SUMBER ENERGI
Disusun oleh :
Assalamualaikum.Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Penulis mengucap puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan penulisan makalah fisika sumber energi ini untuk menyelesaikan tugas
fisika serta menambah pengetahuan tentang materi terkait.
Dengan selesainya makalah ini tidak luput adanya bantuan dari segala pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Biman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan untuk
itu penulis mengharap kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
Walaupun makalah ini sangat sederhana dan masih banyak kesalahan tapi mudah-
mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3. Tujuan Kegiatan ............................................................................................ 2
BAB II:PEMBAHASAN........................................................................................... 3
2.1. Pengertian Energi.......................................................................... ................. 3
2.2. Dampak Energi terhadap Lingkungan............................................................ 3
2.3. Sumber-sumber Energi..................................................................................... 4
2.4. Pemanfaatan Sumber Energi di Indonesia...................................................... 10
2.5. Cara Melestarikan Sumber Energi.................................................................. 14
BAB III : PENUTUP.................................................................................................. 16
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 16
4.2 Saran .................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
PEMBAHASAN
3
4
Panas bumi adalah suatu bentuk energi panas atau energi termal yang
dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas adalah energi yang
menentukan temperatur suatu benda. Energi panas bumi berasal dari energi hasil
pembentukan planet (20%) dan peluruhan radioaktif dari mineral (80%). Gradien
panas bumi, yang didefinisikan dengan perbedaan temperatur antara inti bumi dan
permukaannya, mengendalikan konduksi yang terus menerus terjadi dalam bentuk
energi panas dari inti ke permukaan bumi.
Temperatur inti bumi mencapai lebih dari 5000 oC. Panas mengalir secara
konduksi menuju bebatuan sekitar inti bumi. Panas ini menyebabkan bebatuan
tersebut meleleh, membentuk magma. Magma mengalirkan panas
secara konveksi dan bergerak naik karena magma yang berupa bebatuan cair
memiliki massa jenis yang lebih rendah dari bebatuan padat. Magma memanaskan
kerak bumi dan air yang mengalir di dalam kerak bumi, memanaskannya hingga
mencapai 300 oC. Air yang panas ini menimbulkan tekanan tinggi sehingga air
keluar dari kerak bumi.
Energi panas bumi dari inti Bumi lebih dekat ke permukaan di beberapa
daerah. Uap panas atau air bawah tanah dapat dimanfaatkan, dibawa ke permukaan,
dan dapat digunakan untuk membangkitkan listrik. Sumber tenaga panas
bumi berada di beberapa bagian yang tidak stabil secara geologis
seperti Islandia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Filipina, dan Italia. Dua wilayah
yang paling menonjol selama ini di Amerika Serikat berada di
kubah Yellowstone dan di utara California. Islandia menghasilkan tenaga panas
bumi dan mengalirkan energi ke 66% dari semua rumah yang ada di Islandia pada
tahun 2000, dalam bentuk energi panas secara langsung dan energi listrik melalui
pembangkit listrik. 86% rumah yang ada di Islandia memanfaatkan panas bumi
sebagai pemanas rumah.
b. Cahaya Matahari
Tenaga surya dapat digunakan untuk:
Menghasilkan listrik menggunakan sel surya
Menghasilkan listrik Menggunakan menara surya
Memanaskan gedung secara langsung
Memanaskan gedung melalui pompa panas
6
c. Angin
Perbedaan temperatur di dua tempat yang berbeda menghasilkan tekanan
udara yang berbeda, sehingga menghasilkan angin. Angin adalah gerakan materi
(udara) dan telah diketahui sejak lama mampu menggerakkan turbin. Turbin
angin dimanfaatkan untuk menghasilkan energi kinetik maupun energi listrik.
