Anda di halaman 1dari 4

Ke-PGRI-an

1. Sebutkan dan jelaskan syarat guru profesional!


2. Bagaimana cara menjadi anggota PGRI dan apa saja syaratnya?
3. Apa saja acara dalam kongres organisasi PGRI?
4. Forum apa saja yang digunakan untuk badan pimpinan organisasi PGRI sesuai dengan
tingkatan masing-masing?
5. Kemampuan apa saja yang dimiliki guru profesional untuk mengajar menghadapi
tantangan global?
6. Perangkat alat kelengkapan organisasi itu meliputi apa saja?
7. Kode etik guru Indonesia sesuai dengan hasil kongres yang ke-21 tahun 2013 meliputi
apa saja?
8. Logo, arti keseluruhan lambang PGRI

Solusi

1. Dalam Undang-Undang RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab IV pasal
8 disebutkan ada 5 syarat bagi seorang guru, yaitu:
a. Memiliki kualifikasi akademik. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang guru atau pendidik yang dibuktikan
dengan ijazah dan atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Memiliki kompetensi. Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dalam Mulyasa (2009) terdapat empat kompetensi
guru yaitu:
- Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan guru dalam mengelolah
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
- Kompetensi kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.
- Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Pendidikan.
- Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
c. Memiliki sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang
telah memenuhi standar profesi guru melalui proses sertifikasi.
d. Sehat jasmani dan rohani. Yang dimaksud dengan sehat jasmani dan rohani
adalah kondisi kesehatan fisik dan mental yang memungkinkan guru dapat
melaksanakan tugas dengan baik.
e. Memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Mengajukan permohonan pada pengurus ranting, mencantumkan identitas, bersedia
membayar iuran Rp. 4000, bersedia membayar uang pangkal sebesar Rp. 25000
selama menjadi anggota PGRI, bersedia membayar Rp. 1000 selama 1 tahun untuk
membayar LKBH (Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum)
3. Keputusan kongres 21 halaman 39
(1) Acara pokok kongres paling sedikit wajib membahas laporan Pengurus Besar
selama 1 (satu) masa bakti dan menetapkan hal-hal untuk masa bakti yang akan
datang.
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar mengenai kegiatan
pelaksanaan program organisasi;
b. Laporan keuangan, inventaris, dan kekayaan Organisasi;
c. Laporan kegiatan dan perkembangan Badan Pembina Lembaga Pendidikan;
Badan Usaha dan Badan Khusus, Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum,
Dewan Kehormatan Guru Indonesia, Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis;
d. Penetapan Program Kerja termasuk rencana anggaran keuangan untuk masa
bakti yang akan datang; dan
e. Pemilihan Pengurus Besar.
(2) Acara lainnya yang ditetapkan dan disahkan Kongres sesuai kewenangan yang
diatur dalam AD dan ART serta peraturan organisasi.
4. Keputusan kongres 21 halaman 37
a. Kongres,
b. Kongres luar biasa,
c. Konferensi Kerja Nasional (Konkernas),
d. Rapat Koordinasi Pimpinan Tingkat Nasional (Rakorpimnas),
e. Konferensi Provinsi/Daerah Istimewa (Konprov/DI),
f. Konferensi Provinsi/Daerah Istimewa Luar Biasa (Konprovlub/Kondaislub),
g. Konferensi Kerja Provinsi/Daerah Istimewa (Konkerprov/DI),
h. Rapat Koordinasi Pimpinan Tingkat Provinsi/Daerah Istimewa
(Rakorpimprov/DI),
i. Konferensi Kabupaten/Kabupaten Administrasi/Kota/Kota Administrasi
(Konkab/Konkot),
j. Konferensi Kabupaten/Kabupaten Administrasi/Kota/Kota Administrasi Luar
Biasa (Konkablub/Konkotlub),
k. Konferensi Kabupaten/Kabupaten Administrasi/Kota/Kota Administrasi
(Konkerkab/ Konkerkot),
l. Rapat Koordinasi Pimpinan Tingkat Kabupaten/Kabupaten Administrasi/
Kota/Kota Administrasi (Rakorpimkab/kot),
m. Konferensi Cabang/Cabang Khusus(Koncab/Koncabsus),
n. Konferensi Cabang/Cabang Khusus Luar Biasa (Koncablub/Koncabsuslub),
o. Konferensi Kerja Cabang/Cabang Khusus (Konkercab/Konkercabsus),
p. Rapat Anggota Ranting (Rapran), dan
q. Rapat Pengurus dan Pertemuan lain.
5.
6. Perangkat kelengkapan organisasi terdiri dari:
- Badan pimpinan organisasi
- Dewan penasihat
- Dewan pakar
- Asosiasi profesi dan keahlian sejenis
- Dewan kehormatan guru Indonesia
- Lembaga konsultasi dan bantuan hukum
- Badan Pembina lembaga pendidikan
- Badan usaha
- Badan khusus
7. Kode etik guru Indonesia sesuai dengan hasil kongres yang ke-21 tahun 2013
meliputi:
1) Kewajiban umum
(1) Menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah/janji guru
(2) Melaksanakan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional
2) Kewajiban guru terhadap peserta didik
3) Kewajiban guru terhadap orang tua/wali peserta didik
4) Kewajiban guru terhadap masyarakat
5) Kewajiban guru terhadap teman sejawat
6) Kewajiban guru terhadap profesi
7) Kewajiban guru terhadap organisasi profesi
8) Kewajiban guru terhadap pemerintah
Note
 Kode etik guru merupakan pedoman perilaku guru Indonesia dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
 Tujuan kode etik guru adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi,
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, dan meningkatkan mutu
profesi.
 Fungsi kode etik guru adalah agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas
dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab atas profesinya, serta profesi
guru terhindar dari perpecahan dan pertentngan internal.
8. Makna lambang pada logo PGRI:
a. Cakra/lingkaran: cita-cita luhur dan daya upaya menunaikan pengabdian terus-
menerus.
b. Ukuran, corak, dan warna bidang: bagian pinggir lingkaran berwarna merah
melambangkan pengabdian yang dilandasi kemurnian dan keberanian bagi
kepentingan rakyat. Warna putih dengan tulisan “Persatuan Guru Republik
Indonesia” melambangkan pengabdian yang dilandasi kesucian dan kasih sayang.
Paduan warna pinggir merah-putih melambangkan pengabdian kepada negara,
bangsa, dan tanah air.
c. Suluh berdiri tegak bercorak 4 garis tegak dan datar berwarna kuning: fungsi guru
dengan hakikat tugas pengabdian guru sebagai pendidik yang besar dan luhur.
d. Nyala api dengan 5 sinar warna merah: arti ideology Pancasila, dan arti teknis
yaitu sasaran budi pekerti, cipta, rasa, karsa, dan karya generasi.
e. Empat buku mengapit suluh: sumber ilmu yang menyangkut nilai-nilai moral,
pengetahuan, keterampilan, dan akhlak bagi tingkatan lembaga-lembaga
pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan tinggi.
f. Warna dasar tengah hijau: kemakmuran generasi.
Arti keseluruhan lambang PGRI
Guru Indonesia dengan iktikad dan kesadaran pengabdian yang suci dengan
segala keberanian keluhuran jiwa dan cinta kasih senantiasa menunaikan darma
baktinya terhadap negara, tanah air, dan bangsa Indonesia dalam mendidik budi,
cipta, rasa, karsa, dan karya generasi bangsa menjadi manusia Pancasila yang
memiliki moral, pengetahuan, keterampilan, dan akhlak yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai