Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PP TENTANG KETENAGAKERJAAN

(DOSEN PENGAMPU : MARDIANI MANGUN SSiT.,MPH)

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 3

AQILA NAURAH ADEL (PO7124320004)

ISFANIKA (PO7124320029)

NADYA MAHARANI (PO7124320039)

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIV KEBIDANAN
TINGKAT 1

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atasa berkat dan
rahmatnya lah kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “PP TENTANG KETENAGAKERJAAN”. Penulisan makalah
ini merupakan salah satu tugas mata kuliah ETIKOLEGAL dari dosen pengempu ibu
MARDIANI MANGUN SSiT.,MPH.Di jurusan kebidanan, prodi D4 kebidanan politeknik
kesehatan kemenkes palu.

Terlepas dari semuannya itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Mamboro,29 April 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN KETENAGAKERJAAN.............................................................................5
Hukum Tentang Ketenagakerjaan................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam usaha
memajukan perekonomian bangsa. Tenaga kerja yang memadai dari segi kuantitas dan
kualitas menjadi aspek penting dalam pembangunan ekonomi, yaitu sebagai sumber daya
untuk menjalankan proses produksi dan distribusi barang dan jasa, serta sebagai sasaran
untuk menciptakan dan mengembangkan pasar.

Permasalahan paling pokok dalam ketenagakerjaan Indonesia terletak pada


kesempatan kerja. Ketidakseimbangan antara peningkatan penduduk usia kerja dengan
kesempatan kerja yang tersedia akan menimbulkan pengangguran yang akan berdampak
pada ketidakstabilan ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Oleh karena itu dengan
meningkatkan kegiatan pembangunan ekonomi, maka kesempatan kerja yang tersedia juga
akan semakin banyak dan kemajuan kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin baik.

Semakin besar kesempatan kerja bagi tenaga kerja maka akan meningkatkan penyerapan
tenaga kerja, sehingga kemajuan kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin baik. Inilah
yang membuat penyerapan tenaga kerja secara langsung maupun tidak langsung akan
berkaitan dengan masalah- masalah lainnya seperti pendapatan yang merata, kesejahteraan
masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang meningkat, berkurangnya urbanisasi, dan
stabilitas politik. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesempatan kerja seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
meningkatkan pembangunan di pedesaan, membangun proyek-proyek padat karya dan
menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian tentang ketenaga kerjaan ?


2. Bagaimana hukum tentang ketenaga kerjaan ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tentang ketenaga kerjaan


2. Mengtahui hukum tentang ketenaga kerjaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KETENAGAKERJAAN

 
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu
negara dibedakan Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga
kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku
di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang
mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para
tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas
20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah
termasuk tenaga kerja.
1. Klasifikasi Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup
bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang
dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai
dengan 64 tahun.

 Bukan tenaga kerja


Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga
Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang
berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini
adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
 Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah
mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif
mencari pekerjaan.

2. Kesempatan Kerja
Secara umum, kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang mencerminkan seberapa
jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut serta secara aktif dalam
kegiatan perekonomian. Selain itu kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai jumlah
penduduk yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh pekerjaan, semakin banyak
orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja.
Kesempatan kerja dimaknai sebagai lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia
untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi atau produksi. Dengan demikian
pengertian kesempatan kerja nyata mencakup lapangan pekerjaan yang masih lowong.
Kesempatan kerja nyata  bisa juga dilihat dari jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia,
yang tercermin dari jumlah penduduk usia kerja (15 tahun) ke atas yang bekerja (Sapsuha,
2009).
Kesempatan kerja merupakan partisipasi seseorang dalam pembangunan baik dalam arti
memikul beban pembangunan maupun dalam menerima kembali hasil pembangunan.
Pengangguran
Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan (baggi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali atau sudah
pernah bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari
pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan mereka yang
sudah memiliki pekerjaan tetapi belum pernah bekerja. Seseorang dikatakan sebagai
pengangguran apabila memenuhi salah satu unsure, sebagai berikut: tidak bekerja
tetapi sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usaha baru, tidak mempunyai
pekerjaan, sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai tetapi belum mulai bekerja.

