OLEH : Kelompok 2
Dhea Febriya (22175002)
Fida Mawaddah (22175005)
Hilmi Rizki Anjani (22175010)
Nadya Syahdi (22175017)
Lidya Jasmi (22175014)
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Hamdi, M.Si.
Dr. Ramli, M.Si.
JURUSAN FISIKA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berjudul “Energi dalam Fisika”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
karena bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Energi Baru dan
Terbarukan yaitu Bapak Dr.Hamdi, M.Si dan Bapak Dr. Ramli, M.Si.
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Energi termasuk hal yang
sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan sehari-hari. energi dapat bersumber
dari mana saja dan dapat digunakan untuk banyak hal. Kehidupan kita tergantung
pada pasokan energi yang memadai. Kita membutuhkan energi untuk menerangi dan
menghangatkan rumah, untuk memasak makanan, untuk transportasi dan komunikasi
dan menjalankan produksi di pabrik-pabrik. Tanpa energi semua ini tidak mungkin
dilakukan, dan peradaban kita akan segera runtuh. Ketergantungan kita pada energi
mencolok diilustrasikan oleh hubungan antara harapan hidup rata-rata dan konsumsi
energi.
Beberapa sumber energi terbarukan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah
tangga dan industri. Banyak sekali sumber energi yang digunakan sehari-hari berasal
dari sumber energi terbarukan, seperti energi air, energi angin, dan energi panas
matahari. Energi ini dapat di konversi menjadi bentuk energi lainnya. Salah satu
pemanfaatan yang paling banyak digunakan adalah energi panas matahari. Energi
panas matahari dimanfaatkan dengan cara memantulkan cahaya matahari pada suatu
reflektor. Pemanfaatan energi matahari ada dua cara yaitu energi cahaya matahari
yang biasa digunakan dengan sel surya dan energi panas matahari.
Berdasarkan pemaparan tersebut, bahwa dalam makalah ini akan dibahas tentang
energy-energi yang ada dalam fisika.
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam makalah ini lebih terfokus, maka makalah ini akan
membahas tentang Energi dalam Fisika.
1
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah disampaikan, maka rumusan dalam
makalah ini adalah Apa saja bentuk Energi dalam Fisika?
D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari makalah ini adalah untuk
mengetahui macam-macam bentuk energy dalam fisika.
E. Manfaat Penulisan
a. Bagi penulis
Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan tentang Energi
dalam Fisika.
b. Bagi pembaca
Dapat digunakan sebagai bahan informasi atau memahami tentang Energi
dalam Fisika.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Energi
3
Berdasarkan contoh di atas terlihat bahwa energi dan kerja merupakan dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Artinya, jika pada suatu benda diberikan energi
sehingga benda bergeser, dikatakan pada benda tersebut terjadi kerja atau usaha.
Sebagai gambaran untuk memahami lebih jauh pengertian energi dan bagaimana
kaitannya dengan kerja atau usaha, dapat kita rasakan pada saat melaksanakan puasa.
Pada saat berpuasa badan terasa lemas kurang bertenaga, sedangkan jika tidak
berpuasa badan terasa segar.
Pada saat berpuasa, energi makanan yang dikonsumsi lebih sedikit
dibandingkan dengan energi yang dikonsumsi pada saat tidak berpuasa. Badan
menjadi segar kembali beberapa saat setelah berbuka puasa. Mengapa hal itu terjadi?
Sumber energi yang dimiliki manusia berasal dari makanan dan minuman. Badan
menjadi segar kembali, karena kekurangan energi selama berpuasa telah diganti
kembali setelah mengkonsumsi makanan dan minuman. Tentunya, makanan dan
minuman tidak dapat langsung berubah menjadi energi tetapi harus mengalami suatu
proses atau diolah dulu oleh sistem pencernaan tubuh. Setelah mengalami proses
pencernaan di dalam tubuh, zat-zat makanan berubah menjadi energi. Selanjutnya,
energi yang dihasilkan dari proses pencernaan dapat digunakan untuk melakukan
berbagai aktivitas.
4
energi kimia yang berasal dari bahan bakar berubah menjadi energi gerak yang
dihasilkan oleh mesin.
Energi dan usaha dalam IPA adalah kemampuan untuk melakukan usaha.
