Diasuh oleh
Drs.H.Letfariasmi
Hp. 08126728312
Guru SMA 2 Pariaman th. 1984-1987. Mata Pelajaran
Bahasa Inggeris.
Gugu SMA PGRI 1 Padang 1988-sekarang. Mata Pelajaran
Bahasa Inggeris
Dosen Ke PGRI an di STIKIP PGRI 2001 sekarang
Pengurus PGRI Provinsi Sumatera Barat,dari th. 2001sd
sekarang. Pelatihan tentang Oganisasi Guru.
Kerja sama PGRI-EI-Consortium.
TOPIK II
SERIKAT PEKERJA (TRADE UNION)
Serikat pekerja adalah organisasi pekerja yang didirikan
pekerja dijalankan oleh pekerja, dibiayai oleh pekerja
untuk memperjuangkan kesejahteraan pekerja,
melindungi pekerja, dan keluarganya.
PGRI adalah oganisasi pekerja guru (Teacher Union)
Sesungguhnya istilah Trade Union adalah organisasi
pekerja pabrik( industry), tambang,
pekerja/buruh/kuli/karyawan dsb.
Atau orang yang berkerja untuk mendapatkan upah dan
gaji. Makanya banyak istilah industry.
DEMOCRATIC
INEPENDENT
RESPOSIBILITY
SOLIDARITY
TOPIK III
SEJARAH
Zaman Penjajahan
Guru guru sudah berkelompok tapi masih kental nengan
kepentingan; kelompok guru sekolah Belanda, kelompok
guru sekolah agama Muhammad Diyah, kelompok guru
sekolah Kristen. Setelah lahirnya gerakan nasional yang
dipelopori pemuda pelajar th. 1908 yang dikenal dengan
Boedi Oetama, dan diikuti Konggres Pemoeda tgl. 28
Oktober 1928 terkenal sumpah pemoeda; berbangsa satu
bangsa Indonesia, bertanah air satu, tanah air Indonesia,
dan berbahasa
Perjuangan guru mengajarkan/menanamkan nilai
kebangsaan kepada anak didiknya, adanya yang ikut
perang seperti Jendral Sudirman.
Semangat kebangsaan semakin kuat akhirnya guru guru
Indonesia juga membentuk organisasi guru pada tahun
1936 disingkat dengan PGI.
Zaman Kemerdekaan (awal kemerdekaan)
TOPIK IV
PERSATUAN GURU REPOBLIK INDONESIA
(PGRI)
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART)
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
BAB III
JATI DIRI
Pasal 3
PGRI adalah Organisasi Perjuangan, organisasi profesi,
dan organisasi ketenaga kerjaan.
BAB IV
SIFAT DAN SEMANGAT
Pasal 4
(1)
BAB I
KODE ETIK GURU INDONESIA DAN IKRAR GURU
INDONESIA
Pasal 1.
(1)
Kode Etik Guru Indonesia merupakan
Etika Jabatan guru yang menjadi landasan moral dan
pedoman tingkah laku profesi yang dijunjung tinggi,
diamalkan, dan diamankan oleh setiap guru
Indonesia.
(2)
Ikrar Guru Indonesia merupakan
penegasan kebulatan tekat anggota PGRI dalam
penghayatan dan pengamalan Kode Etik Guru
Indonesia.
(3)
Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia
tercantum dalam naskah tersendiri.
(4)
Setiap anggota PGRI wajib
memahami, menghayati dan mengamalkan dan
menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia dan Ikrar
Guru Indonesia.
(5)
Tata cara penggunaan pengucapan
Ikrar Guru Indonesia diatur lebih lanjut dalam
ketentuan tersendiri.
BAB X
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 10
Yang dapat diterima menjadi anggota PGRI adalah warga
Negara Republik Indonesia yang dengan sukarela
menggajukan permohonan menjadi anggota serta serta
Pasal 13
(1)
a. Hak
b. Hak
c. Hak
d. Hak
e. Hak
bicara,
suara,
memilih,
dipilih,
membela diri,
Wkl. Ketua
Wkl.Ketua
Sekretaris Umum
Wkl. Sekretaris Umum
Wkl.Sekretaris Umum
Bendahara
Wkl. Bendahara
+ Biro
2. PGRI Kabuapaten/Kota
Ketua
Wkl. Ketua
Wkl. Ketua
Sekretaris
Wkl. Sekretaris
3. PGRI Cabang (kecamatan)/Cabangkhusus
Ketua
Wkl.Ketua
Sekretaris
Wkl.Sekretaris
Bendahara
4. PGRI Ranting (Desa/Kelurahan)
Ketua
Wkl. Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota.
Anak Lembaga dan Badan Khusus (ASET PGRI)
1. Lembaga Pendidikan dari TK sd. PT dikelola oleh
Bandan Hukum dibawah PGRI (YPLP/PPLP) Yayasan
ini member kontribusi kepada PGRI
2. Asosiasi MGMP
3. Dewan Kehormatan Guru
4. LKBH
TOPIK
GURU PROFESIONAL
Undang undang Guru dan Dosen No. 14 th.
2005
BAB I
KETNTUAN UMUM
Pasal 1
BAB III
PRINSIP PROSEIONALITAS
Pasal 7
3. Prinsip profesionalitas
(1) Profesi guru dan profesi dosen merupakan
bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat,minat, panggilan jiwa, dan
idealism.
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak
mulia.
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang
pendidikan sesuai dengan tugas;
Pasal 20
KEWAJIBAN
Dalam melakasnakan tugas keprofesionalan, guru
berkawajiban;
a. Merencanakan pembelajaran,melaksanakan proses
proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai
dan mengevalusi hasil pembelajaran;
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmupengetahuan, technology dan
seni;
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas
dasarpertimbangan jenis kelamin, agama, suku,
ras,dankondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, status sosial ekonomi perserta didik dalam
pembelajaran,
OGANISASI PROFESI
PASAL 41
(1) Guru membentuk organisasi profesi yang
bersifat inependen.
(2) Organisasi profesi sebagaimana yang dimaksu
ayat (1) berfungsi untuk memajukan profesi,
meningkatkan kopetensi, karier, wawasan
kependidikan, perlinungan profesi, kesejahteraan,
dan pengapdian kepada masyarakat.
(3) Guru wajib menjadi anggota organisasi perofesi.
(4) Pembentukan organisasi profesi sebagai mana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan
undang-undang.
(5) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat
memfasilitasi organisasi profesi guru dalam
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
profesi.
Pasal 42
Organisasi profesi guru mempunyai kewenangan:
a. Menetapkan dan menegakan kode etik;
b. Memberikan bantuan hokum kepada guru;
c. Memberikan perlindungan profesi kepada guru;
Pasal 44
(1)Dewan kehomatan guru dibentuk oleh organisasi profesi guru.
(2) keanggotaan serta mekanisme kerja dewan kehormatan guru
sebagai mana yang dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Anggaran
Dasar organisasi profesi guru.
(3)Dewan kehormatan guru sebagai mana dimaksud pada ayat
(1)
untuk mengawasi pelaksanaan kode etik guru dan
memberikan
rekomendasi pemberian sanksi atas melanggaran kode etik
oleh guru.
(4)Rekomendasi dewan kehormatan profesi guru sebagai mana
dimaksud pada ayat (3) harus objektif, tidak diskrimanatif,
dan tidak
melanggar dengan anggaran dasar organisasi profesi serta
peraturan
undang-undangan.
Perlindungan
Kode Etik Guru
PERTEMUAN VI
PELINDUNGAN HUKUM
LKBH
Pengurus diangkat oleh pengurus PGRI untuk masa
bakti 5 th.
Struktur
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Status dalam organisasi anak lembaga
TUGAS LKBAH
Sosialisasi
Mediasi
PERLIDUNGAN TERHADAP GURU OLEH LKBH
1. Perlindungan Hukum bila guru tersangkut
kriminal/kejahatan, menghukum siswa secara
phisik.
2. Perlindungan Profesi bila hak hak guru guru
dirugikan setperti gaji tidak dubayar, dipecat
dsb.
3. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Perlidungan hak atas kekayaan intelektual, bila
guru membuat buku ajar dan media pendidikan
TOPIK VI
EDUCATION UNION(EI)
Ogansisasi Guru Dunia yang merupakan
penggabungan 2 Oganisasi Guru
Yaitu WCTOP (World Confedaration of Teaching
Profession dengan IFFTU (International
Federation Free Teacher Union) th. 1993 di
Stocolm, Swedia
Jumlah anggota 30 Jt guru dan pekerja
pendidikan, 450 Organisasi Guru, di 155
Negara.
EI hubungan kerja dengan UNESCO, dan IBE
International Bereau of Education. (PBB)
EI punya hubungan Konsultative dengan
ECOSOC atau Dewan Ekonomi Dunia
EIsecara khusus bekerjasan dengan ILO,WHO,
World Bank dsb.
TUJUAN
1. Menghapus kemiskinan (To End Poverty)
2. Meningkatkan harakat martabat guru serta
memperjuangkan kesejahteraan guru dan pekerja
pendidikan.
PERTEMUAN VI
EI
ACT
GURU NUSANTARA
PGRI DENGAN ORGANISASI GURU NEGARA SAHABAT
PERTEMUA VII
SRTATEGI PERJUANGAN PGRI
PERTEMUAN VIII
PROBLEM SOLVING
PERTEMUAN IX
PENDIDIKAN PROFESI
Ps.
Guru wajib mendapatkan sertifikasi, bagi guru yang telah
memperoleh sertifikasi dinyatakan sebagai guru
professional, kepada ybs. Diberikan tambahan
kesejahteraan yang disebut Tunjangan Profesi Guru (TPG)
Sebesar 1X gaji pokok.
Untuk mendapatkan sertifikat guru profesional kita
mengenal pelaksanaan sbb.:
1. Portofolio dengan cara mengumpulkan bukti bukti
ijazah dibindang pendidikan, lama bertugas sebagai
guru, pelatihan pelatihan yang menunjang profesi,
keatifan dilembaga Ilmiah yang relevan dengan
pelajaran dan wawasan professional.
2. Padauan portofolio, dengan diklat diakhiri dengan
ujian
3. Melalui tes dan diklat.
4. Jenjang Pendidikan S2, dan S3
5. Jenjang Pangkat.
KOMPETESI GURU
KOMPETENSI PEDAGOGIK
1. Menguasai karateristik peserta didik aspek
fisik, moral, social, cultural, emosional, dan
intelektual.
2. Menguasai teory belajar dan prinsip prinsip
pembellajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait
dengan bidang pengembangan yang
diampu.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan
yang mendidik.
5. Memamfaatkan tekhnologi informasi dan
komunikasi untuk kempentingan
penyelenggarakan kegiatan
6. Memfalitasi pengembangan profesi perserta
didik untuk mengaktualisasi berbagai
potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilain dan evaluasi
proses dan hasil belajar.
9. Memamfaakan hasil penilaian dan evaluasi
untuk kepetingan belajar.
10.
Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan
kualitas pembelajaran.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1. Bertindak sesuai dengan norma agama,
hokum, social,dan kebudayaan sosial
Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta
didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang
mamtap, stabil dewasa, arif dan berwibawa.
4. Menunjukan etos kerja tanggung jawab
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan
rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
KOMPETENSI PROFESIONAL
1. menguasai materi, struktur, konsep, dan
pola piker keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
3. Mengembangankan materi pembelajaran
yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
PERTEMUAN X
HASIL PERJUANGAN PGRI UNTUK KESEJAHTERAAN GURU