Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN TENAGA KERJA

AMANDA ISTIANAH MUTIAWATI, S.H., M.H.


DASAR HUKUM
 Pasal 7,8 UU Ketenagakerjaan
 Peraturan Pemerintah 15 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Memperoleh Infomasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan
Serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
52 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Tenaga Kerja Mikro di Perusahaan, Badan
Usaha Milik Negara dan dan Badan Usaha Milik Daerah
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
PER 16/MEN/XI/2010 tentang Perencaan Tenaga Kerja
Makro;
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
PER 16/MEN/XI/2010 tentang Perencaan Tenaga Kerja
Mikro.
INFORMASI
 Pengertian
Informasi ketenagakerjaan adalah gabungan, rangkaian,
dan analisis data yang berbentuk angka yang telah diolah,
naskah dan dokumen yang mempunyai arti, nilai dan
makna tertentu mengenai ketenagakerjaan.

 Jenis informasi
1. Penduduk dan tenaga kerja
2. Pelatihan dan produktivitas
3. Kesempatan kerja
4. perluasan kesempatan kerja
5. Hubungan industrial
6. Kondisi lingkungan kerja
7. Pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja
SUMBER INFORMASI
a. kementerian negara, departemen dan lembaga
pemerintah non departemen di tingkat pusat;
b. instansi vertikal di provinsi dan kabupaten/kota;
c. instansi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota;
d. badan usaha milik negara dan badan usaha milik
daerah;
e. perguruan tinggi;
f. lembaga swadaya masyarakat;
g. perusahaan swasta;
h. asosiasi pengusaha; dan
i. serikat pekerja/serikat buruh.
TENAGA KERJA

 Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang


siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang
sudah bekerja, mereka yang sedang mencari
pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang
mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus,
2007:2)

 Sedangkan menurut pendapat Sumitro


Djojohadikusumo (1987) mengenai arti tenaga kerja
adalah semua orang yang bersedia dan sanggup
bekerja, termasuk mereka yang menganggur meskipun
bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang
menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan
kerja.
PENDUDUK USIA KERJA

 Dari sisi tenaga kerja, penduduk suatu Negara dapat


dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok
penduduk usia kerja dan kelompok bukan usia
kerja. Penduduk usia kerja adalah mereka yang
berumur 15 hingga 65 tahun.
 Penduduk usia kerja dapat pula dibagi dalam
dua kelompok, yakni kelompok angkatan kerja
dan kelompok bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja adalah semua orang yang siap
bekerja disuatu Negara. Kelompok tersebut
biasanya disebut sebagai kelompok usia
produktif. Dari seluruhan angkata kerja dalam
suatu Negara tidak semuanya mendapat
kesempatan bekerja. Diantaranya ada pula yang
tidak bekerja. Mereka inilah yang disebut
pengangguran. Pengangguran adalah angkatan
kerja atau kelompok usia produktif yang tidak
bekerja.(YB Kadarusman, 2004:65)
ANGKATAN KERJA

 Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai


pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang
sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab,
seperti petani yang sedang menunggu panen/hujan,
pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya.
Disamping itu mereka yang tidak mempunyai
pekerjaan tetapi sedang mencari
pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan atau
bekerja secara tidak optimal disebut pengangguran.
BUKAN ANGKATAN KERJA

 Yaitu mereka yang sedang bersekolah, mengurus


rumah tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia,
cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak
melakukan suatu kegiatan yang dapat
dimasukkan kedalam kategori bekerja,
sementara tidak bekerja, atau mencari
pekerjaan.
KESEMPATAN KERJA
 Kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan
tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat
juga disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatan
kerja itu sendiri adalah suatu keadaan yang
menggambarkan terjadinya lapangan kerja
(pekerjaan) untuk diisi pencari kerja.

 Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD


1945 pada pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap
warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak”. Dari bunyi UUD 1945
pasal 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia
untuk menciptakan lapangan kerja bagi anggota
masyarakat karena hal ini berhubungan dengan
usaha masyarakat untuk mendapat penghasilan.
PENGANGGURAN

 Yaitu angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali,


sedang mencari kerja, sedang menunggu proyek
pekerjaan selanjutnya, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah
angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada
yang mampu menyerapnya.
JENIS-JENIS PENGANGGURAN

 Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang
sama sekali tidak mempunyai pekerjaan.
Pengangguran ini terjadi karena angkatan kerja
tersebut belum mendapat pekerjaan padahal telah
berusaha secara maksimal atau dikarenakan faktor
malas mencari pekerjaan atau malas bekerja.
 Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung yaitu pengangguran
yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja
untuk satu jenis pekerjaan padahal dengan mengurangi
tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak
mengurangi jumlah produksi. Pengangguran terselubung
bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak
sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya
bekerja tidak optimal.
Contoh: Dalam suatu perusahaan terdapat 10
tenaga marketing untuk menangani pekerjaan yang ada,
padahal semua pekerjaanan dapat diselesaikan dengan
baik hanya dengan 6 orang tenaga marketing. Akibatnya
karyawan-karyawan tersebut bekerja tidak optimal dan
bagi perusahaan itu merupakan suatu pemborosan.
 Setengah Menganggu
Setengah menganggur adalah pengangguran
yang terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk
sementara waktu.
Contoh : Seorang buruh
konstruksi/bangunan yang telah menyelesaikan
pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara
menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.
1

Anda mungkin juga menyukai