Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH FISIKA

SUMBER ENERGI

Disusun oleh :

Nico Setiawan (XII MIPA 9/19)

Niken Aramita Pramesti (XII MIPA 9/20)

Nursabrina Rurindra Sahra (XII MIPA 9/21)

SMA NEGERI 1 KOTA BLITAR

Jalan A.Yani No. 112 Telp(0342)801414 Fax.(0342) 813200 Blitar

Website: www.sman1blitar.sch.id email:info@sman1blitar.sch.id

Tahun Pelajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Penulis mengucap puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan penulisan makalah fisika sumber energi ini untuk menyelesaikan tugas
fisika serta menambah pengetahuan tentang materi terkait.

Dengan selesainya makalah ini tidak luput adanya bantuan dari segala pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Biman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan untuk
itu penulis mengharap kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
Walaupun makalah ini sangat sederhana dan masih banyak kesalahan tapi mudah-
mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakkatuh

Blitar, 26 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3. Tujuan Kegiatan ............................................................................................ 2
BAB II:PEMBAHASAN........................................................................................... 3
2.1. Pengertian Energi.......................................................................... ................. 3
2.2. Dampak Energi terhadap Lingkungan............................................................ 3
2.3. Sumber-sumber Energi..................................................................................... 4
2.4. Pemanfaatan Sumber Energi di Indonesia...................................................... 10
2.5. Cara Melestarikan Sumber Energi.................................................................. 14
BAB III : PENUTUP.................................................................................................. 16
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 16
4.2 Saran .................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap makhluk hidup membutuhkan energi dalam kehidupannya, energi
dibutuhkan terutama sebagai tenaga dalam melakukan kegiatan. Energi mempunyai
keuntungan bagi manusia didunia ini, tetapi energi juga dapat menimbulkan dampak
yang buruk bagi lingkungan. Salah satunya yaitu menyebabkan hujan asam yang tidak
baik bagi kehidupan manusia.
Sumber energi adalah segala sesuatu di sekitar kita yang mampu menghasilkan
energi. Di sekitar kita banyak sekali macam macam sumber energi yang bisa
menghasilkan berbagai macam energi. Sumber energi secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu sumber energi yang terbarukan dan sumber energi tak
terbarukan. Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui
dan bisa dipakai tanpa khawatir habis. Sedangkan Sumber energi tak terbarukan
merupakan sumber energi yang jumlahnya terbatas dan tidak dapat diperbarui walaupun
ada yang bisa diperbaharui tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. sumber energi ini
saat ini masih merupakan sumber energi utama yang banyak digunakan walaupun banyak
pihak yang sudah beralih menggunakan sumber energi alternatif.
Di Indonesia, 72% pembangkit listirik milik PLN menggunakan bahan bakar fosil.
Dengan konsumsi energi yang semakin besar dan presentase konsumsi energi fosil dunia
yang tinggi, maka diperkirakan cadangan minyak dunia akan habis 40 tahun lagi, gas
alam 70 tahun lagi, dan batu bara 135 tahun lagi. Jika sepuluh tahun ke depan energi
alternatif selain energi fosil tidak hadir, akan terjadi kekurangan energi fosil karena
permintaan yang terus meningkat. Terjadi krisis energi dunia yang memicu harga energi
fosil meningkat tajam dan menimbulkan resesi ekonomi dunia. Negara-negara yang
cadangan energi fosilnya sedikit dan masih bergantung pada energi fosil akan mengalami
resesi ekonomi parah yang membangkrutkan negara tersebut. Selain masalah krisis
energi, energi fosil juga kurang ramah lingkungan. Pembakaran energi fosil
membebaskan gas nitrogen oksida dan sulfur dioksida yang akan menimbulkan hujan
asam di daerah sekitar pembakarannya, ia juga membebaskan gas karbon dioksida ke
atmosfer yang akan meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer dan selanjutnya
menyebabkan pemanasan global.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud energi?
2. Apa saja dampak energi terhdap lingkungan?
3. Apa saja macam sumber-sumber energi?
4. Apa saja yang termasuk dalam sumber energi yang dapat diperbaharui?
5. Apa saja yang termasuk dalam sumber energi yang tidak dapat diperbaharui?
6. Bagaimana pemanfaatan sumber energi di Indonesia?
7. Bagaimana cara melestarikan sumber energi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi.
2. Mengetahui dampak energi terhdap lingkungan.
3. Mengetahui macam sumber-sumber energi.
4. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam sumber energi yang dapat diperbaharui.
5. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui.
6. Mengetahui pemanfaatan sumber energi di Indonesia.
7. Mengetahui cara melestarikan sumber energi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Energi


Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan atau pekerjaan (usaha).
Kata “Energi” berasal dari bahasa yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja. Dalam
melakukan sesuatu kita selalu memanfaatkan energi, baik secara sadar maupun tidak
sadar. Menurut KBBI energi didefiniskan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan
untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda
tetapi tidak terikat pada benda tersebut. Energi bersifat fleksible artinya dapat berpindah
dan berubah. Menurut Pardiyono, energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan
atau dimiliki oleh suatu benda. Sedangkan menurut, Michael J. Moran, energi adalah
sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu aspek penting dalam
analisis teknik.
Energi suatu besaran turunan dengan satuan N.m atau Joule. Energi dan kerja
mempunyai satuan yang sama. Energi didefinisikan sebagai tenaga atau gaya untuk
berbuat sesuatu, yang secara umum didefinisikan sebagai kemampuan melakukan suatu
pekerjaan. Sedangkan kerja bisa didefinisikan sebagai usaha untuk memindahkan benda
sejauh S (m) dengan gaya F (Newton).
Contohnya ketika kita berjalan kita memerlukan energi. Namun setiap kegiatan
memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Energi tidak dapat
dilihat namun pengaruhnya dapat dirasakan. Energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk
ke bentuk lainnya. Contohnya pada setrika terjadi perubahan bentuk dari energi listrik
menjadi energi panas.
Energi memiliki suatu hukum yang sering disebut dengan hukum kekekalan energi.
Bunyi dari hukum kekekalan energi adalah energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lainnya (Hukum I Termodinamika).

