Anda di halaman 1dari 5

KONGRES Ke- TEMPAT & WAKTU KETUA UMUM & KETUA HASIL KONGRES

Kongres I Surakarta Jawa Tengah. Tanggal Ketua I : Amin Singgih 1. Memutuskan nama organisasi adalah PGRI.
23-25 November 1945 Ketua II : Rh.Koesnan 2. Memutuskan bahwa Amin Singgih sebagai
Ketua III : Soekitro ketua formatur.
Ketua diganti menjadi Rh.Koesnan 3. Menetapkan susunan pengurus besar
4. Azas dan tujuan organisasi.
5. Rencana perjuangan.
Kongres II Surakarta ( solo ) Jawa Tengah. Ketua I : Rh. Koesnan 1. Sistem pendidikan agar dilakukan atas dasar
Tanggal 21-23 Desember 1946 II : Soejono Kromodmoeljo kepentingan nasional.
III : Soejono 2. Gaji guru supaya tidak dihentikan.
3. Diadakannya undang-undang pokok
pendidikan dan undang-undang perburuhan.
Kongres III Madiun Jawa Timur. Tanggal Ketua I : Soejono Kromodmoeljo 1. Dihapuskan sekolah guru c (SGC) yaitu
27-29 Februari 1948 II : Soedjono pendidikan guru 2 tahun setelah sekolah rakyat
III : Soedarsono 2. Bentuk PGRI sebagai ”serikat sekerja”
semakin jelas
3. Diterbitkan majalah ”guru sasana” (suara guru)
4. Ikut serta wakil PGRI Soedjono Kromodimrjo
dalam panitia gaji negara

Kongres IV Yogyakarta. Tanggal 26-28 Ketua : 1. Rh. Keosnan 1. Mempersatukan guru-guru seluruh tanah air
Februari 1950 2. Soedjono dalam satu organisasi, yaitu PGRI
3. Soedjono Kromo Dimoeljo 2. Menyingkirkan rasa saling curigai dan
semangat kedaerahan yang menjangkit para guru
yang politik yang memecah belah wilayah republik
Indonesia.
3. Mengeluarkan ”Maklumat Persatuan”
Kongres V Bandung. Tanggal 19-24 Ketua : 1. Soedjono 1. Menegaskan kembali pancasila sebagai azaz
Desember 1950 2. M.E. Soebiandinata organisasi.
2. Menugaskan PB PGRI agar dalam waktu
singkat melakukan segala usaha untuk
menghilangkan perbedaan gaji antara golongan
yang pro dan kontra politik.
3. Melakukan konsolidasi organisasi dengan
membentuk pengurus komisariat-komisariat daerah.

Kongres VI Malang. Tanggal 24-30 Ketua : 1. Soedjono 1. Dalam bidang perburuhan memperjuangkan
November 1952 2. M.E. Soebiandinata kendaraan bermotor bagi pemilik sekolah
instruktur pendidikan jasmani dan pendidikan
masyarakat.
2. Dalam bidang organisasi diadakan konsolidasi
dengan meneliti dan mengambil tindakat (berupa
pembekuan atau pembubaran) terhadap cabang-
cabagn PGRI yang tidak memenuhi ketentuan-
ketentuan organisasi.
Kongres VII Semarang. Tanggal 24 Ketua : Soedjono 1. Pernyataan mengenai Irian Barat
November - 1 Desember 1954 2. Pernyataan mengenai korupsi
3. Resolusi mengenai desentralisasi sekolah
4. Resolusi mengenai pemakaian keuangan oleh
kementrian PP&K
5. Resolusi mengenai penyempurnaan cara kerja
kementrian PP&K 8
Kongres VIII Bandung. Tanggal 10 – 24 Ketua umum : ME. Soebiadinata Menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari
Desember 1956 Ketua : 1. Soedjono 2. M. Hoesein Pendidikan.

Kongres IX Surabaya. 31 Oktober – 4 Ketua Umum : M.E. Subiadinata -


November 1959 Ketua : 1. M. Hoesein 2. Soebandri

Kongres X Jakarta. 10 Oktober 1962 Ketua Umum : M.E. Soebiadinata PGRI bersama-sama guru NU, Ikatan Guru
Ketua I : M. Hoesein Muhammadiyah, Ikatan Guru PSII, Ikatan guru
Ketua II : Soebadri Marhaenis, Persatuan Guru Kristen Indonesia, Ikatan
Berubah menjadi Ketua Umum : M.E. Guru Katolik, Persatuan Guru Islam Indonesia,
Subiadinata persatuan guru PERTI membentuk KAGI.
Ketua I : M. Hoesein
Kongres XI Bandung. 15-20 Maret 1967 Ketua Umum : E. Subiadinata 1. Memenangkan perjuangan untuk menegakkan dan
Ketua I : Drs. Men. S. Wanaen mengembangkan orde baru demi suksesnya Dwi
Ketua II : Maderman, BA. Dharma dan Catur Karya Kabinet Ampera
2. Mendukung sepenuhnya keputusan dan ketetapan
Sidang Umum Istimewa MPR
3. Pancasila sebagai dasar dan falsafah nrgara
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945
4. Menjungjung tinggi hak asasi manusia
5. Mengikis habis sisa-sisa Gestapu/PKI
6. PGRI Non Veksentral, SSP, PGTI di nyatakan
sebagai ormas terlarang karena merupakan ormas
anthek PKI
7. Diaktifkannya kembali 27 pejabat kementrian P &
K yang di pecah oleh Prof Prijono
Kongres XII Bandung. 29 Juni - 4 Juli 1970 Ketua I : Selamet I 1. Perubahan struktur dan basis-basis organisasi PGRI
Ketua II : Maderman B.A yaitu tingkat cabang meliputi wilayah
kabupaten/kota madya. Sedangkan wilayah anak
cabang adalah Kecamatan.
2. Administrasi ogranisasi di sederhanakan dan
diseragankan untuk seluruh wilayah Indonesia.
3. Lambang PGRI dan Mars PGRI di lampirkan
dalam buku AD/ARTPGRI.
Kongres XIII Jakarta. 21-25 November 1973 Ketua Umum : Basyuni Suria Miharja Berubahnya sifat PGRI dari organisasi serikat pekerja
Ketua I : Porf.Dr. Winarno Surakhmad menjadi organisasi Profesi, di tetapkanya Kode Etik
Ketua II : Drs. Maderman Guru Indonesia, Perubahan lambing panji Organisasi
PGRI yang sesuai dengan organisasi profesi guru, dan
adanya Dewan Pembinaan PGRI.