Penyebab Pengangguran

 Menurunnya permintaan tenaga kerja


 Adanya kemajuan teknologi
 Kelemahan dalam pasar tenaga kerja
 Jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas
 Fenomena PHK
 Kualitas tenaga kerja yang relative rendah
 Kurang sesuai kemampuan tenaga kerja dengan pekerjaan
 Persebaran tenaga kerja tidak merata
 Serangan tenaga kerja asing
 Rendahnya upah yang diterima oleh tenaga kerja
Mengatasi Masalah Pengangguran di Indonesia

1. Memperluas lapangan kerja, Menurut Soemitro Djojohadikoesoemo, melalui: industry


padat karya dan penyelenggaraan proyek pekerjaan umum.
2. Mengurangi tingkat pengangguran
3. Pemberdayaan angkatan kerja dengan mengirimkan tenaga kerja ke Negara atau
daerah yang memerlukan.
4. Pengembangan usaha sector informal dan usaha kecil
5. Pembinaan generasi muda melalui kursus dan pembinaan home industry.
6. Mengadakan program transmigrasi
7. Mendorong badan usaha untuk proaktif dengan lembaga pendidikan
8. Mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK)
9. Mendorong lembaga untuk meningkatkan skill
10. Mengefektifkan pemberian informasi ketenaga kerjaan melalui lembaga terkait.
11. Meningkatkan kualitas angkatan kerja dan tenaga kerja
12. Menetapkan upah minimum regional
13. Mengikuti setiap pekerja dalam asuransi jaminan social tenaga kerja
14. Menganjurkan kepada setiap perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dan
keselamatan kerja
15. Mewajibkan kepada setiap perusahaan uuntuk memenuhi hak tenaga kerja selain gaji,
seperti cuti, istirahat, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian diatas hukum ketenagakerjaan memiliki unsur :

1. Serangkaian peraturan yang berbentuk tertulis dan tidak tertulis.


2. Mengatur tentang kejadian hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha.
3. Adanya orang bekerja pada dan dibawah orang lain dengan mendapat upah sebagai
balas jasa.
4. Mengatur perlindungan pekerja/buruh, meliputi masalah keadaan sakit, haid, hamil,
melahirkan, keberadaan organisasi pekerja, dan sebagainya.
Asas Dan Tujuan Hukum Ketenagakerjaan
1. Asas Hukum Ketenagakerjaan
Berdasarkan pasal 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dinyatakan bahwa:
“Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”Selanjutnya dalam pasal tersebut di tegaskan
bahwa:“Pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan dalam rangka pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan
dilaksanakan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang sejahtera,
adil makmur, daan merata, baik materiil maupun spritiual.”Pasal 3 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 menegaskan bahwa: “Pembangunan ketenagakerjaan
diselenggarakan atas keterpaduan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat
dan daerah.”
2. Tujuan KetenagakerjaanMenurut Manulang (1995) tujuan hukum ketenagakerjaan
adalah:
 Untuk mencapai keadilan sosial dalam bidang ketenagakerjaan.
 Untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tidak terbatas dari
pengusaha.
 Berdasarkan ketentuan pasal 4 UU Nomor 13 tahun 2003 pembangunan ketenagakerjaan
bertujuan:

1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secaraoptimal dan manusiawi.


2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
3. Memberika perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan.
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

KASUS

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PEREMPUAN


BERDASARKAN UU NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
DITINJAU DARI SIYASAH SYAR’IYYAH (Studi di PR. Trubus Alami Kabupaten
Tulungagung)

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Perempuan Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003


Tentang Ketenagakerjaan Ditinjau Dari Siyasah Syar’iyyah (Studi di PR. Trubus Alami
Kabupaten Tulungagung), Jurusan Hukum Tata Negara, IAIN Tulunggaung, 2020,
Pembimbing Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag. Kata Kunci: Perlindungan Hukum,
Pekerja Perempuan, UU No. 13 Tahun 2003, Siyasah Syar’iyyah Penelitian ini dilatar
belakangi oleh salah satu faktor penting dalam proses pembangunan suatu Negara adalah
tenaga kerja. Pembangunan yang terus berkembang memberikan kesempatan tenaga kerja
perempuan untuk bekerja salah satunya di perusahaan swasta. Sebagai pekerja, seorang
perempuan memiliki hak hak khusus yang harus dipenuhi serta dilindungi sebagimana telah
diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun
meskipun telah diatur dalam undang-undang dan peraturan perundang-undangan lainnya,
masih tetap saja terdapat perusahaan yang tidak melaksanakan apa yang ada dalam peraturan
tersebut secara maksimal. Seperti pekerja perempuan di PR. Trubus Alami Kabupaten
Tulungagung dimana dari hasil pra survey terdapat beberapa hak yang belum terpenuhi
selama bekerja di pabrik rokok tersebut. Salah satunya ialah tidak adanya cuti haid/menstruasi
dan tidak sesuainya waktu cuti hamil sebelum melahirkan hingga setelah melahirkan yang
diberikan oleh pihak perusahaan. Hal ini menarik minat penulis untuk melakukan penelitian
lebih lanjut terkait perlindungan hukum atas hak yang seharusnya diperoleh oleh pekerja
perempuan di PR. Trubus Alami sesuai dengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan serta ditinjau dari segi siyasah syar’iyyah.

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan


pendekatan kualitatif, dimana memberikan deskripsi atau gambaran tentang bagaimana
perlindungan hukum pekerja perempuan di PR. Trubus Alami.Serta dengan meneliti sumber-
sumber kepustakaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini, khususnya Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah dengan observasi, wawancara langsung kepada para pihak yang dianggap mampu
memberikan data yang akurat, pengisian angket sebagai data pelengkap, serta dokumentasi
terhadap data-data yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap hak pekerja
perempuan di PR. Trubus Alami Kabupaten Tulungagung. Hasil dari penelitian yang telah
dilakukan terkait pelaksanaan perlindungan hukum pekerja perempuan berdasarkan Undang-
undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di PR. Trubus Alami Kabupaten
Tulungagung, belum terpenuhi sepenuhnya. Diantaranya yaitu : 1) hak atas cuti
haid/menstruasi, 2) hak cuti hamil dan atau melahirkan sebagaimana ketentuan yang telah ada,
3) hak untuk mendapatkan waktu menyusui atau ruang laktasi. Serta adanya persamaan dan
perbedaan perlindungan hukum atas hak bagi pekerja perempuan menurut undang-undang dan
menurut siyasah syar’iyyah. Adapun persamaannya yaitu, 1) pekerja perempuan berhak
diperlakukan sama oleh pengusaha tanpa adanya diskriminasi, 2) adanya hak cuti
haid/menstruasi, 3) adanya hak cuti hamil sebelum melahirkan dan setelah melahirkan.
Sedangkan perbedaannya adalah dalam ajaran syariat Islam diharamkannya ikhtilath atau
berkumpulnya laki-laki dan wanita di satu tempat, karena hal itu termasuk sebab fitnah.

 
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam usaha
memajukan perekonomian bangsa. Tenaga kerja yang memadai dari segi kuantitas dan
kualitas menjadi aspek penting dalam pembangunan ekonomi, yaitu sebagai sumber daya
untuk menjalankan proses produksi dan distribusi barang dan jasa, serta sebagai sasaran
untuk menciptakan dan mengembangkan pasar.

Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk
suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.

Menurut Molenaar dalam Asikin (1993: 2) “Hukum Perburuhan adalah bagian hukum yang
berlaku, yang pokoknya mengatur hubungan antara tenaga kerja dan pengusaha, antara tenaga
kerja dan tenaga kerja serta antara pengusaha dan tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Khakim, Abdul. 2014. Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. Bandung: Citra


Aditya Bakti.

Benggolo. A. Tanpa tahun. Tenaga Kerja dan Pembangunan. Jakarta: Jasa Karya.

Manulang, SH. 1995.Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia.Jakarta: Rineka


Cipta.

Adisu, Editus & Jehani, Lebertus, Hak-Hak Pekerja Perempuan, Tanggerang :


VisiMedia, 2007

Al Faraby, Abu Nash, As Siyâsah Al Madaniyah, tahqiq dan syarah 'Ali Bu

Milham, Beirut: Dar Maktabah Al Hilal, 1994

 
 

 
 

Anda mungkin juga menyukai