2.2 Dampak Energi Terhadap Lingkungan


Saat ini, sektor energi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari energi, apalagi energi yang bersumber dari bahan
bakar fosil. Bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, merupakan
energi yang dominan dibutuhkan oleh manusia. Hal ini menyebabkan ketergantungan
akan energi bahan bakar fosil. Ketergantungan ini akan memunculkan masalah reliabilitas
energi dan masalah lingkungan.
Jika ada kecenderungan peningkatan kebutuhan dan konsumsi energi di tengah
ketergantungan akan bahan bakar fosil, maka di masa depan dunia akan mengalami krisis
energi. Saat ini, krisis energi lokal maupun regional sudah mulai terjadi. Sebagai contoh,
sebagian negara-negara Eropa, kecuali Inggris dan Norwegia, saat ini tidak mempunyai
cadangan minyak yang cukup dan hanya sebagian kecil cadangan gas saja. Akibatnya

3
4

negara-negara tersebut semakin tergantung pada impor dari negara-negara berkembang,


terutama negara-negara Timur Tengah.
Karena bahan bakar fosil merupakan sumber energi yang tak terbarukan, maka
eksploitasi yang dilakukan terus-menerus dan berlebihan akan menyebabkan cadangan
yang ada semakin menipis atau bahkan habis, sehingga menyebabkan krisis energi. Krisis
energi inilah yang dimaksud dengan reliabilitas energi.
Menurut organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan, OECD (the
Organization for Economic Cooperation and Development), masalah lingkungan
disebabkan oleh ketergantungan terhadap bahan bakar fosil tidak hanya berupa emisi
limbahnya, tetapi juga meliputi bahan-bahan lain yang diambil dari lingkungan dan
perubahan struktur lingkungan. Secara rinci, masalah-masalah tersebut meliputi:
a) Penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk memperoleh pasokan energi primer,
misalnya perlengkapan untuk membangun dan merawat tambang, energi yang
diperlukan untuk mengoperasikan tambang dan lahan yang digunakan;
b) Polusi, yang berupa limbah padat, cairan, dan gas atau polusi non-materi, misalnya
kalor dan suara;
c) Perubahan fisik lingkungan, misalnya penumpukan sampah (land filling) dan
pembangunan bangunan-bangunan fisik;
d) Masalah sosial dan politik, misalnya masalah ketenagakerjaan dan populasi penduduk.
Emisi gas buang bahan bakar, terutama karbon dioksida merupakan penyebab
terbesar masalah lingkungan fisik. Hal ini karena karbon dioksida merupakan penyebab
utama pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) yang
mempengaruhi kelangsungan makhluk hidup.

2.3 Sumber-Sumber Energi


Berdasarkan asal energi, energi dibedakan menjadi energi primer dan energi
sekunder. Energi primer adalah energi yang berasal dari sumber energi yang ditemukan di
alam, antara lain angin, air, cahaya matahari, kayu, batu bara, minyak bumi, dan nuklir.
Sedangkan energi sekunder adalah energi yang diperoleh dari sumber-sumber energi
perimer, antara lain listrik dan gas.
Pada dasarnya, energi dapat diklasifikasikan ke dalam sumber energi terbarukan
dan sumber energi tak terbarukan. Sumber energi terbarukan adalah sumber yang bisa
memproduksi energi dengan tidak menghabiskan sumber daya alam dan bisa terus
dikembalikan. Sumber energi terbarukan dapat berupa sumber daya alam yang berasal
dari proses alam berkelanjutan.Yang termasuk sumber energi terbarukan adalah cahaya
matahari, panas bumi, angin, air, biomassa, biogas, dan gelombang laut. Sumber energi di
atas tidak akan habis karena sumbernya alami. Sedangkan, sumber energi tak terbarukan
adalah sumber yang bisa memproduksi energi dengan menghabiskan sumber daya alam
dan butuh waktu jutaan tahun untuk mengembalikannya. Oleh karena itu, setelah
dieksploitasi, sumber daya alam ini tidak segera atau belum tentu tergantikan dengan
yang baru. Yang termasuk sumber energi tak terbarukan antara lain sumber energi fosil
yang meliputi batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang kita kenal dengan bahan bakar
fosil. Bahan bakar fosil itu suatu saat bisa habis.
Berikut uraian mengenai macam-macam sumber energi.
5

1. Energi Terbarukan (Renewable Energy Resorces)


a. Panas Bumi
Energi panas bumi berasal dari peluruhan radioaktif di pusat Bumi, yang
membuat Bumi panas dari dalam, serta dari panas matahari yang membuat panas
permukaan bumi. Ada tiga cara pemanfaatan panas bumi:
 Sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk listrik.
 Sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa ke
perut bumi.
 Sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi.

Panas bumi adalah suatu bentuk energi panas atau energi termal yang
dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas adalah energi yang
menentukan temperatur suatu benda. Energi panas bumi berasal dari energi hasil
pembentukan planet (20%) dan peluruhan radioaktif dari mineral (80%). Gradien
panas bumi, yang didefinisikan dengan perbedaan temperatur antara inti bumi dan
permukaannya, mengendalikan konduksi yang terus menerus terjadi dalam bentuk
energi panas dari inti ke permukaan bumi.
Temperatur inti bumi mencapai lebih dari 5000 oC. Panas mengalir secara
konduksi menuju bebatuan sekitar inti bumi. Panas ini menyebabkan bebatuan
tersebut meleleh, membentuk magma. Magma mengalirkan panas
secara konveksi dan bergerak naik karena magma yang berupa bebatuan cair
memiliki massa jenis yang lebih rendah dari bebatuan padat. Magma memanaskan
kerak bumi dan air yang mengalir di dalam kerak bumi, memanaskannya hingga
mencapai 300 oC. Air yang panas ini menimbulkan tekanan tinggi sehingga air
keluar dari kerak bumi.
Energi panas bumi dari inti Bumi lebih dekat ke permukaan di beberapa
daerah. Uap panas atau air bawah tanah dapat dimanfaatkan, dibawa ke permukaan,
dan dapat digunakan untuk membangkitkan listrik. Sumber tenaga panas
bumi berada di beberapa bagian yang tidak stabil secara geologis
seperti Islandia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Filipina, dan Italia. Dua wilayah
yang paling menonjol selama ini di Amerika Serikat berada di
kubah Yellowstone dan di utara California. Islandia menghasilkan tenaga panas
bumi dan mengalirkan energi ke 66% dari semua rumah yang ada di Islandia pada
tahun 2000, dalam bentuk energi panas secara langsung dan energi listrik melalui
pembangkit listrik. 86% rumah yang ada di Islandia memanfaatkan panas bumi
sebagai pemanas rumah.
b. Cahaya Matahari
Tenaga surya dapat digunakan untuk:
 Menghasilkan listrik menggunakan sel surya
 Menghasilkan listrik Menggunakan menara surya
 Memanaskan gedung secara langsung
 Memanaskan gedung melalui pompa panas
6

 Memanaskan makanan Menggunakan oven surya.


 Memanaskan air melalui alat pemanas air bertenaga surya
Tentu saja matahari tidak memberikan energi yang konstan untuk setiap titik
di bumi, sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk
mengisi daya baterai, di siang hari dan daya dari baterai tersebut digunakan di
malam hari ketika cahaya matahari tidak tersedia.

c. Angin
Perbedaan temperatur di dua tempat yang berbeda menghasilkan tekanan
udara yang berbeda, sehingga menghasilkan angin. Angin adalah gerakan materi
(udara) dan telah diketahui sejak lama mampu menggerakkan turbin. Turbin
angin dimanfaatkan untuk menghasilkan energi kinetik maupun energi listrik.
Energi yang tersedia dari angin adalah fungsi dari kecepatan angin; ketika
kecepatan angin meningkat, maka energi keluarannya juga meningkat hingga ke
batas maksimum energi yang mampu dihasilkan turbin tersebut. Wilayah dengan
angin yang lebih kuat dan konstan seperti lepas pantai dan dataran tinggi, biasanya
diutamakan untuk dibangun "ladang angin".

d. Air

Energi air digunakan karena memiliki massa dan mampu mengalir. Air
memiliki massa jenis 800 kali dibandingkan udara. Bahkan gerakan air yang lambat
mampu diubah ke dalam bentuk energi lain. Turbin air didesain untuk mendapatkan
energi dari berbagai jenis reservoir, yang diperhitungkan dari jumlah massa air,
ketinggian, hingga kecepatan air. Energi air dimanfaatkan dalam bentuk:
 Bendungan pembangkit listrik. Yang terbesar adalah Three Gorges dam di China.
 Mikrohidro yang dibangun untuk membangkitkan listrik hingga skala 100
kilowatt. Umumnya dipakai di daerah terpencil yang memiliki banyak sumber
air.
 Run-of-the-river yang dibangun dengan memanfaatkan energi kinetik dari aliran
air tanpa membutuhkan reservoir air yang besar.

e. Biomassa

Tumbuhan biasanya menggunakan fotosintesis untuk menyimpan tenaga surya,


udara, dan CO2. Bahan bakar bio (biofuel) adalah bahan bakar yang diperoleh dari
biomassa - organisme atau produk dari metabolisme hewan, seperti kotoran dari
sapi dan sebagainya. Ini juga merupakan salah satu sumber energi terbaharui.
Biasanya biomass dibakar untuk melepas energi kimia yang tersimpan di dalamnya,
pengecualian ketika biofuel digunakan untuk bahan bakar fuel cell (misal direct
methanol fuel cell dan direct ethanol fuel cell).
Biomassa dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar atau untuk
memproduksi bahan bakar jenis lain seperti biodiesel, bioetanol, atau biogas
tergantung sumbernya. Biomassa berbentuk biodiesel, bioetanol, dan biogas dapat
7

dibakar dalam mesin pembakaran dalam atau pendidih secara langsung dengan
kondisi tertentu.
Biomassa menjadi sumber energi terbarukan jika laju pengambilan tidak
melebihi laju produksinya, karena pada dasarnya biomassa merupakan bahan yang
diproduksi oleh alam dalam waktu relatif singkat melalui berbagai proses biologis.
Berbagai kasus penggunaan biomassa yang tidak terbarukan sudah terjadi, seperti
kasus deforestasi zaman romawi, dan yang sekarang terjadi, deforestasi hutan
amazon. Gambut juga sebenarnya biomassa yang pendefinisiannya sebagai energi
terbarukan cukup bias karena laju ekstraksi oleh manusia tidak sebanding dengan
laju pertumbuhan lapisan gambut.
Ada tiga bentuk penggunaan biomassa, yaitu secara padat, cair, dan gas. Dan
secara umum ada dua metode dalam memproduksi biomassa, yaitu dengan
menumbuhkan organisme penghasil biomassa dan menggunakan bahan sisa hasil
industri pengolahan makhluk hidup.