Energi yang tersedia dari angin adalah fungsi dari kecepatan angin; ketika
kecepatan angin meningkat, maka energi keluarannya juga meningkat hingga ke
batas maksimum energi yang mampu dihasilkan turbin tersebut. Wilayah dengan
angin yang lebih kuat dan konstan seperti lepas pantai dan dataran tinggi, biasanya
diutamakan untuk dibangun "ladang angin".
d. Air
Energi air digunakan karena memiliki massa dan mampu mengalir. Air
memiliki massa jenis 800 kali dibandingkan udara. Bahkan gerakan air yang lambat
mampu diubah ke dalam bentuk energi lain. Turbin air didesain untuk mendapatkan
energi dari berbagai jenis reservoir, yang diperhitungkan dari jumlah massa air,
ketinggian, hingga kecepatan air. Energi air dimanfaatkan dalam bentuk:
Bendungan pembangkit listrik. Yang terbesar adalah Three Gorges dam di China.
Mikrohidro yang dibangun untuk membangkitkan listrik hingga skala 100
kilowatt. Umumnya dipakai di daerah terpencil yang memiliki banyak sumber
air.
Run-of-the-river yang dibangun dengan memanfaatkan energi kinetik dari aliran
air tanpa membutuhkan reservoir air yang besar.
e. Biomassa
dibakar dalam mesin pembakaran dalam atau pendidih secara langsung dengan
kondisi tertentu.
Biomassa menjadi sumber energi terbarukan jika laju pengambilan tidak
melebihi laju produksinya, karena pada dasarnya biomassa merupakan bahan yang
diproduksi oleh alam dalam waktu relatif singkat melalui berbagai proses biologis.
Berbagai kasus penggunaan biomassa yang tidak terbarukan sudah terjadi, seperti
kasus deforestasi zaman romawi, dan yang sekarang terjadi, deforestasi hutan
amazon. Gambut juga sebenarnya biomassa yang pendefinisiannya sebagai energi
terbarukan cukup bias karena laju ekstraksi oleh manusia tidak sebanding dengan
laju pertumbuhan lapisan gambut.
Ada tiga bentuk penggunaan biomassa, yaitu secara padat, cair, dan gas. Dan
secara umum ada dua metode dalam memproduksi biomassa, yaitu dengan
menumbuhkan organisme penghasil biomassa dan menggunakan bahan sisa hasil
industri pengolahan makhluk hidup.
Energi tak terbarukan biasanya berasal dari bahan bakar fosil. Bahan bakar
fosil dihasilkan melalui proses alamiah yang terjadi jutaan tahun yang lalu. Bahan
bakar ini diketahui terbentuk dari sisa-sisa tanaman dan hewan purba yang tertimbun
di dalam tanah di bawah pengaruh tekanan dan panas yang tinggi. Bahan bakar fosil
tersusun atas senyawa-senyawa hidrokarbon. Batubara, minyak bumi, dan gas alam
merupakan contoh-contoh bahan bakar fosil yang saat ini menjadi sumber energi yang
paling banyak digunakan.
a. Batu Bara
Batu bara merupakan salah satu bahan bakar fosil. Batu bara merupakan
campuran yang sangat kompleks dari zat kimia organik yang mengandung karbon,
hidrogen, dan oksigen dalam senyawa hidrokarbon serta sedikit nitrogen dan
sulfur. Batu bara terbentuk dari hasil karbonisasi pepohonan dan tumbuhan.
Ketika tumbuhan mati, karbon dalam sel-selnya secara normal didaur ulang
kembali ke lingkungan selama pembusukan (dekomposisi). Karbonisasi terjadi
ketika tumbuhan mati terkena panas dan tekanan selama jutaan tahun. Tahap-
tahap atau kualitas-kualitas yang berbeda-beda dari batu bara diakibatkan oleh
kombinasi yang berbeda antara waktu, panas, dan tekanan yang bekerja pada zat
tumbuhan. Kualitas terendah adalah lignit (batu bara cokelat atau batu bara muda),
kemudian subbituminous, kemudia bittuminous (batu bara lembut), dan kualitaa
tertinggi adalah antrasit (batu bara keras).
Sebanyak 80% pertambangan batu bara dimanfaatkan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Batu bara secara konsisten digiling menjadi serbuk
dan ditiupkan kedalam tungku. Ini sangat meningkatkan efisiensi, tetapi juga
memproduksi abu terbang (fly ash) atau asap yang melalui cerobong. PLTU batu
bara selain bermanfaat untuk membangkitkan listrik, ternyata juga menghasilkan
sulfur dioksida dan fly ash yang menimbulkan polusi.
b. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakann bahan bakar fosil yang paling banyak
digunakan atau dapat dikatakan sebagai sumber energi utama di dunia ini.
Minyak dan gas dibentuk dari sisa-sisa tumbuh-tumbuhan kecil dan hewan yang
hidup di lautan jutaan tahun yang lalu. Usia pasti sebuah deposit atau kumpulan
minyak sukar ditentukan karena minyak bergerak dengan mudah dan biasanya
tidak ditemukan dalam batuan tempat minyak dibentuk. Berjuta tahun yang lalu,
tumbuh-tumbuhan kecil (alga) dan hewan (plankton) yang mati tenggelam ke
dasar laut. Endapan fosil, terutama dari alga dan palnkton, mengandung bahan
organik yang sangat kaya. Kemudian endapan tersebut tertindih lumpur dan
dalam jangka waktu yang lama akan menjadi minyak.
Minyak diekstraksi dari lapisan atas di dalam kerak bumi melalui proses
tambang dalam bentuk cairan kental, berwarna cokelat gelap, atau kehijauan yang
mudah terbakar. Minyak bumi terdiri atas campuran dari berbagai hidrokarbon,
9
ini sedang disusun RPP Energi Baru Terbarukan yang berisi pengaturan kewajiban
penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan dan pemberian
kemudahan serta insentif. (sumber: www.esdm.go.id)
Berikut beberapa cara yang diambil Indonesia dalam memanfaatkan sumber energi
baru terbarukan:
a. Pengembangan PLTS di Bali
Seperti yang terjadi di Bali, PLN telah mengidentifikasi adanya potensi
pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang disesuaikan dengan
kebutuhan listrik di provinsi. Ada beberapa PLTS yang menjadi target pengembangan,
di antaranya adalah PLTS Negara, PLTS Amlapura dan PLTS Kubu yang memiliki
kapasitas masing-masing 100 MW.
Sebagai negara yang beriklim tropis yang berada tepat di garis khatulistiwa,
jelas Indonesia adalah negara yang mendapatkan sinar matahari yang cukup sepanjang
tahunnya. Hal ini merupakan berkah tersendiri dan tidak boleh disia-siakan begitu saja.
Berdasarkan hasil penelitian Asian Development Bank, menunjukkan bahwa Bali
memiliki radiasi solar sekitar 1.490-1.776 kWh/m2/tahun. Jika dibandingkan dengan
Eropa yang hanya 900 kWh/m2/tahun, satu Pulau Bali saja telah melebihi kelayakan
proyek energi surya.
Dengan menggunakan sistem pemodelan pemetaan, dapat diketahui juga
bahwa potensi energi tenaga surya di Provinsi Bali bisa mencapai 113.436,5 GWh per
tahun. Angka ini akan melebihi permintaan energi penduduknya pada tahun 2027
yaitu hanya 10 persennya atau sekitar 10.014 GWh per tahun.
Di samping itu, energi tenaga surya yang ramah lingkungan dan bersih ini pun
memiliki potensi tertinggi di Bali. Bahkan persentasenya mencapai 98 persen dari
total potensi energi bersih lainnya yang ada. Dimana ada dua kabupaten yang paling
potensial yaitu Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Klungkung yang memiliki
persentase 52 persen dari total energi surya di Bali dengan kapasitasnya yang
mencapai 59.000 GWh per tahun.
Selain air, Aceh juga dijadikan salah satu tempat yang direncanakan untuk
dibangun pembangkit listrik tenaga biomassa di Pulau Simeulue. Pulai ini dipilih
karena adanya pengembangan tanaman kaliandra yang dapat menjadi sumber energi
listrik dengan kekuatan sampai dengan 3 MW.
Untuk pembangunan PLTBM ini, sebuah perusahaan asal Perancis, Akuo
Energy telah melakukan studi fisibilitas di lokasi tersebut. Direncanakan pada tahun
2021, PLTBM ini akan mulai beroperasi.
Sementara untuk pemanfaatan energi terbarukan, bayu atau angin di Provinsi
Aceh, pemerintah telah mendapatkan investasi dari sebuah perusahaan asal Turki
yang bernama Egeres Enerji. Egeres Enerji berencana untuk membuat pembangkit
listrik tenaga angin ini di lapangan sekitar area pesisir Banda Aceh dan juga sebagian
Aceh Besar.
Egeres Enerji sendiri merupakan perusahaan asing pertama yang berinvestasi
untuk pembangkit listrik tenaga angin untuk Provinsi Aceh. Oleh karena itu,
Pemerintah Daerah menyambutnya dengan sangat baik. Terlebih, perusahaan ini pun
sebelumnya telah melakukan kerja sama bersama dengan PLN untuk membangun
pembangkit listrik tenaga angin lainnya di kawasan Garut, Jawa Barat.
Sementara, masalah pasokan listrik sendiri menjadi sebuah masalah tersendiri
untuk Aceh karena beban listrik yang belum dapat dipenuhi. Oleh karena itu,
kekurangan kebutuhan listrik di Aceh selama ini masih didapatkan dari provinsi
tetangga, Sumatera Selatan. Hal ini disebabkan oleh beban puncak listrik di wilayah
Aceh sendiri telah mencapai angka 390 MW pada malam hari. Sementara,
pembangkit lokal hanya memiliki beban puncak sekitar 80 MW.
Ini pula yang menyebabkan PLN Wilayah Aceh menambah pembangunan
pembangkit listrik di Aceh, diantaranya adalah pembangkit listrik tenaga mesin gas
(PLTMG) Arun dengan kapasitas 250 MW, PLTU Nagan Raya 220 MW dan PLTA
Peusangan dengan kapasitas 88 MW yang akan beroperasi pada tahun 2022.
PLTA Peusangan dibangun oleh perusahaan Korea, Hyundai yang bekerja
sama dengan BUMN PP. Ia terdiri dari dua pembangkit, yang berada di dalam tanah
dan di atas tanah. Air yang digunakan untuk menggunakan turbin adalah yang berasal
dari Danau Laut Tawar yang diambil melalui Sungai Peusangan.
Bayu atau angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang terdapat
di daerah dengan potensi hembusan angin yang besar. Pembangkit listrik energi bayu
mengonversikan energi bayu menjadi listrik dengan menggunakan turbin angin atau
kincir angin sebagai generator. Indonesia sudah mulai memanfaatkan angin dengan
membangun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang diresmikan oleh Presiden
Joko Widodo di tahun 2018 silam.
PLTB tersebut berada di Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan.
Terletak di Desa Mattirotasi, kecamatan Watung Pulu Kabupaten Sidrap, PLTB ini
siap menghasilkan tenaga listrik dari 30 kincir angin atau wind turbin
generator. Turbin berkapasitas 2.5 MW pada 30 kincir tersebut dapat menghasilkan
listrik sebesar 75 Mega Watt (MW) dan diperkirakan akan mampu mengaliri listrik
70.000 pelanggan di wilayah Sulawesi Selatan dengan daya listrik rata-rata 900 volt
Ampere. PLTB Sidrap terpasang di lahan seluas 100 hektar, dengan jumlah 30 turbin
yang tingginya mencapai 80 meter dan baling-baling sepanjang 57 meter.
13
Sidrap dipilih sebagai lokasi pendirian PLTB karena memiliki kecepatan angin
yang bagus yaitu 7 meter per detik (m/s). PLTB Sidrap akan menjadi salah satu dari
sedikit nergara di Asia yang meemiliki pembangkit listrik tenaga bayu seperti China,
Jepang dan Korea. Pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu akan terbagi menjadi
4 tahap.
