DOSEN PENGAMPU:
ZULKARNAIN, M.Si
DI SUSUN OLEH:
ROZATUL MAULIDA
ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Usaha dan Energi”
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada segenap pembaca.
Apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon
maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang
paling sempurna, karena ilmu saya belum seberapa banyak, Karena itu saya sangat
menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………...........
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………............
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................
1.4 Manfaat ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Energi ....................................................................................
2.2 Bentuk-Bentuk Energi.............................................................................
2.3 Pengertian Usaha...................................................................................... 10
2.4 Hubungan Usaha dan Energi.................................................................... 11
2.5 Pengertian Daya...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ii
jenis kekuatan (jika tidak, konfigurasi baru akan menyelesaikan sendiri oleh medan
mendorong atau menarik partikel kembali ke posisi sebelumnya). Jenis energi “disimpan”
oleh kekuatan-ladang dan partikel yang telah dipaksa menjadi konfigurasi fisik baru di
lapangan dengan melakukan bekerja pada mereka dengan energi lain, disebut sebagai
energi potensial. Sebuah contoh sederhana dari energi potensial adalah pekerjaan yang
diperlukan untuk mengangkat benda dalam medan gravitasi, sampai mendukung. Setiap
kekuatan dasar alam dikaitkan dengan berbagai jenis energi potensial, dan semua jenis
energi potensial (seperti semua jenis energi lainnya) muncul sebagai massa energi, setiap
kali hadir. Setiap bentuk energi yang dapat diubah menjadi bentuk lain. Ketika energi
dalam bentuk lain selain energi panas, mungkin ditransformasikan dengan efisiensi yang
baik atau bahkan sempurna, untuk semua jenis energi lainnya, termasuk listrik atau
produksi partikel baru materi. Dengan energi termal, bagaimanapun, sering ada batas untuk
efisiensi konversi ke bentuk energi lainnya.
Dalam semua proses transformasi energi seperti itu, energi total tetap sama, dan
transfer energi dari satu energi ke energi lain, mengakibatkan kerugian untuk
mengkompensasi mendapatkan apapun. Prinsip ini, konservasi energi, pertama kali
disebutkan dalam awal abad 19, dan berlaku untuk setiap energi yang terisolasi. Menurut
teorema Noether, konservasi energi adalah konsekuensi dari kenyataan bahwa nerg-hukum
fisika tidak berubah dari waktu ke waktu . Meskipun energi total, energi tidak berubah
dengan waktu, nilainya mungkin tergantung pada kerangka acuan.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui beberapa tujuan dari
penulisan makalah ini diantaranya.
1. Untuk mengetahui pengertian energi
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk dari energi.
3. Untuk mengetahui bagaimana energi dan perubahannya.
4. Untuk mengetahui pengertian dari usaha.
ii
5. Untuk mengetahui hubungan antara usaha dan energi.
6. Untuk menegtahui pengertian dari daya.
BAB II
PEMBAHASAN
ii
bumi. Misalnya, matahari (energi cahaya) berperan pada pembuatan makanan bagi
kehidupan mahluk hidup lainnya.
| s = V1 . t = ½ a . t2 | (A)
Karena V2 = V1 + a. T.
Dengan substitusi persamaan a ke persamaan b diperoleh:
Jadi, usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap sebuah benda sama dengan perubahan energi
kinetik benda itu,menyimpulkan bahwa.Usaha dapat bernilai positif dan juga bernilai negatif. Oleh
ii
karena itu, energi kinetik juga dapat bernilai positif ataupun negatif. Oleh karena itu, ada dua
kemungkinan berikut:
Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan dengan gaya yang sama dengan penambahan energi kinetik
benda.
Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan dengan gaya yang sama dengan pengurangan energi kinetik
benda.
2. Energi Potensial
ii
Selain energi potensial gravitasi juga dikenal energi potensial pegas. Energi ini
dimiliki oleh benda yang dapat melentur seperti pegas atau busur panah. Pegas dan busur
panah harta benda sejenis akan memiliki energi potensial jika benda itu direntangkan atau
diciutkan.
Jika sebuah pegas direnggangkan oleh gaya F sejauh X, maka pegas tersebut akan
memiliki energi potensial sebesar :
Ep=1/2 kx2, atau Ep= F.x
Dengan : F= gaya pegas (N),
k= konstanta pegas (N/m),
X=pertambahan panjang pegas (m)
Energi potensial baik pada grafitasi maupun energi potensial pegas, perubahan
energi potensial suatu benda selalu terkait dengan perubahan posisi (gerak) benda. Jumlah
energi kinetik dan energi potensial yang dimiliki suatu benda pada suatu saat desebut
energi mekanik (Em). Bagi suatu benda, setiap saat berlaku hukum kekelan energi mekanik
Ek+Ep=konstan. Artinya, jika benda mengalami kenaikan salah satu energi dari
komponene energi mekanik (Ek atau Ep) maka komponen lainnya mengalami penurunan.
Contoh, jika benda dilempar vertikal, benda setiap saat mengalami penurunan energi
kinetik maka pada saat yang sama benda tersebut mengalami penambahan (kenaikan )
energi potensial.
4. Energi Mekanik
Energi mekanik juga dapat dinyatakan dengan perubahan posisi benda karena
pengaruh gaya (tarikan atau dorongan)
ii
Menggeser benda sejauh s dengan gaya F
Benda berupa balok ditarik oleh gaya F sebagaimana nampak pada gambar hingga
sejauh s. Energi yang digunakan untuk usaha menggeser benda sejauh s dengan gaya
sebesar F adalah W=F.s. Dimana F adalah komponen gaya yang sejajar dengan arah
perpindahan benda (s). Jika arah gaya F membentuk sudut α dengan arah perpindahan (s)
maka W = F Cos α.s
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Benda sampai di titik A pada ketinggian hA memiliki kecepatan VA. Setelah
sampai di titik B, pada ketinggian hB benda bergerak dengan kecepatan VB.
Jika gaya berat benda w = m . g, usaha gaya berat benda selama jatuh dari A sampai
B . Jadi, hukum kekekalan energi menyatakan bahwa, jika suatu benda hanya dipengaruhi
gaya-gaya konservasi maka energi mekanik itu dimanapun posisinya adalah konstan
(tetap).
Kalor adalah energi yang diterik oleh sebuah benda sehingga suatu benda itu naik
atau energi yang dilepaskan oleh suatu benda sehingga suhu benda itu turun atau wujud
benda berubah. Satuan energi untuk kalor biasanya dinyatakan dalam kalori. Satu kalori
adalah banyaknya kalor diperlukan untuk memanaskan air 1 gram sehingga naik 1 0C, satu
kilo kalori ialah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan air 1 kilogram (kg)
sehingga suhu naik 10 C.
a. Kalor jenis dan kapasitas kalor
Banyaknya kalor yang diterima oleh benda yang dipanaskan sebanding dengna
massa benda dan sebanding dengan turunannya suhu benda. Dengan demikian jika Q
menyatakan kalor yang diperlukan oleh m gram benda suhunya naik ∆t maka:
Q = m.c. ∆t
Dengan : Q = kalor yang diperlukan (kalor)
M = massa benda (gram)
c = kalor jenis benda (kalori-1. 0C-1.)
∆t = Selisih/perubahan suhu (0C)
Dari rumus di atas dapat memahami bahwa kalor jenis suatu zat adalah kalor yang
di[perlukan untuk menaikkan suhu 1 zat tersebut setinggi 1 derajat Celcius.
ii
Adapun kapasitas kalor (H) adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh m gram
benda sehingga suhu naik 10 C. Secara matematika dapat ditulis dalam bentuk rumus:
HN = Q∆t atau H = m.c
b. Azas Black
Pengukuran jumlah kalor yang dilepaskan dan diterima ketika dua benda yang
suhunya berbeda bercampur:
1) Jika dua benda saling bercampur, maka benda yang panas akan memberikan kalor
kepada benda yang dingin, sehingga suhu kedua benda itu sama.
2) Jumlah kalor yang diserap oleh benda yang dingin, sama dengan jumlah kalor yang
dilepaskan oleh benda yang panas.
3) Sebuah benda yang didinginkan akan melepaskan kalor yang sama banyaknya
dengan kalor yang diserapnya, jika benda itu dipanaskan.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip dasar Azas Black adalah:kalor
yang diterima sama dengan kalor yang dilepaskan.
6. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dimiliki oleh gerakan foton dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Gelombang cahaya mempunyai frekuensi dan panjang
gelombang tertentu, dengan kecepatan yang sama. Makin besar nilai panjang gelombang
maka makin kecil frekuensi dan sebaliknya. Bila ditulis dengan rumus seperti berikut ini:
c
υ=
λ
Dengan: υ = frekuensi (Hz)
c = kecepatan cahaya (3 x 108 ms-1)
λ = panjang gelombang
7. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang diakibatkan oleh gerakan partikel bermuatan
dalam suatu media (konduktor), karena adanya beda potensial antara kedua ujung
ii
konduktor. Besarnya energi listrik bergantung pada beda potensial dan jumlah muatan yang
mengalir.
W = q.E
Dengan: W= energi listrik (J)
q = muatan yang mengalir (C)
E = beda potensial listrik (V)
8. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang dikandung suatu senyawa dalam bentuk energi
ikatan antara atom-atomnya. Besarnya energi bergantung pada jenis dan jumlah pereaksi
serta suhu dan tekanan. Contoh penggunaan energi kimia yaitu pada aki motor
9. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom. Energi nuklir akan
keluar bila suatu inti akan berubah menjadi inti lain. Besarnya energi nuklir bergantung
pada jenis dan jumlah inti. Contoh penggunaan energi nuklir yaitu pada PLTN
ii
Ketika berjalan, otot-otot kaki melakukan usaha. Namun, jika kamu hanya
menahan sebuah benda agar benda tersebut tidak bergerak, itu bukan melakukan usaha.
Seseorang yang sudah menahan sebuah batu besar agar tidak menggelinding ke bawah
tidak melakukan usaha, walaupun orang tersebut telah mengerahkan seluruh kekuatannya
untuk menahan batu tersebut. Jadi, dalam fisika, usaha berkaitan dengan gerak sebuah
benda. Saat kita mendorong atau menarik benda, kita mengeluarkan energi. Usaha yang
kita lakukan tampak pada perpindahan benda itu.
Jika persamaan rumusan usaha kita tinjau lebih teliti, kita mendapatkan beberapa keadaan
yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda yaitu sebagai
berikut:
A. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan benda dan
cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan:
W = F. s karena θ
W = F. S . 1
B. Apabila θ = 900 maka arah gaya F tegak lurus dengan perpindahan arah benda dan cos θ
= 0,
sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu benda dan benda dipindahkan
ii
arah tegak lurus pada arah gaya, dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.
C. Apabila θ = 1800, maka arah gaya F berlawanan dengan arah perpindahan benda dan
nilai cos θ = -
1, sehingga W mempunyai nilai negatif. Hal itu dapat diartikan sebagai gaya atau benda
itu tidak melakukan usaha dan benda tidak mengeluarkan energi, tetapi mendapatkan
energi.
D. Apabila s = 0, maka gaya tidak menyebabkan benda berubah. Hal itu berarti W = 0.
Jadi,
meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu benda,namun jika benda itu tidak berpindah
maka,
Dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.
Satuan Usaha
Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah
meter (m). Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya
dan satuan perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule dipilih untuk
menghormati James Prescottot Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris yang
terkenal dalam penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.
1 joule = 1 Nm
karena 1 N = 1 Kg. m/s2
maka 1 joule = 1 Kg. m/s2 x 1 m
1 joule = 1 Kg. m2/s2
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega
joule (MJ).
1 kJ = 1.000 J
1 MJ = 1.000.000J
Apabila gaya yang bekerja pada suatu benda besar dan mengarahkannya
tetap maka grafik antara F dan perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar
dengan sumbu mendatar Grafik gaya F terhadap perpindahan s jika besar dan arah
F tetap
Dari grafik F – s, usaha yang sama dengan luas bangun yang dibatasi oleh garis
grafik dengan sumbu mendatar
Usaha: W = luas daerah yang diarsir
ii
Dengan demikian, dari diagram F – s dapat disimpulkan bahwa usaha yang
dilakukan oleh gaya F sama dengan luas bangun yang dibatasi garis grafik dengan
sumbu mendatar s.
Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah kita menemukan kasus pada suatu
benda, hanya bekerja dalam sebuah gaya tunggal. Misalnya, ketika Anda menarik
sebuah balok di sepanjang lantai. Selain gaya tarik yang Anda berikan, pada balok
juga bekerja gaya-gaya lain seperti: gaya menyalakan antara balok dan lantai, gaya
hambatan angin, dan gaya normal.
Jadi, usaha yang dilakukan oleh resultan beberapa gaya yang memiliki titik tangkap
sama adalah sama dengan jumlah aljabar usaha yang dilakukan oleh masing-masing
gaya. Jika pada sebuah benda bekerja dua gaya maka usaha yang dilakukan adalah:
W = W1 + W2
Jika terdapat lebih dari dua gaya:
W = W1 + W2 + W3 + ...... + Wn
atau W = ∑Wn
Usaha Negatif
Seorang anak mendorong sebuah balok dengan tangannya. Sesuai dengan hukum
III Newton, dapat disimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada balok dan tangan
dalam kasus ini sama besar tetapi arahnya berlawanan, yaitu FAB = -FBA. Tanda
negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Jika usaha dengan tangan pada balok
bernilai positif ( karena searah dengan perpindahan balok), maka usaha dengan
balok di tangan bernilai negatif.
Hubungan antara energi dan usaha. Misalnya, air memiliki energi untuk menghanyutkan
kayu. Satuan usaha sama dengan satuan energi, yaitu Joulu (J). ketika manusia ingin
memudahkan dalam melakukan usaha maka diperlukan suatu peralatan. Dalam ilmu fisika,
peralatan tersebut disebut dengan pesawat. Karena pesawat yang digunakan sederhana
maka disebut pesawat sederhana.
Adapun keuntungan dalam menggunakan pesawat anatara lain:
1. Dapat mengubah energi
2. Mengurangi gaya
3. Mempercepat pekerjaan
4. Mengubah arah
ii
2.4 Hubungan antara Usaha dan Energi
Anda sudah mengetahui bahwa energi adalah kemampuan melakukan usaha.
Definisi tersebut menunjukkan bahwa usaha memiliki kaitan yang erat dengan energi.
Ketika gaya melakukan usaha pada sebuah benda maka akan terjadi perubahan
energi pada benda tersebut. Usaha yang dilakukan pada sebuah benda yang bergerak
horisontal menyebabkan perubahan energi kinetik. Dengan demikian, besarnya usaha sama
dengan perubahan energi kinetik benda. Secara matematis ditulis sebagai berikut:
W = Δ Ek
W = Ek2-Ek1
Dengan:
W= usaha (J)
Ek= perubahan energi kinetik (J)
Ek2= energi kinetik akhir (J)
Ek1= energi kinetik awal (J)
Ketika anda mengangkat sebuah balok, kamu akan memberikan gaya dorong terhadap
balok. Ini berarti kamu telah melakukan usaha yang menyebabkan benda tersebut
mengalami perubahan energi potensial. Secara matematis, dapat ditulis persamaannya
sebagai berikut:
W EpΔ
W = Ep2-Ep1
W = m g (h2-h1)
Dengan:
W = usaha (J)
Δ Ep = perubahan energi potensial (J)
Ep1 = energi potensial awal (J)
Ep2 = energi potensial akhir (J)
Contoh soal:
Sebuah benda massanya 20 kg bergerak dengan kelajuan 10 m/s dalam waktu 4
sekon, kelajuannya berubah menjadi 15 m/s. Jarak yang ditempuh benda tersebut adalah
100m. Tentukan usaha yang dilakukan benda tersebut!
Penyelesaian
Diketahui:
m= 50 kg
v1= 10 m/s
v2= 15 m/s
ii
Ditanya:
W=....?
Jawab
1
W= 2 m(v22-v12)
1
= 2 20 (152-102)
=10 (225-100)
=10x125
=1.250 J
Jadi, usaha benda tersebut adalah 1.250J
W
P=
Keterangan:
t
P = daya (Joule/sekon)
W = usaha (Joule)
t= waktu (sekon)
Satuan daya yaitu Joule/sekon. Dalam satuan SI disebut sebagai watt dilambangkan W.
Bagaimana hubungan antara daya, kecepatan, dan usaha? Ingat kembali hubungan antara
gaya dan usaha yang dirumuskan dengan W = F x s.
Gaya F yang bekerja pada benda yang sedang bergerak sejauh s, sehingga:
W= F x s
W Fxs
P= = =F . v
t t
Jadi, daya juga dapat dirumuskan:
ii
P=Fxv
Keterangan:
P = daya (watt)
F = gaya (N)
V = kecepatan (m/s)
ii
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpilkan sebagai berikut.
1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Sebuah benda dapat
dikatakan mempunyai energi apabila benda itu menghasilkan gaya yang dapat
melakukan usaha atau kerja.
Ada beberapa bentuk energi diantaranya:
1) Energi Kinetik
2) Energi Potensial
3) Energi Potensial Gravitasi
4) Energi Mekanik
5) Energi Panas ( Kalor)
6) Energi Cahaya
7) Energi Listrik
8) Energi Kimia
9) Energi Nuklir
2. Usaha dihasilkan oleh gaya yang dikerjakan pada suatu benda sehingga benda itu
berpindah tempat dan usaha tidak terlepas dari gaya dan perpindahan.
3. Ketika gaya melakukan usaha pada sebuah benda maka akan terjadi perubahan
energi pada benda tersebut. Usaha yang dilakukan pada sebuah benda yang
bergerak horisontal menyebabkan perubahan energi kinetik.
4. Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika perubahan energi ini
diukur setiap satu sekon, akan didapatkan sebuah besaran baru yaitu perubahan
usaha setiap satu sekon. Besaran tersebut disebut daya. Jadi, daya dapat
didefinisikan sebagai perubahan energi setiap satu sekon.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disarankan sebagai berikut.
19
2) Kepada Masyarakat, hendaknya masyarakat setidaknya mengetahui pengertian
energi dan bentuk-bentuk dari energi, pengerian usaha, hubungan antara usaha dan
energi dan pengertian dari daya.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, I Gede. 2012. Konsep Dasar IPA 2. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sebastian, Egank. 2013. Usaha dan Energi. file:///F:/ipa/Fisika.htm. Diakses pada Sabtu 4
November 2023.
Resnick, Halliday. 1985. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Muda, Hugh D & Roger A Freedman. 1999. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
20