f. Bahan Bakar Bio Cair


Bahan bakar bio cair biasanya berbentuk bioalkohol seperti metanol, etanol,
dan biodisel. Biodiesel dapat digunakan pada kendaraan diesel modern dengan
sedikit atau tanpa modifikasi dan dapat diperoleh dari limbah sayur dan minyak
hewani serta lemak. Tergantung potensi setiap daerah, jagung, gula bit, tebu, dan
beberapa jenis rumput dibudidayakan untuk menghasilkan bioetanol. Sedangkan
biodiesel dihasilkan dari tanaman atau hasil tanaman yang mengandung minyak
(kelapa sawit, kopra, biji jarak, alga) dan telah melalui berbagai proses seperti
esterifikasi.
g. Biomassa Padat
Penggunaan langsung biasanya dalam bentuk padatan yang mudah terbakar,
baik kayu bakar atau tanaman yang mudah terbakar. Tanaman dapat dibudidayakan
secara khusus untuk pembakaran atau dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti
diolah di industri tertentu dan limbah hasil pengolahan yang bisa dibakar dijadikan
bahan bakar. Pembuatan briket biomassa juga menggunakan biomassa padat, di
mana bahan bakunya bisa berupa potongan atau serpihan biomassa padat mentah
atau yang telah melalui proses tertentu seperti pirolisis untuk meningkatkan
persentase karbon dan mengurangi kadar airnya. Biomassa padat juga bisa diolah
dengan cara gasifikasi untuk menghasilkan gas.
h. Biogas
Berbagai bahan organik, secara biologis dengan fermentasi, maupun secara
fisiko-kimia dengan gasifikasi, dapat melepaskan gas yang mudah terbakar. Biogas
dapat dengan mudah dihasilkan dari berbagai limbah dari industri yang ada saat ini,
seperti produksi kertas, produksi gula, kotoran hewan peternakan, dan sebagainya.
Berbagai aliran limbah harus diencerkan dengan air dan dibiarkan secara alami
berfermentasi, menghasilkan gas metana. Residu dari aktivitas fermentasi ini
adalah pupuk yang kaya nitrogen, karbon, dan mineral.
2. Energi Tak Terbarukan (Non-Renewable Energy Resources)
8

Energi tak terbarukan biasanya berasal dari bahan bakar fosil. Bahan bakar
fosil dihasilkan melalui proses alamiah yang terjadi jutaan tahun yang lalu. Bahan
bakar ini diketahui terbentuk dari sisa-sisa tanaman dan hewan purba yang tertimbun
di dalam tanah di bawah pengaruh tekanan dan panas yang tinggi. Bahan bakar fosil
tersusun atas senyawa-senyawa hidrokarbon. Batubara, minyak bumi, dan gas alam
merupakan contoh-contoh bahan bakar fosil yang saat ini menjadi sumber energi yang
paling banyak digunakan.
a. Batu Bara
Batu bara merupakan salah satu bahan bakar fosil. Batu bara merupakan
campuran yang sangat kompleks dari zat kimia organik yang mengandung karbon,
hidrogen, dan oksigen dalam senyawa hidrokarbon serta sedikit nitrogen dan
sulfur. Batu bara terbentuk dari hasil karbonisasi pepohonan dan tumbuhan.
Ketika tumbuhan mati, karbon dalam sel-selnya secara normal didaur ulang
kembali ke lingkungan selama pembusukan (dekomposisi). Karbonisasi terjadi
ketika tumbuhan mati terkena panas dan tekanan selama jutaan tahun. Tahap-
tahap atau kualitas-kualitas yang berbeda-beda dari batu bara diakibatkan oleh
kombinasi yang berbeda antara waktu, panas, dan tekanan yang bekerja pada zat
tumbuhan. Kualitas terendah adalah lignit (batu bara cokelat atau batu bara muda),
kemudian subbituminous, kemudia bittuminous (batu bara lembut), dan kualitaa
tertinggi adalah antrasit (batu bara keras).
Sebanyak 80% pertambangan batu bara dimanfaatkan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Batu bara secara konsisten digiling menjadi serbuk
dan ditiupkan kedalam tungku. Ini sangat meningkatkan efisiensi, tetapi juga
memproduksi abu terbang (fly ash) atau asap yang melalui cerobong. PLTU batu
bara selain bermanfaat untuk membangkitkan listrik, ternyata juga menghasilkan
sulfur dioksida dan fly ash yang menimbulkan polusi.
b. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakann bahan bakar fosil yang paling banyak
digunakan atau dapat dikatakan sebagai sumber energi utama di dunia ini.
Minyak dan gas dibentuk dari sisa-sisa tumbuh-tumbuhan kecil dan hewan yang
hidup di lautan jutaan tahun yang lalu. Usia pasti sebuah deposit atau kumpulan
minyak sukar ditentukan karena minyak bergerak dengan mudah dan biasanya
tidak ditemukan dalam batuan tempat minyak dibentuk. Berjuta tahun yang lalu,
tumbuh-tumbuhan kecil (alga) dan hewan (plankton) yang mati tenggelam ke
dasar laut. Endapan fosil, terutama dari alga dan palnkton, mengandung bahan
organik yang sangat kaya. Kemudian endapan tersebut tertindih lumpur dan
dalam jangka waktu yang lama akan menjadi minyak.
Minyak diekstraksi dari lapisan atas di dalam kerak bumi melalui proses
tambang dalam bentuk cairan kental, berwarna cokelat gelap, atau kehijauan yang
mudah terbakar. Minyak bumi terdiri atas campuran dari berbagai hidrokarbon,
9