Kongres XIV Jakarta 26 – 30 Juni 1979 Ketua Umum : Basyuni Suriamiharja Pendirian Wisma Guru yang di rencanakan berdirinya
Ketua : Prof.Dn Amran Halim di Jl.Tanah Abang III No.24 Jakarta Pusat ini sekaligus
akan menjadi kantor PB PGRI.Kongres PGRI ke XIV
ini juga memutuskan dan menegaskan bahwa
pembinaan lembaga pendidikan PGRI perlu di lakukan
secara konsepsional, nasional, dan terkendali secara
organisator.
Kongres XV Jakarta tanggal 16-21 Juli 1984 Ketua Umum : Basyuni Suriamiharja Menggariskan pokok-pokok PGRI untuk kurun waktu
lima tahun mendatang (1984-1989) yang meliputi:
ruang lingup pembinaan dan pengembangan organisasi
PGRI, tanggunb jawab dan peran PGRI dalam
menyukseskan Sidang Umum MPR 1983, Repelita IV
dan Pancakrida Kabinet Pembangunan V.
Kongres XVI Jakarta 3-8 Juli 1989 Ketua Umum : Basyuni Suramiharja -
Ketua I : Drs.I. Gusti Agung Gde Oka.
Ketua II : Dr.Anwar Jasin,M.Ed.
Ketua III : Dra. Mien.s. Warnaen.
Kongres XVII Jakarta 3-8 Juli 1994 Ketua Umum : Basyuni Suramiharja Pertama kali Kongres PGRI XVII menetapkan Dewan
Ketua I : Drs.I. Gusti Agung Gde Oka
Pembina menjadi Dewan Penasehat dan tidak ada lagi
Ketua II : Dr.Anwar Jasin,M.Ed.
Ketua III : Dra. Mien.s. Warnaen. mentri yang menjadi anggota Dewan Penasehat.
Kongres XVIII Bandung 25-28 November 1998 Ketua Umum : Porf.Dr. Mohammad Kalau pada masa lampau ketua umum selalu dipilih
Surya
secara aklamasi kini mulai ada perarturan antara kedua
Ketua I : Drs.H. Alwi Nurdin. M M.
Ketua II : Drs. WDF Rindorindo calon ketua umum, sekretaris bidang diganti menjadi
Ketua III : Drs. Soekarno
ketua departemen.
Kongres XIX Semarang 8-12 juli 2003 Ketua Umum : Prof.Dr.H.Mohmmad 1. PGRI mendesak pemerintah pusat dan pemerintah
Surya daerah untuk menyediakan sarana dan dana
Ketua I : W.D.F. Rindo Rindo pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari
Ketua II : Rusli Yunus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Ketua III : Ana Suhaina 2. PGRI juga mendesak pemerintah untuk
menindaklanjuti Undang-Undang (UU) tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
3. PGRI meminta pemerintah pusat dan daerah, serta
aparat keamanan untuk memberikan jaminan
keamanan kepada guru
Kongres XX Palembang Sumatera Utara 30 Ketua Umum : Dr. Sulistiyo, M.Pd. -
Juni-4 Juli 2008 Ketua I : Prof.Dr.Anah Suhaenah
Soeparno
Ketua II :
Prof.Dr.H.AgustitinSetyobudi,MM
Ketua III : Dr.Unifah Rosyidi, M.Pd
Kongres XXI Istora Senayan 1 Juli - 5 Juli Ketua Umum : Dr.Sulistyo,M.Pd. 1. Mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran
2013 Ketua I : Dr.Unifah Rosyidi,M.Pd. Rumah Tangga PGRI
Ketua II : Dr.H.Sugito,M.Si. 2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Ketua III : H.Sahiri Hermawan,S.H.,M.H PGRI sebagaimana dimaksud diktum pertama
keputusan ini tercantum dalam lampiran yang
menjadi bagian tidak terpisah dari keputusan ini
3. Dengan disyahkan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PGRI dengan keputusan Kongres
XX PGRI Nomor IV/KONGRES/XX/PGRI/2008
dinyatakan tidak berlaku
4. Menyatakan berlakunya Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PGRI yang
disempurnakan tersebut di semua tingkat dan
jajaran organisasi PGRI
5. Keputusan ini berlaku pada tanggal 4 Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai