TEOREMA BAYES
TEOREMA BAYES
6. Teorema Bayes
Thomas Bayes adalah seorang pendeta gereja Inggris yang hidup dalam abad ke-18. Ia
telah memikirkan suatu cara memperbesar atau memperkecil nilai peluang suatu kejadian,
setelah adanya keterangan tambahan. Misalnya, di sekolah ada 300 siswa. Tiga ratus orang
datang ke sekolah naik kendaraan umum (K) dan selebihnya berjalan kaki (K). Dari yang
berkendaraan umum yang datang terlambat (L) rata-rata 10%. Dari pejalan kaki yang
rumahnya dekat, yang terlambat (L) jarang sekali, rata-rata 10%. Kalau kepala sekolah
datang didatangi siswa yang melaporkan keterlambatannya ia lebih cenderung
berprasangka bahwa pelapor itu berasal dari kelompok siswa penumpang kendaraan
umum. Mengapa? Dari segi naluri jawaban itu dapat dibenarkan karena biasanya yang
lebih sering datang terlambat ialah penumpang kendaraan umum. Karena itu kalau siswa
datang terlambat, lebih masuk akal untuk berprasangka dia itu penumpang kendaraan
umum dan bukannya pejalan kaki. Cara yang tepat mengubah tingkat kepercayaan akan
muncul atau tidak munculnya suatu kejadian itu diberikan oleh Teorema Bayes.
Untuk menerapkan Teorema Bayes ini, keterangan yang sudah ada tentang berbagai
peluang perlu dirangkum terlebih dahulu, yaitu:
Tanpa mengetahui bahwa siswa yang datang ke kantor terlambat, kepala sekolah lebih
cenderung menyangka bahwa siswa itu adalah penumpang kendaraan umum. Alasannya
adalah karena 0,75 yang tiga kali lebih besar dari 0,25. Akan tetapi,
kalau diketahui bahwa siswa yang menghadap datang terlambat, peluang bahwa siswa
yang terlambat itu adalah penumpang kendaraan umum sama dengan
Tampaklah bahwa kalau diketahui yang datang menghadap itu adalah siswa yang
terlambat, maka peluang bahwa siswa itu adalah penumpang kendaraan umum jauh lebih
besar sehingga timbul prasangka yang lebih kuat bahwa siswa itu rumahnya jauh dari
sekolah.Selanjutnya perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 13.
Pada dua buah kotak yang setiap kotak berisi 50 batang kapur. Dalam kotak pertama di
antara 50 batang kapur terdapat 10 batang yang rusak sedang dalam kotak kedua di antara
50 batang terdapat 20 batang yang rusak. Jika seseorang mengambil sebuah kapur dan
kebetulan rusak, berapakah peluang kapur itu terambil dari kotak kedua?
kejadian. Ruang sampel percobaan kita bagi menjadi k-daerah bagian yang saling asing,
artinya tidak ada titik sampel persekutuan antar daerah itu, dan kita misalkan faktor atau
keadaan yang dapat mempengaruhi percobaan itu tercakup dalam daerah-daerah tadi yang
kita sebut dengan H1, H2, H3, , Hk.
Misalkan A adalah kejadian yang akan kita amati pada percobaan itu, maka kita akan
mencari peluang kejadian A yang disebabkan oleh H1, H2, , Hk. Perhatikan gambar
dibawah ini.
Keterangan:
A
H1 H1, H2, , Hk adalah keadaan-keadaan dalam S yang
Hk H2
H3 mempengaruhi terjadinya A.
...
0, untuk setiap i.
Gambar 2.
Oleh karena A dapat muncul bersama-sama dengan salah satu dari kejadian Hi, maka A
akan muncul jika dan hanya jika salah satu dari kejadian yang saling asing ,
, , muncul atau .
Penyelesaian.
Kotak yang memenuhi pertanyaan adalah kotak III sehingga yang akan kita cari adalah P
(H3|A).
|
|
| | |
DISCLAIMER
BAHAN BACAAN INI BERSUMBER DARI MODUL DIKLAT GURU
PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI F : KONSEP DAN
PENERAPAN TIK, STATISTIKA, KOMBINATORIKA, DAN PELUANG
(PPPPTK MATEMATIKA, 2016) DAN HANYA DIGUNAKAN UNTUK
KEPENTINGAN DIKLAT DALAM JARINGAN.
TIDAK DISARANKAN MENGGUNAKAN BAHAN BACAAN TANPA
MENGIKUTI AKTIVITAS DIKLAT DALAM JARINGAN DEMI
MENGHINDARI KESALAHAN INTERPRETASI DAN
KETIDAKLENGKAPAN INFORMASI.