PENDAHULUAN
1
pertumbuhan tingkat penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun yang menandakan bahwa indonesia memiliki laju pertumbuhan penduduk
yang relatif tak berubah. Naiknya jumlah penduduk Indonesia selain disebabkan
jumlah kelahiran, juga karena naiknya tingkat harapan hidup masyarakat.
Meskipun dari sisi kualitas hidup manusia Indonesia menggembirakan, kondisi ini
sesungguhnya juga memperlihatkan munculnya tantangan lain, yakni persoalan
ketenagakerjaan. Dengan usia hidup yang kian panjang dan pendidikan yang kian
tinggi memunculkan tantangan pemenuhan pasar tenaga kerja. Terjadi
ketidakseimbangan pertumbuhan, yakni antara tenaga kerja dan lapangan kerja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Pengertian Tenaga Kerja
Kualitas kerja adalah suatu standar fisik yang diukur karena hasil kerja
yang dilakukan atau dilaksanakan karyawan atas tugas-tugasnya. Inti dari kualitas
kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu
4
pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya
dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan
memberikan pelatihan atau training, memberikan insentive atau bonus dan
mengaplikasikan atau menerapkan teknologi yang dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja.
5
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap
pembangunan adalah:
Dampak yang dapat timbul dari permasalahan kuantitas penduduk antara lain
Dampak yang ditimbulkan dari kualitas penduduk yang rendah adalah sebagai
berikut:
6
professional, pelaksanaan padat karya, dan penciptaan iklim usaha dan
investasi yang kondusif.
7
Namun, Krisis Keuangan Asia (Krismon) yang terjadi pada akhir tahun
1990-an merusak pembangunan ekonomi Indonesia (untuk sementara) dan
menyebabkan angka pengangguran di Indonesia meningkat menjadi lebih dari 20
persen dan angka tenaga kerja yang harus bekerja di bawah level kemampuannya
(underemployment) juga meningkat, sementara banyak yang ingin mempunyai
pekerjaan full-time, hanya bisa mendapatkan pekerjaan part-time.
Pertumbuhan makro ekonomi yang cukup kuat selama lebih dari satu dekade ini
secara berlahan telah mampu menurunkan angka pengangguran di Indonesia.
Namun, dengan kira-kira dua juta penduduk Indonesia yang tiap tahunnya terjun
ke dunia kerja, adalah tantangan yang sangat besar buat pemerintah Indonesia
untuk menstimulasi penciptaan lahan kerja baru supaya pasar kerja dapat
menyerap para pencari kerja yang tiap tahunnya terus bertambah; pengangguran
muda (kebanyakan adalah mereka yang baru lulus kuliah) adalah salah satu
kekhawatiran utama dan butuh adanya tindakan yang cepat.
Sumber: BPS
8
pengangguran pria. Meskipun demikian, masalah persamaan gender, seperti di
negara-negara lain, masih menjadi isu penting di Indonesia. Meski sudah ada
kemajuan dalam beberapa sektor utama (seperti pendidikan dan kesehatan),
wanita masih cenderung bekerja di bidang informal (dua kali lebih banyak dari
pria), mengerjakan pekerjaan tingkat rendah dan dibayar lebih rendah daripada
pria yang melakukan pekerjaan yang sama.
Pengangguran di Indonesia:
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pengangguran
10.3 9.1 8.4 7.9 7.1 6.6 6.1 6.2 5.9 6.2
(% dari total tenaga kerja)
Pengangguran Pria
(% dari total tenaga kerja 8.5 8.1 7.6 7.5 6.1 - - -
pria)
Pengangguran Wanita
(% dari total tenaga kerja 13.4 10.8 9.7 8.5 8.7 - - -
wanita)
2006 2007 2008 2009 2010
2011
Pengangguran Muda Pria
(persentase tenaga kerja pria 27.7 23.8 21.8 21.6 21.1 19.3
15-24 tahun)
9
Sumber: Bank Dunia
Sektor pertanian tetap berada di posisi teratas dalam hal penyerapan tenaga
kerja. Tabel di bawah ini memperlihatkan empat sektor terpopuler yang menyerap
paling banyak tenaga kerja di tahun 2011 dan setelahnya.
Jasa masyarakat, Sosial dan Pribadi 17.0 17.4 18.5 18.4 17.9 19.8
Industri Manufaktur 13.7 15.6 15.0 15.3 15.3 16.0
Pekerjaan rentan (tenaga kerja yang tidak dibayar dan pengusaha) baik
untuk pria maupun wanita angkanya lebih tinggi di Indonesia daripada di negara-
negara maju atau berkembang lainnya. Dalam satu dekade terakhir ini tercatat
sekitar enam puluh persen untuk pria Indonesia dan tujuh puluh persen untuk
wanita. Banyak yang merupakan 'pekerja rentan' adalah mereka yang bekerja di
sektor informal.
10
Rata-rata
Pertumbuhan PDB (%)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
PDB
364.6 332.2 510.2 539.6 755.1 893.0 917.9 910.5 888.5 862.0
(dalam milyar USD)
PDB
5.5 6.3 6.0 4.6 6.2 6.2 6.0 5.6 5.0 4.8
(perubahan % tahunan)
11
4) Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan,
perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan).
5) Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengagguran tiap tahun selalu
berkurang.
2. Kualitas Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Pemerintah Indonesia telah berusaha kerja untuk meningkatkan mutu
pendidikan penduduk melalui berbagai program pemerintah di bidang
pendidikan, seperti program beasiswa, adanya bantuan operasional sekolah
(BOS), program wajib belajar, dan sebagainya. Walaupun demikian, karena
banyaknya hambatan yang dialami, maka hingga saat ini tingkat pendidikan
bangsa indonesia masih tergolong rendah. Beberapa faktor yang
menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan penduduk indonesia adalah
sebagai berikut:
12
Hal ini terjadi sehingga anak tidak disekolahkan tetapi justru diarahkan
untuk bekerja membantu memenuhi ekonomi keluarga.
Masalah akan timbul, apabila terdapat kesenjangan antar ajumlah tenaga kerja
yang besar dengan minimnya ketersediaan lapangan kerja yang ada. Dengan kata
lain lapangna kerja yang ada tidak mampu mengampung tenaga kerja yang ada,
lebih-lebih tenaga kerja yang tidak terampil atau berpendidikan. Masalah ini akan
menyebabkan semakin meningkatnya efek-efek negatif yang lain pula. Berikut ini
adalah masalah ketenenagakerjaan yang terjadi di Indonesia.
a. Jumlah Angkatan Kerja yang Besar
Bersarnya angkatan kerja yang ada di indonesia tidak mampu diserap
semuanya oleh kesempatan kerja yang ada, karena tidak berimbangnya
jumlah angkatan kerja yang ada dengan ketersedianya kesempatan kerja.
Hal ini merupakan pokok yang menyebabkan terhambatnya
penyelenggaraan pembangunan ekonomi.
b. Kualitas Tenaga Kerja Relatif Rendah
Kualitas tenaga kerja yang rendah ini disebabkan karena tingkat
pendidikan penduduk yang rendah pula, atau belum memadai dengan jenis
pekerjaan yang tersedia. Tidak saja disebabkan oleh rendahnya mutu
13
pendidikan sehingga tenaga kerja tidak mampu menyerap atau menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rendahnya kualitas tenaga kerja akan berpengaruh pada tingkat
produktivitas yang ujung-ujungnya menyebabkan proses produksi yang
tidak efisien. Hal ini bisa kita liaht dari beberapa produk indonesia yang
tdak mampu bersaing dengan produk luar negeri terutama barang-barang
yang dihasilkan negara-negara maju. Bukan karena sedikitnya modal yang
disediakn dalam proses produksi, justru sebaliknya biaya produksi tinggi
tapi hasil produksi rendah.
c. Persebaran Tenaga Kerja tidak Merata
Luasnya wilayah dan banyaknya kepulauan di indonesia serta
terkonsentrasinya penduduk di pulau Jawa juga merupakan penyebab
timbulnya permasalahan ketenagakerjaan di indonesia. Kondisi geografis
indonesia ini mengakibatkan persebaran penduduk tidak merata. Daerah-
daerah luas di indonesia kekurangan penduduk sementara di pulau Jawa
kelebihan penduduk (padat). Banyaknya penduduk di jawa ini dapat
meningkatkan investasi di pulau tersebut. Berbagai usaha didirikan namun
tetap tidak mampu untuk menekan jumlah pengangguran, malah
sebaliknya semakin tinggi. Karena pulalu Jawa terutama kota-kota besar
sudah menjadi daya tarik bagi pencari kerja dari luar pulau Jawa. Padahal
daerah di luar pulau Jawa memiliki potensi alam yang melimpah dan
belum diolah secara optimal.
d. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
Berbagai sektor pekerjaan yang tersedia baik dibidang agraris, ekstraktif,
industri, perdagangan dan jasa tidak mampu menampung besarnya jumlah
angkatan kerja yang ada. Ketersediaan kesempatan kerja dibidang-bidang
tersebut sangat terbatas bila dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja
yang besar. Mereka sulit mendapatkan pekerjaan sehingga tingkat
kesejahteraan hidup rendah, karena mereka tidak memperoleh penghasilan.
e. Meningkatnya Pengagguran
Muara dari permasalahan ketenagakerjaan ini adalah semakin tingginya
tingkat pengguran. Apalagi tingginya tingkat pengguran ini semakin
diperparah dengan adanya PHK besar-besaran. PHK besar-besaran
biasanya dilakukan untuk efisiensi perusahaan.
Pengangguran ini akan berakibat luas dalam perspektif pembangunan
ekonomi negara. Banyaknya jumlah pengangguran merupakan faktor
penghambat pembangunan ekonomi negara dan pemicu terganggunya
kestabilan sosial dan politik.
14
Mengingat masalah ketenagakerjaan sudah terlanjur rumit, maka tidak ada jalan
lain bagi pemerintah untuk segera membuat langkah-langkah serius sebagai
berikut:
b. Harus ada desakan agar anggaran untuk sektor pendidikan dalam APBN
ditingkatkan, sehingga tercipta sistem pendidikan murah dan pengajar
yang dihargai secara layak. Implikasi 40 juta penganggur saat ini akan
menjadi beban Indonesia setidaknya 25 tahun ke depan, sebab hampir
semua anak penganggur ini ditambah dengan anak-anak buruh yang hanya
mendapat upah kecil (UMR DKI Jakarta Rp 637.000.- ), akan terpaksa
tidak bisa sekolah atau hanya bisa sekolah tamat SD saja. Membawa 40
juta orang tidak terdidik pada tahun 2030 hanya akan menjadi beban besar
bagi negeri ini kelak.
e. Dalam jangka panjang, untuk menampung tenaga kerja dan perolehan nilai
tambah, pemerintah harus merubah strategi pengembangan industri dari
yang berbasis manufaktur ke sektor andalan (leading sectors) industri kita
yaitu dengan mengembangkan sektor-sektor yang memiliki keunggulan
absolute (absolute comparative advantage).
15
g. Memfungsikan lembaga bipartit dan tripartit dalam mitra yang sejajar
untuk mengatasi hubungan industrial yang kurang baik, seperti
pencegahan pemogokan melalui perundingan. Lock out, dan mengatasi
pengangguran. ILO telah mengeluarkan istilah “social dialog” untuk
mendorong orang lebih suka berdialog/berunding ketimbang konfrontasi.
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di
dalam maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan jasa dan barang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja
dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari
penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan akibat peristiwa
atau keadaan yang dialami oleh tanaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit,
hamil, hari tua, dan meninggal dunia.
16
Undang-undang yang berhubungan dengan ketenagakerjaan dalam arti
sesudah bekerja diatur dalam UU No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial. Pengertian menurut ketentuan Pasal 1 (1)
adalah:
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Telah di simpulkan bahwa tenaga kerja Indonesia kualitasnya masih
rendah. Untuk itu, kita sebagai generasi muda di sarankan untuk lebih
meningkatkan lagi kerajinan, keterampilan, juga keahlian diri kita, supaya negara
kita kebih maju lagi dan penganguran berkurang.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://anitaervina.blogspot.co.id/2012/02/makalah-kualitas-tenaga-kerja-
indonesia.html
http://manajemena2011.blogspot.co.id/2013/04/hubungan-antara-pertumbuhan-
ekonomi.html
http://juliansyah99.blogspot.co.id/2014/08/permasalahan-kuantitas-dan-
kualitas.html
http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-
makro/pengangguran/item255
http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-
makro/produk-domestik-bruto-indonesia/item253?
http://muhlisah-lisah.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kualitas-penduduk-dan-
masalah.html
http://azanulahyan.blogspot.co.id/2014/04/masalah-ketenagakerjaan-di-indonesia.html
19