kehidupan sehari-
hari. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang energi dan kalor, kita dapat
mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan energi
dan lingkungan yang kompleks di masa depan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana prinsip dari Energi dan Kalor?
b. Bagaimana perubahan bentuk dari Energi?
c. Apa saja bentuk perpindahan Kalor?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mendalami serta memahami
apa itu Energi dan Kalor. Selain itu, dibuatnya makalah ini juga bertujuan untuk
melaksanakan tugas mata kuliah “Konsep Dasar IPA” yang diberikan.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Energi
Energi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, yang terus meningkat seiring
dengan peningkatan kehidupannya. Dalam fisika, energi merupakan sebuah
kuantitas yang secara tidak langsung diamati. Energi ini merupakan kebutuhan
pokok mahluk hidup guna melakukan kegiatan dalam kehidupannya. Pada
dasarnya, terdapat dua jenis energi dominan yang ada di bumi. Yang pertama
adalah energi yang berasal dari matahari dan yang kedua adalah energi yang berasal
dari bara api sisa proses pembentukan bumi[4].
Energi dapat bertransformasi menjadi bentuk energi yang lain. Contoh dari
energi tersebut adalah energi kimia, dan energi listrik.
2.1.1 Energi Kimia
Energi kimia merupakan bentuk energi yang tersimpan didalam senyawa
kimia. Contoh paling mudah dari bentuk energi kimia adalah senyawa kimia
yang tersimpan didalam makanan. Energi ini nantinya akan dimanfaatkan oleh
tubuh yang mengkonsumsinya. Selain itu, energi kimia dapat ditemukan dari
minyak bumi dan fosil hewan dan tumbuhan yang mati milyaran tahun yang
lalu.
2.1.2 Energi Listrik
Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling banyak
dikonsumsi atau digunakan. Energi ini merupakan bentuk perubahan energi
yang dipindahkan dalam bentuk aliran muatan listrik. Energi jenis ini nantinya
dapat diubah menjadi banyak jenis energi seperti energi panas, cahaya, gerak
atau mekanik, dan lain sebagainya.
2.2 Pengertian Kalor
Dalam bidang fisika, konsep energi menjadi salah satu konsep yang
fundamental. Salah satu bentuk energi yang terkait erat dengan perubahan suhu dan
perpindahan panas adalah kalor. Kalor adalah bentuk energi yang ditransfer antara
suatu sistem dengan lingkungannya karena perbedaan suhu. Pengukuran kalor
umumnya dilakukan menggunakan kalorimeter yang dapat mengukur jumlah kalor
yang diperlukan atau dilepaskan oleh suatu sistem dalam suatu proses. Jika suatu
zat menerima ataupun melepaskan kalor, maka akan ada dua kemungkinan yang
terjadi. Yang pertama, terjadinya perubahan pada temperatur zat tersebut, kalor

4
Hasan, Yaziz, “Energi dan Penggunaannya”, Jakarta, BATAN Press

3
jenis ini biasa disebut dengan sensible heat. Dan yang kedua adalah terjadinya
perubahan fasa zat atau yang biasa disebut dengan tipe kalor laten atau latent
heat[5].
2.2.1 Sensible Heat
Kalor sensibel atau sensible heat merupakan kalor yang mengacu pada
energi panas yang diperlukan atau energi panas yang dilepaskan oleh suatu zat
untuk mengubah suhu tanpa mengubah fasa dari zat tersebut. Kalor sensibel ini
merupakan kalor yang berhubungan langsung dengan perubahan suhu. Jumlah
kalor sensibel yang diperlukan atau yang harus dilepaskan bergantung kepada
massa benda, jenis zat, dan tentunya perubahan suhu yang terjadi pada zat.
Persamaan pada kalor jenis ini adalah sebagai berikut:
𝑄 = 𝑚 . 𝐶𝑝 . ∆𝑇

Dimana : Q = Energi kalor yang dilepas atau diterima suatu


zat [J]
m = Massa zat yang mengalami perubahan suhu
[Kg]
𝐶𝑝 = Kalor jenis zar
[J/Kg.K]

∆𝑇 = Perubahan temperature
[K]

2.2.2 Latent Heat


Suatu zat pada dasarnya akan mengalami perubahan suhu jika menerima
atau melepaskan kalor. Namun jika kejadian tersebut terjadi hingga mencapai
sebuah titik yang disebut titik jenuh, maka penerimaan atau pelepasan kalor
akan mengakibatkan terjadinya perubahan fase zat tersebut. Terdapat dua jenis
kalor laten pada suatu zat, yakni kalor laten peleburan atau pembekuan, dan
kalor laten penguapan atau pengembunan. Kalor laten suatu zat biasanya lebih
besar dari kalor sensibel suatu zat itu sendiri. Jumlah kalor laten yang
diperlukan atau yang harus dilepaskan bergantung kepada massa zat dan jenis
zat tersebut
Persamaan pada kalor jenis ini adalah sebagai berikut:

5
Adhiwena, Ivan, 2006 “ Pengukuran dan Analisa “, Depok, Universitas Indonesia

4
𝑄 = 𝑚 . ℎ1
Dimana : Q = Energi kalor yang dilepas atau diterima suatu
zat [J]
m = Massa zat yang mengalami perubahan suhu
[Kg]
h1 = Kalor laten
[kJ/kg]
2.3 Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu antara dua benda atau
sistem. Suhu yang lebih tinggi akan mengalir ke suhu yang lebih rendah hingga
tercapai kesetimbangan termal. Menurut teori Hukum Kedua Termodinamika,
panas akan selalu mengalir dari benda dengan suhu yang lebih tinggi ke benda
dengan suhu yang lebih rendah, tidak pernah sebaliknya tanpa intervensi eksternal.
Perpindahan kalor dapat terjadi dalam tiga cara yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi.
2.3.1 Konduksi
Konduksi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi ketika energi panas
berpindah melalui kontak langsung antara partikel-partikel zat. Ini sering
terlihat pada benda padat. Partikel dengan energi termal tinggi akan berinteraksi
dengan partikel tetangganya yang memiliki energi yang lebih rendah,
mengalirkan energi panas dari satu bagian benda ke bagian lainnya. Mekanisme
dari proses konduksi adalah sebagai berikut
1. Interaksi Partikel: Ketika bagian dalam benda dipanaskan, energi panas
meningkatkan getaran partikel-partikel di sekitarnya. Partikel yang lebih
tinggi energinya akan berinteraksi dengan partikel tetangganya yang
memiliki energi yang lebih rendah.
2. Pemindahan Energi: Interaksi antara partikel-partikel ini mengakibatkan
energi panas berpindah dari partikel dengan energi tinggi ke partikel dengan
energi rendah. Proses ini terjadi dalam urutan berantai, mengalirkan energi
panas dari satu bagian benda ke bagian lainnya.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya
konduksi. Faktor tersebut adalah kondisi materi, dan juga luas permukaan dan
ketebalan benda.
a. Kondisi materi

5
Konduktivitas termal atau kemampuan suatu zat untuk menghantarkan
panas adalah faktor penting dalam konduksi. Logam umumnya memiliki
konduktivitas termal yang tinggi dibandingkan dengan bahan non-logam.
b. Luas permukaan dan ketebalan benda
Ketebalan benda mempengaruhi seberapa cepat panas berpindah.
Semakin tebal benda, semakin lambat panas berpindah. Luas permukaan
juga berpengaruh; semakin luas permukaannya, semakin cepat panas dapat
berpindah.
Contoh dari proses konduksi ini dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh yang paling sering ditemui adalah dalam proses memasak. Konduksi
memungkinkan terjadinya perpindahan panas dari kompor api, ke badan panci
yang digunakan.
2.3.2 Konveksi
Konveksi merupakan perpindahan kalor yang melalui gerakan massa dari
fluida seperti air yang bergerak ketika dipanaskan dan menjauhi titik
bertemperatur tinggi menuju titik dengan temperatur yang lebih rendah.
Perpindahan kalor dengan cara konveksi bisa dibedakan menjadi dua macam,
yaitu konveksi bebas dimana aliran terjadi akibat dari gaya apung yang timbul
dari perbedaan densitas fluida karena terdapat variasi temperatur pada fluida.
Kemudian yang kedua adalah konveksi paksa dimana aliran yang terjadi akibat
adanya faktor dari luar seperti kipas, pompa, ataupun pergerakan angin.
Contoh dari proses konveksi ini dapat dipelajari dari pemanas ruangan.
Pemanas ruangan akan memanaskan udara disekitarnya, yang kemudian udara
tersebut akan bergerak menuju titik temperatur yang lebih rendah ( bergerak
keluar ) yang kemudian akan memanaskan udara di ruangan tersebut.
2.3.3 Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor melalui gelombang elektromagnetik yang
tidak memerlukan medium untuk merambat. Panas dapat dipindahkan melalui
ruang hampa, seperti cahaya matahari yang mencapai bumi. Mekanisme dari
radiasi adalah sebagai berikut:
1. Gelombang Elektromagnetik
Radiasi terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik, seperti
sinar matahari atau panas dari api. Gelombang ini merambat melalui
ruang hampa, udara, atau bahkan ruang vakum tanpa memerlukan
medium material.

6
2. Energi Elektromagnetik
Energi panas dipancarkan dalam berbagai panjang gelombang,
termasuk inframerah, cahaya tampak, dan bahkan sinar ultraviolet,
tergantung pada sumber panas dan suhu relatifnya.
Contoh dari proses radiasi ini dapat kita lihat dari cara matahari bekerja.
Meskipun ruang hampa antara matahari dan bumi, energi panas dari matahari
dapat mencapai bumi melalui radiasi.

7
BAB 3
KESIMPULAN
Energi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, yang terus meningkat seiring
dengan peningkatan kehidupannya. Kalor merujuk pada energi yang ditransfer antara
suatu sistem dengan lingkungannya karena adanya perbedaan suhu Konsep kalor
sensibel dan kalor laten menjadi dasar penting dalam memahami bagaimana energi
panas ditransfer dan digunakan dalam berbagai situasi fisika, termasuk perubahan suhu
dan fase zat. Kalor dan energi merupakan konsep yang tak terpisahkan dalam
pemahaman kita tentang fisika.
Kalor memiliki berbagai aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari, seperti
dalam proses memasak, penggunaan pemanas dan pendingin ruangan, serta dalam
proses industri seperti pembangkit listrik. Dalam ilmu pengetahuan, konsep kalor
digunakan dalam pemahaman tentang perubahan fase zat, reaksi kimia, dan
perpindahan energi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adhiwena, I. (2006). Pengukuran dan Analisa. Depok: Universitas Indonesia.


Cengel, Y. A., & Ghajar, A. J. (2006). Heat and Mass Transfer : Sixth Edition. New
York: Oklahoma State University.
Hasan, Y. (2015). Energi dan Penggunaannya. Jakarta: BATAN Press.
Huda, N. (2012). Energi dan Perubahannya. Sumedang.
Kholiq, I. (2015). PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI ENERGI
TERBARUKAN UNTUK MENDUKUNG SUBTITUSI BBM. Malang:
Universitas Brawijaya.
Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2006). Physics for Scientist and Engineers with
Modern Physics : Ninth Edition. Los Angeles: Brooks Cole.
Walker, J. (2007). Fundamental of Physics : Tenth Edition. Cleveland State: John
Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai