Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

STRUKTUR BAHASA RAGAM ILMIAH: PRAGRAF

Dosen Pengampu:
Dr.Hasriani, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Putri Salsabila 210502501082
Muhammad Irawan Yusuf 210502501083
Muhammad Irsyad Abdillah 210502502092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2022/2023

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta kesempatan
kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul "Struktur Bahasa Ragam
Ilmiah: Paragraf". Makalah ini merupakan hasil dari kerja sama dan kolaborasi antara anggota
kelompok kami.

Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai struktur bahasa pada ragam ilmiah,
khususnya pada tingkat paragraf. Paragraf merupakan unsur penting dalam penulisan karya ilmiah
karena paragraf dapat membantu menyampaikan informasi secara efektif dan efisien. Oleh karena
itu, pemahaman terhadap struktur paragraf yang baik sangatlah penting dalam menulis karya ilmiah
yang berkualitas.

Makalah ini akan membahas berbagai macam struktur paragraf pada ragam ilmiah, mulai
dari pengertian paragraf, fungsi paragraf, struktur paragraf, serta syarat-syarat pragraf dengan
contohnya.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan baru bagi pembaca,
terutama bagi mahasiswa atau penulis karya ilmiah yang ingin meningkatkan kualitas penulisan
mereka. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.

Makassar, 24 Maret 2023

Kelompok 6,

2
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................................... 2
BAB 1 ................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 4
1. Latar Belakang ........................................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
3. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 4
BAB 2 ................................................................................................................................................. 8
PEMBAHASAN................................................................................................................................. 8
A. Pengertian Paragraf .................................................................................................................... 8
B. Fungsi Paragraf ........................................................................................................................... 8
Dari sudut penulis ........................................................................................................................ 8
Dari sudut pembaca...................................................................................................................... 9
C. Syarat-syarat Paragraf................................................................................................................. 9
1. Kesatuan ............................................................................................................................... 9
2. Kepaduan ............................................................................................................................. 9
3. Kelengkapan ........................................................................................................................ 9
D. jenis-jenis paragraf ................................................................................................................... 10
1. Jenis Paragraf menurut posisi topiknya ................................................................................. 10
2. Jenis paragraf menurut sifat isinya ........................................................................................ 11
3. Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan ............................................................. 12
BAB 3 ............................................................................................................................................... 13
PENUTUP ........................................................................................................................................ 13
Kesimpulan: .................................................................................................................................. 13
Saran: ............................................................................................................................................. 13

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pada zaman sekarang, penulisan karya ilmiah menjadi hal yang sangat penting bagi
mahasiswa, peneliti, dan akademisi untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan dapat diakui
secara ilmiah. Salah satu kunci utama dalam penulisan karya ilmiah yang baik adalah memahami
dan menguasai struktur bahasa yang tepat, terutama pada ragam ilmiah.

Ragam ilmiah memiliki aturan penulisan yang khusus dan berbeda dengan ragam bahasa
sehari-hari. Pemahaman terhadap struktur bahasa ragam ilmiah dapat membantu penulis
menyampaikan informasi secara sistematis, jelas, dan efektif. Salah satu unsur penting dalam
struktur bahasa ragam ilmiah adalah struktur paragraf.

Paragraf dalam karya ilmiah berfungsi untuk membagi informasi secara lebih teratur dan
logis, sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami isi dari karya tersebut. Namun, banyak
penulis yang seringkali mengabaikan pentingnya struktur paragraf dalam penulisan karya ilmiah.
Akibatnya, karya ilmiah yang dihasilkan kurang sistematis dan mudah membingungkan pembaca.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang struktur paragraf pada ragam ilmiah sangatlah penting
bagi penulis karya ilmiah. Dengan memahami dan menguasai struktur paragraf yang tepat, penulis
dapat menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik dan berkualitas tinggi.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut,

a. Apa pengertian pragraf?


b. Apa fungsi pragraf menurut Wiyanto (2011)?
c. Bagaimana syarat-syarat pragrapf?
d. Apa saja jenis-jenis paragraf?

3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai
berikut,

a. Untuk mengetahui pengertian pragraf


b. Untuk mengetahui fungsi pragraf
c. Untuk mengetahui syarat-syarat pragraf
d. Untuk mengetahui jenis-jenis pragraf 4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Paragraf merupakan kumpulan dari beberapa kalimat yang membahas suatu gagasan atau
topik tertentu. Setiap kalimat yang terdapat dalam paragraf saling berkaitan satu sama lain dan
membentuk kesatuan pikiran dalam membahas gagasan atau topik tersebut. Di dalam sebuah
paragraf, terdapat kalimat utama atau kalimat topik yang menjadi pokok pembahasan, serta kalimat-
kalimat pendukung atau penjelas yang menunjang ide utama dalam paragraf tersebut.

Contoh sebuah paragraf:


Di era digital seperti sekarang, teknologi semakin berkembang dengan pesat. Salah satu
dampak positif dari kemajuan teknologi adalah mempermudah akses informasi untuk semua orang.
Namun, di sisi lain, teknologi juga membawa dampak negatif seperti penyebaran berita hoaks yang
dapat memicu konflik sosial. Oleh karena itu, pemerintah harus memperkuat regulasi terkait
penggunaan teknologi untuk menghindari dampak negatif yang mungkin terjadi. Peningkatan
regulasi dapat dilakukan dengan mengatur akses informasi secara lebih teratur dan memberikan
sanksi tegas bagi pelaku penyebaran berita hoaks. Dengan demikian, diharapkan teknologi dapat
memberikan dampak positif bagi masyarakat dan tidak menimbulkan masalah sosial yang lebih
besar.

Paragraf di atas memiliki satu ide pokok yaitu mengenai dampak positif dan negatif dari
kemajuan teknologi, dengan kalimat utama yang menyatakan bahwa pemerintah perlu memperkuat
regulasi terkait penggunaan teknologi. Selanjutnya, paragraf tersebut dilengkapi dengan kalimat-
kalimat pendukung yang membahas dampak positif dan negatif dari teknologi serta cara-cara yang
dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif tersebut.

B. Fungsi Paragraf

Penulisan paragraf mempunyai beberapa fungsi. Menurut Wiyanto (2011: 16-18), fungsi
paragraf dapat dilihat dari sudut penulis dan pembaca.

1. Dari sudut penulis


Paragraf menjadi wadah untuk mengungkapkan sebuah pikiran penulis. Pikiran
penulis disampaikan secara bertahap, yaitu setiap pokok pikiran ditukis dalam sebuah
paragraf. Bila berpindah ke pokok pikiran lain, penulis menyampaikan melalui paragraf
baru.Penulis dapat menyampaikan buah pikirannya secara teratur dan runtut.dengan ‘Wadah’
berupa paragraf-paragraf itu, penulis dapat memisahkan tiap-tiap unit pikirannya dan tidak
akan campur aduk dengan unik pikirannya yang lain.Penulis dapat berhenti sejenak pada
akhir paragraf, lalu dapat melanjutka menulis pokok pikiran selanjutnya.Dalam keseluruhan
tulisan/karangan, paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pengantar, transisi, atau kesimpulan.

8
2. Dari sudut pembaca
Pembaca dapat menangkap pokok pikiran penulis dengan mudah.Memudahkan
pembaca ‘menikmati’ tulisan. Lambat laun pembaca dapat menghabiskan tulisan dalam satu
buku.Pembaca dapat mengikuti alur pikiran penulis.

C. Syarat-syarat Paragraf

Rohmadi dan Yakub (2010) mengungkapkan tiga persyaratan dalam pembentukan paragraf,
yaitu (1) kesatuan, (2) kepaduan, dan (3) kelengkapan.

1. Kesatuan
Sebuah paragraf dikembangkan dari sebuah ide pokok (kalimat utama) ke dalam ide-
ide penjelas (kalimat penjelas). Sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan jika paragraf
itu hanya mengandung satu gagasan utama dan tidak menyimpang dari pokok
pembicaraannya. Contoh:
Angklung merupakan alat musik tradisional masyarakat Sunda yang sejak November 2010
diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO. Alat musik tersebut berbahan pipa bambu.
Pada awalnya angklung dimainkan dengan tangga nada pentatonik yang terdiri atas lima
nada, seperti halnya gamelan dan alat tradisional lainnya. Tahun 1938, angklung mulai
dimainkan dengan tangga nada diatonik layaknya alat musik barat seperti piano. Dalam
contoh ini, ide pokoknya (kalimat utama) termuat dalam kalimat pertama yaitu, Angklung
merupakan alat musik tradisional masyarakat Sunda yang sejak November 2010 diakui
sebagai warisan budaya oleh UNESCO.

2. Kepaduan
Sebuah paragraf dikatakan memiliki kepaduan jika terdapat keserasian hubungan
antarkalimat dalam paragraf. Rohmadi dan Yakub (2010) menyebutkan bahwa kepaduan
antar kalimat dalam paragraf meliputi 2 macam yaitu kepaduan makna (koherensi) dan
kepaduan bentuk (kohesi).
a. Koherensi
Penanda koherensi dalam sebuah paragraf dapat berupa (1) sinonim, (2) antonim, (3)
hiponim, dan (4) repetisi (pengulangan).
b. Kohesi
Penanda kohesi dalam paragraf dapat berupa (1) kata transisi (konjungsi/ungkapan
penghubung antarkalimat), (2) referensi (pengacuan), (3) paralelisme (kesejajaran
struktur), dan (4) elipsis (pelesapan).
Contoh: Arsitektur suatu daerah akan mengalami perubahan jika terjadi perubahan pada
unsur kebudayaan yang lain. Bahkan, sebagai bentuk kebudayaan yang paling konkret,
arsitektur merupakan bentuk kebudayaan yang paling rentan berubah. Namun, perubahan
suatu kebudayaan tidak terjadi secara spontan dan menyeluruh. Perubahan arsitektur akan
berlangsung secara bertahap dan parsial.
* Secara kohesi, paragraf tersebut mengandung informasi yang bersifat mempertentangkan
dengan ungkapan transisi “namun”.
* Secara koherensi, paragraf tersebut ditunjukkan dengan penggunaan repetisi “arsitektur
dan kebudayaan”.

3. Kelengkapan
Kelengkapan terpenuhi jika semua informasi yang diperlukan untuk mendukung atau
menjelaskan gagasan utama sudah tercakup.
Ketuntasan dapat dimaknai kedalaman pembahasan, yakni semakin konkret penggambaran
suatu objek akan semakin jelas informasi yang disampaikan. Contoh:
9
Keluarga sebagai organisasi terkecil di dalam sebuah masyarakat memiliki peran cukup
penting. Pertama, keluarga dibentuk untuk meneruskan garis keturunan sebagai salah satu
kebutuhan hakiki manusia. Kedua, setiap anggota dalam keluarga bisa belajar untuk
menjalankan tanggung jawab masing-masing guna menciptakan keluarga yang harmonis.
Ketiga, keluarga berperan menyosialisasikan pengetahuan tentang budaya tradisional,
keyakinan atau agama, dan pentingnya pendidikan kepada anak-anak sebagai generasi
penerus.
Dalam paragraf ini jelas terlihat bahwa paragraf ini menggambarkan peran penting keluarga sebagai
organisasi

D. jenis-jenis paragraf
1. Jenis Paragraf menurut posisi topiknya

Didalam paragraf, terapat kalimat topik yaitu kalimat yang berisi gagasan utama paragraf,
sehingga menyebabkan kalimat topik sangat penting didalam paragraph. Berdasarkan kalimat topik,
paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaituparagraf deduktif, paragraf induktif, paragraf
deduktif-induktif dan paragraf penuh kalimat topik.

a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal atau bagian depan
paragraph.

Contoh:
Ada beberapa penyebab bahasa asing sulit berkembang di Indonesia. Pertama, kurangnya
motivasi dari luar, karena bahasa asing tidak digunakan sebagai bahasa kedua. Kedua, siswa
kurang mampu untuk mengikuti kursus bahasa asing yang cukup mahal. Ketiga, Kurikulum yang
terus berganti sehigga pengajaran dianggap kurang efektif.

b. Paragraf Induktif
Paragraf indukti Adalah paragraf yang kalimat utamnya terletak di akhir atau dibelakang.

Contoh:
Menonton tv secara berlebihan terhadap anak SD merupakan hal yang kurang baik. Apalagi
jika sinetron yang ditonton berisi konten dewasa. Oleh karena itu orang tua wajib membatasi dan
mengawasi anak ketika menonton sinetron.

c. Paragraf induktif-Dedukatif (campuran)


Paragraf campuran adalah paragraf yang Kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir.

Contoh:
Sebelum dimakan, bayam seharusnya dimasak terlebih dahulu dengan benar. Bayam yang
akan dimakan sebaiknya dicuci dan dipotong-potong sesuai selera. Bayam jangan dimasak
terlalu lama, jika dimasak terlalu lama akan betkurang zat besinya. Oleh karena itu masaklah
bayam secara benar sebelum dimakan.

d. Paragraf penuh kalimat topik


Paragraf penuh Kalimat topik adalah seluruh kalimat didalamnya membangun, sehingga tidak
ada satupun kalimat khusus menjadi topik.

10
Contoh:
Laut bernyanyi dengan ombaknya. Burung-burung sedang besiul dengan kicauannya. Dan
matahari menampakkan kilau cahayanya.

2. Jenis paragraf menurut sifat isinya

Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisnya dan
tuntutan konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan. Berdasarkan sifat isinya, paragraf
dapat digolongkan atas lima macam, yaitu:

a. Paragraf persuasif
Paragraf yang berisi Bujukan, ajakan, dan rayuan agar seseorang mengikuti apa yang ia
sampaikan.

Contoh:
Dunia pendidikan dimasa pandemi ini membuat para siswa terlena akan waktu. Mereka
menganggap enteng terhadap pelajaran daring yang diberikan oleh gurunya. Padahal dibalik itu
semua ada otak seorang kepala negara yang memikirikan bagaimana dunia pendidikan
indonesia. Oleh karena itu marilah kita bergandengan tanan untuk memajukan dunia pendidikan
indonesia walaupun pandemic belum selesai.

b. Paragraf argumentatif
Paragraf yang membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.

Contoh:
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar.
Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kenderaan bermotor yang jumlahnya semakin
banyak. Pembuangan limbah industri dan pabrik-pabrik yang tidak sesuai dengan prosedur,
dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang sampah sembarangan. Pencemaran tersebut
dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat,
menyebarnya bebagi virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta bencana banjir
karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.

c. Paragraf naratif
Paragraf yang berisi cerita didalamnya, ada tokih, alur, maupun konflik cerita.

Contoh:
Dengan langkah tergesa-gesa, Adi masuk rumah dan langsung menuju dapur. Tanpa
mengucap salam dibantingnya pintu dapur, sehingga ibu terkejut. Namun ketika ia melihat
tudung saji, tidak ada sedikitpun makanan, sehingga dibantingnya gelas dan piring sehingga
hancur berkeping.

d. Paragraf Deskriftif
Paragraf yang berisi suatu objek atau suatu kejadian, sehingga pembaca dapat
membayangkan ketika sedang membacanya.

Contoh:
Pantai Olele Gorontalo memiliki tata keindahan alam yang menarik khusunya bagi
wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-
11
pohonnya rindang, bentangan lautnya luas. Bagi penyelam, pantai Olele juga menawarkan
keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemerintah Gorontalo harus menata dan mengelola
pantai Olele sebagai tujuan wisata.

e. Paragraf Ekspositoris
Paragraf yang memaparkan suatu fakta, atau kejadian tertentu.

Contoh:
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni
dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun
sebagai pencegah penyakit.

3. Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan

Berdasarkan fungsinya dalam karangan, paragraf dapat di bedakan atas tiga macam, yaitu :
paragraf pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup

a. Paragraf Pembuka
Isi paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam
karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan, paragraf pembuka harus dapat di
fungsikan untuk:
1) Menghantar pokok pembicaraan.
2) Menarik minat dan perhatian pembaca.
3) Menyiapkan atau menata pikiran penbaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.

b. Paragraf pengembang
Paragraf ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang
sebelumnya telah di rumuskan di dalam paragraf pembuka. Contoh-contoh dan ilustrasi, inti
ermasalahan dan uraian pembahasan adalah isi sebuah paragraf pengembangan. Paragraf
pengembang di dalam karangan dapat di fungsikan untuk:
1) Menguraikan inti persoalan
2) Memberi ilustrasi atau contoh
3) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
4) Meringkas paragraf berikutnya
5) Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan

c. Paragraf Penutup
1) Paragraf penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan seluruh
karangan.Penyajianya harus memperhatikan hal berikut ini. Sebagai bagian penutup,
paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.
2) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti
seluruh uraian.
3) Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan
kesan yang mendalam bagi pembaca.

12
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan:
Dalam penulisan karya ilmiah, pemahaman dan penggunaan struktur paragraf yang tepat sangatlah
penting. Paragraf berfungsi untuk membagi informasi secara teratur dan logis sehingga pembaca
dapat lebih mudah memahami isi karya ilmiah. Setiap kalimat dalam paragraf saling berkaitan satu
sama lain dan membentuk kesatuan pikiran dalam membahas gagasan atau topik tertentu. Paragraf
juga memiliki fungsi sebagai wadah untuk mengungkapkan pikiran penulis dan menyampaikan ide
secara bertahap dan runtut.

Saran:
Untuk penulis karya ilmiah, disarankan untuk selalu memperhatikan penggunaan struktur paragraf
yang tepat dan memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. Penulis juga sebaiknya memperhatikan
jenis-jenis paragraf yang ada dan memilih jenis paragraf yang paling tepat untuk menyampaikan ide
atau informasi yang ingin disampaikan. Dalam penulisan karya ilmiah, sebaiknya menghindari
penggunaan paragraf yang terlalu pendek atau terlalu panjang, dan berusaha untuk memperhatikan
kesatuan pikiran dalam setiap paragraf yang ditulis. Dengan demikian, penulis dapat menghasilkan
karya ilmiah yang lebih sistematis, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca.

13

Anda mungkin juga menyukai