terutama alkana. Melalui proses distalasi bertingkat dapat menghasilkan produk-


produk turunan lainnya.
c. Gas Alam
Gas alam banyak ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi, dan juga
tambang batu bara. Komponen utama gas alam adalah gas metana (CH4), yang
merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga
mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon lainnya, seperti etana, propana, dan
butana. Selain itu, gas alam juga mengandung senyawa belerang.
Gas alam menjadi sumber energi yang banyak digunakan masyarakat
dunia untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan gas alam lebih efisien
dibanding minyak bumi dan batu bara. Penggunaannya jauh lebih bersih dan
sangat ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan polusi. Keunggulan gas
alam, antara lain tidak berwarna, tak berbau, tidak korosif, dan tidak beracun.
Gas alam dapat berupa LPG dan LNG. LPG merupakan campuran dari
berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari penyulingan minyak mentah dan
berbentuk gas. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhu, gas berubah
menjadi cair, sehingga disebut dengan LPG (Liqufied Petroleum Gas). Sedangkan
LNG (Liqufied Natural Gas) adalah gas alam yang dicairkan dengan komposisi
kimia terbanyaknya adalah metana, lalu sedikit etana, propana, butana, dan sedikit
sekali pentana serta nitrogen. LNG biasanya dipakai di industri sebagai bahan
bakar.
d. Nuklir
Untuk menghasilkan energi nuklir diperlukan unsur radioaktif, terutama
uranium. Meskipun kelimpahan uranium cukup besar, tetapi keberadaanya di alam
tersebar di bebatuan, bahkan di dalam air laut dan jarang sekali terkonsenterasi di
suatu tempat. Ketika dieksploitasi secara besar-besaran, cadangan uranium atau
unsur-unsur radioaktif lainnya lama-kelamaan juga akan habis.
Reaksi-reaksi nuklir terdiri dari reaksi fisi dan fusi dapat menghasilkan
energi yang sangat besar. Pemanfaatan reaksi nuklir sebagai sumber energi telah
dilakukan dengan mengendalikan reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi.
Pengendalian reaksi fisi berantai ini dapat dilakukan di dalam suatu reaktor nuklir.
Adapun energi yang dihasilkan dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.
Pemanfaatan energi nuklir memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
dari penggunaan energi nuklir sebagai sumber energi, antara lain tidak
menghasilkan energi dan daya yang sangat besar, cadangan bahan bakar fosil, dan
dapat digunakan sebagai sumber energi dalam waktu cukup lama. Sementara itu,
kelemahan penggunaan energi nuklir sebagai sumber energi, antara lain terdapat
risiko penyalahgunaan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, adanya
risiko atau bahaya dari limbah radioaktif, potensi kebocoran dan kecelakaan dalam
pengoperasian reaktor, dan biaya pembuatan reaktor nuklir sangat besar.
10

2.4 Pemanfaatan Sumber Energi di Indonesia


Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar
diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80
kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data potensi EBT terbaru
disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus
Group Discussion tentang Supply-Demand Energi Baru Terbarukan yang belum lama ini
diselenggarakan Pusdatin ESDM.
Saat ini pengembangan EBT mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran
energi primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan komposisi Bahan
Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%,
serta batubara yang dicairkan sebesar 2%. Untuk itu langkah-langkah yang akan diambil
Pemerintah adalah menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro
menjadi 2,846 MW pada tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada tahun
2020, kapasitas terpasang angin (PLT Bayu) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025, surya
0,87 GW pada tahun 2024, dan nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. Total investasi yang
diserap pengembangan EBT sampai tahun 2025 diproyeksikan sebesar 13,197 juta USD.
Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan biomasa adalah mendorong
pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi secara
terintegrasi dengan industrinya, mengintegrasikan pengembangan biomassa dengan
kegiatan ekonomi masyarakat, mendorong pabrikasi teknologi konversi energi biomassa
dan usaha penunjang, dan meningkatkan penelitian dan pengembangan pemanfaatan
limbah termasuk sampah kota untuk energi.
Upaya untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan energi angin
untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih), pengembangkan
teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil (10 kW) dan skala menengah (50
- 100 kW) dan mendorong pabrikan memproduksi SKEA skala kecil dan menengah
secara massal.
Pengembangan energi surya mencakup pemanfaatan PLTS di perdesaan dan
perkotaan, mendorong komersialisasi PLTS dengan memaksimalkan keterlibatan swasta,
mengembangkan industri PLTS dalam negeri, dan mendorong terciptanya sistem dan pola
pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia perbankan.
Untuk mengembangkan energi nuklir, langkah-langkah yang dambil pemerintah
adalah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan melakukan
kerjasama dengan berbagai negara untuk meningkatkan penguasaan teknologi.
Sedang langkah-langkah yang dilakukan untuk pengebangan mikrohidro adalah
dengan mengintegrasikan program pengembangan PLTMH dengan kegiatan ekonomi
masyarakat, memaksimalkan potensi saluran irigasi untuk PLTMH, mendorong industri
mikrohidro dalam negeri, dan mengembangkan berbagai pola kemitraan dan pendanaan
yang efektif.
Untuk mendukung upaya dan program pengebangan EBT, pemerintah sudah
menerbitkan serangkaian kebijakan dan regulasi yang mencakup Peraturan Presiden No.
5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Undang-Undang No. 30/2007 tentang Energi,
Undang-undang No. 15/1985 tentang Ketenagalistrikan, PP No. 10/1989 sebagaimana
yang telah diubah dengan PP No. 03/2005 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No.
10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dan PP No. 26/2006
tentang Penyediaan & Pemanfaatan Tenaga Listrik, Permen ESDM No. 002/2006 tentang
Pengusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengah, dan
Kepmen ESDM No.1122K/30/MEM/2002 tentang Pembangkit Skala Kecil tersebar. Saat
11

ini sedang disusun RPP Energi Baru Terbarukan yang berisi pengaturan kewajiban
penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan dan pemberian
kemudahan serta insentif. (sumber: www.esdm.go.id)
Berikut beberapa cara yang diambil Indonesia dalam memanfaatkan sumber energi
baru terbarukan:
a. Pengembangan PLTS di Bali
Seperti yang terjadi di Bali, PLN telah mengidentifikasi adanya potensi
pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang disesuaikan dengan
kebutuhan listrik di provinsi. Ada beberapa PLTS yang menjadi target pengembangan,
di antaranya adalah PLTS Negara, PLTS Amlapura dan PLTS Kubu yang memiliki
kapasitas masing-masing 100 MW.
Sebagai negara yang beriklim tropis yang berada tepat di garis khatulistiwa,
jelas Indonesia adalah negara yang mendapatkan sinar matahari yang cukup sepanjang
tahunnya. Hal ini merupakan berkah tersendiri dan tidak boleh disia-siakan begitu saja.
Berdasarkan hasil penelitian Asian Development Bank, menunjukkan bahwa Bali
memiliki radiasi solar sekitar 1.490-1.776 kWh/m2/tahun. Jika dibandingkan dengan
Eropa yang hanya 900 kWh/m2/tahun, satu Pulau Bali saja telah melebihi kelayakan
proyek energi surya.
Dengan menggunakan sistem pemodelan pemetaan, dapat diketahui juga
bahwa potensi energi tenaga surya di Provinsi Bali bisa mencapai 113.436,5 GWh per
tahun. Angka ini akan melebihi permintaan energi penduduknya pada tahun 2027
yaitu hanya 10 persennya atau sekitar 10.014 GWh per tahun.
Di samping itu, energi tenaga surya yang ramah lingkungan dan bersih ini pun
memiliki potensi tertinggi di Bali. Bahkan persentasenya mencapai 98 persen dari
total potensi energi bersih lainnya yang ada. Dimana ada dua kabupaten yang paling
potensial yaitu Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Klungkung yang memiliki
persentase 52 persen dari total energi surya di Bali dengan kapasitasnya yang
mencapai 59.000 GWh per tahun.

b. Pengembangan PLTA, PLTBM, PLTB di Aceh


Provinsi paling barat Indonesia yaitu Aceh menjadi provinsi lainnya yang kaya
akan energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan secara maksimal. Tidak hanya satu
jenis energi terbarukan yang sedang dikembangkan di Negeri Rencong tersebut tapi
sekaligus tiga bidang energi terbarukan, yaitu tenaga air, tenaga biomassa dan tenaga
bayu atau angin.
Kekayaan alam Indonesia yang terdapat di Aceh tidak dapat dipungkiri. Salah
satunya adalah Sungai Alas-Singkil yang melintang mulai dari Kabupaten Gayo Lues,
Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam sampai menembus Provinsi
Sumatera Utara dan berakhir di Samudera Hindia, yang merupakan sungai terpanjang
di provinsi ini. Diketahui bahwa sungai ini memiliki luas sampai 10.090,13 km2
dengan potensi air rata-rata 17-18 L/dt/km2 dan curah hujan yang tinggi mencapai
3.000-4.500 mm.
Dengan potensi yang dimiliki oleh Sungai Alas-Singkil, kemudian
menjadikannya salah satu lokasi untuk didirikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
di Desa Pasir Belo, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. PLTA akan
dibangun dengan kapasitas 126 MW oleh PT. Atmo Daya Energi [Adein], PT.
Hyundai Engineering, dan Saman Corporation. Dimana energi akan dapat dihasilkan
hanya jika Sungai Alas-Singkil dibendung dan air yang mengalir padanya dijadikan
energi penggerak turbin pada pembangkit demi menghasilkan pasokan listrik.
12

Selain air, Aceh juga dijadikan salah satu tempat yang direncanakan untuk
dibangun pembangkit listrik tenaga biomassa di Pulau Simeulue. Pulai ini dipilih
karena adanya pengembangan tanaman kaliandra yang dapat menjadi sumber energi
listrik dengan kekuatan sampai dengan 3 MW.
Untuk pembangunan PLTBM ini, sebuah perusahaan asal Perancis, Akuo
Energy telah melakukan studi fisibilitas di lokasi tersebut. Direncanakan pada tahun
2021, PLTBM ini akan mulai beroperasi.
Sementara untuk pemanfaatan energi terbarukan, bayu atau angin di Provinsi
Aceh, pemerintah telah mendapatkan investasi dari sebuah perusahaan asal Turki
yang bernama Egeres Enerji. Egeres Enerji berencana untuk membuat pembangkit
listrik tenaga angin ini di lapangan sekitar area pesisir Banda Aceh dan juga sebagian
Aceh Besar.
Egeres Enerji sendiri merupakan perusahaan asing pertama yang berinvestasi
untuk pembangkit listrik tenaga angin untuk Provinsi Aceh. Oleh karena itu,
Pemerintah Daerah menyambutnya dengan sangat baik. Terlebih, perusahaan ini pun
sebelumnya telah melakukan kerja sama bersama dengan PLN untuk membangun
pembangkit listrik tenaga angin lainnya di kawasan Garut, Jawa Barat.
Sementara, masalah pasokan listrik sendiri menjadi sebuah masalah tersendiri
untuk Aceh karena beban listrik yang belum dapat dipenuhi. Oleh karena itu,
kekurangan kebutuhan listrik di Aceh selama ini masih didapatkan dari provinsi
tetangga, Sumatera Selatan. Hal ini disebabkan oleh beban puncak listrik di wilayah
Aceh sendiri telah mencapai angka 390 MW pada malam hari. Sementara,
pembangkit lokal hanya memiliki beban puncak sekitar 80 MW.
Ini pula yang menyebabkan PLN Wilayah Aceh menambah pembangunan
pembangkit listrik di Aceh, diantaranya adalah pembangkit listrik tenaga mesin gas
(PLTMG) Arun dengan kapasitas 250 MW, PLTU Nagan Raya 220 MW dan PLTA
Peusangan dengan kapasitas 88 MW yang akan beroperasi pada tahun 2022.
PLTA Peusangan dibangun oleh perusahaan Korea, Hyundai yang bekerja
sama dengan BUMN PP. Ia terdiri dari dua pembangkit, yang berada di dalam tanah
dan di atas tanah. Air yang digunakan untuk menggunakan turbin adalah yang berasal
dari Danau Laut Tawar yang diambil melalui Sungai Peusangan.

c. Pengembangan PLTB di Sulawesi Selatan

Bayu atau angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang terdapat
di daerah dengan potensi hembusan angin yang besar. Pembangkit listrik energi bayu
mengonversikan energi bayu menjadi listrik dengan menggunakan turbin angin atau
kincir angin sebagai generator. Indonesia sudah mulai memanfaatkan angin dengan
membangun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang diresmikan oleh Presiden
Joko Widodo di tahun 2018 silam.
PLTB tersebut berada di Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan.
Terletak di Desa Mattirotasi, kecamatan Watung Pulu Kabupaten Sidrap, PLTB ini
siap menghasilkan tenaga listrik dari 30 kincir angin atau wind turbin
generator. Turbin berkapasitas 2.5 MW pada 30 kincir tersebut dapat menghasilkan
listrik sebesar 75 Mega Watt (MW) dan diperkirakan akan mampu mengaliri listrik
70.000 pelanggan di wilayah Sulawesi Selatan dengan daya listrik rata-rata 900 volt
Ampere. PLTB Sidrap terpasang di lahan seluas 100 hektar, dengan jumlah 30 turbin
yang tingginya mencapai 80 meter dan baling-baling sepanjang 57 meter.
13

Sidrap dipilih sebagai lokasi pendirian PLTB karena memiliki kecepatan angin
yang bagus yaitu 7 meter per detik (m/s). PLTB Sidrap akan menjadi salah satu dari
sedikit nergara di Asia yang meemiliki pembangkit listrik tenaga bayu seperti China,
Jepang dan Korea. Pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu akan terbagi menjadi
4 tahap.
Tahap pertama adalah Sidrap I, dan tiga yang lain di antaranya PLTB Sidrap
tahap II dengan kapasitas 50 MW, PLTP Jeneponto yang berada di Kabupaten
Jeneponto Sulawesi Selatan dengan kapasitas 60 MW dan PLTB Tanah Laut yang
berlokasi di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Selatan. Ketiga pembangunan PLTB tersebut tidak lain adalah untuk mencapai target
bauran energi nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025 serta upaya penyediaan
listrik yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

d. Pengembangan PLTP
Sumber daya energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar
28,5 Giga Watt electrical (GWe) yang terdiri dari resources 11.073 MW dan reserves
17.453 MW, hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber
daya panas bumi terbesar di dunia. Keberadaan sumber energi ini erat kaitannya
dengan posisi Indonesia yang berada pada kerangka tektonik dunia. Sebagai salah satu
sumber energi terbarukan yang sangat potensial, Pemerintah terus berupaya
mendorong peningkatan pemanfaatan panas bumi di Indonesia.
Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Panas Bumi, Direktorat Jenderal
Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi tercatat sumber daya panas bumi
yang termanfaatkan telah mencapai 1.948,5 MW yang terdiri dari 13 Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada 11 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).
Khusus untuk PLTP Karaha, baru beroperasi secara komersil pada tanggal 6
April 2018. Dengan beroperasinya PLTP Karaha ini mampu melistriki 33 ribu rumah
di Tasikmalaya dan sekitarnya. Pencapaian ini merupakan realisasi dari program
35.000 MW yang dicanangkan pemerintah, di mana akan meningkatkan kehandalan
sistem transmisi Jawa-Bali dengan tambahan suplai listrik sebesar 227 Giga Watt
hour (GWh) per tahun.
Selanjutnya, pada triwulan kedua tahun 2018, direncanakan tambahan
kapasitas terpasang sebesar 110 MW terdiri dari: PLTP Sorik Marapi Modullar Unit 1,
PLTP Sorik Marapi Marapi Modullar Unit 2, PLTP Lumut Balai Unit 1 dan PLTP
Sokoria Unit 1.
Ke depan, pengembangan industri panas bumi diharapkan juga mencapai
wilayah timur Indonesia serta pemanfaatannya tidak hanya sebagai pembangkit juga
dapat dimanfaatkan secara langsung seperti untuk industri pertanian (antara lain untuk
pengeringan hasil pertanian, sterilisasi media tanaman, dan budi daya tanaman
tertentu), selain sebagai destinasi wisata yang sudah dilakukan saat ini.

Selain sumber energi terbarukan yang dimanfaatkan, Indonesia juga


memanfaatkan sumber energi tak terbarukan. Berikut uraiannya.
a. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan sumber daya alam tak terbarukan atau tidak
dapat diperbaharui. Sumber daya energi jenis ini terdapat dalam cekungan
sedimen tersier di dalam perut bumi, sedimen tersier diperkirakan terbentuk dari
jasad makhluk hidup yang terendapkan selama beribu-ribu hingga berjuta tahun
14

yang lalu. Akibat adanya pengaru suhu dan tekanan di dalam perut bumi
membuat batuan ini berubah menjadi gelembung-gelembung minyak yang
dikenal sebagai minyak bumi.
Berdasarkan data hasil penelitian, Indonesia memiliki cadangan minyak
bumi dengan jumlah 48,4 milliar barel yang diperkirakan terdapat di dalam 4
jenis cekungan yang ada di bumi ini. Mengingat minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, namun proses produksinya
tiap tahun kian meningkat, sehingga diperkirakan cadangan minyak bumi di
Indonesia akan habis terkuras dalam kurun waktu 20 tahun mendatang. Saat ini,
pemanfaatan minyak bumi lebih dominan digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan dan bahan bakar pembangkit listrik
b. Batu Bara
Batu bara merupakan sisa pohon purba yang terpendam dan telah
mengalami pengarangan secara alami sehingga berbentuk padat. Indonesia
memiliki cadangan batu bara dalam jumlah yang besar, yaitu diperkirakan
berkisar 34 milliar ton. Sebagian besar berada di Sumatera (60%) serta
Kalimantan (20%) sedangkan sisanya terdapat di pulau Jawa, Sulawesi dan Irian
Jaya. Seperi halnya dengan minyak bumi, batu bara digolongkan sebagai
sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, namun melihat jumlah cadangan
yang telah disebutkan di atas dan jumlah produksi berkisar 50-60 juta ton/tahun,
maka batu bara Indonesia baru akan habis terpakai dalam kurun waktu 560
tahun mendatang.
c. Gas Bumi
Pada umumnya gas bumi terbentuk bersamaan dengan minyak bumi,
sehingga gas bumi banyak diproduksi bersama dengan minyak bumi. Dengan
demikian, dapat diprediksi bahwa proses pembentukan gas bumi tidak jauh
berbeda dengan minyak bumi, sehingga kedua jenis sumber energi ini
digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Meskipun demikian, potensi cadangan gas bumi di Indonesia termasuk
yang terbesar di dunia. Berdasarkan data hasil penelitian tahun 1989, cadangan
gas bumi di Indonesia secara keseluruhan berjumlah 91,45 trilliun kaki kubik,
yang terdiri dari cadangan terbukti dengan jumlah 71,88 trilliun kaki kubik dan
cadangan potensial sebesar 19.57 trilliun kaki kubik. Saat ini, penggunaan gas
bumi di Indonesia sebagai sumber energi belum terlalu dimaksimalkan,
sehingga diharapkan kedepannya penggunaan gas bumi lebih diprioritaskan.
d. Upaya Pelestarian Sumber Energi
1) Minyak Bumi

Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam yang paling
dibutuhkan oleh manusia dan ketersediaannya pun sudah tidak banyak lagi.
Karena adanya eksplorasi besar-besaran oleh manusia dan juga kurangnya
kesadaran untuk penghematan sumber daya alam ini.Untuk itu perlu
diadakan perubahan perilaku yang boros dan sering kali tidak mau tahu akan
15

masalah tersebut. Namun seiring berjalannya waktu kini telah muncul titik
terang untuk menanggulangi masalah ini diantaranya dengan memanfaatkan
bahan bakar alternatif seperti bio solar,gas,dil.sehingga dapat mengurangi
terancamnya ketersediaan minyak bumi.

2) Batu Bara dan hasil tambang lainnya


Batu bara merupakan bahan bakar yang cukup populer didunia
kusunya bagi negara-negara yang dalam kesehariaanya memakai model
transportasi kereta api. Meskipun ketersediaan batu bara masih cukup bayak
dialam namun tidak menuntut kmungkinan suatu saat nanti keberadaannya
akan habis.Untuk itu alangkah baiknya kita mengurangi eksprolasi yang
berebihan dan juga lebih menggunakan bahan bakar pengganti batu bara
yang keberadaanya dapat diperbarui. Seperti menggunakan kayu untuk
penggantinya,namun kita juga harus memikirkan kelestarian pohon yang ada
di alam.

Sumber energi tak terbarukan lama-kelamaan akan mengalami


kehabisan cadangannya. Untuk itu diperlukan upaya agar sumber energi tak
terbarukan tidak cepat habis. Hal yang sangat efektif untuk mengurangi
penggunaan sumber energi tak terbarukan yaitu dengan mengembangkan
energi alternatif. Pengalihan sumber energi ke energi alternatif sangatlah
cocok dalam melestarikan sumber energi tak terbarukan. Penggantian
sumber energi bemotor dari minyak bumi ke biomassa atau bioetanol perlu
dikaji dan dipertimbangkan. Saat ini BUMN dan para peneliti sedang
gencar-gencarnya melakukan pengkajian mengenai cara pemanfaatan energi
terbarukan.
Sebagai masyarakat, kita juga berperan dalam pelestarian sumber
energi, khususnya minyak bumi dan gas alam. Peran tersebut dapat
dilakukan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan cara
berpergian menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Selain itu, pemanfaatan
dalam penggunaan gas juga harus dilakukan dengan bijak dan tidak
berlebihan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sumber energi merupakan segala sesuatu yang menghasilkan energi. Sektor energi
telah menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia. terutama yang berasal dari bahan
bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah jenis dari sumber energi yang tak terbarukan (Non-
Renewable Energy Resources) dan penggunaannya secara terus menerus memberikan
dampak bagi lingkungan, diantaranya adalah polusi, limbah, perubahan fisik lingkungan, dan
masalah sosial serta politik. Jenis sumber energi yang lainnya adalah sumber energi
terbarukan (Renewable Energy Resources) contohnya adalah panas bumi, cahaya matahari,
angin, air, biomassa, dan biogas. Di Indonesia, sumber energi telah banyak dimanfaatkan,
baik sumber energi dari fosil maupun sumber energi alternatif. Sumber energi dari fosil yang
banyak dimanfaatkan adala minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Sedangkan sumber energi
alternatif yang sering dimanfaatkan adalah air dan panas bumi sebagai pembangkit tenaga
listrik. Dengan banyaknya manfaat sumber energi dan keterbatasan jumlahnya, maka kita
wajib melestarikan sumber-sumber energi tersebut agar tidak habis di kemudian hari.

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami buat, kami berharap makalah ini bisa dikembangkan lebih
jauh lagi. Sebagai manusia sudah seharusnya kita merawat dan melestarikan alam yang ada
terutama di negara kita tercinta ini. Salah satu cara untuk melestarkan alam adalah mulai
membiasakan diri untuk menghemat energi dan sebisa mungkin memanfaatkan energi
alternatif yang berasal dari sumber energi yang terbarukan. Selain itu, energi alternatif
terbukti lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan energi dari bahan bakar fosil. Akan
lebih baik lagi apabila kita sebagai generasi muda mampu menciptakan inovasi-inovasi baru
dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan. Seemoga makalah ini bermanfaat.

16
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Sumber Energi dan contohnya - Thebellebrigade.com

Pena Ku: Makalah Sumber Daya Energi (nurmahwijayanti.blogspot.com)

Sumber Energi - Pengertian beserta Macam-Macam Sumber (Lengkap) (terraveu.com)


https://bobo.grid.id/read/082410013/perbedaan-sumber-energi-terbarukan-dan-tak-
terbarukan-serta-contohnya?page=allhttps://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
energi/

https://coaction.id/pembangkit-listrik-tenaga-bayu-harapan-baru-untuk-energi-terbarukan-
indonesia/

https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/potensi-energi-baru-terbarukan-ebt-
indonesia

https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/ini-dia-sebaran-pembangkit-listrik-
panas-bumi-di-indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_terbarukan#:~:text=Energi%20terbarukan%20adalah%2
0energi%20yang,proses%20biologi%2C%20dan%20panas%20bumi

https://kumparan.com/solar-kita/pemanfaatan-energi-terbarukan-di-indonesia-sudah-ada-di-
depan-mata-1sEqeryhYqE/full

17

Anda mungkin juga menyukai