Tahap pertama adalah Sidrap I, dan tiga yang lain di antaranya PLTB Sidrap
tahap II dengan kapasitas 50 MW, PLTP Jeneponto yang berada di Kabupaten
Jeneponto Sulawesi Selatan dengan kapasitas 60 MW dan PLTB Tanah Laut yang
berlokasi di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Selatan. Ketiga pembangunan PLTB tersebut tidak lain adalah untuk mencapai target
bauran energi nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025 serta upaya penyediaan
listrik yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
d. Pengembangan PLTP
Sumber daya energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar
28,5 Giga Watt electrical (GWe) yang terdiri dari resources 11.073 MW dan reserves
17.453 MW, hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber
daya panas bumi terbesar di dunia. Keberadaan sumber energi ini erat kaitannya
dengan posisi Indonesia yang berada pada kerangka tektonik dunia. Sebagai salah satu
sumber energi terbarukan yang sangat potensial, Pemerintah terus berupaya
mendorong peningkatan pemanfaatan panas bumi di Indonesia.
Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Panas Bumi, Direktorat Jenderal
Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi tercatat sumber daya panas bumi
yang termanfaatkan telah mencapai 1.948,5 MW yang terdiri dari 13 Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada 11 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).
Khusus untuk PLTP Karaha, baru beroperasi secara komersil pada tanggal 6
April 2018. Dengan beroperasinya PLTP Karaha ini mampu melistriki 33 ribu rumah
di Tasikmalaya dan sekitarnya. Pencapaian ini merupakan realisasi dari program
35.000 MW yang dicanangkan pemerintah, di mana akan meningkatkan kehandalan
sistem transmisi Jawa-Bali dengan tambahan suplai listrik sebesar 227 Giga Watt
hour (GWh) per tahun.
Selanjutnya, pada triwulan kedua tahun 2018, direncanakan tambahan
kapasitas terpasang sebesar 110 MW terdiri dari: PLTP Sorik Marapi Modullar Unit 1,
PLTP Sorik Marapi Marapi Modullar Unit 2, PLTP Lumut Balai Unit 1 dan PLTP
Sokoria Unit 1.
Ke depan, pengembangan industri panas bumi diharapkan juga mencapai
wilayah timur Indonesia serta pemanfaatannya tidak hanya sebagai pembangkit juga
dapat dimanfaatkan secara langsung seperti untuk industri pertanian (antara lain untuk
pengeringan hasil pertanian, sterilisasi media tanaman, dan budi daya tanaman
tertentu), selain sebagai destinasi wisata yang sudah dilakukan saat ini.
yang lalu. Akibat adanya pengaru suhu dan tekanan di dalam perut bumi
membuat batuan ini berubah menjadi gelembung-gelembung minyak yang
dikenal sebagai minyak bumi.
Berdasarkan data hasil penelitian, Indonesia memiliki cadangan minyak
bumi dengan jumlah 48,4 milliar barel yang diperkirakan terdapat di dalam 4
jenis cekungan yang ada di bumi ini. Mengingat minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, namun proses produksinya
tiap tahun kian meningkat, sehingga diperkirakan cadangan minyak bumi di
Indonesia akan habis terkuras dalam kurun waktu 20 tahun mendatang. Saat ini,
pemanfaatan minyak bumi lebih dominan digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan dan bahan bakar pembangkit listrik
b. Batu Bara
Batu bara merupakan sisa pohon purba yang terpendam dan telah
mengalami pengarangan secara alami sehingga berbentuk padat. Indonesia
memiliki cadangan batu bara dalam jumlah yang besar, yaitu diperkirakan
berkisar 34 milliar ton. Sebagian besar berada di Sumatera (60%) serta
Kalimantan (20%) sedangkan sisanya terdapat di pulau Jawa, Sulawesi dan Irian
Jaya. Seperi halnya dengan minyak bumi, batu bara digolongkan sebagai
sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, namun melihat jumlah cadangan
yang telah disebutkan di atas dan jumlah produksi berkisar 50-60 juta ton/tahun,
maka batu bara Indonesia baru akan habis terpakai dalam kurun waktu 560
tahun mendatang.
