Anda di halaman 1dari 8

BANYAKNYA PENGANGGURAN AKIBAT KETERBATASAN

LAPANGAN KERJA
Aini Nur Sholihah & Elya Lelin Tri Mujianto
Pendahuluan
Meningkatnya jumlah pengangguran di setiap negara berdampak pada
pertumbuhan ekonomi di suatu Negara. Salah satu dampak masalah pokok yang
dialami Negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang
tinggi akan berdampak langsung atau secara tidak langsung pada kemiskinan,
kriminalitas, dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat.
Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadi salah satu masalah
sosial yang menjadi tanggungjawab pemerintah. Sempitnya lapangan pekerjaan
yang tidak sesuai dengan peningkatan pendidikan yang setiap tahunnya siswa
ataupun mahasiswa sehingga, mengakibatkan problematika sosial dalam
pembangunan ekonomi baik nasional dan regional. Masyarakat tanpa pekerjaan
bisa jadi beban ekonomi berkepanjangan yang sebenarnya harapan mereka tidak
ingin dalam keadaan seperti itu.
Tersedianya lapangan pekerjaan baru guna untuk mengatasi peningkatan
penawaran tenaga kerja merupakan suatu target dimana yang harus dicapai dalam
pembangunan ekonomi daerah. Dengan cara tersebut dapat diwujudkan melalui
peningkatan pertumbuhan ekonomi khusunya investasi langsung pada sektor.
Sektor yang bersifat insfrastruktur ataupun industri pengolahan. Adapun pada
sektor jasa misalnya melalui pariwisata dan pedagangan tenaga kerja merupakan
orang yang sudah siap masuk dalam dunia kerja sesuai dengan upah yang
ditawarkan oleh penyedia pekerjaan tersebut. Jumlah tenaga kerja dihitung dari
penduduk usia produktif (umur 15 tahun - 65 tahun) yang masuk dalam kategori
angkatan kerja.
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada didalam usia kerja.
Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, bisa disebut sebagai
tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan yang
berfungsi menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat.
Kajian Pustaka
Teori menurut Kaufman dan Hotchkiss pengangguran adalah salah satu
tolak ukur yang dilakukan pada seseorang yang tidak memiliki pekerjaan tetapi
mereka sedang melakukan usaha secara aktif pada empat minggu terakhir untuk
mencari pekerjaan. Teori menurut Sukirno pengangguran merupakan keadaan
seseorang dimana yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi mereka belum bisa dapat pekerjaan tersebut.
Teori menurut Sadono Sukirno pengangguran merupakan suatu keadaan
dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya, pengangguran merupakan keadaan
dimana orang ingin berkerja namun tidak mendapat pekerjaan, di Indonesia angka
pengangguran makin meningkat penganggurannya.
Menurut teori Sukirno penyebab terjadinya pengangguran terdapat 3
golongan yaitu :
1. Pengangguran friksional adalah pengangguran ketika ekonomi telah
mencapai kesempatan kerja penuh.
2. Pengangguran struktural adalah terjadi karena adanya perubahan dalam
struktur atau komposisi perekonomian.
3. Pengangguran teknologi, ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga
manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia yang disebabkan
perkembangan teknologi.
Menurut Badan Pusat Statistik kesempatan kerja merupakan perbandingan
antara penduduk yang berkerja dengan penduduk usia kerja faktor selanjutnya
adalah tingkat upah merupakan kompetisi yang diterima oleh satu unit tenaga
kerja yang berupa jumlah uang yang dibayarkan kepadanya.
Menurut teori Linbeck bahwa pengangguran merupakan sebab akibat dari
kesalahan kelembagaan dalam instansi pemerintah dan swasta yang berimbas
kepada pengaturan pasar, demografi, hukum dan regulasi. Pentingnya fitur
kelembagaan yang berkaitan dengan pengangguran bisa berimplikasi pada
permintaan dan penawaran tenaga kerja, pengaturan upah, hingga efektifitas
pencarian dan pencocokan di pasar tenaga kerja.
Pembahasan
Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadi salah satu masalah
sosial yang menjadi tanggungjawab pemerintah. Sempitnya lapangan pekerjaan
yang tidak sesuai dengan peningkatan pendidikan yang setiap tahunnya siswa
ataupun mahasiswa sehingga, mengakibatkan problematika sosial dalam
pembangunan ekonomi baik nasional dan regional. Masyarakat tanpa pekerjaan
bisa jadi beban ekonomi berkepanjangan yang sebenarnya harapan mereka tidak
ingin dalam keadaan seperti itu.