Sedangkan usaha didefinisikan dengan gaya kali jarak perpindahan benda
yang dikenai gaya. Untuk lebih memahami tentang perubahan dan perpindahan
energi serta hubungannya dengan usaha, mari kita ambil suatu contoh. Misalkan Kita
melakukan usaha terhadap sebuah batu besar dengan cara mengangkatnya. Dalam
hal ini Kita telah menyalurkan energi, tetapi energi ini tidak hilang. Energi tersebut
tidak habis, melainkan dipindahkan ke batu itu. Batu tersebut sekarang memiliki
energi dan bisa melakukan usaha.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa ketika usaha dilakukan pada
sistem, maka energi sistem akan meningkat. Sebaliknya, ketika sistem melakukan
usaha, maka energinya akan berkurang. Jadi usaha bisa diartikan sebagai energi yang
digunakan atau energi yang dipindahkan. Maka sangat tepat jika satuan energi sama
dengan satuan usaha, yaitu joule (J). Jika Kita melakukan usaha sebesar 200 J pada
sebuah benda, berarti Kita memindahkan 200 J energi ke benda tersebut. Ketika
benda dikenai usaha, maka energi benda akan meningkat. Rumus Usaha
Pengertian kerja atau usaha dalam kehidupan sehari-hari diartikansebagai suatu
tindakan yang sungguh-sungguh untuk mencapai suatu hasil. Hal ini jelas berbeda
dengan pengertian kerja atau usaha dalam fisika. Dalam fisika kerja atau usaha
diartikan sebagai hasil perkalian antara gaya yang bekerja pada suatu benda dengan
jarak perpindahan benda tersebut. Usaha dikatakan bekerja pada benda apabila
sebuah gaya menyebabkan benda tersebut bergerak searah dengan arah gaya
tersebut. Contoh pada Gambar 2.a., delman dapat bergerak karena kuda memberikan
gaya, sehingga delman dapat bergerak searah dengan arah gerak kuda tersebut.
5
Gambar 2.a. Kuda menarik delman
F F
S
http://www.jakarta.go.id/v22//dataimg/image/foto_jakarta//delman-monas.jpg
Gambar 2.Gaya F menyebabkan benda bergerak sejauh S pada arah gaya F tersebut
Jika kita perhatikan Gambar 2.b., arah gaya yang bekerja pada benda searah
dengan arah perpindahannya. Karena pengaruh gaya sebesar F, benda berpindah
sejauh S. Besarnya kerja atau usaha yang bekerja pada benda dapatditentukan dengan
persamaan :
W = 𝐹. 𝑆 (1)
dimana :
F = gaya (newton)
Jika arah gaya yang bekerja pada benda membentuk sudut terhadap arah
perpindahannya, maka untuk menentukan besar kerja atau usahanya tidak dapat
langsung menggunakan persamaan di atas. Besarnya gaya yang menyebabkan benda
berpindah sejauh S adalah komponen F pada arah mendatar (arah perpindahan S),
yaitu 𝐹 cos 𝜃. Untuk lebuh jelasnya perhatikan gambar berikut ini.
6
Gambar 3.Arah gaya yang dikerjakan pegolf pada roda tidak searah dengan
perpindahan roda.
F F
F cos 𝜃
F cos 𝜃
S
Gambar 4,Benda dikenai gaya sebesar F yang arahnya membentuk sudut 𝜃 terhadap
arah mendatar. Besar gaya yang menyebabkan benda tersebut berpindah adalah
komponen gaya F,
Selanjutnya, untuk menentukan kerja atau usaha pada benda dapat kita gunakan
persamaan :
W = 𝐹 cos 𝜃. 𝑆 (2)
Dimana :
7
2. Satuan Energi
Satuan internasional untuk energi adalah joule. Satuan joule merupakan satuan
yang diturunkan dari satuan gaya dan satuan jarak dalam sistem MKS, yaitu newton
dan meter. Dalam fisika ada beberapa satuan lainnya yang dapat dikonversikan ke
dalam satuan joule. Satuan-satuan tersebut antara lain: erg, kalori, kilokalori,
elektronvolt, MeV, dan kWh.
Secara rinci hubungan antara satuan joule dengan satuan energi lainnya adalah:
Seperti telah diuraikan di atas, satuan joule diperoleh dari satuan newton dan
meter. Berarti, 1 joule adalah besarnya usaha yang ditimbulkan gaya sebesar 1
newton yang menyebabkan benda berpindah sejauh 1 meter. Untuk menentukan
hubungan antara joule dengan erg dapat kita lakukan dengan mengkonversikan
satuan besaran-besaran energi dalam sistem MKS ke dalam satuan besaran-besaran
energi dalam sistem cgs.
Satuan erg sudah jarang digunakan karena yang lazim adalah satuan SI,yaitu
Joule.
= 1 kg . 1 m/s2 x 1 meter
= 107 erg
Peninjauan hubungan satuan energi antara joule dengan kalori dapat kita
8
peroleh dengan cara sebagai berikut.
1 eV = 10-6 MeV
1 MeV = 106 eV
maka
1 MeV = 106 x 1,6 x 10-19 joule
Satuan elektronvolt sering digunakan pada perhitungan energi pada kasus sinar
katoda, sinar-X, dan lain-lain.
Peninjauan hubungan satuan energi antara joule dengan kWh dapat kita peroleh
dengan cara sebagai berikut.
𝑃 = 𝖶/𝑡
9
1 watt = 1 joule/s
1 joule = 1 watt.s
1 kW = 103 watt
1 joule = 1 watt.s
Satuan kWh sering dipakai pada perhitungan energi listrik yangdigunakan di rumah-
rumah atau pabrik.
10
𝐸𝑘 = 1 𝑚𝑣2 ……………………….(3)
2
dimana
Dari persamaan (3) terlihat bahwa energi kinetik suatu benda berbanding lurus
dengan massa benda tersebut. Sehingga sebuah batu dengan massa 2 kg memiliki
energi kinetik yang lebih besar dibandingkan dengan sebuah bola baseball dengan
massa 148 gram yang dilemparkan dengan kecepatan sama. Energi kinetik suatu
benda juga berbanding lurus dengan kuadrat kecepatannya. Mobil yang bergerak
dengan kecepatan 20 m/s mempunyai energi kinetik empat kali lipat dibandingkan
ketika mobil tersebut bergerak dengan kecepatan 10 m/s.
2. Energi Potensial
Jika benda berada di sekitar bumi, maka energi yang dimilikinya disebut energi
potensial gravitasi.
11
Gambar 5. Energi kinetik dan energi potensial berubah-ubah secara konstan ketika
bola dilemparkan dan kembali ke tangan
Gambar 4. Menunjukkan bola yang sedang dilemparkan oleh seseorang.
Anggap saja sistem hanya terdiri dari satu bola saja, dan tentu pada bola ini bekerja
beberapa gaya. Gaya yang dilakukan oleh tangan orang tersebut menyebabkan bola
memiliki energi kinetik. Setelah meninggalkan tangan, hanya gaya gravitasi bumi
yang bekerja pada bola tersebut. Berapa besarkah usaha yang dilakukan oleh
gravitasi terhadap bola sehingga ketinggiannya berubah?
12
usaha negatif, kelajuan bola berkurang dan akhirnya berhenti di titik tertinggi. Pada
saat bola kembali jatuh, gravitasi melakukan usaha positif, kelajuan bola bertambah
dan energi kinetik bola bertambah besar. Energi kinetik ini kembali ke harga semula
ketika bola bergerak ke atas meninggalkan tangan pesulap. Jadi energi kinetik
bola berubah menjadi bentuk energi lain ketika bergerak ke atas dan berubah
kembali menjadi energi kinetik ketika kembali jatuh.
Jika Kita mengangggap sistem terdiri dari bola dan bumi, maka gaya tarik
gravitasi antara bola dan bumi merupakan interaksi gaya antara anggota sistem. Jika
benda bergerak menjauhi bumi, maka energi yang tersimpan dalam sistem
merupakan hasil interaksi gravitasi antara benda dan bumi. Energi yang tersimpan
dalam sistem ini disebut energi potensial gravitasi yang disimbolkan dengan Ep. Pada
contoh bola yang dilempar ke atas, gravitasi merupakan gaya luar, perubahan energi
potensial bola adalah negatif usaha yang dilakukan, sehingga energi potensial
gravitasi dinyatakan sebagai
dimana
13
Kedudukan awal Di titik tertinggi Kedudukan akhir
Ek Ep Ek Ep
Ek Ep Ek Ep Ek
Ep
Gambar 6. Perubahan energi potensial dan energi kinetik yang bergerak vertikal
Gambar 6 menunjukkan energi sistem yang terdiri dari bola dan Bumi. Energi
sistem terdiri dari dua jenis energi, yaitu energi kinetik dan energi potensial gravitasi.
Pada saat bola mulai bergerak ke atas, seluruh energi berbentuk energi kinetik.
Makin ke atas bola makin diperlambat, dan energi kinetik berubah menjadi energi
potensial. Di titik tertinggi bola berhenti sesaat. Pada waktu sesaat tersebut,,pulalah
seluruh energi berbentuk energi potensial gravitasi. Pada saat bola kembali bergerak
ke bawah, energi potensial gravitasi berubah kembali menjadi energi kinetik. Jumlah
energi kinetik dan energi potensial gravitasi adalah tetap karena tidak ada usaha yang
bekerja pada sistem oleh gaya lain dari luar sistem.
Perhatikan tali busur yang ditarik seperti ditunjukkan pada Gambar 6, usaha di
lakukan oleh pemanah pada tali busur, sehingga tali busur menyimpan energi.
14
Misalkan sistem terdiri dari tali busur, anak panah, bumi. Pada sistem tersebut
energinya bertambah. Ketika tali busur dan anak panah dilepaskan, energi berubah
menjadi energi kinetik. Energi yang tersimpan dalam tali busur yang meregang
disebut energi potensial elastis. Energi potensial elastis ini dimiliki oleh benda-
benda elastis, seperti karet, bola karet, pegas, dan lain-lain.
Gambar 7. Energi potensial elastis dimiliki oleh tali busur. Sebelum tali busur
dilepaskan, semua energi berbentuk energi potensial.
Pegas yang ditarik seperti terlihat pada Gambar 8 memiliki energi potensial
elastis atau biasa disebut juga energi potensial pegas. Jika tarikan pada pegas ini tidak
melewati daerah elastisitasnya, maka pegas tersebut dapat kembali ke keadaan
semula
15
Gambar 8. Ketika pegas diregangkan, pegas tersebut menyimpan energi potensial.
Misalkan panjang pegas sebelum mendapatkan gaya luar adalah x cm. Jika pada
pegas dikerjakan gaya yang meregangkan pegas sehingga. panjangnya menjadi x +
x cm dan jika dengan cara menekan panjangnya menjadi x - x cm. Berarti, ada
perbedaan panjang pegas yang dikenai gaya jika dibandingkan dengan panjang
pegas sebelum dikenai gaya atau pegas dalam keadaan normal.
Jika kita meletakkan sebuah benda yang ukurannya kecil pada pegas yang kita tekan,
kemudian kita lepaskan tekanannya ternyata benda terdorong oleh pegas tersebut.
Mengapa hal tersebut terjadi?
Benda terdorong oleh pegas karena pegas yang tertekan memiliki energi potensial
pegas. Besarnya energi potensial pegas dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan:
𝐸𝑝 = 12 𝑘 ∆𝑥2 …………………………….(8)
dimana :
3. Energi Mekanik
Sebuah benda yang sedang jatuh bebas sekaligus memiliki dua buah energi, yaitu
energi kinetik dan energi potensial gravitasi. Penjumlahan kedua energi tersebut
dinamakan energi mekanik. Besarnya energi mekanik yang dimiliki oleh suatu
benda pada setiap perubahan posisi selalu tetap. Pernyataan ini dikenal sebagai
hukum kekekalan energi mekanik. Artinya jika pada suatu posisi energi potensial
yang dimiliki benda maksimal, maka pada posisi tersebut energi kinetiknya minimal.
Sebaliknya jika pada saat posisi energi kinetik maksimal, maka energi potensialnya
minimal, seperti terlihat pada Gambar 8.
16
Posisi I
Posisi II h
½h
Posisi III
Gambar 9. Benda jatuh bebas memiliki dua jenis energi yang berubah-ubah secara
konstan, yaitu energi potensial gravitasi dan energi kinetik.
4. Energi Listrik
a. Energi Potensial Listrik
Energi listrik adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan
listrik. Muatan listrik yang diam (statis) menimbulkan energi potensial listrik,
sedangkan muatan listrik yang bergerak (dinamis) menimbulkan arus listrik dan
energi magnet.
Sama halnya dengan energi potensial gravitasi yang sudah dibahas di bagian 2,
energi potensial listrik pun akan dimiliki oleh suatu muatan jika berada pada posisi
tertentu terhadap muatan yang lain. Berbeda halnya dengan energi potensial
gravitasi yang timbulkan oleh benda yang memiliki massa, energi potensial listrik
timbul karena adanya benda yang bermuatan listrik. Seperti kita ketahui bahwa besar
17
energipotensial gravitasi suatu benda berbanding lurus dengan massa dan jarak benda
tersebut dari Bumi. Jadi energi potensial gravitasi berhubungan dengan massa benda
yang dipengaruhi oleh medan gravitasi. Bagaimanakah dengan energi potensial
listrik?
Gambar 10. Muatan uji q digerakkan menjauhi muatan sumber Q menentang gaya
Coulomb F. Ini memerlukan usaha W dan terjadi pertambahan energi potensial
18
W = 𝐹𝑑
Usaha ini sama dengan perubahan energi potensial muatan uji.
Energi potensial yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik disebut energi
potensial listrik. Secara matematis dirumuskan sebagai:
Ep = qV ................................................................................. (8)
dimana
Energi dalam adalah energi kinetik yang dihubungkan dengan gerakan molekul-
19
molekul, dan energi potensial yang dihubungkan dengan getaran rotasi dan energi
listrik dari atom-atom di dalam molekul. Sama seperti energi, energi dalam adalah
sebuah fungsi keadaan yang dapat dihitung dalam sebuah sistem.
Misalkan sebuah rangkaian sederhana terdiri dari baterai dan resistor, seperti tampak
pada Gambar 10. Energi kimia di dalam baterai menyebabkan muatan bergerak dari
potensial rendah (kutub negatif) ke potensial tinggi (kutub positif). Untuk melakukan
ini, baterai harus melakukan usaha yang sama dengan kenaikan energi potensial
listrik.
W = ∆Ep = qV ................................................................................(9)
Dimana V adalah beda potensial antara titik a dan b. Begitu muatan listrik
bergerak dari titik d ke titik c melalui resistor, muatan kehilangan energi potensial
listriknya akibat tumbukan dengan atom-atom dalam resistor, sehingga muncul
energi termal (kalor). Dengan demikian, kita peroleh persamaan untuk energi listrik
yang hilang ketika kuat arus I melalui sebuah resistor R, yaitu:
dimana
R = hambatan (ohm)
20
Gambar 11. Rangkaian terdiri dari resistor dengan hambatan R dan baterai dengan
beda potensial V. Titik a dan d di bumikan.
1) Daya Listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai energi persatuan waktu. Jika energi listrik
yang diberikan oleh baterai adalah W = VIt , maka daya listrik, P, yang
diberikan oleh baterai tersebut, adalah: P= VI.
Satuan daya P dalam SI adalah watt (disingkat W). 1 watt = 1 Js-1. Satuan
energi yang lebih besar adalah kilowatt hour (disingkat kWh).
Satu kWh adalah energi yang dihasilkan oleh daya satukilowatt yang bekerja
selama satu jam.
21
Dari sekian banyak bentuk energi yang kita ketahui, energi listrik merupakan
salah satu bentuk energi yang paling banyak dimanfaatkan oleh manusia karena
energi listrik adalah energi yang mudah diubah ke bentuk energi yang lain.
Perubahan energi listrikmenjadi energi bentuk lain, misalnya:
Lampu pijar dan lampu tabung (TL) merupakan alat listrik yang dapat
mengubah energi listrik menjadi energi cahaya danenergi kalor. Di dalam ruang
kaca lampu pijar, terdapat filamen yang mudah terbakar yang terbuat dari
kawat wolfram halus yang dibuat spiral. Di dalam bola kaca diisi gas argon dan
nitrogen bertekanan rendah yang berguna untuk menyerap energi kalor dari
filamen yang berpijar, sehingga filamen tidak cepat putus. Ketika arus listrik
mengalir, filamen berpijar sampai suhu 1.000 OC menghasilkan cahaya dan
kalor. Lampu ini apabila digunakan terasa panas karena banyak energi listrik
yang berubah menjadi energi kalor, sehingga lampu tidak hemat energi.
22
Gambar 12. Lampu Pijar
23
dengan lampu pijar karena kalor yang ditimbulkan kecil dan tidak terlalu
memanaskan ruang di sekitarnya. Sekarang ini, lampu TL dibuat dalam berbagai
bentuk dan memiliki keunggulan hemat energi.
b) Perubahan Energi Listrik Menjadi Kalor
Kompor listrik, setrika listrik, pengering rambut listrik, dan solder merupakan
alat-alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kalor. Pada alat-alat
tersebut terdapat elemen pemanas yang terbuat dari bahan konduktor yang hambat
jenisnya besar. Ketika dialiri arus listrik, elemen tersebut akan menghasilkan energi
kalor dan suhunya naik. Dalam setrika listrik, energi kalor yang dihasilkan
dihantarkan ke lapisan besi, sehingga lapisan besi ikut panas. Panas ini dimanfaatkan
untuk memanaskan pakaian. Dalam kompor listrik, energi panas pada elemen
tersebut digunakan untuk memanaskan penggorengan atau panci, yang selanjutnya
memanaskan makanan atau air.
Gambar 14. Peralatan listrik yang mengubah energi listrik menjadi kalor
Besar energi listrik yang berubah menjadi kalor itu telah diselidiki oleh James Prescott
Joule (1914-1889).
24
Gambar 15. Percobaan Joule
Satuan yang lebih besar untuk energi kalor adalah kilokalori (kkal), dimana 1 kkal
sama dengan 103 kalori.
c) Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Mekanik
1. Motor listrik adalah komponen di beberapa mesin dan perangkat yang
membantu transformasi energi listrik menjadi energi mekanik. Energi listrik
yang disuplai oleh arus listrik yang mengalir dalam kawat berinteraksi
dengan medan magnet. Interaksi ini menghasilkan torsi yang memutar
25
kumparan dan karenanya energi mekanik dihasilkan.
2. Kipas Listrik
Ketika energi listrik berupa AC (Alternating Current) dialirkan ke kipas,
kapasitor di dalam kipas menyimpan energi dan menggunakannya untuk
memutar kipas. Kapasitor memasok energi ke belitan stator yang
mengembangkan medan magnet berputar dan memaksa rotor (motor listrik)
untuk berputar ke arah medan magnet. Energi ini kemudian ditransfer ke
bilah kipas dan karenanya terjadi konversi energi mekanik.
3. Blender atau Penggiling
Blender menggabungkan motor yang berperan mengubah energi listrik yang
disuplai menjadi energi mekanik dari bilah yang berputar. Ketika motor aktif,
poros coupler yang terpasang pada motor berputar dengan kecepatannya dan
akibatnya ditransfer ke sudu-sudu.
4. Mesin Cuci
Motor listrik yang ada di mesin cuci mengubah energi listrik menjadi energi
kinetik rotasi (yaitu, energi mekanik) yang membantu dalam mencuci
pakaian. Piring dibersihkan dengan mesin pencuci piring yang dilengkapi
pompa yang menyemprotkan air bertekanan tinggi. Sebuah motor DC listrik
menggerakkan pompa. Air disirkulasikan kembali menggunakan sistem filter.
5. Pemangkas Cukur
Dalam pemangkas cukur, motor DC mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik karena bilah pemangkas yang dapat digerakkan berosilasi dengan
cepat. Ada bilah stasioner yang tumpang tindih dengan bilah bergerak selama
pemangkasan rambut.
d) Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Kimia
1. Charging Baterai
aterai ialah perangkat yang dapat menyimpan energi kimia, dan
mengubahnya menjadi energi listrik. Dengan kata lain, perubahan energi
yang terjadi pada baterai adalah energi kimia menjadi energi
26
listrik. Baterai juga adalah penemuan penting dalam peradaban manusia
yang diinisiasi pada abad ke-17. Benda ini memanfaatkan perbedaan
polaritas yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari kutub negatif
ke kutub positif.
Seiring berjalannya waktu, jumlah elektron antara kedua kutub akan
menjadi seimbang sehingga aliran listrik terhenti. Supaya baterai bisa
digunakan lagi, charging perlu dilakukan.
2. Pembuatan Kapasitor
Kapasitator adalah penyimpan energi yang umum digunakan pada
rangkaian listrik. Alat ini terdiri atas 2 konduktor yang dipisahkan oleh
bagian yang bersifat dielektrik (sulit menghantarkan arus listrik).
3. Electroplating
27
katoda akan menarik Cu2+. Penarikan ini lama-kelamaan akan membuat
katoda terlapisi logam tembaga.
4. Elektrolisis
Pada proses elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi kimia.
Sebab pada proses ini, aliran listrik memang sengaja dilewatkan pada
substansi kimia sehingga substansi kimia tersebut mengalami perubahan.
Contohnya saja pada elektrolisis air yang bisa menghasilkan oksigen dan
hidrogen. Proses ini bisa membantu produksi oksigen di stasiun antariksa.
Selain itu, proses tersebut juga mendukung ide penggunaan hidrogen
sebagai bahan bakar kendaraan, meski efisiensinya masih dipertanyakan.
5. Korosi
Contoh energi listrik menjadi energi kimia juga bisa didapati pada
fenomena korosi. Korosi pada dasarnya adalah sebuah proses
elektrokimia.
Dalam hal ini, korosi bisa dipicu oleh aliran listrik akibat peletakan dua
jenis logam yang berdekatan pada medium konduktor (misalnya air laut).
Atau, keberadaan baterai kapal, kabel, dan lainnya yang memengaruhi
area di sekitarnya.
6. Pembuatan Chip
Microchip atau biasa disingkat chip adalah suatu benda kecil yang
memiliki beberapa manfaat sekaligus. Salah satunya adalah menyimpan
memori komputer.
Pembuatan chip sendiri membutuhkan langkah yang sangat kompleks.
Namun dalam salah satu pembuatannya diperlukan proses charging yang
pada dasarnya akan mengubah energi listrik menjadi kimia.
7. Perlindungan Katodik
Cathodic protection atau perlindungan katodik adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk melindungi bahan logam dari korosi dengan
menjadikannya sebagai sebuah katoda. Logam yang dilindungi tersebut
28
dihubungkan oleh logam lain yang dijadikan sebagai anoda yang mudah
teroksidasi. Usaha ini umum diterapkan pada sambungan pipa gas, kapal,
hingga tank bawah laut.
Pada beberapa kasus, anoda dan katoda bukan hanya disambungkan,
melainkan dihubungkan dengan sumber listrik. Dalam proses tersebut,
dengan demikian terjadi konversi energi. Dan karena itulah, usaha
perlindungan katodik termasuk dalam contoh energi listrik menjadi energi
kimia.
5. Energi Fisika Dalam Optik
Kedua ciri utama tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara
bersamaan sehingga dinamakan "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang
dinamakan spektrum pengahabisan dipersepsikan secara visual oleh indera
penglihatan sebagai warna. Bagian studi cahaya dikenal dengan sebutan optika,
merupakan bahan riset yang penting pada fisika modern.
29
Gelombang elektromagnetik mampu digambarkan sebagai dua buah
gelombang yang merambat secara transversal pada dua buah bagian tegak lurus yaitu
area magnetik dan area listrik. Merambatnya gelombang magnet akan mendorong
gelombang listrik, dan sebaliknya, masa merambat, gelombang listrik akan
mendorong gelombang magnet. Diagram di atas menunjukkan gelombang cahaya
yang merambat dari kiri ke kanan dengan area listrik pada bagian vertikal dan area
magnet pada bagian horizontal.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang
gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap
sekitar diterapkan dengan pendekatan paraksial geometris
30
seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya
yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini
dinamakan dengan optika geometris dan optika fisis.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang
menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya.Pada pada
tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat
dualitas partikel-gelombang, sampai tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Era ini dinamakan era optika modern dan cahaya diartikan sebagai
dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan arus partikel yang
dinamakan foton. Pengembangan semakin lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan
ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak
31
serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya
lainnya yaitu difusi dan hamburan.
A. Sifat Cahaya
32
memasuki medium yang berbeda. Setiap medium memiliki kerapatan yangg
berbeda.
Pembiasan arah rambat cahaya bergantung pada suatu aturan atau
hukum yang disebut hukum pembiasan. Hukum pembiasan ditemukan oleh
seorang ahli matematika asal Belanda yang bernama Willebrord van Roijen
Snell sehingga hukum ini lebih dikenal dengan sebutan hukum Snellius.
“Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan
berpotongan di satu titik”.
B. Energi foton
Energi foton adalah energi yang dibawa oleh satu foton. Jumlah energi
berbanding lurus dengan elektromagnetik foton dan dengan demikian, secara
ekuivalen, berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Semakin tinggi frekuensi
foton, semakin tinggi energinya. Setara, semakin panjang gelombang foton, semakin
rendah energinya.
Energi foton dapat diwakili oleh unit energi. Unit yang biasa digunakan untuk
menunjukkan energi foton adalah electronvolt (eV) dan joule (serta kelipatannya,
seperti microjoule). Karena satu joule sama dengan 6.24 × 10 18 eV, unit yang lebih
besar mungkin lebih berguna dalam menunjukkan energi foton dengan frekuensi yang
lebih tinggi dan energi yang lebih tinggi, seperti sinar gama, sebagai lawan dari foton
energi yang lebih rendah, seperti yang ada di wilayah frekuensi radio dari spektrum
elektromagnetik.
Rumus :
33
ℎ𝑐
𝐸=
𝜆
Keterangan :
E = energi foton
h = konstanta Planck
1.2398
𝐸 (𝑒𝑉 ) =
𝜆 (𝜇𝑚)
Oleh karena itu, energi foton pada panjang gelombang 1 μm, panjang gelombang
radiasi dekat inframerah, adalah sekitar 1,2398 eV.
𝑐
= 𝑓,
𝜆
Mengganti h dengan nilainya dalam J⋅s dan f dengan nilainya dalam hertz
memberikan energi foton dalam joule. Karenanya, energi foton pada frekuensi 1 Hz
adalah 6.62606957 × 10−34 joules atau 4.135667516 × 10−15 eV.
E = hv
34
h = konstanta Planck
v = frekuensi foton
1) Mata
Salah satu alat optik yang vital untuk melihat adalah mata. Lensa yang
terdapat pada mata manusia merupakan salah satu contoh terbaik dari lensa
cembung. Lensa ini memiliki bentuk yang sangat mulus dan lentur. Lensa
mata berfungsi untuk memfokuskan berkas-berkas cahaya. Kelebihan lensa
cembung pada mata adalah kemampuannya untuk menebal dan menipis secara
otomatis. Kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis disebut
dengan daya akomodasi mata.
2) Kamera
Ada dua alasan yang utama dari penggunaan lensa pada kamera. Lensa
berfungsi untuk mengumpulkan berkas cahaya dari suatu cakupan yang luas
dan menjatuhkannya pada film yang cukup kecil. Dengan menggunakan lensa,
maka bayangan yang dihasilkan akan lebih fokus dan jelas.
3) Kaca Pembesar (Lup)
Lup merupakan alat optik yang paling sederhana karena hanya terdiri
atas satu lensa cembung dan cara penggunaannya pun sangat sederhana. Alat
ini digunakan untuk membantu melihat benda-benda kecil. Bayangan yang
terbentuk oleh alat optik ini selalu diperbesar, tegak dan maya.
4) Mikroskop
Pada mikroskop dipasang dua buah lensa cembung. Kedua lensa
tersebut yaitu lensa okuler ( merupakan lensa yang mengarah ke mata)
dan lensa objektif (lensa yang mengarah ke objek atau benda). Pada
mikroskop terdapat bagian penting lainnya yang juga menggunakan prinsip
35
optik yaitu cermin. Cermin berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang
datang ke tempat benda.
5) Teropong
Berdasarkan alat optik yang digunakan, teropong dapat dibedakan menjadi
dua yaitu.:
- Teropong Bias (Refraktor)
- Teropong Pantul (Reflektor)
6) Periskop
Periskop digunakan untuk melihat daerah yang berada pada posisi
yang tidak sejajar dengan posisi pengamat. Pada prinsipnya, periskop terdiri
atas dua cermin datar atau prisma yang disusun berhadapan dengan sudut
tertentu.
Untuk menyaksikan langsung gerhana matahari, orang-orang membuat
periskop multi cermin (menggunakan banyak cermin). Tujuan menggunakan
banyak cermin adalah agar kuat cahaya yang masuk ke mata tidak sebesar
kalau melihat langsung ke matahari.
36
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan matri yang dijelaskan tersebut, bahwa energi dalam fisika dapat di
simpulkan yaitu :
1. Energi Kinetik
Perubahan posisi menunjukkan bahwa orang itu memiliki energi. Energi yang
dimiliki oleh benda yang bergerak disebut energi kinetik. Besar kecilnya energi
kinetik suatu benda bergantung kepada massa dan kelajuan benda tersebut.
2. Energi Potensial
Energi potensial merupakan energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukannya
atau kondisinya. Energi potensial memiliki beberapa bentuk diantaranya: energi
potensial gravitasi, energi potensial pegas, energi potensial listrik, dan lain-lain.
3. Energi Mekanik
Besarnya energi mekanik yang dimiliki oleh suatu benda pada setiap perubahan
posisi selalu tetap. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi mekanik.
Artinya jika pada suatu posisi energi potensial yang dimiliki benda maksimal, maka
pada posisi tersebut energi kinetiknya minimal
4. Energi Termal
Energi termal didefinisikan sebagai jumlah energi potensial dan energi kinetik yang
dimiliki oleh atom-atom dan molekul-molekul yang membentuk zat.
5. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan listrik.
Muatan listrik yang diam (statis) menimbulkan energi potensial listrik, sedangkan
muatan listrik yang bergerak (dinamis) menimbulkan arus listrik dan energi magnet.
37
6. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang tersimpan secara kimiawi. Makanan yang kita
makan menghasilkan energi kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Dengan
adanya energi kimia ini kita bisa beraktivitas.
7. Energi Nuklir
Pada reaksi kimia jumlah total nomor atom dan jumlah total nomor massa atom dari
seluruh partikel yang terlibat di dalam reaksi tidak mengala
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pemabaca agar menambah pengetahuan dari
makalah ini dan menggunakan energy serta mengetahui makna energy dengan baik
sehingga bijak dalam penggunaan energy di dalam kehidupan sehari-hari.
38
DAFTAR PUSTAKA
Agung Nugroho, 2006, Metode Pengaturan Penggunaan Tenaga Listrik
dalam upaya Penghematan bahan bakar Pembangkit dan Energi,
Fakultas Teknik Undip: Semarang.
Joel E. Arem. et. al, 1994, Science and Nature, Illinois: Louis
Erlangga.
Mohammad Ridwan, Dr., 1996, Peta Sumber Daya Energi Indonesia dan
PLTN sebagai Alternatif Penyedia Energi, Jakarta: Kantor Menristek.
39
Yuli Setyo Indartono, Krisis Energi di Indonesia: Mengapa dan Harus
Bagaimana,http://io.ppi-jepang.org/article.php?id=104
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://www.batan.go.id/
http://www.eia.doe.gov/kids/i
ndex.html
Andrew Liddle. 2015. An Introduction to Modern Cosmology. John Wiley & Sons.
hlm. 16. ISBN 978-1-118-69025-3.
Gregory Hallock Smith. 2006. Camera lenses: from box camera to digital. SPIE
Press. p. 4. ISBN 9780819460936.
Subekti, Wisbu. 2014. Menelusuri Konsep Energi Pada Fisika. Diakses pada 06
September 2022 di https://www.zenius.net/blog/energi-fisika
Utari, Rizkia M. 2016. Rangkuman Bab Cahaya & Alat Optik. Diakses pada 06
September 2022 di http://mayariz.mahasiswa.unimus.ac.id/fisika-
keperawatan/rangkuman-bab-cahaya-alat-optik/
40