Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Stikes Wira Medika PPNI Bali Tahun 2020. Dalam penyusunan
tugas ini banyak pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik
Penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis pun menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan
maupun kesalahan, seperti kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena
penulis hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu,
penyusunan tugas di masa depan yang lebih baik lagi. Semoga tugas ini dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah...................................................................................... iv
C. Tujuan ....................................................................................................... iv
BAB II ................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN .................................................................................................. 1
PENUTUP ........................................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan pembangunan negara kita dewasa ini, dimana kita akan
serta bahan berbahaya semakin meningkat. Hal tersebut berarti akan menambah
jumlah dari ragam sumber bahaya di tempat kerja. Oleh karena itu keselamatan
dan kesehatan kerja yang merupakan salah satu bagian dari perlindungan tenaga
kerja bertujuan agar Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat
kesehatan kerja mengacu pada pasal 27 ayat 2 Undang - Undang Dasar 1945
menyatakan bahwa: "Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan. Pekerjaan yang diperlukan agar dapat hidup layak
bagi kemanusiaan adalah pekerjaan dengan upah yang cukup dan tidak
menimbulkan kecelakaan atau penyakit. Selain itu peraturan yang juga mengatur
tentang perlindungan terhadap tenaga kerja tertuang pada Undang -Undang No. 14
Tahun 1969 tentang ketentuan setiap tenaga kerja mendapat perlindungan atas
iii
sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Dalam proses untuk
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah untuk makalah ini sebagai berikut :
C. Tujuan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keselamatan Kerja
Perlindungan tenaga kerja memiliki beberapa aspek dan salah satunya yaitu
perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja baik fisik maupun
merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik maupun mental.
Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari
1
a) Moral
kerja, moral dan kesusilaan, serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
b) Hukum
untuk menghadapi resiko kerja yang dihadapi yang ditimbulkan pekerjaan. Para
pemberi kerja yang lalai atas tanggung jawab dalam melindungi pekerja yang
undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja untuk
melindungi para pekerja pada segala lingkungan kerja baik di darat, dalam tanah,
permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di wilayah kekuasaan
c) Ekonomi
biaya-biaya yang tidak sedikit jumlahnya akibat kecelakaan kerja yang dialami
2
dialami karyawan kepada pihak asuransi. Kerugian tersebut bukan hanya
faktor lain yang menjadi perhitungan akibat kecelakaan kerja yang diderita para
pekerja.
B. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan
yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan
a) Physical Health
prapenempatan)
3
(pemeriksan jasmani secara berkala secara sukarela untuk
personalia)
terlatih)
b) Mental Health
luar organisasi)
kesehatan mental)
4
(pengembangan dan pemeliharaan program hubungan kemanusiaan
yang tepat).
dan Kesehatan Kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
No.14 tahun 1969 dan UU No. 1 tahun 1970 serta peraturan-peraturan lainnya
5
manusia atas perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan agama.”
keselamatan dan kesehatan kerja terdapat pada peraturan menteri tenaga kerja
kesehatan kerja (SMK3) adalah bagian dari system manajemen keseluruhan yang
dengan kegiatan guna tercapainya tempat kerja yang aman, efisien, dan
produktif.
kecelakaan adalah suatu peristiwa yang tidak direncanakan yang harus dianalisis
bahwa ada tiga penyebab umum kecelakaan, yaitu secara kebetulan (chance
occurance), kondisi tidak aman (unsafe codition), dan sikap yang tidak
6
2. Tujuan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab akibat
suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian cermat dilakukan atau tidak.
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai, jika unsur- unsur yang
mendukung, yaitu:
7
4. Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak
aman
5. Terpeliharanya cacatan-catatan tentang kecelakaan
6. Menganalisis penyebab kecelakaan
7. Kontes keselamatan
8. Melaksanakan peraturan.
manajemen:
program.
serta pengendalian.
sistematik pada manajemen bahaya proses kimia, yang jika diterapkan akan
dan ledakan yang akan di pahami. Adapun manfaat dari OHSAS tersebut adalah
8
sebagai berikut:
pemenuhan persyaratan
penerapan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja serta cara melakukan
pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan asset perusahaan agar
terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. keselamatan kerja juga meliputi
penyediaan alat pelindung diri, perawatan dan peraturan jam kerja manusia.
9
D. Teori dan Model yang melatar belakangi K3
agar tetap sehat dan selamat. Menurut Depnaker RI (2005) Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah segala daya upaya dan pemikiran yang dilakukan dalam
Safety and Health memiliki 5 inti, dimana inti-inti tersebut ialah kepemimpinan
pengendalian bahaya, pelatihan dan evaluasi program. Berdasarkan hal ini dapat
dalam K3. Selain itu, terdapat aspek lain seperti manajemen, pekerja itu sendiri,
sehari-hari. Hal ini disebabkan karena bahaya sebenarnya ada dimana-mana dan
kemungkinan terjadinya kecelakaan tidak hanya dapat terjadi saat bekerja saja.
Ditambahkan lagi oleh Brauer (2006) kecelakaan lebih banyak terjadi ketika
berada di luar jam kerja, meskipun kejadian itu mungkin juga disebabkan karena
10
pekerjaannya. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa K3 tidak hanya perlu
diterapkan pada dunia kerja saja tetapi juga di dalam kehidupan sehari-hari.
mengatur tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Berawal dari adanya Undang-
perlakuan yang sesuai dengan harkat, martabat, manusia, moral dan agama”.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan
dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, serta perlakuan yang sesuai
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan paper diatas yaitu kesehatan dan
1
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka, Jakarta.
Hutama Karya, PT. 2011. Rencana Mutu,Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Subagyo, Yoyo. 2009. Apa dan Bagaimana Cara Menerapkan OHSAS 18001 –
cara-menerapkanohsas.html
2
Tarore, Huibert, dan Mandagi. Robert J M. 2006. Sistem Manajemen Proyek