Tenaga kerja adalah seluruh penduduk dalam usia kerja yang berumur
minimal 15 tahun atau lebih yang potensinya dapat memproduksi barang dan jasa.
Dalam kenyataannya sudah banyak penduduk yang berumur muda sudah bekerja
dan mencari pekerjaan. Berdasarkan kualitasnya tenaga kerja dibagi menjadi
beberapa macam yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih.
Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, bisa disebut
sebagai tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
yang berfungsi menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun masyarakat. Beberapa ketenagakerjaan yang pasti dipahami
sebagai dasar dalam memahami segala permasalahan di Indonesia sebagai berikut:
1. Tingkat partisipasi angakatan kerja yang dianggap indikator bisa
menggambarkan keadaan penduduk yang berumur 15 tahun ke atas
yang berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
2. Tingkat pengangguran terbuka.
3. Penyerapan tenaga kerja merupkan mereka yang terserap diberbagai
lapangan pekerjaan pada suatu periode.
Menurut Sadono Sukirno, Pengangguran merupakan suatu keadaan
dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya, pengangguran merupakan keadaan
dimana orang ingin berkerja namun tidak mendapat pekerjaan, di Indonesia angka
pengangguran makin meningkat penganggurannya.
Pengangguran sering diartikan sebagai seseorang yang ingin bekerja
namun tidak memiliki chanel lapangan pekerjaan, jenis-jenis pengangguran ada 3
macam yaitu:
1. Pengangguran terselubung merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja
secara maksimal dikarenakan suatu alasan tertentu.
2. Setengah menganggur merupakan tenaga kerja yang waktu kerjanya
kurang dari 35 jam perminggu.
3. Pengangguran terbuka merupakan tenaga kerja yang sungguh-sungguh
tidak memiliki pekerjaan, pengangguran ini belum mendapatkan
perkerjaan padahal telah berusaha dengan keras semaksimal mungkin
namun belum ditakdikan mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran adalah salah satu hal yang tidak dikehendaki oleh semua
orang, namun suatu penyakit yang terus menerus menjalar di beberapa negara
dikarenakan banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu cara
mengurangi jumlah angka pengangguran harus kerjasama antara lembaga
pendidikan, masyarakat, dan lain sebagainya. Berikut ini salah macam-macam
faktor penyebab pengangguran meliputi:
1. Sedikitnya lapangan pekerjaan untuk menampung para pencari kerja.
Banyaknya para pencari kerja tidak sinkron dnegan lapangan pekerjaan
yang dimiliki oleh Negara Indonesia.
2. Kurangnya keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyak
jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) yang tidak mempunyai
ketrampilan, menjadi salah satu penyebab makin bertambahnya angka
pengangguran di Indonesia.
3. Kurangnya informasi, dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk
mencari tau informasi tentang perusahaan yang memiliki kekurangan
pada tenaga kerja.
4. Kurang meratanya lapanga pekerjaan karena banyaknnya lapangan
pekerjaan di kota dan sedikitnya lapangan pekerjaan di desa.
5. Masih belum maksimalnya upaya pemerintah dalam memberikan
pelatihan untuk meningkatkan softskill masyarakat Indonesia.
6. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang
membuuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang
kerjanya.
Indonesia memang sedang mengalami perubahan perekonomian, dimana
Indonesia sedang melakukan perubahan perekonomian dari sektor pertanian ke
sektor industri. Dengan meningatnya perekonomian ke arah sektor industri
diharapkan perekonomian di Indonesia jauh lebih baik. Dengan banyaknya tingkat
pengangguran akan berdampak pada berbagai sektor. Dampak dari pengangguran
tersebut akan berimbas pada menurunya tingkat perekonomian Negara Indonesia,
dampaknya pada ketidakstabilan politik, berdampak pada para investor, dan pada
sosial dan mental. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari pengangguran.
Dampak yang timbul karena pengangguran meliputi:
1. Dari segi ekonomi pengangguran akan meningkatkan jumlah
kemiskinan. Karena banyaknya yang menganggur akan berdampak
pada rendahnya pendapatan ekonomi mereka. Sementara biaya
kehidupan sehari-hari berjalan terus. Hal ini bisa membuat mereka
tidak bisa mandiri untuk mengahasilkan finansial untuk kebutuhan
hidup para pengangguran.
2. Dari segi sosial dengan banyaknya pengangguran maka akan
meningkatnya juga kemiskinan, banyaknya pengemis, glandnagan,
serta pengamen jalanan. Yang dapat mempengaruhi pada tingkat
kriminal karena sulitnya mencari pekerjaan maka banyak orang
melakukan tindak kejahatan seperti mencuri, merampok, dan lain
sebagainya guna untuk memnuhi kebutuhannya.
3. Dari segi mental akan mengakibatkan rendhanya kepercayaan diri,
keputus asa, dan akan menimbulkan depresi.
4. Dari segi politik akan banyaknya demonstrasi yang terjadi. Yang akan
membuat dunia politik menjadi tidak stabil, banyaknya demonstrasi
para seikat kerja karena banyaknya pengangguran yang terjadi.
5. Dari segi keamanan banyaknya pengangguran membuat para
pengangguran melakukan tindak kejahatan demi menghidupi
perekonomiannya seperti merampok, mencuri, menjual narkoba, dna
tindakan penipuan.
Banyaknya dampak pengangguran akan kembali kepada tanggungjawab
pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi jumlah pengangguran yang
terjadi hingga saat ini. Pemerintah harus meningkatkan kegiatan ekonomi di
Indonesia. Setiap daerah harus mampu mandiri dalam meningkatkan laju
perekonomiannya.
Tiap-tiap warna Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layaknya kemanusiaan yang tertera pada UUD 45 ayat 2, sebagai solusi
pengangguran mempunyai berbagai startegi dan kebijakan dapat ditempuh
meliputi:
1. Peran pendidikann sangat berperan dalam mengasilkan sumber dyaa
manusia yang kopeten dengan menghadirkan kurikulum sesuai dengan
keinginan pasar, supaya para sumber daya manusia dapat dibekali
pengetahuan dan skill yang bisa menunjang para pencari kerja mandiri
untuk mencari kerja ataupun menjadi wiraswasta.
2. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan
kemampuan jiwa kewiraushaan kepada Usaha Kecil dan Menengah
(UKM), merupakan berupa bimbingan teknis dan manajemen guna
memberikan bantuan modal lunak jangka panjang. Mendorong
terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang
menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan
menengah akan mampu mengembangkan usaha menguasai teknologi
dan informasi pasar dan meningkatkan pola kemitraan UKM dnegan
BUMN, BUMD, BUMS, dan lain sebaginya.
3. Segera membangun lembaga sosial yang menjamin kehidupan
penganggur, serperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek)
dengan membangun lembaga tersebut setiap penganggur di Indonesia
akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus secara
teknisi dan rinci.
4. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudyaaan Indonesia dengan
cara melakukan promosi berbagai negara untuk menarik para
wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi
dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisatwan dan
kebudayaan yang nantinya bisa banyak menyerap tenaga kerja daerah
setempat.
5. Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk
(meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat
menekankan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau
melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk
padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor
pertanian, perkebunan, dan peternakan oleh pemerintah.
Kesimpulan
Pengangguran adalah problem yang terus menumpuk, dna bertambah dari
tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin
menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (Sumber Daya
Manusia) yang kita punya.
Pemerintah sebaiknya segara tanggap dan cepat dalam memecahkan
permasalahan pengangguran saat ini yang semakin meningkat. Pemerintah juga
harus meningkatkan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, dalam meningkatkan
jiwa kewirausahaan memperluas usaha kecil menengah agar mereka dapat mandiri
secara ekonomi. Angka pengangguran akan berkurang seiringnya waktu dengan
perbaikan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah bisa saja
bekerjasama dnegan sektor pendidikan untuk mendapatkan sumber daya manusia
yang berkopeten.
Daftar Pustaka
Arrozi, fahrudin. Sutrisna, Ketut. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga Kerja. Volume 07. Nomor
12.
Dewita Hia, Yulna. 2013. Strategi Kebijakan Pemerintah Dalam Menanggulangi
Pengangguran. Volume 01. Nomor 02.
Franita, Rizka. 2016. Analisis Pengangguran Di Indonesia. Volume 01, Nomor
01.
Kuncoro, Haryo. 1999. Dimensi Kualitatif Keberhasilan Peluasan Kesempatan
Kerja. Volume 14. Nomor 01.
R Dongoran, Faisal. 2016. Analisis Jumlah Pengangguran dan Ketenagakerjaan
Terhadap Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Kota Medan.
Volume 02. Nomor 02.
Sadoso, Sukirno. 2006. Makro Ekonomi Teori Pengantar. PT: Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai