Anda di halaman 1dari 15

Uji Hipotesa

Rata-Rata Satu Sampel

Contoh :

Angaplah sebuah toko parfum membuat produk dengan isi 100 ml/botol. Lalu seorang karyawan toko tersebut ingin
memastikan, apakah hal tersebut benar?. Karyawan tersebut menggunakan, 30 sampel parfum sebagai sampel yang akan
diuji. berdasarkan hal tersebut, berikut data-data yang terkumpul:

1. Menjalankan program SPSS statistikBerdasarkan data tersebut, berikut langkah-langkah yang dapat kita
lakukan.10

Pilih new di menu file. Setelah itu, pindah ke sheet 'variabel view'.

2. Mendefinisikan data di 'variabel view'

Pada sheet variabel view, isikan "ISI" dalam kolom pertama. Setelah itu biarkan saja dengan pengaturan default
program SPSS. perhatikan gambar berikut ini.

3. Mengisi data di 'Data view'

Sekarang beralihlah ke sheet 'data view'. lalu mulailah untuk mengisikan data yang telah terkumpul tadi ke dalam sheet
tersebut. Perhatikan gambar di bawah ini.
4. Melakukan pengujian sampel

Dalam melakukan pengujian menggunakan spss, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut langkah-langkah
tersebut.

4.1 Pilih Analyze - compare means - one sample t test

Selanjutnya, pada bagian Menu bar, pilih Analyze > Compare Means > One Sample T Test. Perhatikan gambar di bawah
ini.

4.2 Dibagian sampingnya, klik 'option'

setelah itu akan muncul gambar seperti di bawah ini. Pindahkan 'ISI' tersebut ke sebelah kanan. Sedangkan pada bagian
'test value' isikan dengan angka 100, sebab kita akan membuktikan kebenaran isi botol yang dinyatakan adalah 100 ml.
Klik tombol options, detelah itu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah. Pada bagian confidence interval, isi
dengan 5% (nilai default). Sedangkan missing values, biarkan saja. lalu klik 'continue'.

5. Klik 'OK'

Nah, setelah itu hasil pengujian akan ditampilkan pada jendela baru.

6. Analisis Data

Setelah melakukan langkah-langkah pada bagian diatas, setelah itu akan muncul jendela baru yang merupakan hasil
output dari pengujian yang dilakukan menggunakan SPSS statistik. Berikut hasil pengujian tersebut beserta analisisnya.

A. One Sampel Statistics

Pada output ini, terlihat ringkasan statistik dari variabel isi. Rata-rata isi botol parfum tersebut ternyata adalah 99,9 ml,
dengan standar deviasi 1,493666 ml.

B. One Sample Test

Pada output ini, hipotesis yang akan di uji adalah.


Ho: µ=100, Isi botol parfum tidak berbeda dengan rata-rata isi botol yang sudah
ditentukan senilai 100 ml.
Ha: µ≠100, Isi botol parfum berbeda secara signifikan dengan rata-rata isi kemasan yang
sudah ditentukan senilai 100 ml.

Berdasarkan hasil perhitungan, terlihat nilai t hitung adalah sebesar -0,367, bandingkan dengan nilai t tabel untuk df= 29
dan α 0,025 (pengujian 2 sisi untuk α= 5%) adalah 2,045 berarti terima Ho.

t= -0.365
-2.045 2.045

Keputusan ini juga bisa didasarkan pada probabilitas sebesar 0,717 bandingkan dengan taraf signifikan yang digunakan
yaitu 0,05 yang berarti tidak signifikan.
Dengan keputusan menerima Ho berarti hipotesis bahwa isi rata-rata botol adalah 100 ml teruji. Berarti secara statistik
rata-rata isi botol kemasan tidak berbeda dengan 100 ml.

Contoh 2 :

Dalam suatu penelitian seorang Dosen terhadap mahasiswanya, seorang Dosen ingin mengetahui apakah nilai ujian
mahasiswa yang diasuhnya memiliki mean lebih dari 70.

Nilai-nilai ujian tersebut adalah sebagai berikut :

70; 85; 76; 90; 85; 60; 93; 80.

Langkah analisis :

1. Menentukan Hipotesis

H0 : μ ≤ μ0

Ha : μ > μ0

Level signifikansi = 95%


2. Inputkan data di atas kedalam SPSS seperti berikut ;

Bernama file pada lembar Variable View dengan nama Nilai. Kemudian klik Data View untuk memasukan data.

3. Analisis

Setelah data dimasukan kedalam lembar SPSS, langkah selanjutnya adalah memulai analisis, klik

Analyze è Compare Means è One Sampel T-test


4. Kemudian akan didapat tampilan sebagai berikut :

Masukan variable nilai kedalam kolom Test Variable(s), dan masukan nilai acuan pada kolom Test Value sebesar 70

5. Kemudian klik OK, dan akan didapat output sebagai berikut :


One-Sample Statistics

Std. Error
N Mean Std. Deviation
Mean
Nilai 8 79,8750 10,92098 3,86115

One-Sample Test

Test Value = 70
95% Confidence Interval of the
Mean
t df Sig. (2-tailed) Difference
Difference
Lower Upper
Nilai 2,558 7 ,038 9,87500 ,7448 19,0052

2.558

t(0.05, 7)=1.895

Interpretasi :

Setelah dianalisis didapat dua output, yaitu One-Sample Statistics dan One-Sampel Test. Berdasarkan output pertama
One-Sample Statistics didapatkan jumlah variable N = 8 dan Mean sebesar 79,8750 dengan Std Deviasi sebesar
10,92098.

Berdasarkan output kedua One-Sample Test didapatkan nilai t-hitung sebesar 2,558 dengan derajat bebas 7 (N-1)
dengan nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,038.

Nilai t-tabel dengan derajat bebas 7 dengan taraf signifikansi sebesar 0,05(5%) adalah sebesar 1,894. Karena pada
hipotesis yang diharapkan adalah , dan pada nilai p-value (sig) didapatkan Sig (2-tailed), maka nilai P-value dibagi 2.

Sehingga didapatkan nilai P-value sebesar 0,038/2 =0,019< 0,05, maka hipotesis H0 ditolak dan terima Ha. Atau jika
dengan menggunakan table didapatkan nilai t-hitung sebesar 2,558 > t-tabel 1,894. Sehingga dapat dikatakan bahwa
nilai rata-rata ujian mahasiswa lebih dari 70.

Latihan

Seorang pengusaha berpendapat bahwa rata-rata penjualan perhari karyawan-karyawannya adalah sebesar Rp. 1.020,00
dengan alternatif tidak sama dengan itu. Untuk maksud pengujian pendapatnya, pengusaha tersebut melakukan
wawancara terhadap 20 orang karyawannya yang dipilih secara acak. Dengan menggunakan α = 0,01. ujilah pendapat
tersebut dan berikan analisa anda. Hasil wawancaranya adalah sebagai berikut.
Nama Penjualan (Rp.)
aan 1000
andi 980
beril 880
bona 970
cici 850
dimas 750
erik 770
gogon 920
Hari 870
heru 900
ila 930
osin 1080
mima 1200
neni 1040
sila 1040
Siqi 850
Tata 950
Tita 1100
Wina 1110
zula 990

Tuliskan hasil analisanya dibawah ini, dan apakah Ho diterima? Jelaskan !

Uji Hipotesa
Rata-Rata Dua Sampel
.
Untuk pengujian rata-rata dua sampel terdapat 2 jenis data :
1. Dua Sampel Berpasangan.
Artinya kedua sampel bersifat mutually exclusive (saling asing) dan banyaknya pengamatan (ulangan)
sama pada masing-masing sampel.
2. Sampel Bebas / Independen.
Pada pengujian rata-rata dua sampel berpasangan, banyaknya nilai pengamatan harus sama (n1=n2),
sedangkan pada dua sampel yang bebas banyaknya pengamatan tidak harus sama.

Perbedaan Rata‐rata Dua sampel saling bebas (two sample for means) :
Misalkan suatu metode perakitan produk dalam pabrik tertentu memerlukan kira-kira satu bulan masa training untuk
seorang pegawai baru untuk mencapai efisiensi maksimum. Suatu metode training yang baru telah diusulkan dan
pengujian dilakukan untuk membandingkan metode baru tersebut dengan prosedur yang standar. Dua kelompok yang
masing-masing terdiri dari sembilan pegawai baru dilatih selama periode waktu tiga minggu, satu kelompok
menggunakan metode baru dan lainnya mengikuti prosedur latihan yang standar. Lama waktu (dalam menit) yang
diperlukan oleh setiap pegawai untuk merakit produk dicatat pada akhir dari periode empat-minggu tersebut, dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Standar 32 37 35 28 41 44 35 31 34
Baru 35 31 29 25 34 40 27 32 31

 Dari permasalahan kasus terlihat bahwa peneliti ingin membandingkan metode yang baru standar mana yang
lebih baik. tentu saja ini membandingkan dua kelompok. yang perlu diperhatikan lagi yaitu hipotesisnya pada soal
terdapat pertanyaan penelitian yaitu berbeda artinya disini kita menggunakan uji satu arah.
 yang dibandingkan yaitu lama waktu (dalam menit). tentu saja ini adalah rata-rata. sehingga bisa dikatakan
permasalahannya yaitu membandingkan rata-rata dua kelompok.
 kelompok 1 dan kelompok 2 disini berbeda. disini terjadi pemisahan penggunaan (bukan orang yang sama)
sehingga bisa dikatakan independent (bebas). disini kita satukan kesimpulan sebelum diatas menjadi perbandingan
rata-rata dua kelompok independent.
 Uji Hipotesa :
H0 : mstandar = mbaru
H1 : mstandar <= mbaru
Uji sisi kiri
 masukkan datanya seperti berikut.
Masukkan data seperti pada gambar di atas. setelah selesai, pada variabel kedua kita hanya mempunya angka 1 dan 2.
kita belum menjelaskan 1 dan 2 itu apa. untuk itu kita mengelompokkannya menjadi ke kelompok "prosedur Standar"
dan "prosedur Baru". Caranya Pada layar pojok kiri bawah klik "variable View". maka tampilannya seperti berikut:

Kemudian klik pada kolom values dan pada baris/variabel Metode terdapat tulisan none seperti pada gambar
diatas(tanda biru). digunakan untuk memberi lebel dari angka tadi. Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut ini.

Pada value masukkan angka dan pada Label masukkan penjelasan atau label tentang angka itu sesuai pada gambar
diatas. setelah itu klik ok.

Setelah datanya sudah siap. kemudian kita ke tujuan utama. caranya yaitu klik Analyze, pilih Compare means dan pilih
independent samples t test. maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

Awalnya variabel akan ada dua dibagian kiri. kemudian klik variabel waktu kemudian pindahkan ke test variabel
dengan cara klik tanda panah yang atas. kemudian pilih metode dan juga pindahhkan ke Grouping variable, caranya
sama yaitu pilih panah yang dibawah. setelah dipindahkan seperti pada gambar diatas. langkah selanjutnya yaitu pilih
define Groups maka tampilannya seperti pada gambar dibawah.
Setelah itu masukkan angka seperti pada gambar diatas. Sedangkan cut point digunakan apabila ingin spss yang
mengelompokkan sendiri biasanya cut point 0.5 untuk membagi dua kelompok berdasarkan kelompok nilai tertinggi
dan terendah. kemudian klik ok. maka hasilnya seperti berikut:

Hasil ini menunjukkan bahwa nilai statistik t yang diperoleh adalah 1.649, dan nilai p‐value pengujian adalah 0.0595
(0.119/2). Dengan menggunakan kaidah pengambilan keputusan berdasarkan p‐value, maka pada α=0.05 dapat
disimpulkan bahwa pengujian menunjukkan gagal tolak H0. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa rata‐rata waktu
perakitan dengan metode baru dan metode standar adalah tidak berbeda atau dugaan
bahwa metode baru memberikan waktu perakitan lebih cepat adalah tidak didukung oleh data.
t= 1.649
t(0.05, 16)=- 1.746

Nilai t hitung lebih besar dari t tabel  Ho diterima  metode yang baru tidak memberikan waktu yang lebih
baik dibandingkan dengan metode lama

Soal :

Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apa ada perbedaan prestasi hasil belajar siswa kelas V MI Salamah yang
menggunakan metode demonstari dengan metode diskusi kelompok.

Data prestasi hasil belajar siswa kelas V MI Salamah


No. Metode Demonstrasi Metode Diskusi Kelompok
1 75 75
2 80 75
3 90 90
4 75 70
5 75 80
6 70 80
7 70 70
8 60 90
9 80 80
10 60 70
11 80 90
12 60 70
13 70 80
14 75 70
15 80 75
16 75 75
17 60 80
18 75 80
19 60 75
20 75 80

Hipotesis:
1. H0 : tidak ada perbedaan prestasi hasil belajar siswa yang menggunakan metode demonstari dengan metode diskusi
kelompok.
2. H1 : ada perbedaan prestasi hasil belajar siswa yang menggunakan metode demonstari dengan metode diskusi
kelompok.
Dengan menggunakan output spss tariklah kesimpulan berkaitan dengan permasalahan di atas !

Perbedaan Rata‐rata Dua sampel berpasangan :


CONTOH KASUS

Akan diteliti mengenai perbedaan penjualan sepeda motor merk A disebuah Kabupaten sebelum dan sesudah kenaikan harga
BBM. Data diambil dari 15 dealer. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

No Sebelum Sesudah
1 67 68
2 75 76
3 81 80
4 60 63
5 80 82
6 75 74
7 71 70
8 68 71
9 80 82
10 78 79
11 71 78
12 80 77
13 65 69
14 57 67
15 78 68

PENYELESAIAN

Klik ANALYZE > COMPARE MEANS > PAIRED SAMPLES t Test


Masukkan jual_1 dan Jual_2 pada kolom “Paired variables” seperti gambar di bawah ini

Abaikan yang lain, klik OK

HASIL:
Bagian pertama. Paired Samples Statistic
Menunjukkan bahwa rata-rata penjualan pada sebelum dan sesudah kenaikan BBM. Sebelum kenaikan BBM rata-rata penjualan
dari 15 dealer adalah sebanyak 72.4, sementara setelah kenaikan BBM jumlah penjualan rata-rata adalah sebesar 73.6 unit
Bagian Dua. Paired samples Correlatian
Hasil uji menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabel adalah sebesar 0.809 dengan sig sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan
bahwa korelasi antara dua rata-rata penjualan sebelum dan sesudah kenaikan adalah kuat dan signifikan.

Hipotesis
Hipotesis yang diajukan adalah :
H0 : m1 = m2
H1 : m1 ¹ m2
digunakan pengujian dua sisi
a = 0,05
Nilai t(0,025, 14) = 2.145
H0 diterima apabila -2.145 < t < 2.145
H1 ditolak apabila : t > 2.145 atau t < - 2.145

Hasil uji Hipotesis

Nilai t hitung adalah sebesar -1.031 dengan sig 0.320. Karena sig > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya rata-
rata penjualan sebelum dan sesudah kenaikan BBM adalah sama (tidak berbeda). dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
kenaikan harga BBM tidak mempengaruhi jumlah penjualan sepeda motor di kabupaten A.
Bila membandingkan t hitung dan t tabel  H0 diterima karena -2.145 < -1.031 < 2.145
101
Soal :
Suatu kegiatan penelitian eksperimental, telah berhasil menemukan metode “ABG” sebagai metode baru untuk mengajarkan mata
kuliah Statistika . Dalam rangka uji coba terhadap efektifitas atau keampuhan metode baru itu, dilaksanakan penelitian lanjutan
dengan mengajukan Hipotesis Nol (Nihil) yang mengatakan : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai Statistika II antara
sebelum dan sesudah di terapkannya metode “ABG” sebagai metode mengajar mahasiswa UIB sem 6. Dalam rangka pengujian ini
diambil sampel sebanyak 20 mahasiswa. Gunakan taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% ) untuk menguji pernyataan (Hipotesis)
tersebut.

Datanya Sebagai berikut:

Nilai Statistika
Nama
Sebelum Sesudah
A 78 75
B 60 68
C 55 59
D 70 71
E 57 63
F 49 54
G 68 66
H 70 74
I 81 89
J 30 33
K 55 51
L 40 50
M 63 68
N 85 83
O 70 77
P 62 69
Q 58 73
R 65 65
S 75 76
T 69 86

Tentukan Uji Hipotesa? Dan tarik kesimpulan hasil uji hipotesa tersebut

Anda mungkin juga menyukai