c. Gas Bumi
Pada umumnya gas bumi terbentuk bersamaan dengan minyak bumi,
sehingga gas bumi banyak diproduksi bersama dengan minyak bumi. Dengan
demikian, dapat diprediksi bahwa proses pembentukan gas bumi tidak jauh
berbeda dengan minyak bumi, sehingga kedua jenis sumber energi ini
digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Meskipun demikian, potensi cadangan gas bumi di Indonesia termasuk
yang terbesar di dunia. Berdasarkan data hasil penelitian tahun 1989, cadangan
gas bumi di Indonesia secara keseluruhan berjumlah 91,45 trilliun kaki kubik,
yang terdiri dari cadangan terbukti dengan jumlah 71,88 trilliun kaki kubik dan
cadangan potensial sebesar 19.57 trilliun kaki kubik. Saat ini, penggunaan gas
bumi di Indonesia sebagai sumber energi belum terlalu dimaksimalkan,
sehingga diharapkan kedepannya penggunaan gas bumi lebih diprioritaskan.
d. Upaya Pelestarian Sumber Energi
1) Minyak Bumi
Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam yang paling
dibutuhkan oleh manusia dan ketersediaannya pun sudah tidak banyak lagi.
Karena adanya eksplorasi besar-besaran oleh manusia dan juga kurangnya
kesadaran untuk penghematan sumber daya alam ini.Untuk itu perlu
diadakan perubahan perilaku yang boros dan sering kali tidak mau tahu akan
15
masalah tersebut. Namun seiring berjalannya waktu kini telah muncul titik
terang untuk menanggulangi masalah ini diantaranya dengan memanfaatkan
bahan bakar alternatif seperti bio solar,gas,dil.sehingga dapat mengurangi
terancamnya ketersediaan minyak bumi.
3.1 Kesimpulan
Sumber energi merupakan segala sesuatu yang menghasilkan energi. Sektor energi
telah menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia. terutama yang berasal dari bahan
bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah jenis dari sumber energi yang tak terbarukan (Non-
Renewable Energy Resources) dan penggunaannya secara terus menerus memberikan
dampak bagi lingkungan, diantaranya adalah polusi, limbah, perubahan fisik lingkungan, dan
masalah sosial serta politik. Jenis sumber energi yang lainnya adalah sumber energi
terbarukan (Renewable Energy Resources) contohnya adalah panas bumi, cahaya matahari,
angin, air, biomassa, dan biogas. Di Indonesia, sumber energi telah banyak dimanfaatkan,
baik sumber energi dari fosil maupun sumber energi alternatif. Sumber energi dari fosil yang
banyak dimanfaatkan adala minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Sedangkan sumber energi
alternatif yang sering dimanfaatkan adalah air dan panas bumi sebagai pembangkit tenaga
listrik. Dengan banyaknya manfaat sumber energi dan keterbatasan jumlahnya, maka kita
wajib melestarikan sumber-sumber energi tersebut agar tidak habis di kemudian hari.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami berharap makalah ini bisa dikembangkan lebih
jauh lagi. Sebagai manusia sudah seharusnya kita merawat dan melestarikan alam yang ada
terutama di negara kita tercinta ini. Salah satu cara untuk melestarkan alam adalah mulai
membiasakan diri untuk menghemat energi dan sebisa mungkin memanfaatkan energi
alternatif yang berasal dari sumber energi yang terbarukan. Selain itu, energi alternatif
terbukti lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan energi dari bahan bakar fosil. Akan
lebih baik lagi apabila kita sebagai generasi muda mampu menciptakan inovasi-inovasi baru
dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan. Seemoga makalah ini bermanfaat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Sumber Energi dan contohnya - Thebellebrigade.com
https://coaction.id/pembangkit-listrik-tenaga-bayu-harapan-baru-untuk-energi-terbarukan-
indonesia/
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/potensi-energi-baru-terbarukan-ebt-
indonesia
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/ini-dia-sebaran-pembangkit-listrik-
panas-bumi-di-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_terbarukan#:~:text=Energi%20terbarukan%20adalah%2
0energi%20yang,proses%20biologi%2C%20dan%20panas%20bumi
https://kumparan.com/solar-kita/pemanfaatan-energi-terbarukan-di-indonesia-sudah-ada-di-
depan-mata-1sEqeryhYqE/full
17