Anda di halaman 1dari 39

MATA KULIAH KE-PGRI-AN

Diasuh oleh
Drs.H.Letfariasmi
Hp. 08126728312
Guru SMA 2 Pariaman th. 1984-1987. Mata Pelajaran
Bahasa Inggeris.
Gugu SMA PGRI 1 Padang 1988-sekarang. Mata Pelajaran
Bahasa Inggeris
Dosen Ke PGRI an di STIKIP PGRI 2001 sekarang
Pengurus PGRI Provinsi Sumatera Barat,dari th. 2001sd
sekarang. Pelatihan tentang Oganisasi Guru.
Kerja sama PGRI-EI-Consortium.

Basic Trade Union th.2000


Union leadership th.2001
M. Jhon Thompson Fellewship Course Kul.Msia 2001
Union in House News Letter
Union Finance

dan pengurus Yayasan Pendidikan PGRI Padang,


Sumatera Barat yang membawahi. STIKIP, dan SMA PGRI
1 Padang
Kontrak Kuliah
1. Mahasiswa wajib menjaga ketertiban selama kuliah
berlansung

2. Mahasiswa yang diizinkan mengikuti kuliah bila


berpakaian sopan, (tidak pakai baju kaus oblong,
tidak pakai sandal, dan tidak boleh merokok.)
3. Mahasiswa boleh mengikuti ujian sampai
mendapatkan nilai dengan kehadiran minimal 10 x
pertemuan.
4. Mahasiswa wajib membuat resume kuliah, kliping
tentang prilaku baik buruk guru Indonesia (Kode Etik)
di Surat khabar, atau interne latihan menemukan
dan memecahkan masaalah sekolah, orang tua dan
murid, lat bobot nilai 20%,tugas ini disrahkan pada
kuliah terakhir.

MATERI AJAR KE PGRI AN STIKIP PGRI PADAN SUMBAR


Pertemuan I
KE-PGRI-AN
Tujuan Mempelajari mata kuliah ke PGRI an
1. PGRI adalah organisasi pekerja yang pekerjaan
mengajar disekolah formal. Lengkapnya disebut
Persatuan Guru Republik Indonesia.
2. Anda adalah calon guru.
3. Memperkenalkan dunia guru.
4. Anda kuliah dilembaga pendidikan yang di bina oleh
PGRI.
TOPIK 1. Guru sebagai pekerja
Guru menurut ILO dan Unesco adalah pekerja
(worker), karena intinya guru bekerja untuk
mendapatkan upah atau gaji alias kesejahteraan.
Undang undang guru dan dosen th. 2005, no. 14.
Sebutan untuk guru professional. (guru ahli
dibidangnya, sejahtera, bermatabat dan terlindungi).
Sebagai pekerja pasti adalah masalah yaitu
masaalah kerja, kesejahteraan dll.
Perlakuan terhadap guru dari masa ke masa

Zaman Belanda, dan awal kemerdekaan guru


disegani dalam segala hal
Zaman Orde lama, dan (Pres. Soekarno ) sd
Orde Baru Pres. Soeharto guru terabaikan dari
segala hal.
Guru setelah lahirnya Undang undang guru dan
dosen, mulai
Membaik, namun masih saja ada perlakuan yang
tidak layak terhadap guru yang berhubungan akan
hak hak ketenaga kerjaan. (sumber; sejarah PGRI,
smnr. PGRI-EI)

TOPIK II
SERIKAT PEKERJA (TRADE UNION)
Serikat pekerja adalah organisasi pekerja yang didirikan
pekerja dijalankan oleh pekerja, dibiayai oleh pekerja
untuk memperjuangkan kesejahteraan pekerja,
melindungi pekerja, dan keluarganya.
PGRI adalah oganisasi pekerja guru (Teacher Union)
Sesungguhnya istilah Trade Union adalah organisasi
pekerja pabrik( industry), tambang,
pekerja/buruh/kuli/karyawan dsb.
Atau orang yang berkerja untuk mendapatkan upah dan
gaji. Makanya banyak istilah industry.

PRINSIP PERINSIP SERIKAT PEKERJA (TRADE


UNION)

DEMOCRATIC
INEPENDENT
RESPOSIBILITY
SOLIDARITY

Usaha atau perjuangan oganisasi pekerja untuk


memperjuangkan kesejahteraan, menggunakan istilah
industry.
Dengan tahapan Sbb.
Audiency
Negosiasi (collective Voice, dan Collective
Bargaining)
Staking kalau gagal negosiasi yaitu pekerja
tetap pergi kerja tapi tidak melaksanan tugas
alias duduk saja.
On stage atau unjuk rasa (demonstrasi),
Strike (mogok).
Hal ini dibenarkan oleh undang undang ketenaga kerjaan
yang disebut industrial action.
Organisasi Pekerja atau Trada Union dibangun atas
semangat senasib seperjuangan (solidarity), sesama
pekerja dimanapun diberbagai tingkat samapai ke tingkat
dunia.
Di Indonesia dikenal dengan KSPI, dan di tingakat dunia
disebut International Trade Union Counsil dengan
anggota 125 juta orang.
Liric lagu trade union
Solidarity Forever
One little pushes cant move a mountain,
Two little push cant move a mountain,
Many little push cant move a mountain

Lets move mountain together.


Liric lagu
I have a dream

KEPEMIMPINAN SERIKAT PEKERJA


Kepemimpinan Serikat Pekerja yaitu bentuk
kepemimpinan TRANSFORMASI: yaitu kepemimpinan
dimana pemimpin harus mampu meujudkan
keinginan anggota dengan kata lain kalau terjadi
Demo pekerja pemimpin harus berada dibaris depan.
VISI DAN MISI ORGANISASI
JARINGAN SERIKAT PEKERJA NASIONAL DAN
INTERNATIONAL
(Sumber smnr. PGRI-EI)

TOPIK III
SEJARAH
Zaman Penjajahan
Guru guru sudah berkelompok tapi masih kental nengan
kepentingan; kelompok guru sekolah Belanda, kelompok
guru sekolah agama Muhammad Diyah, kelompok guru
sekolah Kristen. Setelah lahirnya gerakan nasional yang
dipelopori pemuda pelajar th. 1908 yang dikenal dengan
Boedi Oetama, dan diikuti Konggres Pemoeda tgl. 28
Oktober 1928 terkenal sumpah pemoeda; berbangsa satu
bangsa Indonesia, bertanah air satu, tanah air Indonesia,
dan berbahasa
Perjuangan guru mengajarkan/menanamkan nilai
kebangsaan kepada anak didiknya, adanya yang ikut
perang seperti Jendral Sudirman.
Semangat kebangsaan semakin kuat akhirnya guru guru
Indonesia juga membentuk organisasi guru pada tahun
1936 disingkat dengan PGI.
Zaman Kemerdekaan (awal kemerdekaan)

Tepat seratus hari setelah proklamasi 17 Agustus 1945.


Guru guru iIndonesia membentuk Organsasi PGRI. Di Kota
Solo Jawa Tengah.
Ketua Pertama; Rn. Khoesnan (karena dianggap
berhasil presiden Soekarno mengangkat beliau
menjadi Mentri Perburuhan dan sosial)
PGRI sebagai organisasi serikat pekerja guru. Artinya
PGRI berjuanuntuk meningkatkan kesejah teraan guru
pada era ini gaji guru lebih tinggi dibandingkan dengan
pegawai negeri lain, guru sangat dihargai, dan orang
bangga menjadi guru, dan dampaknya kualitas
pendidikan sangat baik.
Zaman Komunis ( th. 1955-1965)
Setelah masuk kumunis ke tanah air, dan berkembang
paham ini berobahan politikjuga berubah, presiden
Soekarno seperti tidak berdaya, paham yang
mengajarkan pahan sosialis rakyat bekerja untuk negera,
menentang kapitalis, semuanya milik Negara, tidak
mengenal milik pribadi, yang terjadi adalah pemiskinan
rakyat (termasuk guru, PNS, dan pekerja tetap) Negara
pun hampir kolap.
Stuasi seperti yang diingin oleh komunis. Klimaknya
terjadi G 30 S ditandai pembunuhan 7 jendral
Th.1965 PGRI pun disusupi Komunis, PGRI beach dua
yang di kenal dengan PGRI Vaksentral (Pancasila) dan
PGRI non Vaksentral ( komunis)

Mada masa ini terjadi peralihan kepemimpinan Negara


dari Presiden Ir. .Soekarno ke Presiden Jendral Soeharto
Periode Peralihan Orla ke Orba 1966-1969
PGRI terjadi juga pembersihan antek antek PKI, yang
pelopori oleh KAGI
(Kesatuan Aksi Guru Indonesia) pro Pancasila.
ERA SOEHARTO
Era Soeharto selama rezim ini berkuasa 32 th. Pola
kepemimpinan meliter lebih menonjol demokrasi tidak
berjalan, pembangunan dititik beratkan kepada
pertumbuhan ekonomi, dengan selogan penghematan.
Pembangunan pendidikan terabaikan, perhatian terhadap
guru juga tidak baik gaji rendah, profesi guru bukan karir
menjanjikan, PGRI yang tadinya organisasi Serikat Pekerja
guru, berobah menjadi organisasi profesi(kerja guru
mengajar dan penataran untuk menigkatkan kwalistas)
perbaikan kesejahteraan tunggu saja pemerintah. Semua
serikat pekerja dilarang di Indonesia.
Zaman Reformasi
Dengan jatuhnya pemerintah Soeharto melalui gerakan
yang disebut reformasi th. 1995. Reformasi yang
dimaknai perobahan. System perpolitikan di Indonesia
berobah Demokrasi sepertinya terbuka sumbat, termasuk
juga PGRI tidak menyianyaikan kesempatan, PGRI
kembali sebagai organisasi Serikat Pekerja.(keputusan
Kongrres PGRI XIX Bandung) Artinya guru melalui PGRI
berjuang untuk memperbaiki kesejahteraan, haakat dan

martabat. Puncaknya lahirnya undang undang guru dan


Dosen No. 14 Th. 2005. Sejak itu sampai sekarang
kesejahteraan guru sudah Nampak membaik. Sungguh
belum seperti yang diharapkan.
(sumber; Buku setatus tahun perjuangan Guru kerja sama
Diknas dengan PB. PGRI th. 2008 )

TOPIK IV
PERSATUAN GURU REPOBLIK INDONESIA
(PGRI)
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART)
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1

Organisasi ini bernama Persatuan Guru Republik


Indosesia disingakat PGRI.
Persatuan Guru Republik Indonesia didirikan pada 25
November 1945 dalam Konggres Guru Indonesia di
Surakata untuk waktu yang tidak ditntukan.
Organisasi tingkat nasinal berkedudukan di ibu kota
Negara Republik Indonesia.
BAB II
DASAR
Pasal 2
PGRI berdasarkan Pancasila dan Undang undang Dasar
1945.

BAB III
JATI DIRI
Pasal 3
PGRI adalah Organisasi Perjuangan, organisasi profesi,
dan organisasi ketenaga kerjaan.
BAB IV
SIFAT DAN SEMANGAT
Pasal 4
(1)

PGRI adalah organisasi yang bersifat:

a. Unitaristik tanpa memandang perbedaan ijazah,


tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan,
gender, dan asal usul.
b. Independen yang berlandaskan pada perinsip
kemandirian organsasi dengan mengutamakan
kemitra sejajaran dengan berbagai pihak.
c. Non partai politik, bukan merupakan bagian dari
dan tidak berafiliasi kepada partaipolitik.
(2)
PGRI memiliki dan melandasi
kegiatannya pada semangatdemokrasi,
kekeluargaan, keterbukaan dan tanggung jawab
etika, moral serta hokum.
BAB V
KEDAULATAN
Pasal 5
Kedalautan organisasi ada ditangan anggot dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh konggres.
BAB VIII
KODE ETIK DAN IKRAR GURU INDONESIA
Pasal 8
(1)
PGRI memiliki dan melaksanakan
Kode Etik dan Ikral Guru Indonesia.
(2)
Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia
tersebut dalam ayat (1) diatur dalam ART dan
peraturan tersendiri.
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

BAB I
KODE ETIK GURU INDONESIA DAN IKRAR GURU
INDONESIA
Pasal 1.
(1)
Kode Etik Guru Indonesia merupakan
Etika Jabatan guru yang menjadi landasan moral dan
pedoman tingkah laku profesi yang dijunjung tinggi,
diamalkan, dan diamankan oleh setiap guru
Indonesia.
(2)
Ikrar Guru Indonesia merupakan
penegasan kebulatan tekat anggota PGRI dalam
penghayatan dan pengamalan Kode Etik Guru
Indonesia.
(3)
Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia
tercantum dalam naskah tersendiri.
(4)
Setiap anggota PGRI wajib
memahami, menghayati dan mengamalkan dan
menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia dan Ikrar
Guru Indonesia.
(5)
Tata cara penggunaan pengucapan
Ikrar Guru Indonesia diatur lebih lanjut dalam
ketentuan tersendiri.
BAB X
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 10
Yang dapat diterima menjadi anggota PGRI adalah warga
Negara Republik Indonesia yang dengan sukarela
menggajukan permohonan menjadi anggota serta serta

memenuhi persyartan yang ditentukan dalam Anggaran


Rumah Tanggga.
Pasal 11
Keanggotaan berakhir
a. Atas permintaan sendiri,
b. Karena diberhentikan,
c. Karena meninggala dunia.
Pasal 2
(1)
Setiap anggota berkewajiban :
a.Menjunjung tinggi nama dan kehormatan
organisasi serta Kode
Etik Guru Indonesia.
b.Mematuhi Anggaran Dasar ,Anggaran Rumah
Tangga,
peraturan-peratran dan disilplin organisasi.
c.Melaksanakan program organisasi secara aktif.
(2)Tata cara melaksanakan kewajiban anggota diatur
dalam
Anggaran Rumah Tangga.
ANGGARAN RUMAH TANGGA.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Jenis Keanggotaan

Jenis keanggotaan terdiri dari:


a. Anggota biasa,
b. Anggota luarbiasa,
c. Anggota kehormatan.
Pasal 3
Anggota Biasa
Yang dapat menjadi anggota biasa adalah:
a. Para guru/dosen dan tenaga kependidikan,
b. Para ahli yang menjalankan pekerjaan pendidikan,
c. Mereka yang menjabat pekerjaan di bidang
pendidikan.
d. Pensiunan yang dimaksud dalam butir (a), (b), dan
(c) pasal ini yang tidak menyatakan dirinya keluar
dari keanggotaan PGRI.
Pasal 4
Anggota Luar Biasa
Yang dapat menjadi anggota luar biasa:
a. Para petugas lain yang erat kaitannya dengan
tugas kependidikan,
b. Mereka yang berijazah lembaga pendidikan
tetapi tidak bekerja dibidang pendiikan.

Pasal 13
(1)
a. Hak
b. Hak
c. Hak
d. Hak
e. Hak

Setiap anggota mempunyai :

bicara,
suara,
memilih,
dipilih,
membela diri,

f. Hak untuk memperjuangkan peningkatan harkat


dan martabat
g. Hak memperoleh pembelaan dan perlindungan
hokum
(2)
Tatacara penggunaan dan
peaksanaan hak anggota diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB XIV
FORUM ORGANISASI
Pasal 44
Jenis Forum Organisasi
Forum Organisasi terdiri dari;
a. Konggres
b. Kongres Luar biasa
c. Konferensikerja Kerja Nasional (KONKERNAS)
d. Konfererensi PGRI Provinsi (KONPROV)
e. Konferensi PGRI Provinsi Luar Biasa (KONPROVLUB)
f. Konferensi Kerja PGRI Provinsi (KONKERPROV)
g. Konferensi PGRI Kabupaten/Kota
(KONKAB/KONKOT)
h. Koferensi PGRI Kabupaten/Kota
(KONKABLUB/KONKOTLUB)
i. Konferensi Kerja PGRI Kabupaten /Kota
(KONKERKAB/KONKERKOT)
j. Konferensi Cabang dan Cabang Khusus
(KONCAB/KON
CABSUS)
k. Konferensi cabang/Cabang khusus Luar Biasa
(KONCABLUB/KONCASUSLUB)

l. Konferensi Kerja PGRI Cab/Cabang Khusus


(KONKERCAB/KONKERCABKUS
m.
Rapat Anggota PGRI Ranting
(RAPRAN)
n. Rapat Pengurus dan Pertemuan lainya.
o. Media tulis ; majalah, Buletin, News Letter,
wibeste. Dsb.
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
BAB IX
SSUSUNAN PENGURUS

PB. PGRI (Tingkat Nasional) 25 orang


1.Ketua Umum
2.Ketua
3.Ketua
4.Ketua
5.Ketua
6.Ketua
7.Ketua
8.Sekretaris Jendral
9.Wakil Sekretaris Jendral
10.Wakil Sekretaris Jendral
11.WakilSekretaris Jendral
12.Bendahara
13.Wakil Bendahara
b. Departemen. No. 14-25
1. PGRI Provinsi
Ketua
Wkl. Ketua

Wkl. Ketua
Wkl.Ketua
Sekretaris Umum
Wkl. Sekretaris Umum
Wkl.Sekretaris Umum
Bendahara
Wkl. Bendahara
+ Biro
2. PGRI Kabuapaten/Kota
Ketua
Wkl. Ketua
Wkl. Ketua
Sekretaris
Wkl. Sekretaris
3. PGRI Cabang (kecamatan)/Cabangkhusus
Ketua
Wkl.Ketua
Sekretaris
Wkl.Sekretaris
Bendahara
4. PGRI Ranting (Desa/Kelurahan)
Ketua
Wkl. Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota.
Anak Lembaga dan Badan Khusus (ASET PGRI)
1. Lembaga Pendidikan dari TK sd. PT dikelola oleh
Bandan Hukum dibawah PGRI (YPLP/PPLP) Yayasan
ini member kontribusi kepada PGRI
2. Asosiasi MGMP
3. Dewan Kehormatan Guru
4. LKBH

5. Gedung Guru di Jl. Tanah Abang- Jakarta


6. Majalah guru
7. Bank Guru

TOPIK
GURU PROFESIONAL
Undang undang Guru dan Dosen No. 14 th.
2005
BAB I
KETNTUAN UMUM
Pasal 1

1. Guru adalah pendidik professional dengan tugas


utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevalusi
perserta didik padapenidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pndidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
2. Dosen adalah pndidik professional dan ilmuawan
dengan tugas utama menstransformasikan,
mengembangkan, dan menyebar luaskan, ilmu
pengetahuan, tekhnologi dan senimelalui
pendidikan , penelitian , dan pengapdian kepada
masyarakat.

BAB III
PRINSIP PROSEIONALITAS
Pasal 7
3. Prinsip profesionalitas
(1) Profesi guru dan profesi dosen merupakan
bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat,minat, panggilan jiwa, dan
idealism.
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak
mulia.
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang
pendidikan sesuai dengan tugas;

d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai


dengan bidang tugas.
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
tugas keprofesionalan.
f. Memperoleh pengasilan sesuai dengan prestasi
kerja.
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
belajar sepanjang hayat.
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan; dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai
kewenangan mengatur hal hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru.

HAK DAN KEWAJIBAN


HAK GURU
a. Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup
minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;
b. mendapat promosi dan penghargaan sesuai dengan
tugas dan
prestasi kerja.
c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan
tugas dan hak atas kekayaan intelektual;
d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan
kopetensi;
e. Memperoleh dan memamfaatkan sarana dan
prasarana pembelajaran untuk meunjang kelancaran
tugas keprofesiolanalan;

f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian


dan ikut mentukan kelulusan , penghargaan,
dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan
kaedah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan
perundang-undangan.
g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan
dalam melaksanakan tugas;
h. Memiliki kebebasan untuk beserikat dalam
beroganisasi profesi;
i. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam
penentuan kebijakan pendidikan;
j. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualifikasi akademik dan
kompetensi; dan/atau
k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi
dalam bidangnya.
4. Kejejahteraan
Pasal 15
(1) Penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum
dimaksud dalam pasal 14 ayat (1) huruf a meliputi
gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji,
serta mengasilan lain berupa tunjangan profesi,
tunjangan fungsional, tujangan khusus, dan
maslahat tambahan yang terkait yang terkait
dengan tugas sebagai guruditetapkan dengan
prinsip penghargaan atasprestasi.
Pasal 19
(2) Maslahat sebagaimanadikmadsud dalam pasal
15 ayat(1) merupakan tambahan kesejahteraan

yang diperoleh dalam bentuk tunjangan


pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan
penghargaan bagi guru, serta kemudahan untuk
memperoleh pendidikan bagi putra dan putri guru,
pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejetaraan
lain.
PERLIDUNGAN
Pasal 39
(1)
Pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat, organisasai profesi dan atau
organisasi profesi wajib memberikan
perlindungan guru dalam melaksanakan tugas.
(2)
Perlinungan yang dimksud pada ayat (1)
perlindungan hokum, perlindungan profesi, serta
perlindungan kecelakaan kerja.
(3)
Perlindungan hokum sebagai mana yang
dimaksud pada ayat (2) mencapkup
perlindungan terhadap tindakan kejahatan,
ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi,
atau perlakuan tidak adil dan pihak perserta
didik, orang peserta didik, masyarakat, birokrasi,
atau pihak lain.
(4)
Perlindungan profesi sebagai mana
dimaksud pada ayat (2) pencakup perlindungan
terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang undangan,
pemberian imbalan yang tidak wajar,
pembatasan dalam penyapaian padangan,
pelecehan terhadap profesi,dan

pembatasan/pelarangan lain dapat menghabat


guru dalam melaksanakan tugas.
(5)
Perlindungan keselamaan dan keselamatan
kerja sebagai mana dimaksud pada ayat (2)
Mencakup perlindungan terhadap resiko gangggua
keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada
waktu kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan
kerja, dan/atau resiko lain.
ORGANISAS

Pasal 20
KEWAJIBAN
Dalam melakasnakan tugas keprofesionalan, guru
berkawajiban;
a. Merencanakan pembelajaran,melaksanakan proses
proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai
dan mengevalusi hasil pembelajaran;
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmupengetahuan, technology dan
seni;
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas
dasarpertimbangan jenis kelamin, agama, suku,
ras,dankondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, status sosial ekonomi perserta didik dalam
pembelajaran,

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan,


hukum, dank ode etik guru, serta nilai-nilai agama
dan etika; dan
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan
bangsa.

OGANISASI PROFESI
PASAL 41
(1) Guru membentuk organisasi profesi yang
bersifat inependen.
(2) Organisasi profesi sebagaimana yang dimaksu
ayat (1) berfungsi untuk memajukan profesi,
meningkatkan kopetensi, karier, wawasan
kependidikan, perlinungan profesi, kesejahteraan,
dan pengapdian kepada masyarakat.
(3) Guru wajib menjadi anggota organisasi perofesi.
(4) Pembentukan organisasi profesi sebagai mana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan
undang-undang.
(5) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat
memfasilitasi organisasi profesi guru dalam
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
profesi.
Pasal 42
Organisasi profesi guru mempunyai kewenangan:
a. Menetapkan dan menegakan kode etik;
b. Memberikan bantuan hokum kepada guru;
c. Memberikan perlindungan profesi kepada guru;

d. Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi


guru; dan memajukan
e. Pendidikan.
Pasal 43
(1) Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan
dan martabat guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, organisasi profesi guru membetuk
kode etik.
(2) Kode etik sebagai mana yang dimaksud pada
ayat (1) berisi norma dan etika yang mengikat
perilaku guru dalam pelaksanaan tugas
keproffesionalan (3)

Pasal 44
(1)Dewan kehomatan guru dibentuk oleh organisasi profesi guru.
(2) keanggotaan serta mekanisme kerja dewan kehormatan guru
sebagai mana yang dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Anggaran
Dasar organisasi profesi guru.
(3)Dewan kehormatan guru sebagai mana dimaksud pada ayat
(1)
untuk mengawasi pelaksanaan kode etik guru dan
memberikan
rekomendasi pemberian sanksi atas melanggaran kode etik
oleh guru.
(4)Rekomendasi dewan kehormatan profesi guru sebagai mana
dimaksud pada ayat (3) harus objektif, tidak diskrimanatif,
dan tidak
melanggar dengan anggaran dasar organisasi profesi serta
peraturan
undang-undangan.

(5)Organisasi profesi guru wajib melaksanakan rekomendasi


dewan kehormatan
guru sebagai mana dimaksud pada ayat (3)

Perlindungan
Kode Etik Guru
PERTEMUAN VI
PELINDUNGAN HUKUM

LKBH
Pengurus diangkat oleh pengurus PGRI untuk masa
bakti 5 th.
Struktur
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Status dalam organisasi anak lembaga
TUGAS LKBAH
Sosialisasi
Mediasi
PERLIDUNGAN TERHADAP GURU OLEH LKBH
1. Perlindungan Hukum bila guru tersangkut
kriminal/kejahatan, menghukum siswa secara
phisik.
2. Perlindungan Profesi bila hak hak guru guru
dirugikan setperti gaji tidak dubayar, dipecat
dsb.
3. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Perlidungan hak atas kekayaan intelektual, bila
guru membuat buku ajar dan media pendidikan

terpakai dan dikomersilkan sangguru akan


dilindungi haknya atas kekayaan.
DEWAN KEHORMATAN
Dewan Kehormatan diankat oleh Pengurus PGRI
untuk masa bakti 5 tahun.
Status dalam organsasi sebagai anak Lembaga.
STRUKTUR ORGANSASI
KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
ANGGOTA
KODE ETIK GURU
SUMPAH DAN JANJI GURU
PUTUSAN

TOPIK VI
EDUCATION UNION(EI)
Ogansisasi Guru Dunia yang merupakan
penggabungan 2 Oganisasi Guru
Yaitu WCTOP (World Confedaration of Teaching
Profession dengan IFFTU (International
Federation Free Teacher Union) th. 1993 di
Stocolm, Swedia
Jumlah anggota 30 Jt guru dan pekerja
pendidikan, 450 Organisasi Guru, di 155
Negara.
EI hubungan kerja dengan UNESCO, dan IBE
International Bereau of Education. (PBB)
EI punya hubungan Konsultative dengan
ECOSOC atau Dewan Ekonomi Dunia
EIsecara khusus bekerjasan dengan ILO,WHO,
World Bank dsb.
TUJUAN
1. Menghapus kemiskinan (To End Poverty)
2. Meningkatkan harakat martabat guru serta
memperjuangkan kesejahteraan guru dan pekerja
pendidikan.

3. Meningkat kwalitas mendidikan


Kompanye EI Education for All (Wajib belajar)
Th. 2015 Pendidikan Gratis, berkualitas.
STURUKTUR ORGANSASI
Presiden : Ms. Mary Hatwood Futrell
Sekretaris : Mr. Fred Van Leuwen
Kantor Pusat di Brusel-Belgia
ZONE/Wilayah Kerja
1. Eropah berkantor di Brusel Belgia
2. Amerika Utara berkantor kota San Jose Costa
Rica
3. Africa di kota Lome, Togo
4. Amerika Latin, dan Karabia berkantor di Kota
San Lusia, Brazil.
5. Asia Pacific, berkantor di Kuala Lumpur
Malaysia.
PROGRAM EI
-Menghapus Pekerja anak
-Kesetraan Gender
-menghapus HIP/Aid
-Bantuan Bencana alam, bencana perang,
termasuk membantu korban terrorist.
UNION NETWORKING
ILO
KOVENSI ILO

PERTEMUAN VI

HUBUNGAN PGRI DENGAN ORGANISASI GURU DUNIA

EI
ACT
GURU NUSANTARA
PGRI DENGAN ORGANISASI GURU NEGARA SAHABAT

PERTEMUA VII
SRTATEGI PERJUANGAN PGRI

PERTEMUAN VIII
PROBLEM SOLVING

PERTEMUAN IX
PENDIDIKAN PROFESI
Ps.
Guru wajib mendapatkan sertifikasi, bagi guru yang telah
memperoleh sertifikasi dinyatakan sebagai guru
professional, kepada ybs. Diberikan tambahan
kesejahteraan yang disebut Tunjangan Profesi Guru (TPG)
Sebesar 1X gaji pokok.
Untuk mendapatkan sertifikat guru profesional kita
mengenal pelaksanaan sbb.:
1. Portofolio dengan cara mengumpulkan bukti bukti
ijazah dibindang pendidikan, lama bertugas sebagai
guru, pelatihan pelatihan yang menunjang profesi,
keatifan dilembaga Ilmiah yang relevan dengan
pelajaran dan wawasan professional.
2. Padauan portofolio, dengan diklat diakhiri dengan
ujian
3. Melalui tes dan diklat.
4. Jenjang Pendidikan S2, dan S3
5. Jenjang Pangkat.
KOMPETESI GURU

KOMPETENSI PEDAGOGIK
1. Menguasai karateristik peserta didik aspek
fisik, moral, social, cultural, emosional, dan
intelektual.
2. Menguasai teory belajar dan prinsip prinsip
pembellajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait
dengan bidang pengembangan yang
diampu.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan
yang mendidik.
5. Memamfaatkan tekhnologi informasi dan
komunikasi untuk kempentingan
penyelenggarakan kegiatan
6. Memfalitasi pengembangan profesi perserta
didik untuk mengaktualisasi berbagai
potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilain dan evaluasi
proses dan hasil belajar.
9. Memamfaakan hasil penilaian dan evaluasi
untuk kepetingan belajar.

10.
Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan
kualitas pembelajaran.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1. Bertindak sesuai dengan norma agama,
hokum, social,dan kebudayaan sosial
Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta
didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang
mamtap, stabil dewasa, arif dan berwibawa.
4. Menunjukan etos kerja tanggung jawab
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan
rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
KOMPETENSI PROFESIONAL
1. menguasai materi, struktur, konsep, dan
pola piker keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
3. Mengembangankan materi pembelajaran
yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.

5. Memanfaatkan tekhnologi informasi dan


komunikasi untuk berkomunikasi dan
pengembangan diri.
KOMPETESNISI SOSIAL
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta
berindak diskribtif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga dan status sosial.

PERTEMUAN X
HASIL PERJUANGAN PGRI UNTUK KESEJAHTERAAN GURU

USIA PENSIUN GURU 56 TH KE 60 TH


1984 KENAIKAN PANGAKAT OTOMATIS
KENAIKAN PANGKAT SISTEM KREDIT POINT
JABATAN GURU MENJADI JABATAN
FUNGSIONAL.
UNDANG UNDANG GURU DAN DOSEN
TUNJANGAN PROFESI GURU
s

Anda mungkin juga menyukai